Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN


BERMASYARAKAT,BERBANGSA,DAN BERNEGARA

Di susun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila Dosen


Pembimbing Bapak Drs. Anwar Aulia, M. Pd

Disusun Oleh :

Nuradini (P27901120030)

1A

D3 KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES BANTEN 2020


Kata Pengantar

Puji Syukur kehadirat Tuhan yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada saya untuk menyelsaikan makalah ini. Atas berkat dan rahmat-Nya makalah
yang berjudul “Pancasila Sebagai ParadigmaKehidupan Bermasyaraka,Berbagsa,Dan
Bernegara” dapat di selesaikan dengan tepat waktu.

Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu Dosen.


Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah wawasan atau pengetahuan. Penulis
juga mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.1

Rangkasbitung, 29 Oktober 2020

Penulis

1
https://mamikos.com/info/contoh-kata-pengantar-makalah-yang-baik-dan-benar-lengkap-singkat/

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................I
DAFTAR ISI...........................................................................................................................II
BAB I....................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN..........................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................................3
A. PENGERTIAN PARADIGMA..................................................................................................3
B. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN................................................................4
1. Pancasila Sebagai Paradigma Dibidang Politik............................................................4
2. Panacasila Sebagai Paradigma Dibidang Hukum.........................................................6
3. Pancasila Sebagai Paeadigma Dalam Pembagunan Ekonomi......................................6
4. Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan Sosial Budaya............................7
5. Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pemnbangunan Kehidupan Antar Umat
Beragama.........................................................................................................................8
6. Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan IPTEK.......................................10
A. MACAM-MACAM DARI AKTUALISASI PANCASILA..................................................................11
1) Aktualisasi Pancasila Objektif................................................................................13
2) Aktualisasi Pancasila Subjektif..............................................................................13
BAB III................................................................................................................................14
PENUTUP...........................................................................................................................14
A. KESIMPULAN..................................................................................................................14
B. SARAN.........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila sebagai dasar filsafat Negara Republik Indonesia. Pancasila juga


merupakan sebagai dasar Negara bangsa Indonesia hingga sekarang telah
mengalami perjalanan waktu yang tidak sebentar, dalam rentang waktu
tersebut banyak hal atau peristiwa yang terjadi menemani perjalanan
Pancasila, sehingga berdirilah Pancasila seperti sekarang ini didepan semua
bangsa Indonesia. Mulai pertama Pancasila dicetuskan, sudah banyak menuai
konflik. Terutama I kalangan Pendidikan, yaitu Politik dan Mahasiswa.

Kebanyakan dari pihak yang memperbincangkan masalah Pancasila adalah


mengenai sila pertama. Karena dapat kita lihat bahwa bangsa Indonesia
komponen masyarakatnya terbentuk dari dua kelompok besar, yaitu kelompok
agamais dan nasionalis. Kelompok agamis di dominasi oleh agama islam.
Kedua kelompok ini sangan berperan penting dalam pembuatan atau
perancangan Dasar Negara kita. Selain sebagai Dasar Negara, juga dapat
digunakan sebagai penengah bagi pihak yang sedang berbeda pendapat
tentang Dasar Negara.2

2
https://www.google.com/search?
q=makalah+tentang+paradigma+kehidupan+bangsa&oq=makalah+tentang+paradigma+kehidupan+bangsa&aqs=chrome..69i5
7j33.10272j0j4&client=ms-android-vivo&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari paradigma?
2. Bagaimana Pancasila sebagai paradigma dibidang politik?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari paradigma
2. Mengetahui bagaimana Pancasila sebagai Paradigma dibidang politik

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Paradigma

Istilah “Paradigma” pada awalnya berkembang dalam dunia ilmu pengetahuan


terutama dalam kaitannya dengan filsafat ilmu pengetahuan. Secara terminologis
tokoh yang mengembangkan istilah tersebut dalam dunia ilmu pengetahuan adalah
Thomas S. Khun dalam bukunya yang berjudul “The Structutre of Scientific
Revolution” paradigm juga merupakan suatu asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi
teoritis yang umum (merupakan suatu sumber nilai).3

Sehingga merupakan suatu sumber hukum-hukum, metode, seru penerapan


dalam ilmu pengetahuan sehingga saat menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu
pengetahuan itu sendiri.

Arti paradigm ditinjau dari asal-usul dari beberapa bahasa diantaranya, menurut
bahasa inggris paradigm berarti keadaan limgkungan sedangkan menurut bahasa
yunani, paradigm yakni ‘para’ yang berarti disamping, disebelah, dan dikenal.
Kemudian menurut kamus psikologi paradigm di artikan sebagai satu model atau pola
mendemonstrasikan semua fungsi yang memungkinkan dari apa yang tersajikan.

33
Ani Sri Rahayu, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ( Jakarta: Bumi Aksara, 2017), hlm. 38.

3
Ilmu pengetahuan sifatnya sangat dinamis hal ini di sebabkan oleh semakin
banyaknya hasil-hasil peneletian manusia, sehingga dalam perkembanganya terdapat
suatu kemungkinan yang sangat besar di temukannya kelemahan-kelemahan pada
teori yang telah ada, dan jikalau demikian maka ilmuwan akan kembali pada asumsi-
asumsi dasar serta asumsi teoritis sehingga dengan demikian perkembangan ilmu
pengetahuan kembali meng-kaji paradigm dari ilmu pengetahuan tersebut atau
dengan lain perkataan ilmu pengetahuan harus mengkaji dasar otnlogis.

Misalnya dalam ilmu-ilmu sosial manakala suatu teori yang didasarkan pada
suatu hasil penelitian inilah yang mendasarkan pada metode kuantitatif yang
mengkaji manusia dan masyarakat berdasarkan pada sifat-sifat yang parsial, terukur,
korelatif dan positivistic maka ternyata hasil dari ilmu pengetahuan tersebut secara
epistemologis hanya mengkaji satu aspek saja dari objek ilmu pengetahuan yaitu
manusia.

Oleh karena itu kalangan ilmuwan sosial kembali mengkaji paradigma ilmu
tersebut yaitu manusia. Berdasarkan hakikat-nya manusia dalam kenyataan
objektifnya bersifat ganda bahkan multidimensi.

B. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan

1. Pancasila Sebagai Paradigma Dibidang Politik

Yang dimaksud pancasila sebagai paradigma pembanguan politik adalah


meletakkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai sumber nilai politik.
Sumber nilai politik harus mengacu pada nilai-nilai pancasila terutama pada sila ke-4
dimana semua praktik-praktik politik harus berkembang atas asas kerakyatan.4
4
http://anakmudaberbagi.blogspot.com/2013/06/makalah-pancasila-sebagai-paradigma.html. Diakses pada tanggal 21 Mei
2019. Pukul 15.48.

4
Hal ini di karenakan warga Negara harus di tempatkan sebagai subjek atau
pelaku politik bukan sekedar sebagai subjek politik. Karena pancasila bertolak dari
kodrat manusia maka pembanguan politik harus dapat meningkatkan harkat martabat
manusia.5

Sistem politik Indonesia yang bertolak dari manusia sebagai subjek harus
mampu menempatkan kekuasaan tertinggi pada rakyat. Kekuasaan yang dimaksud
adalah kekuasaan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Sistem politik Indonesia
yang sesuai pancasila sebagai paradigm adalah sisitem politik demokrasi bukan
otoriter.

Berdasarkan hal tersebut sistem politik Indonesia harus dikembangkan atas asas
kerakyatan yaitu terletak pada sila keempat pancasila. Peggembangan selanjutnya
adalah sistem politik di dasarkan pada asas-asas moral dari pada sila-sila pada
pancasila.

2. Panacasila Sebagai Paradigma Dibidang Hukum

Salah satu tujuan bernegara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa


Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Hal ini mengandung makna bahwa

5
Ahmad Calam dan Sobirin, “Pancasila sebagai kehidupan berbangsa dan bernegara”, Jurnal SAINTIKOM, vol. 4 no. 1, 2008.

5
tugas dan tanggung jawab tidak hanya oleh penyelenggara Negara saja akan tetapi
juga rakyat Indonesia sebagai keseluruhan. Sistem pembangunan pertahanan dan
keamanan Indonesia disebut sistem keamanan rakyat semesta.

Menurut ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 pancasila merupakan sumber


dari segala sumber hukum, dengan demikian semua peraturan perundang-undangan di
Indonesia harus tidak boleh bertentangan dengan pancasila sebagai dasar Negara.

Pembukaan UUD 1945 yang memuat pancasila tidak boleh dirubah oleh
siapapun juga termasuk MPR. Hal ini didasarkan pada pasal 3 dan pasal 37 karena
merubah isi pembukaan berarti pembubaran Negara.6

3. Pancasila Sebagai Paeadigma Dalam Pembagunan Ekonomi

Sesuai paradigm pancasila dalam pembangunan ekonmi, sistem ekonomi harus


mendasarkan pada moralitas keruhanan, dan kemanusiaan. Hal itu bertujuan untuk
mensejahterakan rakyat secara keseluruhan. Pengembangan ekonomi harus mampu
menghindarkan diri dari monopoli serta persaingan bebas yang nantinya akan
memberikan ke untungan besar pada pihak-pihak yang kuat dalam bidang ekonomi.

Sedangkan, pengusaha-pengusaha kecil akan dirugikan dengan adanya sistem


persaingan bebas dalam perekonomian. Sesuai dengan UUD 1945 pasal 33,
menyebutkan bahwa sistem persaingan bebas dan monopoli dilarang dalam

6
Budiyono, Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi ( Bandung: Alfabeta, 2012), hlm.176.

6
perekonomian. Mengenai pasal 33 ini, penjelasan UUD 1945 menyatakan: “Dalam
pasal 33 tercantum dasar demokrasi ekonomi, produksi dikerjakan oleh semua, untuk
semua di bawah pimpinan atau penilikan anggota-anggota masayarakat”.

Oleh sebab itu sisitem perekonomian Negara harus mengutamakan


kesejahteraan rakyat. Mayarakat pun harus ikut andil dalam kegiatan pembangunan
ekonomi. Sedangkan pemerintah berkewajiban memberikan pengarahan dan
bimbingan terhadap pertumbuhan ekonomi yang sehat bagi perkembangan dunia
usaha.7

4. Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan Sosial Budaya

Pancasila sebagai paradigm dalam pembangunan sosial budaya adalah


mendasarka pembagunan sosial budaya berdasrkan niai-nilai yang telah ada dalam
masayrakat. Nilai-nilai yang ada pada masyarakat pada hakikatnya merupkan dasar
dari nilai-nilai yag terkandung dalam pancasila.

Dalam rangka pembagunan sosial budaya, pancasila merupakan sumber


normatif yang bertujuan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia.
Menjadikan warga Negara menjadi masyarakat yang beradab dan berbudaya. Pada
era globalisasi, nilai-nilai budaya yang berkembang dalam masyarakat sudah menjadi
tertimbun oleh budaya-budaya barat yang masuk ke Indonesia.

7
http://ayups87.wordpress.com/2013/11/01/pancasila-sebagai-paradigma-
kehidupan-dalam-bermasyarakat-berbangsa-dan-bernegara-singkat/. Diakses pada
tanggal 20 Mei 2019. Pukul 16.01.

7
Nyaris emua penduduk Indonesia terpanguruh oleh budaya-budaya tersebut
baik itu budaya yang bersifat positive maupun yang negative. Dengan masuknya
berbagai budaya-budaya bangsa barat yang bahkan tidak sesuai dengan nilai-nilai
budaya yang telah berkembang dalam ruang lingkupnya dan mereka lebih memilih
budaya-budaya bangsa barat yang bahkan tidak sesuai dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila.

Hal tersebut membuat masyarakat memiliki sifat-sifat biadab, contohnya seperti


gaya berpakaian yang meniru bangsa barat, berbagai macam tarian-tarian bagsa barat
yang mengandung unsur pornografi, dan lain sebaginya. Sudah menjadi tugas
pemerintah untuk mengingatkan serta mengrahkan masayrakat untuk kembali
menerapkan aspek budaya yang berdasarkan niali-nilai kemanusiaan, nilai ketuhanan,
dan nilai keberadaban.

5. Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pemnbangunan Kehidupan Antar Umat


Beragama.

Pada proses reformasi dewasa ini di beberapa wilayah Negara indo-nesia terjadi
konflik sosial yang bersumber pada masalah SARA. Terutama bersumber pada
masalah agama. Hal ini menunjukan kemunduran bangsa Indonesia kea rah
kehidupan beragamayang tidak berkemanusiaan. Tragedi di Ambon, Poso, Medan,
Mataram, Kupang serta daerah-daerah lainnya menunjukan betapa semakin

8
melemahnya toleransi kehidupan beragama yang berdasarkan kemanusiaan yang adil
dan beradab.

Oleh karena itu merupakan suatu tugas berat bagi bangsa Indonesia untuk
mengembalikan suasana kehidupan beragama yang penuh perdamaian, saling
menghargai, saling menghormati dan saling mencintai sebagai sesame umat manusia
yang beradab. Pancasila telah memberikan dasar-dasar nilai yang fundamental bagi
umat bangsa Indonesia untuk hidup secara damai dalam kehidupan beragama di
Negara di Indonesia tercinta ini.

Manusia adalah sebagai mahluk tuhan yang Maha Esa, oleh karena itu manusia
wajib untuk beribadah kepada Tuhan yang Maha Esa dalam wilayah Negara di mana
mereka hidup. Pancasila juga telah memberikan dasar-dasar nilai yang fundamental
bagi umat beragama untuk dapat hidup secara damai dalam kehidupan beragama di
Negara Indonesia.

Sesuai dengan nilia-nilai yang terkandung pada nilai pancasila sila pertama dan
sila ke dua yang berbunyi ketuhanan yang esa dan kemanusiaan yang adil dan
beradab. Negara Indonesia sangat terbuka dengan umat beragama lainnya. Negara
Indonesia juga memberikan kebebasan kepada warganya untuk memeluk agama serta
menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinnanya masing-masing.8

8
Kaelan, Pendidikan Pancasila ( Yogyakarta: Paradigma Offeet, 2010), hlm. 234.

9
6. Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan IPTEK

Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) adalah hasil dari upaya manusia yang
meliputi aspek akal, rasa, dan kehendak dalam meningkatkkan kesejahteraan dan
martabat manusia. Pancasila memberikan dasar-dasar nilai bagi pembangunan IPTEK
sebagai hasil kebudayaan manusia yaitu harus di dasarkan pada moral ketuhanan dan
kemanusiaan yang adil dan beradab. Kemudian ada beberapa makna dalam pancasila
dalam pembangunan IPTEK yaitu:

a. Sila ketuhanan yang maha esa memberikan arti bahwa IPTEK tidak hanya
memikirkan apa yang di temukan, di buktikan dan di ciptakan, namun juga
dipertimbangkan maksud-maksudnya dan akibatnya, apakah merugikan
manusia dan alam sekitarnya.

b. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab memberikan dasar moralitas bahwa
dalam pengembangan IPTEK haruslah bersikap beradab, pengembangan
IPTEK yang merugikan tidak akan mewujudkan tujuan sebenarnya IPTEK
yaitu kesejahteraan.

c. Sila persatuan Indonesia memberikan arti bahwa pengembangan IPTEK


hendaknya dapat menumbuhkan rasa nasionalisme, sehingga pengembangan
IPTEK dapat memunculkan persatuan.

d. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratn/ perwakilam, mendasari pengembangan IPTEK secara
demokratis, artinya setiap individu bebas dalam melakukan pengembangan

10
IPTEK. Para pengembang IPTEK harus bersikap terbuka, artinya terbuka untuk
dikritik, dikaji ulang maupun dibandingkan dengan teori lainnya.

e. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, memberikan arti bahwa
pengembangan IPTEK harus menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan
kemanusiaan. 9

A. Macam-Macam Dari Aktualisasi Pancasila

Akultulasi pancasila di masa kini sering sekali menjadi pertanyaan. Apakah


beda nilai pancasila masih digunakan di era yang telah mneginjak dari 70 tahun sejak
pancasila dibuat. Pancasila hingga saat ini menjadi ideology atau cara pandang
bangsa Indonesia. Itulah salah satu bukti bahwa pancasila masih di jalankan hingga
sekarang ini. Apabila telah tidak ada aktualisasi pancasila, maka pancasila tak lian
hnayalah sekedar lambing bagi Negara Indonesia ini.

9
http://ayups87.wordpress.com/2013/11/01/pancasila-sebagai-paradigmakehidupan-dalam-bermasyarakat-berbangsa-dan-
bernegara-singkat/. Diakses pada tanggal 20 Mei 2019. Pukul 16.01.

11
Aktualisasi pancasila merupakan penuangan nilai-nilai pancasila ke dalam
norma-norma yang berlaku di kehidupan bebangsa dan juga bernegara. Permasalahan
utama dalam aktualisasi pancasila ialah bagaimana wujud realisasi nilai-nilai
pancasila yang universal ke dalam norma yang terkait langsung dengan nilai
pancasila dalam penyelenggaraan pemerintah Negara. Pancasila juga sebagai dasar
filsafat Negara, bukanlah hanya merupakan rangkaian kata-kata yang indah namun
harus di wujudkan di aktualisasikan dalam berbagai bidang dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Aktualisasi pancasila dapat di bedakan atas
dua macam yaitu aktualisasi objektif dan subjektif.

1) Aktualisasi Pancasila Objektif

12
Aktualisasi pancasila objektif yaitu aktualisasi pancasila dalam bebrbagi bidang
kehidupan kenegaraan yang meliputi kelembagaan Negara antara lain meliputi
legislative, eksekutif, maupun yudikatif. Selain itu juga meliputi bidang-bidang
aktualisasi lainnya sepeti politik, ekonomi, hukum terutama dalam penjabaran ke
dalam undang-undang, GBHN, pertahnan keamnan, pendidikan maupun bidang
kenegaraan lainnya. 10

2) Aktualisasi Pancasila Subjektif

Aktualisasi pancasila subjektif adalah aktualisasi pancasila pada setiap individu


terutama dalam aspek moral dalam kaitannya dengan hidup Negara dan masyarakat.
Aktualisasi yang subjektif tersebut tidak terkecuali baik warga Negara biasa, aparat
penyelenggara Negara, penguasa Negara, terutama kalangan elit politik dalam
kegiatan politik perlu mawas diri agar memiliki moral ketuhanan dan kemanusiaan
sebagaimana terkandung dalam pancasila.

BAB III

PENUTUP

10
http://ayups87.wordpress.com/2013/11/01/pancasila-sebagai-paradigmakehidupan-dalam-bermasyarakat-berbangsa-dan-
bernegara-singkat/. Diakses pada tanggal 20 Mei 2019. Pukul 16.01. 9

13
A. Kesimpulan

Pancasila sebagai dasar filsafat Negara republic Indonesia. Ada beberapa hal
yang perlu pada masa zaman dahulu terkait Indonesia sebelum proses dan setelah
perumusan pancasila sebagai dasar Negara. Hal ini berkaitan dengan perjuangan
kerajaan dalam mempertahankan eksisitensi bangsa Indonesia. Dalam proses nilai-
nilai pancasila merupakan suatu pangkal tolak baik dalam bidang politik, sosial,
ekonomi, hukum serta kebijakan internasional dewasa ini.

Hal inilah dalam wacana ilmiah dewasa ini diistilahkan bahwa pancasila
sebagai paradigm dalam kehidupan berbangsa dan Negara. Istilah paradigma
merupakan suatu asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi teoritis yang umum
(merupakan suatu sumber nilai). Sehingga merupakan suatu sumber hukum-hukum,
metode, seru penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga menentukan sifat, ciri,
serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri, kemudian didalam pancasila itu sendiri
terdapat paradigm pembangunan diantaranya meliputi:

1. Pancasila sebagai paradigma dibidang politik


2. Pancasila sebagai paradigm di bidang hukum
3. Pancasila sebagai paradigm dalam pembangunan ekonomi
4. Pancasila sebagai paradigm dalam pembagunan sosial budaya
5. Pancasila sebagai paradigm dalam pembagunan kehidupan antar umat
beragama
6. Pancasila sebagai paradigm dalam pembanguan IPTEK

14
Kemudian aktualisasi pancasila terdiri dari dua macam yaitu aktualisasi objektif
dan aktualisasi subjektif.

B. Saran

Melalui makalah ini kami menyarankan agar pembaca tidak berhenti samapai di
sini saja menggali ilmu tentang pembelajaran PKN. Kami berharap agar pembaca
terus menggali ilmu dan mengetahui problematika pada pembalajaran khususnya
PKN, mengingat peran pendidik bagi siswa sangatlah dipandang penting untuk
perkembangan pendidikan dinegara Indonesia tercinta ini.

Makalah ini masih banyak mempunyai kekurangan dalam hal-hal penyajiannya


maka dari itu kita harus giat belajar agar dapat menjadi lebih baik lagi. Segala saran
yang bersifat membangun kami sangat menunggunya untuk perbaikan dari makalah
ini. Akhir kata kami ucapkan terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA

15
https://mamikos.com/info/contoh-kata-pengantar-makalah-yang-baik-dan-benar-
lengkap-singkat/

https://www.google.com/search?
q=makalah+tentang+paradigma+kehidupan+bangsa&oq=makalah+tentang+paradig
ma+kehidupan+bangsa&aqs=chrome..69i57j33.10272j0j4&client=ms-android-
vivo&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8

Ani Sri Rahayu, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ( Jakarta: Bumi Aksara,
2017), hlm. 38.
http://anakmudaberbagi.blogspot.com/

2013/06/makalah-pancasila-sebagai-paradigma.html. Diakses pada tanggal 21 Mei


2019. Pukul 15.48.

Ahmad Calam dan Sobirin, “Pancasila sebagai kehidupan berbangsa dan bernegara”,
Jurnal SAINTIKOM, vol. 4 no. 1, 2008.

Budiyono, Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi ( Bandung: Alfabeta, 2012),


hlm.176.

http://ayups87.wordpress.com/2013/11/01/pancasila-sebagai-paradigma-
kehidupan-dalam-bermasyarakat-berbangsa-dan-bernegara-singkat/. Diakses pada
tanggal 20 Mei 2019. Pukul 16.01.

Kaelan, Pendidikan Pancasila ( Yogyakarta: Paradigma Offeet, 2010), hlm. 234.

http://ayups87.wordpress.com/2013/11/01/pancasila-sebagai-paradigmakehidupan-
dalam-bermasyarakat-berbangsa-dan-bernegara-singkat/. Diakses pada tanggal 20
Mei 2019. Pukul 16.01.

16

Anda mungkin juga menyukai