Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar PKN dan LAB
Dosen Pengampuː Dra Hj. Lili Sukarliana, M.Pd/ Sunata, S.Pd, M.Pd
Npmː 205060052
2B
UNIVERSITAS PASUNDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berisikan tentang “Memperkuat
Ideologi Pancasila Sebagai Usaha Untuk Memperkuat Wawsan Ideologi Indonesia” tepat
pada waktunya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................... i
BAB I.................................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................................................. 1
BAB II .................................................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................................................. 3
PENUTUP......................................................................................................................................................... 21
A. Kesimpulan...................................................................................................................................... 21
B. Saran ................................................................................................................................................... 21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seluruh negara-negara didunia ini pasti memiliki suatu landasan atau
dasar yang kita kenal dengan Ideologi. Karena ideolgi merupakan dasar atau ide
atau cita-cita negara tersebut untuk semakin berkembang dan maju. Ideologi
sebagai landasan suatu bangsa dijadikan sebagai pandangan hidup bangsa
tersebut. Didunia ini terdapat berbagai macam ideologi yang telah berkembang
dan dianut oleh berbagai Negara dibelahan dunia ini. Indonesia sebagai Negara
yang mempunyai dasar Negara pancasila juga memiliki ideologi pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa. Pancasila yang sila-silanya diamanatkan dalam
pembukaan UDD 1945 telah menjadi kesepakatan nasional sejak ditetapkan
tanggal 18 agustus 1945 dan akan terus berlanjut sepanjang sejarah Negara
republik Indonesia.
Ideologi pancasila yang dianut dan diamalkan oleh bangsa Indonesia di
harapkan mampu melindungi bangsa Indonesia dari pengaruh-pengaruh buruk
globalisasi. Ideologi pancasila yang bersifat terbuka menerima segala hal yang
datang dari luar namun dapat memfilternya. Dengan tetap berpedoman pada
pancasila diharapkan bangsa Indonesia dapat membentengi diri dari segala hal
buruk yang datang dari luar yang dapat mengancam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Kedudukan pancasila sebagai ideologi menuntut kesetiaan,
nasionalisme, dan patriotisme warga Negaranya dalam menjunjung tinggi nilai-
nilai panasila. Ideologi pancasila menceminkan cara berpikir masyarakat
Indonesia dan juga membentuk masyarakat Indonesia menuju cita-cita.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pancasila sebagai ideologi dan apa hubungan Pancasila
sebagai ideologi?
2. Bagaimanakah Pancasila sebagai dasar negara?
3. Bagaimanakah Pancasila sebagai ideologi terbuka dan ideologi tertutup?
4. Bagaimanakah penguatan Ideologi Pancasila dikalangan Generasi Muda?
5. Jelaskan bagaimana tantangan Pancasila sebagai Ideologi negara?
1
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian Pancasila sebagai ideologi dan hubungan
Pancasila sebagai ideologi
2. Untuk mengetahui Pancasila sebagai dasar Negara
3. Untuk mengetahui Pancasila sebagai ideologi terbuka dan ideologi
tertutup
4. Untuk mengetahui penguatan ideologi Pancasila dikalangan generasi
muda
5. Untuk mengetahui tantangan Pancasila sebagai ideologi negara
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pancasila sebagai ideologi dan hubungan Pancasila sebagai
Ideologi
Pengertian Pancasila dan Ideologi
Pancasila, adalah ideologi dasar dalam kehidupan bagi negara Indonesia.
Nama ini terdiri dari dua kata Sanskertaː panca berarti lima dan sila berarti
prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh bagi rakyat Indonesia. Lima sendi utama
penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh khidmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada alinea ke-4 (pembukaan) Undang-
Undang Dasar 1945. Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima
sila Pancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap selama masa
perumusanan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari
lahirnya Pancasila.
Ideologi, merupakan suatu ide atau gagasan. Ideologi dapat dianggap
sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu, secara
umum dan beberapa arah filosofis atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas
yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan utama dibalik ideologi
adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses normatif. Ideologi adalah
sistem abstrak yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep
ini menjadi inti politik.
3
Hubungan Pancasila sebagai Ideologi
Hubungan Pancasila sebagai Idelogi bangsa Indonesia adalah bahwa nilai-
nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila itu menjadi cita-cita normatif
bagi penyelenggaraan bernegara. Dengan kata lain, visi atau arah dari
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia adalah
terwujudnya kehidupan yang ber-Ketuhanan, yang ber-Kemanusiaa, yang ber-
Persatuan, yang ber-Kerakyatan dan yang ber-Keadilan.
4
Pancasila sebagai dasar negara adalah sumber dari segala sumber hukum
Indonesia. dengan demikian Pancasila merupakan asas kerohanian tertib hukum
Indonesia yang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dijelmakan lebih
lanjut ke dalam empat pokok pikiran. Meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945.
Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara (baik hukum yang
tertulis maupun tidak tertulis). Mengandung norma yang mengharuskan
Undang-Undang Dasar mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-
lain penyelenggara negara (termasuk penyelenggara partai dan golongan
fungsional). Memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur. Hal ini dapat
dipahami karena semangat adalah penting bagi pelaksanaan dan penyelenggara
negara, karena masyarakat dan negara Indonesia senantiasa tumbuh dan
berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan dinamika masyarakat
dan negara akan tetap diliputi dan diarahkan asas kerohanian negara. Dasar
formal kedudukan Pancasila dasar Negara Republik Indonesia tersimpul dalam
pembukaan UUD 1945 alinea IV yang berbunyi sebagai berikutː “maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu susunan negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat, yang berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,
kerakyatan ynag dipimpin oleh hidmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial
seluruh rakyat Indonesia”.
Pengertian kata “Dengan Berdasarkan Kepada” hal ini secara yuridis
memiliki makna sebagai dasar negara. Walaupun dalam kalimat terakhir
pembukaan Undang – Undang Dasar 1945 tidak tercantum kata ‘Pancasila’
secara eksplisit namun anak kalimat “dengan berdasar kepada” ini memiliki
makna dasar negara adalah Pancasila. Hal ini didasarkan atas interpretasi
historis sebagaimana ditentukan oleh BPUPKI bahwa dasar negara Indonesia itu
di sebut dengan istilah Pancasila. Sebagaimana telat ditentukan oleh
pembentukan negara bahwa tujuan utama dirumuskanya Pancasila adalah
sebagai dasar negara Republik Indonesia. Oleh karena itu fungsi pokok Pancasila
adalah sebagai dasar Negara Republik Indonesia. hal ini sesuai dengan dasar
yuridis sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD q945. Dijelaskan bahwa
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum
5
Indonesia yang ada pada hakikatnya adalah merupakan suatu pandangan hidup,
kesadaran dan cita-cita hukum serta cita-cita moral yang meliputi suasana
kebatinan serta dari bangsa Indonesia. Selanjutnya dikatakan bahwa cita-cita
mengenai kemerdekaan individu, kemerdekaan bangsa prikemanusiaan,
keadilan sosial, perdamaian nasional, cita-cita politik mengenai sifat, bentuk dan
tujuan negar, cita-cita moral mengenai kehidupan kemasyarakatan dan
keagamaan sebagai pengejawatan dari budi nurani manusia. Dalam proses
reformasi dewasa ini MPR melalui sidang istimewa tahun 1998, mengembalikan
kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia. oleh karena itu
segala agenda dalam proses reformasi, meliputi sebagai bidang lain
mendasarkan pada kenyataan aspirasi rakyat reformasi, meliputi berbagai
bidang lain mendasarkan pada kenyataan aspirasi rakyat (sila IV) juga harus
mendasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Ideologi adalah salah satu prasyarat mutlak dalam pembangunan sebuah negara
modern. Pada abad itu, negara yang tidak berideologi dianggab sebagai bukan
negara modern, oleh karena itu ideologi sangat penting, mengapa? karena
didalam setiap ideologi terkandung nilai yang menjadi acuan system kehidupan
sebuah negara modern sebagai sebuah negara hukum dan bukan negara
kekuasaan.
Sesuai dengan pengertian ideologi di atas, dalam kedudukan sebagai dasar, atau
falsafah, atau ideology, Pancasila merupakan suatu system nilai yang layak dan
dapat digunakan untuk mengatur penyelenggaraan negara Indonesia. Dalam
6
pengertian yang melekat sebagai dasar negara ini maka menurut Kaelan
(2000;198) Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum negara,
atau dengan kata lain sebagai sumber kaidah hukum negara yang berperan
sebagai sumber tertip hukum nasional.
Berdasarkan kedudukan Pancasila sebagai ideologi bangsa, maka segala hal yang
dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat yang tidak sesuai atau
bertentangan dengan nilai-nilai pancasila menjadi inskonstitusional, dan
merupakan pengingkaran terhadap kedudukan Pancasila sebagai dasar negara
b) Ideologi Tertutup
1) Bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat
2) Bukan berupa nilai dan cita-cita
3) Kepercayaan dan kesetiaan ideologis yang kaku
4) Terdiri atas tututan konkrit dan operational yang diajukan secara
mutlak
7
menurut kaelan, nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila
sebagai ideologi terbukaː
1) Nilai dasar, yaitu hakekat kelima sila Pancasila
2) Nilai instrumental, yang merupakan aarahan, kebijakan strategi,
sasaran serta lembaga pelaksanaanya
3) Nilai praktis, yaitu merupakan realisasi nilai-nilai instrumental
dalam suatu realisasi pengalaman yang bersifat nyata, dalam
kehidupan sehari-hari dalam masyarakat, berbangsa dan
bernegara.
8
yang dapat dilakukan pemuda adalah dengan mewujudkan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan semboyan
Bhineka Tunggal Ika, untuk diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, serta menjadikan empat pilar bangsa tersebut sebagai
landasan pergerakan.
9
hukum, tetapi juga mengakibatkan adanya akibat atau sangsi moral. Sikap dan
tingkah laku nyata individu sebagai realisasi Pancasila secara subyektif disebut
Moral Pancasila.
10
Fasilitas internet dan fungsi perannya dapat menimbulkan pengaruh
positif maupun negatif dalam kehidupan manusia. Berbagai pengaruh positif
diantaranya memperluas pertemanan, menambah wawasan pengetahuan,
berinteraksi dan memperlancar komunikasi serta memudahkan berbagai
aktivitas baik dalam bekerja, berbelanja maupun mendapatkan informasi-
informasi edukatif. Pengaruh Iainnya diakibatkan terbukanya akses negatif bagi
siswa remaja dengan banyaknya informasi buruk yang membanjiri internet
(Setiawan, 2009:28). Dari internet akan didapatkan materi seks, kekerasan dan
Iain-lain dijajakan secara terbuka dan tanpa penghalang. Bisnis pornografi
merupakan salah satu bisnis nomor satu dalam dunia online. Bahkan tanpa
diundang, situs seperti itu bisa saja muncul tiba-tiba baik melalui e-mail maupun
layar pop-up. Bahkan di dunia maya seorang anak bisa menjadi orang Iain yang
diinginkan, misalnya seorang anak yang pemalu dapat dengan mudah
berkenalan melalui chatting atau e-mail, melalui game online mereka dapat
mengu bah karakter menjadi cantik, kaya, kuat atau hal Iain yang mungkin
berbeda dengan kehidupan nyata. Menggunakan fasilitas internet secara
berlebihan dapat menyebabkan seseorang kehilangan kontrol diri sehingga
mengabaikan tugas pokok kehidupan sebagai pribadi, keluarga ataupun sekolah.
11
yang ada pada setiap butir Pancasila sebagai ideologi negara juga bermakna
menjadikan Pancasila sebagai cita – cita atau visi. Hal ini tentunya berlaku untuk
pemerintah dan seluruh warga negara. Pada hakikatnya Pancasila sebagai
ideologi negara memiliki tiga dimensi sebagai berikutː
a. Dimensi Realitas
Mengandung makna bahwa nilai – nilai dasar yang terkandung
dalam dirinya bersumber dari nilai – nilai reak yang hidup dalam
masyarakatnya.
b. Dimensi Idealitas
Mengadung cita – cita yang ingin di capai dalam berbagai bidang
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
c. Dimensi Fleksibilitas
Mengandung relevansi atau kekuatan yang merangsang
masyarakat untuk mengembangkan pemikiran – pemikiran baru tentang
nilai – nilai dasar yang terkandung di dalamnya.
Pancasila sebagai ideologi negara memiliki peran yang konkret sebagai berikutː
a. Sebagai penuntun warga negara, artinya setiap perilaku warga negara
harus di dasarkan pada preskripsi moral.
b. Sebagai nilai – nilai yang tidak sesuai dengan sila – sila Pancasila.
12
ditandai beberapa hal, seperti ː engganya para penyelenggara negara
mewacanakan tentang Pancasila, bahkan berujung pada hilangnya Pancasila dari
kurikulum nasional, meskupun pada akhirnya timbul kesadaran penyelenggara
negara tentang pentingnya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi.
Dan pada era globalisasi tantangan Pancasila sebagai Ideologi adalah
banyaknya ideologi alternatif melalui media informasi yang mudah dijangkau
oleh seluruh anak bangsa radikalisme, ekstremisme, konsumerisme. Kemudian
tantangan selanjutnya adalah ekslusivisme sosial yang terkait derasnya arus
globalisasi yang mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi
identitas, gejala polarisasi dan fragmentasi sosial.
Unsur – unsur yang mempengaruhi tantangan terhadap Pancasila sebagai
ideologi negara meliputi faktor eksternal dan internal. Adapun faktor eksternal
meliputi hal- hal berikutː
• Pertarungan ideologis antara negara-negara super powerantara Amerika
Serikatan Uni Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan
bubarnya negara soviet sehingga Amerika menjadi satu-satunya negara
super power.
• Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan masuknya
berbagai ideologi asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
karena keterbukaaan informasi.
• Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk
dan kemajuan teknologi sehingga terjadi ekspoitasi terhadap sumber
daya alam secara masif. Dampak konkritnya adalah kerusakan
lingkungan, seperti banjir dan kebakaran hutan.
13
Dengan tantangan pancasila yang semakin berat, generasi bangsa di
harapkan mampu menjaga dan mempertahankan Pancasila sebagai ideologi
negara. Generasi bangsa dapat mempertahankan ideologi pancasila dengan cara
konsisten mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Sila ketuhanan yang maha esa dapat diwujudkan dengan toleransi
terhadap orang lain yang memiliki keyakinan yang berbeda. Kemanusiaan yang
adil dan beradab dapat di wujudkan dalam bentuk perilaku saling menghargai
martabat sesama manusia dan tidak melakukan diskriminasi. Dila persatuan
Indonesia tercermin dalam sikap gotong royong dan usaha untuk menciptakan
kerukunan. Sedangkan sila kerakyatan yang di pimpin oleh khidmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dapat diamalkan misalnya
dengan menyelesaikan masalah melalui musyawarah. Sementara itu sila
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat diwujudkan dalam bentuk
perilaku menghargai hak orang lain serta melaksanakan kewajiban.
14
Dalam definisi tertentu, Pancasila sebenarnya Indonesia itu sendiri. Ketuhanan
Yang Maha Esa merupakan spirit/ruh kebangsaan; Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab merupakan watak, karakter, dan kepribadian bangsa; Persatuan
Indonesia merupakan ikatan kebangsaan; Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan merupakan
media/wadah dan alat kebangsaan; dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia merupakan tujuan kebangsaan.
Masih Relevan
1 Juni 2019 menjadi penanda bahwa Pancasila sudah berusia 74 tahun. Rentan
waktu yang begitu panjang dan dinamika perkembangan masyarakat Indonesia
yang signifikan menimbulkan beberapa pertanyaan baru di kalangan petinggi
negara, akademisi, dan kita semua. Apakah Pancasila masih relevan dengan
kondisi negara dewasa ini? Apakah Pancasila masih mampu menjawab setiap
tantangan di era perkembangan teknologi, revolusi industri 4.0?
Apakah Pancasila masih bisa menjadi bintang pemandu bagi rakyat Indonesia,
khususnya generasi milenial?
Kondisi negara Indonesia sudah sangat jauh berubah dari semenjak awal
kemerdekaan. Perkembangan dan perubahan adalah hal yang tidak bisa
dihindari sebagai prasyarat untuk mencapai kemajuan dan tujuan kemerdekaan.
Perkembangan teknologi yang begitu pesat telah mendatangkan manfaat
sekaligus dan dampak buruk bagi masyarakat. Kemudahan, kecepatan, dan
efektivitas merupakan gambaran umum dampak kemajuan teknologi.
15
kelompok milenial mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap
perkembangan dan kemajuan Indonesia. Ditambah dengan jumlah aktivitas
warga negara di dunia maya didominasi oleh anak muda milenial. Generasi
milenial menjadi penyokong utama peredaran informasi di dunia virtual.
Pada waktu yang sama ancaman bangsa terus terus berkembang di setiap
bidang. Bidang ideologi (ancaman ekstremisme, paham radikal), bidang politik
(permasalahan pemilu, pejabat negara yang terjerat korupsi), bidang ekonomi
(kesenjangan yang masih tinggi), bidang sosial budaya (pengangguran,
kekerasan dalam rumah tangga), bidang pertahanan dan keamanan (terorisme,
konflik SARA, ilegal fishing). Revolusi industri 4.0 juga membawa disruption and
bridging generations. Terdapat gap antargenerasi dalam sebuah pola komunikasi
sehingga terjadilah disrupsi atau perubahan mendasar terhadap suatu realitas.
Fakta sosiologis di atas seolah menciptakan sebuah ilusi bahwa Pancasila telah
gagal menjawab setiap tantangan zaman. Kegagalan mendiagnosis permasalahan
yang ada menyebabkan lahirnya ide penyelesaian yang tidak solutif dan
memperburuk keadaan. Apabila kita melihat secara komprehensif dan
merasakan suasana kebatinan setiap masalah yang ada maka sebenarnya yang
terjadi adalah terdapatnya upaya untuk menggantikan atau melunturkan
Pancasila sebagai jati diri bangsa dan pegangan dalam kehidupan bernegara.
Sehingga internalisasi Pancasila dengan metode yang tepat adalah solusi di
tengah krisis nasionalisme yang terjadi saat ini.
Menjawab Problematika
Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia merupakan sebuah sistem
nilai kebaikan universal yang bisa diterapkan dalam konteks apapun baik pada
masa hari ini, besok, dan masa yang akan datang. Itu artinya Pancasila dengan
basis filosofinya yang mendalam sebenarnya mampu untuk menjawab setiap
problematika yang ada.
Terdapat dua syarat agar Pancasila dapat beroperasi secara optimal dalam
masyarakat. Pertama, Pancasila harus terpahami dan terinternalisasi pada setiap
16
individu. Kedua, mampu menggunakan Pancasila sebagai alat penyelesaian
masalah.
Pancasila sebagai nilai universal masih sangat relevan dengan generasi hari ini.
Pancasila hanya perlu terinternalisasi dengan baik ke setiap generasi yang ada
khususnya generasi milenial yang akan menjadi salah satu tokoh pergerakan
kemajuan negara yang kita cintai ini.
Nilai-nilai persatuan, forum-forum dunia maya juga dapat dijadikan media untuk
memperkuat semangat nasionalisme. Memprioritaskan persatuan dan kesatuan
bangsa di atas kepentingan golongan atau pribadi saat diskusi di forum-forum
dunia maya. Selalu menjunjung tinggi bhinneka tunggal ika dalam setiap
perbedaan di dalam forum online.
Nilai-nilai musyawarah dalam hikmat kebijaksanaan, berlaku santun terhadap
setiap pandangan politik setiap orang dalam dunia maya. Ikut serta menjalankan
setiap keputusan yang dihasilkan melalui diskusi online. Menyelesaikan setiap
perdebatan di grup online dengan mengedepankan musyawarah.
17
Nilai-nilai keadilan sosial, setiap orang mempunyai hak dan kewajiban yang
sama untuk mengakses informasi dan berkumpul dalam kelompok-kelompok
dunia maya dengan tetap menghargai hak asasi manusia setiap orang.
Oleh karena itu, di tengah krisis nasionalisme yang sedang melanda negeri ini,
Pancasila adalah cahaya penuntun untuk mengenal kembali jati diri bangsa dan
perekat untuk mempersatukan perbedaan. Semoga Tuhan yang Maha Esa
merahmati dan mencerahkan hati dan pikiran kita semua.
Terkait dengan segala upaya untuk mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi
impor lainnya, tentu itu bukan merupakan sebuah sikap ideologis yang logis
karena Sukarno sebagai penggali Pancasila menganggap bahwa Pancasila
merupakan sebuah ideologi yang memiliki kedudukan sebagai hogere of
tracking atau ideology yang memiliki nilai substansi yang lebih tinggi dari pada
ideologi sekuler lainnya di dunia lainnya, dan bahwa Pancasila merupakan
ideologi yang paling cocok bagi masyarakat Indonesia karena substansi dari nilai
ideologi Pancasila merupakan hasil dari proses sublimasi atas ideology-ideologi
sekuler di dunia saat itu, baik ideologi liberal, komunis, maupun ideologi turunan
dari dua ideologi tersebut.
18
negara. Untuk dapat mempertahankan Pancasila, maka yang penting adalah
menghayati dalam kehidupan sehari-hari filsafat Pancasila secara komprehensif
dan holistic. Penghayatan ini tidak hanya dikhususkan untuk rakyat, melainkan
yang terpenting dan terutama adalah penghayatan dari para aparatur negara
mulai dari presiden, hingga pejabat desa.
Bentuk penjabaran yang lebih konkrit dari Pancasila adalah pada UUD 1945, oleh
karena itu Pancasila dan UUD 1945 (asli) adalah satu kesatuan, dan perwujudan
dari pribadi yang pancasilais adalah menjalankan UUD 1945.Pancasila tentu
bukan suatu hal yangbisatercipta dengan sendirinya, karenanyaiaperlu
dipertahankan, diperjuangkan dan kemudian dilaksanakan oleh seluruh
komponen masyarakat Indonesia.
Jika hal ini yang terjadi maka sama saja bahwa negara menuntut rakyat berjiwa
Pancasila akan tetapi negara sendiri menjalankan konsepsi-konsepsi liberal yang
tidak menunjukan jiwa dan kepatuhan pada ideologi Pancasila. Ambil contoh,
Negara menuntut masyarakat menjalankan Pancasila, namun di satu sisi,
negaramenjalankan nilai-nilai liberal kapitalisme.
Bukti terkait fakta ini nampak pada pertambangan energi dan mineral yang
seharusnya dikelolah oleh negara, tetapi pada kenyataannya negara memberikan
ijin pengelolaan terhadap pihak swasta dan asing pula. Demikian pula sistem
pemerintahan yang liberal nampak pada sistem pendidikan, sitem politik dengan
multi partai, bahkan sistem hukum kita yang sangat liberalistik saat ini, semua
itu menunjukan tidak adanya kecocokan dan kekompakan, karenapada satu sisi
19
negara menyuruh rakyatnya untuk berjiwa Pancasila tetapi negara sendiri
mempraktikan nilai nilai liberalisme. Hal ini tentu menunjukan kegagalan
negara, tetapi tentu ini bukan kegagalan negara semata, melainkan merupakan
kegagalan kita bersama.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian tersebut pancasila sebagai dasar Negara mempunyai
sifatimperatif atau memaksa serta memiliki nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila yang berifat obyektif-subyektif. Bagi bangsa Indonesia hakikat yang
sesungguhnya dari pancasila adlah sebagai pandangan hidup bangsa dan sebagai
dasar Negara. Kedua pengertian tersebut sudah selayaknya kita pahami akan
hakikatnya. Selaim dari penggertian tersebut , pancasila memiliki beberapa
sebutan yang berbeda.
Menurut Harol H.Titus definisi dari ideology adalah salah suatu istilah
yang digunakan sekelompok cita-cita mengenai berbagai macam masalah politik
ekonomi filsafat sosial yang dilaksanakan bagi suatu rencanayang sistematis
tentang suatu cita-cita yang dijalankan oleh sekelompok atau lapisan masyarakat
Pancasila sebagai ideology terbuka adalah sebagai suatu system pemikiran
terbuka yang dimana memiliki ciri-ciri ideology dan fungsi ideology sesuai
bidangnya. Pancasila sebagai ideology terbuka memiliki dua ciri yaitu ideology
terbuka dan ideolgi tertutup.
B. Saran
Dari hasil bahan yang telah kami bahas, kami memberikan saran
kepada semua pihak, khususnya para generasi Indonesia untuk lebih
meningkatkan rasa kesatuan terhadap bangsa indonesia agar tercapai
kehidupan yang aman dan tentram.Karena kita sebagai bangsa indonesia sebagai
penerus perjuangan dan menjaga nama baik negara kita tercinta ini. Dan kita
harus memiliki sikap yang menjaga ketahaanan dan keutuhan negara Indonesia
kita tercinta ini. Makalah yang kami susun semoga bisa membantu kita lebih
memahami tetang pancasila sebagai ideologi negara yang lebih mendalam.
mohon pemakluman dari semuanya jika dalam makalah ini kami masih terdapat
banyak kekeliruan baik bahasa maupun pemahaman. karena tiadalah sesuatu
yang sempurna yang bisa manusia ciptakan.
21
DAFAR PUSTAKA
https://beritabojonegoro.com/read/19147-penguatan-ideologi-pancasila-pada-
pemuda-generasi-penerus-bangsa.html
https://www.kompasiana.com/sinta77790/5fab9d0bd541df511b3f1792/tantangan-
pancasila-sebagai-ideologi-negara
22