Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KELOMPOK

PENGERTIAN, MANFAAT, TUJUAN DAN KARAKTERISTIK SEJARAH


SISTEM UNTUK MEMENUHI TUGAS SEJARAH
YARFAN, S.Pd

Disusun oleh:

KELOMPOK ____

1. RATNA DEWI
2. NIKEN FATRIA
3. BAIQ IDAYANTI
4. TOMI WAHYUDI
5. YOGA RADITYA

KELAS X IPS I
SMA ISLAM BINA INSANI LANGKO
KABUPATEN LOMBOK TENGAH
NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur hanyalah milik Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Kepada-Nya kita memuji
dan bersyukur, memohon pertolongan dan ampunan. Kepada-Nya pula kita memohon
perlindungan dari keburukan diri dan syaiton yang selalu menghembuskan kebatilan.
Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala, maka tak seorang pun
dapat menyesatkannya dan barangsiapa disesatkan oleh-Nya maka tak seorang pun dapat
member petunjuk kepadanya.
Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad
Shallallahu‘alaihiwasallam, keluarga, sahabat, juga pada orang-orang yang senantiasa
mengikuti sunnah-sunnahnya. Dengan rahmat dan pertolongan-Nya Alhamdulillah makalah
yang berjudul PendidikanIslam di Amerika Serikat ini dapat diselesaikan dengan baik.
Banyak sekali kekurangan kami sebagai penyusun makalah ini, baik menyangkut isi atau yang
lainnya. Mudah-mudahan semua itu dapat menjadikan cambuk bagi kami agar lebih
meningkatkan kualitas makalah ini di masa yang akan datang.

Langko, 5 September 2022


Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR........................................................................................................... 2
DAFTAR ISI......................................................................................................................... 3
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................................... 4
A. Latar Belakang..................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah................................................................................................ 4
C. Tujuan.................................................................................................................. 4
BAB II. PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5
A. Pengertian Sejarah............................................................................................... 5
B. Tujuan Ilmu Sejarah............................................................................................ 7
C. Manfaat Ilmu Sejarah.......................................................................................... 7
D. Karakteristik Ilmu Sejarah................................................................................... 8
BAB III. PENUTUP ............................................................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Sejarah, sebuah kata yang tentunya tidak asing lagi bagi kita. Berbagai peristiwa
sejarah, baik yang bersifat nasional, regional, maupun internasional sering kita dengar.
Misalnya, Proklamasi kemerdekaan RI merupakan contoh peristiwa sejarah yang bersifat
nasional. Penandatanganan pembentukan ASEAN merupakan contoh peristiwa sejarah
regional. Perang dunia I dan II merupakan contoh peristiwa sejarah dunia. Namun,
Pernahkah kamu berpikir apa sebenarnya pengertian sejarah? . Sejarah berasal dari
bahasa Arab Syajarotun yang berarti pohon. Kata ini berkembang kemudian menjadi
akar, keturunan, asalusul, riwayat dan sisilah. Dalam bahasa Inggris, kata sejarah dikenal
dengan sebutan history, yang berasal dari bahasa yunani istoria yang berarti ilmu. Dalam
perkembangannya kata istoria yang diperuntukan bagi pengkajian terhadap segala sesuatu
yang mengenai manusia secara kronologis. Dalam bahasa jerman kata sejarah disebut
dengan geschicteyang artinya sesuatu yang telah terjadi. Pengertian Sejarah secara
sempit adalah sebuah peristiwa manusia yg bersumber dari realisasi diri, kebebasan dan
keputusan daya rohani. Pengertian Sejarahsecara luas adalah setiap peristiwa (kejadian).
Para ahli sejarah juga memberikan pengertian atau definisi yang bermacam-macam
tentang sejarah namun hakikatnya hampir sama seperti pengertian sejarah menurut
Herodotus,  Aristotle,  R. G. Collingwood, dan para ahli yang lain.

B.       Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas dapat di identifikasi rumusan masalah sebagai berikut :
a. Apa Pengertian Sejarah?
b. Apa Pengertian Sejarah secara Etimologi?
c. Apa Pengertian Sejarah secara Epistimologi?
d. Apa pengertian Sejarah secara Aksiologi?
e. Bagaimana Karakteristik Ilmu Sejarah?

C.      Tujuan
Berdasarkan rumusan makalah diatas maka  pembuatan makalah ini bertujuan untuk
sebagai berikut:
a. Dapat mengetahui pengertian sejarah
b. Dapat mengetahui pengertian sejarah secara Etimologi
c. Dapat mengetahui pengertian sejarah secara Epistimologi
d. Dapat mengetahui pengertian sejarah secara Aksiologi
BAB II
PEMBAHASAN
A.           Pengertian Sejarah
Sejarah merupakan kejadian masa lampau yang tak boleh kita lupakan, karena
tanpa adanya sejarah kita tidak akan ada seperti pada zaman sekarang ini.
a.        Pengertian sejarah Secara Etimologi
Kata ‘’Sejarah’’berasal dari Bahasa Arab ‘’syajaratun’’, artinya pohon. Apabila
digambarkan secara sistematik, sejarah hampir sama dengan pohon, memiliki
cabang dan ranting , bermula dari sebuah bibit, kemudian tumbuh dan berkembang,
lalu layu dan tumbang. Seirama dengan kata sejarah adalah silsilah, kisah, hikayat
yang berasal dari bahasa arab.
Sejarah  dalam dunia Barat disebut historie (Perancis), historie (Belanda) , dan
history (Inggris),dari bahasa Yunani, istoria yang berarti ilmu.
Menurut definisi yang umum, kata history berarti ‘’masa lampau umat
manusia’’. Dalam bahasa Jerman disebut Geschichte, barasal dari kata geschehen
yang berarti terjadi. Sedangkan dalam bahasa Arab disebut tarikh, berasal dari akar
kata ta’rikh dan taurikh yang berarti pemberitahuan tentang waktu dan kadangkala
kata tarikhus syai’I menunjukan arti pada tujuan dan masa berakhirnya suatu
peristiwa.
Dalam pengertian lain, sejarah adalah catatan berbagai peristiwa yang terjadi
pada masa lampau (events in the past). Dalam pengertian yang lebih seksama
sejarah adalah kisah dan peristiwa masa lampau umat manusia.
Dalam istilah bahasa-bahasa eropa, asal muasal istilah sejarah yang di pakai
dalam  literatur bahasa Indonesia itu terdapat beberapa variasi, meskipun begitu
banyak yang mengakui bahwa istilah sejarah berasal muasal, dalam bahasa yunani
historia. Dalam bahasa inggris dikenal dengan history, bahasa perancis historie ,
bahsa italia storia, bahsa jerman geschichte, yang berarti terjadi, dan bahasa belanda
di kenal gescheiedenis.
Melihat  pada makna kebahasaaan dari berbagai bahasa di atas dapat
ditegaskan bahwa pengertian sejarah menyangkut dengan waktu dan peristiwa.
Oleh karena masalah waktu itu penting dalam memahami satu peristiwa, maka para
sejarawan cenderung mengatasi masalah ini dengan membuat periodisa.
b.   Pengertian sejarah secara epistimologi
Dalam khazanah filsafat, secara singkat epistemologi diartikan sebagai teori
ilmu pengetahuan. Pembicaraan dalam epistemologi pada pokoknya berhubungan
dengan upaya untuk menjawab bagaimana karakteristik pengetahuan ilmiah,
bagaimana metodologi untuk memperolehnya dan apa kriteria keabsahan dan
kebenarannya serta bagaimana mengujinya.
Epistemologi merupakan bentukan dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu
episteme yang berarti pengetahuan dan logos yang juga berarti pengetahuan atau
informasi. Jadi epistemologi adalah pengetahuan tentang pengetahuan.
Masalah sejarawan dalam usahanya memilih suatu subjek dalam
mengumpulkan informasi mengenai subjek itu (kegiatan tersebut belakangan sering
kali diberi nama yunani heuristik). Heuristik sejarah tidak berbeda dalam
hakikatnya dengan kegiatan bibliografis yang lain sejauh menyangkut. Akan tetapi
sejarawan harus mempergunakan banyak material yang tidak terdapat didalam
buku-buku. Jika bahan-bahan itu bersifat arkeologis, epigrafis, atau numismatis,
untuk sebagian besar yang harus bertumpu kepada museum.
Jika bahan-bahan itu berupa dokumen-dokumen resmi, maka ia harus mencari
di arsip, pengadilan-pengadilan, perpustakaan pemerintah, dan lain-lain. Jika
bahan-bahan itu merupakan dokumen-dokumen pribadi yang tidak terdapat dalam
koleksi-koleksi resmi, ia mungkin harus mencarinya diantara dokumentasi
perusahaan-perusahaan, ruang piagam dari puri-puri kuno, milik berharga kolektor
autograph, dokumen-dokumen gereja, dan sebagainya.jika telah memikirkan
sesuatu subjek, dengan pembatasan-pembatasan yang sedikit banyak bersifat pasti,
mengenai perorangan, wilayah, waktu, dan fungsi (yakni aspek-aspek ekonomi,
politik, intelektual, diplomasi, atau aspek-aspek karya lainnya) yang bersangkutan,
ia mencari bahan-bahan yang mungkin ada sangkut pautnya dengan perorangan
diwilayah itu pada waktu itu yang berfungsi secara itu. Bahan-bahan itu adalah
sumber-sumbernya semakin cermat pembatasannya mengenai perorangan, wilayah,
waktu dan fungsi, semakin besar kemungkinannya bahwa sumber-sumbernya akan
ada sangkut pautnya dengan subjeknya.

c.         Aksiologi
Aksiologi adalah ilmu yang membicarakan tentang tujuan ilmu pengetahuan itu
sendiri. jadi, aksiologi merupakan ilmu yang mempelajari hakikat dan manfaat yang
sebenarnya dari pengetahuan, dan sebenarnya ilmu pengetahuan itu tidak ada yang
sia-sia kalau kita bisa memanfaatkannya dan tentunya dimanfaatkan sengan sebaik-
baiknya dan dijalan yang baik pula. karena akhir-akhir ini banyak sekali yang
mempunyai ilmu pengetahuan yang lebih itu di manfaatkan di jalan yang tidak
benar.
Pembahasan aksiologi menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu. ilmu tidak
bebas nilai artinya pada tahap-tahap tertentu kadang ilmu harus disesuaikan dengan
nilai-nilai budaya dan moral suatu masyarakat; sehingga nilai kegunaan ilmu
tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat dalam usahanya meningkatkan
kesejahteraan bersama, bukan sebaliknya malahan menimbulkan bencana.
B.        Tujuan ilmu Sejarah
Jika mahasiswa ditanya oleh dosen atau profesornya; Apa tujuan anda
memepelajari sejarah? Bagi mahasiswa pintar akan menjawab dari dua aspek, yaitu:
Pertama; Untuk memenuhi rasa ingin tahu mengenai peristiwa-peristiwa masa
lampau, tentang bagaimana deskripsi peristiwanya, mengapa peristiwa itu terjadi dan
bagaimana akhir peristiwa itu, serta perkiraan implikasi atau dampak peristiwa tersebut
terhadap bidang-bidang kehidupan lainnya.
Kedua; Untuk mengetahui lebih mendalam apakah sejarah itu suatu seni atau suatu
disiplin ilmu, Profesor Charles A. Beard, dalam pidatonya selaku Presiden Perserikatan
Ahli Sejarah Amerika di New York, 1933 dengan judul: “Written History as an Act of
Faith” menyatakan bahwa: Sejarah sebagai disiplin ilmu dan sebagai seni kedua hal itu
saling mengisi. Tetapi yang pasti bahwa, sejarah memiliki metode yang berilmiah.
Berjuta-juta fakta sejarah dapat dipastikan secara meyakinkan baik bagi awam maupun
bagi para ahli.
C.        Manfaat Ilmu Sejarah
Sejarah selalu dikaitkan dengan pernyataan peristiwa atau kejadian masa
lampau. selaku sebuah cerita, sejarah memberikan sesuatu keadaan yang sebetulnya
terjadi, berbeda dengan dongeng, yang juga berbentuk cerita, tetapi hanya sekadar
pelipur lara. Kejadian-kejadian yang dimunculkan dalam dongeng hanyalah
merupakan hayalan penyusun cerita tersebut.
Dalam cerita sejarah, sumbernya adalah kejadian pada masa silam berdasarkan
peninggalan sejarah. Peninggalan itu berupa hasil perbuatan manusia sebagai
makhluk social.
Selama manusia masih ada rasa serba ingin tahu terhadap perbuatan-perbuatan
masa lampau, selama itu akan terasa perlunya memepelajari sejarah. Dari
perbuatan-perbuatan tersebut kita dapat bercermin dan menilai, perbuatan-
perbuatan mana yang merupakan keberhasilan dan mana yang merupakan
kegagalan.
Dengan demikian manfaat yang dapat kita petik dengan mengetahui sejarah
kita akan dapat berhati-hati agar kegagalan itu tak terulang kembali. Tepatlah kata
Confutse, seorang Filosof Cina Berkata “sejarah mendidik kita supaya bertindak
bijaksana”. Selanjutnya, seorang ahli sejarah Yunani berkata “Histori ist Magistra
Vitae” artinya: “sejarah bermanfaat sebagai guru yang baik” sehingga terciptalah
sebuah cerita sejarah yang berdasarkan pada kenyataan, dalam bentuk peninggalan
atau sumber sejarah.
Para ahli memandang kejadian-kejadian itu dengan dengan bermacam-macam
interpretasi. Pandangan-pandangan para ahli itu juga disebut teori sejarah yang tak
luput dari pandangan hidupnya.
Dalam buku “Penggunaan Ilmu Sejarah” oleh Roeslan Abdul Gani
memandang bahwa Ilmu sejarah ibarat penglihatan tiga dimensi yaitu penglihatan
ke masa silam, kedua ke masa sekarang dan kemudian ke masa depan.
Pendapat diatas mengandung pengertian bahwa dalam menyelidiki masa silam
itu kita tidak dapat melepaskan diri pada kenyataan kejadian masa sekarang yang
sedang kita alami bersama, dan sedikit banyaknya juga kita tidak melepaskan diri
dari perspektif kita ke masa depan.
Sebagai rangkuman dapat dikemukakan bahwa tujuan dan manfaat yang dapat
diperoleh dalam mempelajari ilmu sejarah, ialah:
1.     Untuk memperoleh pengalaman mengenai peristiwa-peristiwa sejarah dimasa
lalu baik positif maupun pengalaman negative dijadikan hikmah agar
kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi tidak terulang kembali.
2.     Untuk mengetahui dan dapat mengusai hukum-hukum sejarah yang berlaku
agar kemudian dapat memanfaatkan dan menerapkannya bagi mengatasi
persoalan-persoalan hidup saat sekarang dan yang akan dating.
3.     Untuk menumbuhkan kedewasaan berpikir, memiliki vision atau cara pandang
kedepan yang lebih luas serta bertindak lebih arif dan bijaksana terutama dalam
mengambil keputusan.

D.       Karakteristik Sejarah dan Kedudukan Ilmu Sejarah


Dalam pengertian yang luas kata “sejarah” mengandung makna segala peristiwa
yang sifatnya sudah terjadi (historia artinya description, narration complexus factorum),
termasuk berita yang faktual yang sudah terjadi. Dengan demikian kita bisa membedakan
suatu “sejarah” bumi, atau tumbuh-tumbuhan, sejarah manusia, yaitu berita atau
peristiwa, bagaimana terjadinya akibat apa yang ditimbulkan atas peristiwa tersebut.
Tetapi dalam pengertian yang sempit kata sejarah dipakai untuk menunjukkan
karakteristik perbuatan manusia. Manusia sebagai enssociale artinya sebagai makhluk
sosial dan suatu kebahagiaan berganda masyarakat . Dengan demikian, subjektum-
subjektum sejarah adalah manusia dan objektum-objektum sejarah adalah perbuatan,
pekerjaan atau hasil usaha manusia yang sudah tentu dipilah-pilah yang punya nilai
sejarah.
Kalau ilmu dapat dipandang sebagai bentuk kegiatan manusia, maka sejarah dengan
subjeknya adalah manusia dan objek sejarah sebagai hasil perbuatan manusia. Hasil
kegiatan manusia yang disebut sejarah setelah memiliki kriteria atau sifat-sifat ilmu
seperti yang dijabarkan diatas , juga dapat dipastikan bahwa sejarah telah mengandung
tiga aspek pokok yang merupakan ciri ilmu pengetahuan, yaitu:
1.      Sejarah dilakukan oleh manusia dalam rangka memperoleh pengetahuan baru,
2.     Sebagai pengetahuan, ilmu sejarah memang mengkaji peristiwa-peristiwa masa
lampau tetapi peristiwanya dikupas, dianalisis dengan meneliti sebab akibatnya.
3.     Hasil analisis tersebut dirangkumkan kembali sehingga dapat diperoleh pengertian
dalam bentuk sintesis yang dapat memberi penejelasan mengenai aspek-aspeknya:
a.       Bagaimana (deskripsi) peristiwanya?
b.      Mengapa peritiwanya terjadi?
c.       Ke mana arah peristiwa itu selanjutnya ?
atau sejauh mana pengaruh peristiwa tersebut terhadap waktu-waktu berikutnya?
Jadi ilmu sejarah memperoleh kedudukan sebagai ilmu setelah berbagai peristiwa
sejarah itu disoroti sebagai suatu permasalahan dengan cara menganalisi hubungan sebab
akibatnya sedemikian rupa, sehingga dapat ditemukan hukum-hukum sejarah tertentu
yang menjadi patokan bagai terjadinya peristiwa-peristiwa dimaksud.
Juga dengan dipenuhinya kriteria atau ciri-ciri ilmu, yaitu :
1.      Sejarah memiliki tujuan atau objek sasaran tertentu,
2.      Memiliki metode,
3.      Sejarah bersifat sistematis,
4.      Sejarah bersifat empiris,
5.      Bersifat rasional dan objektif,
6.      Dapat diverifikasi, maka sejarah adalah pengetahuan yang bersifat ilmiah.
Oleh karena itu, hasil penelitian ilmu sejarah berupa “historiografi atau penulisan
ilmu sejarah” pada akhirnya harus dapat dipakai sebagai norma untuk pedoman bagi
keadaan sekarang dan memperhitungkan segala sesuatu yang mungkin dapat terjadi pada
waktu yang akan datang.
BAB III

PENUTUP

A.      Kesimpulan
Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah suatu ilmu
pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada
masa lampau dalam kehidupan umat manusia. Dalam kehidupan manusia, peristiwa
sejarah merupakan suatu peristiwa yang abadi, unik, dan penting.
1.      Abadi = Peristiwa sejarah tidak berubah-ubah dan tetap dikenang sepanjang masa.
2.      Unik = Peristiwa sejarah hanya terjadi satu kali dan tidak pernah terulang persis sama
untuk kedua kalinya.
3.     Penting = Peristiwa sejarah mempunyai arti dalam menentukan kehidupan orang
banyak.

Anda mungkin juga menyukai