Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SEJARAH
“KEDUDUKAN SEJARAH SEBAGAI SUATU ILMU”

Disusun Oleh :

Kelompok 8

1. ULAN AFRILIYANI
2. RINDI YANI
3. HARDI MAULANA
4. IPAN SETIAWAN
5. FEBI

SMA NEGERI 1 PETIR


JL. RAYA BAROS PETIR NO. 16
KECAMATAN PETIR KABUPATEN SERANG PROVINSI BANTEN, 42172
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rezeki dan
kesehatan kepada saya sehingga saya mempunyai kesempatan untuk menyelesaikan pembuatan
makalah yang dibuat untuk memenuhi tugas kelompok.

Kami menyadari dan meyakini bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Masih
banyak kekurangan dan kesalahan yang kami sadari atau pun yang tidak kami sadari. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari makalah ini, agar di masa yang akan datang bisa membuat
makalah yang lebih baik lagi. Namun begitu, meskipun makalah ini jauh dari kata sempurna kami
berharap agar makalah ini sedikit banyaknya dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................. i
Daftar Isi.............................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................1
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Bab II Pembahasan.............................................................................................................2
2.1 Pengertian Sejarah ................................................................................................3
2.2 Karakteristik Sejarah..............................................................................................3
2.2 Fungsi Sejarah........................................................................................................ 3
2.4 Pencabangan Sejarah.............................................................................................4
Bab III Penutup...................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................6
Daftar Pustaka....................................................................................................................7

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Jika kita merenungkan secara mendalam maka kita akan mengetahui bahwa setiap manusia pasti
memiliki masa lalu. Masa lalu yang pantas dikenang, baik yang menyenangkan maupun yang
membuat manusia sedih dalam hidupnya. Setiap detik, menit, jam, hari, bulan, tahun dan
seterusnya yang telah dilewati oleh manusia merupakan bagian dari masa lalu. Catatan-catatan
mengenai masa lalu yang kita miliki sering disebut dengan istilah Sejarah.

Istilah sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata syajara dan syajarah. Syajara berarti terjadi
dan syajarah berarti pohon yang kemudian diartikan silsilah(id.wikipedia.org,2011). Syajarah dalam
arti silsilah berkaitan dengan babad, tarikh, mitos, dan legenda. Istilah syajarah diserap oleh bahasa-
bahasa lain menjadi historia (Latin), history (Inggris), histoire (Perancis), geschiedenis (Belanda), dan
lain-lain. Kata syajarah yang telah berubah menjadi sejarah masuk ke dalam perbendaharaan bahasa
Indonesia melalui bahasa Melayu.).Sejarah, dalam bahasa Indonesia dapat berarti riwayat kejadian
masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal usul keturunan (terutama untuk raja yang
memerintah) (id.wikipedia.org,2011). Umumnya sejarah dikenal sebagai informasi mengenai
kejadian yang sudah lampau.

Sebagai cabang ilmu pengetahuan, mempelajari sejarah berarti mempelajari dan menerjemahkan
informasi dari catatan-catatan yang dibuat oleh orang perorang, keluarga, dan komunitas.
Pengetahuan akan sejarah melingkupi: pengetahuan akan kejadian-kejadian yang sudah lampau
serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis. Dahulu, pembelajaran mengenai sejarah
dikategorikan sebagai bagian dari Ilmu Budaya (Humaniora). Akan tetapi, di saat sekarang ini,
Sejarah lebih sering dikategorikan sebagai Ilmu Sosial, terutama bila menyangkut perunutan sejarah
secara kronologis. Ilmu Sejarah mempelajari berbagai kejadian yang berhubungan dengan
kemanusiaan di masa lalu. Sejarah dibagi ke dalam beberapa sub dan bagian khusus lainnya seperti
kronologi, historiograf, genealogi, paleografi, dan kliometrik (id.wikipedia.org,2011)..

Sejarah sebagai salah satu ilmu sosial sudah sepantasnya penulis pelajari karena penulis menempuh
pendidikan tinggi di jurusan yang bernaung di bawah Fakultas Ilmu Sosial. Penulis juga merasa perlu
mengetahui berbagai hal menarik tentang ilmu sejarah karena selain mempelajari masa lalu sejarah
juga akan menuntun kita dalam menapaki masa depan. Berdasarkan atas beberapa hal di atas maka
penulis merasa perlu guna mengangkat sejarah sebagai salah satu topik karya tulis yang disusun
dalam bentuk makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang penulis telah paparkan, maka penulis dapat merumuskan suatu
permasalahan yaitu sebagai berikut:
1.2.1 Bagaimana pengertian sejarah jika ditinjau dari berbagai pandangan?
1.2.2 Bagaimana karakteristik yang dimiliki sejarah?
1.2.3 Bagaimana fungsi dan peranan sejarah dalam kehidupan manusia?
1.2.4 Apa saja pembagian dan percabangan ilmu sejarah?
1.2.5 Apa teori-teori besar yang ada dan berkembang di masyarakat?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang penulis ingin capai setelah penulisan dan penyususnan makalah ini antara lain
adalah:

1.3.1 Mengetahui pengertian sejarah jika ditinjau dari berbagai pandangan


1.3.2 Mengetahui karakteristik yang dimiliki sejarah
1.3.3 Mengetahui fungsi dan peranan sejarah dalam kehidupan manusia
1.3.4 Menegetahui pembagian dan percabangan ilmu sejarah
1.3.5 Mengetahui teori-teori besar yang ada dan berkembang di masyarakat

1.4 Manfaat

Manfaat yang penulis harapkan dirasakan oleh berbagai pihak yaitu:

1.4.1 Bagi Penulis

Penulis berharap dengan selesainya makalah ini pengetahuan penulis akan ilmu-ilmu sejarah akan
dapat bertambah. Selain itu penulis juga mengharapkan kemampuan penulis dapat terasah seiring
dengan proses penyusunan dan pembuatan makalah ini.

1.4.2 Bagi Siswa

Karya tulis ini memang jauh dari sempurna namun penulis harapkan dapat menjadi sumber inspirasi
dan ide bagi mahasiswa lain dalam penyusunan karya tulis. Selain hal itu mahasiswa lain diharapkan
dapat terbantu dalam memahami ilmu sejarah.

1.4.3 Bagi Masyarakat umum

Masyarakat diharapkan mampu memahami fungsi dan tugas mahasiswa sehingga fungsi dan tugas
tersebut dapat berjalan dengan baik khususnya dalam penyusunan dan pembuatan karya tulis.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sejarah

Jika kita membahasa suatu hal, pengertian pertama yang dapat kita tarik dan rumuskan adalah
pengertian secara etimologis atau urat kata. Pengertian ini adalah pengertian yang didapat dari
berbagai istilah asing dan juga kata asing yang menjadi sumbernya. Berdasarkan aspek etimologis
sejarah dapat kita kaji dari 4 bahasa asing yaitu :

Jika kita lhat dari bahasa inggris sejarah tersebut berasal dari kata History yang artinya Masa
Lampau , catatan , cerita, peristiwa
Di jerman digunakan kata Geschicht yang berarti Telah terjadi ,
Belanda mengartikann kata Gischedinisch sebagai Kejadian, Peristiwa
Istilah sejarah yang kita gunakan hingga saat ini adalah kata yang berasal dari bahasa Arab, yaitu dari
kata syajara dan syajarah. Syajara berarti terjadi dan syajarah berarti pohon yang kemudian
diartikan silsilah. Syajarah dalam arti silsilah berkaitan dengan babad, tarikh, mitos, dan legenda.
Jadi dapat kita tarik kesimpulan bahwa kata sejarah yang berasal dari kata arab berarti masa lampau
Namun selain pengartian secara etimologis masih ada beberapa ahli yang merumuskan pengertian
sejarah seperti yang telah tercantum di dalam suatu artikel yang berjudul Pengertian Sejarah yang
ditulis oleh Wiyanto Dwijo Hardjono, S.Pd. Ahli sejarah tersebut antara lain adalah:

Dr. R. Ruslan Abdul Gani : Sejarah adalah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang meneliti dan
menyelidiki secara sistematic perkembangan masyarakat serta manusia di masa lampau beserta
kejadian-kejadian.
Prof. Dr. H. Muh. Yamin : Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil
penyelidikan bberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan ( fakta-fakta ).
Patrick Gardiner : Sejarah merupakan suatu ilmu yang mempelajari apayang telah diperbuat
manusia.
W.H. Walsh : Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang menitik beratkan pada pencatatan yang
berarti danpenting bagi manusia.
JV. Bryce : Sejarah adalah catatan dari apa yang dipikirkan, dikatakan, dan diperbuat oleh manusia.
R. Moh. Ali : Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang menitik beratkan pada pencatatan yang
berarti dan penting bagi manusia.
Berdasarkan pengertian sejarah baik secara etimologis maupun dari para ahli maka kita dapat
mengetahui bahwa sejarah itu adalah

Kejadian-kejadian, pereistiwa seluruhnya yang berhubungan dengan manusia, benda yang secara
menyebabkan perubahan dalam kehidupan manusia.
Peristiwa yang tersusun secara sistematis melalui penelitian
Ilmu yang mempelajari perkembangn peristiwa atau kejadian pada masa lampau
Jadi dapat disimpulkan bahwa sejarah itu adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari segala
peristiwa atau kejadian masa lampau dalam kehidupan manusia.

2.2 Karakteristik Sejarah

Selain memiliki ciri-ciri sebagai ilmu, sejarah (sebagai kisah) juga memiliki karakter tersendiri.
Karakteristik ini memandang dan menganalisis sesuatu berdasarkan sifat, waktu, dan sifat faktanya.
Karakteristik sejarah yang paling mendasar seperti yang diuraikan dalam Materi Penyuluhan
Workshop Penelitian dan Pengembangan Kabudayaan yang ditulis oleh A. Sobana Hardjasaputra
adalah:
Sifat Peristiwa
Sifat peristiwa sejarah menyangkut hakekat dan makna peristiwa serta

keunikan peristiwa.

Hakekat dan Makna Peristiwa


Seperti telah disebutkan, obyek sejarah sebagai ilmu adalah peristiwa. Akan tetapi, tidak segala
peristiwa termasuk ke dalam lingkup sejarah (sebagai kisah). Peristiwa yang menjadi obyek kajian
ilmu sejarah hanya peristiwa yang menyangkut kehidupan manusia secara langsung, dan memiliki
signifikansi (arti/makna penting) serta besar pengaruhnya terhadap kehidupan manusia secara luas.
Hal itu berarti, sejarah adalah ilmu tentang manusia, tepatnya ilmu tentang pengalaman dan kiprah
manusia di masa lampau.

Keunikan Peristiwa
Selain hakekat dan makna peristiwa, studi sejarah juga ditujukan pada keunikan peristiwa. Keunikan
itu mungkin menyangkut individu, isnstitusi, situasi, bahkan mungkin juga ide. Keunikan unsur-unsur
peristiwa itu menjadi bahan pertanyaan, mengapa? (why?). Oleh karena itu, keunikan peristiwa
merupakan salah satu alasan bagi pemilihan topik penelitian sejarah. Contoh peristiwa unik antara
lain:

Kedudukan bupati zaman Hindia Belanda (1808-1942).


Pada zaman Hindia Belanda, sejak masa pemerintahan Gubernur Jenderal H.W. Daendels (1808-
1811), bupati dijadikan pegawai pemerintah kolonial. Namun kedudukannya sebagai bupati dalam
arti kepala pemerintahan kabupaten dan pemimpin tradisional terus berlangsung. Berarti bupati
waktu itu memiliki kedudukan rangkap yang bersifat unik.

Perspektif Waktu
Penelitian dan penulisan sejarah mengacu pada periodisasi (pembabakan waktu). Peristiwa yang
dikaji harus jelas ruang-lingkup temporalnya.

Sifat Fakta
Penulisan sejarah harus berdasarkan fakta. Fakta sejarah adalah hasil seleksi atas sifat fakta (kuat
atau lemah). Berarti tidak setiap fakta adalah fakta sejarah.

2.3 Fungsi Sejarah

Fungsi umum sejarah adalah sebagai sumber pengetahuan. Sejarah (sebagai kisah) merupakan
media untuk mengetahui masa lampau, yaitu mengetahui peristiwa-peristiwa penting dengan
berbagai pemasalahannya. Peristiwa-peristiwa yang menjadi obyek sejarah syarat dengan
pengalaman penting manusia yang penting artinya sebagai pelajaran. Atas dasar itulah lahirnya
motto atau slogan mengenai sejarah, seperti “Sejarah adalah obor kebenaran”, “Sejarah pedoman
untuk membangun masa depan”, “Belajarlah dari sejarah”, dll. Bung Karno (alm.) berpesan “Jangan
sekali-kali melupakan sejarah” (“JASMERAH”).

Dalam fungsi umum itu terkandung fungsi khusus sejarah, yaitu fungsi sejarah secara lebih luas.
Fungsi khusus sejarah terbagi atas fungsi intrinsic (fungsi hakiki, fungsi yang melekat pada dirinya)
dan fungsi ekstrinsik (fungsi ke luar dirinya).

Fungsi Intrinsik
Ada beberapa fungsi intrinsik sejarah. Akan tetapi, fungsi intrinsik sejarah yang paling utama adalah
sebagai media untuk mengetahui masa lampau dan sebagai ilmu.

Fungsi Ekstrinsik
Sama halnya dengan ilmu-ilmu lain, sejarah sebagai ilmu memiliki fungsi ekstrinsik. Fungsi sejarah
yang penting untuk dipahami adalah fungsi edukatif. Fungsi edukatif sejarah mencakup :

Pendidikan nalar (penalaran)


Mempelajari sejarah secara kritis, atau menulis sejarah secara ilmiah, akan mendorong
meningkatkan daya nalar orang yang bersangkutan. Hal itu disebabkan oleh beberapa hal, antara
lain: Pertama, sejarah sebagai ilmu menjelaskan latar belakang terjadinya suatu peristiwa. Ternyata
penyebab terjadinya suatu peristiwa tidak hanya satu faktor, melainkan beberapa faktor yang saling
berkaitan (kekuatan sejarah). Contoh, terjadinya Peristiwa G 30 S/PKI 1965. Berarti sejarah mendidik
orang berpikir plurikausal (multidimensional) (multidimensional), bukan berpikir monokausal.
Kedua, sejarah sangat memperhatikan waktu (kronologis-diakronis). Berarti sejarah mendidik kita
memiliki daya nalar untuk memperhatikan waktu dalam menjalani kehidupan (wal ashri). Ketiga,
sejarah harus ditulis berdasarkan fakta. Akan tetapi tidak setiap sumber memuat fakta, dan tidak
setiap fakta adalah fakta sejarah. Berarti sejarah mendidik kita untuk memiliki daya nalar yang
dilandasi oleh sikap kritis.

Pendidikan moral
Sejarah syarat dengan pendidikan moral, karena sejarah mengungkap peristiwa yang pada dasarnya
memuat dua sifat, yaitu baik dan buruk, benar dan salah, berhak dan tidak berhak, cinta dan benci,
dan lain-lain.

Pendidikan kebijakan/kebijaksanaan
Peristiwa atau masalah tertentu, baik secara tersurat maupun tersirat menunjukkan adanya
kebijakan atau kebijaksanaan. Kebijakan/kebijaksanaan di masa lampau sangat mungkin dapat
dijadikan bahan acuan dalam menghadapi kehidupan di masa kini. Berarti sejarah memiliki fungsi
pragmatis.

Pendidikan politik
Sejarah mengandung pendidikan politik, karena peristiwa tertentu menyangkut tindakan politik atau
kegiatan bersifat politik.

Pendidikan mengenai perubahan


Sejarah adalah proses yang menyangkut perubahan. Pada dasarnya kehidupan manusia terus
berubah, walaupun kadar perubahan dari waktu ke waktu tidak sama. Perubahan itu terjadi karena
disengaja atau tidak disengaja.

Pendidikan mengenai masa depan


Dengan mempelajari sejarah secara baik dilandasi oleh sikap kritis, akan dapat memprediksi,
bagaimana kira-kira kehidupan di masa depan. (“Sejarah pedoman untuk membangun masa
depan”).

Sejarah sebagai ilmu bantu


Fungsi edukatif sejarah juga ditunjukkan oleh sejarah sebagai ilmu bantu. Sejarah sebagai
pengetahuan dan ilmu dapat membantu menjelaskan permasalahan yang dikaji oleh ilmu-ilmu lain
(antropologi, sosiologi, ekonomi, politik, hukum, dll.).
2.4 Pencabangan Sejarah

Berdasarkan artikel yang berjudul sejarah di id.wikipedia.org ilmu sejarah dapat dibagi menjadi
kronologi, historiografi, genealogi, paleografi, dan kliometrik.

Kronologi adalah istilah yang artinya diambil dari bahasa Yunani chronos yang artinya waktu dan -
logi yang artinya ilmu maka disimpulkan kronologi adalah ilmu yang mempelajari waktu atau sebuah
kejadian pada waktu tertentu. Adapun kronologi digunakan dan bermanfaat pada sebuah kejadian
baik kriminal maupun nonkriminal. Kronologi sering diajarkan pada badan badan hukum untuk
mengetahui kapan dan persisnya suatu kejadian atau tindak pidana terjadi
Paleografi (Yunani παλαιός palaiós, “kuno” dan γράφειν graphein, “menulis”) adalah ilmu yang
meneliti perkembangan bentuk tulisan atau tulisan kuno. Paleografi dalam banyak kasus merupakan
prasyaratan untuk mendalami filologi atau ilmu kebukuan.
Kliometrik yang kadang disebut sejara ekonomi yang baru adalah aplikasi sistemik dari teori-teori,
dan teknik ekonomi serta ilmu-ilmu matematika yang lain yang digunakan untuk mempelajari
sejarah.
Historiografi adalah adalah ilmu yang meneliti dan mengurai informasi sejarah berdasarkan sistem
kepercayaan dan filsafat. Walau tentunya terdapat beberapa bias (pendapat subjektif) yang hakiki
dalam semua penelitian yang bersifat historis (salah satu yang paling besar di antaranya adalah
subjektivitas nasional), sejarah dapat dipelajari dari sudut pandang ideologis, misalnya: historiografi
Marxisme.
Genealogi (bahasa Yunani: γενεά, genea, “keturunan” dan λόγος, logos, “pengetahuan”) adalah
kajian tentang keluarga dan penelusuran jalur keturunan serta sejarahnya. Ahli genealogi
menggunakan berita dari mulut ke mulut, catatan sejarah, analisis genetik, serta rekaman lain untuk
mendapatkan informasi mengenai suatu keluarga dan menunjukkan kekerabatan dan silsilah dari
anggota-anggotanya. Hasilnya sering ditampilkan dalam bentuk bagan (disebut bagan silsilah) atau
ditulis dalam bentuk narasi.

2.5 Teori dan Pandangan Ahli tentang Sejarah

Salah satu kutipan yang paling terkenal mengenai sejarah dan pentingnya kita belajar mengenai
sejarah ditulis oleh seorang filsuf dari Spanyol, George Santayana. Katanya: “Mereka yang tidak
mengenal masa lalunya, dikutuk untuk mengulanginya.”

Filsuf dari Jerman, Georg Wilhelm Friedrich Hegel mengemukakan dalam pemikirannya tentang
sejarah: “Inilah yang diajarkan oleh sejarah dan pengalaman: bahwa manusia dan pemerintahan
tidak pernah belajar apa pun dari sejarah atau prinsip-prinsip yang didapat darinya.” Kalimat ini
diulang kembali oleh negarawan dari Inggris Raya, Winston Churchill, katanya: “Satu-satunya hal
yang kita pelajari dari sejarah adalah bahwa kita tidak benar-benar belajar darinya. “Winston
Churchill, yang juga mantan jurnalis dan seorang penulis memoar yang berpengaruh, pernah pula
berkata “Sejarah akan baik padaku, karena aku akan menulisnya.” Tetapi sepertinya, ia bukan secara
literal merujuk pada karya tulisnya, tetapi sekadar mengulang sebuah kutipan mengenai filsafat
sejarah yang terkenal: “Sejarah ditulis oleh sang pemenang.” Maksudnya, seringkali pemenang
sebuah konflik kemanusiaan menjadi lebih berkuasa dari taklukannya. Oleh karena itu, ia lebih
mampu untuk meninggalkan jejak sejarah — dan pemelesetan fakta sejarah — sesuai dengan apa
yang mereka rasa benar. Pandangan yang lain lagi menyatakan bahwa kekuatan sejarah sangatlah
besar sehingga tidak mungkin dapat diubah oleh usaha manusia. Atau, walaupun mungkin ada yang
dapat mengubah jalannya sejarah, orang-orang yang berkuasa biasanya terlalu dipusingkan oleh
masalahnya sendiri sehingga gagal melihat gambaran secara keseluruhan. Masih ada pandangan lain
lagi yang menyatakan bahwa sejarah tidak pernah berulang, karena setiap kejadian sejarah adalah
unik. Dalam hal ini, ada banyak faktor yang menyebabkan berlangsungnya suatu kejadian sejarah;
tidak mungkin seluruh faktor ini muncul dan terulang lagi. Maka, pengetahuan yang telah dimiliki
mengenai suatu kejadian di masa lampau tidak dapat secara sempurna diterapkan untuk kejadian di
masa sekarang. Tetapi banyak yang menganggap bahwa pandangan ini tidak sepenuhnya benar,
karena pelajaran sejarah tetap dapat dan harus diambil dari setiap kejadian sejarah. Apabila sebuah
kesimpulan umum dapat dengan seksama diambil dari kejadian ini, maka kesimpulan ini dapat
menjadi pelajaran yang penting. Misalnya: kinerja respon darurat bencana alam dapat terus dan
harus ditingkatkan; walaupun setiap kejadian bencana alam memang, dengan sendirinya, unik.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas dapat penulis simpulakan berbagai hal sebagai berikut yaitu :

Sejarah itu adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian masa lampau
dalam kehidupan manusia.
Selain memiliki ciri-ciri sebagai ilmu, sejarah (sebagai kisah) juga memiliki karakter tersendiri.
Karakteristik ini memandang dan menganalisis sesuatu berdasarkan sifat, waktu, dan sifat faktanya.
Fungsi umum sejarah adalah sebagai sumber pengetahuan. Sedangkan fungsi khusus sejarah terbagi
atas fungsi intrinsic (fungsi hakiki, fungsi yang melekat pada dirinya) dan fungsi ekstrinsik (fungsi ke
luar dirinya).
Ilmu sejarah dapat dibagi menjadi kronologi, historiografi, genealogi, paleografi, dan kliometrik.
Pandangan dan teori dari para ahli dapat disimpulkan yaitu kita harus bisa belajar drioi sejarah dan
tidak sekali-sekali melupakannya.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, T. dan A. Surjomihardjo. 1985. Ilmu Sejarah dan Historiografi; Arah dan Perspektif. Jakarta:
Gramedia.
Gazalba, S. 1981. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: Bhratara.

Hardjasaputra A. Sobana. 2008. “ Meode Pneleitian Sejarah “ di dalam Materi Penyuluhan


Workshop Penelitian dan Pengembangan Kabudayaan. BPSBP:Bandung

Hardjono, Wiyanto Dwijo ,S.Pd. 2011. “Pengertian sejarah” termuat di situs


http://mustwiebagoes.blogspot.com/2008/02/pengertian-sejarah.html. Diakses 13 Maret 2011

Hariyono. 1995. Mempelajari Sejarah Secara Efektif. Jakarta: Pustaka Jaya.

Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang.

_____. Sejarah. Termuat di situs id.wikipedia.org. Diakses 13 Maret 2011

Anda mungkin juga menyukai