Disusun Oleh :
1. Nurul Assyifa
2. Priti Anjelina Lestari
3. Reivo Leon Ryadhie
4. Sara Gleri Lubis
5. Triana Amalia
Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-nya kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “Harmoni
Kewajiban dan Hak Negara dan Warga Negara dalam Demokrasi yang Bersumbu pada
Kedaulatan Rakyat dan Musyawarah untuk Mufakat” ini dengan baik dan tepat pada
waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di program studi Manajemen Sumberdaya
Perairan, Fakultas Perikanan Dan Kelautan, Universitas Riau.
Dalam penyusunan makalah ini kami masih merasa belum sempurna. Oleh karena
itu, kami memohon maaf apabila masih banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran
dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini. Kritik dan saran tersebut akan kami jadikan bahan evaluasi kedepannya. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3
2.1. Pengertian Paradigma .................................................................................................3
2.2 Alasan Diperlukan Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan Warga Negara.................4
2.3 Sumber Historis, Sosiologis, Politik Tentang Harmoni Kewajiban dan Hak Warga
Negara Indonesia........................................................................................................................4
a. Sumber Historis..................................................................................................................4
b. Sumber Sosiologis..............................................................................................................4
c. Sumber Politik....................................................................................................................4
2.4 Argumen Tentang Dinamika dan Tantangan Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan
Warga Negara.............................................................................................................................5
a. Aturan Dasar Mengenai Pendidikan dan Kebudayaan, Serta Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi....................................................................................................................................5
b. Aturan Dasar Mengenai Perkonomian dan Kesejahteraan Sosial........................................5
c. Aturan Dasar Usaha Pertahanan dan Keamanan Negara.....................................................6
d. Aturan Dasar Mengenai Hak dan Kewajiban Asasi Manusia..............................................6
2.5 Esensi dan Urgensi Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan Warga Negara................7
BAB III PENUTUP............................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................8
3.2 Saran...............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................9
ii
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1
3. Mengetahui macam-macam dari aktualisasi pancasila.
2
II. PEMBAHASAN
3
tertingginya sebagai warga negara Indonesia yang menganut sistem politik demokrasi
dimana kekuasaannyan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Warga indonesia sebagai warga negara harus ditempatkan sebagai subejek atau pelaku
politik bukan sekedar sebagai objek politik. Karena pancasila bertolak dari kodrat manusia
maka pembangunan politik harus dapat meningkatkan harkat martabat manusia. Sistem
politik Indonesia yang bertolak dari manusia sebagai subyek harus mampu menempatkan
kekuasaan tertinggi pada rakyat. Kekuasan yang dimaksud adalah kekuasaan dari rakyat
oleh rakyat dan untuk rakyat. Sistem politik Indonesia yang sesuai pancasila sebagai
paradigma adalah sistem politik demokrasi bukan otoriter.
Berdasarkan hal tersebut sistem politik Indonesia harus dikembangkan atas asas
kerakyatan yaiyu terletak pada sila keempat pancasila. Pengembangan selanjutnya adalah
sistem politik di dasarkan pada asas-asas moral dari pada sila-sila pada pancasila.
5
Kemudian ada beberapa makna dalam pancasila dalam pembangunan IPTEK
yaitu:
a. Sila ketuhanan yang maha esa memberikaan arti bahwa iptek tidak hanya memikirkan
apa yang ditemukan, dibuktikan dan diciptakan, namun juga dipertimbangkan maksud-
maksudnya dan akibatnya, apakah merugikan manusia dan alam sekitarnya.
b. Sila kemanusiaan yang adil dan beradap memberikan dasar moralitas bahwa dalam
pengembangan IPTEK haruslah bersikap beradap, pengembangan iptek yang merugikan
tidak akan mewujudkan tujuan sebenarnya Iptek yaitu kesejahteraan.
c. Sila persatuan indonesia memberikan arti bahwa pengembangan iptek hendaknya dapat
menumbuhkan rasa nasionalisme, sehingga pengembangan iptek dapat memunculkan
persatuan.
d. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
/perwakilan, mendasari pengembangan iptek secara demokratis, artinya setiap individu
bebas dalam melakukan pengembangan iptek. Para pengembang iptek harus bersikap
terbuka, artinya terbuka untuk dikritik, dikaji ulang maupun dibandingkan dengan teori
lainnya.
e. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, memberikan arti bahwa
pengembangan iptek harus menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan
kemanusiaan.
6
2.3.2. Aktualisasi Pancasila Subjektif
Aktualisasi pancasila subjektif adalah aktualisasi pancasila pada setiap individu
terutama dalam aspek moral dalam kaitannya dengan hidup Negara dan masyarakat.
Aktualisasi yang subjektif tersebut tidak terkecuali baik warga Negara biasa, aparat
penyelenggara Negara, penguasa Negara, terutama kalangan elit politik dalam
kegiatan politik perlu mawas diri agar memiliki moral ketuhanan dan kemanusiaan
sebagaimana terkandung dalam pancasila.
III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia. Ada beberapa hal
yang perlu masa zaman dahulu terkait sejarah indonesia sebelum proses dan setelah
perumusan pancasila sebagai dasar negara. Hal ini berkaitan dengan perjuangan
kerajaan dalam mempertahankan ekstitensi bangsa indonesia. Dalam proses
reformasi dewasa ini nilai-nilai pancasila merupakan suatu pangkal tolak baik dalam
bidang politik, sosial, ekonomi, hukum serta kebijakan internasional dewasa ini.
Hal inilah dalam wacana ilmiah dewasa ini diistilahkan bahwa panacasila sebagai
paradigma dalam kehidupan berbangsa dan negara. Istilah paradigma merupakan
suatu asumsi-asumsi dasar dan asumsiasumsi teoretis yang umum (merupakan suatu
sumber nilai). sehingga merupakan suatu sumber hukum-hukum, metode, seru
penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri serta
karakter ilmu pengetahuan itu sendiri, kemudian didalam pancasila itu sendiri
terdapat paradigma pembangunan diantaranya meliputi:
1. Pancasila sebagai paradigma dibidang politik
2. Pancasila sebagai paradigma dibidang hukum
3. Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan ekonomi
4. Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan sosial budaya
5. Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan kehidupan antar umat
beragama.
6. Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan ipteks Kemudian aktualisasi
pancasila terdiri dari dua macam yaitu aktualisasi objektif dan subjektif.
3.2. Saran
Melalui makalah ini kami menyarankan agar pembaca tidak berhenti sampai
disini saja menggali ilmu tentang pembelajaran PKn, tentunya mengenai media
7
pembelajaran PKn. Kami berharap agar pembaca terus menggali ilmu dan
mengetahui problematika pada pembelajaran khususnya PKn, mengingat peran
pendidik bagi siswa sangatlah dipandang penting untuk perkembangan pendidikan
dinegara indonesia tercinta ini.
Makalah ini masih banyak mempunyai kekurangan dalam hal-hal penyajiannya
maka dari tu kita harus giat belajar agar dapat menjadi lebih baik lagi. Segala saran
yang bersifat membangun kami sangat menunggunya untuk perbaikan dari makalah
ini. Akhir kata kami ucapkan terimakasih.
8
DAFTAR PUSTAKA
9
10
11