1. A. 1) Aturan yang berkaitan dengan tingkah laku manusia dalam pergaulan
masyarakat.2)Aturan yang dilegalkan oleh badan yang berhak mengaturnya dan mempunyai kewajiban terhadap adanya hukum.3)Peraturan itu bersifat memaksa. 4) Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas (pasti dan dapat dirasakan nyata bagi yang bersangkutan). B. 1) Sebagai media perdamaian. 2)Pencegahan perbuatan tertentu dan mendorong dilakukannya perbuatan tertentu. 3) Melindungi hak-hak manusia. 4) Mewujudkan keadilan. 5) sarana menciptakan keadilan. C. Teori yang tidak hanya menekankan hukum untuk mewujudkan keadilan, tetapi bagaimana hukum bisa memberikan faedah atau manfaat kepada masyarakat. 2. A. Kebijakan public merupakan realitas sosial sejak manusia menyadari bahwa mereka memiliki tujuan hidup yang sama namun kepentingan yang berbeda dan bervariasi. B. Pressmam dan wildavskymendifinisikan kebijakan publik sebagai suatu hipotesis yang mengandung kondisi-kondisi awal dengan akibat yang bisa diramalkan. 3. Formulasi: adalah perumusan suatu problem untuk menetapkan suatu hukum tertentu. Implementasi: suatu gerak untuk melaksanakan hukum yang telah ditetapkan Evaluasi: penilaian ulang tentang memperbaiki kekurangan dari dampak hukum yang telah ditetapkan. 4. A. maka proses kebijakan akan dimulai dari adanya masalah yang teridentifikasi masuk ke dalam agenda kebijakan (atau, agenda setting). Kemudian setelah informasi yang diperlukan terkumpul, ditemulan berbagai pilihan dan alternative kebijakan, sehingga dapat disusun sebuah kebijakan (policy formulation). Kemudian diambil keputusan mengenai rancangan kebijakan yang paling efisien dan efektif dan diputuskan sebagai suatu kebijakan yang memiliki kekuatan hukum (decision making). Hasilnya adalah sebuah kebijakan yang hampir ideal dan optimal. Setelah ini kebijakan dijalankan (policy implementation) dan dievaluasi (monitoring & evaluation), apabila ditemukan masalah-masalah baru, masalah tersebut akan masuk menjadi agenda kebijakan dan memulai siklus ini kembali. B.Keberadaan partai politik merupakan keharusan perintah konstitusi, tetapi keberadaan partai politik akan kurang bermanfaat jika tidak mempunyai wakil- wakiinya di parlemen. Untuk menernpatkan wakilnya di parlemen, maka partai politik wajib mengikuti pemilihan umum yang dirancang sebagai pencerminan kedaulatan rakyat. Syarat perebutan kursi parlemen juga dianggap sebagai sarana untuk mengurangi jumlah partai politik. Bercokolnya partai politik sangat rnendominasi ketentuan hukum yang akan diberlakukan. Tawar menawar kekuatan politik di parlemen sangat dominan memberi warna hukum, khususnya hukum tata negara ( dan hukum administrasi negara ). Dengan demikian, sulit dihindari bahwa hukum memang produk politik. Namun, setelah menjadi hukum, maka politik harus tunduk kepada hukum, karena Negara lndonesia adalah negara hukum 5. A. Kebijakan dapat didefinisikan sebagai serangkaian rencana program, aktivitas, aksi, keputusan, sikap, untuk bertindak maupun tidak bertindak yang dilakukan oleh para pihak (aktor-aktor), sebagai tahapan untuk penyelesaian masalah yang dihadapi. Penetapan kebijakan merupakan suatu faktor penting bagi organisasi untuk mencapai tujuannya. B. Pelaksanaan kebijakan mengacu pada mekanisme, sumberdaya, dan hubungan terkait dengan pelaksanaan program kebijakan (Mthethwa, 2012). Tanpa pelaksanaannya, kebijakan yang telah ditetapkan akan sia-sia. Oleh karena itu, pelaksanaan kebijakan mempunyai kedudukan yang esensial dalam kebijakan publik.