Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN


BERMASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA

Dosen Pengampu : Dini Islamiayati

Disusun Oleh :

Yogi Saputra

Meysa Nurzahra

Anissa Maharani

Siti Nur Azizah

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


IAI NASIONAL LAA ROIBA BOGOR
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia – Nya sehingga penyusun dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya . Makalah ini membahas tentang Pancasila Sebagai Paragdima Kehidupan Berbangsa
Dan Bernegara .

Dalam penyusun makalah ini , penyusun banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi . Oleh karena itu ,
penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kpd semua pihak yg telah
membantu dalam penyusunan makalah ini semoga bantuannya mendapat balasan yg setimpal
dari Tuhan Yang Maha Esa

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya . Kritik konstruktif dari pembaca sangat penyusun harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya . Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada kita sekalian .

Bogor , 21 September 2022

Kelompok : 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………0

DAFTAR ISI ………………………………………………………..2

BAB 1 PENDAHULUAN ………………………………………….3

 Latar Belakang …………………………………………………3


 Rumusan Masalah ……………………………………………. 4
 Tujuan ………………………………………………………… 4
Manfaat ………………………………………………............. 4

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………….. 5

2.1 Pengertian Paradigma …………………………………………. 5

2.2 Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan ……………………5

a. Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan IPTEK ……….. 6

b.Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan POLEKSOSBUDHANKAM


………………………………………. 6

2.3 Pancasila Sebagai Paragdima Reformasi ………………………..8

a. Gerakan Reformasi ……………………………………………8

b. Pancasila Sebagai Paradigma

Reformasi Hukum …………………………8

c. Pancasila Sebagai Paradigma

Reformasi Politik ………………………….8

d .Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi Ekonomi ………………9

2.4 Aktualisasi Pancasila …………………………………………….10

2.5 Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Kampus …………….. 10


2.5 Studi Kasus Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat
Berbangsa dan Bernegara ……………………………….13

BAB 111 PENUTUP…………………………………………………….. 15

3.1Kesimpulan …………………………………………………………15

3.2 Saran ……………………………………………….15

DAFTAR PUSTAKA ………………………………….16


BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pancasila yg berkedudukan sebagai dasar negara Indonesia hingga saat ini telah
mengalami pejalananwaktu yg tidak sebentar , dalam interval waktu tersebut banyak hal atau
peristiwa yang terjadi seiring perjalanan

Pancasila , sehingga berdirilah pancasila seperti sekarang ini di depan semua bangsa
Indonesia . Sejak dicetuskannya pancasila pertama kali telah dituai banyak konflik internal para
pencetusnya , hingga sekarang pun di era reformasi dan globalisasi ,pancasila masih hangat
diperbincangkan ialah mengenai awal dicetuskannya pancasila tentang sila pertama .
Berdasarkan sejarah , pada awal perkembangan bangsa Indonesia , masyarakat terbagi menjadi
dua kelompok besar , yaitu kelompok agamais dan nasionalis , dimana kedua kelompok tersebut
memegang peran besar dalam perancangan dasar negara Indonesia .

Setelah sekian banyak perbincangan mengenai Pancasila sebagai dasar negara , Pancasila
juga dijadikan bahan perbincangan sebagai paradigma dalam kehidupan berbagai elemen
masyarakat , salah satunya ialah Pancasila sebagai paradigma kehidupan mahasiswa di kampus.
Dimana di dalam kampus tersebut , mahasiswa akan dididik mengenai berbagai hal mengenai
Pancasila , terutama penerapan nilai – nilainya .

Makalah ini disusun sebagai catatan perjalanan Pancasila dari zaman ke zaman agar
senantiasa sejarah pembentukan Pancasila tidak dilupakan .

Selain itu dapat pula digunakan untuk menjadi penengah bagi pihak yg sedang berbeda pendapat
tentang dasar negara , agar tetap dapat bersikap sesuai semboyan Bhinneka Tungal Ika .
Terutama penerapan hal tersebut di kehidupan bangsa

1.2 Rumusan Masalah

. Berdasarkan latar belakang diatas , dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai
berikut :

1.Bagaimana peran pancasila sebagai paradigma pembangunan dalam berbagai bidang ?

2. Bagaimana peran pancasila sebagai paradigma reformasi di berbagai bidang yang


memerlukan reformasi ?
3.Apa yg dimaksud dengan tridharma perguruan tinggi ?

4.Bagaimana cara mengaktualisasikan Pancasila di perguruan tinggi ?

1.3 Tujuan

Tujuan yg ingin dicapai dengan adanya rumusan masalah diatas ialah sebagai berikut :

1. Mengetahui peran Pancasila sebagai paradigma pembangunan dalam berbagai bidang


2. Mengetahui peran Pancasila sebagai paradigma reformasi di berbagai bidang yg
memerlukan reformasi
3. Mengetahui makna tridharma perguruan tinggi
4. Mengetahui cara mengaktualisasikan Pancasila di perguruan tinggi

1.4 Manfaat

1. Bagi Penyusun

Dengan adanya makalah ini diharapkan penyusun dapat lebih memahami tentang bagaimana
pancasila memainkan perannya sebagai paradigma kehidupan dalam masyarakat berbangsa dan
bernegara , dan dapat menerapkan dalam kehidupan sehari – hari

2.Bagi pembaca

Dengan adanya makala ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca tentang pancasila
sebagai paradigm kehidupan dalam masyarakat berbangsa dan bernegara , dan dapat menjadi
pedoman dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara .
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Paradigma

Menurut Kaelan (2010) istilah ‘’ Paradigma ‘’ pada awalnya berkembang dalam dunia
ilmu pengetahuan terutama kaitannya dengan filsafat ilmu pengetahuan . Secara terminologis
tokoh yg mengembangkan istilah tersebut dalam dunia ilmu pengetahuan adalah Thomas S.
Khun dalam bukunya yang berjudul Structure of Revolution .

Pengertian paradigma adalah sebuah asumsi – asumsi teoritis yg umum

Paradigma dapat diartikan sebagai pendapat awal yg secara teoritis dapat dijadikan sebagai
suatu sumber hokum , metode , serta penerapan dalam ilmu pengetahuan . Pancasila sebagai
paradigma dapat dikonotasikan sebagai sumber nilai , kerangka pikir , orientasi dasar , sumber
asas serta arah dan tujuan dari suatu perkembangan , perubahan , proses . sehingga dapat
diartikan bahwa pancasila sebagai asas atau dasar kehidupan dalam bemasyarakat , berbangsa
dan bernegara .

2.2 Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan

Indonesia sebagai negara berkembang dalam mencapai tujuan perlu dilaksanakannya


pembangunan nasional . Ini merupakan perwujudan untuk meningkat harkat dan martabat bangsa
Indonesia . Sebagaimana tujuan nasional negara pada Pembukaan UUD 1945 yg berbunyi :
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia “hal ini merupakan tujuan
negara dengan rumusan

‘’ memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa ‘’

Selain tujuan nasional , Indonesia juga memiliki tujuan internasional yg tertera dalam
Pembukaan UUD 1945 yaitu ‘’ ikut melaksanakan ketertiban dunia yg berdasarkan
kemerdekaan , perdamaian abadi , dan keadilan sosial ‘’.

Secara filosofis dikatakan bahwa dalam melaksanakan pembangunan nasional harus


berasaskan Pancasila . Hal ini berdasarkan kenyataan objektif bahwa Pancasila adalah dasar
negara dan menjadi dasar dalam melakukan segala tindakan yg bertujuan untuk masyarakat ,
bangsa , dan negara . Sehingga untuk melaksanakan pembangunan nasional dan internasional
harus mendasari nilai –nilai sila Pancasila . Pembangunan nasional harus meliputi aspek jiwa dan
aspek raga .

Aspek –aspek ini dijabarkan melalui pembangunan dalam berbagai bidang yaitu politik ,
ekonomi , hukum , pendidikan , sosial ,budaya , IPTEK , dan agama .

Berikut ini aspek pembangunan dalam berbagai bidang :

a. Pancasila sebagai paradigma pengembangan IPTEK


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan hasil kreatifitas manusia
untuk mengolah kekayaan alam yang disediakan oleh Tuhan yang Maha Esa . Tujuan
yang esensial dari IPTEK adalah demi kesejahteraan umat manusia , sehingga tidak bebas
dari nilai namun terikat oleh nilai . Pancasila mendasari dalam pengembangan IPTEK ,
dimana dalam mengembangkan IPTEK harus diimbangi dengan pelestarian dan manfaat
yang akan diberikan kpd manusia sebagaimana pada sila pertama Pancasila .
Dalam mengembangkan IPTEK harus beradap dan bermoral yang didasarkan pada
hakikat tujuan demi kesejahteraan manusia seperti sila 2 Pancasila . Pengembangan
IPTEK harus mengembangkan rasa nasionalisme seperti yang tertuang dalam Pancasila
sila ke -3 . Ilmuwan yang mengembangkan IPTEK harus bijaksana dalam menghormati
dan menghargai kebebasan orang lain secara terbuka seperti halnya sila ke-4 Pancasila .
Mengkomplementasikan pengembangan IPTEK harus menjaga keseimbangan keadilan
dalam kehidupan manusia seperti sila ke -5 Pancasila .
b. Pancasila sebagai paradigma pembangunan POLEKSOSBUDHANKAM

1 .Pancasila sebagai paradigma pengembangan politik

Pembangunan dan pengembangan bidang politik harus didasarkan pada ontologisme


manusia .Sistem politik negara harus mendasarkan tuntutan hak dasar kemanusiaan yg dalam
istilah ilmu hukum adalah hak asasi manusia ( HAM) .Oleh karena itu kekuasaan negara
harus berdasarkan kekuasaan rakyat bukannya perseorangan atau kelompok . Pancasila dapat
memberikan dasar – dasar moralitas politik negara . Dalam sila-sila Pancasila tersusun
sistematis bahwa politik negara harus berdasarkan kerakyatan , ketuhanan ,

kemanusiaan ,persatuan ,dan keadilan .

2. Pancasila sebagai paradigma pengembangan ekonomi


Menurut Mubyarto (1999) , pengembangan ekonomi tidak bisa dipisahkan dengan nilai –
nilai kemanusiaan . Pengembangan ekonomi harus didasarkan dengan pancasila seperti
ekonomi kerakyatan yang mendasarkan kemanusiaan dan kesejahteraan . Oleh karena itu
ekonomi harus didasarkan pada Pancasila demi kesejahteraan manusia .

2. Pancasila sebagai paradigma pengembangan sosial budaya .


Dalam pengembangan aspek sosial budaya hendaknya didasarkan atas sistem nilai yg sesuai
dengan nilai budaya yg dimiliki masyarakat . Pada masa reformasi sosial budaya harus
didasari dengan Pancasila yg terdapat pada rumusan sila kedua ‘’ kemanusiaan yg adil dan
beradab ‘’ . Dalam pengembangan sosial budaya Pancasila merupakan sumber normatif
bagi peningkatan humanisasi dalam bidang sosial budaya .

. Pancasila sebagai paradigma pengembangan hankam

Negara hakikatnya adalah suatu masyarakat hukum . Demi tegaknya hak – hak warga
negara maka diperlukan peraturan perundang – undangan negara . Karena Pancasila
merupakan dasar negara , maka Pancasila harus menjadi aturan dalam pengembangan
Hankam untuk mencapai tujuan Indonesia menjaga keamanan dan menegakkan hukum .
. Pancasila sebagai paradigma pengembangan kehidupan beragama .
Pada proses reformasi beberapa wilayah negara Indonesia mengalami konflik sosial yang
bersumber pada masalah SARA . terutama kehidupan beragama . Ini merupakan tugas berat
bagi bangsa Indonesia untuk mengembalikan perdamaian diantara umat beragama .
Pancasila telah memberikan dasar yang fundamental bagi umat beragama agar hidup rukun ,
damai , saling menghormati , saling menghargai , tanpa memandang latar belakang suku ,
agama , bahkan ras yang berbeda – beda .

2.3 Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi

Indonesia pernah dilanda gerakan reformasi yang menyebabkan seluruh antara main
dalam politik mengalami keruntuhan terutama praktek elit politik yaitu KKN . Dalam
kenyataanya gerakan reformasi ini dibayar mahal oleh bangsa yg berdampak pada sosial ,
politik , ekonomi , dan kemanusiaan . Kondisi ekonomi juga menambah daftar terpuruknya
bangsa karena gerakan reformasi .
Namun , dibalik berbagai macam keterpurukan masih tersisa satu keyakinan akan nilai
luhur yang dimiliki yaitu Pancasila . Reformasi harusnya digunakan untuk menata
kehidupan bangsa yg berasaskan Pancasila sebagai dasar negara . Reformasi harus memiliki
tujuan , dasar ,cita – cita platform yg jelas bagi bangsa Indonesia . Pancasila itulah yg
merupakan nilai – nilai dasar paradigma reformasi total yg sebenarnya .
a. Gerakan Reformasi

Praktek KKN yg merajalela membawa rakyat semakin menderita . Wakil rakyat


harusnya mengembangkan amanah yg diberikan dengan sebaik-baiknya . Pancasila yg
seharusnya mampu menjadi sumber nilai , dasar moral etik bangsa disalahgunakan sebagai alat
legitimasi politik .

b. Pancasila sebagai paradigma reformasi hukum


Pada era reformasi rakyat lebih meekankan pada perubahan terhadap tatanan dalam
perundang – undangan . Dimana pada masa orde lama maupun pada masa orde baru hal
yang mengalami kerusakan parah ialah bidang hukum .

Penegakan hukum baik secara materi maupun tindakan sangat jauh dari nilai – nilai
kemanusiaan . Oleh karena itu bangsa Indonesia ingin melakukan reformasi menata
kembali sistem yg mengalami kerusakan tersebut dengan berpedoman pada Pancasila .

c . Pancasila sebagai paradigma reformasi politik

Landasan aksiologi atau sumber nilai bagi sistem politik Indonesia terkandung
dalam pembukaan UUD 1945 pada alenia ke – 4 . Apabila dikaitkan dengan makna
alenia ll tentang cita – cita negara dan kemerdekaan yaitu demokrasi dan kemakmuran .
Dasar politik ini menunjukkan kepada kita bahwa bentuk dan bangunan kehidupan
masyarakat yg bersatu sesuai sila ke lll , demokrasi sesuai dengan sila – sila ke lv ,
berkeadilan dan berkemakmuran sesuai dengan sila ke - v serta negara yg memiliki
dasar – dasar moral ketuhanan dan kemanusiaan .

Nilai demokrasi politik secara normatif terjabarkan dalam

pasal – pasal UUD 1945 yaitu pasal 1 ayat (2) , pasal 2 ayat (2) , pasal 5 ayat (1) , serta
pasal 6 ayat (2) .

Berdasarkan semangat dari UUD 1945 yg merupakan esensi

pasal – pasal itu sebagai berikut :

a . Rakyat merupakan pemegang kedaulatan tertinggi negara .

b . Kedaulatan rakyat dijalankan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat

c . Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat dan
karenanya harus tunduk dan bertanggungjawab kepada Majelis Pemusyaratan Rakyat .

d . Produk hukum apapun yg dihasilkan oleh Presiden , baik sendiri maupun bersama –
sama lembaga lain , kekuatanya berada dibawah Majelis Permusyawaratan Rakyat atau
produk – produknya .

Dimana yg memegang kedaulatan penuh adalah rakyat . Rakyat adalah asal mula
kekuasaan negara .

d . Pancasila sebaagai paradigma reformasi ekonomi

Kebijaksanaan ekonomi yg selama ini diterapkan hanya mendasar pada


pertumbuhan dan mengabaikan prinsip – prinsip nilai kesejahteraan seluruh bangsa .
Kesejahteraan tersebut hanya sebagian kecil kelompok tertentu saja yg merasakannya .
Kenyataan pada saat ini , ekonomi global tidak mampu bertahan , krisis ekonomi yg
terjadi di dunia dan melanda Indonesia mengakibatkan ekonomi Indonesia terpuruk
sehingga kepailitan yg diderita oleh pengusaha harus ditanggung oleh rakyat .

Dalam kenyataannya sektor ekonomi yg mampu bertahan pada masa krisis adalah
ekonomi kerakyatan , yaitu ekonomi yg berbasis pada usaha rakyat .

Langkah yg strategis dalam upaya melakukan reformasi ekonomi yg berbasis ekonomi


rakyat yg berdasarkan nilai – nilai pancasila yg mengutamakan kesejahteraan seluruh
bangsa adalah :

1. Keamanan pangan dan mengembalikan kepercayaan ,yaitu dilakukan dengan


program ‘’social safety net ‘’ yg terkenal dengan program jaringan Pengamanan
Sosial ( JPS )
2. Program rehabilitasi dan pemulihan ekonomi
3. Transformasi struktur , yaitu untuk memperkuat ekonomi rakyat maka perlu
diciptakan sistem untuk mendorong percepatan perubahan struktural
Dengan sistem ekonomi yg mendasar pada nilai yg berupaya untuk mewujudkan
kesejahteraan seluruh bangsa maka peningkatan kesejahteraan akan dirasakan oleh
sebagian besar rakyat dan dapat mengurangi kesenjangan ekonomi .
2.4 Aktualisasi Pancasila
Aktualisasi pancasila dapat dibedakan menjadi dua macam , yaitu aktualisasi
objektif dan aktualisasi subektif . Aktulisasi objektif yaitu aktualisasi pancasila
dalam berbagai bidang kehidupan kenegaraan yg meliputi kelembagaan negara
antara lain legislatif , eksekutif , dan yudikatif . Adapun aktualisasi subjektif adalah
aktualisasi pancasila pada setiap individu terutama dalam aspek moral dalam
kaitannya dengan hidup bernegara dan bermasyarakat .

2.5 Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Kampus

a. Tridharma perguruan tinggi


Perguruan tinggi mempunyai tiga tugas pokok yg disebut Thridarma
Perguruan Tinggi , yaitu pendidikan tinggi , penelitian , dan pengabdian kepada masyarakat
1 Pendidikan Tinggi
Suatu lembaga pendidikan tinggi memiliki tugas yaitu untuk menyiapkan , membentuk
,dan menghasilkan sumber daya manusia yg berkualitas .Maka tugas pendidikan tinggi
adalah :
. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yg memiliki kemampuan akademik
atau professional yg dapat menerapkan , mengembangkan , dan memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan , teknologi , dan kesenian .
. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan , teknologi , dan kesenian serta
penggunanya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional .
2 . Penelitian
Sebagaimana nilai yg terkandung dalam pancasila , intelektual yg melakukan penelitian
harus bermoral ketuhanan dan kemanusiaan . Seorang peneliti harus bermoral dan
mengabdikan diri pada nilai – nilai kemanusiaan .
Dasar – dasar nilai yg terkandung dalam Pancasila yg menjiawai moral peneliti sehingga
penelitian harus bersifat objektif dan ilmiah . Seorang peneliti ahrus berpegang pada moral
kejujuran yg bersumber pada ketuhanan dan kemanusiaan . Suatu hasil penelitian tidak
boleh karena motivasi uang ,kekuasaan , ambisi , ataupun kepentingan primordial tertentu .
3 . Pengabdian Kpd Masyarakat
Berdasarkan penjelasan Pasal 3 ayat (1) PP Th.1999 bahwa yg dimaksud dengan
pengabdian masyarakat adalah suatu kegiatan yg memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam
upaya memberikan sumbangan demi kemajuan masyarakat . Aktualisasi pengabdian kpd
masyarakat pada hakikatnya merupakan suatu aktualisasi pengembangan ilmu pengetahuan
demi kesejahteraan umat manusia . Kegiatan pengabdian kpd masyarakat merupakan suatu
aktualisasi kegiatan masyarakat ilmiah perguruan tinggi yg dijiawai oleh nilai – nilai
ketuhanan dan kemanusiaan sebagaimana yg terkandung dalam Pancasila .
c. Budaya akademik
Warga dari suatu perguruan tinggi merupakan manusia yg memiliki wawasan dan
integritas ilmiah . Masyarakat akademik harus senantiasa mengembangkan budaya
ilmiah yg merupakan esensi pokok dari aktivitas perguruan tinggi . Ada beberapa ciri
masyarakat ilmiah sebagai budaya akademik sebagai berikut :
1 . Kritis
2 . Kreatif
3 . objektif
4 . Analitis
5 . Konstruktif
6 . Dinamis
7 . Dialogis
8 . Menerima kritik
9 . Menghargai prestasi ilmiah / akademik
10 . Bebas dari prasangka
11 . Menghargai waktu
12 . Memiliki dan menjunjung tinggi tradisi ilmiah
13. Berorientasi ke masa depan
14 . Kesejawatan / kemitraan

C . Kampus sebagai force


. Pengembangan hukum dan HAM
Masyarakat kampus harus senantiasa bertanggung jawab secara moral atas kebenaran
objektif , bertanggung jawab terhadap masyarakat bangsa dan negara , dan juga
mengabdi terhadap kesejahteraan kemanusiaan . Sikap masyarakat kampus tidak boleh
tercemar oleh kepentingan – kepentingan politik penguasa sehingga benar – benar luhur
dan mulia . Dasar pijak masyarakat kampus adalah kebenaran yg bersumber pada hati
nurani dan sikap moral yg luhur yang bersumber pada ketuhanan dan kemanusiaan
. Kampus sebagai sumber pengembangan hukum
Indonesia adalah negara hukum yg berdasarkan atas hukum , maka untuk menata negara
untuk mewujudkan masyarakat yg demokratis harus ditegakkan supremasi hukum .
Dalam penyusunan hukum positif di Indonesia maka Pancasila berkedudukan sebagai
sumber materi . Hukum di Indonesia harus bersumber pada nilai – nilai pada sila – sila
yg ada pada pancasila
Aspirasi dan realitas kehidupan masyarakat dan rakyat juga merupakan sumber materi
dalam penyusunan dan pengembangan hukum .
. Kampus sebagai kekuatan moral pengembangan HAM
Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yg melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah – Nya yg
wajib dihormati , dijunjung tinggi , dan dilindungi oleh negara , hukum , peerintah , dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungi harkat dan martabat manusia . Dalam
menegakkan hak asasi manusia tersebut maka mahasiswa sebagai kekuatan moral harus
bersifat objektif dan benar – benar berdasarkan kebenaran moral demi harkat dan
martabat . Penegakan hak asasi manusia tidak boleh dikarenakan kepentingan politik
terutama kepentingan kekuatan politik dan konspirasi kekuatan interasional yg ingin
menghancurkan negara Indonesia .

2.6 Studi Kasus Pancasila Paradigma Kehidupan dalam masyarakat Berbangsa dan
Bernegara

Salah satu studi kasus yg kami kaji ialah mengenai supremasi hukum yg sekarang
diberlakukan di Indonesia . Berkaca dari beberapa kasus menyedihkan yg terjadi dalam
sejarah hukum Indonesia , sangat menyedihkan karena penegakan hukum dan keadilan
bagi rakyat kecil benar – benar tidak diperhatikan Contoh pada kasus Mbah Minah yg
mencuri tiga biji kakao dari perkebunan milik PT . Rumpun Sari Antan 4 , Kasus
pengumpulan koin untuk Pria , Pencurian sandal milik seorang oknum polisi oleh
seorang anak kecil , Kasus pencurian sebotol kecil minyak kayu putih di sebuah
indomaret dan beberapa kasus lainnya yg sangat memperhatinkan . Disini terlihat jelas
bahwa aparat penegak hukum mengutamakan kepastian hukum dalam pengekan
hukumnya tanpa memperhatikan rasa keadilan . belum lg jeratan hukuman penjara dan
denda dibebankan . Selain itu , motif kasus – kasus diatas adalah potret dari kemiskinan
. jika memang ada yg harus dihukum , seharusnya pemerintah karena tidak dapat
menjalankan fungsinya yaitu mensejahterakan rakyat .

Hal ini sangat bertolak belakang dengan proses yg sedang dijalani koruptor pada saat ini
, proses peradilan yg sangat lama ,
berbelit – belit dan nantinya pun vonis pengadilan terhadap koruptor yg merugikan
negara miiaran rupiah .
Sangat ironis melihat fenomena yg terjadi terhadap dunia hukum dan peradilan bagi
rakyat yg tidak berpihak pada rakyat kecil pada setiap negara sesuai UUD 1945 Pasal
28D ayat 1 yg berbunyi ‘’setiap orang berhak atas pengakuan , jaminan , perlindungan ,
dan kepastian hukum yg adil serta perlakuan yg sama dihadapan hukum .’’
Supremasi hukum di Indonesia perlu dibenahi , menurut kami dengan adanya hukum ,
maka keadilan seharusnya ditegakkan . Pembentukan lembaga penjaminan dan bantuan
hukum secara khusus membantu rakyat kecil sangatlah penting untuk direalisasikan
pada saat ini . Para koruptor dapat memutar balikkan hukum karena mereka memiliki
pengacara – pengacara yg handal yg dapat mempertahankan argumen mereka sehingga
dapat menandingi kekuatan hukum .Berbeda halnya dengan rakyat yg jarang memiliki
pengacara yg bagus sehingga hukum pun semena – mena terhadap kecil
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1 . Pancasila bukan hanya sebagai simbol negara , tetapi merupakan suatu pedoman
kehidupan yg sangat relevan untuk negara Indonesia . Pancasila diharapkan mampu
mendasari pembangunan sampai ke semua lini kehidupan , mencakup bidang politik ,
hukum , ekonomi , sosial budaya , hubungan antar umat beragama , sampai dgn IPTEK .
Pembangunan yg dilakukan harus berlandaskan sila – sila pancasila yg merupakan hasil
pemikiran rakyat untuk menuju tujuan bersama membangun bangsa yg lebih baik .

2 . Pancasila sebagai dasar negara harus mampu menanggapi gerakan reformasi yg


berdampak pada sosial , politik , ekonomi , dan kemanusiaan . Reformasi seharusnya
digunakan untuk menata kehidupan dengan berasaskan Pancasila .

3 . Tridharma perguruan tinggi ialah tiga tugas pokok perguruan tinggi yg mencakup
pendidikan tinggi , penelitian dan pengabdian kpd masyarakat .

4 . Pengaktualisasian Pancasila dalam kehidupan kampus dapat dilakukan melalui


pengembangan hukum dan HAM dalam kehidupan kampus serta memposisikan kampus
sebagai kekuatan moral . Hal tersebut bertujuan agar nantinya menumbuh kembangkan
generasi - generasi baru yg memiliki moral dan budi pekerti yg luhur .

3.2 Saran
Kita sebagai mahasiswa hendaklah mengamalkan pancasila sebagai bagian
dari kehidupan bermasyarakat , berbangsa dan bernegara , karena di dalam
Pancasila mengandung butir – butir keluhuran bangsa Indonesia .
DAFTAR PUSTAKA
Kaelan , 2010 . Pendidikan Pancasila . Yogyakarta : PARADIGMA

Anda mungkin juga menyukai