Anda di halaman 1dari 13

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM

BERMASYARAKAT DAN BERNEGARA

TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA


Dosen : Gitayana Amalia S.H., M.H

Disusun Oleh :

Aas Yasnia (201010505234) Bagas Nur Kholish (201010502279)


Andini Putri (201010504817) Hilman Azkia (201010505037)
Alfiyyatul Hasanah (201010502282) M. Farid Firmansyah (201010502626)
Khana Oktavia (201010503207) M. Agil Ramadan (201010502299)
Bayu Prakoso Jiwo (201010502267)

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PAMULANG

Alamat : Jl. Surya Kencana No.1 Pamulang-Tangerang Selatan


Telp (021) 7412566
Website : www.unpam.ac.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM
BERMASYARAKAT DAN BERNEGARA” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Pendidikan Pancasila Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang pancasila bagi para pembaca dan
bagi para penyusun.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Gitayana Amalia S.H.,
M.H, selaku dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan.
Kami menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Tanggerng, 20 Maret 2021

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................. i


Kata Pengantar ............................................................................................ ii
Daftar Isi ..................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1


BAB II PERMASALAHAN .................................................................. 2
2.1 Rumusan Masalah ............................................................... 2
2.2 Tujuan .................................................................................. 2
2.3 Manfaat ................................................................................ 2

BAB III PEMBAHASAN ........................................................................ 3


3.1 Pengertian Paradigma .......................................................... 3
3.1.1 Paradigma Menurut Ahli ........................................... 3
3.2 Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Bermasyarakat dan
Bernegara ............................................................................. 4
3.3 Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan ...................... 5
3.3.1 Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Politik. . 5
3.3.2 Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
Ekonomi ..................................................................... 6
3.3.3 Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Sosial
Budaya ....................................................................... 7
3.3.4 Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
Hukum ........................................................................ 7
3.3.5 Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Kehidupan
Umat Beragama ......................................................... 8

BAB IV PENUTUP .................................................................................. 9


4.1 Kesimpulan .......................................................................... 9
4.2 Saran .................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 10

iv
BAB I
PENDAHULUAN

Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia. Pancasila mempunyai


arti dan makna dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kehidupan NKRI ini tergantung kepada seberapa besar penghargaan warga negara
terhadap Pancasila, baik dari segi pengkajian dan pengalaman Pancasila itu sendiri
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sejak awal dicetuskannya Pancasila
hingga saat ini, pancasila selalu menjadi topik hangat perbincangan banyak
kalangan berpendidikan. Mayoritas, topik yang diperbincangkan ialah mengenai
Pancasila sebagai dasar negara. Setelah sekian banyak perbincangan mengenai
Pancasila sebagai dasar negara, Pancasila juga dijadikan bahan perbincangan
sebagai paradigma dalam kehidupan berbagai elemen masyarakat salah satunya
ialah Pancasila sebagai paradigma kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Pancasila sebagai paradigma dimaksudkan bahwa Pancasila
dijadikan sebagai kerangka acuan berpikir, atau sebagai sistem nilai yang
dijadikan kerangka landasan sekaligus kerangka tujuan dalam menjalankan
kehidupan dalam bidang politik, bidang ekonomi, bidang sosial budaya, bidang
hukum, dan bidang kehidupan antar umat beragama.
Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Kehidupan Bernegara telah
berhasil menyusun Pedoman Umum Implementasi Pancasila dalam kehidupan
bernegara, namun masih perlu dirumuskan ke dalam Paradigma yang secara
operasional dapat digunakan sebagai pedoman dan model baik dalam
merumuskan kebijakan publik maupun sebagai acuan kritik, untuk menentukan
mana yang sesuai atau yang tidak sesuai dengan Pancasila.

1
BAB II
PERMASALAHAN

2.1 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Paradigma ?
2. Apa yang dimaksud pancasila sebagai Paradigma kehidupan dalam
bermasyarakat dan bernegara ?
3. Bagaimana peranan Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan dalam
berbagai bidang ?

2.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Paradigma.
2. Untuk mengetahui tentang Pancasila sebagai Paradigma dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
3. Untuk mengatahui bagaimana peranan Pancasila sebagai Paradigma
Pembangunan dalam berbagai bidang.

2.3 Manfaat
1. Bagi Penyusun
Dengan adamya makalah ini diharapkan penyusun dapa lebih
memahami bagaimana menjalankan tugasnya sebagai paradigma dalam
masyarakat berbangsa dan bernegara, serta dapat menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Bagi Pembaca
Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat
menambah wawasan baru mengenai Pancasila sebagai paradigma dalam
masyarakat berbangsa dan bernegara,serta dapat menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari.

2
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Paradigma


Paradigma adalah cara orang melihat diri mereka sendiri dan
lingkungan yang akan mempengaruhi pemikiran (kognitif), sikap (afektif),
dan perilaku (konatif). Paradigma juga dapat berarti seperangkat asumsi,
konsep, nilai-nilai, dan praktik yang diterapkan dalam memandang realitas
dalam sebuah komunitas yang sama, khususnya, disiplin intelektual.
Paradigma Kata itu sendiri berasal dari Inggris abad pertengahan
yang merupakan kata pinjaman dari bahasa Latin pada 1483, yang berarti
bahwa paradigma model atau pola Paradeigma Yunani (yang + deiknunai)
yang berarti “membandingkan”, “berdampingan” (para) dan show (deik).

3.1.1 Paradigma Menurut Ahli


a. Menurut Harmon (dalam Moleong, 2004:49)
Paradigma adalah cara mendasar untuk memahami, berpikir,
menilai dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu yang
khusus tentang realitas.
b. Menurut Bogdan (dalam Mackenzie & Knipe, 2006)
Menyatakan bahwa paradigma adalah kumpulan longgar sejumlah
asumsi, konsep, atau proposisi logis terkait, yang mengarahkan
cara berpikir dan penelitian.
c. Menurut Baker (dalam Moleong, 2004:49)
Paradigma sebagai seperangkat aturan yang menetapkan atau
mendefinisikan batas-batas dan menjelaskan bagaimana sesuatu
harus dilakukan dalam batas-batas itu untuk berhasil.

3
3.2 Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Bermasyarakat dan Bernegara

Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan sebuah negara yang


berbentuk republik dan merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di
dunia. Sebuah negara pasti memiliki suatu prinsip atau pedoman yang
sangat fundamental dalam menjalankan kehidupan ketatanegaraannya.
Pancasila merupakah landasan fundamental bangsa Indonesia dalam
menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pancasila sebagai paradigma kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara secara umum merupakan sebuah pola pikir yang dijadikan
sebagai landasan untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.
Tujuan nasional bangsa Indonesia tercantum dalam alinea ke-4
pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
yang berisi tujuan nasional serta tujuan internasional bangsa Indonesia.
Yang berisikan beberapa tujuan yaitu, melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, serta
mencerdaskan kehidupan bangsa, merupakan tujuan nasional bangsa
Indonesia. Sedangkan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial merupakan tujuan
internasional bangsa Indonesia.
Pancasila merupakan suatu paradigma dalam menjalankan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Paradigma menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia merupakan kerangka berpikir atau model dalam ilmu
pengetahuan. Istilah paradigma sendiri muncul pada awalnya karena sering
digunakan dalam ilmu filsafat.
Namun dalam perkembangannya istilah paradigma sering dikaitkan
dengan suatu model atau pola dalam kerangka berpikir yang mengandung
suatu orientasi nilai dalam kerangka bertindak. Paradigma merupakan suatu
metode yang dipakai untuk penelitian atau dijadikan sebagai sumber hukum
suatu ilmu sehingga kita dapat menentukan ciri dan sifat suatu ilmu
pengetahuan itu sendiri.

4
3.3 Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan

Istilah paradigma pada mulanya dipakai dalam bidang filsafat ilmu


pengetahuan. Istilah paradigma makin lama makin berkembang tidak hanya
di bidang ilmu pengetahuan, tetapi pada bidang lain seperti bidang politik,
hukum, sosial dan ekonomi.
Pancasila sebagai paradigma, artinya nilai-nilai dasar pancasila secara
normatif menjadi dasar, kerangka acuan, dan tolok ukur segenap aspek
pembangunan nasional yang dijalankan di Indonesia. Hal ini sebagai
konsekuensi atas pengakuan dan penerimaan bangsa Indonesia atas
Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional.
Nilai-nilai dasar Pancasila itu dikembangkan atas dasar hakikat
manusia. Hakikat manusia menurut Pancasila adalah makhluk monopluralis.
Kodrat manusia yang monopluralis tersebut mempunyai ciri-ciri, antara lain:
susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga, sifat kodrat manusia
sebagai individu sekaligus sosial, kedudukan kodrat manusia sebagai
makhluk pribadi dan makhluk tuhan. Berdasarkan itu, pembangunan
nasional diarahkan sebagai upaya meningkatkan harkat dan martabat
manusia yang meliputi aspek jiwa, raga,pribadi, sosial, dan aspek
ketuhanan.

3.3.1 Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Politik


Manusia Indonesia selaku warga negara harus ditempatkan
sebagai subjek atau pelaku politik bukan sekadar objek politik.
Pancasila bertolak dari kodrat manusia maka pembangunan politik
harus dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sistem
politik Indonesia yang bertolak dari manusia sebagai subjek harus
mampu menempatkan kekuasaan tertinggi pada rakyat. Kekuasaan
adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Sistem politik Indonesia yang sesuai pancasila sebagai
paradigma adalah sistem politik demokrasi bukan otoriter Berdasar

5
hal itu, sistem politik Indonesia harus dikembangkan atas asas
kerakyatan (sila IV Pancasila).
Pengembangan selanjutnya adalah sistem politik didasarkan
pada asas-asas moral daripada sila-sila pada pancasila. Oleh karena
itu, secara berturut-turut sistem politik Indonesia dikembangkan atas
moral ketuhanan, moral kemanusiaan, moral persatuan, moral
kerakyatan, dan moral keadilan. Perilaku politik, baik dari warga
negara maupun penyelenggara negara dikembangkan atas dasar
moral tersebut sehingga menghasilkan perilaku politik yang santun
dan bermoral.

3.3.2 Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Ekonomi


Sesuai dengan paradigma pancasila dalam pembangunan
ekonomi maka sistem dan pembangunan ekonomi berpijak pada nilai
moral daripada pancasila. Secara khusus, sistem ekonomi harus
mendasarkan pada dasar moralitas ketuhanan (sila I Pancasila) dan
kemanusiaan ( sila II Pancasila). Sistem ekonomi yang mendasarkan
pada moralitas dan humanistis akan menghasilkan sistem ekonomi
yang berperikemanusiaan.
Sistem ekonomi yang berdasar pancasila berbeda dengan
sistem ekonomi liberal yang hanya menguntungkan individu-
individu tanpa perhatian pada manusia lain. Sistem ekonomi
demikian juga berbeda dengan sistem ekonomi dalam sistem sosialis
yang tidak mengakui kepemilikan individu. Pancasila bertolak dari
manusia sebagai totalitas dan manusia sebagai subjek.
Oleh karena itu, sistem ekonomi harus dikembangkan
menjadi sistem dan pembangunan ekonomi yang bertujuan pada
kesejahteraan rakyat secara keseluruhan.

6
3.3.3 Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Sosial Budaya
Pancasila pada hakikatnya bersifat humanistik karena
memang pancasila bertolak dari hakikat dan kedudukan kodrat
manusia itu sendiri. Hal ini sebagaimana tertuang dalam sila
Kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh karena itu, pembangunan
sosial budaya harus mampu meningkatkan harkat dan martabat
manusia, yaitu menjadi manusia yang berbudaya dan beradab.
Berdasar sila persatuan Indonesia, pembangunan sosial
budaya dikembangkan atas dasar penghargaan terhadap nilai sosial
dan budaya-budaya yang beragam si seluruh wilayah Nusantara
menuju pada tercapainya rasa persatuan sebagai bangsa.

3.3.4 Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Hukum


Salah satu tujuan bernegara Indonesia adalah melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Hal
ini mengandung makna bahwa tugas dan tanggung jawab tidak
hanya oleh penyelenggara negara saja, tetapi juga rakyat Indonesia
secara keseluruhan. Atas dasar tersebut, sistem pertahanan dan
keamanan adalah mengikut sertakan seluruh komponen bangsa.
Sistem pembangunan pertahanan dan keamanan Indonesia disebut
sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (sishankamrata).
Pancasila sebagai paradigma pembangunan pertahanan
keamanan telah diterima bangsa Indonesia sebagaimana tertuang
dalam UU No. 3 Tahun 2002 tentang pertahanan Negara. Dalam
undang-undang tersebut dinyatakan bahwa pertahanan negara
bertitik tolak pada falsafah dan pandangan hidup bangsa Indonesia
untuk menjamin keutuhan dan tetap tegaknya Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945.

7
3.3.5 Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Kehidupan Umat
Beragama
Bangsa Indonesia sejak dulu dikenal sebagai bangsa yang
ramah dan santun, bahkan predikat ini menjadi cermin kepribadian
bangsa kita di mata dunia internasional.Indonesia adalah Negara
yang majemuk, bhinneka dan plural. Indonesia terdiri dari beberapa
suku, etnis, bahasa dan agama namun terjalin kerja bersama guna
meraih dan mengisi kemerdekaan Republik Indonesia kita.
Namun akhir-akhir ini keramahan kita mulai dipertanyakan
oleh banyak kalangan karena ada beberapa kasus kekerasana yang
bernuansa Agama. Ketika bicara peristiwa yang terjadi di Indonesia
hampir pasti semuanya melibatkan umat muslim, hal ini karena
mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam.
Paradigma toleransi antar umat beragama guna terciptanya
kerukunan umat beragama perspektif Piagam Madinah pada intinya
adalah seperti berikut:
a. Semua umat Islam, meskipun terdiri dari banyak suku merupakan
satu komunitas (ummatan wahidah).
b. Hubungan antara sesama anggota komunitas Islam dan antara
komunitas Islam dan komunitas lain didasarkan atas prinsip-
prinsip :
 Bertentangga yang baik
 Saling membantu dalam menghadapi musuh bersama
 Membela mereka yang teraniaya
 Saling menasehati
 Menghormati kebebasan beragama.
Kelima prinsip tersebut mengisyaratkan persamaan hak dan
kewajiban antara sesama warga negara tanpa diskriminasi yang di
dasarkan atas suku dan agama dan pemupukan semangat
persahabatan.

8
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia. Ada
beberapa hal yang perlu masa zaman dahulu terkait sejarah Indonesia
sebelum proses dan setelah perumusan pancasila sebagai dasar negara. Hal
ini berkaitan dengan perjuangan kerajaan dalam mempertahankan ekstitensi
bangsa indonesia. Dalam proses reformasi dewasa ini nilai-nilai pancasila
merupakan suatu pangkal tolak baik dalam bidang politik, sosial, ekonomi,
hukum serta kebijakan internasional dewasa ini.
Hal inilah dalam wacana ilmiah dewasa ini diistilahkan bahwa
panacasila sebagai paradigma dalam kehidupan berbangsa dan negara.
Istilah paradigma merupakan suatu asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi
teoretis yang umum (merupakan suatu sumber nilai). Sehingga merupakan
suatu sumber hukum-hukum, metode, seru penerapan dalam ilmu
pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu
pengetahuan itu sendiriKemudian aktualisasi pancasila terdiri dari dua
macam yaitu aktualisasi objektif dan subjektif.

4.2 Saran
Melalui makalah ini kami menyarankan agar pembaca tidak berhenti
sampai disini saja menggali ilmu tentang pembelajaran Pendidikan
Pancasila, Tentunya mengenai media pembelajaran Pendidikan pancasila.
Kami berharap agar pembaca terus menggali ilmu dan mengetahui
problematika pada pembelajaran khususnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Bpkad kabupaten banjar. (2017, Desember 14). Pancasila Sebagai Paradigma.


Dipetik Maret 14, 2021, dari bpkad.banjarkab.go.id: Sumber : https://
bpkad.banjarkab.go.id/index.php/2017/12/14/pancasila-sebagaiparadigma/
Kurniawan, A. (2021, Maret 1). Paradigma-Pengertian,macam,contoh,para ahli.
Dipetik Maret 12, 2021, dari GuruPendidikan.com: https://www.
gurupendidikan.co.id/paradigma/
Oktaviani, G. A. (2020, Mei 10). Pancasila Sebagai Paradigma dalam Kehidupan
Bernegara, Berbangsa, Bermasyarakat. Dipetik Maret 12, 2021, dari
Kompasiana.com: https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/
amp/gustiayuoktaviani9853/5ec4f8f8d541df40ad5e7fb3/pancasila-sebagai
-paradigma-dalam-kehidupan-bernegara-berbangsa-bermasyarakat

10

Anda mungkin juga menyukai