Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

AKTUALISASI PANCASILA

Disusun untuk memenuhi tugas Pendidikan Pancasila


Yang diampu oleh Ibu Hj. Tri Handayani, SH., MH.

Disusun oleh :

Deswita Siti Nurul Aeni (22101011219)

Farhan Mulyadiansyah (22101011220)

Hanifah Zumrotul Hasanah (22101011226)

Imaya Asih Daningtyas (22101011221)

Jafar Amirudin Saputra (22101011211)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Pendidikan Pancasila Universitas
Wahid Hasyim Semarang, dengan judul “Aktualisasi Pancasila”.

Kami menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun
dari berbagai pihak. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan
pendidikan dan keberlangsungan pembelajaran.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ 3
A. Sejarah Lahirnya Pancasila ......................................................................................... 3
B. Aktualisasi Pancasila ................................................................................................... 4
C. Macam-Macam Aktualisasi Pancasila......................................................................... 5
D. Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila .................................................................................. 5
E. Tantangan Aktualisasi Pancasila ................................................................................. 9
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 11
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila merupakan dasar Negara Indonesia yang dirumuskan oleh para


pendiri bangsa. Hal ini tertuang dalam alinea keempat Undang–Undang Dasar tahun
1945. Nilai-nilai dari Pancasila berasal dari akar budaya bangsa Indonesia yang
luhur. Sebagai suatu dasar negara maka Pancasila senantiasa dijadikan landasan
dalam pengaturan kehidupan bernegara, yang artinya semua peraturan perundang-
undangan dan kebijakan yang dibuat oleh para penyelenggara negara tidak boleh
bertentangan dengan Pancasila.

Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila menjadi tolak ukur bangsa


Indonesia dalam melaksanakan kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena
itu dalam melaksanakan kehidupan berbangsa dan bernegara tidak diperbolehkan
adanya penyimpangan terhadap nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai
persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.

Hal ini yang menegaskan bahwa Pancasila merupakan suatu acuan yang
dijadikan dasar dalam bertindak oleh segenap bangsa Indonesia. Sebagai warga
negara Indonesia, maka kita diwajibkan untuk mengaktualisasi berbagai nilai–nilai
yang terkandung dalam Pancasila di berbagai bidang kehidupan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang di dapat


dalam makalah ini yaitu sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan aktualisasi Pancasila?

2. Apa saja macam-macam aktualisasi Pancasila?

3. Bagaimana aktualisasi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan


bernegara?

4. Apa tantangan yang dihadapi dalam proses aktualisasi Pancasila?

1
C. Tujuan

Bersumber pada rumusan permasalahan diatas, tujuan dari penyusunan


makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk memahami pengetian dari pancasila dan aktualisasi Pancasila;

2. Untuk mengetahui macam-macam aktualisasi pancasila;

3. Untuk mengetahui pentingnya aktualisasi pancasila dalam kehidupan


berbangsa dan bernegara;

4. Untuk mengetahui apa saja tantangan dalam aktualisasi Pancasila.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Lahirnya Pancasila

Tanggal 1 Juni merupakan salah satu hari penting bagi Indonesia. Pada tanggal
tersebut Indonesia memperingati hari lahirnya Pancasila yang merupakan dasar
negara Indonesia. Melalui sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Cosakai, Ir. Soekarno menyampaikan
pidato tentang ide dan gagasannya terkait dasar negara Indonesia, yang kemudian
diberi nama “Pancasila”. Pidato ini disampaikan oleh Ir. Soekarno dalam sidang
BPUPKI yang dilaksanakan pada 29 Mei-1 Juni 1945 yang membahas tentang dasar
negara. Awalnya, pidato ini simpaikan secara aklamasi tanpa judul, namun mantan
Ketua BPUPKI Dr. Radjiman Wedyodiningrat menamai pidato tersebut dengan
“Lahirnya Pancasila”.

Dalam pidato tersebut Soekarno meyampaikan ide dan gagasannya mengenai


dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila. Pancasila ini terdiri dari dua kata yaitu
“panca” yang berarti lima dan “sila” yang berarti prinsip atau asas. Lima prinsip atau
lima asas yang digagas oleh Soekarno yaitu, (1) Kebangsaan; (2) Internasionalisme
atau Perikemanusiaan; (3) Demokrasi; (4) Keadilan Sosial; (5) Ketuhanan yang Maha
Esa.

Lahirnya Pancasila juga dilatar belakangi dengan berita kekalahan Tentara


Kekaisaran Jepang pada akhir Perang Pasifik. Pada saat itu, tentara pendudukan
Jepang sedang berusaha menarik dukungan dari rakyat Indonesia untuk tetap
bersama Jepang. Upaya yang mereka lakukan yaitu dengan membentuk Dokuritsu
Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan atau BPUPK,
yang kemudian mendapat tambahan “Indonesia” menjadi BPUPKI. Badan ini
mengadakan dua sidang di waktu yang berbeda. Sidang pertama dilaksanakan pada
tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 membahas tentang Dasar Negara Indonesia. Dan sidang

3
kedua pada tanggal 10-17 Juli 1945 membahas tentang Rancangan Undang-Undang
Dasar.

B. Aktualisasi Pancasila

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang berasal dari Bahasa


Sansekerta yang terdiri dari dua kata, yaitu “panca” yang artinya lima dan “sila”
yang artinya dasar atau prinsip. Jadi Pancasila adalah lima dasar atau lima prinsip
yang telah dirumuskan untuk menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Muhammad Yamin adalah salah satu tokoh yang turut serta menyampaikan
pendapatnya dalam merumuskan Pancasila. Menurut beliau, Pancasila adalah lima
dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik.
Sedangkan menurut Noto Negoro, Pancasila adalah dasar filsafat negara Indonesia.
Dengan begitu, dapat diambil kesimpulan bahwa Pancasila merupakan dasar filsafat
serta ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup, pemersatu,
lambang persatuan dan kesatuan serta pertahanan bangsa dan negara Indonesia.

Aktualisasi adalah suatu bentuk kegiatan melakukan realisasi antara


pemahaman akan nilai dan norma dengan tindakan dan perbuatan yang dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan aktualisasi Pancasila, berarti penjabaran
nilai-nilai Pancasila dalam bentuk norma, serta merealisasikannya dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Dalam aktualisasi Pancasila, penjabaran nilai Pancasila
dalam bentuk norma, dapat dijumpai dalam bentuk norma hukum, kenegaraan, dan
moral. Sedangkan realisasinya dikaitkan dengan tingkah laku warga negara dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

4
C. Macam-Macam Aktualisasi Pancasila

Aktualisasi Pancasila dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Aktualisasi Pancasila secara Objektif

Aktualisasi Pancasila secara objektif yaitu aktualisasi Pancasila dalam


berbagai bidang kehidupan kenegaraan yang terdiri dari lembaga negara
seperti lembaga legislatif, eksekutif maupun yudikatif. Aktualisasi secara
objektif ini lebih berkaitan dengan peraturan perundang-undangan yang
ada di Indonesia.

b. Aktualisasi Pancasila secara Subjektif

Aktualisasi Pancasila subjektif adalah pelaksanaan Pancasila dalam


diri setiap pribadi, perorangan, setiap warga negara, setiap individu,
setiap penduduk, setiap penguasa dan setiap orang Indonesia yang
berkaitan dengan aspek moral serta berkaitan dengan kehidupan
bernegara dan masyarakat. Aktualisasi Pancasila yang subjektif ini lebih
penting dari aktualisasi yang objektif, karena aktualisasi subjektif ini
merupakan persyaratan keberhasilan aktualisasi yang objektif.
Pelaksanaan Pancasila yang subjektif sangat berkaitan dengan kesadaran,
ketaatan, serta kesiapan individu untuk mengamalkan Pancasila serta
berkaitan dengan norma-norma moral.

D. Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, aktualisasi Pancasila dapat


terjadi dalam berbagai bidang. Misalnya dalam bidang politik, ekonomi, hukum dan
sosial budaya.

a. Bidang Ekonomi

Aktualisasi Pancasila di bidang ekonomi dapat dicapai melalui


penerapan sistem ekonomi Pancasila yang menekankan pada koordinasi

5
harga dan mekanisme sosial, bukan melalui mekanisme pasar yang
dirancang untuk mengangkat masyarakat dari kemiskinan,
keterbelakangan, ketergantungan, kecemasan dan perasaan tidak aman,
serta rasa diperlakukan tidak adil yang memungkinkan pemerintah
memiliki aset produktif dalam kegiatan ekonomi yang penting bagi negara
dan menyentuh hidup orang banyak. Oleh karena itu, perlu dikembangkan
sistem ekonomi pancasila yang menjamin dan mendukung pemberdayaan
koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Selain itu,
ekonomi berdasarkan Pancasila tidak dapat dipisahkan dari hakekat
individu dan masyarakat. Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa
bantuan orang lain untuk memenuhi segala kebutuhannya, tetapi
manusia juga memiliki kebutuhan yang tidak ingin ada atau diganggu oleh
orang lain.

Perekonomian Pancasila didasarkan pada prinsip solidaritas dan


kekeluargaan, yang berarti meskipun ada persaingan, tetap dalam
kerangka tujuan bersama, sehingga tidak ada persaingan bebas yang
mematikan. Maka dari itu, para pelaku ekonomi Indonesia tidak akan bisa
bersaing secara bebas dalam menjalankan usahanya, meski beberapa di
antaranya akan meraup keuntungan yang lebih besar dan menjanjikan.
Hal ini dilakukan karena praktik di bidang ekonomi harus didasarkan pada
kekeluargaan. Oleh karena itu, interaksi antar pelaku ekonomi saling
menguntungkan dan tidak saling menjatuhkan.

b. Bidang Sosial dan Budaya

Sosial dan budaya merupakan satu kesatuan yang mudah berubah,


hal ini disebabkan perkembangan zaman seperti globalisasi yang
memudahkan masuknya budaya asing, perubahan gaya hidup, dan
perkembangan ekonomi yang sangat pesat masuk ke negara kita. Selain
itu, adanya kebiasaan orang negara lain masuk dan datang ke negara kita
juga hal yang membuat budaya yang ada di negara Indonesia kehilangan
kebanggaannya.

6
Perubahan sosial budaya sendiri merupakan gejala perubahan
struktur sosial dan pola budaya suatu masyarakat. Perubahan sosial
budaya ini merupakan gejala umum yang ada pada setiap masyarakat
sesuai dengan hakikat dan sifat manusia, serta masyarakat yang selalu
ingin melakukan perubahan. Menurut HIRSCHMAN, kebosanan manusia
sebenarnya adalah penyebab adanya perubahan.

Selain itu, aktualisasi di bidang sosial budaya akan memberikan


dampak yang lebih besar dibandingkan bidang lain, karena aktualisasi di
bidang ini akan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Indonesia
dibandingkan bidang ekonomi, politik, hukum yang hanya dirasakan
langsung oleh petinggi yang bekerja atau mengabdi di bidang tersebut dan
masyarakat hanya dapat memperoleh manfaat secara tidak langsung.
Singkatnya, dalam aktualisasi bidang ini semua masyarakat bisa
menerapkannya, tapi tidak di bidang lainnya.

Dengan adanya keragaman suku dan budaya Indonesia, maka kita


sebagai warga negara harus mampu mencipta dan mengamalkan
Pancasila dan UUD 1945 di bidang ini karena memiliki dampak yang sangat
besar sebagai upaya pemersatu bangsa Indonesia. Oleh karena itu, perlu
adanya pengendalian aktualisasi sosial dan budaya dengan tepat dan
seimbang antara budaya yang satu dengan yang lainnya, yang terdapat di
lndonesia. Meskipun secara seimbang, tentu akan ada wilayah yang
diprioritas dalam pengamalan aktualisasi pancasila dan UUD 1945 ini,
karena luasnya wilayah NKRI memaksa kita untuk memprioritaskan
daerah-daerah yang masih minim tingkat pendidikannya atau bisa
dikatakan daerah tertinggal, agar terjadinya keseimbangan. Maka dari itu,
bangsa yang terlahir sebagai bangsa dengan beraneka suku, budaya dan
agama ini harus selalu melakukan pengaktualisasian pengamalan
Pancasila dan UUD 1945, agar menjadi bangsa yang bersatu, dan
menggenggam tangan saudara sebangsa dan setanah air, tanpa
membeda-bedakan antara satu dengan yang lain.

7
c. Bidang Politik

Aktualisasi berarti melaksanakan hingga benar-benar terwujud dan


mewujudkannya secara besama-sama bahwa Pancasila sebagai landasan
dalam pembuatan peraturan baru maupun pergantian peraturan lama
agar dapat menciptakan suatu keadilan yang merupakan tujuan hakiki
hukum tersebut. Pancasila adalah sebuah sistem filsafat yang merupakan
rumusan ideal dalam membangun Indonesia yang sesuai dengan cita-cita
bangsa. Seharusnya, semua komponen bangsa mengembangkan dan
menggunakan Pancasila dalam berbagai bidang. Namun menurut Benny
Susetyo, pada kenyataannya Pancasila hanya dipandang sebagai simbolis
saja yang sering diagung-agungkan sebagai filsafat bangsa, pedoman
bertindak, identitas nasional, sumber hukum, dan cita-cita nasional.

d. Bidang Hukum

Pertahanan dan Keamanan Negara harus berdasarkan pada tujuan


demi tercapainya hidup manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa,
harus menjamin hak-hak dasar, persamaan derajat serta kebebasan
kemanusiaan dan hankam. Pertahanan dan keamanan harus diletakkan
pada fungsi yang sebenarnya sebagai suatu negara hukum dan bukannya
suatu negara yang berdasarkan kekuasaan. Dalam bidang hukum
Pancasila dijadikan sebagai “margin of appreciation”.

Peranan Pancasila sebagai margin of appreciation di bidang hukum


akan mewarnai segala sub sistem di bidang hukum, baik substansi hukum
yang bernuansa “law making process”, struktur hukum yang banyak
bersentuhan dengan “law enforcement” maupun budaya hukum yang
berkaitan dengan “law awareness”. Peranan Pancasila sebagai margin of
appreciation yang mengendalikan kontekstualisasi dan implementasinya
telah terjadi pada :

8
a. 4 kali proses amandemen dalam Pembukaan UUD 1945;

b. Pada saat merumuskan HAM dalam hukum positif Indonesia;

c. Pada saat proses internal dimana The Founding Fathers menentukan


urutan Pancasila.

Namun saat ini sistem dan penegakkan hukum di Indonesia mulai


rapuh. Kerapuhan ini merupakan salah satu kendala utama yang
menghambat kemajuan bangsa, karena sistem hukum banyak yang masih
mengacu pada sistem kolonial, penegakkan hukum yang masih terkesan
tebang pilih, serta belum konsisten dalam melaksanakan penegakkan
hukum merupakan pekerjaan rumah serta jalan panjang yang harus
ditempuh oleh lembaga bidang hukum.

E. Tantangan Aktualisasi Pancasila

Indonesia sekarang berada dalam taraf perkembangan demokrasi yang sangat


bebas dan terbuka, baik dari segi ekonomi dan politik maupun kebudayaan.
Padahal, masyarakat Indonesia sangat plural, Berbhinneka-Tunggal Ika. Namun
masih ada beberapa golongan yang bersanding fundamentalis dan ekslusif.
Fundamentalisme inilah yang menjadi tantangan dan ancaman nyata bagi upaya
aktualisasi Pancasila. Fundalisme yang pertama, yaitu mereka yang mempunyai
pandangan berbeda bahkan dianggap tidak memiliki hak untuk hidup dalam negara
demokrasi Indonesia.

Fundamentalisme kedua adalah fundamentalisme agama yang melahirkan


gerakan-gerakan radikal yang selalu mengklaim kebenaran untuk dirinya sendiri
dengan memandang orang atau pihak lain sebagai ancaman terhadap kebenaran
mutlak yang mereka miliki. Ancaman fundamentalisme agama ini dapat dikatakan
datang dari semua kelompok agama dan bersamaan dengan era globalisasi
melahirkan pula gejala internasionalisasi gerakan-gerakan radikal keagamaan itu.
Gerakan fundamentalisme agama yang radikal ini membantah prinsip sila-sila

9
Pancasila, terutama sila kedua "Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab", sila ketiga
"Persatuan Indonesia", dan bahkan sila pertama, yaitu "Ketuhanan Yang Maha Esa
yang cenderung disalahpahami dan disalahgunakan untuk kepentingan
kelompoknya sendiri.

Sedangkan fundamentalisme ketiga ada fundamentalisme etnis dan kultur


feodalisme yang cenderung berorientasi kedaerahan bercampur budaya feudal.
Budaya politik Indonesia memang masih sangat feudal, sehingga siapa saja yang
berkuasa dan kaya cenderung menggunakan posisinya untuk menerapkan
hubungan-hubungan yang bersifat feudal dengan warga yang berada dalam posisi
marginal, baik dalam konteks kekayaan maupun kekuasaan. Semangat kedaerahan
tidak terlihat, tetapi nyata hidup dalam praktik dan berhimpitan dengan budaya
feudal, sehingga mudah melahirkan oligarki politik dan oligarki ekonomi dalam
praktik. Dalam bentuknya yang ekstrim dan fundamentalis, kecenderungan
primordialisme etnis dan budaya feudal ini menghambat kemajuan peradaban
bangsa, menghalangi perkembangan budaya demokrasi yang bersifat egaliter yang
dapat mempercepat kemajuan bangsa.

Karena itu, Pancasila di masa kini harus dilihat dalam konteks ancaman
pengaruh ketiga bentuk fundamentalisme tersebut. Dalam kaitan dengan persoalan
Tuhan dan agama, kita harus keluar dari perangkap sikap egois keagamaan dan
mengembangkan pemahaman yang terbuka bahwa Tuhan Yang Maha Esa dalam
Pancasila.

10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Pancasila merupakan landasan dasar negara Indonesia yang harus di


aktualisasikan. Aktualisasi Pancasila berarti penjabaran nilai-nilai Pancasila dalam
bentuk norma dan mewujudkannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Aktualisasi Pancasila ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa nilai Pancasila
mampu berkembang mengikuti perkembangan zaman dan harus tetap terjaga, baik
dalam kehidupan sehari-hari, berbangsa, dan bernegara.

Terdapat dua macam aktualisasi, yang pertama yaitu secara objektif dimana
aktualisasi lebih mengacu atau berkaitan dengan peraturan perundang-undangan.
Kedua secara subjektif yaitu pelaksanaan Pancasila yang mengacu pada peraturan
individu setiap warga negara Indonesia dan berkaitan dengan aspek moral. Tidak
hanya dalam kehidupan sehari-hari, aktualisasi Pancasila harus dapat diwujudkan
dalam bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik agar dapat selaras dengan cita-
cita nasional Indonesia.

Dalam menjalankan suatu hal, pasti ada tantangan yang dihadapi. Tantangan
terbesar dalam merealisasikan Pancasila adalah adanya fundamentalisme di
kalangan masyarakat. Fundamentalisme ini kebanyakan muncul dari kelompok
masyarakat dalam bidang agama ataupun suku yang merasa kurang cocok dengan
sistem demokrasi Indonesia dan ingin mendirikan negaranya sendiri. Untuk itu,
sebagai warga negara Indonesia kita harus bisa menjujung tinggi nilai toleransi dan
menjaga kerukunan serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila agar terciptanya
kedamaian.

11
DAFTAR PUSTAKA

Rahayu, Derita Prapti. 2015. Aktualisasi Pancasila sebagai Landasan Politik Hukum
Indonesia. https://jurnal.uns.ac.id/yustisia/article/download/8634/7724

Hellen. 2022. Hari Lahir Pancasila : Sejarah dan Maknanya. Diakses pada 29 Sepetember
2022. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-lampung/baca-artikel/15075/Hari-
Lahir-Pancasila-Sejarah-dan-Maknanya.html

Dine, Bat. Aktulisasi Pancasila dalam Bidang Sosial Budaya. Diakses pada 30 September
2022. https://www.scribd.com/document/364831085/AKTULISASI-PANCASILA-
DALAM-BIDANG-SOSIAL-BUDAYA-docx

Damang. Membangun Kembali Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila. Diakses pada 30 September


2022. http://www.damang.web.id/2011/05/membangun-kembali-aktualisasi-
nilai.html#:~:text=Pengaktualisasian%20Pancasila%20dalam%20bidang%20ekono
mi,dari%20kemiskinan%2C%20keterbelakangan%2C%20penjajahan%2F

12

Anda mungkin juga menyukai