Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah


Berawal dari rasa kepedulian terhadap alam yang mulai tercemar oleh
limbah rumah tangga karena kebiasaan membuang sampah dialiran sungai
terutama dialiran sungai Cikadongdong, Desa Payung. Kemudian saya dan teman-
teman berinisiatif untuk membersihkan aliran sungai yang penuh dengan limbah-
limbah organik maupun non organik dari rumah tangga.
Seiring bertambanhya jumlah penduduk maka bertambah pula limbah
sampah, bahkan tanpa kita sadari setiap hari sampah bertambah dan sampai terjadi
penumpukan. Sedangakn untuk penguraian secara alami satu jenis sampah saja
membutuhkan waktu yang panjang untuk menguraikannya. Ditambah dengan
kebiasaan turun temurun masyarakat sekitar yang menjadikan sungai sebagai
tempat pembuangan sampah tanpa memikirkan resiko yang harus dihadapi di
kemudian hari. Sungai cikadongdong sendiri berpotensi mencemari lingkungan
dan ekosistem yang hidup didalamnya.
Untuk itu, saya dan kawan-kawan mencoba membersihkan sungai
Cikadongdong yang akhirnya dibantu oleh masyarakat sekitar setelah diberikan
pengertian dan edukasi bahwa sungai itu sangat penting untuk kehidupan
manusia. Dengan seiring berjalannya waktu saya dan teman-teman melihat bahwa
sungai Cikadongdong mempunyai potensi yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan
wisata. Kemudian saya terinspirasi oleh wisata arum jeram yang ada di
purwakarta. Dan dari sinilah muncul ide atau gagasan untuk membuat
Cikadongdong menjadi wisata river tubing.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana mengedukasi masyarakat untuk tidak membuang sampah


sembarangan ke sungai?
2. Bagaimana memanfaatkan sumber daya alam (aliran sungai
Cikadongdong) menjadi nilai yang ekonomis?

1
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk membuat masyarakat sadar akan pentingnya sumber daya alam.
2. Untuk mengembangkan kelestarian alam dan untuk mendapatkan nilai
yang ekonomis.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Edukasi Kepada Masyarakat Untuk Tidak Membuang Sampah


Sembarangan
Kebiasaan membuang sampah ke sungai merupakan kebiasaan yang sudah
berlangsung lama terjadi di masyarakat, karena mereka menganggap ketika kita
membuang sampah itu akan hanyut tanpa mereka sadari sampah tersebut akan
menumpuk dan membendung aliran air yang akan menyebabkan banjir dan lain-
lain. Berangkat dari masalah tersebut saya mengajak teman-teman dan para pegiat
alam untuk membersihkan aliran sungai sebagai bentuk kepedulian terhadap
sumber daya alam, yang apabila dikelola dengan baik akan menghasilkan dampak
yang bermafaat bagi sekitar khususnya masyarakat.
Bentuk edukasi kepada masyarakat tidak mudah tapi saya dan teman-teman
memiliki kesadaran untuk membersihkan sungai tersebut di mulai dari lingkup
yang lebih kecil yaitu dari diri sendiri dan kesadaran dari komunitas. Dan saya
percaya bahwa ketika kita mencontohkan sesuatu yang baik pasti akan berdampak
sesuatu yang baik pula. Walaupun membutuhkan waktu yang tidak singkat agar
masyarakat tersebut sadar bahwa membuang sampah sembarangan itu tidak baik
dan akan berdampak pada lingkungan sekitar. Namun saya yakin masyarakat
sedikit demi sedikit akan mulai sadar dengan terus menerus membersihkan aliran
sungai tersebut.

2.2 Pemanfaatan Sumber Daya Alam Sebagai Nilai Ekonomis

Kami sadar bahwa untuk mengedukasi masyarakat itu tidak mudah seperti
membalikan telapak tangan. Perlu kerja keras yang terus menerus di lakukan dan
saya sadar bahwa untuk melakukan hal tersebut membutuhkan dukungan dari
berbagai aspek yaitu aspek finansial.
Berawal dari situ, saya dan teman-teman mencari kegiatan yang bernilai
ekonomis dan mencoba mencari referensi dari mulai media social, media
elektronik dan media cetak kegiatan apa yang sekiranya cocok di terapkan di
sungai Cikadongdong. Terinspirasi dari olahraga air yang sedang popular di

3
Purwakarta yaitu arum jeram saya dan teman-teman mencoba menerapkannya di
sungai Cikadongdong, akan tetapi terkendala kontur sungai yang sempit dan juga
berbatu di tambah debit air yang kurang. Kemudian kami mencari referensi di
internet, munculah tubing yaitu sejenis arum jeram dengan menggunakan media
pengarungan ban bekas.
Selama beberapa bulan saya dan teman-teman terus mendalami kegiatan ini
dan terus berinovasi menyesuaikan kontur sungai termasuk diantaranya
pembuatan track yang akan di pakai untuk tubing, dan tidak melupakan tingkat
kemanannya seperti apa dan juga memodifikasi media pengarungan dan
kelengkapan alat pelindung diri.
Memang tidak mudah, apalagi semua itu dilakukan dengan mengandalkan
alat-alat manual yang bermodalkan semangat pemuda. Terkadang, cemoohan
datang dari mereka tapi berkat kerjasama dan kegigihan saya dan teman-teman
yakin bahwa kegiatan yang kami lakukan itu bermanfaat, dan tidak akan sia-sia.
Selama beberapa bulan kami tidak langsung mempromosikan kegiatan ini,
di karenakan faktor keamanan. Akan tetapi kami terus mencoba sampai kami rasa
sudah ideal dan aman untuk di mulai. Kemudian kami mendapatkan kesempatan
mengikuti pelatihan water rescue di Malang berjumlah 16 orang tepatnya di
Sedaer River Tubing. Disana kami mendapatkan ilmu tentang pertolongan
pertama gawat darurat dan penyelamatan di air yang sangat di butuhkan untuk
kami terapkan di sungai cikadongdong.
Akhirnya tercetuslah sebuah nama yang kami ambil dari aliran sungai itu
sendiri yaitu Cikadongdong River Tubing dan kami sah kan berdasarkan
kesepekatan bersama. Lambat laun kegiatan kami mendapatkan respon yang
positif terutama dari Dinas Pariwisata Kabupaten Majalengka. Terbukti dengan
menjadi wisatawan pertama yang mencoba wisata Cikadongdong River Tubing
pada tahun 2017 silam. Pada saat itu kita hanya mempunyai satu opsi jarak yaitu
350 meter.
Alhamdulillah dengan berjalannya waktu wisata Cikadongdong River
Tubing mulai di kenal, terutama wilayah tiga Cirebon. Hal itu dibuktikan Dengan
meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Cikadongdong River Tubing dari

4
hari ke hari terutama weekend. Mungkin itu disebabkan karena di wilayah tiga
Cirebon belum pernah ada wisata sejenis river tubing.
Selain mengandalkan promosi dari mulut ke mulut kami juga memanfaatkan
media sosial sebagai alat media promosi. Dengan di bantu oleh pegiat media
sosial yang ada di daerah Kabupaten Majalengka.
Berselang dua tahun, jumlah pengunjung semakin bertambah melebihi
ekspetasi awal kami. Tercatat di tahun 2019 kurang lebih ada 32.000 pengunjung
yang datang. Kemudian kami di percaya untuk menghelat acara PHBN Kabupaten
Majalengka yaitu dari bidang olahraga dengan diadakannya Race Tubing untuk
OPD sekabupaten Majalengka sekaligus peresmian koperasi Payung Raksagiri
sebagai badan hukum wisata Cikadongdong River Tubing oleh Bapak Bupati
Kabupaten Majalengka Dr. H. karna sobahi, M.M.Pd.
Masih di tahun yang sama, secara mengejutkan wisata Cikadongdong River
Tubing masuk dalam nominasi AFI AWARD 2019 yang di selenggarakan di
gedung Sapta Pesona, Jakarta sebagai wisata air terpopuler di Indonesia.
Alhamdulillah kami menyabet juara pertama untuk wisata air terpopuler di
Indonesia. Merupakan suatu kebanggan untuk kami dapat meraih penghargaan
tersebut.
Dari semua pencapaian yang kita raih itu berimbas banyak terhadap
lingkungan sekitar, baik dari segi ekonomi maupun social. Terbukti dengan
munculnya lapangan kerja baru yaitu kami bisa menjaring sekitar 40 pemuda desa
payung yang tidak mempunyai pekerjaan sebagai karyawan dan juga berniaga
dengan adanya 7 gerai usaha di area Cikadongdong River Tubing.

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bentuk edukasi kepada masyarakat tidak mudah tapi saya dan teman-teman
memiliki kesadaran untuk membersihkan sungai tersebut di mulai dari lingkup
yang lebih kecil yaitu dari diri sendiri dan kesadaran dari komunitas. Dan saya
percaya bahwa ketika kita mencontohkan sesuatu yang baik pasti akan berdampak
sesuatu yang baik pula. Walaupun membutuhkan waktu yang tidak singkat agar
masyarakat tersebut sadar bahwa membuang sampah sembarangan itu tidak baik
dan akan berdampak pada lingkungan sekitar.
Kemudian untuk menghasilkan sesuatu yang ekonomis dari pemanfaatan
sumber daya alam, diperlukan kerja keras, inovasi dan rasa kepedulian terhadap
sumber daya alam dan masyarakat sekitar terkhusus di lingkungan tempat kita
tinggal. Dampak dari kerja keras tersebut menghasilkan ide dan imajinasi yang
saya dan teman-teman tuangkan ke dalam sumber daya alam di lingkungan kita
tepatnya sungai cikadongdong.
Alhasil, saya dan teman-teman berhasil mewujudkan cita-cita dengan
membentuk objek wisata cikadongdong river tubing dan menjadikan sebuah nilai
yang ekonomis terhadap pemuda dan komunitas, serta masyarakat sekitar yang
ada di Desa Payung.

3.2 saran

Dengan adanya objek wisata Cikadongdong River Tubing dan segala kerja
keras serta pencapaian yang di dapat sampai saat ini, semoga menjadi pelecut
semangat para pemuda desa payung untuk terus berinovasi dan memperhatikan
lingkungan sekitarnya, dan menjadi manfaat untuk masyarakat Desa Payung itu
sendiri.

6
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai