AKTUALISASI PANCASILA
Disusun oleh :
Assalamualaikum Wr.Wb.
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Pendidikan Pancasila Universitas
Wahid Hasyim Semarang, dengan judul “Aktualisasi Pancasila”.
Kami menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun
dari berbagai pihak. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan
pendidikan dan keberlangsungan pembelajaran.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hal ini yang menegaskan bahwa Pancasila merupakan suatu acuan yang
dijadikan dasar dalam bertindak oleh segenap bangsa Indonesia. Sebagai warga
negara Indonesia, maka kita diwajibkan untuk mengaktualisasi berbagai nilai–nilai
yang terkandung dalam Pancasila di berbagai bidang kehidupan.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Tanggal 1 Juni merupakan salah satu hari penting bagi Indonesia. Pada tanggal
tersebut Indonesia memperingati hari lahirnya Pancasila yang merupakan dasar
negara Indonesia. Melalui sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Cosakai, Ir. Soekarno menyampaikan
pidato tentang ide dan gagasannya terkait dasar negara Indonesia, yang kemudian
diberi nama “Pancasila”. Pidato ini disampaikan oleh Ir. Soekarno dalam sidang
BPUPKI yang dilaksanakan pada 29 Mei-1 Juni 1945 yang membahas tentang dasar
negara. Awalnya, pidato ini simpaikan secara aklamasi tanpa judul, namun mantan
Ketua BPUPKI Dr. Radjiman Wedyodiningrat menamai pidato tersebut dengan
“Lahirnya Pancasila”.
3
kedua pada tanggal 10-17 Juli 1945 membahas tentang Rancangan Undang-Undang
Dasar.
B. Aktualisasi Pancasila
Muhammad Yamin adalah salah satu tokoh yang turut serta menyampaikan
pendapatnya dalam merumuskan Pancasila. Menurut beliau, Pancasila adalah lima
dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik.
Sedangkan menurut Noto Negoro, Pancasila adalah dasar filsafat negara Indonesia.
Dengan begitu, dapat diambil kesimpulan bahwa Pancasila merupakan dasar filsafat
serta ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup, pemersatu,
lambang persatuan dan kesatuan serta pertahanan bangsa dan negara Indonesia.
4
C. Macam-Macam Aktualisasi Pancasila
a. Bidang Ekonomi
5
harga dan mekanisme sosial, bukan melalui mekanisme pasar yang
dirancang untuk mengangkat masyarakat dari kemiskinan,
keterbelakangan, ketergantungan, kecemasan dan perasaan tidak aman,
serta rasa diperlakukan tidak adil yang memungkinkan pemerintah
memiliki aset produktif dalam kegiatan ekonomi yang penting bagi negara
dan menyentuh hidup orang banyak. Oleh karena itu, perlu dikembangkan
sistem ekonomi pancasila yang menjamin dan mendukung pemberdayaan
koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Selain itu,
ekonomi berdasarkan Pancasila tidak dapat dipisahkan dari hakekat
individu dan masyarakat. Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa
bantuan orang lain untuk memenuhi segala kebutuhannya, tetapi
manusia juga memiliki kebutuhan yang tidak ingin ada atau diganggu oleh
orang lain.
6
Perubahan sosial budaya sendiri merupakan gejala perubahan
struktur sosial dan pola budaya suatu masyarakat. Perubahan sosial
budaya ini merupakan gejala umum yang ada pada setiap masyarakat
sesuai dengan hakikat dan sifat manusia, serta masyarakat yang selalu
ingin melakukan perubahan. Menurut HIRSCHMAN, kebosanan manusia
sebenarnya adalah penyebab adanya perubahan.
7
c. Bidang Politik
d. Bidang Hukum
8
a. 4 kali proses amandemen dalam Pembukaan UUD 1945;
9
Pancasila, terutama sila kedua "Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab", sila ketiga
"Persatuan Indonesia", dan bahkan sila pertama, yaitu "Ketuhanan Yang Maha Esa
yang cenderung disalahpahami dan disalahgunakan untuk kepentingan
kelompoknya sendiri.
Karena itu, Pancasila di masa kini harus dilihat dalam konteks ancaman
pengaruh ketiga bentuk fundamentalisme tersebut. Dalam kaitan dengan persoalan
Tuhan dan agama, kita harus keluar dari perangkap sikap egois keagamaan dan
mengembangkan pemahaman yang terbuka bahwa Tuhan Yang Maha Esa dalam
Pancasila.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terdapat dua macam aktualisasi, yang pertama yaitu secara objektif dimana
aktualisasi lebih mengacu atau berkaitan dengan peraturan perundang-undangan.
Kedua secara subjektif yaitu pelaksanaan Pancasila yang mengacu pada peraturan
individu setiap warga negara Indonesia dan berkaitan dengan aspek moral. Tidak
hanya dalam kehidupan sehari-hari, aktualisasi Pancasila harus dapat diwujudkan
dalam bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik agar dapat selaras dengan cita-
cita nasional Indonesia.
Dalam menjalankan suatu hal, pasti ada tantangan yang dihadapi. Tantangan
terbesar dalam merealisasikan Pancasila adalah adanya fundamentalisme di
kalangan masyarakat. Fundamentalisme ini kebanyakan muncul dari kelompok
masyarakat dalam bidang agama ataupun suku yang merasa kurang cocok dengan
sistem demokrasi Indonesia dan ingin mendirikan negaranya sendiri. Untuk itu,
sebagai warga negara Indonesia kita harus bisa menjujung tinggi nilai toleransi dan
menjaga kerukunan serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila agar terciptanya
kedamaian.
11
DAFTAR PUSTAKA
Rahayu, Derita Prapti. 2015. Aktualisasi Pancasila sebagai Landasan Politik Hukum
Indonesia. https://jurnal.uns.ac.id/yustisia/article/download/8634/7724
Hellen. 2022. Hari Lahir Pancasila : Sejarah dan Maknanya. Diakses pada 29 Sepetember
2022. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-lampung/baca-artikel/15075/Hari-
Lahir-Pancasila-Sejarah-dan-Maknanya.html
Dine, Bat. Aktulisasi Pancasila dalam Bidang Sosial Budaya. Diakses pada 30 September
2022. https://www.scribd.com/document/364831085/AKTULISASI-PANCASILA-
DALAM-BIDANG-SOSIAL-BUDAYA-docx
12