Disusun Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PAMULANG
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM
BERMASYARAKAT DAN BERNEGARA” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Pendidikan Pancasila Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang pancasila bagi para pembaca dan
bagi para penyusun.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Gitayana Amalia S.H.,
M.H, selaku dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan.
Kami menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PERMASALAHAN
2.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Paradigma.
2. Untuk mengetahui tentang Pancasila sebagai Paradigma dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
3. Untuk mengatahui bagaimana peranan Pancasila sebagai Paradigma
Pembangunan dalam berbagai bidang.
2.3 Manfaat
1. Bagi Penyusun
Dengan adamya makalah ini diharapkan penyusun dapa lebih
memahami bagaimana menjalankan tugasnya sebagai paradigma dalam
masyarakat berbangsa dan bernegara, serta dapat menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Bagi Pembaca
Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat
menambah wawasan baru mengenai Pancasila sebagai paradigma dalam
masyarakat berbangsa dan bernegara,serta dapat menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
2
BAB III
PEMBAHASAN
3
3.2 Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Bermasyarakat dan Bernegara
4
3.3 Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
5
hal itu, sistem politik Indonesia harus dikembangkan atas asas
kerakyatan (sila IV Pancasila).
Pengembangan selanjutnya adalah sistem politik didasarkan
pada asas-asas moral daripada sila-sila pada pancasila. Oleh karena
itu, secara berturut-turut sistem politik Indonesia dikembangkan atas
moral ketuhanan, moral kemanusiaan, moral persatuan, moral
kerakyatan, dan moral keadilan. Perilaku politik, baik dari warga
negara maupun penyelenggara negara dikembangkan atas dasar
moral tersebut sehingga menghasilkan perilaku politik yang santun
dan bermoral.
6
3.3.3 Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Sosial Budaya
Pancasila pada hakikatnya bersifat humanistik karena
memang pancasila bertolak dari hakikat dan kedudukan kodrat
manusia itu sendiri. Hal ini sebagaimana tertuang dalam sila
Kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh karena itu, pembangunan
sosial budaya harus mampu meningkatkan harkat dan martabat
manusia, yaitu menjadi manusia yang berbudaya dan beradab.
Berdasar sila persatuan Indonesia, pembangunan sosial
budaya dikembangkan atas dasar penghargaan terhadap nilai sosial
dan budaya-budaya yang beragam si seluruh wilayah Nusantara
menuju pada tercapainya rasa persatuan sebagai bangsa.
7
3.3.5 Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Kehidupan Umat
Beragama
Bangsa Indonesia sejak dulu dikenal sebagai bangsa yang
ramah dan santun, bahkan predikat ini menjadi cermin kepribadian
bangsa kita di mata dunia internasional.Indonesia adalah Negara
yang majemuk, bhinneka dan plural. Indonesia terdiri dari beberapa
suku, etnis, bahasa dan agama namun terjalin kerja bersama guna
meraih dan mengisi kemerdekaan Republik Indonesia kita.
Namun akhir-akhir ini keramahan kita mulai dipertanyakan
oleh banyak kalangan karena ada beberapa kasus kekerasana yang
bernuansa Agama. Ketika bicara peristiwa yang terjadi di Indonesia
hampir pasti semuanya melibatkan umat muslim, hal ini karena
mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam.
Paradigma toleransi antar umat beragama guna terciptanya
kerukunan umat beragama perspektif Piagam Madinah pada intinya
adalah seperti berikut:
a. Semua umat Islam, meskipun terdiri dari banyak suku merupakan
satu komunitas (ummatan wahidah).
b. Hubungan antara sesama anggota komunitas Islam dan antara
komunitas Islam dan komunitas lain didasarkan atas prinsip-
prinsip :
Bertentangga yang baik
Saling membantu dalam menghadapi musuh bersama
Membela mereka yang teraniaya
Saling menasehati
Menghormati kebebasan beragama.
Kelima prinsip tersebut mengisyaratkan persamaan hak dan
kewajiban antara sesama warga negara tanpa diskriminasi yang di
dasarkan atas suku dan agama dan pemupukan semangat
persahabatan.
8
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia. Ada
beberapa hal yang perlu masa zaman dahulu terkait sejarah Indonesia
sebelum proses dan setelah perumusan pancasila sebagai dasar negara. Hal
ini berkaitan dengan perjuangan kerajaan dalam mempertahankan ekstitensi
bangsa indonesia. Dalam proses reformasi dewasa ini nilai-nilai pancasila
merupakan suatu pangkal tolak baik dalam bidang politik, sosial, ekonomi,
hukum serta kebijakan internasional dewasa ini.
Hal inilah dalam wacana ilmiah dewasa ini diistilahkan bahwa
panacasila sebagai paradigma dalam kehidupan berbangsa dan negara.
Istilah paradigma merupakan suatu asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi
teoretis yang umum (merupakan suatu sumber nilai). Sehingga merupakan
suatu sumber hukum-hukum, metode, seru penerapan dalam ilmu
pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu
pengetahuan itu sendiriKemudian aktualisasi pancasila terdiri dari dua
macam yaitu aktualisasi objektif dan subjektif.
4.2 Saran
Melalui makalah ini kami menyarankan agar pembaca tidak berhenti
sampai disini saja menggali ilmu tentang pembelajaran Pendidikan
Pancasila, Tentunya mengenai media pembelajaran Pendidikan pancasila.
Kami berharap agar pembaca terus menggali ilmu dan mengetahui
problematika pada pembelajaran khususnya.
9
DAFTAR PUSTAKA
10