Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

REFLEKSI PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA REFORMASI DALAM


KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK X

ATHAYA AQILAH DHAFYAH 220901601019


INAYAH NUR SYAHBANY 220901601020
NOVIA RAMADHANI 220901601023
NURJANNA 220901601025
RESKY TANDIRAPAK 220901602012
YURMILA MARIA NURA 220901602013
FAHRANI ADISA 220901602014

DOSEN PENGAMPU:

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI AKUNTANSI TERAPAN D4
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Refleksi
Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa
Dan Bernegara” dengan baik. Kami berterima kasih juga kepada Ibu dosen pengampu
mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah memberikan tugas ini kepada kami,
sehingga kami dapat mempelajari lebih dalam mengenai “Pendidikan Pancasila”.
Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota Kelompok
10 dan juga semua pihak yang terlibat dalam proses pembuatan makalah ini karena
dengan adanya bantuan dan dukungan yang diberikan dalam proses pembuatan makalah
ini sehingga dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dalam menambah
wawasan ilmu pengetahuan dan merubah pola pikir pembaca. Kami menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat untuk menjadi lebih baik lagi
kedepannya.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sedikitnya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi diri kami dan juga untuk
memenuhi nilai mata kuliah Pendidikan Pancasila.

Makassar, 17 April 2023

Kelompok X

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL .............................................................................................................................
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH ......................................................................................... 2
C. TUJUAN PENULISAN ........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PARADIGMA ............................................................................... 3
B. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN. ............................... 4
C. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA REFORMASI. ....................................... 5
D. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN KAMPUS. ..................... 8
E. EKSISTENSI PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN DI
ERA GLOBALISASI. ............................................................................................. 9
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ...................................................................................................... 14
B. SARAN .................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pancasila sebagai dasar Negara bangsa Indonesia hingga sekarang telah
mengalami perjalanan waktu yang tidak sebentar, dalam rentang waktu tersebut banyak
hal atau peristiwa yang terjadi menemani perjalanan Pancasila, sehingga berdirilah
pancasila seperti sekarang inidi depan semua bangsa Indonesia.Mulai peristiwa pertama
saat pancasila dicetuskan sudah menuai banyak konflik di internal para pencetus nya
hingga sekarang pun di era reformasi dan globalisasi Pancasila Masih hangat
diperbincangkan oleh banyak kalangan berpendidikan terutama kalangan Politik Dan
mahasiswa. Kebanyakan dari para pihak yang memperbincangkan masalah Pancasila
Adalah mengenai awal dicetuskan nya Pancasila tentang sila pertama. Memang dari
sejarah awal perkembangan bangsa Indonesia dapat kita lihat bahwa komponen
masyarakat terbentuk dari dua kelompok besar yaitu kelompok agamis dalam hal ini
didominasi oleh kelompok agama Islam dan yang kedua adalah kelompok Nasionalis.
Kedua kelompok tersebut berperan besar dalam pembuatan rancangan dasar
Negara kita tercinta ini. Maka, setelah banyak aspek memperbincangkan pancasila
sebagai dasar Negara.Sekarang pancasila pun dijadikan bahan perbincangan sebagai
perilaku yang digunakan di dalam kampus. Dimana di dalam kampus tersebut akan
terdidik dengan kepemimpinan pancasila. Baik dalam perilaku bergaul juga dalam proses
belajar mengajar di dalamnya. Serta Molekul-molekul yang menjadi bagiannya. Makalah
ini dibuat sebagai catatan perjalanan Pancasila dari jaman ke jaman, agar kita senantiasa
tidak melupakan sejarah pembentukan Pancasila sebagai dasar negara dan juga dapat
digunakan untuk menjadi penengah bagi pihak yang sedang berbeda pendapat tentang
dasar Negara supaya ke depan kita tetap seperti semboyan kita yaitu "Bhinneka Tunggal
Ika".Terutama hal tersebut dalam penerapan nya dalam kehidupan kita. Termasuk di
lingkungan kampus.

1
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian diatas maka makalah ini secara khusus membahas masalah sebagai
berikut:
1. Pengertian Paradigma.
2. Pancasila sebagai paradigma pembangunan.
3. Pancasila sebagai paradigma reformasi.
4. Pancasila sebagai paradigma kehidupan kampus.
5. Eksistensi Pancasila Sebagai paradigma pembangunan di era globalisasi.

C. TUJUAN PENYUSUNAN
Berdasarkan Rumusan masalah diatas, maka makalah ini disusun dengan tujuan para
pembaca dapat:
1. Menguraikan tentang Pengertian Paradigma.
2. Menjelaskan tentang Pancasila sebagai paradigma pembangunan.
3. Menjelaskan Pancasila sebagai paradigma reformasi.
4. Menjelaskan tentang Pancasila sebagai paradigma kehidupan kampus.
5. Menguraikan tentang Eksistensi Pancasila Sebagai paradigma pembangunan di era
globalisasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PARADIGMA
Menurut kamus bahasa Indonesia, istilah paradigma adalah (1) daftar semua
bentukan kata yang menunjukkan konjugasi dan deklinasi suatu kata, (2) model dalam
filsafat ilmu, (3) kerangka berpikir. Dalam konteks ini, istilah paradigma adalah
pengertian kedua dan ketiga, khususnya yang ketiga, yaitu kerangka berpikir.
Istilah “paradigma” pada mulanya berkembang dalam dunia ilmu pengetahuan,
khususnya dalam kaitannya dengan filsafat ilmu. Dari segi terminologi, tokoh yang
mengembangkan pengertian ini dalam dunia ilmiah adalah Thomas S. Khun dalam
bukunya The Structure of Scientific Revolution. Paradigma itu sendiri juga merupakan
anggapan dasar tentang nilai (sumber nilai) sehingga menjadi sumber hukum, metode dan
aplikasi dalam ilmu yang menentukan sifat dan karakteristik sistem dan hakikat ilmu itu
sendiri.
Pengertian paradigma dalam kaitannya dengan asal usul beberapa bahasa,
termasuk bahasa Inggris, berarti keadaan lingkungan menurut suatu paradigma.
Sedangkan menurut bahasa Yunani, paradigmanya adalah “para” yang berarti di sebelah,
di samping dan diketahui. Kemudian menurut Kamus Psikologi, paradigma diartikan
sebagai pola atau model yang menunjukkan semua tindakan yang mungkin untuk
direpresentasikan.
Sifat dinamis ilmu pengetahuan menghasilkan hasil penelitian yang semakin
banyak, membuka kemungkinan untuk mengungkap kelemahan teori yang digunakan.
Oleh karena itu, para ilmuwan meninjau kembali teori-teori dasar sains itu sendiri.
Misalnya, dalam ilmu-ilmu sosial, ketika suatu teori didasarkan pada temuan-temuan
ilmiah yang didasarkan pada metode-metode kuantitatif dalam mempelajari manusia dan
masyarakat dari ciri-ciri yang parsial, terukur, dan berkorelasi, ternyata hasil pengetahuan
ini hanya mempertimbangkan satu aspek epistemologi dari objek pengetahuan, yaitu
manusia. Berdasarkan kajian paradigma ilmu sosial, dikembangkan metode baru yaitu
metode kualitatif.

3
Istilah ilmiah telah merambah ke bidang kehidupan lain sehingga menjadi istilah
pertumbuhan dan perkembangan yang mengandung arti sebagai berikut:
● Kerangka berpikir
● Sumber nilai, dan
● Orientasi arah.

B. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN


Arti Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
Mengutip buku Modul Pelatihan Guru Mata Pelajaran PPKn SMA/SMK yang
ditulis Mukiyat dkk (2016: 12), Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional
memiliki arti bahwa segala aspek pembangunan nasional harus berlandaskan nilai-nilai
Pancasila. Oleh sebab itu pembangunan nasional ditujukan untuk meningkatkan harkat
dan martabat manusia yang meliputi aspek rohani, jasmani, aspek individu, sosial, dan
ketuhanan.
Sementara itu, melansir bpkad.banjarkab.go.id, Pancasila sebagai paradigma
artinya nilai-nilai dasar Pancasila secara normatif menjadi kerangka acuan setiap aspek
pembangunan nasional di Indonesia. Ini merupakan konsekuensi pengakuan bangsa
Indonesia atas Pancasila sebagai dasar negara.

Pancasila Sebagai Paradigma dalam Berbagai Bidang Pembangunan


• Pembangunan Bidang Politik
Pembangunan ditujukan untuk membentuk pemerintahan demokratis yang
menjunjung kebebasan berpendapat serta melayani tuntutan rakyat secara adil,
terbuka, jujur, dan akuntabel. Dalam hal ini Pancasila memberikan dasar-dasar
moralitas politik negara yang berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa dan
kemanusiaan yang adil dan beradab.
• Pembangunan Bidang Ekonomi
Dalam pembangunan ekonomi, pemerintah harus berlandaskan Pancasila terutama
sila kelima, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam ekonomi
kerakyatan, kebijakan ekonomi harus ditujukan sebesar-besarnya untuk kemakmuran
rakyat. Selain itu, pembangunan ekonomi harus berdasarkan moralitas kemanusiaan
dan Ketuhanan.

4
• Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Sosial Budaya
Pembangunan sosial budaya harus mampu meningkatkan harkat dan martabat
manusia, yaitu menjadi manusia yang berbudaya dan beradab. Kemudian
berdasarkan sila persatuan Indonesia, pembangunan sosial budaya dikembangkan
atas dasar penghargaan terhadap budaya-budaya yang beragam di Nusantara.
• Sebagai Paradigma Pembangunan Hukum
Salah satu tujuan negara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia. Untuk mewujudkannya, diperlukan perlindungan
hukum kepada semua warga negara tanpa diskriminasi. Dengan demikian, substansi
hukum yang dikembangkan harus merupakan perwujudan sila-sila yang terkandung
dalam Pancasila. (ERA/ER)

C. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA REFORMASI


a. Pengertian Reformasi
Makna Reformasi secara etimologis berasal dari kata reformation dari akar kata
reform, sedangkan secara harafiah reformasi mempunyai pengertian suatu gerakan
yang memformat ulang, menata ulang, menata kembali hal-hal yang menyimpang,
untuk dikembalikan pada format atau bentuk semula sesuai dengan nilai-nilai ideal
yang dicita-citakan rakyat. Reformasi juga diartikan pembaharuan dari paradigmia,
pola lama ke paradigma, pola baru untuk menuju ke kondisi yang lebih baik sesuai
dengan harapan.
Reformasi secara umum bararti perubahan terhadap suatu system yang telah ada pada
suatu masa. Di Indonesia, kata Reformasi umumnya merujuk pada gerakan
mahasiswa pada tahun1998 yang menjatuhkan kekuasaan presiden Soeharta atau era
setelah Orde baru Kendati demikan. Kata Reformasi sendiri pertama-tama muncul
dari gerakan pembaruan di kalangan Gereja Kristen di Eropa Barat pada abad ke-16
yang dipimpin oleh Marti luther, Ulrich Zwingli, Yohanes Calvin dll Suatu gerakan
reformasi memiliki kondisi syarat-syarat
1.) Suatu gerakan reformasi dilakukan karena adanya suatu penyimpangan
penyimpangan Pada masa pemerintahan Orde baru banyak terjadi suatu
penyimpangan misalnya asas kekeluargaan menjadi "nepotisme", kolusi dan
korupsi yang tidak sesuai dengan makna dan semangat UUD 1945.

5
2.) Suatu gerakan reformasi dilakukan dengan berdasar pada suatu kerangka
structural tertentu, dalam hal ini Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara
Indonesia. Jadi reformasi pada prinsipnya suatu gerakan untuk mengembalikan
kepada dasar nilai-nilai sebagaimana yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.
3.) Gerakan reformasi akan mengembalikan pada dasar serta sistem Negara
demokrasi, bahwa kedaulatan adalah di tangan rakyat, sebagaimana terkandung
dalam pasal 1 ayat (2) Reformasi harus melakukan perubahan kea rah sistem
Negara hokum dalam penjelasan UUD 1945, yaitu harus adanya perlindungan
hak-hak asasi manusia, peradilan yang bebas dari penguasa, serta legalitas dalam
arti hukum Oleh karena itu reforması sendiri harus berdasarkan pada kerangka
dan kepastian hukum yang jelas.
4.) Reformasi dilakukan kearah suatu perubahan kearah kondisi serta keadaan yang
lebih baik perubahan yang dilakukan dalam reformasi harus mengarah pada
suatu kondisi kehidupan rakyat yang lebih baik dalam segala aspek, antara lain
bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, serta kehidupan keagamaan.
5.) Reformasi dilakukan dengan suatu dasar moral dan etik sebagai manusia yang
Berketuhanan Yang Maha Esa, serta terjaminnya persatuan dan kesatuan bangsa.

b. Tujuan Reformasi
1.) Melakukan perubahan secara serius dan bertahap untuk menemukan nilai-nilai
baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara;
2.) Menata kembali seluruh struktur kenegaraan, termasuk perundangan dan
konstitusi yang menyimpang dari arah perjuangan dan cita-cita seluruh
masyarakat bangsa.
3.) Melakukan perbaikan di segenap bidang kehidupan baik politik, ekonomi sosial
budaya, maupun pertahanan keamanan;
4.) Menghapus dan menghilangkan cara-cara hidup dan kebiasaan dalam
masyarakat bangsa yang tidak sesuai lagi dengan tuntutan reformasi, seperti
KKN, kekuasaan sewenang-wenang atau otoriter,penyimpangan,dan
penyelewengan yang lain.

6
c. Peranan pancasila sebagai paradigma reformasi
Inti reformasi adalah memelihara segala yang sudah baik dari kinerja bangsa dan
negara dimasa lampau mengoreksi segala kekurangannya,sambil merintis
pembaharuan untuk menjawab tantangan masa depan. Pelaksanaan kehidupan
berbangsa dan bernegara masa lalu memerlukan bantuan, mana yang masih perlu
pertahankan dan mana yang harus diperbaiki.
Pancasila yang merupakan lima aksioma yang disarikan dari kehidupan
masyarakat Indonesia jelas akan mantap jika diwadahi dalam sistem politik yang
demokratis, yang dengan sendirinya menghormati kemajemukan masyarakat
Indonesia. Pemilihan umum, salah satu sarana demokrasi yang penting baru
dipandang bebas apabila dilakukan secara langsung umum bebas, rahasia, jujur, dan
adil.
Peranan Pancasila dalam era reformasi harus nampak sebagai paradigma
ketatanegaraan, artinya Pancasila menjadi kerangka pikir atau pola pikir bangsa
Indonesia, khususnya sebagai Dasar Negara Pancasila sebagai landasan kehidupan
berbangsa dan bernegara. Ini berarti bahwa setiap gerak langkah bangsa dan negara
Indonesia haru selalu dilandasi oleh sila-sila yang terdapat dalam Pancasila. Sebagai
negara hukum setiap perbuatan, baik dari warga masyarakat, maupun dari pejabat-
pejabat dan jabatan-jabatan harus berdasarkan hukum yang jelas Jadi hukum yang
dibentuk tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
Setiap sila mempunyai nilai dalam paradigma reformasi, yaitu:
1.) Reformasi yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Artinya, gerakan reformasi
berdasarkan pada moralitas ketuhanan dan harus mengarah pada kehidupan yang
baik sebgai manusia makhluk tuhan.
2.) Reformasi yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab. Artinya. gerakan
reformasi berlandaskan pada moral kemanusiaan sebagai upaya penataan
kehidupan yang penuh penghargaan atas harkat dan martabat manusia.
3.) Reformasi yang berdasarkan nilai persatuan Artinya, gerakan reformasi harus
menjamin tetap tegaknya negara dan bangsa Indonesia sebagai satu kesatuan.
4.) Reformasi yang berakar pada asas kerakyatan Artinya, seluruh penyelenggaraan
kehidupan berbangsa dan bernegara harus dapat menempatkan rakyat sebagai
subjek dan pemegang kedaulatan

7
5.) Reformasi yang bertujuan pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Artinya, gerakan reformasi harus memiliki visi yang jelas. yaitu demi
terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

D. PANCASILA DALAM PARADIGMA KEHIDUPAN KAMPUS


Pancasila sebagai dasar Negara bangsa Indonesia hingga sekarang telah mengalami
perjalanan waktu yang tidak sebentar, dalam rentang waktu tersebut banyak hal atau
peristiwa yang terjadi menemani perjalanan Pancasila, sehingga berdirilah pancasila
seperti sekarang ini didepan semua bangsa Indonesia. Mulai peristiwa pertama saat
pancasila dicetuskan sudah menuai banyak konflik diinternal para pencetusnya, hingga
sekarangpun diera reformasi dan globalisasi Pancasila masih hangat diperbincangkan
oleh banyak kalangan berpendidikan terutama kalangan Politik dan mahasiswa.
Kebanyakan dari para pihak yang memperbincangkan masalah Pancasila adalah
mengenai awal dicetuskannya Pancasila tentang sila pertama. Memang dari sejarah awal
perkembangan bangsa Indonesia dapat kita lihat bahwa komponen masyarakatnya
terbentuk dari dua kelompok besar yaitu kelompok agamis dalam hal ini didominasi oleh
kelompok agama Islam dan yang kedua adalah kelompok Nasionalis. Kedua kelompok
tersebut berperan besar dalam pembuatan rancangan dasar Negara kita tercinta ini. Maka,
setelah banyak aspek memperbincangkan pancasila sebagai dasar Negara. Sekarang
pancasilapun dijadikan bahan perbincangan sebagai perilaku yang digunakan didalam
kampus. Dimana didalam kampus tersebut akan terdidik dengan kepemimpinan
pancasila. Baik dalam perilaku bergaul juga dalam proses belajar mengajar didalamnya.
Serta molekul-molekul yang menjadi bagiannya.
Kehidupan dikampus terdiri dari dua elemen yaitu mahasiswa dan dosen Kedua
elemen tersebut yang mengisi kehidupan paradigma yang ada didalam kampus tersebut.
pancasila sebagai landasan yang utama tidak hanya berlaku dalam satu unsur saja, namun
terdapat dalam berbagai unsur dalam arti yaitu Pancasila bisa diterapkan dan dijalankan
dalam unsur-unsur tersebut sesuai dengan nilai-nilai yang terdapat pada Pancasila
tersebut.
Pembangunan di Bidang Pendidikan yang dilaksanakan atas falsafah Negara
Pancasila diarahkan untuk membentuk manusia-manusia pembangunan yang berjiwa
Pancasila, membentuk manusia-manusia Indonesia yang sehat jasmani dan rohaninya,

8
memiliki pengetahuan dan keterampilan. dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi
disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsa dan negara dan mencintai sesama
manusia. Pendidikan tinggi sebagai institusi dalam masyarakat bukanlah menara gading
yang jauh dari kepentingan masyarakat melainkan senantiasa mengemban dan mengabdi
kepada masyarakat. Perguruan tinggi diselenggarakan dengan tujuan untuk:
1.) Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan mengembangkan dan/atau
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian.
2.) Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau
kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

E. EKSISTENSI PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN DI ERA


GLOBALISASI
Kondisi Pancasila di era globalisasi sangatlah terkontaminasi dari adanya
berbagai macam aspek yang membuat Pancasila tersebut menjadi tidak seperti yang
seharusnya. Dilihat dari melencengnya nilai-nilai Pancasila yang selama ini telah
ditanamkan oleh para pendiri bangsa ini, sebagai contoh ialah terjadinya dis-integrasi
bangsa yang telah jelas-jelas melanggar sila ke-3 yaitu persatuan Indonesia, atau masih
banyak yang lainnya.
Dan jika dilihat lagi dari berbagai aspek masalah yang sedang dihadapi bangsa
indonesia, kita seharusnya kembali menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila tersebut. karena pancasila lah yang merupakan pondasi bangsa indonesia untuk
menghadapi bebagai masalah khususnya di era global seperti saat ini, yang membuat
rentan sekali nilai-nilai pancasila tersebut memudar dikarenakan perubahan zaman oleh
adanya globalisasi.
Seharusnya Pancasila sanggup menjawab berbagai tantangan di era globalisasi,
karena dari implikasi dari dijadikannya Pancasila sebagai pandangan hidup maka bangsa
yang besar ini haruslah mempunyai sense of belonging dan sense of pride atas Pancasila.
Setidaknya ada dua alasan yang menyebabkan suatu ideologi tetap eksis. Pertama adalah
jumlah penganut atau pengikut. Semakin banyak pengikut dari suatu ideologi, maka
ideologi tersebut akan semakin kuat. Pancasila merupakan ideologi yang diikuti oleh

9
seluruh rakyat Indonesia. Secara konseptual, Pancasila adalah ideologi yang kokoh.
Pancasila tidak akan musnah sepanjang masih ada pengikut yang memperjuangkannya.
Kedua adalah seberapa besar pengikut tersebut mempercayai dan menjadikan ideologi
sebagai bagian dari kehidupannya. Semakin kuat kepercayaan seseorang, maka semakin
kuat posisi ideologi tersebut. Sebaliknya, walaupun banyak pengikut, tetapi apabila
pengikut tersebut sudah tidak menjadikan ideologi sebagai bagian dari kehidupannya,
maka ideologi dikatakan lemah.
Posisi pancasila di era globalisasi sangat rawan terhadap gangguan. Secara formal,
Pancasila tetap diakui oleh seluruh bangsa Indonesia sebagai ideologi mereka. Namun di
tataran aplikatif, prilaku masyarakat banyak yang mengalami pergeseran nilai. Secara
tidak langsung pergeseran nilai tersebut membuat masyarakat perlahan-lahan melupakan
Pancasila. Salah satu alasan pancasila masih tetap eksis adalah karena pancasila digali
dari nilai-nilai yang ada di masyarakat seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan dan keadilan. Ada atau tidak adanya Pancasila, nilai-nilai tersebut memang
sudah ada di masyarakat sehingga tetap berlaku di masyarakat.
Jika masyarakat melaksanakan nilai dan norma yang berkembang, secara otomatis
masyarakat juga mengamalkan Pancasila. Sebagai contoh ketika umat islam beribadah.
Dasar mereka melakukan ibadah adalah ketaatan terhadap ajaran agama, bukan karena
Pancasila. Namun melaksanakan ibadah secara tidak langsung mengamalkan sila pertama
Pancasila. Demikian pula dengan sila-sila yang lain, masyarakat pada dasarnya tidak
mengamalkan pancasila secara langsung. Mereka hanya mengikuti tata nilai dan hukum
adat masing-masing. Tetapi karena nilai-nilai itu terangkum dalam Pancasila, maka
secara tidak langsung masyarakat juga menjalankan pancasila.
Dengan demikian eksis dan tidaknya Pancasila di era global sangat tergantung
dari nilai-nilai masyarakat. Jika nilai-nilai tersebut tetap tumbuh dan berkembang, maka
Pancasila juga akan terus eksis. Sebaliknya jika nilai tersebut mengalami pergeseran,
besar kemungkinan Pancasila juga akan mengalami pergeseran. Jika globalisasi mampu
menggeser nilai-nilai di masyarakat dan mengganti dengan tatanan nilai yang baru, maka
besar kemungkinan Eksistensi pancasila akan runtuh. Oleh karena itu, perlu adanya
pemahaman nilai-nilai Pancasila sebagai dasar, pandangan hidup, dan ideologi sekaligus
sebagai benteng diri dan filterisasi terhadap nilai-nilai yang masuk sebagai dampak dari
globalisasi.

10
11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Paradigma adalah sebuah istilah yang sering kali digunakan dalam disiplin
intelektual. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), paradigma adalah model
dalam teori ilmu pengetahuan. Paradigma memiliki fungsi sebagai dasar untuk seseorang
berinteraksi dengan lingkungannya. Istilah “paradigma” pada mulanya berkembang
dalam dunia ilmu pengetahuan, khususnya dalam kaitannya dengan filsafat ilmu.
Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional memiliki arti bahwa segala
aspek pembangunan nasional harus berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Oleh sebab itu
pembangunan nasional ditujukan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang
meliputi aspek rohani, jasmani, aspek individu, sosial, dan ketuhanan.
Peranan Pancasila dalam era reformasi harus nampak sebagai paradigma
ketatanegaraan, artinya Pancasila menjadi kerangka pikir atau pola pikir bangsa
Indonesia, khususnya sebagai Dasar Negara Pancasila sebagai landasan kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Pancasila juga sebagai pedoman dalam mereformasi kehidupan berbangsa,
dimana suatu perubahan yang mengarah kearah yang lebih baik harus memiliki suatu
acuan yang baik dan kuat serta sesuai dengan kebudayaan di Indonesia, maka Pancasila
sangat cocokuntuk diterapkan di Indonesia. Pancasila juga sangat berperan penting dalam
membangun moral terutama dilingkungan kampus, ini agar nantinya akan menumbuh
kembangkan generasi-generasi baru yang memiliki moral dan budi pekerti yang luhur
B. SARAN
Kita sebagai mahasiswa hendaklah mengamalkan pancasila sebagai bagian dari
kehidupan bermasyarakat, karena di dalam pancasila mengandung butir-butir keluhuran
bangsa Indonesia

12
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Calam, & Sobirin. (Januari 2008). Pancasila sebagai kehidupan berbangsa dan
bernegara. Jurnal SAINTIKOM, Volume 4, No.1 .
Budiyono. (2012). Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi. Bandung: Alfabeta
https://bpip.go.id/berita/1035/578/arti-pancasila-sebagai-paradigma-
pembangunan.html#:~:text=Mengutip%20buku%20Modul%20Pelatihan%20Guru,harus
%20berlandaskan%20nilai%2Dnilai%20Pancasila.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-sam-ratulangi/pancasila/makalah-
pancasila-11/46674116
http://anggertriwibowo.blogspot.com/2009/10/pancasila-di-era-globalisasi.html

13

Anda mungkin juga menyukai