SAPUTRA MAY SANDI TANDIALI ( 2016020111 ) SEJARAH BAHASA INDONESIA Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa AUSTRONESIA dari cabang bahasa-bahasa Sunda-Sulawesi, yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara sejak abad- abad awal penanggalan modern. Aksara pertama dalam bahasa Melayu atau Jawi ditemukan di pesisir tenggara Pulau Sumatera, mengindikasikan bahwa bahasa ini menyebar ke berbagai tempat di Nusantara dari wilayah ini, berkat penggunaannya oleh Kerajaan Sriwijaya yang menguasai jalur perdagangan. Istilah Melayu atau sebutan bagi wilayahnya sebagai Malaya sendiri berasal dari Kerajaan Malayu yang bertempat di Batang Hari, Jambi, dimana diketahui bahasa Melayu yang digunakan di Jambi menggunakan dialek "o" sedangkan dikemudian hari bahasa dan dialek Melayu berkembang secara luas dan menjadi beragam. Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Komunikasi antarperkumpulan yang bangkit pada masa itu menggunakan bahasa Melayu. Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928). Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA Kedudukan pertama bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa persatuan. Hal ini tercantum dalam Sumpah pemuda (28-10-1928). Ini berarti bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai Bahasa Nasional. Kedua adalah sebagai bahasa Negara. Penjabarannya adalah sebagai berikut. Sebagai Bahasa Nasional ,Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional diperoleh sejak awal kelahirannya, yaitu tanggal 28 Oktober 1928 dalam Sumpah Pemuda. Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional sekaligus merupakan bahasa persatuan. Sebagai Bahasa Resmi/Negara , Kedudukan bahasa Indonesia yang kedua adalah sebagai bahasa resmi/negara; kedudukan ini mempunyai dasar yuridis konstitusional, yakni Bab XV pasal 36 UUD 1945. Dalam kedudukannya sebagai bahasa resmi/negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai berikut. Bahasa resmi Negara, bahasa pengantar resmi di lembaga- lembaga pendidikan, bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan, dan bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu dan teknologi. FUNGSI BAHASA INDONESIA Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional mempunyai fungsi khusus, yaitu:
Lambang kebanggaan kebangsaan Indonesia
Identitas nasional dimata internasional Sarana hubungan antarwarga, antardaerah, dan antar budaya, dan Pemersatu lapisan masyarakat: sosial, budaya, suku bangsa, dan bahasa.
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara mempunyai fungsi:
Fungsi bahasa sebagai administrasi kenegaraan,
Fungsi bahasa sebagai pengantar resmi belajar di sekolah dan perguruan tinggi. Fungsi bahasa sebagai perencanaan dan pelaksanaan pembangunan bagai negara Indonesi sebagai negara berkembang Fungsi bahsa sebagai bahasa resmi berkebudayaan dan ilmu teknologi (ILTEK) Bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga perlu dibakukan atau distandarkan
Ejaan Van Ophuijen (1901)
Ejaan Soewandi (1947) Ejaan yang Disempurnakan (EYD, tahun 1972) Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Istilah (1975) Kamus besar Bahasa Indonesia, dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (1988) Bahasa Indonesia memiliki fungsi-fungsi yang dimiliki oleh bahasa baku, yaitu:
Fungsi pemersatu, bahasa Indonesia memersatukan suku
bangsa yang berlatar budaya dan bahasa yang berbeda- beda; Fungsi pemberi ke-khasan, bahasa baku memperbedakan bahasa itu dengan bahasa yang lain; Fungsi penambah kewibawaan, bagi orang yang mahir berbahasa Indonesia dengan baik dan benar; Fungsi sebagai kerangka acuan, bahasa baku merupakan norma dan kaidah yang menjadi tolak ukur yang disepakati bersama untuk menilai ketepatan penggunaan bahasa atau ragam bahasa. SEKIAN & TERIMA KASIH