Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN

BERMASYARAKAT DAN BERBANGSA

Diajukan Untuk Memenuhi tugas Mata Kuliah Pancasila

Dosen Pengampu : Ardian Maulana, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 10

1. Ade Maflahul Maulah (2108107079)

2. Salma Faradina Salsabila (2108107087)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SYEKH NURJATI CIREBON
2021 M/1443
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Atas segala
limpahan dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang bertema
“PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT DAN
BERBANGSA” tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan
Allah SWT. Dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini kami
menghaturkan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membant dalam pembuatan makalah ini. Kami juga berharap semoga tugas ini dapat beranfaat
bagi pihak-pihak yang memerlukan dan membutuhkannya.

Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya.Namun demikian kami telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat diselesaikan dengan
baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima
masukan,saran dan kritik guna untuk menyempurnakan makalah ini.

Cirebon, 19 September 2021

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….1

DAFTAR ISI................................................................................................................................... 2

BAB I

PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 3

A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 3

A. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 4

B. Tujuan Makalah ................................................................................................................... 4

BAB II

PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 5

A. Pengertian Paradigma .......................................................................................................... 5

B. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan ....................................................................... 6

1. Pancasila Sebagai Paradigma Dibidang Politik ............................................................... 6

2. Pancasila Sebagai Paradigma Dibidang Hukum ............................................................. 7

3. Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan Ekonomi ........................................ 7

4. Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan Sosial Budaya................................ 8

5. Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan Kehidupan Antar Umat Beragama. 9

6. Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan IPTEK ........................................... 9

C. Macam-Macam Dari Aktualisasi Pancasila ....................................................................... 10

BAB III

PENUTUP..................................................................................................................................... 12

A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 12

B. Saran .................................................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 14

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia. Ada beberapa hal yang perlu
masa zaman dahulu terkait sejarah Indonesia sebelum proses dan setelah perumusan pancasila
sebagai dasar negara. Hal ini berkaitan dengan perjuangan kerajaan dalam mempertahankan
ekstitensi bangsa Indonesia. Adapun kerajaan dan masa kebangkitan seperti kerajaan
Kutai, Sriwijaya, Majapahit, dan masa kebangkitan Indonesia.

Pancasila juga merupakan sebagai dasar Negara bangsa Indonesia hingga


sekarang telah mengalami perjalanan waktu yang tidak sebentar, dalam rentang waktu tersebut
banyak hal atau peristiwa yang terjadi menemani perjalanan Pancasila, sehingga berdirilah
pancasila seperti sekarang ini didepan semua bangsa Indonesia. Mulai peristiwa pertama saat
pancasila dicetuskan sudah menuai banyak konflik diinternal para pencetusnya hingga sekarang
pun di era reformasi dan globalisasi Pancasila masih hangat diperbincangkan oleh banyak
kalangan berpendidikan terutama kalangan Politik dan mahasiswa.

Kebanyakan dari para pihak yang memperbincangkan masalah Pancasila adalah


mengenai awal dicetuskan nya Pancasila tentang sila pertama. Memang dari sejarah awal
perkembangan bangsa Indonesia dapatkita lihat bahwa komponen masyarakatnya terbentuk dari
dua kelompok besar yaitu kelompok agamais dalam hal ini didominasi oleh kelompok agama
Islam dan yang kedua adalah kelompok Nasionalis. Kedua kelompok tersebut
berperan besar dalam pembuatan rancangan dasar Negara kita tercinta ini.

Maka, setelah banyak aspek memperbincangkan pancasila sebagai dasar Negara ini dibuat
sebagai catatan perjalanan Pancasila dari zaman ke zaman, agar kita senantiasa tidak dapat
melupakannya.

3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, didapat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari paradigma
2. Bagaimana Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan?
3. Apa saja macam-macam dari aktualisasi pancasila

C. Tujuan Makalah
Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Mengetahui pengertian pancasila sebagai paradigma kedihidupan bermasyarakat dan


berbangsa
2. Menambahpengetahuan dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua
3. Mengetahui panacasila sebagai paradigma pembangunan
4. Mengetahui macam-macam dari aktualisasi pancasila.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Paradigma
Istilah “Paradigma” pada awalnya berkembang dalam dunia ilmu pengetahuan
terutama dalam kaitannya dengan filsafat ilmu pengetahuan. Secara terminologis tokoh yang
mengembangkan istilah tersebut dalam dunia ilmu pengetahuan adalah Thomas S. Khun dalam
bukunya yang berjudul “The Structure of Scientific Revolution” paradigma juga merupakan
suatu asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi teoretis yang umum (merupakan suatu sumber
nilai). Sehingga merupakan suatu sumber hukum-hukum, metode, seru penerapan dalam ilmu
pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri.
Paradigma itu juga sendiri merupakan asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi nilai (merupakan
sumber nilai) sehingga merupakan suatu sumber hukum, metode serta penerapan dalam ilmu
pengetahuan yang menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan sendiri.

Arti paradigma ditinjau dari asal-usul dari beberapa bahasa diantaranya, menurut bahasa
Inggris paradigma berarti keadaan lingkungan. Sedangkan menurut bahasa Yunani paradigma
yakni ‘para’ yang berarti disamping, disebelah, dan dikenal. Kemudian menurut kamus
psikologi paradigma diartikan sebagai satu model atau pola mendemonstrasikan semua fungsi
yang memungkinkan dari apa yang tersajikan.

Ilmu pengetahuan sifatnya sangat dinamis hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya
hasil-hasil penelitian manusia, sehingga dalam perkembangannya terdapat suatu kemungkinan
yang sangat besar ditemukannya kelemahan-kelemahan pada teori yang telah ada, dan jikalau
demikian maka ilmuwan akan kembali pada asumsi-asumsi dasar serta asumsi teoretis sehingga
dengan demikian perkembangan ilmu pengetahuan kembali meng-kaji paradigma dari ilmu
pengetahuan tersebut atau dengan lain perkataan ilmu pengetahuan harus mengkaji dasar
ontologis.

Misalnya dalam ilmu-ilmu sosial manakala suatu teori yang didasarkan pada suatu hasil
penelitian inilah yang mendasarkan pada metode kuantitatif yang mengkaji manusia dan

5
masyarakat berdasarkan pada sifat-sifat yang parsial, terukur, korelatif dan positivistik maka
temyata hasil dari ilmu pengetahuan tersebut secara epistemologis hanya mengkaji satu aspek
saja dari objek ilmu pengetahuan yaitu manusia. Oleh karena itu kalangan ilmuwan sosial
kembali mengkaji paradigma ilmu tersebut yaitu manusia. Berdasarkan hakikat-nya manusia
dalam kenyataan objektifnya bersifat ganda bahkan multidimensi.

B. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan

Pembangunan Nasional merupakan perwujudan dari tujuan negara yang tercantum pada
Pembukaan UUD 1945. Untuk mencapainya, diperlukan suatu pedoman demi mewujudkan
masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera, yakni Pancasila. Sesuai dengan sila-sila yang
terdapat pada Pancasila, pembangunan nasional diarahkan untuk meningkatkan kehidupan
masyarakat yang meliputi aspek jiwa, raga, pribadi, sosial, dan ketuhanan.

Pancasila sebagai ideologi bangsa menjadi alat untuk melaksanakan pembangunan nasional
melalui pengamalan kelima silanya. Keberhasilan dalam pelaksanaan pembangunan ini akan
berdampak bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.Sebagai paradigma pembangunan,
Pancasila meliputi segala aspek kehidupan masyarakat yang mencakup berbagai bidang, di
antaranya:

1. Pancasila Sebagai Paradigma Dibidang Politik


Yang dimaksud pancasila sebagai paradigma pembangunan politik adalah
meletakkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai sumber nilai politik .
Sumber nilai politik harus mengacu pada nilai-nilai pancasila terutama sila ke-4 dimana
semua praktik-praktik politik harus berkembang atas asas kerakyatan. Hal ini
dikarenakan warga negara merupakan pelaku politik sehingga masyarakat harus mampu
menempatkan kekuasaan tertingginya sebagai warga negara Indonesia yang menganut
sistem politik demokrasi dimana kekuasaannya dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

Warga Indonesia sebagai warga negara harus ditempatkan sebagai subejek atau
pelaku politik bukan sekedar sebagai objek politik. Karena pancasila bertolak dari kodrat
manusia maka pembangunan politik harus dapat meningkatkan harkat martabat manusia.
Sistem politik Indonesia yang bertolak dari manusia sebagai subyek harus mampu
menempatkan kekuasaan tertinggi pada rakyat. Kekuasan yang dimaksud adalah

6
kekuasaan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Sistem politik Indonesia yang sesuai
pancasila sebagai paradigma adalah sistem politik demokrasi bukan otoriter.

Berdasarkan hal tersebut sistem politik Indonesia harus dikembangkan atas asas
kerakyatan yaiyu terletak pada sila keempat pancasila. Pengembangan selanjutnya adalah
sistem politik di dasarkan pada asas-asas moral dari pada sila-sila pada pancasila.

2. Pancasila Sebagai Paradigma Dibidang Hukum


Salah satu tujuan bernegara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Hal ini mengandung makna bahwa tugas
dan tanggung jawab tidak hanya oleh penyelenggara negara saja tetapi juga rakyat
indonesia sebagai keseluruhan. Atas dasar tersebut sistem dan keamanan adalah mengikut
sertakan seluruh komponen bangsa. Sistem pembangunan pertahanan dan keamanan
Indonesia disebut sistem keamanan rakyat semesta.

Menurut ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 Pancasila merupakan sumber dari


segala sumber hukum, dengan demikian semua peraturan perundang-undangan di
Indonesia harus tidak boleh bertentangan dengan pancasila sebagai Dasar Negara.
Pembukaan UUD 1945 yang memuat pancasila tidak boleh dirubah oleh siapapun juga
termasuk MPR. Hal ini didasarkan pada Pasal 3 dan Pasal 37 karena merubah isi
pembukaan berarti pembubaran negara.

3. Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan Ekonomi

Sesuai dengan Paradigma Pancasila dalam pembangunan ekonomi, sistem


ekonomi harus mendasarkan pada moralitas ketuhanan, dan kemanusiaan. Hal itu
bertujuan untuk mensejahterakan rakyat secara keseluruhan. Pengembangan ekonomi
harus mampu menghindarkan diri dari monopoli serta persaingan bebas yang nantinya
akan memberikan keuntungan besar pada pihak-pihak yang kuat dalam bidang ekonomi.
Sedangkan, pengusaha-pengusaha kecil akan dirugikan dengan adanya sistem persaingan
bebas dalam perekonomian.

Sesuai dengan UUD 1945 pasal 33, menyebutkan bahwa sistem persaingan bebas
dan monopoli dilarang dalam perekonomian. Mengenai pasal 33 ini, penjelasan UUD

7
1945 menyatakan: “Dalam Pasal 33 tercantum dasar demokrasi ekonomi, produksi
dikerjakan oleh semua, untuk semua dibawah pimpinan atau penilikan anggota-anggota
masyarakat.” Oleh sebab itu sistem perekonomian negara harus mengutamakan
kesejahteraan rakyat. Masyarakat pun harus ikut andil dalam kegiatan pembangunan
ekonomi. Sedangkan pemerintah berkewajiban memberikan pengarahan dan bimbingan
terhadap pertumbuhan ekonomi yang sehat bagi perkembangan dunia usaha.

4. Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan Sosial Budaya


Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan sosial budaya adalah
mendasarkan pembangunan sosial budaya berdasarkan nilai-nilai yang telah ada dalam
masyarakat. Nilai-nilai yang ada pada masyarakat pada hakikatnya merupakan dasar dari
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Dalam rangka pembangunan sosial budaya,
Pancasila merupakan sumber normatif yang bertujuan untuk meningkatkan harkat dan
martabat manusia. Menjadikan warga negara menjadi masyarakat yang beradab dan
berbudaya.

Pada era globalisasi, nilai-nilai budaya yang berkembang dalam masyarakat sudah
mulai tertimbun oleh budaya-budaya barat yang masuk ke Indonesia. Nyaris semua
penduduk Indonesia terpengaruh oleh budaya-budaya tersebut baik itu budaya yang
bersifat positive maupun budaya yang negative. Dengan masuknya berbagai budaya-
budaya baru, masyarakat mulai meninggalkan nilai-nilai budaya yang telah berkembang
dalam ruang lingkupnya dan mereka lebih memilih budaya-budaya bangsa barat yang
bahkan tidak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Hal tersebut membuat masyarakat memiliki sifat-sifat biadab, contohnya seperti


gaya berpakaian yang meniru bangsa barat, berbagai macam tarian-tarian bangsa barat
yang mengandung unsur pornografi, dan lain sebagainya. Sudah menjadi tugas
pemerintah untuk mengingatkan serta mengarahkan masyarakat untuk kembali
menerapkan aspek budaya yang berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan, nilai ketuhanan,
dan nilai keberadaban.

8
5. Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan Kehidupan Antar Umat
Beragama.
Pada proses reformasi dewasa ini di beberapa wilayah negara Indo-nesia
terjadikonflik sosial yang bersumber pada masalah SARA, terutama bersumber pada
masalah agama. Hal ini menunjukkan kemunduran bangsa Indonesia ke arah kehidupan
beragamayang tidak berkemanusiaan. Tragedi di Ambon,Poso, Medan, Mataram, Kupang
serta daerah-daerah lainnya aenunjukkan betapa semakin melemahnya toleransi
kehidupan beragama yang berdasarkan kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh karena
itu merupakan suatu tugas berat bagi bangsa Indonesia untuk mengembalikan suasana
kehidupan beragama yang penuh perdamaian, saling menghargai,saling menghormati dan
saling mencintaisebagai sesama umat manusia yang beradab.Pancasila telah memberikan
dasar-dasar nilai yang fundammental bagi umat bangsa Indonesiauntuk hidup secara
damai dalam kehidupan beragama di negara Indonesia tercinta ini. Manusia adalah
sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa, oleh karena itu manusia wajib untuk beribadah
kepada Tuhan yang Maha Esa dalam wilayah negara di mana mereka hidup.

Pancasila juga telah memberikan dasar-dasar nilai yang fundamental bagi umat
beragama untuk dapat hidup secara damai dalam kehidupan beragama di negara
Indonesia. Sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung pada nilai pancasila sila pertama
dan sila kedua yang berbunyi ketuhanan yang esa dan kemanusiaan yang adil dan
beradab. Negara Indonesia sangat terbuka dengan umat beragama lainya. Negara
Indonesia juga memberikan kebebasan kepada warganya untuk memeluk agama serta
menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinanya masing-masing.

6. Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan IPTEK


Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) adalah hasil dari upaya manusia yang
meliputi aspek akal, rasa, dan kehendak dalam meningkatkan kesejahteraan dan martabat
manusia. Pancasila memberikan dasar-dasar nilai bagi pengembangan IPTEK sebagai
hasil kebudayaan manusia yaitu harus didasarkan pada moral ketuhanan dan kemanusiaan
yang adil dan beradab. Kemudian ada beberapa makna dalam pancasila dalam
pembangunan IPTEK yaitu:

9
a) Sila ketuhanan yang maha esa memberikaan arti bahwa iptek tidak hanya
memikirkan apa yang ditemukan, dibuktikan dan diciptakan, namun juga
dipertimbangkan maksud-maksudnya dan akibatnya, apakah merugikan
manusia dan alam sekitarnya.
b) Sila kemanusiaan yang adil dan beradap memberikan dasar moralitas bahwa
dalam pengembangan IPTEK haruslah bersikap beradap, pengembangan iptek
yang merugikan tidak akan mewujudkan tujuan sebenarnya Iptek yaitu
kesejahteraan.
c) Sila persatuan indonesia memberikan arti bahwa pengembangan iptek
hendaknya dapat menumbuhkan rasa nasionalisme, sehingga pengembangan
iptek dapat memunculkan persatuan.
d) Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan atau perwakilan, mendasari pengembangan iptek secara
demokratis, artinya setiap individu bebas dalam melakukan pengembangan
iptek. Para pengembang iptek harus bersikap terbuka, artinya terbuka untuk
dikritik, dikaji ulang maupun dibandingkan dengan teori lainnya.
e) Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, memberikan arti bahwa
pengembangan iptek harus menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan
kemanusiaan.

C. Macam-Macam Dari Aktualisasi Pancasila


Aktualisasi pancasila di masa kini sering sekali menjadi pertanyaan. Apakah beda nilai
pancasila masih digunakan di era yang telah menginjak lebih dari 70 tahun sejak pancasila
dibuat. Pancasila hingga saat ini menjadi ideologi atau cara pandang bangsa indonesia. Itulah
salah satu bukti bahwa pancasila masih di jalankan hingga sekarang ini. Apabila telah tidak ada
aktualisasi pancasila, maka pancasila tak lain hanyalah sekedar lambang bagi negara indonesia
ini.

Aktualisasi pancasila merupakan penuangan nilai-nilai pancasila ke dalam norma-norma


yang berlaku di kehidupan berbangsa dan juga bernegara. Permasalhan utama dalam aktuliasasi

10
pancasila ialah bagaimana wujud realisasi nilai-nilai pancasila yang universal ke dalam norma
yang erkait langsung dengan nilai pancasila dalam penyelenggaraan pemerintah negara.

Pancasila juga sebagai dasar filsafat negara, pandangan hidup bangsa serta ideologi
bangsa dan negara, bukanlah hanya merupakan rangkaian kata – kata yang indah namun harus
diwujudkan dan di aktualisasikan dalam berbagai bidang dalam kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegara. Aktualisasi Pancasila dapat dibedakan atas dua macam yaitu
aktualisasi objektif dan subjektif.

1. Aktualisasi Pancasila Objektif


Aktualisasi pancasila objektif yaitu aktualisasi pancasila dalam berbagai
bidang kehidupan kenegaraan yang meliputi kelembagaan Negara antara lain
meliputi legislatif, eksekutif, maupun yudikatif. Selain itu juga meliputi
bidang-bidang aktualisasi lainnya seperti politik, ekonomi, hukum terutama
dalam penjabaran ke dalam undang-undang, GBHN, pertahanan keamanan,
pendidikan maupun bidang kenegaraan lainnya.
2. Aktualisasi Pancasila Subjektif
Aktualisasi pancasila subjektif adalah aktualisasi pancasila pada setiap
individu terutama dalam aspek moral dalam kaitannya dengan hidup Negara
dan masyarakat. Aktualisasi yang subjektif tersebut tidak terkecuali baik warga
Negara biasa, aparat penyelenggara Negara, penguasa Negara, terutama
kalangan elit politik dalam kegiatan politik perlu mawas diri agar memiliki
moral ketuhanan dan kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam pancasila.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia. Ada beberapa hal yang perlu
masa zaman dahulu terkait sejarah indonesia sebelum proses dan setelah perumusan pancasila
sebagai dasar negara. Hal ini berkaitan dengan perjuangan kerajaan dalam mempertahankan
ekstitensi bangsa indonesia. Dalam proses reformasi dewasa ini nilai-nilai pancasila merupakan
suatu pangkal tolak baik dalam bidang politik, sosial, ekonomi, hukum serta kebijakan
internasional dewasa ini.

Hal inilah dalam wacana ilmiah dewasa ini diistilahkan bahwa panacasila sebagai
paradigma dalam kehidupan berbangsa dan negara. Istilah paradigma merupakan suatu asumsi-
asumsi dasar dan asumsi-asumsi teoretis yang umum (merupakan suatu sumber nilai). sehingga
merupakan suatu sumber hukum-hukum, metode, seru penerapan dalam ilmu pengetahuan
sehingga sangat menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri, kemudian
didalam pancasila itu sendiri terdapat paradigma pembangunan diantaranya meliputi:

1. Pancasila sebagai paradigma dibidang politik


2. Pancasila sebagai paradigma dibidang hokum
3. Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan ekonomi
4. Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan sosial budaya
5. Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan kehidupan antar umat
beragama.
6. Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan ipteks

Kemudian aktualisasi pancasila terdiri dari dua macam yaitu aktualisasi objektif dan
subjektif.

12
B. Saran
Melalui makalah ini kami menyarankan agar pembaca tidak berhenti sampai disini saja
menggali ilmu tentang pembelajaran Pancasila, tentunya mengenai media pembelajaran
Pancasila. Kami berharap agar pembaca terus menggali ilmu dan mengetahui problematika pada
pembelajaran khususnya Pancasila, mengingat peran pendidik bagi siswa sangatlah dipandang
penting untuk perkembangan pendidikan di negara Indonesia tercinta ini.

Makalah ini masih banyak mempunyai kekurangan dalam hal-hal penyajiannya maka dari
tu kita harus giat belajar agar dapat menjadi lebih baik lagi. Segala saran yang bersifat
membangun kami sangat menunggunya untuk perbaikan dari makalah ini. Akhir kata kami
ucapkan terimakasih.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Calam dan Sobirin, “Pancasila sebagai kehidupan berbangsa dan bernegara”, Jurnal
SAINTIKOM, Volume 4, No. 1, Januari 2008.

Budi Utomo, Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi , Bandung: Alfabeta, 2012.

Kaelan, Pendidikan Pancasila, Yogyakarta: Paradigma Offeet, 2010.

Lubis, Maulana Arafat, pembelajaran PPKn di SD/MI Implementasi pendidikan abad ke 21,
Medan: Akasha Sakti, 2018.

Rahayu, Ani Sri, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jakarta: Bumi Aksara, 2017.

http://anakmudaberbagi.blogspot.com/2013/06/makalah-pancasila-sebagai-paradigma.html.

http://ayups87.wordpress.com/2013/11/01/pancasila-sebagai-paradigma-kehidupan-dalam-
bermasyarakat-berbangsa-dan-bernegara-singkat/.

14

Anda mungkin juga menyukai