Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

“ IMPLEMENTASI PRINSIP PRINSIP PANCASILA SEBAGAI DASAR


NEGARA “

Disusun Oleh :

SATRII WINDU NUGROHO

02012220011

Akutansi S-1

Fakultas Ekonomi&Bisnis

Universitas Pelita Harapan Surabaya


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upaya, tugas makalah mata
kuliah Pendidikan Pancasila yang membahas tentang Nilai-Nilai Pancasila dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat waktu.

Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan buku yang berkaitan dengan
Pancasila, dan serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan Pancasila. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna. Untuk itu diharapkan berbagai masukan
yang bersifat membangun demi kesempurnaannya.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk pembaca.

Surabaya, 28 Febuari 2023

Satrio Windu Nugroho


i

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................2
1.3 Tujuan...........................................................................................................................2
1.4 Manfaat.........................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN MASALAH....................................................................................4
2.1 Pengertian Nilai.............................................................................................................4
2.2 Pengertian Pancasila.....................................................................................................4
2.3 Makna Nilai-Nilai Yang Terkandung dalam Pancasila................................................5
2.4 Pancasila Sebagai Sumber Nilai...................................................................................8
2.5 Nilai-Nilai setiap butiran Pancasila...............................................................................9
BAB III PENUTUP...............................................................................................................13
KESIMPULAN..................................................................................................................13
SARAN..............................................................................................................................13

ii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang dijadikan sebagai ideologi, pandangan hidup,
serta dasar negara Indonesia. Pancasila memiliki lima asas atau prinsip dasar yang terdiri dari
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan,
dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila dipilih sebagai dasar negara
Indonesia setelah melalui perdebatan yang cukup panjang di kalangan pendiri negara. Sejarah
mencatat bahwa Pancasila sudah ada sejak zaman prasejarah Indonesia, tetapi baru dijadikan
sebagai dasar negara Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945.

Sebelum Pancasila dijadikan sebagai dasar negara Indonesia, terdapat beberapa ideologi yang
menjadi dasar negara Indonesia. Pertama, terdapat ideologi nasionalisme yang muncul pada
awal abad ke-20. Ideologi nasionalisme ini muncul karena adanya keinginan untuk
membebaskan diri dari penjajahan dan meraih kemerdekaan. Kedua, terdapat ideologi
komunisme yang muncul pada tahun 1920-an. Ideologi komunisme ini muncul karena adanya
ketidakpuasan terhadap sistem kapitalisme dan imperialisme yang diterapkan oleh penjajah.
Ketiga, terdapat ideologi Islam yang menjadi dasar negara Indonesia pada masa awal
kemerdekaan. Namun, ideologi Islam ini tidak dijadikan sebagai dasar negara Indonesia karena
Indonesia terdiri dari berbagai agama dan kepercayaan.

Setelah mempertimbangkan berbagai ideologi yang ada, para pendiri negara Indonesia memilih
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Pemilihan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia
didasarkan pada beberapa alasan. Pertama, Pancasila mengandung nilai-nilai universal yang
dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, terlepas dari agama, suku, dan
budaya. Kedua, Pancasila mengandung nilai-nilai yang sesuai dengan kepribadian bangsa
1
Indonesia. Ketiga, Pancasila mampu memberikan kekuatan moral bagi bangsa Indonesia untuk
membangun negara yang demokratis, adil, dan sejahtera.Dalam sejarah perjuangan bangsa
Indonesia, Pancasila telah menjadi tonggak utama dalam perjuangan kemerdekaan dan
pembangunan bangsa. Pancasila menjadi landasan bagi pembangunan bangsa Indonesia yang
berdasarkan pada prinsip demokrasi, keadilan, dan kebersamaan. Dalam hal ini, penting bagi
setiap warga negara Indonesia untuk memahami dan menerapkan Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga Indonesia dapat terus maju dan berkembang sebagai negara yang
demokratis, adil, dan sejahtera bagi seluruh rakyatnya.

Pancasila menjadi pedoman bagi setiap warga negara Indonesia dalam berperilaku, berpikir,
dan bertindak. Pancasila juga menjadi landasan bagi penyusunan undang-undang dan kebijakan
negara. Sebagai dasar negara, Pancasila juga menjadi identitas Indonesia di mata dunia
internasional

2
1.2 Rumusan Masalah

1. Benarkah Pancasila diperlukan sebagai


dasar negara?

2. Apa saja sumber-sumber yang dapat


menerangkan Pancasila sebagai dasar negara
Indonesia?

3. Lalu, bagaimana implementasi prinsip-prinsip


Pancasila sebagai dasar negara (dalam bidang
Politik, Ekonomi, Sosial budaya dan Pertahanan
keamanan)?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui Pancasila sebagai dasar negara dengan jelas

2. Mengetahui sumber sumber yang dapat menerangkan Pancasila sebagai dasar negara

3. Mengetahui implementasi prinsip prinsip Pancasila sebagai dasar negara

1.4 Manfaat

Manfaat yang dapat diambil yaitu membantu pembaca dalam memahami dan menambah
wawasan nilai-nilai , Pancasila sebagai dasar negara dengan jelas, sumber sumber yang apat
menerangkan Pancasila sebagai dasar negara dan implementasi prinsip prinsip Pancasila
sebagai dasar negara .

3
BAB II PEMBAHASAN MASALAH

2.1 Pancasila sebagai dasar negara

Pancasila adalah ideologi dasar negara Indonesia yang diresmikan pada saat Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ideologi ini dibentuk sebagai hasil
konsensus dari para tokoh nasionalis Indonesia yang mewakili berbagai suku, agama, dan latar
belakang budaya yang berbeda. Pancasila dipilih sebagai dasar negara Indonesia karena
dianggap mampu mewakili nilai-nilai universal yang penting bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara.

Secara etimologi, kata Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yaitu
"panca" yang berarti lima, dan "sila" yang berarti prinsip atau dasar. Oleh karena itu, Pancasila
dapat diartikan sebagai lima prinsip dasar yang menjadi fondasi negara Indonesia.Pancasila
merupakan dasar negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945. Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti lima prinsip dasar atau lima asas.

Pancasila sebagai dasar negara memiliki dua dimensi, yaitu dimensi teoritis dan dimensi
praktis. Dimensi teoritis Pancasila sebagai dasar negara meliputi konsep dasar dan nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila itu sendiri, serta cara memahami, menginterpretasikan, dan
mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Dimensi praktis Pancasila sebagai dasar negara meliputi pelaksanaan kebijakan dan keputusan
politik yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila, serta cara menyelesaikan konflik dan
perbedaan pendapat yang muncul dalam masyarakat atau antara masyarakat dan pemerintah.

Dimensi teoritis Pancasila sebagai dasar negara memiliki beberapa konsep dasar dan nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya.Pancasila terdiri dari lima prinsip dasar yang saling berkaitan dan
saling melengkapi, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,
4
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Ketuhanan Yang Maha Esa

Ketuhanan Yang Maha Esa adalah prinsip yang menegaskan bahwa Indonesia mengakui adanya
Tuhan Yang Maha Esa dan bahwa segala sesuatu dalam kehidupan manusia harus berdasarkan
pada ajaran agama yang dianutnya. Prinsip ini mengajarkan bahwa keberadaan Tuhan Yang
Maha Esa harus menjadi pedoman dalam setiap tindakan manusia, baik di kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, maupun beragama.

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab adalah prinsip yang menegaskan bahwa manusia adalah
makhluk sosial yang harus hidup berdampingan dengan sesamanya dengan sikap saling
menghormati, toleransi, dan memperjuangkan keadilan. Prinsip ini menekankan pentingnya
menghargai hak asasi manusia, memperjuangkan kesetaraan dan keadilan, serta
mengembangkan budaya yang beradab dan beradiluhung.

Persatuan Indonesia

Persatuan Indonesia adalah prinsip yang menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang
berlandaskan kesatuan dan persatuan bangsa. Prinsip ini mengajarkan bahwa keberagaman
suku, agama, ras, dan budaya yang ada di Indonesia harus dihargai dan dijaga sebagai sumber
kekuatan dalam membangun bangsa yang besar dan kuat.

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan


adalah prinsip yang menegaskan bahwa kekuasaan dalam negara Indonesia berada di tangan
rakyat dan dipimpin oleh pemimpin yang bijaksana dan demokratis. Prinsip ini menekankan
pentingnya partisipasi aktif rakyat dalam mengambil keputusan politik, serta menjunjung tinggi
nilai-nilai demokrasi, kebebasan, dan keadilan.

5
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah prinsip yang menegaskan bahwa keadaan
Adil dalam ranah hukum,bermasyarakat dll di Indonesia

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki arti penting dan strategis dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai dasar negara memiliki dua dimensi, yaitu dimensi
teoritis dan dimensi praktis, yang masing-masing meliputi konsep dasar dan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila itu sendiri, serta cara memahami, menginterpretasikan, dan
mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Pancasila sebagai dasar negara menegaskan adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai prinsip
pertama dan yang paling fundamental. Selain itu, Pancasila juga menekankan pentingnya
menghargai hak asasi manusia, memperjuangkan kesetaraan dan keadilan, serta
mengembangkan budaya yang beradab dan beradiluhung. Pancasila juga menegaskan bahwa
Indonesia adalah negara yang berlandaskan kesatuan dan persatuan bangsa, serta bahwa
kekuasaan dalam negara harus berada di tangan rakyat, dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan.
Pancasila sebagai dasar negara memegang peranan penting dalam menjaga kestabilan dan
keberlangsungan negara Indonesia, serta menjadi pedoman dalam pengambilan kebijakan dan
keputusan politik. Oleh karena itu, setiap warga negara Indonesia harus memahami,
menghargai, dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
sebagai bentuk kecintaan pada tanah air dan bangsa Indonesia.

6
2.2 Sumber sumber yang dapat menerangkan Pancasila sebagai dasar negara

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merupakan konsep yang penting dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Konsep ini didasarkan pada nilai-nilai yang tercermin dalam lima
prinsip dasar, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk lebih
memahami Pancasila sebagai dasar negara, terdapat beberapa sumber yang dapat dijadikan
referensi, di antaranya sebagai berikut

1.Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 atau yang biasa
disingkat UUD 1945 merupakan salah satu sumber penting dalam menjelaskan Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia. Dalam pasal 1 ayat 1 UUD 1945, disebutkan bahwa
negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945. Artinya, Pancasila memiliki kedudukan yang sangat penting sebagai
landasan negara dan Undang-Undang Dasar negara Indonesia.

Dalam UUD 1945, Pancasila juga dinyatakan sebagai ideologi negara. Hal ini dapat ditemukan
pada Pembukaan UUD 1945, yaitu pada kalimat-kalimat awal yang menyebutkan tujuan negara
Indonesia. Dalam Pembukaan UUD 1945 tersebut, disebutkan bahwa tujuan negara Indonesia
adalah untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata secara sosial dan
ekonomi, yang berdasarkan atas Pancasila.

Selain itu, UUD 1945 juga mengatur tentang dasar-dasar negara Indonesia, yang salah satunya
adalah Pancasila. Pada pasal 36A ayat 1 UUD 1945, disebutkan bahwa negara Indonesia
mengakui dan memelihara keberagaman sosial budaya sebagai suatu keniscayaan, dan pada
7
ayat 2 disebutkan bahwa keberagaman tersebut tidak boleh merusak persatuan dan kesatuan
bangsa yang berdasarkan Pancasila.

Dalam UUD 1945, Pancasila juga dijadikan sebagai acuan dalam menetapkan undang-undang.
Pada pasal 22C ayat 2 UUD 1945, disebutkan bahwa setiap undang-undang harus disusun
dengan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa UUD 1945 merupakan sumber penting dalam
menjelaskan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. UUD 1945 mengatur tentang kedudukan
Pancasila sebagai landasan dan ideologi negara, mengatur tentang dasar-dasar negara Indonesia
yang termasuk Pancasila, serta menetapkan bahwa setiap undang-undang harus disusun dengan
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Oleh karena itu, pemahaman mengenai Pancasila
sebagai dasar negara tidak lengkap tanpa memperhatikan ketentuan-ketentuan yang diatur
dalam UUD 1945

2.Pidato Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945, atau yang dikenal dengan "Pancasila sebagai
Dasar Negara", merupakan salah satu sumber penting yang menjelaskan tentang
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Pidato tersebut diucapkan oleh Presiden
Soekarno dalam sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia) yang sedang membahas tentang dasar negara Indonesia yang akan diusulkan
pada saat Proklamasi Kemerdekaan.

Dalam pidatonya, Soekarno menjelaskan secara mendalam tentang Pancasila sebagai dasar
negara Indonesia. Ia menyatakan bahwa Pancasila bukanlah sebuah agama atau ajaran filsafat
tertentu, melainkan merupakan sebuah pandangan hidup yang mengakar dalam sejarah, budaya,
dan peradaban bangsa Indonesia. Menurut Soekarno, Pancasila merupakan suatu kesatuan nilai-
nilai luhur yang menjadi landasan negara Indonesia, yaitu:

8
Ketuhanan Yang Maha Esa, artinya Indonesia mengakui dan mempercayai keberadaan Tuhan
Yang Maha Esa, dengan segala ketentuan-ketentuan yang diatur dalam agama-agama yang
dianut oleh rakyat Indonesia.

Kemanusiaan yang adil dan beradab, artinya Indonesia mengakui keberadaan setiap manusia
sebagai makhluk Tuhan yang harus dihormati, dihargai, dan diperlakukan secara adil serta
beradab.

Persatuan Indonesia, artinya Indonesia mengakui keberadaan dan pentingnya persatuan dan
kesatuan bangsa dalam mencapai cita-cita nasional.

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,


artinya Indonesia mengakui pentingnya demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
di mana setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dalam pembangunan
dan pengambilan keputusan.

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, artinya Indonesia mengakui bahwa keadilan
sosial merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran
seluruh rakyat Indonesia.

Melalui pidatonya, Soekarno menjelaskan dengan sangat jelas tentang pentingnya Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia. Ia menyatakan bahwa Pancasila harus dijadikan sebagai
pedoman dalam setiap kebijakan dan tindakan pemerintah, dan harus dipahami dan
diimplementasikan dengan baik oleh seluruh rakyat Indonesia.

Pidato Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 menjadi sumber penting dalam memahami Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia. Pidato tersebut memuat penjelasan yang sangat jelas dan rinci
tentang nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, serta pentingnya Pancasila dalam

9
mencapai cita-cita nasional. Oleh karena itu, pidato Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 menjadi
salah satu acuan penting dalam memahami Pancasila sebagai dasar negara Indonesia

3.Selain UUD 1945 dan pidato Soekarno pada tanggal 1 Juni, terdapat beberapa dokumen
sejarah lainnya yang juga menjadi sumber penting dalam memahami Pancasila sebagai
dasar negara Indonesia. Berikut adalah penjelasan tentang beberapa dokumen sejarah
tersebut:

Piagam Jakarta (22 Juni 1945)

Piagam Jakarta merupakan dokumen sejarah yang disepakati oleh para tokoh pergerakan
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 22 Juni 1945 di Jakarta. Piagam Jakarta memuat tiga butir
permohonan kepada pemerintah kolonial Belanda, yaitu permohonan untuk mendirikan sebuah
pemerintahan nasional Indonesia, permohonan untuk menjamin keselamatan bangsa Indonesia,
dan permohonan untuk mengakui kemerdekaan Indonesia. Piagam Jakarta menjadi salah satu
sumber penting dalam memahami sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia dan menguatkan
tekad para tokoh pergerakan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 atau yang lebih dikenal dengan nama "Preambule"
merupakan bagian dari UUD 1945 yang berisi pengantar dan penyataan dasar-dasar negara
Indonesia. Preambule ini menjelaskan bahwa tujuan negara Indonesia adalah untuk melindungi
segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Piagam Jakarta Pusat (22 Desember 1945)

Piagam Jakarta Pusat merupakan dokumen sejarah yang disepakati pada tanggal 22 Desember
1945 di Jakarta oleh para tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia. Dokumen ini berisi

10
kesepakatan tentang pembentukan Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP
Pusat) yang bertujuan untuk mempersiapkan penyelenggaraan pemerintahan negara Indonesia.
Di dalam dokumen tersebut juga dijelaskan bahwa Pancasila merupakan dasar negara Indonesia
yang tidak dapat diganggu gugat dan merupakan suatu kesatuan yang utuh.

Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945)

Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia merupakan dokumen sejarah yang berisi teks
proklamasi yang dibacakan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta. Teks
proklamasi ini berisi tentang penyataan kemerdekaan Indonesia dan juga mengandung nilai-
nilai Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia.

Dokumen-dokumen sejarah tersebut menjadi sumber penting dalam memahami Pancasila


sebagai dasar negara Indonesia karena dokumen-dokumen tersebut menegaskan pentingnya

Pancasila sebagai ideologi bangsa dan juga memberikan informasi tentang perjuangan
kemerdekaan Indonesia serta tahapan-tahapan pembentukan negara Indonesia

4.Buku referensi adalah salah satu sumber penting dalam mempelajari Pancasila sebagai
dasar negara Indonesia. Buku-buku referensi tersebut dapat membantu kita memperdalam
pemahaman tentang konsep, sejarah, dan implementasi dari Pancasila. Berikut adalah beberapa
buku referensi yang dapat dijadikan sumber untuk mempelajari Pancasila:

"Pancasila: Falsafah dan Implementasi" oleh Soediman Kartohadiprodjo

Buku ini membahas tentang Pancasila sebagai falsafah bangsa dan implementasinya dalam
kehidupan masyarakat Indonesia. Buku ini juga mengupas tuntas tentang arti dan pentingnya
setiap butir Pancasila dan mengaitkannya dengan kehidupan masyarakat Indonesia

"Pancasila Sebagai Etika Politik" oleh Abdurrahman Wahid

Buku ini membahas tentang Pancasila sebagai etika politik dan memberikan pandangan tentang
bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan dalam konteks politik. Buku ini juga

11
membahas tentang peran Pancasila dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta
membangun kehidupan politik yang demokratis.

"Pancasila: Ideologi Terbuka" oleh Mochtar Lubis

Buku ini membahas tentang Pancasila sebagai ideologi terbuka yang mampu menyesuaikan
dengan perkembangan zaman dan memperlihatkan fleksibilitasnya dalam memelihara
keberagaman dan kebebasan individu. Buku ini juga membahas tentang implementasi Pancasila
dalam kehidupan masyarakat Indonesia dan menjelaskan mengenai hubungan antara Pancasila
dan demokrasi.

"Pancasila dan UUD 1945: Ideologi dan Konstitusi" oleh Roeslan Abdulgani

Buku ini membahas tentang Pancasila dan UUD 1945 sebagai keduanya saling terkait dalam
membentuk dasar negara Indonesia. Buku ini juga membahas tentang nilai-nilai Pancasila yang
tertuang dalam UUD 1945 dan menjelaskan tentang konstitusi sebagai bentuk implementasi
dari Pancasila dalam tata negara Indonesia.

Dalam mempelajari Pancasila sebagai dasar negara, buku-buku referensi tersebut dapat menjadi
sumber penting untuk memperdalam pemahaman tentang konsep, sejarah, dan implementasi
dari Pancasila. Selain itu, buku referensi juga dapat membantu kita untuk mengembangkan
wawasan dan pemikiran tentang Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia

5.Sumber elektronik, terutama internet, dapat menjadi sumber penting untuk


mempelajari Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Ada banyak sumber elektronik yang
tersedia, seperti situs web, blog, forum diskusi, video, dan lain sebagainya yang dapat

12
membantu kita memperdalam pemahaman tentang Pancasila. Berikut adalah beberapa contoh
sumber elektronik yang dapat dijadikan sumber untuk mempelajari Pancasila:

-Website resmi pemerintah Indonesia

Website resmi pemerintah Indonesia menyediakan banyak informasi tentang Pancasila sebagai
dasar negara, termasuk sejarah dan perkembangannya, makna dari setiap butirnya, dan
implementasinya dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Informasi tersebut disajikan dalam
bentuk artikel, video, dan dokumen resmi lainnya yang dapat diunduh secara gratis.

-Forum diskusi online

Ada banyak forum diskusi online yang membahas tentang Pancasila sebagai dasar negara
Indonesia. Forum-forum tersebut biasanya diikuti oleh banyak orang yang memiliki minat dan
kepedulian terhadap Pancasila, sehingga dapat menjadi tempat diskusi dan bertukar informasi
yang berguna.

-Video pembelajaran

Ada banyak video pembelajaran tentang Pancasila yang dapat diakses melalui YouTube atau
platform lainnya. Video tersebut biasanya dibuat oleh lembaga-lembaga pendidikan atau
organisasi-organisasi yang memiliki kepedulian terhadap Pancasila. Video-video tersebut dapat
membantu kita memahami konsep dan nilai-nilai dari Pancasila dengan lebih mudah.

-Situs web organisasi Pancasila

Ada banyak organisasi Pancasila yang memiliki situs web yang dapat diakses secara online.
Situs web tersebut biasanya berisi informasi tentang organisasi, sejarah dan perkembangan
Pancasila, serta program-program yang dilakukan oleh organisasi tersebut dalam rangka
mempromosikan dan memperkuat nilai-nilai Pancasila.

13
Sumber elektronik dapat menjadi sumber yang sangat berguna dalam mempelajari Pancasila
sebagai dasar negara. Namun, karena banyaknya informasi yang tersedia di internet, kita harus
selektif dan kritis dalam memilih sumber-sumber yang dipercayai untuk memastikan bahwa
informasi yang diperoleh adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan

2.3 Implementasi prinsip prinsip Pancasila sebagai dasar negara(dalam bidang


Politik,Ekonomi,Sosial budaya dan Pertahan keamanan)

-DALAM BIDANG POLITIK


Prinsip-prinsip Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki implementasi dalam berbagai bidang
kehidupan, termasuk dalam bidang politik. Beberapa implementasi prinsip-prinsip Pancasila dalam bidang
politik adalah sebagai berikut:

Kedaulatan Rakyat
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia menempatkan kedaulatan rakyat sebagai prinsip utama dalam sistem
politik. Prinsip ini diwujudkan melalui pelaksanaan sistem demokrasi yang memungkinkan rakyat Indonesia
untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan politik. Implementasi prinsip kedaulatan rakyat ini tercermin
dalam berbagai kebijakan dan lembaga yang ada di Indonesia, seperti pemilihan umum, parlemen, dan
lembaga-lembaga pemerintah yang bertanggung jawab kepada rakyat.

Keadilan Sosial

14
Prinsip keadilan sosial merupakan salah satu prinsip Pancasila yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan
sistem politik Indonesia. Prinsip ini diwujudkan melalui kebijakan pemerintah yang menekankan pada
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan adil bagi seluruh rakyat Indonesia. Selain itu, prinsip keadilan
sosial juga tercermin dalam kebijakan pemerintah yang mengutamakan kepentingan rakyat dalam berbagai
kebijakan politik, seperti kebijakan redistribusi tanah dan kebijakan kesehatan dan pendidikan yang terjangkau
oleh seluruh lapisan masyarakat.

Musyawarah dan Mufakat


Prinsip musyawarah dan mufakat merupakan salah satu prinsip Pancasila yang tercermin dalam pelaksanaan
sistem politik Indonesia. Prinsip ini diwujudkan melalui pelaksanaan dialog dan konsultasi antara pemerintah
dan rakyat dalam pembuatan keputusan politik. Implementasi prinsip musyawarah dan mufakat ini tercermin
dalam kebijakan pemerintah yang memperhatikan aspirasi dan kepentingan rakyat dalam pengambilan
keputusan politik.

Gotong Royong
Prinsip gotong royong merupakan salah satu prinsip Pancasila yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan
sistem politik Indonesia. Prinsip ini diwujudkan melalui partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan dan
pemberdayaan sosial ekonomi. Implementasi prinsip gotong royong ini tercermin dalam kebijakan pemerintah
yang menekankan pada partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan pemberdayaan sosial ekonomi.

Secara keseluruhan, implementasi prinsip-prinsip Pancasila dalam bidang politik di Indonesia tercermin dalam
pelaksanaan sistem demokrasi yang menerapkan prinsip kedaulatan rakyat, keadilan sosial, musyawarah dan
mufakat, serta gotong royong. Dengan menerapkan prinsip-prinsip Pancasila dalam bidang politik, diharapkan
sistem politik di Indonesia dapat menghasilkan keputusan politik yang mengutamakan kepentingan rakyat dan
dapat memajukan kesejahteraan seluruh masyarakat

-DALAM BIDANG EKONOMI

Sebagai dasar negara, Pancasila memiliki implikasi yang signifikan dalam berbagai sektor,
termasuk ekonomi. Di bidang ekonomi, prinsip-prinsip Pancasila tercermin dalam ekonomi
yang adil dan berkeadilan sosial, serta diarahkan pada kesejahteraan rakyat. Berikut ini adalah
beberapa implementasi prinsip-prinsip Pancasila dalam bidang ekonomi:

Ekonomi Kerakyatan

15
Salah satu prinsip Pancasila adalah Demokrasi Ekonomi, yang menekankan pada pemerataan
kepemilikan ekonomi dan keadilan distribusi. Dalam hal ini, ekonomi Indonesia diarahkan pada
kepentingan rakyat dan menghindari monopoli dan oligopoli, serta memperkuat ekonomi
kerakyatan.

Kemandirian Ekonomi

Prinsip kedua dari Pancasila, Nasionalisme Ekonomi, menuntut kemandirian ekonomi


Indonesia, yang tercermin dalam kebijakan ekonomi yang mengutamakan produksi dalam
negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor barang dan jasa.

Kesejahteraan Sosial

Prinsip ketiga dari Pancasila, Kesejahteraan Sosial, menekankan pada pentingnya mencapai
kesejahteraan ekonomi dan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal ini tercermin dalam upaya
untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat melalui berbagai program pemberdayaan ekonomi
seperti program bantuan sosial, pendidikan, dan kesehatan.

Adil dan Berkeadilan

Prinsip keempat dari Pancasila, Keadilan Sosial, menuntut kebijakan ekonomi yang adil dan
berkeadilan, yaitu mengutamakan kepentingan rakyat dan bukan hanya menguntungkan
kelompok tertentu. Dalam hal ini, pemerintah harus memperhatikan ketimpangan ekonomi dan
memperjuangkan hak-hak rakyat atas sumber daya ekonomi.

16
Dalam keseluruhan implementasi prinsip-prinsip Pancasila dalam bidang ekonomi, tujuan
utamanya adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mencapai kemakmuran yang
berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia

-DALAM BIDANG SOSIAL BUDAYA

Prinsip-prinsip Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki implikasi yang signifikan
dalam berbagai sektor, termasuk bidang sosial budaya. Pancasila menekankan pentingnya
kebersamaan, keragaman, kesetaraan, dan keadilan sosial. Berikut ini adalah beberapa
implementasi prinsip-prinsip Pancasila dalam bidang sosial budaya:

Pendidikan

Prinsip Pancasila yang pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam hal ini, sistem
pendidikan Indonesia diarahkan pada pembentukan karakter yang bermoral dan religius, serta
mengutamakan pengembangan potensi diri dan kepribadian yang berkualitas.

Budaya Nasional

Prinsip kedua Pancasila, Nasionalisme, menuntut pembangunan budaya nasional yang


menghargai keragaman budaya yang ada di Indonesia. Hal ini tercermin dalam upaya untuk
memperkuat nilai-nilai budaya nasional yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia.

Kesejahteraan Sosial

17
Prinsip ketiga Pancasila, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, menekankan pentingnya
mencapai kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam hal ini, pemerintah
berupaya untuk memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh rakyat Indonesia dalam
mendapatkan layanan kesehatan, pendidikan, dan sosial.

Kesetaraan Gender

Prinsip keempat Pancasila, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, menekankan pentingnya kesetaraan gender. Dalam hal ini,
pemerintah Indonesia berupaya untuk memperkuat perlindungan hak-hak perempuan dan
mempromosikan kesetaraan gender di seluruh aspek kehidupan sosial.

Dalam keseluruhan implementasi prinsip-prinsip Pancasila dalam bidang sosial budaya, tujuan
utamanya adalah menciptakan masyarakat yang majemuk, inklusif, dan sejahtera. Hal ini
dilakukan dengan mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, dan
kebersamaan, serta menghargai dan memperkuat keragaman budaya yang ada di Indonesia

-DALAM BIDANG PERTAHANAN KEAMANAN

Prinsip-prinsip Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki implikasi yang signifikan
dalam berbagai sektor, termasuk bidang pertahanan dan keamanan. Pancasila menekankan
pentingnya keutuhan wilayah, kedaulatan negara, serta ketahanan nasional. Berikut ini adalah
beberapa implementasi prinsip-prinsip Pancasila dalam bidang pertahanan dan keamanan:

18
Pertahanan Negara

Prinsip Pancasila yang pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam hal ini, pertahanan
negara Indonesia didasarkan pada kekuatan moral dan religiusitas, serta tekad bersama untuk
mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayah.

Kebijakan Pertahanan

Prinsip kedua Pancasila, Nasionalisme, menuntut kebijakan pertahanan negara yang mampu
melindungi kedaulatan dan keutuhan wilayah Indonesia. Hal ini tercermin dalam upaya untuk
memperkuat dan modernisasi alat pertahanan, serta meningkatkan kemampuan para prajurit
untuk menjalankan tugasnya.

Kerakyatan dalam Pertahanan

Prinsip ketiga Pancasila, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, menekankan pentingnya peran rakyat dalam menjaga pertahanan
negara. Dalam hal ini, pemerintah Indonesia mengembangkan sistem pertahanan rakyat semesta
(Hansip) yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan wilayahnya.

Kemandirian Ekonomi

Prinsip keempat Pancasila, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, menekankan pentingnya
kemandirian ekonomi dalam menjaga ketahanan nasional. Dalam hal ini, pemerintah Indonesia
berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menciptakan
lapangan kerja yang lebih banyak bagi rakyat Indonesia.

19
Dalam keseluruhan implementasi prinsip-prinsip Pancasila dalam bidang pertahanan dan
keamanan, tujuan utamanya adalah menciptakan negara yang kuat, mandiri, dan merdeka. Hal
ini dilakukan dengan mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, dan
kebersamaan, serta melindungi kedaulatan dan keutuhan wilayah Indonesia dari ancaman dari
dalam maupun luar negeri.

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia bukan hanya sekedar slogan atau konsep abstrak
semata, namun sebuah ideologi yang menjadi landasan dalam segala aspek kehidupan bangsa
Indonesia, baik di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, maupun pertahanan dan keamanan.
Pancasila memiliki lima prinsip dasar yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain dan harus
dijalankan secara keseluruhan.
Dalam bidang politik, Pancasila menekankan pentingnya keadilan sosial, persatuan dan
kesatuan bangsa, serta demokrasi yang berkeadaban. Hal ini tercermin dalam konstitusi
Indonesia, yaitu Undang-Undang Dasar 1945 yang memuat prinsip-prinsip Pancasila dalam
pembentukannya.
Dalam bidang ekonomi, Pancasila menekankan pentingnya kemandirian dan kemakmuran
nasional. Pemerintah Indonesia berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan dan menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak bagi rakyat Indonesia.
Dalam bidang sosial budaya, Pancasila menekankan pentingnya kesetaraan, persatuan, dan
kerukunan antarumat beragama dan suku bangsa.Hal ini tercermin dalam semangat Bhinneka
Tunggal Ika, yaitu keberagaman yang menyatu dalam satu kesatuan.

20
Dalam bidang pertahanan dan keamanan, Pancasila menekankan pentingnya keutuhan wilayah,
kedaulatan negara, serta ketahanan nasional. Pancasila juga menuntut peran rakyat dalam
menjaga pertahanan negara.
Secara keseluruhan, Pancasila sebagai dasar negara Indonesia adalah landasan yang kokoh dan
kuat untuk membangun bangsa Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera. Oleh karena itu,
prinsip-prinsip Pancasila harus diimplementasikan secara konsekuen dan konsisten dalam setiap
aspek kehidupan bangsa Indonesia

SARAN

Sebagai saran untuk memperkuat implementasi Pancasila sebagai dasar negara, ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

Pendidikan Pancasila yang lebih baik


Pendidikan Pancasila di sekolah-sekolah harus ditingkatkan agar generasi muda Indonesia lebih
memahami prinsip-prinsip Pancasila. Dalam hal ini, seluruh elemen masyarakat, termasuk
keluarga, lembaga pendidikan, dan masyarakat luas, harus berperan aktif dalam menjalankan
pendidikan Pancasila.

Implementasi Pancasila secara konsisten


Implementasi prinsip-prinsip Pancasila harus dilakukan secara konsisten dalam setiap aspek
kehidupan bangsa Indonesia, mulai dari tingkat pemerintah, masyarakat, hingga individu. Peran
serta seluruh lapisan masyarakat dalam menjalankan prinsip-prinsip Pancasila juga sangat
penting.

Penguatan sistem hukum

21
Penguatan sistem hukum menjadi hal yang penting dalam menerapkan prinsip-prinsip
Pancasila. Penegakan hukum yang adil dan merata akan memperkuat kepercayaan masyarakat
terhadap sistem keadilan yang ada.

Keterbukaan informasi dan partisipasi masyarakat


Partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan dan pengambilan keputusan politik sangat
penting untuk memperkuat implementasi Pancasila. Keterbukaan informasi dan partisipasi
masyarakat dalam proses pengambilan keputusan politik harus terus ditingkatkan untuk
memperkuat demokrasi yang berkeadaban.

Pengembangan ekonomi yang berkelanjutan


Pengembangan ekonomi yang berkelanjutan sangat penting untuk mencapai kemakmuran
nasional yang diamanatkan oleh Pancasila. Oleh karena itu, kebijakan ekonomi harus
mengutamakan kesejahteraan rakyat, pemerataan pembangunan, dan pengembangan ekonomi
berkelanjutan. Dengan menerapkan saran-saran di atas, diharapkan implementasi Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia dapat semakin diperkuat dan memberikan dampak positif bagi
kemajuan bangsa Indonesia.

22
DAFTAR PUSTAKA

Works Cited

Darmini Roza dan Laurensius Arliman S Peran Pemerintah Daerah Di Dalam

Melindungi Hak Anak Di Indonesia, Masalah-Masalah Hukum, Volume 47,


Nomor 1, 2018.
Laurensius Arliman S, Komnas HAM dan Perlindungan Anak Pelaku Tindak Pidana,

Deepublish, Yogyakarta, 2015.


Laurensius Arliman S, Penguatan Perlindungan Anak Dari Tindakan Human
Trafficking Di Daerah Perbatasan Indonesia, Jurnal Selat, Volume 4, Nomor
1, 2016.
Laurensius Arliman S, Problematika Dan Solusi Pemenuhan Perlindungan Hak Anak
Sebagai Tersangka Tindak Pidana Di Satlantas Polresta Pariaman, Justicia
Islamica, Volume 13, Nomor 2, 2016.
Laurensius Arliman S, Pelaksanaan Perlindungan Anak Yang Tereksploitasi Secara
Ekonomi Oleh Pemerintah Kota Padang, Veritas et Justitia, Volume 2, Nomor
1, 2016.
Laurensius Arliman S, Kedudukan Ketetapan MPR Dalam Hierarki Peraturan
Perundang-Undangan Di Indonesia, Lex Jurnalica, Volume 13, Nomor 3,
Laurensius Arliman S, Komnas Perempuan Sebagai State Auxialiary Bodies Dalam

Penegakan Ham Perempuan Indonesia, Justicia Islamica, Volume 14, Nomor


2, 2017.
Laurensius Arliman S, Peranan Pers Untuk Mewujudkan Perlindungan Anak
Berkelanjutan Di Indonesia, Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai, Volume 2,
Nomor 2, 2017.
Laurensius Arliman S, Mewujudkan Penegakan Hukum Yang Baik Untuk
Mewujudkan Indonesia Sebagai Negara Hukum, Jurnal Hukum Doctrinal,
Volume 2, Nomor 2, 2017.
Laurensius Arliman S, Participation Non-Governmental Organization In Protecting
Child Rights In The Area Of Social Conflict, The 1st Ushuluddin and Islamic
Thought International Conference (Usicon), Volume 1, 2017.
23
Laurensius Arliman S, Partisipasi Masyarakat Dalam Pembentukan
Perundang Undangan Untuk Mewujudkan Negara Kesejahteraan Indonesia,
Jurnal Politik Pemerintahan Dharma Praja, Volume 10, Nomor 1, 2017,
https://doi.org/10.33701/jppdp.v10i1.379.
Laurensius Arliman S, Peran Komisi Perlindungan Anak Indonesia Untuk
Mewujudkan Perlindungan Anak, Jurnal Respublica Volume 17, Nomor 2,
2018.
Laurensius Arliman S, Menjerat Pelaku Penyuruh Pengrusakan Barang Milik Orang

Lain Dengan Mempertimbangkan Asas Fungsi Sosial, Jurnal Gagasan Hukum,


Volume 1, Nomor 1, 2019.
Laurensius Arliman S, Ilmu Perundang-Undangan Yang Baik Untuk Negara
Indonesia, Deepublish, Yogyakarta, 2019.
Laurensius Arliman S, Isdal Veri, Gustiwarni, Elfitrayenti, Ade Sakurawati, Yasri,
Pengaruh Karakteristik Individu, Perlindungan Hak Perempuan Terhadap
Kualitas Pelayanan Komnas Perempuan Dengan Kompetensi Sumber Daya
Manusia Sebagai Variabel Mediasi, Jurnal Menara Ekonomi: Penelitian dan
Kajian Ilmiah Bidang Ekonomi, Volume 6, Nomor 2, 2020.
Laurensius Arliman S, Pendidikan Kewarganegaraan, Deepublish, Yogyakarta, 2020.
Laurensius Arliman S, Makna Keuangan Negara Dalam Pasal Pasal 23 E
Undang-Undang Dasar 1945, Jurnal Lex Librum, Volume 6, Nomor 2 Juni
2020, http://dx.doi.org/10.46839/lljih.v6i2.151.
Laurensius Arliman S, Kedudukan Lembaga Negara Independen Di Indonesia Untuk
Mencapai Tujuan Negara Hukum, Kertha Semaya Journal Ilmu Hukum,
Volume 8, Nomor 7, 2020
Laurensius Arliman S, Pelaksanaan Assesment Oleh Polres Kepulauan Mentawai

Sebagai Bentuk Pelaksanaan Rehabilitasi Bagi Pecandu Dan Korban


Penyalahgunaan Narkotika, Jurnal Muhakkamah, Volume 5, Nomor 1, 2020.
Laurensius Arliman S, Aswandi Aswandi, Firgi Nurdiansyah, Laxmy Defilah, Nova
Sari Yudistia, Ni Putu Eka, Viona Putri, Zakia Zakia, Ernita Arief, Prinsip,
Mekanisme Dan Bentuk Pelayanan Informasi Kepada Publik Oleh Direktorat
Jenderal Pajak, Volume 17, No Nomor, 2020.
Larensius Arliman S, Koordinasi PT. Pegadaian (Persero) Dengan Direktorat
Reserse Narkoba Polda Sumbar Dalam Penimbangan Barang Bukti
24
Penyalahgunaan Narkotika, UIR Law Review, Volume 4, Nomor 2, 2020,
https://doi.org/10.25299/uirlrev.2020.vol4(1).3779.
Laurensius Arliman S, Tantangan Pendidikan Kewarganegaraan Pada Revolusi 4.0,
Ensiklopedia Sosial Review, Volume 2, Nomor 3, 2020.
Muhammad Afif dan Laurensius Arliman S, Protection Of Children's Rights Of The
Islamic And Constitutional Law Perspective Of The Republic Of Indonesia,
Proceeding: Internasional Conference On Humanity, Law And Sharia
(Ichlash), Volume 1, Nomor 2, 2020.
Otong Rosadi danLaurensius Arliman S, Urgensi Pengaturan Badan Pembinaan
Idelogi Pancasila Berdasarkan Undang-Undang Sebagai State Auxiliary
Bodies yang Merawat Pancasila dalam Perspektif Hak Asasi Manusia,
Prosiding Konferensi Nasional Hak Asasi Manusia, Kebudayaan dan Tujuan

Pembangunan Berkelanjutan Indonesia pada Masa Pandemi Covid-19:


Tantangan untuk Keilmuan Hukum dan Sosial Volume 1, Universitas
Pancasila, Jakarta, 2020.

https://binus.ac.id/character-building/pancasila/implementasi-pancasila-sebagai-dasar-kehidupan-bersama-di-
indonesia/
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13144/Pancasila-Sebagai-Philosopische-Grondslag-Dan-
Kedudukan-Pancasila-Dikaitkan-Dengan-Theorie-Von-Stafenufbau-Der-Rechtsordnung.html#:~:text=Pancasila
%20merupakan%20pandangan%20hidup%20bangsa,dalam%20tata%20hukum%20di%20Indonesia.
http://ridwanaz.com/akademikkewarganegaraan/mengetahui-arti-atau-pengertian-pancasila

http://putracenter.net/2010/04/05/implementasi-pancasila-dalam-kehidupan-berbangsa

http://furq4n.blogspot.co.id/2015/10/bagaimana-implementasi-pancasila-dalam.html

Dr. H. Syahrial, MA., Pendidikan Pancasila Bagi Perguruan Tinggi.

http://detydadarasamawa.blogspot.com/2012/12/makalah-pancasila-sebagai-ideologi.html

http://MuhammadArdianSetiawan.blogspot.com

/Pancasila_Implementasi_Nilai-Panca sila-dalam-Pembuatan

Kebijakan-Negara_Muhammad-Ardian-Setiawan.html http://academia.edu/implikasi

pancasila-dalam-kebijakan-negara https://brainly.co.id/tugas/13178435#readmore

25
26

Anda mungkin juga menyukai