Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

IKM DAN PROMOSI KESEHATAN


” PRIMARY HEALTH CARE DAN PERAN SERTA MASYARAKAT “

DISUSUN OLEH

Kelas A/2019

DOSEN PENGAMPU : apt. Hj. Miftah Khaeranti Ikhsan., S.Farm. M.Si

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MEGAREZKY

MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
IKM Dan Promosi Kesehatan pada semester VII, yang berjudul “Primary
Health Care Dan Peran Serta Masyarakat”. Dengan menyelesaikan tugas ini
penulis diharapkan untuk lebih mengetahui tentang apa sebenarnya rute
pemberian obat, keuntungan dan kerugian dari tiap rute, merupakan salah satu sub
bab dari materi mata kuliah .

Penulis sadar, sebagai mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran,


penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan
makalah yang lebih baik di masa yang akan datang. Penulis berharap, semoga
makalah sederhana ini, dapat menjadi pengetahuan dan informasi baru yang
dikemas dalam bentuk singkat, padat dan jelas.

Makassar, 02 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I. Pendahuluan
A. Latar Belakang…………………………………………..….
B. Rumusan Masalah………………………………………..…
BAB II. Tinjauan Pustaka
A. Konsep dan Prinsip Dasar PHC……………….………..….
B. Kebijaksanaan dan Pelaksaan PHC di Indonesia.………...
C. Pengertian dan Prinsip Peran Serta Masyarakat Dalam
Pembangunan………………………………..…...……….
D. Cara dan Langkah-Langkah Peran Serta Masyarakat….....
BAB III. Penutup
A. Kesimpulan………….......………………………………...
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konsep PHC (Primary Health Care) telah berulang kali ditafsirkan dan

didefenisikan ulang sejak 1978. Dalam beberapa konteks, PHC mengacu pada

penyediaan layanan perawatan kesehatan pribadi rawat jalan atau kontak

pertama. Dalam konteks lain, dipahami sebagai seperangkat intervensi

kesehatan prioritas untuk populasi berpenghasilan rendah (puskesmas

selektif) (Pulungan, 2020).

PHC secara jelas dan sederhana didefinisikan untuk memfasilitasi

koordinasi dalam upaya pelayanan kesehatan pertama di masa depan dalam

tingkat yang lebih luas mulai dari global, nasional, hingga lokal (Akbar,

2019).

Pelayanan kesehatan primer atau PHC adalah strategi yang dapat dipakai

untuk menjamin tingkat minimal dari pelayanan kesehatan untuk semua

penduduk. PHC menekankan pada perkembangan yang bisa diterima,

terjangkau secara essensial dapat diraih, dan mengutamakan pada

peningkatan serta kelestarian yang disertai dengan percaya diri sendiri,

disertai partisipasi masyarakat dalam menentukan sesuatu tentang

keswsehatan. Pelayanan kesehatan primer atau PHC adalah strategi yang

dapat dipakai untuk menjamin tingkat minimal dari pelayanan kesehatan

untuk demua penduduk (Pulungan, 2020).

Dalam pelaksanaannya PHC melakukan pendekatan kepada seluruh

elemen masyarakat (dimulai dari individu, keluarga dan masyarakat) terhadap


kesehatan yang bertujuan untuk memastikan derajat kesehatan dan

kesejahteraan dengan optimal yang berfokus pada rangkaian program

promosi kesehatan dan pencegahan penyakit hingga perawatan, rehabilitasi,

dan perawatan paliatif (Akbar, 2019).

Pembangunan kesehatan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar

terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagaoi

investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara

social dan ekonomis (Rachmat, 2014).

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran ,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

derajat keehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi

pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan

ekonomis (Rachmat, 2014).

B. Rumusan Masalah

a. Konsep dan Prinsip Dasar PHC

b. Kebijaksanaan dan Pelaksaan PHC di Indonesia

c. Pengertian dan Prinsip Peran Serta Masyarakat Dalam

Pembangunan

d. Cara dan Langkah-Langkah Peran Serta Masyarakat


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep dan Prinsip Dasar PHC (Primary Health Care)

Konsep Primary Health Care (PHC) telah berulang kali ditafsirkan dan

didefinisikan ulang sejak tahun 1978. Dalam beberapa artian, konsep PHC

mengacu pada penyedia layanan perawatan kesehatan individu Dalam

konteks lain, PHC juga dipahami sebagai model intervensi kesehatan prioritas

untuk populasi berpenghasilan rendah (atau disebut dengan PHC selektif).

PHC dijadikan sebagai komponen penting dari pengembangan manusia

dengan fokus aspek ekonomi, sosial, dan politik bukan hanya penyediaan

layanan kesehatan (Akbar, 2019).

PHC secara jelas dan sederhana didefinisikan untuk memfasilitasi

koordinasi dalam upaya pelayanan kesehatan pertama di masa depan dalam

tingkat yang lebih luas mulai dari global, nasional, hingga lokal (Akbar,

2019).

Dalam pelaksanaannya PHC melakukan pendekatan kepada seluruh

elemen masyarakat (dimulai dari individu, keluarga dan masyarakat) terhadap

kesehatan yang bertujuan untuk memastikan derajat kesehatan dan

kesejahteraan dengan optimal yang berfokus pada rangkaian program

promosi kesehatan dan pencegahan penyakit hingga perawatan, rehabilitasi,

dan perawatan paliatif (Akbar, 2019).


Deklarasi model kesehatan untuk semua adalah fokus dan titik berat

untuk pencapaian tujuan adalah dengan menggunakan Primary Health Care

(PHC). Di dalam model kesehatan untuk semua terkandung lima konsep

PHC, yaitu : (Yanti, 2015).

a. Pelayanan kesehatan bagi masyarakat secara keseluruhan sesuai

kebutuhan. serta mengurangi kesenjangan dalam kesehatan atau

pemerataan upaya kesehatan masyarakat.

b. Pelayanan kesehatan meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

c. Pelayanan kesehatan harus efektif dan dapat diterima secara cultural.

d. Optimalisasi peran serta masyarakat.

e. Kolaborasi lintas sektoral 

Konsep dasar diatas diaplikasikan dalam 8 elemen PHC sebagai berikut :

(Yanti, 2015)

a. Pendidikan kesehatan tentang masalah masalah kesehatan termasuk

metode pencegahan dan penanganannya.

b. Ketersediaan makanan bergizi

c. Ketersediaan air dan lingkungan yang bersih

d. Kesehatan ibu dan anak termasuk di dalamnya Keluarga Berencana(KB)

e. Program imunisasi

f. Pencegahan dan penanganan penyakit endemik

g. Penanganan penyakit dan kecacatan

h. Penggunaan obat esensial 


 Komponen PHC

Selama 40 tahun terakhir, pelaksanaan PHC saat ini sudah semakin

komprehensif. pada gambar diatas menjelaskan bila PHC menggabungkan

tiga komponen yang saling berkaitan dan bersinergi (Akbar, 2019).

a. Memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat melalui promotif, preventif,

kuratif, rehabilitatif, dan perawatan paliatif Sepanjang Hidup titik secara

strategis memprioritaskan lay oranan perawatan kesehatan utama yang

ditunjukkan kepada individu dan keluarga melalui fungsi dari pelayanan

kesehatan masyarakat sebagai elemen utama dari layanan kesehatan

terpadu.

b. Secara sistematis menangani faktor-faktor  penentu kesehatan yang lebih

luas (termasuk sosial, ekonomi,  dan faktor lingkungan serta karakteristik

dan perilaku individu) melalui kebijakan dari lintas sektor.

c. Memberdayakan individu, keluarga, Dan masyarakat untuk

mengoptimalkan kesehatan mereka, sebagai pendukung kebijakan yang


mempromosikan dan meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan dalam

merawat mereka sendiri. 

Lima prinsip dasar PHC adalah : (Sari, 2022)

a. Pemerataan upaya kesehatan

b. Penekanan pada upaya preventif

c. Menggunakan teknologi tepat guna

d. Melibatkan peran serta masyarakat

e. Melibatkan kerja sama lintas sektoral

B. Kebijaksanaan dan Pelaksanaan PHC di Indonesia

Salah satu contoh kebijaksanaan dan pelaksaan PHC di Indonesia yaitu

kegiatan pembinaan kader kesehatan di Desa Tawangargo, Kec. Karangploso,

Kab. Malang dalam rangka penerapan teknologi tepat guna e-PHC yang

berupa pelatihan pemeriksaan kesehatan sederhana serta memberikan bekal

bagi para kader untuk mampu menjalankan posyandu lansia yang sekaligus

berfungsi sebagai wadah penemuaan dini dan tatalaksana Diabetes Melitus

(DM). Kegiatan pembinaan kader kesehatan dalam penerapan teknologi tepat

guna e-PHC berupa pelatihan senam DM, memberikan bekal bagi para kader

untuk mampu menjalankan dan menginisiasi kegiatan aktivitas fisik di Desa

Tawangargo (Mashitah, 2015).

C. Pengertian Dan Prinsip Peran Serta Masyarakat Dalam Pembangunan

Pembangunan kesehatan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagaoi

investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara

social dan ekonomis (Rachmat, 2014).

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran ,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

derajat keehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi

pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara social dan

ekonomis (Rachmat, 2014).

Peran serta masayarakat dalam pembangunan sudah muncul sejak

diberlakukannya UUD 1945 dan secara konstitusional telah memiliki acuan

yang jelas dan merupakan kewajiban bagi siapapun yang terlibat dalam

pengelolaan sumber daya alam di Indonesia. Oleh sebab itu peningkatan

peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam pembangunan termasuk

dalam proses perencanaan dan pelaksanaan terutama yang menyangkut secara

langsung kehidupan dan masa depan mereka (Razak, 2013).

Undang-undang nomor 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan

hidup juga menegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak dan kewajiban

atas lingkungan hidup yang baik dan sehat (Pasal 5 ayat 1). Serta mempunyai

hak untuk berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Pasal berikutnya

menengaskan bahwa setiap orang juga berkewajiban memelihara kelestarian

fungsi lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan

perusakan lingkungan hidup (Pasal 6). Peranan informasi dalam pengelolaan

lingkungan sangat penting oleh karena itu setiap orang juga berhak atas dan
berkewajiban untuk memberikan informasi tentang lingkungan hidup yang

benar dan akurat (Razak, 2013).

Peran serta masyarakat adalah bagaimana masyarakat dapat terlibat

dalam perubahn social yang memungkinkan untuk mendapatkan bagian

keuntungan dari kelompok yang berpengaruh, secara sederhana didefenisikan

feed forwaard information (komunikasi dari pemerintah kepada masyarakat

tentang suatu kebijakan) dan feedback information (komunikasi dari

masyarakat ke pemerintah atas kebijakan itu) (Samsudrajat, 2019).

Prinsip dasar pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah nilai

kebenaran dan norma atau aturan pokok yang bersumber dari filsafat dan

budaya bangsa Indonesia sebagai landasan untuk berfikir dan bertindak dalam

pembangunan kesehatan. Prinsip dasar pembangunan kesehatan meliputi:

(Rachmat, 2018).

1. Perikemanusiaan

2. Adil dan merata

3. Pemberdayaan dan kemandirian

4. Pengutamaan dan manfaat

Permasalahan atau hambatan yang dihadapi pemikiran dasar

pembangunan kesehatan dalam melaksanakan pembangunan kesehatan

terutma meliputi: (Rachmat, 2018).

1. Kurang memperhatikan pentingnya prinsip dasar pembangunan kesehatan

2. Kurang mengacu pada tujuan jangka Panjang yang kurang bermakna

3. Kurang bersifat komprehensif


4. Kurang mengacu pada perkembangan yang ada

5. Kurang focus pada pentingnya peran masyarakat sendiri dalam

pembangunan kesehatan.

D. Cara Dan Langkah-Langkah Peningkatan Peran Serta Masyarakat

Langkah-langkah yang perlu dilaksanakan dalam pemberdayaan

masyarakat, yaitu: (Nunung dan Hanifah Abu, 2011)

1) Pemerintah melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat lokal

(lingkungan RW, desa, kelurahan);

2) Tujuan pertemuan: memberi pencerahan kepada tokoh masyarakat baik

formal maupun informal mengenai peran serta masyarakat dalam upaya

pencegahan dan penggulangan penyalahgunaan dan pemberantasan

peredaran gelap narkoba/nafza yang tertuang dalam Bab III Undang-

Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dan Bab XII

Undang-Undang Ri Nomor 5 Yahun 1997 Tentang Psikotripika;

3) membentuk wadah dalam bentuk suatu organisasi yang dikoordinasikan

oleh BNN;

4) mendorong proses membangun kesadaran masyarakat, membangun sistem,

menyusun pedoman, dan melatih tenaga-tenaga masyarakat agar handal;

dan

5) memberi akses agar masyarakat mudah menghubungi atau melapor.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia saat itu menanggapinya

dengan menyusun rencana program Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa

(PKMD) yang mulai dilaksanakan pada tahun 1975. Suatu kelompok kerja
dibentuk untuk merencanakan dan mengembangkan Program PKMD. Pada

tahun 1977, PKMD secara resmi dinyatakan sebagai suatu strategi untuk

meningkatkan kesehatan rakyat Indonesia (Muqouwis, 2017).

Konsep PKMD kemudian ditetapkan pemerintah Indonesia sebagai

bentuk operasional dari Primary Health Care (PHC) sebagai jawaban atas

dicetuskannya health for all by 2000 tahun 1977 dalam World Health

Assembly dl Geneva, serta tindak lanjut (follow up) dari deklarasi Alma Ata

1978 (Muqouwis, 2017).

PKMD mencakup serangkaian kegiatan swadaya masyarakat berazaskan

gotong royong yang didukung oleh pemerintah melalui koordinasi lintas

sektoral dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan atau yang terkait

dengan kesehatan, agar masyarakat dapat hidup sehat guna mencapai kualitas

hidup dan kesejahteraan yang lebih baik. Pengertian dari Pembangunan

Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) adalah rangkaian kegiatan masyarakat

yang dilakukan berdasarkan azas gotong- royong, swadaya masyarakat dalam

rangka menolong mereka sendiri untuk mengenal dan memecahkan masalah

atau kebutuhan yang dirasakan masyarakat, baik dalam bidang kesehatan

maupun bidang lain yang berkaitan dengan kesehatan, agar mampu memelihara

kehidupannya yang sehat dalam rangka meningkatkan mutu hidup dan

kesejahteraan masyarakat (Muqouwis, 2017).

Semangat kebersamaan, saling bahu-membahu, senasib dan

sepenanggungan, ringan sama di jinjing berat sama dipikul itulah gambaran

budaya bangsa Indonesia yang menjadi filosofi dari konsep PKMD. Nilai
keikhlasan berpartisipasi dan kebersamaan, saling membantu dan

mengutamakan kepentingan bersama serta usaha peningkatan pemenuhan

kesejahteraan secara kolektif serta usaha penyesuaian dan pengintegrasi

penyatuan kepentingan sendiri dengan kepentingan bersama merupakan kunci

keberhasilan dari Konsep PKMD yang berkembang pada masa itu. PKMD

mempunyai delapan upaya kesehatan dasar, yang mencakup: (Muqouwis,

2017).

a. Pendidikan masyarakat tentang masalah kesehatan dan upaya

penanggulangannya.

b. Pemberantasan dan pencegahan penyakit endemik setempat.

c. Program imunisasi.

d. Kesehatan ibu-anak dan keluarga berencana.

e. Pengadaan Obat esensial.

f. Pengadaan pangan dan gizi

g. Pengobatan penyakit umum dan cedera.

h. Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkingan.

Selanjutnya, program PKMD juga mencakup kegiatan seperti : asuransi

kesehatan, pos Obat desa atau pos kesehatan, tenaga kesehatan sukarela, kader

kesehatan dan kegiatan peningkatan pendapatan, seperti perkreditan, perikanan

dan industri rumah tangga; yang biasanya menjadi pintu masuk pelbagai

program swadaya masyarakat dibidang Kesehatan (Muqouwis, 2017).

Program PKMD merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari

pembangunan suatu desa sehingga PKMD merupakan program yang juga


dinaungi oleh Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD). LKMD

merupakan suatu forum kegiatan pengembangan masyarakat yang

dilaksanakan dengan dukungan kerjasama lintas sektoral. LKMD

bertanggungiawab atas sepuluh segi pembangunan, termasuk kesehatan,

dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat

(Muqouwis, 2017).

Suatu kajian terhadap program PKMD yang dilakukan UNICEF pada

tahun 1980 mengungkapkan bahwa keberhasilan PKMD yang patut dicatat

adalah penurunan bermakna dari angka kejadian diare, berkaitan dengan

pendidikan kesehatan yang dilakukan promotor kesehatan desa (prokesa)

kepada keluarga tentang pentingnya memasak air minum. Juga terungkap

bahwa penyediaan dan penggunaan oralit meningkat di wilayah yang

prokesanya menunjukan keaktifan yang tinggi (Muqouwis, 2017).


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

PHC (Primary Health Care) merupakan kegiatan yang bertujuan untuk

meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang

berkualitas.

Lima prinsip dasar PHC adalah : Pemerataan upaya kesehatan,

penekanan pada upaya preventif, menggunakan teknologi tepat guna,

melibatkan peran serta masyarakat, melibatkan kerja sama lintas sektoral.

Pembangunan kesehatan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar

terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagaoi

investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara

social dan ekonomis.

Prinsip dasar pembangunan kesehatan meliputi: Perikemanusiaan, Adil

dan merata, Pemberdayaan dan kemandirian, Pengutamaan dan manfaat.


B.
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, M Agung. 2019. Buku Ajar Konsep-Konsep Dasar Dalam Keperawatan


Komunitas. Deepublish : Yogyakarta.

Mashitah, Musthika Wida. 2015. Gambaran Peran Serta Masyarakat Dalam


Penanggulangan Diabetes Melitus Melalui Penerapan Teknologi Tepat
Guna Economic Primary Health Care (e-PHC) Di desa Tawangargo,
Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Poltekkes RS dr. Soepraoen
: Malang.

Muqouwis, 2017, Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan Konsep &


Aplikasih; Dari PKMD Hingga Desa Siaga. Yayasan Bina Masyarakat
Mandiri: Lampung.

Nunung dan Hanifah Abu, 2011, Mencegah Dan Menanggulangi Penyalahgunaan


Napza Melalui Peran Serta Masyarakat, Informasi, Vol. 16 No. 01.

Pulungan, Pebri Warita. Dkk. 2020. Teori Kesehatan Reproduksi. Medan.


Yayasan Kita Menulis : Medan.

Rachmat, R. Hapsara Habib. 2014. Filsafat, Pemikiran Dasar Pembangunan


Kesehatan. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.

Rachmat, R. Hapsara Habib. 2018. Filsafat, Pemikiran Dasar Pembangunan


Kesehatan. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.

Razak, Andi Rosdianti. 2013. Peran Serta Masyarakat Dalam Pembangunan.


Makassar. Universitas Muhammadiyah : Makassar.

Samsudrajat, Agus. 2019. Peran Serta Masyarakat (PSM). STIKes Kapuas Raya
Sintang : Kalimantan Barat.

Sari, Intan dkk. 2022. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. PT Nasya Expanding
Management : Jawa Tengah.

Yanti, Efrida. 2015. Konsep Kebidanan. Deepublish : Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai