PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk membuat masyarakat sadar akan pentingnya sumber daya alam.
2. Untuk mengembangkan kelestarian alam dan untuk mendapatkan nilai
yang ekonomis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kami sadar bahwa untuk mengedukasi masyarakat itu tidak mudah seperti
membalikan telapak tangan. Perlu kerja keras yang terus menerus di lakukan dan
saya sadar bahwa untuk melakukan hal tersebut membutuhkan dukungan dari
berbagai aspek yaitu aspek finansial.
Berawal dari situ, saya dan teman-teman mencari kegiatan yang bernilai
ekonomis dan mencoba mencari referensi dari mulai media social, media
elektronik dan media cetak kegiatan apa yang sekiranya cocok di terapkan di
sungai Cikadongdong. Terinspirasi dari olahraga air yang sedang popular di
3
Purwakarta yaitu arum jeram saya dan teman-teman mencoba menerapkannya di
sungai Cikadongdong, akan tetapi terkendala kontur sungai yang sempit dan juga
berbatu di tambah debit air yang kurang. Kemudian kami mencari referensi di
internet, munculah tubing yaitu sejenis arum jeram dengan menggunakan media
pengarungan ban bekas.
Selama beberapa bulan saya dan teman-teman terus mendalami kegiatan ini
dan terus berinovasi menyesuaikan kontur sungai termasuk diantaranya
pembuatan track yang akan di pakai untuk tubing, dan tidak melupakan tingkat
kemanannya seperti apa dan juga memodifikasi media pengarungan dan
kelengkapan alat pelindung diri.
Memang tidak mudah, apalagi semua itu dilakukan dengan mengandalkan
alat-alat manual yang bermodalkan semangat pemuda. Terkadang, cemoohan
datang dari mereka tapi berkat kerjasama dan kegigihan saya dan teman-teman
yakin bahwa kegiatan yang kami lakukan itu bermanfaat, dan tidak akan sia-sia.
Selama beberapa bulan kami tidak langsung mempromosikan kegiatan ini,
di karenakan faktor keamanan. Akan tetapi kami terus mencoba sampai kami rasa
sudah ideal dan aman untuk di mulai. Kemudian kami mendapatkan kesempatan
mengikuti pelatihan water rescue di Malang berjumlah 16 orang tepatnya di
Sedaer River Tubing. Disana kami mendapatkan ilmu tentang pertolongan
pertama gawat darurat dan penyelamatan di air yang sangat di butuhkan untuk
kami terapkan di sungai cikadongdong.
Akhirnya tercetuslah sebuah nama yang kami ambil dari aliran sungai itu
sendiri yaitu Cikadongdong River Tubing dan kami sah kan berdasarkan
kesepekatan bersama. Lambat laun kegiatan kami mendapatkan respon yang
positif terutama dari Dinas Pariwisata Kabupaten Majalengka. Terbukti dengan
menjadi wisatawan pertama yang mencoba wisata Cikadongdong River Tubing
pada tahun 2017 silam. Pada saat itu kita hanya mempunyai satu opsi jarak yaitu
350 meter.
Alhamdulillah dengan berjalannya waktu wisata Cikadongdong River
Tubing mulai di kenal, terutama wilayah tiga Cirebon. Hal itu dibuktikan Dengan
meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Cikadongdong River Tubing dari
4
hari ke hari terutama weekend. Mungkin itu disebabkan karena di wilayah tiga
Cirebon belum pernah ada wisata sejenis river tubing.
Selain mengandalkan promosi dari mulut ke mulut kami juga memanfaatkan
media sosial sebagai alat media promosi. Dengan di bantu oleh pegiat media
sosial yang ada di daerah Kabupaten Majalengka.
Berselang dua tahun, jumlah pengunjung semakin bertambah melebihi
ekspetasi awal kami. Tercatat di tahun 2019 kurang lebih ada 32.000 pengunjung
yang datang. Kemudian kami di percaya untuk menghelat acara PHBN Kabupaten
Majalengka yaitu dari bidang olahraga dengan diadakannya Race Tubing untuk
OPD sekabupaten Majalengka sekaligus peresmian koperasi Payung Raksagiri
sebagai badan hukum wisata Cikadongdong River Tubing oleh Bapak Bupati
Kabupaten Majalengka Dr. H. karna sobahi, M.M.Pd.
Masih di tahun yang sama, secara mengejutkan wisata Cikadongdong River
Tubing masuk dalam nominasi AFI AWARD 2019 yang di selenggarakan di
gedung Sapta Pesona, Jakarta sebagai wisata air terpopuler di Indonesia.
Alhamdulillah kami menyabet juara pertama untuk wisata air terpopuler di
Indonesia. Merupakan suatu kebanggan untuk kami dapat meraih penghargaan
tersebut.
Dari semua pencapaian yang kita raih itu berimbas banyak terhadap
lingkungan sekitar, baik dari segi ekonomi maupun social. Terbukti dengan
munculnya lapangan kerja baru yaitu kami bisa menjaring sekitar 40 pemuda desa
payung yang tidak mempunyai pekerjaan sebagai karyawan dan juga berniaga
dengan adanya 7 gerai usaha di area Cikadongdong River Tubing.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bentuk edukasi kepada masyarakat tidak mudah tapi saya dan teman-teman
memiliki kesadaran untuk membersihkan sungai tersebut di mulai dari lingkup
yang lebih kecil yaitu dari diri sendiri dan kesadaran dari komunitas. Dan saya
percaya bahwa ketika kita mencontohkan sesuatu yang baik pasti akan berdampak
sesuatu yang baik pula. Walaupun membutuhkan waktu yang tidak singkat agar
masyarakat tersebut sadar bahwa membuang sampah sembarangan itu tidak baik
dan akan berdampak pada lingkungan sekitar.
Kemudian untuk menghasilkan sesuatu yang ekonomis dari pemanfaatan
sumber daya alam, diperlukan kerja keras, inovasi dan rasa kepedulian terhadap
sumber daya alam dan masyarakat sekitar terkhusus di lingkungan tempat kita
tinggal. Dampak dari kerja keras tersebut menghasilkan ide dan imajinasi yang
saya dan teman-teman tuangkan ke dalam sumber daya alam di lingkungan kita
tepatnya sungai cikadongdong.
Alhasil, saya dan teman-teman berhasil mewujudkan cita-cita dengan
membentuk objek wisata cikadongdong river tubing dan menjadikan sebuah nilai
yang ekonomis terhadap pemuda dan komunitas, serta masyarakat sekitar yang
ada di Desa Payung.
3.2 saran
Dengan adanya objek wisata Cikadongdong River Tubing dan segala kerja
keras serta pencapaian yang di dapat sampai saat ini, semoga menjadi pelecut
semangat para pemuda desa payung untuk terus berinovasi dan memperhatikan
lingkungan sekitarnya, dan menjadi manfaat untuk masyarakat Desa Payung itu
sendiri.
6
Lampiran