Anda di halaman 1dari 14

KONSEP SEJARAH

DISUSUN OLEH :

Irsyad Hamdan (12170514719)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM


FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
ILMU ADMINISTRASI NEGARA
RIAU
TA. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatu dengan ini saya mengucapkan


Puji dan syukur dengan kehadirat Allah swt, yang melimpahkan karunia Nya dan
atas Rahmatnya, penulis dapat menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul
“KONSEP SEJARAH”.

Di dalam pembuatan makalah ini banyak pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini, sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada
waktunya. Pertama kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen pembimbing
kami karena atas bimbingan dan sarannya jualah kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Terakhir kepada teman-teman yang tidak bisa kami
sebutkan satu persatu.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini mungkin banyak terdapat
kesalahan-kesalahan dan masih jauh dari kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritikan-kritikan dari pembaca, dan mudah-mudahan makalah ini
dapat mencapai sasaran yang di harapkan dan mudah-mudahan makalah ini juga
dapat bermanfaat bagi kita semua

Pekanbaru, 14 Maret 2022

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................2
A. Pengertian Sejarah ........................................................................................2
B. Ruang Lingkup Sejarah ................................................................................3
C. Konsep Dasar Sejarah ..................................................................................4
BAB III PENUTUP ..............................................................................................13
A. Kesimpulan ................................................................................................ 13
B. Saran ...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun
berdasarkan peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa. Peninggalan-
peninggalan itu disebut sumber sejarah. Dalam bahasa Inggris, kata sejarah
disebut history, artinya masa lampau; masa lampau umat manusia. Dalam bahasa
Arab, sejarah disebut sajaratun (syajaroh), artinya pohon dan keturunan. Jika kita
membaca silsilah raja-raja akan tampak seperti gambar pohon dari sederhana dan
berkembang menjadi besar, maka sejarah dapat diartikan silsilah keturunan raja-
raja yang berarti peristiwa pemerintahan keluarga raja pada masa lampau.
Dalam bahasa Yunani, kata sejarah disebut istoria, yang berarti belajar.
Jadi, sejarah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa,
kejadian yang terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia. Dalam
bahasa Jerman, kata sejarah disebut geschichte yang artinya sesuatu yang telah
terjadi, sesuatu yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat
manusia. Adapun menurut Sartono Kartodirdjo, sejarah adalah rekonstruksi masa
lampau atau kejadian yang terjadi pada masa lampau.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari sejarah?
2. Bagaimana ruang lingkup sejarah?
3. Bagaimana konsep dasar sejarah?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari sejarah.
2. Untuk mengetahui ruang lingkup sejarah.
3. Untuk mengetahui konsep dasar sejarah.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sejarah
Menurut Amin (2015: 1), kata sejarah berasal dari bahasa Arab
"Syajaratun", artinya pohon. Apabila digambarkan secara sistematik, sejarah
hampir sama dengan pohon, memiliki cabang dan ranting, bermula dari sebuah
bibit, kemudian tumbuh dan berkembang, lalu layu dan tumbang. Demikian pula
peristiwaperistiwa yang terjadi dalam sejarah peradaban Islam yang mengalami
masa pertumbuhan, perkembangan, lalu kemunduran dan kehancuran.
Kata sejarah secara etimologi dapat diungkapkan dalam bahasa Arab
disebut tarikh, yang bermakna ketentuan masa atau waktu, sedang ilmu tarikh
berarti ilmu yang mengandung atau yang membahas penyebutan peristiwa dan
sebab-sebab terjadinya peristiwa tersebut. Literatur Inggris menyebut sejarah
dengan istilah history, yang berarti pengalaman masa lampau dari umat manusia.
Adapun secara terminologi berarti keterangan yang telah terjadi di
kalangannya pada masa yang telah lampau atau pada masa yang masih ada. Kata
tarikh juga dipakai dalam arti perhitungan tahun, seperti keterangan mengenai
tahun sebelum atau sesudah masehi dipakai sebutan sebelum atau sesudah tarikh
masehi. Kemudian yang dimaksud dengan ilmu tarikh ialah suatu pengetahuan
yang gunanya untuk mengetahui keadaan-keadaan atau kejadian-kejadian yang
telah lampau maupun yang sedang terjadi di kalangan umat (Cholil, 1969: 15).
Menurut pembagian waktu, pengertian istilah sejarah itu dapat diartikan
kedalam arti sempit dan arti luas. Dalam ari sempit sejarah adalah dimulai
semenjak manusia mengenal tulisan. Sedangkan sejarah dalam arti dalam arti
luas adalah pengetahuan yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa dan
kejadian-kejadian yang benar-benar terjadi didalam kehidupan masa lalu,
termasuk kedalamnya masa prasejarah.
Definisi sejarah menurut pendapat beberapa ahli :
1. Menurut Ibnu Khaldun. Sejarah adalah catatan tentang masyarakat
umat manusia atau peradaban dunia, tentang perubahan-perubahan
yang terjadi pada watak-watak masyarakat itu, seperti keliaran,
keramah-tamahan dan solidaritet golongan, tentang revolusi-revolusi

2
dan pemberontakanpemberontakan oleh segolongan rakyat melawan
golongan yang lain dengan akibat timbulnya kerajaan-kerajaan dan
negara-negara, dengan tingkat bermacam-macam, tentang bermacam-
macam kegiatan dan kedudukan orang, baik untuk mencapai
penghidupannya, maupun dalam bermacam-macam cabang ilmu
pengetahuan dan pertukangan, dan pada umumnya tentang segala
perubahan yang terjadi ke dalam masyarakat karena watak masyarakat
itu sendiri.
2. Menurut Zidi Gazalba Sejarah adalah gambaran masa lalu tentang
manusia dan sekitarnya sebagai makhluk sosial yang disusun secara
ilmiah dan lengkap, meliputi urutan fakta tersebut dengan tafsiran dan
penjelasan yang memberi pengertian dan kefahaman tentang apa yang
telah berlalu itu.
3. Menurut Brenheim Sejarah adalah ilmu yang menyelidiki dan
menceritakan faktafakta di dalam waktu temporer dan di dalam
hubungan dengan perkembangan umat manusia dalam aktifitas
mereka (baik individu maupun kolektif) sebagai makhluk sosial di
dalam hubungan sebab akibat.
Pengertian sejarah lainnya adalah yang tersusun dari serangkaian peristiwa
masa lampau keseluruhan pengalaman manusia. Dari beberapa pengertian
sejarah di atas dapat diketahui bahwa sejarah itu adalah ilmu pengetahuan yang
berusaha melukiskan tentang peristiwa masa lampau umat manusia yang disusun
secara kronologis untuk menjadi pelajaran bagi manusia yang hidup sekarang
maupun yang akan datang. Itulah sebabnya, dikatakan orang bahwa sejarah
adalah guru yang paling bijaksana.

B. Ruang Lingkup Sejarah


Pengertian sejarah secara umum dari para ahli ialah memiliki makna
sebagai cerita atau kejadian yang benar-benar telah terjadi pada masa lalu.
Kemudian disusul oleh Depdiknas yang memberikan pengertian sejarah sebgai
mata pelajaran yang menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai mengenai proses
perubahan dan perkembangan masyarakat Indonesia dan dunia dari masa lampau
hingga kini (Depdiknas,2003:1). Namun, yang jelas kata kuncinya bahwa sejarah
merupakan suatu penggambaran ataupun rekonstruksi peristiwa, kisah, maupun
3
cerita yang benar-benar telah terjadi pada masa lalu. Pada umunya, para ahli
sepakat untuk membagi peranan dan kedudukan sejarah yang terbagi atas tiga
(3) hal yakni, sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai ilmu dan sejarah sebagai
cerita (Ismaun, 1993: 277). Untuk lebih rinci akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Sejarah sebagai Peristiwa
Adalah sesuatu yang terjadi pada masyarakat manusia di masa
lampau. Para ahli pun mengelompokkan sejarah agar dapat memudahkan
kita untuk memahaminya yaitu :
a) Pembagian sejarah secara sistematis; pembagian sejarah atas beberapa
tema. Contoh : sejarah politik, sejarah sosial, sejarah kebudayaan,
sejarah perekononiam, sejarah agama, sejarah pendidikan dan
sebagainya.
b) Pembagian sejarah berdasarkan periode waktu; sejarah Indonesia
dimulai dari zaman prasejarah, zaman pengaruh Hindhu-Budha,
zaman pengaruh Islam, zaman kekuasaan Belanda, zaman pergerakan
nasional, zaman pendudukan Jepang, zman kemerdekaan, zaman
revolusi fisik, orde lama, orde baru dan orde reformasi.
c) Pembagian sejarah berdasarkan unsur ruang; dalam sejarah regional
dapat menyangkut sejarah dunia, tetapi ruang lingkupnya lebih
terbatas oleh persamaan karakteristik, baik fisik maupun sosial
budayanya. Contoh : sejarah Eropa, sejarah Asia Tenggara, sejarah
Afrika Utara dan sebagainya.
Sejarah sebagai peristiwa sering pula disebut sebagai kenyataan dan serba
objektif (Ismaun, 1993:279). Artinya, peristiwa-peristiwa tersebut benar-benar
terjadi dan didukung oleh evidensi-evidensi yang menguatkan, seperti beruapa
saksi mata (witness) yang dijadikan sumber-sumber sejarah (historical sources),
peninggalan-peninggalan (relics atau remains) dan catatan-catatan (recods)
(Lucey, 1984:27). Selain itu, dapat pula peristiwa itu diketahui dari sumber-
sumber yang bersifat lisan yang disampaikan dari mulut ke mulut. Menurut
Sjamsudin (1996:78), ada dua macam sumber lisan. Pertama, sejarah lisan (oral
history), contohnya ingatan lisan (oral reminiscence), yaitu ingatan tangan
pertama yang dituturkan secara lisan oleh orang-orang yang diwawancarai oleh
sejarawan. Kedua, taridisi lisan (oral tardisition), yaitu narasi dan deskripsi dari

4
orang-orang dan peristiwa-peristiwa pada masa lalu yang disampaikan dari
mulut ke mulut selama beberapa generasi.
2. Sejarah sebagai Ilmu
Sejarah dikategorikan sebagai ilmu karena dalam sejarah memiliki
“batang tubuh keilmuan” (the body of knowledge), metodologi yang
spesifik. Sejarahpun memliki struktur keilmuan tersendiri, baik dalam
fakta, konsep, maupun generalisasinya. Kedudukan sejarah di dalam ilmu
pengetahuan digolongkan ke dalam beberapa kelompok.
a. Ilmu sosial, karena menjelaskan perilaku sosial. Fokus kajiannya
menyangkut proses-proses sosial (pengaruh timbal balik antara
kehidupan aspek sosial yang berkaitan satu sama lainnya) beserta
perubahan-perubahan sosial.
b. Seni atau art. Sejarah digolongkan dalam satra. Herodotus (484-425
SM) yang digelari sebagai “bapak Sejarah” beliaulah yang telah
memulai sejarah itu sebagai cerita (story telling) dan sejak saat itu
sejarah telah dimasukkan kedalam ilmu-ilmu kemanusiaan atau
humaniora (Sjamsudin, 1996:189-190). Sejarah dikategorikan sebagai
ilmu humaniora, terutama karena dalam memelihara dan merekm
warisan budaya serta menafsirkan makna perkembangan umat manusia.
Itulah sebabnya dalam dalam tahap histografi dan eksplanasi, sejarah
memerlukan sentuhan-sentuhan estetika atau keindahan.
3. Sejarah sebagai Cerita
Dalam sejarah sebagai cerita merupakan suatu karya yang
dipengaruhi oleh subjektivitas sejarawan. Hal ini berarti sejarah memuat
unsur-unsur dari subjek, si penulis atau sejarawan sebagai subjek turut
serta mempengruhi atau memberi “warna” , atau “rasa” sesuai dengan
“kacamata” atau selera (Kartodirjo, 1992:62). Dilihat dari ruang
lingkupnya terutama pembagian sejarah secara tematik, Sjamsudin dan
Burke mengelompokkannya dalam belasan jenis sejarah, yaitu sejarah
sosial, sejarah ekonomi, sejarah kebudayn, sejarah demografi, sejarah
politik, sejarah kebudayaan rakyat, sejarah intelektual, sejarah keluarga,
sejarah etnis, sejarah psikologi dan psikologi histori, sejarah pendidikan
dan sejarah medis.

5
C. Konsep Dasar Sejarah
Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mengkaji secara
sistematis keseluruhan perkembangan proses perubahan dinamika kehidupan
masyarakat dengan segala aspek kehidupannya yang terjadi di masa lampau.
Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Masa
lampau selalu terkait dengan konsep-konsep dasar berupa waktu, ruang,
manusia, perubahan, dan kesinambungan atau when, where, who, what, why,
dan How. Beberapa konsep yang dikembangkan dalam ilmu sejarah seperti
perubahan, peristiwa, sebab dan akibat, nasionalisme, peradaban, perbudakan,
waktu, feminisme, liberalisme, dan konservatisme. Penjelasan mengenai konsep-
konsep tersebut adalah sebagai berikut:
1. Perubahan
Konsep perubahan merupakan istilah yang mengacu kepada sesuatu
hal yang menjadi “tampil berbeda”. Konsep tersebut demikian pentng
dalam sejarah dan pembelajaran sejarah, mengingat sejarah itu sendiri
pada hakikatnya adalah perubahan. Seorang futuris ternama Amerika
Serikat Alvin Toffler (1981) mengemukakan bahwa perubahan tidak
sekedar penting dalam kehidupan, tetapi perubahan itu sendiri adalah
kehidupan.
2. Peristiwa
Konsep peristiwa memiliki arti sebgaai suatu kejadian yang menarik
maupun luar biasa karena memiliki keunikan. Dalam penelitian sejarah,
peristiwa selalu menjadi objek kajian, mengingat salah satu karakteristik
ilmu sejarah adalah mencari keunikan-keunikan yang terjadi pada
peristiwa tertentu, dengan penekanan pada tradisi-tradisi relativisme.
3. Sebab dan Akibat
Istilah sebab merujuk kepada pengertian faktor-faktor determinan
fenomena pendahulu yang mendorong terjadinya sesuatu perbuatan,
perubahan, maupun peristiwa berikutnya, sekaligus sebagai suatu kondisi
yang mendahului peristiwa. Sedangkan akibat adalah sesuatu yang
menjadikan kesudahan atau hasil suat perbuatan maupun dampak dan
peristiwa.
4. Nasionalisme

6
Konsep nasionalisme, secara sederhana memiliki arti rasa
kebangsaan, dimana kepentingan negara dan bangsa mendapat perhatian
besardalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
5. Kemerdekaan/ Kebebasan
Konsep kemerdekaan atau kebebasan adalah nilai utama dalam
kehidupan politik bagi setiap negara dan bangsa maupun umat manusia
yang senantiasa diagung-agungkan, sekalipun tidak selamanya
dipraktikkan. Arti penting kemerdekaan ini dapat dilihat pada ketentuan
yang mengatur hak-hak asasi manusia, sebagaimana tercantum dalam
Deklarasi Hak-Hak Manusia Universal yang disetujui dengan suara bulat
oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa tanggal 10 Desember
1948.
6. Kolonialisme
Konsep kolonialisme merujuk kepada bagian imperialisme dalam
ekspansi bangsa-bangsa Eropa Barat ke berbagai wilayah lainnya di dunia
sejak abad ke-15 dan 16. Pada puncak perkembangannya, kolonialisme
merajalela pada abad ke-19. Dimana hampir setiap negara di Eropa
memiliki daerah jajahan di Asia, Afrika, dan Amerika.
7. Revolusi
Konsep revolusi menunjuk pada suatu pengertian tentang perubahan
sosial politik yang radikal, berlangsung cepat, dan besar-besaran. Revolusi
terjadi ketika berbagai kesulitan perang dan krisis keuangan negara
berhasil diatasi, namun memiliki institusi-institusi yang rentan terhadap
revolusi. Skocpol yang mengidentifikasi tiga ciri kelembagaan yang
menyebabkan kerentanan revolusi tersebut, yaitu:
a. Lembaga militer negara sangat inferior terhadap militer dari negara-
negara pesaingnya.
b. Elite yang otonom mampu menentang atau menghadang implementasi
kebijaksanaan yang dijalankan pemerintah pusat.
8. Fasisme
Konsep fasisme atau facism adalah nama pengorganisasian
pemerintah dan masyarakat secara totaliter oleh kediktatoran partai tunggal
yang sangat memiliki rasa nasionalis yang sempit, rasialis, militeristis, dan
imperialis.
7
9. Komunisme
Pada dasarnya, konsep dari istilah komunisme merujuk kepada setiap
pengaturan sosial yang didasarkan pada kepemilikan, produksi, konsumsi,
dan swapemerintahan yang diatur secara komunal atau bersama-sama.
10. Peradaban
Konsep peradaban atau civilization merupakan konsep yang merujuk
pada suatu entitas kultural seluruh pandangan hidup manusia yang
mencakup nilai, norma, institusi, dan pola pikir terpenting dari suatu
masyarakat yang terwariskan dari generasi ke generasi (Bozeman dalam
Hungtinton, 1998:41). Selain itu, peradaban menunjuk kepada suatu corak
maupun tingkatan moral yang menyangkut penilaian terhadaptotalitas
kebudayaan. Jadi, peradaban jauh melebihi luasnya dari suatu kebudayaan
yang saling mempengaruhi.
11. Perbudakan
Pada hakikatnya, konsep perbudakan atau siavery adalah istilah yang
meggambarkan suatu kondisi dmana seseorang maupun kelompok tidak
memiliki kedudukan dan peranan sebagai manusia yang memiliki hak asasi
sebagai manusia yang layak.
12. Waktu
Konsep waktu dalam hal ini (hari,tanggal, bulan, tahun, windu, dan
ahad) merupakan konsep esensial dalam sejarah. Begitu pentingnya
mengenai waktu yang digunakan baik pada riset historis dan empiris dalam
prespektif kronologis, fungsional, strukturalis, maupun simbolis. Secara
alternatif, ilmuwan atau sejarawan dapat menggunakan penempatan
subjektif darisaat kemarin, sekarang, dan akan datang. Mengenai
pentingnya pemahaman tentang waktu, menurut Sztompka (2004: 58-59)
terdapat enem fungsi waktu, yaitu (a) sebagai penyelaras tindakan, (b)
sebagai koordinasi, (c) sebgai bagian dalam tahapan atau rentetan
peristiwa, (d) menempati ketepatan,(e) menentukan ukuran, (f) untuk
membedakan suatu masa tertentu dengan lainnya.
13. Fenimisme
Istilah fenimisme adalah nama suatu gerakan emansipasi wanita dari
subordinasi pria. Menurut Maggie Humm (2000:354), semua gerakan
feminis mengandung tiga unsur asumsi pokok. Pertama, gender adalah
8
suatu konstruksi yang menekan kaum wanita sehingga cenderung
menguntungkan pria. Kedua, konsp patriarki-dominasi kaum pria dalam
lembaga-lembaga sosial melandasi konstruk tersebut. Ketiga, pengalaman
dan pengetahuan kaum wanita harus dilibatkan untuk mengembangkan
suatu masyarakatnonseksis di masa mendatang.
14. Liberalisme
Konsep liberalisme mengacu kepada sebuah doktrin yang maknanya
hanya dapat diungkapkan melalui penggunaan kata-kata sifat yang
menggambarkan nuansa-nuansa khusus.
15. Konservatisme
Istilah konservatisme merujuk kepada doktrin yang menyakini
bahwa realitas suatu masyarakat dapat ditemukan pada perkembangan
sejarahnya.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata sejarah secara harafiah berasal dari kata Arab (‫ةرجش‬: šajaratun) yang
artinya pohon. Dalam istilah bahasa-bahasa Eropa, asal-muasal istilah sejarah
yang dipakai dalam literatur bahasa Indonesia terdapat beberapa variasi.
Meskipun begitu, banyak yang mengakui bahwa istilah sejarah berasal-muasal
dalam bahasa Yunani historia dan dalam bahasa Inggris dikenal dengan history.
Menilik pada makna secara kebahasaan dari berbagai bahasa di atas dapat
ditegaskan bahwa pengertian sejarah menyangkut dengan waktu dan peristiwa.
Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah suatu ilmu
pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi
pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia.
Pada umunya, para ahli sepakat untuk membagi peranan dan kedudukan
sejarah yang terbagi atas tiga (3) hal yakni, sejarah sebagai peristiwa, sejarah
sebagai ilmu dan sejarah sebagai cerita. Dalam sejarah, masa lampau selalu terkait
dengan konsep-konsep dasar berupa waktu, ruang, manusia, perubahan, dan
kesinambungan atau when, where, who, what, why, dan How. Sehingga, Konsep
dasar yang dikembangkan dalam ilmu sejarah seperti perubahan, peristiwa, sebab
dan akibat, nasionalisme, peradaban, perbudakan, waktu, feminisme, liberalisme,
dan konservatisme.

B. Saran
Bagi guru hendaknya dapat mengajarkan sejarah sesuai dengan objek
kajiannya. Terkait dengan kajian sejarah yang mempelajari masa lalu, hendaknya
guru dapat mengajarkannya sebagai suatu pelajaran yang dapat dimanfaatkan di
masa sekarang sebagai sebuah pengalaman yang berharga untuk dapat
menjalankan kehidupan yang lebih baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Supardan, Dadang. 2007. Pengantar Ilmu Sosial. Bandung : PT Bumi Aksara

Nasution, Syamruddin. 2013. Sejarah Peradaban Islam. Pekanbaru : Yayasan Pusaka


Riau

Zubaidah, Siti. 2016. Sejarah Peradaban Islam. Medan : Perdana Publishing

Zakariya, Muhammad. 2018. Sejarah Peradaban Islam (Prakenabian hingga Islam di


Indonesia). Malang : CV. Instrans Publishing

11

Anda mungkin juga menyukai