Anda di halaman 1dari 2

UTS Hukum Kebijakan Publik

NAMA: Abdul wafi arrosyid

NIM: 2042100002

1. A. 1) Aturan yang berkaitan dengan tingkah laku manusia dalam pergaulan


masyarakat.2)Aturan yang dilegalkan oleh badan yang berhak mengaturnya dan
mempunyai kewajiban terhadap adanya hukum.3)Peraturan itu bersifat memaksa. 4)
Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas (pasti dan dapat
dirasakan nyata bagi yang bersangkutan).
B. 1) Sebagai media perdamaian. 2)Pencegahan perbuatan tertentu dan mendorong
dilakukannya perbuatan tertentu. 3) Melindungi hak-hak manusia. 4) Mewujudkan
keadilan. 5) sarana menciptakan keadilan.
C. Teori yang tidak hanya menekankan hukum untuk mewujudkan keadilan, tetapi
bagaimana hukum bisa memberikan faedah atau manfaat kepada masyarakat.
2. A. Kebijakan public merupakan realitas sosial sejak manusia menyadari bahwa
mereka memiliki tujuan hidup yang sama namun kepentingan yang berbeda dan
bervariasi.
B. Pressmam dan wildavskymendifinisikan kebijakan publik sebagai suatu hipotesis
yang mengandung kondisi-kondisi awal dengan akibat yang bisa diramalkan.
3. Formulasi: adalah perumusan suatu problem untuk menetapkan suatu hukum
tertentu.
Implementasi: suatu gerak untuk melaksanakan hukum yang telah ditetapkan
Evaluasi: penilaian ulang tentang memperbaiki kekurangan dari dampak hukum yang
telah ditetapkan.
4. A.  maka proses kebijakan akan dimulai dari adanya masalah yang teridentifikasi masuk
ke dalam agenda kebijakan (atau, agenda setting). Kemudian setelah informasi yang
diperlukan terkumpul, ditemulan berbagai pilihan dan alternative kebijakan,
sehingga dapat disusun sebuah kebijakan (policy formulation). Kemudian diambil
keputusan mengenai rancangan kebijakan yang paling efisien dan efektif dan
diputuskan sebagai suatu kebijakan yang memiliki kekuatan hukum (decision
making). Hasilnya adalah sebuah kebijakan yang hampir ideal dan optimal. Setelah
ini kebijakan dijalankan (policy implementation) dan dievaluasi (monitoring &
evaluation), apabila ditemukan masalah-masalah baru, masalah tersebut akan masuk
menjadi agenda kebijakan dan memulai siklus ini kembali.
B.Keberadaan partai politik merupakan keharusan perintah konstitusi, tetapi
keberadaan partai politik akan kurang bermanfaat jika tidak mempunyai wakil-
wakiinya di parlemen. Untuk menernpatkan wakilnya di parlemen, maka partai
politik wajib mengikuti pemilihan umum yang dirancang sebagai pencerminan
kedaulatan rakyat. Syarat perebutan kursi parlemen juga dianggap sebagai sarana
untuk mengurangi jumlah partai politik. Bercokolnya partai politik sangat
rnendominasi ketentuan hukum yang akan diberlakukan. Tawar menawar kekuatan
politik di parlemen sangat dominan memberi warna hukum, khususnya hukum tata
negara ( dan hukum administrasi negara ). Dengan demikian, sulit dihindari bahwa
hukum memang produk politik. Namun, setelah menjadi hukum, maka politik harus
tunduk kepada hukum, karena Negara lndonesia adalah negara hukum
5. A. Kebijakan dapat didefinisikan sebagai serangkaian rencana program, aktivitas,
aksi, keputusan, sikap, untuk bertindak maupun tidak bertindak yang dilakukan oleh
para pihak (aktor-aktor), sebagai tahapan untuk penyelesaian masalah yang
dihadapi. Penetapan kebijakan merupakan suatu faktor penting bagi organisasi
untuk mencapai tujuannya.
B. Pelaksanaan kebijakan mengacu pada mekanisme, sumberdaya, dan hubungan
terkait dengan pelaksanaan program kebijakan (Mthethwa, 2012). Tanpa
pelaksanaannya, kebijakan yang telah ditetapkan akan sia-sia. Oleh karena itu,
pelaksanaan kebijakan mempunyai kedudukan yang esensial dalam kebijakan publik.

Anda mungkin juga menyukai