Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN AIR LAUT SEBAGAI SOLUSI MASALAH KEKURANGAN


AIR BERSIH

BIDANG KEGIATAN

PKM GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh:

Fajar Sidiq Permata Groda; 1913511055; 2019

Ni Luh Putu Ratih Pravitha; 1913511006; 2019

Luthfy Allyana Damayanti Saqha; 1913521006; 2019

Awalul Rizal Rohman Sidik; 1913511018; 2019

Agung Ayu Koman Nareswari; 1913521018; 2019

Ni Made Diwyanita Soka Wijaya; 1913511031; 2019

Cindy Claudia Br Sembiring; 1913521030; 2019

Nanda Raka Bestari; 1913511043; 2019

Ranisa Gayatri Ilhami

Ni Putu Pradnyana Dewi; 1913521054; 2019

Dzaki Adilla Razaan; 1913511067; 2019

Kevin Difa Cahyadi; 1913521066; 2019

Dwina Basyaasah Rahmaningrum; 1913511079; 2019

Fany Ekaristi Br Sitepu; 1913511089; 2019

UNIVERSITAS UDAYANA

JIMBARAN

2019
PENGESAHAN PKM GAGASAN TERTULIS

1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Air Laut Sebagai Solusi Masalah


Kekurangan Air Bersih
2. Bidang Kegiatan : PKM-GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : ………………………………
b. NIM : ………………………………
c. Jurusan : ………………………………
d. Perguruan Tinggi : ………………………………
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : ………………………………
f. Email : ………………………………
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : ………………Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : ………………………………
b. NIDN/NIDK : ………………………………
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : ………………………………
Kota, Tanggal-Bulan-Tahun

Menyetujui
Wakil/Pembantu Dekan atau Ketua Ketua Pelaksana Kegiatan,
Jurusan/Departemen/Program Studi/Pembimbing
Unit Kegiatan Mahasiswa

(__________________________) (________________________)
NIP/NIK. NIM.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan/ Direktur Dosen Pendamping,


Politeknik/ Ketua Sekolah Tinggi,

(__________________________) (______________________)
NIP/NIK. NIDN/NIDK.

2
DAFTAR ISI

Pendahuluan ............................................................................................ 1
Tujuan .................................................................................................... 2
Manfaat ................................................................................................... 2
Gagasan ................................................................................................... 3

Kesimpulan ............................................................................................... 5

Daftar Pustaka .......................................................................................... 6


1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, yang terbentang dari
sabang sampai merauke. Sudah diketahui jika luas lautan di Indonesia lebih besar
dari wilayah daratannya. Sekitar 2/3 wilayah di Indonesia ditutupi oleh laut.
Karena lautnya yang luas, Indonesia mendapatkan julukan negara maritim. Selain
itu, kekayaan lautnya pun tak terhingga, mulai dari hewan-hewannya, sampai
tumbuhan-tumbuhannya

Walau memiliki kekayaan yang berlimpah di dalam laut, tapi masih ada
salah satu kekayaan yang belum dapat dimanfaatkan dengan maksimal, yaitu air
lautnya. Air laut di Indonesia sangat banyak, namun belum ada yang bisa
memanfaatkannya. Air laut diketahui memiliki kandungan garam yang lumayan
tinggi yang lebih asin dari cairan dalam tubuh kita, jika kita meminumnya maka
akan berakibat fatal pada organ tubuh kita dan bisa menyebabkan kematian.
Karena kandungan garam ini juga, jiga kita memakainya untuk mandi dan
mencuci maka akan terasa lengket dan itu akan mengganggu kita saat beraktivitas.

Di Jepang sendiri sudah diciptakan sebuah alat yang dapat mengubah air
laut menjadi air tawar yang bisa diminum dan digunakan untuk aktivitas rumah
tangga. Mesin ini dapat membantu masyarakat yang kekurangan air bersih untuk
kegiatan rumah tangga. Jepang pun sudah menyumbangkan 3 alatnya ke daerah
Labuan Bajo demi membantu warga disana dalam memperoleh air bersih.

Di Indonesia sendiri, belum bisa membuat maupun membeli alat tersebut,


alasan utamanya adalah biaya yang diperlukan sangat banyak. Sementara,
ketersediaan air bersih di Indonesia sudah mulai marak di kalangan masyarakat,
ini menjadi kekhawatiran pemerintah jika suatu saat air bersih di Indonesia akan
habis. Maka dari itu, kami sebagai mahasiswa ingin membuat sebuah solusi untuk
masalah tersebut, dengan meneliti sebuah alat sederhana, yang nantinya bisa
mengatasi masalah tersebut.

4
1.2 Tujuan
Tujuan dibutanya penelitian ini adalah untuk membantu masyarakat yang
kekurangan air bersih di suatu daerah terpencil, yang nantinya air tersebut akan
mereka gunakan untuk berkegiatan sehari-hari.

1.3 Manfaat
 Bagi mahasiswa : dapat mengatahui manfaat alat yang digunakan dan
menambah wawasan mahasiswa
 Bagi masyarakat : dapat menambah wawasan masyarakat tentang
penyulingan air laut
 Bagi pemerintah : dapat mempertimbangkan dan membantu
menangani masalah kekurangan air bersih
2. GAGASAN

Ketika melihat kondisi masyarakat Indonesia yang kerap kali merasakan


kesulitan mendapatkan air bersih, terutama pada saat musim kemarau, terbersit
sebuah pemikiran di benak kami tentang bagaimana mengatasi permasalahan
tersebut. Apalagi sekarang adalah musim kemarau dan baru akan berakhir dua
bulan lagi atau sekitar bulan Oktober. Bahkan menurut Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kemarau tahun ini akan lebih kering
karena adanya fenomena El Nino. Dampak kekeringan pun meluas. Tak hanya
terjadi di pulau Jawa, sejumlah titik di Kalimantan hingga Sumatra juga
mengalami kekeringan.

Berkaitan dengan masalah tersebut, kami pun berusaha mencari solusinya.


Namun kami menyadaari bahwa mata air pun bahkan mengalami kekeringan,
begitu pula dengan sungai dan beberapa sumber air bawah tanah lainnya.
Kami menemui kesulitan disini. Gagasan awal kami adalah untuk mencoba
mencari titik mata air lain atau memperbaiki sistem yang ada sehingga mata
air bisa mengalir kembali. Sayangnya, hal tersebut mustahil dilakukan.

Karena itulah, kami pun mencoba bereskperimen. Kami berbagi pikiran


tentang hal ini dan kemudian menemukan sebuah titik terang. Ada satu cara
yang dapat dilakukan sebagai solusi tentang permasalahan krisis air tersebut.
Sebagai para mahasiswa yang mendalami ilmu tentang kelautan dan
perikanan, kami mencoba melakukan penyulingan air laut.

Tentunya dengan pembuatan teknologi konstruksi penyulingan tersebut,


desain dan konstruksi dari teknologi tadi menjadi tahap penting dari hasil
penelitian kelak. Selain itu, Kalibrasi terhadap alat hasil konstruksi diperlukan
untuk memastikan bahwa tidak ada kebocoran atau kerusakan yang dapat
menyebabkan alat tidak berfungsi maksimal. Dan untuk akhirnya, Air laut
yang menjadi bahan baku akan diambil langsung dari laut. Pengambilan data
air laut akan dilakukan setiap hari (selama 5 minggu). Data yang diperoleh
berupa, suhu ruangan, jumlah air hasil pengolahan dan jumlah air sisa
(mengandung garam). Saat matahari bersinar terik, suhu udara dalam ruangan
kaca akan meningkat tajam sehingga air akan menguap dan menempel pada
dinding kaca bagian dalam. Gravitasi akan menarik turun bulir-bulir uap air
tersebut ke penampungan. Air inilah yang menjadi air minum. Nantinya,
Sampel air hasil pengolahan akan dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui
apakah air hasil tersebut sesuai dengan kualitas air minum yang disyaratkan
oleh Kementrian Kesehatan RI.

2
3. KESIMPULAN
Usaha pengembangan konstruksi penyulingan ini perlu dilakukan
tes hingga menghasilkan keakuratan hasil air yang bersih. Untuk modal,
kami mengusahakan dapat meminimalisir kesalahan yang terjadi dalam
proses baik pembuatan atau pemakaiannya sehingga lebihnya modal dapat
kita gunakan dalam proses penyaluran teknologi penyulingan air ini ke
daerah pelosok.
Dengan pemaparan sebelumnya, Kami berharap dalam pembuatan
konstruksi Penyulingan air ini dapat memberikan efek besar kepada
masyarakat di daerah pelosok yang kekurangan air bersih.
DAFTAR PUSTAKA

kupang.tribunnews.com/2018/02/06/jepang-bantu-tiga-mesin-penyulingan-air-
laut-untuk-warga-messah-labuan-bajo

id.wikipedia.org/wiki/Osmosis_terbalik

bobo.grid.id/read/08679494/kenapa-kita-tidak-bisa-minum-air-laut-?page=all

Anda mungkin juga menyukai