Anda di halaman 1dari 13

“PANCASILA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN ILMU”

OLEH

Kelompok 7

NURALIAH (230111511007)

NURHENI (230111512010)

DWI ARDIYAN PUTRA (230111512009)

ALLYAH DWI WADANI (230111512002)

PROGRAM STUDI PENDIDIKA IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya sehingga makalah kelompok
kami yang berjudul "Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu" dapat selesai dengan
baik dan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu mata
kuliah Pendidikan Pancasila. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu.

Sholawat serta salam kami sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW .Yang telah
membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman yang penuh dengan pengetahuan
seperti saat ini.

Kami menyadari bahwasanya makalah ini sangat banyak sekali kekurangannya.sehingga


dengan demikian kami mengharapkan agar adanya kritik yang membangun,guna pembuatan
yang lebih baik lagi di masa mendatang

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Realizhar Adhillah Kharisma,SH.MH selaku
dosen pmata kuliah Pendidikan Pancasila. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah
wawasan kami terkait dengan topik yang diberikan. Kami juga mengucapkan terima kasih yang
sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini. Kami
menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik serta saran apabila menemukan kesalahan
dalam makalah ini. Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang Masalah 4
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………………………………………………………….5

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………………………………………………………………….6

2.1 Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu…………………………………………6

2.2 Kaitan Pancasila Dengan Ilmu Pengetahuan ……………………………………………………………………………...7

2.3 Panacasila Sebagai Landasan Etik Pengembangan Ilmu Di Indonesia………………………………………8

2.4 Pancasila Sebagai Genetivus Objectivus Dan Genetivus Subjectivus……………………………………9

2.5 Pendapat ………………………………………………………………………………………………………………………11

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………………………………………………………………...12

3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………………………………………………………………………12

3.2 Saran ……………………………………………………………………………………………………………………………………….12

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………………………………………………….13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada zaman modern seperti sekarang ini dimana ilmu pengetahuan dan globaliasi
berkembang sangat pesat, nilai-nilai Pancasila mulai tergeser. Banyak masyarakat Indonesia
yang mulai meninggalkan nilai-nilai pencasila dan tidak lagi menerapkan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari. Padahal jika ditilik dari sejarah bangsa Indonesia, Pancasila
merupakan wujud dari kerja keras dan pengorbanan para pendiri bangsa yang sangat
diperhitungkan dengan matang.

Masyarakat sekarang beranggapan bahwa Pancasila sangat kaku dan normatif sehingga
tidak sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta tidak dapat mengikuti arus
globalisasi. Padahal hal ini merupakan sebuah kekeliriuan yang sangat disayangkan. Anggapan
ini timbul karena mereka tidak memahami Pancasila sepenuhnya bahwa pada hakikatnya
Pancasila bersifat terbuka. Pancasila bersifat terbuka dan fleksibel yang artinya dapat mengikuti
perkembangan zaman. Justru nilai-nilai Pancasila inilah yang perlu dipegang teguh oleh
masyarakat Indonesia agar tidak terkena dampat buruk perkembangan zaman sehingga
Indonesia akan tetap kokoh berdiri.

Seperti yang kita tahu bahwa Pancasila merupakan dasar negara. Berkaitan dengan
perkembangan ilmu, Pancasila juga memiliki peran menjadi dasar pengembangan ilmu. Maka,
anggapan bahwa Pancasila tidak dapat mengikuti perkembangan ilmu dapat dibantah. Dari hal
inilah perlu dibenahi bahwa tidak ada alasan lagi untuk meninggalkan Pancasila demi keutuhan
negara Indonesia. Oleh karena itu, makalah ini akan dibahas mengenai "Pancasila Menjadi
Dasar Pengembangan Ilmu”.

4
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana Konsep dan Urgensi Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu?
b. Bagaimana Alasan Diperlukannya Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu?
c. Bagaimana Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila sebagai
Dasar Nilai Pengembangan Ilmu di Indonesia ?
d. Bagaiaman Membangun Argumen Tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai
Dasar Nilai Pengembangan Ilmu?

1.3 Tujuan
a. Mengetahui Konsep dan Urgensi Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
b. Mengetahui Alasan Diperlukannya Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
c. Mengetahui Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila sebagai Dasar Nilai
Pengembangan Ilmu di Indonesi
d. Mengetahui cara Membangun Argumen Tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila
sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pengembangan iptek tidak dapat terlepas dari situasi yang melingkupinya, artinya iptek
selalu berkembang dalam suatu ruang budaya. Perkembangan iptek pada gilirannya
bersentuhan dengan nilai-nilai budaya dan agama sehingga di satu pihak dibutuhkan semangat
objektivitas, dipihak lain iptek perlu mempertimbangkan nilai-nilai budaya dan agama dalam
pengembangannya agar tidak merugikan umat manusia.
Dilihat dari pengertian filsafat, bahwa Pancasila merupakan suatu tatanan untuk mengatur
bagaimana seharusnya setiap insan Indonesia, mencari dan menemukan kebenaran hakiki
sebatas kemampuan manusia yang selalu berkembang dalam mewujudkan makna hidup dan
kehidupannya yang sekaligus sebagai perwujudan insan Indonesia sebagai mahluk ciptaan
yang harus mengabdi kepada Allah SWT-Tuhan Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu, nilai-nilai
Pancasila sesungguhnya merupakan repleksi, implementasi dan aktualisasi nilai-nilai religious
yang merupakan saripati dari berbagai agama/ dan keyakinan/kepercayaan yang dianut
olehinsan Indonesia sejak dahulu sampai masa kini dan masa yang akan dating.
Relasi antara iptek dan nilai budaya, serta agama dapat ditandai dengan beberapa
kemungkinan sebagai berikut. Pertama, iptek yang gayut dengan nilai budaya dan agama
sehingga pengembangan iptek harus senantiasa didasarkan atas sikap human-religius. Kedua,
iptek yang lepas sama sekali dari norma budaya dan agama sehingga terjadi sekularisasi yang
berakibat pada kemajuan iptek tanpa dikawal dan diwarnai nilai human-religius. Hal ini terjadi
karena sekelompok ilmuwan yang meyakini bahwa iptek memiliki hukumhukum sendiri yang
lepas dan tidak perlu diintervensi nilai-nilai dari luar. Ketiga, iptek yang menempatkan nilai
agama dan budaya sebagai mitra dialog di saat diperlukan. Dalam hal ini, ada sebagian
ilmuwan yang beranggapan bahwa iptek memang memiliki hukum tersendiri (faktor internal),
Dilihat dari pengertian filsafat, bahwa Pancasila merupakan suatu tatanan untuk
mengatur
bagaimana seharusnya setiap insan Indonesia, mencari dan menemukan kebenaran
hakiki sebatas kemampuan manusia yang selalu berkembang dalam mewujudkan
makna hidup dan
kehidupannya yang sekaligus sebagai perwujudan insan Indonesia sebagai mahluk ciptaan
yang harus mengabdi kepada Allah SWT-Tuhan Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu, nilai-nilai

6
Pancasila sesungguhnya merupakan repleksi, implementasi dan aktualisasi nilai-nilai religious
yang merupakan saripati dari berbagai agama/ dan keyakinan/kepercayaan yang dianut
olehinsan Indonesia sejak dahulu sampai masa kini dan masa yang akan dating. yang berbunyi:
"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia,
yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
"Dalam rangka mencerdaskan bangsa, maka hal ini memungkinkan akan ada banyak ilmu-
ilmu pengetahuan dan teknologi yang masuk ke Indonesia. Peran pancasila disini ialah sebagai
kerangka acuan mengenai tentang bagaimana ilmu-ilmu itu dapat berkembang akan tetapi tetap
sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam pancasila. Ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut
diharapkan dapat berkembang di Indonesia guna mencerdaskan bangsa sesuai dengan apa
yang terkandung dalam pancasila yakni ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut dapat
membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa,
berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.

2.2 Kaitan Pancasila Dengan Ilmu Pengetahuan


Sebelumnya. dikemukakan Pancasila itu lebih terkait dengan kehidupan bernegara.
Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia memiliki implikasi etis. yuridis, dan politis
bagi kehidupan berbangsa dan ber-negara. Implikasi etis Pancasila dasar falsafah negara
adalah Pancasila menjadi cumber norma etik bcmegara. Implikasi yuridis Pancasila dasar
falsathh negara adalah Pancasila menjadi somber norms hukum beg. negate Implikasi politis
Pancasila dasar falsafah negara adalah Pancasila menjadi ideologi nasional. Kedudukan, isi,
dan implikasi Pancasila da- lam kehidupan bernegara itu telah banyak dikemukakan baik
melalui pe- mikiran jalur akademik maupun politik kenegaraan. Namun demikian. di antara
pemikiran yang berkembang juga menyatakan bahwa Panca- sila memiliki kaitan dengan ilmu

7
pengetahuan, khususnya ilmu sosial di Indonesia. Pemikiran ini sudah dimulai sejak lama,
hanya saja sekarang ini tidak sekuat pemikiran Pancasila di bidang kenegaraan.
Melalui ilmu pengetahuan khususnya ilmu pengetahuan sosial, unsur-unsur Pan- casila atau
gotong royong ini dapat kita jalinkan atau sisipkan. Filsafat Pancasila dapat digunakan sebagai
pangkal tolak pembahasan keadaan alam dan masyarakat Indonesia. Demikian pula pada
cabang-cabang ilmu pengetahuan sosial lainnya dapat juga kita masukkan unsur-unsur
Pancasila secara sistematis, dengan tidak menyimpang dari kebenaran yang menjadi tujuan
ilmu pengetahuan . Berdasarkan sejarah pemikiran yang ada, kaitan Pancasila dengan ilmu
pengetahuan memang sudah sejak awal diwacanakan secara aka- demik.Sofian Effendi
merujuk pada pendapat Soekarno dalam rangkaian kuliah umum Pancasila Dasar Falsafah
Negara pada tanggal 26 Juni 1958 sampai dengan 1 Februari 1959, bahwa setiap sila
Pancasila perlu di- jadikan blueprint bagi setiap pemikiran dan tindakan bangsa Indonesia,
karena kalau tidak akan terjadi kemunduran dalam pencapaian keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Pancasila sebagai blueprint dalam pernyataan Soekarno lebih kurang mengandung
pengertian yang sama dengan Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, karena sila-sila Pancasila sebagai blueprint harus masuk ke seluruh rencana
pemikiran dan tindakan bangsa Indonesia. Lebih lanjut dikatakan bahwa Pancasila telah lama
diterima dan dimaknai se- bagai ideologi, tetapi belum mampu menjadi filsafat sosial yang men-
dasari perumusan ilmu pengetahuan yang kontekstual Indonesia

2.3 Panacasila Sebagai Landasan Etik Pengembangan Ilmu Di Indonesia


Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat mengacu pada beberapa jenis
pemahaman (Tim Dosen Pancasila, 2014).
1. Bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan di Indonesia
haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
2. Bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan di Indonesia harus
menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi itu sendiri.
3. Bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di Indonesia, arti- nya mampu mengendalikan ilmu
pengetahuan dan teknologi agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak
bangsa Indonesia.

8
4. Bahwa setiap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus berakar dari
budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri atau yang lebih di kenal dengan istilah
indigenisasi ilmu (mempribumikan ilmu).

Terdapat beberapa pengertian Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu sebagaimana


dikemukakan di atas mengandung konsekuensi yang berbeda-beda.

Pengertian pertama bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bertentangan dengan nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila me- ngandung asumsi bahwa ilmu pengetahuan dan
teknologi itu sendiri berkembang secara otonom, kemudian dalam perjalanannya dilakukan
adaptasi dengan nilai-nilai Pancasila.
Pengertian kedua bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan di
Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pan- casila sebagai faktor internal mengandaikan
bahwa sejak awal pengem- bangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah harus melibatkan
nilai- nilai Pancasila. Namun, keterlibatan nilai-nilai Pancasila ada dalam posisi tarik ulur, artinya
ilmuwan dapat mempertimbangkan sebatas yang mereka anggap layak untuk dilibatkan.
Pancasila sebagai landasan etik bagi pengembangan ilmu penge- tahuan di Indonesia
berkaitan dengan aksiologi ilmu. Pertanyaan utama dalam aksiolgi adalah untuk apa
pengetahuan tersebut digunakan dan bagaimana kaitan penggunaan tersebut dengan kaidah-
kaidah moral. Sebagaimana dinyatakan Slamet Sutrisno (2006), butir-nilai-nilai Pan- casila
dapat dikembangkan sebagai pembangun filsafat ilmu sosial, sekurang-kurangnya dalam
kapasitas aksiologi ilmu, meliputi: (1) spiritualitas, (2) keadilan, dan (3) kekeluargaan.
Dalam hal ini, nilai-nilai Pancasila menjadi panduan etik pengem- bangan ilmu karena
aksiologi berbicara tentang nilai atau moral. Pan- casila menjadi kaidah moral perihal untuk apa
dan bagaimana meng- gunakan ilmu pengetahuan itu. Merujuk pada pendapat Slamet Sutrisno
di atas, maka konfigurasi nilai-nilai Pancasila sebagai aksiologi ilmu tersebut adalah sebagai
berikut.
Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai fundamen moral Pancasila menempatkan realitas
spiritual religius sebagai nilai tertinggi, termasuk dalam konteks kegiatan ilmiah. Manusia dan
masyarakat sebagai subjek dan objek penelahan ilmu sosial tidak dapat mengabaikan realitas
spiritual ini.Sama dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, sila kemanusiaan yang adil dan
beradab menekankan pada pesan keadilan dalam interaksi antarmanusia.

9
2.4 Pancasila Sebagai Genetivus Objectivus Dan Genetivus Subjectivus
Istilah Pancasila sebagai genetivus subjectivus dan genetivus objectivus, dapat ditelusuri
dari pendapat Darji Darmodiharjo (2006) yang mengatakan Pancasila bisa sebagai genetivus
objectivus maupun genetivus subjectivus. Menurutnya, menempatkan Pancasila sebagai subjek
yang memberi penilaian terhadap segala sesuatu yang me- nyangkut kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan kata lain, sebagai genetivus subjektivus
berarti mengonsepsi Pancasila sebagai suatu sistem filsafat. Sebagai sistem filsafat, Pancasila
dalam arti praktis dipandang sebagai produk dan pandangan hidup.
Di sisi lain, Pancasila merupakan genetivus objectivus berarti Pancasila berkedudukan
sebagai objek yang dapat dikaji secara il- miah dengan menggunakan kerangka berpikir teoretis
barat. Koento Wibisono (Mustafa Kamal Pasha, 2002) menyatakan bahwa bidang fil- safat
Pancasila dapat dibedakan menjadi dua, yakni filsafat Pancasila sebagai genetivus objectivus
dan filsafat Pancasila sebagai genetivus subjectivus. Sebagai genetivus objectivus, artinya nilai-
nilai Pancasila dijadikan objek material dalam telaah filsafati. Nilai-nilai Pancasila bisa dikaji
secara teoretis akademik menurut sudut pandang aliran- aliran filsafat tertentu. Misalnya, nilai-
nilai Pancasila dikaji dari sudut pandang filsafat pragmatisme, eksistensialisme, fenomenologis,
dan lain-lain. Pemikiran ini bisa menghasilkan keragaman pendapat karena
menggunakan perspektif filsafat yang berbeda-beda . pengetahuan pancasila yang substansial
akan mampu menjadi dasar aksiologis pengembangan ilmu pengetahuan
Dasar epistemologis Pancasila yang merupakan kesinambungan dengan dasar ontologis
Pancasila adalah pengertian Pancasila yang substansial, yaitu pengetahuan rasional yang
realistis. Dasar epistemologis Pancasila, yaitu pengetahuan substansial yang rasional realistis
tersebut akan mampu menjadi dasar untuk menghindarkan diri dari jenis-jenis pengetahuan
ilmiah tentang bidang-bidang kehidupan yang empiris dan pragmatis. Pengetahuan ilmiah di
bidang kehidupan berbangsa dan bernegara di masa yang akan datang perlu selalu
memperhatikan dua pertimbangan, yaitu berhubungan dengan dasar epistemologis Pancasila
dan dengan teori-teori ilmiah bidang-bidang kehidupan berbangsa dan bernegara terutama ilmu
hukum, politik, dan sosial budaya.
Dasar aksiologis Pancasila berguna untuk menghindarkan diri dari pengetahuan ilmiah
tentang kehidupan berbangsa dan bernegara yang cenderung menganggap bahwa
pengetahuan semata-mata berdasarkan pengalaman serta ilmu yang pasti (positivistis) dan
pragmatis. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak dibarengi dengan dasar-
dasar nilai moral Pancasila yang kuat justru akan menjadi aspek penghancur bangsa, terutama
dari segi moralitas dan mentalitas. Tanpa kita sadari, dengan perkembangan ilmu pengetahuan

10
dan teknologi yang begitu cepatnya kita mulai melupakan akan apa tujuan dari yang kita
lakukan ini. Padahal, hal ini tercantum jelas dalam ideologi Panca- sila bahwa mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi harus lah secara beradab sebagaimana tercantum dalam sila
kedua yang ber bunyi. Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
seharusnya diwujudkan untuk keadilan sosial dan kehidupan yang ber adab, serta bermoral.

2.5 Pendapat

Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu memiliki arti bahwa kelima nilai dari
Pancasila itu sendiri merupakan pedoman dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Akan tetapi, sejalan dengan perkembangan iptek di masa kini tidak dipungkiri selain
dampak positif juga terdapat dampak negatif.

Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu memiliki arti bahwa kelima nilai dari
Pancasila itu sendiri merupakan pedoman dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Akan tetapi, sejalan dengan perkembangan iptek di masa kini tidak dipungkiri selain
dampak positif juga terdapat dampak negatif. karena pancasila adalah satu kesatuan dari sila-
silanya yang harus menjadi sumber nilai, kerangka berpikir, serta asas moralitas bagi
pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.

Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu memiliki arti bahwa kelima nilai dari
Pancasila itu sendiri merupakan pedoman dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Akan tetapi, sejalan dengan perkembangan iptek di masa kini tidak dipungkiri selain
dampak positif juga terdapat dampak negatif. Pengaruh dari budaya luar dengan mudah masuk
ke Indonesia menyebabkan lunturnya budaya Indonesia itu sendiri dan juga dijumpai kasus-
kasus penyalahgunaan iptek yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu,
kedudukan Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu penting dan alangkah baiknya
apabila meletakkan Pancasila sebagai etika pengembangan iptek.

Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-silanya yang harus menjadi sumber nilai,
kerangka berpikir, serta asas moralitas bagi pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi di
Indonesia. Pengembangan ilmu dan teknologi terlebih yang menyangkut manusia haruslah
selalu menghormati martabat manusia, meningkatkan kualitas hidup manusia baik sekarang

11
maupun di masa depan, membantu pemekaran komunitas manusia baik secara local, nasional,
maupun global, terbuka untuk masyarakat. Serta, Ilmu dan teknologi hendaknya juga
membantu penciptaan masyarakat yang semakin lebih adil dalam kemunculannya dan

Yang selanjutnya bisa digunakan untuk menyaring atau memfilter Iptek yang masuk dan
berkembang di Indonesia. Salah satu pentingnya Pancasila sebagai dasar pengembangan
Iptek, yaitu diharapkan dengan adanya Pancasila Iptek yang berkembang tidak menyalahi dan
sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu sangat penting untuk disosialisasikan
kepada seluruh masyarakat. Pengamalan Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu
tersebut dapat direalisasikan melalui mata kuliah pendidikan Pancasila di perguruan tinggi.
Apabila pemahaman akan Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu ini memudar, maka
ikut memudar pula etika dan norma dalam pengembangan ilmu di Indonesia. Oleh karena itu,
penting bahwa pengembangan ilmu di Indonesia ini didasari dengan Pancasila.

Kita sebagai warga negara yang baik harus memahami dan juga berusaha mengamalkan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi di era globalisasi ini, dimana banyak
budaya yang masuk secara bebas di Indonesia. Kemajuan Iptek sangat penting bagi suatu
negara, tetapi alangkah baiknya lebih selektif dan disesuaikan dengan dasar Pancasila

3.2 Saran
Saran dari penulis untuk pembaca yaitu jadikanlah Pancasila sebagai dasar di era
pengembangan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini, agar sesuai dengan norma dan etika
yang tertuang dalam Pancasila. Dalam makalah ini masih terdapat kesalahan sehingga kami
mengaharap kritik konstruktif dari pembaca untuk menyempurnakan makalah selanjutnya.

12
DAFTAR PUSTAKA
https://fatonikeren.blogspot.com/2019/09/pancasila-menjadi-dasar-pengembangan.html
https://repository.unikom.ac.id/66355/1/Pendidikan%20Pancasila%20%20%28KELAS%20TE-
2%20S1%20SMT%20VIII%29%20%28PERTEMUAN%20KE%2012%29.pdf
file:///C:/Users/ajeng/Documents/KULIAH/PPKN/8.%20PENDIDIKAN%20PANCASILA.pdf
https://id.scribd.com/document/395625573/DINAMIKA-DAN-TANTANGAN-PANCASILA-
SEBAGAI-DASAR-PENGEMBANGAN-ILMU-PENGETAHUAN-docx
[ Dr. Winarno ,S.Pd., M.Si . PARADIGMA BARU PENDIDIKAN PANCASILA .Jakarta : Bumi
Aksara,2023]

13

Anda mungkin juga menyukai