Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pendidikan Pancasila”

Dosen Pengampu

Nanang Tri Handoko, M.H.

Disusun oleh :

Kelompok 8

1. Mufiidah Maisaroh (401220150)


2. Muh Imdaadun Ni’am (401220151)

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara”. Makalah ini kami susun
bedasarkan buku-buku yang kami miliki dan dari jurnal-jurnal yang berhubungan
dengan mata kuliah

Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah


Pendidikan Pancasila yaitu Bapak Nanang Tri Handoko, M.M. yang telah
memberi tugas ini kepada kami sehingga kami dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai bidang studi yang kami tekuni. Dalam kesempatan ini, penyusun
juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang
tua masing-masing Penyusun dan semua pihak yang telah mengarahkan,
membimbing dan memotivasi baik secara langsung maupun tidak langsung
selama proses penyusunan tugas makalah ini.

Kami menyadari bahwasannya makalah yang kami susun ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan Makalah ini.

Ponorogo, 20 Mei 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. Pengertian Pancasila..................................................................................... 3
B. Fungsi umum Pancasila ............................................................................... 4
C. Pancasila sebagai Ideologi ........................................................................... 4
D. Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa ........................................................... 6
E. Landasan Filosofis Pancasila sebagai Nilai Dasar Fundamental bagi
Bangsa dan Negara Republik Indonesia ............................................................. 7
F. Pancasila sebagai Dasar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara ................... 8
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 10
A. Simpulan .................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila sebagai dasar filsafat negara, pandangan hidup bangsa,


sebagai filsafat bangsa, sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia dan
fungsi lainnya, dalam realisasi (pengalamannya) memiliki konsekuensi
yang berbeda-beda tergantung pada konteksnya. realisasi sangat penting
karena pancasila sebagai dasar filsafat, pandangan hidup pada hakikatnya
merupakan suatu sistem nilai untuk dijabarkan, direaliasi serta diamalkan
dalam kehidupan secara konkrit dalam konteks bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pengertian Pancasila?

2. Apa Fungsi Umum Pancasila?

3. Bagaimana Pancasila Sebagai Ideologi?

4. Bagaimana Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa?

5. Bagaimana Landasan Filosofis Pancasila sebagai Nilai Dasar

Fundamental bagi Bangsa dan Negara Republik Indonesia?

6. Bagaimana Pancasila sebagai Dasar Kehidupan Berbangsa dan

Bernegara?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui Pengertian Pancasila

2. Untuk mengetahui Funsi Umum Pancasila

3. Untuk mengetahui Pancasila Sebagai Ideologi

1
4. Untuk mengetahui Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa

5. Untuk mengetahui Landasan Filosofis Pancasila sebagai Nilai

Dasar Fundamental bagi Bangsa dan Negara Republik Indonesia

6. Untuk mengetahui Pancasila sebagai Dasar Kehidupan Berbangsa

dan Bernegara

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila

Pancasila adalah idiologi dasar bagi negara Indonesia. Nama

pancasila ini terdiri dari dua kata sansekerta. Panca berarti lima dan sila

berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman

kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indoneia.

Menurut Notonegoro pancasila adalah dasar falsafah negara

Indonesia, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa pancasila merupakan

dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan

hidup bangsa Indonesia sebagai pemersatu, lambang persatuan dan

kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia.

Menurut Ir. Soekarno pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia

yang turun menurun yang sekian abad lamanya terpendam bisu oleh

kebudayaan barat. Dengan demikian, pancasila tidak saja falsafah negara,

tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia1.

1
Irwan Gesmi dan Yun Hendri, Pendidikan Pancasila, (Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia,
2018), h 1

3
B. Fungsi umum Pancasila

1. Pancasila sebagai panduan hidup bangsa Indonnesia artinya

pancasila dapat digunakan sebagai panduan menata kehidupan

berbangsa dan bernegara sesuai dengan nilai kehidupan yang ada.

2. Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum artinya pancasila

dapat digunakan sebagai sumber hukum dari segala sumber yang

ada di Indonesia dalam menjalankan kehidupan bernegara.

3. Pancasila sebagai perjanjian luhurartinya pancasila memiliki

makna perjanjian yang luhur, karena pancasila dibentuk sesuai

kesepakatan bersama.

4. Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia Artinya

pancasila mempunyai makna sebagai suatu asas yang mengandung

nilai-nilai lain (values) dasar yang berkewenangan yang telah kita

yakini dan kita patuhi, sehingga asas tadi kita jadikan arah

pengembangan kehidupan sekarang atau masyarakat untuk

menjawab masalah-masalah yang tidak dapat secara teknis atau

praktis. Dalam arti ini, filsafat merupakan konotosi sebagai sifat

atau pandangan hidup.2

C. Pancasila sebagai Ideologi

Proses pelaksanaan ideologi Pancasila ini pun perlu untuk ditata

sedemikian rupa sehingga dapat terwujud dengan sempurna. Dijelaskan

2
Irwan Gesmi dan Yun Hendri, Pendidikan Pancasila,h 2-4

4
oleh Driyarkara, proses pelaksanaan ideologi Pancasila dapat dilakukan

dengan penggambaran gerak transformasi Pancasila formal sebagai

kategori tematis (berupa konsep, teori) sehingga menjadi kategori

imperatif (berupa norma-norma) serta kategori operatif (berupa praktik

hidup). Dalam hal ini, akan terjadi proses tranformasi yang dapat berjalan

tanpa masalah apabila tidak terjadi deviasi atau penyimpangan.

Ideologi Pancasila yang dinamis akan memungkinkan adanya

pembaruan dalam aktualisasi nilai Pancasila. Pembaruan ini bukan berarti

merubah nilai dasar yang ada dalam Pancasila. Hakikat pembaharuan

dalam Pancasila adalah adanya upaya perbaikan pemaksanaan dari dalam

dan melalui sistem yang ada. Pembaharuan ini lebih pada mengandaikan

terjadinya dinamika internal dalam diri Pancasila itu sendiri, bukan dengan

mengubah nilai dasarnya.

Contoh terjadinya perubahan transformatif yang merupakan wujud

aktualisasi nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara, dapat dilihat dari adanya amandemen terhadap isi UUD 1945.

Amandemen di Indonesia telah dilakukan oleh MPR pada tahun 1999,

2000, 2001, dan tahun 20027. Amandemen inilah yang merupakan contoh

nyata dari aktualisasi nilai Pancasila yang dinamis sehingga membutuhkan

perubahan demi menguatkan pencapaian cita-cita nasional. Namun,

5
amandemen ini tidak perlu merubah inti yang tertera dalam pembukaan

UUD 1945 maupun dalam sila pada Pancasila itu sendiri.3

D. Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa

Tanpa Pancasila, masyarakat nasional kita tidak akan pernah

mencapai kekukuhan seperti yang kita miliki sekarang ini. Hal ini akan

lebih kita sadari jika kita mengadakan perbandingan dengan keadaan

masyarakat nasional di banyak negara, yang mencapai kemerdekaannya

hampir bersamaan waktu dengan kita .Tampaknya, Pancasila masih

kurang dipahami benar oleh sebagian bangsa Indonesia. Padahal,

maraknya korupsi, suap, main hakim sendiri, anarkis, sering terjadinya

konflik dan perpecahan, dan adanya kesenjangan sosial saat ini, kalau

diruntut lebih disebabkan belum dipahaminya, dihayati, dan diamalkannya

Pancasila.

Pancasila bukanlah tulisan kuno yang harus ditinggalkan.

Implementasi pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

haruslah dijalankan setiap waktu. Implementasi pancasila ini haruslah

diterapkan sebagaimana mestinya, karena pancasila berbicara dalam

konteks universal. Pluralisme (berbagai kebudayaan yang berbeda-beda

dimasyarakat) yang ada di Indonesia harusnya dijadikan sebagai ujung

tombak dalam menyatukan semua golongan. Prinsip Bhineka Tunggal Ika

merupakan alat pemersatu bangsa Indonesia. Bagaimanapun, bangsa

Indonesia merupakan bangsa yang majemuk yang hidup secara

3
Wartoyo, Falsafah dan Ideologi pancasila, (Surakarta: Kurnia Solo, 2020),h 6-7

6
berdampingan. Memang setiap agama pasti memiliki ajaran tentang

gambaran kehidupan ideal, yang masing-masing berbeda-beda.4

E. Landasan Filosofis Pancasila sebagai Nilai Dasar Fundamental bagi

Bangsa dan Negara Republik Indonesia

Pancasila merupakan filsafat bangsa Indonesia mengandung

pengertian sebagai hasil perenungan mendalam dari para tokoh pendiri

negara dari para tokoh pendiri negara (the founding fathers) ketika

berusaha menggali nilai-nilai dasar dan merumuskan dasar negara untuk di

atasnya didirikan negara Republik Indonesia. Hasil perenungan itu secara

resmi disahkan bersamaan dengan Undang-Undang Dasar Negar Republik

Indonesia (UUD NRI) Tahun 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan

Indonesia (PPKI) pada 18 Agustus 1945 sebagai Dasar Filsafat Negara

Republik Indonesia.

Berdasarkan pengertian tersebut. Pancasila yang berisi lima yaitu

Sila Ketuhana Yang Maha Esa, Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,

Sila Persatuan Indonesia, Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat

Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan dan Sila Keadilan

Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia, saling berhubungan membentuk satu

kesatuan sistem, yang dalam proses bekerjanya saling melengkapi dalam

mencapai tujuan. Meskipun, setiap sila pada hakikatnya merupakan suatu

asas sendiri, memiliki fungsi sendiri-sendiri, namun memiliki tujuan

4
Sumarto, Pancasila dan NKRI (Jambi: Buku Literasi, 2019), h 45

7
tertentu yang sama, yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur

berdasarkan Pancasila.

Dasar pemikiran filosofis dari sila-sila Pancasila sebagai dasar

filsafat negara adalah sebagai berikut. Pancasila sebagai filsafat bangsa

dan negara republik Indonesia mengandung makna bahwa dalam setiap

aspek kehidupan kebangsaan, kemasyarakatan serta kenegaraan harus

berdasarkan nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan

dan Keadilan. Pemikiran filsafat kenegaraan bertolak dari suatu pandangan

bahwa negara adalah merupakan suatu persekutuan hidup manusia atau

organisasi kemasyarakatan dalam hidup manusia (legal society) atau

masyarakat hukum.5

F. Pancasila sebagai Dasar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Setiap bangsa di dunia senantiasa memiliki suatu cita-cita serta

pandangan hidup yang merupakan suatu basis nilai dalam setiap

pemecahan masalah yang dihadapi oleh bangsa tersebut. Bangssa yang

hidup dalam suatu kawasan negara bukan terjadi secara kebetulan

melainkan melalui suatu perkembangan kausalitas, dan hal ini menurut

Ernest Renan dan Hans Khons sebagai suatu proses sejarah terbentuknya

suatu bangsa, sehingga unsur kesatuan atau nasionalisme suatu bangsa

ditentukan juga oleh sejarah terbentuknya bangsa tersebut. Meskipun

bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses penjajahan bangsa asing,

namun tatkala akan mendirikan suatu negara telah memliki suatu landasan

5
Ujang Suratno, Pendidikan Pancasila,(Yogyakarta: K-Media, 2018 ), h 40

8
filsofis yang merupakan suatu esensi kultural religius dari bangsa

Indonesia sendiri yaitu berketuhanan, berkemanusiaan, berpersatuan,

berkerakyatan, dan berkeadilan. Hal inilah yang oleh Notonagoro bangsa

Indonesia disebut sebagai kausa materialis Pancasial (Notonagoro, 1975).

Tekad untuk menetukan bahwa filsafat Pancasila sebagai dasar filsofis

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini telah mendapatkan

legimitasi yuridis tatkala the founding fathers kita mengesahkan dalam

konstitusi UUD 1945.

9
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Pancasila yang bersifat universal tersebut dapat dijabarkan dalam

bentuk norma-norma yang jelas dalam kaitannya dengan tingkah laku

semua warga negara dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta

dalam hubungannya dalam segala aspek dalam penyelenggaraan neg ara

karena masalah pengaktualisasian nilainilai pancasila tersebut baik dalam

kaitannya dengan sikap moral maupun tingkah laku semua warga negara

Indonesia

10
DAFTAR PUSTAKA

Irwan Gesmi dan Yun Hendri, Pendidikan Pancasila, ,Ponorogo: Uwais Inspirasi
Indonesia, 2018

Sumarto, Pancasila dan NKRI , Jambi: Buku Literasi, 2019

Ujang Suratno, Pendidikan Pancasila,Yogyakarta: K-Media, 2018

Wartoyo, Falsafah dan Ideologi pancasila, Surakarta: Kurnia Solo, 2020

11

Anda mungkin juga menyukai