Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“PANCASILA SEBAGAI NILAI DASAR PENGEMBANGAN ILMU’’

DISUSUN OLEH :

WIDIA SAFITRI (2042100028)

UNIVERSITAS NURUL JADID (UNUJA)

PAITON, PROBOLINGGO

Jln. PP. Nurul Jadid, Dusun Tj. Lor, Karanganyar, Kec.


Paiton, Probolinggo, Jawa Timur
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Pancasila
Sebagai Nilai Dasar Pengembangan Ilmu.

Makalah ini telah kami susun secara maksimal dengan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang berkontribusi.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi isi materi, susunan kalimat, atau tata bahasanya. Oleh karena itu, kritik serta saran yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan makalah.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah tentang Pancasila Sebagai Dasar Negara ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG .......................................................................................... 4


B.RUMUSAN MASALAH ..................................................................................... 5
C.TUJUAN PEMBAHASA .................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN

A.PANCASILA SEBAGAI NILAI


DASAR PENGEMBANGAN ILMU .................................................................... 6
B.NILAI KETUHANAN SEBAGAI
DASAR PENGEMBANGAN ILMU .................................................................... 8
C.NILAI KEMANUSIAAN SEBAGAI
DASAR PENGEMBANGAN ILMU ................................................................... 10
D.NILAI PERSATUAN SEBAGAI
DASAR PENGEMBANGAN ILMU ................................................................... 12

BAB IV PENUTUP
KESIMPULAN ...................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 15
BAB I
PENDAHULUAN

1.LATAR BELAKANG

Di zaman yang penuh dengan persaingan ini makna Pancasila seolah-olah terlupakan oleh
sebagian besar masyarakat indoinesia. Padahal sejarah perumusannya malulai proses yang sangat
panjang oleh para pendiri negara ini. Pengorbanan tersebut akan sia-sia apabila kita tidak
menjalankan amanat para pendiri negara yaitu pancasila yang termaktub dalam pembukaan UUD
1945 alenia ke-4.
Pancasila merupakan rangkaian kesatuan dan kebulatan yang tidak terpisahkan karena setiap
sila dalam pancasila mengandung empat sila lainnya dan kedudukan dari masing-masing sila
tersebut tidak dapat ditukar tempatnya atau dipindah-pindahkan. Hal ini sesuai dengan susunan
sila yang bersifat sistematis-hierarkis, yang berarti bahwa kelima sila pancasila itu menunjukkan
suatu rangkaian urutan-urutan yang bertingkat-tingkat, dimana tiap-tiap sila mempunyai
tempatnya sendiri di dalam rangkaian susunan kesatuan itu sehingga tidak dapat dipindahkan.
Bagi bangsa indonesia hakikat yang sesungguhnya dari pancasila adalah sebagai
pandangan hidup bangsa dan sebagai dasar negara. Kedua pengertian tersebut sudah selayaknya
kita fahami akan hakikatnya. Selain dari pengertian tersebut, pancasila memiliki beberapa
sebutan berbeda, seperti : Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu.
Walaupun begitu, banyaknya sebutan untuk pancasila bukanlah merupakan suatu kesalahan
atau pelanggaran melainkan dapat dijadikan sebagai suatu kekayaan akan makna dari pancasila
bagi bangsa indonesia. Karena hal yang terpenting adalah perbedaan penyebutan itu tidak
mengaburkan hakikat pancasila yang sesungguhnya yaitu sebagai dasar negara. Tetapi
pengertian pancasila tidak dapat ditafsirkan oleh sembarang orang karena akan dapat
mengaturkan maknanya dan pada akhinya merongrong dasar negara, seperti yang telah terjadi di
masa lalu.
Untuk itu, kita sebagai penerus, sudah merupakan kewajiban bersama untuk senantiasa
menjaga kelestarian nilai-nilai pancasila sehingga apa yang terjadi di masa lalu tidak akan
terendam di masa yang akan datang.
2. RUMUSAN MASALAH
1.Bagaimana Hakikat Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu?

2.Bagaimana Landasan Pengembangan Ilmu Pengethuan?

3.Bagaimana Peran Nilai sila-sila Pancasila dalam Pengembangan Ilmu?

3. TUJUAN PEMBAHASAN

a). Untuk mengetahui Hakikat Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu?

b). Untuk mengetahui Landasan Pengembangan Ilmu Pengetahuan?

c). Untuk mengetahui Peran nilai sila-sila Pancasila dalam Pengembangan Ilmu?
BAB II

PEMBAHASAN

Pancasila Sebagai Nilai Dasar Pengembangan Ilmu

Pengertian Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pengetahuan dapat mengacu
pada beberapa jenis pemahaman. Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan yang dikembangkan
di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.
Kedua, bahwa setiap ilmu pengetahuan yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan
nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan ilmu pengetahuan itu sendiri. Ketiga,
nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif pengembangan ilmu pengetahuan di
Indonesia, artinya mampu mengendalikan ilmu pengetahuan agar tidak keluar dari cara berfikir
dan cara bertindak bangsa Indonesia. Keempat, bahwa setiap pengembangan ilmu pegetahuan
harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan
istilah indegenesasi ilmu (mempribumikan ilmu).

Pengertian Pancasila sebagi dasar pengembangan ilmu pengetahuan mengandung


konsekuensi yang berbeda-beda. Pengertian pertama bahwa ilmu pengetahuan tidak bertentangan
dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila mengandung asumsi bahwa ilmu
pengetahuan itu sendiri berkembang secara otonom, kemudian dalam perjalanannya dilakukan
adaptasi dengan nilai-nilai Pancasila. Setiap ilmu pengetahuan yang dikembangkan di Indonesia
harus menyertakan nilai-nilai pancasila sebagai faktor internal, mengandikan bahwa sejak awal
pengembangan ilmu pengetahuan sudah harus melibatkan nilai-nilai pancasila. Namun,
keterlibatan pancasila ada dalam posisi tarik ulur, artinya ilmuan dapat mempertimbangkan
sebatas yang mereka anggap layak untuk dilibatkan.

Pengertian selanjutnya bahwa niali-nilai pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi
pengembangan ilmu pengetahuan mengasumsikan bahwa ada aturan main yang harus disepakati
oleh para ilmuan sebelum itu dikembangkan. Namun, tidak ada jaminan bahwa aturan main itu
akan terus ditaati dalam perjalanan pengembangan ilmu pengetahuan itu sendiri. Sebab ketika
ilmu pengetahuan terus berkembang, aturan main seharusnya terus mengawal dan membayangi
agat tidak terjadi kesenjangan antara pengembangan ilmu pengetahuan dan aturan main.
Pengertian berikutnya yang menempatkan bahwa setiap pengembangan ilmu pengetahuan
harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri sebagai proses indegenisasi
ilmu mengandaikan bahwa pancasila bukan hanya sebagai dasar nilai pengembangan ilmu
pengetahuan, tetapi sudah menjadi paradigma ilmu yang berkembang di Indonesia. Untuk itu,
diperlukan penjabaran yang lebih rinci dan pembicaraan di kalangan intelektual Indonesia,
sejauh mana nilai-nilai pancasila selalu menjadi bahan pertimbangan bagi keputusan-keputusan
ilmiah yang diambil.

Diterimanya pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional membawa konsekuensi
logis bahwa nilai-nilai pancasila dijadikan landasan pokok, landasan fundamental bagi
penyelenggaraan negara Indonesia. Pancasila berisi lima sila yang pada hakikatnya berisi lima
dasar fundamental. Nilai-nilai dasara dari pancasila tersebut adalah nilai Ketuhanan Yang Maha
Esa, nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, nilai Persatuan Indonesia, nilai Kerakyatan
Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, dan nilai
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Ilmu pengetahuan memiliki posisi dan peran penting dalam setiap aktivitas berfikir manusia.
Perkembangan pesat ilmu pengetahuan pada masa sekarang berbanding lurus dengan sikap kritis
dan cerdas manusia dalam menanggapi berbagai peristiwa disekitarnya. Namun dalam
perkembangannya, timbul gejala penurunan derajat manusia. Hal ini dikarenakan produk yang
dihasilkan oleh manusia, baik itu suatu teori maupun materi menjadi lebih bernilai ketimbang
penggagasnya. Oleh karena itu, Penerapn Nilai-nilai Pancasila dalam pengembangan ilmu
pengetahuan di indonesia harus diperkuat, agar bangsa Indonesia tidak terjerumus pada
pengembangan ilmu yang saat ini semakin jauh dari nilai-nilai kemanusiaan.

Pengembangan ilmu pengetahuan harus senantiasa berorientasi pada nilai-nilai Pancasila.


Sebaliknya pancasila dituntut terbuka dari kritik, bahkan ia merupakan kesatuan dari
pengembangan ilmu yang menjadi tuntutan peradaban manusia. Peran Pancasila sebagai
paradigma pengembangan imu harus sampai pada penyadaran, bahwa fanatisme kaidah
kenetralan, keilmuan atau kemandirian ilmu hanyalah akan menjebak diri seseorang pada
masalah-masalah yang tidak dapat diatasi dengan semata-mata berpegang pada kaidah ilmu
sendiri, khususnya mencakup pertimbangan etis, relegius, dan nilai budaya yang bersifat mutlak
bagi kehidupan manusia berbudaya.
A. Nilai Ketuhanan Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan


berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat
metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk
karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya.

Pada awalnya ilmu ditemukan untuk mencerdaskan, memartabatkan dan mensejahterakan


manusia. Ilmu pengetahuan berkembang secara bertahap menurut dekade waktu dan
menciptakan jamannya, dimulai dari zaman Yunani Kuno, abad tengah, abad modern dan
kontemporer.

Problematika keilmuan dapat segera diantisipasi dengan merumuskan kerangka dasar nilai
bagi pengembangan ilmu. Kerangka dasar nilai ini harus menggambarkan suatu sistem filosofi
kehidupan yang dijadikan prinsip kehidupan masyarakat, yang sudah mengakar dan membudaya
dalam kehidupan masyarakat Indonesia, yaitu nilai-nilai Pancasila. Ciri khas yang terkandung
dalam ilmu pengetahuan adalah rasional, antroposentris, dan cenderung sekuler, dengan suatu
etos kebebasan.

Pancasila sebagai ideologi negara tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang merupakan
bagian dari UUD 1945. Oleh karena itu, tentulah setiap masyarakat melandasi segala aspek
kehidupannya dengan dasar-dasar nilai Pancasila. Dalam mempertimbangkan sebuah strategi
secara imperatif kita meletakkan Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pengetahuan
di Indonesia. Pengertian dasar nilai menggambarkan Pancasila suatu sumber orientasi dan arah
pengembangan ilmu.

Dalam konteks Pancasila sebagai dasar nilai mengandung dimensi ontologis, epistemologis
dan aksiologis. Dimensi ontologis berarti ilmu pengetahuan sebagai upaya manusia untuk
mencari kebenaran yang tidak mengenal titik henti, atau ”an unfinished journey”. Dimensi
epistemologis, nilai-nilai Pancasila dijadikan pisau analisis/metode berfikir dan tolok ukur
kebenaran. Dimensi aksiologis, mengandung nilai-nilai imperatif dalam mengembangkan ilmu
adalah sila-sila Pancasila sebagai satu keutuhan. Untuk itu ilmuwan dituntut memahami
Pancasila secara utuh, mendasar, dan kritis, maka diperlukan suatu situasi kondusif baik
struktural maupun kultural.

Dalam setiap perkembangan ilmu pengetahuan harus berdasarkan pada nilai-nilai pancasila
sebagai contoh nilai ketuhanan. Nilai ketuhanan mengimplementasikan ilmu pengetahuan,
menciptakan perimbangan antara rasional dan irrasional antara akal, rasa dan kehendak.
Berdasarkan nilai ini ilmu pengetahuan tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan, dibuktikan
dan dikembangkan atau diciptakan tetapi juga mempertimbangkan maksud dan akibatnya apakah
merugikan kepada manusia dan sekitarnya. Sila pertama ini menempatkan manusia di alam
semesta bukan sebagai sentral, melainkan sebagai bagian yang sistemik dari alam yang
diolahnya.

Nilai Ketuhana yang Maha Esa mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa
terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Dengan nilai ini menyatakan bangsa
Indonesia merupakan bangsa yang relegius bukan bagsa yang ateis. Nilai ketuhanan juga
memiliki arti adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama, menghormati
kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak berlaku diskriminatif antarumat beragama.

Ketuhanan dalam kerangka Pancasila mencerminkan komitmen etis bangsa Indonesia untuk
menyelenggarakan kehidupan publik-politik yang berlandaskan nilai-nilai moralitas dan budi
pekerti yang luhur Ilmu pengetahuan dimanfaatkan untuk mengamalkan komitmen etis
ketuhanan ini, pancasila harus didudukkan secara proporsional, bahwa ia bukanlah agama yang
berpretensi mengatur sistem keyakinan, sistem peribadatan, sistem norma dan identitas
keagamaan dalam ranah privat dan ranah komunitas agama masing-masing.

Sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai Ketuhana yang Maha Esa antara lain:

 Percaya dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa


 Saling menghormati dan bekerja sama dengan pemeluk agama lain.
 Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.
 Tidak memaksakan salah satu agama kepada orang lain.
B. Nilai Kemanusiaan Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, secara jelas mengandung nilai-nilai kemanusiaan,
keberadaban, kesetaraan, dan keselarasan. Nilai kemanusiaan mengandung arti bahwa
kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai–nilai moral dalam hidup bersama atasdasar
tuntutan hati hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.Nilai
keberadaban adalah keadaan yang menggambarkan setiap komponen dalam kehidupan
bersama berpegang teguh pada peradaban yang mencerminkan nilai luhur budaya bangsa.
beradab menurut bangsa Indonesia adalah ababila nilai yang terkandung dalam Pancasila
direalisasikan sebagai acuan pola pikir dan pola tindak.

Nilai kesetaraan adalah suatu keadaan yang mampu menempatkan kedudukan manusia tanpa
membedakan gender, suku, ras, golongan, agama, adat budaya, dan lain – lain.Setiap
orang diperlakukan sama dihadapan hokum dan memperoleh kesempatan yang sama dalam
segenap bidang kehidupan sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Manusia
diberlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk tuhan yang sama
derajat, hak dan kewajiban asasinya, Sedangkan nilai keselarasan adalah keadaan yang
menggambarkan keteraturan, ketertiban dan ketaatan karena setiap makhluk melaksanakan
peran dan fungsinya secara tepat dan proporsional sehingga timbul suasana harmoni, tentram
dan damai.

Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah mengandung nilai suatu kesadaran sikap moral
dan tingkah laku manusia yang didasarkan pada potensi budi nurani manusia dalam hubungan
dengan norma-norma dan kebudayaan pada umumnya, baik terhadap diri sendiri, terhadap
sesama manusia maupun terhadap lingkungannya.

Nilai Kemanusiaan yang adil mengandung suatu makna bahwa hakikat manusia sebagai
makhluk yang berbudya dan beradab harus berkodrat adil. Hal ini mengandung suatu pengertian
bahwa hakikat manusia harus adil dalam hubungan dengan diri sendiri, adil terhadap manusia
lain, adil terhadap masyarakat bangsa dan negara, adil terhadap lingkungannya serta adil
terhadap Tuhan yang Maha Esa.
Nilai kemanusiaan ialah Suatu perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dengan nilai-nilai
kemanusiaan. Prinsip pokok dalam nilai kemanusiaan Pancasila adalah keadilan dan keadaban.
Keadilan mensyarakat akan keseimbangan, antara lahir dan batin, jasmani dan rohani, individu
dan sosial, makhluk bebas mandiri dan makhluk Tuhan yang terikat hukum-hukum Tuhan.
Keadaban mengindikasikan keunggulan manusia dibanding dengan makhluk lain, yaitu hewan,
tumbuhan, dan benda tak hidup. Karena itu perbuatan itu dikatakan baik apabila sesuai dengan
nilai-nilai kemanusiaan yang didasarkan pada konsep keadilandan dan keadaban.

Nilai kemanusiaan memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam


mengembangkan ilmu pengetahuan haruslah beradab demi kesejahteraan umat manusia. Ilmu
pengetahuan harus dijadikan untuk peningkatan harkat dan martabat manusia, bukan menjadikan
manusia sebagai makhluk yang angkuh dan sombong akibat memiliki ilmu pengetahuan.

Pengembangan ilmu pengetahuan yang berkeadilan harus disertai sikap empati, solidaritas,
dan kepedulian yang merupakan nilai-nilai manusiawi. Visi kemanusiaan yang adil dan
beradab bisa menjadi panduan bagi proses peradaban yang meliputi kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, serta bernegara, dan dalam pergaulan antara bangsa.

Sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai Kemanusiaan yang adil dan beradab antara lain:

 Mengakui persamaan derajat, harkat, martabat menusia.


 Memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
 Saling mencintai sesama manusia.
 Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tepa salira.
 Tidak semena-mena kepada orang lain.
 Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
 Suka memberi bantuan kepada korban bencana alam.
 Membela kebenaran dan keadilan.
C. Nilai Persatuan Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Nilai persatuan dan kesatuan adalah keadaan yang menggambarkan masyarakat


majemuk bangsa Indonesia yang terdiri atas beanekaragaman komponen namun mampu
membentuk suatu kesatuan yang utuh.setiap komponen dihormati dan menjadi bagian
integral dalam suatu system kesatuan negara Indonesia.

Nilai Persatuan Indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat
untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan
Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang
dimiliki bangsa Indonesia.

Sila persatuan Indonesia, mengkomplementasikan universalia dan internasionalisme


(kemanusiaan) dalam sila-sila lain. Pengembangan Ilmu pengetahuan diarahkan demi
kesejahteraan umat manusia termasuk di dalamnya kesejahteraan bangsa Indonesia.
Pengembangan Ilmu pengetahuan hendaknya dapat mengembangkan rasa nasionalisme.
Kebesaran bangsa serta keluhuran bangsa sebagai bagian dari umat manusia di dunia.

Nilai persatuan Indonesia memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia akan rasa
nasionalisme bangsa Indonesia. Dengan ilmu pengetahuan persatuan dan kesatuan bangsa dapat
terwujud dan terpelihara. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya
terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia. Oleh karena itu ilmu pengetahuan
harus dapat dikembangkan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
Pengembangan ilmu pengetahuan hendaknya diarahkan demi kesejahteraan umum manusia
termasuk di dalamnya kesejahteraan bangsa Indonesia dan rasa nasionalismenya.
Negara persatuan Indonesia, sebagai ekspresi dan pendorong semangat kegotong-royongan,
harus mampu melindungi segenap bangsa Indonesia dan timpah darah Indonesia, bukan
membela atau mendiamkan suatu unsur masyarakat atau bagian tertentu dari teritorial Indonesia.
Pengembangan ilmu pengetahuan untuk mewujudkan negara persatuan itu diperkuat dengan
budaya gotong royong dalam kehidupan masyarakat sipil dan politik dengan terus
mengembangkan pendidikan kewargaan dengan dilandasi prinsip-prinsip kehidupan publik yang
lebih partisipatif dan non-diskriminatif.
Sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai persatuan Indonesia antara lain:

 Menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
 Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
 Memiliki rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
 Memiliki rasa bangga berkebangsaan dan bertanah air di Indonesia.
 Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.
 Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
BABIV
PENUTUP

KESIMPULAN
Ilmu Pengetahuan mempunyai posisi dan peran penting dalam setiap aktivitas berfikir
manusia. Oleh karena itu, pengembangan ilmu pengetahuan harus senantiasa berorientasi pada
nilai-nilai pancasila agar peran pancasila sebagai paradigma pengembangan ilmu sampai kepada
masayarakat indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
Effendi , Sofian.2015.”Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu Pengetahuan

http://pls14023-sriwahyuni.blogspot.co.id/2014/12/pancasila-sebagai-dasar-dalam-ilmu.html

http://documents.tips/documents/makalah-pancasila-sebagai-basis-nilai-pengembangan-
ilmu.html

https://www.powtoon.com/online-presentation/dZAmjaqsCTe/nilai-kemanusiaan-sebagai-dasar-
pengembangan-ilmu/?mode=movie

https://studylibid.com/doc/4280129/nilai-ketuhanan-sebagai-dasar-pengembangan-ilmu

https://binus.ac.id/character-building/pancasila/pancasila-dan-perkembangan-iptek/

https://prezi.com/7pmmrfsqtk9r/nilai-ketuhanan-sebagai-dasar-pengembangan-iptek/?
frame=327f1315737fbefc9eb14c8e132ab94a139af21a

https://indomaritim.id/kemanusiaan-yang-adil-dan-beradab-makna-dan-
pengamalannya/#:~:text=Kemanusiaan%20yang%20adil%20dan%20beradab%20adalah
%20mengandung%20nilai%20suatu%20kesadaran,sesama%20manusia%20maupun
%20terhadap%20lingkungannya.
https://www.google.com/search?
q=nilai+persatuan+indonesia+mengandung+makna&oq=nilai+persatuan+indo&aqs=chrome.4.0j
69i57j0l4j0i395j69i60.34291j1j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

http://lib.lemhannas.go.id/public/media/catalog/0010-121500000010594/swf/5053/files/basic-
html/page14.html

https://www.google.com/search?
q=nilai+kemanusiaan+yang+adil+dan+beradab+mengandung+arti+kesadaran+sikap+dan+perila
ku&safe=strict&sxsrf=ALeKk03UF5ipFzpDux-
iIOkjL7N3nQ6RaA:1612276847451&ei=b2QZYILrGoem9QPk9IHYBw&start=10&sa=N&ved
=2ahUKEwjC3pWmt8vuAhUHU30KHWR6AHsQ8tMDegQICRA7&biw=1024&bih=489

Anda mungkin juga menyukai