Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

KULIAH KERJA NYATA (KKN)

Judul Kegiatan:

PEMBUATAN FILTER AIR SEDERHANA SKALA RUMAH


TANGGA

Oleh:

Afrizal Ilham Tawakal


NIM: 14513126
Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

PUSAT KULIAH KERJA NYATA (KKN)


DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur penulis ucapkan kehadirat
Allah SWT karena rahmat serta hidayah Nya penulis mampu menjalankan
kewajiban dalam menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang
berjudul “PEMBUATAN PENYARING AIR(FILTER) SEDERHANA
SKALA RUMAH TANGGA”. Sholawat serta salam tidak lupa penulis
sampaikan kepada Rasulullah Muhammad SAW karena petunjuk dan
dakwah beliaulah kita dapat mengenal Allah SWT dan agama Islam sebagai
petunjuk yang bermanfaat bagi para pengikutnya di kehidupan dunia dan di
kehidupan akhirat nantinya insyaallah.
Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terimakasih
kepada pihak-pihak yang membantu dalam proses penyusunan laporan
KKN, diantaranya:
1. Orangtua yang telah menuluskan do’a serta kasih sayangnya kepada
penulis sehingga membukakan pintu-pintu rizki yang luas berupa
ilmu dan kemudahan dalam melaksanakan KKN.
2. Bapak Tian Wahyudi dan Bapak Rofiq El Rois selaku Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL) 1 dan 2 yang telah membimbing dan
mengarahkan penulis dari pra kegiatan sampai pasca kegiatan
KKNserta dalam penyusunan laporan KKN.
3. Bapak Suranto sekeluarga, selaku tuan rumah yang telah mendukung
sepenuhnya semua kegiatan kami selama di Soromayan. Terima
kasih banyak atas penyediaan sarana dan prasarana selama kami
KKN. Terimakasih atas ‘Tempat Terindah’ yang dipersuguhkan buat
kami. Terimakasih telah menjadi orangtua kedua kami yang telah
memberikan kasih sayang yang nyata selama satu bulan kami
tinggal.
4. Teman-teman, khususnya dari teman-teman Posko Unit 324 yang
telah bekerja sama memberikan masukan, saran dan semangat
sehingga penyusunan laporan dapat lebih baik.
Penulis menyadari masih banyaknya kekurangan dalam penyusunan
laporan ini sehingga diharapkan kritik dan saran yang membangun agar
laporan ini menjadi semakin lebih baik. Dengan adanya penyusunan laporan
ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis secara khusus dan
bagi masyarakat lingkungan desa Bandungrejo pada umumnya.
Semoga segala amal kebaikan dan bantuannya diterima dan
mendapat balasan rahmat dan karunia yang lebih baik dari Allah SWT.
Tidak lupa penulis memohon maaf apabila selama melaksanakan KKN
terdapat kekhilafan dan kesalahan yang disadari maupun tidak disadari dan
penulis menyadari sepenuhnya akan keterbatasan yang penulis miliki. Oleh
karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun penulis terima
dengan senang hati. Semoga laporan akhir Kuliah Kerja Nyata ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan sebagai referensi, Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Soromayan,31 Agustus 2017

Penulis,
Afrizal Ilham Tawakal
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan...............................................................................................
Kata Pengantar.........................................................................................................
Daftar Isi..................................................................................................................
Daftar Gambar.........................................................................................................
Daftar Tabel.............................................................................................................
Lampiran..................................................................................................................
BAB I. ANALISIS SITUASI.................................................................................
BAB II. PROGRAM KEGIATAN.......................................................................
BAB III. METODE PELAKSANAAN................................................................
BAB IV. HASIL PEMBAHASAN........................................................................
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................
DAFTAR TABEL..................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................
Lampiran 1. Lembar Hasil Observasi (LHO)..........................................................
Lampiran 2. Rekapitulasi program kegiatan............................................................
Lampiran 3. Matriks program individu ...................................................................
Lampiran 4. Buku catatan kegiatan harian .............................................................
BAB I

ANALISIS SITUASI

Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Model Reguler


diselenggarakan sebagai salah satu wujud kegiatan pengabdian untuk
masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Islam Indonesia,
dimana mahasiswa dituntut untuk ikut berperan aktif terhadap kegiatan-
kegiatan yang ada di sekitar masyarakat dan sebagai media pembelajaran
bagi mahasiswa agar dapat hidup bermasyarakat. Kegiatan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) dilaksanakan di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngablak,
Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Kuliah Kerja Nyata yang
dimulai pada tanggal 31 Juli hingga 31 Agustus 2017. Hasil obersvasi yang
telah dilakukan adalah informasi kondisi eksisting, persoalan yang dihadapi,
dan peta akses menuju Desa Bandungrejo.

1.1. Kondisi Eksisting

Desa Bandungrejo merupakan desa yang terletak di Kecamatan


Ngablak, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Desa Bandungrejo
memiliki luas lahan sebesar 375 hektar, dengan luas bangunan 52 hektar dan
292 hektar ladang. Desa Bandungrejo memiliki 9 dusun yaitu Noyogaten,
Bakalan, Bandungrejo, Pendem, Citrogaten, Brongkol, Kayuares,
Kenanggan, dan Soromayan. Desa Bandungrejo memiliki jumlah penduduk
sebanyak 3.452 jiwa yang terdiri dari 1.841 pria dan 1.861 wanita. Mata
pencaharian yang dilakukan oleh warga terdiri dari petani sejumlah 1.770
jiwa, buruh tani sejumlah 392 jiwa, 105 jiwa buruh bangunan, dan 36 mata
pencaharian lainnya. Desa Bandungrejo memiliki batas-batas administrasi
sebagai berikut:

 Sebelah Utara : Kelurahan Madiogondo


 Sebelah Timur : Kelurahan Pakis
 Sebelah Selatan : Kelurahan Tegalrejo
 Sebelah Barat : Kelurahan Magersari
1.2 Persoalan Yang DihadapiMasyarakat
Permasalahan yang sangat umum ditemukan di desa Bandungrejo adalah
permasalahan sanitasi, salah satu yang paling menonjol adalah mengenai air
bersih. Air bersih yang digunakan oleh masyarakat desa Bandungrejo,
khususnya warga dusun Soromayan kualitasnya masih dalam kategori
kurang layak, air tersebut memiliki warna yang keputihan serta terdapat
partikel-partikel yang terbawa dari tanah lempung sehingga harus melalui
proses pengolahan apabila ingin dikonsumsi atau digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari.
Air merupakan salah satu penyebab masalah kesehatan. Kesehatan
merupakan hal yang sangat berharga bagi manusia. Menjaga kesehatan
dapat dimulai dengan menjaga kesehatan lingkungan (Sastrawijaya, Tresna,
1991).
Sanitasi dan perilaku kebersihan yang buruk serta air minum yang tidak
aman berkontribusi terhadap 88% kematian anak akibat diare di seluruh
dunia. Bagi anak-anak yang bertahan hidup, seringnya menderita diare dapat
berkontribusi terhadap masalah gizi, sehingga menghalangi anak-anak untuk
dapat mencapai potensi maksimal mereka. Kondisi ini selanjutnya
menimbulkan implikasi serius terhadap kualitas sumber daya manusia dan
kemampuan produktif suatu bangsa di masa yang akan datang (UNICEF
Indonesia, 2012).
1.3 PetaAkses
Akses jalan menuju desa Bandungrejo jika ditinjau dari kampus terpadu
Universitas Islam Indonesia dapat dilihat pada Gambar 1.1. berikut:

Gambar 1.1. Peta akses jalan dari UII menuju desa Bandungrejo
BAB II

PROGRAM KEGIATAN

Program kegiatan “PEMBUATAN PENYARING AIR(FILTER)


SEDERHANA SKALA RUMAH TANGGA” merupakan program dimana
mahasiswa mampu menganalisa permasalahan tentang kondisi air bersih di
wilayah desa Bandungrejo kemudian mengidentifikasi penyebab dan solusi
yang dapat diterpkan pada wilayah studi.Program pembuatan filter air
disasarkan pada urgensi dan kondisi di lingkungan kegiatan yang mana
mayoritas masyarakat menggunakan air sumur untuk keperluan sehari-hari.
Permasalahan terjadi tatkala musim penghujan tiba. Peningkatan kuantitas
air berbanding terbalik dengan kualitasnya. Disaat kelimpahan air pada
musim penghujan justru kualitas air di mayoritas sumur masyarakat
menurun. Pembuatan filter air sederhana akan menjadi solusi alternatif
masyarakat karena dapat meringankan permasalahan air bersih yang
ada.Rencana kegiatan terlampir pada Lampiran 1. Laporan Hasil Observasi
(LHO), sedangkan rincian rencana kegiatan dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Rincian program kerja


Bidang Kegiatan Kesehatan dan Lingkungan Hidup (KLH)
PEMBUATAN PENYARING AIR (FILTER)
Nama Kegiatan
SEDERHANA SKALA RUMAH TANGGA
Kualitas air yang kurang layak di desa Bandungrejo dapat
menyebabkan masalah kesehatan, sehingga perlu
Latar Belakang
dilakukannya upaya untuk memperbaiki kualitas air yang
ada
1. Untuk meningkatkan kualitas air yang ada di desa
Bandungrejo
Tujuan Kegiatan
2. Memberikan edukasi terhadap warga dusun Soromayan
terkait air bersih
Sasaran
Warga dusun Soromayan, desa Bandungrejo
Kegiatan
Waktu Kegiatan 1 Agustus - Agustus 2017
Alokasi Dana Rp. 68.000
Penanggung
Afrizal Ilham Tawakal
Jawab

Uraian program kegiatan pengabdian masyarakat meliputi:


2.1. PraPelaksanaan
Kegiatan pra pelaksanaan dilakukan untuk memperoleh data primer
mengenai urgensi permasalahan kualitas air tanah di lingkungan dusun
Soromayan desa Bandungrejo. Data-data yang diperlukan dalam
pelaksanaan program meliputi jumlah kepala keluarga (KK), sumber air
bersih, cara menggunakan air bersih, riwayat dan kondisi kesehatan serta
kualitas air tanah yang ada di masyarakat. Setelah memperloleh data-data
pendukung maka dilakukan analisis mengenai pengolahan yang tepat dalam
mengatasi permasalahan air bersih. Hasil analisis digunakan untuk
mendesain alat filter dan memilih bahan-bahan yang sesuai untuk dipakai
menjadi media saringan alat filter.Pemilihan bahan-bahan media saringan
alat filter juga dipilih bahan yang terjangkau dan mudah diperoleh. Desain
alat filter berupa prototype sederhana agar mudah dibuat dan
disosialisasikan kepada masyarakat.

2.2. Pelaksanaan/Operasional
Tahap operasional kegiatan meliputi perencanaan desain alat filter,
penyuluhan program, perakiatan media alat filter, aktifasi bahan
(pencucian), pembuatan alat filter, pengujian alat, sosialisasi alat filter dan
pelatihan pembuatan alat filter. Perencanaan desain alat filter, perakitan
media alat filter, aktifasi bahan dan pembuatan alat filter dilakukan oleh
mahasiswa jurusan Teknik Lingkungan dengan parameter sampel uji
menggunakan data fisik air bersih lingkungan dusun masing-masing
posko/mahasiswa teknik lingkungan. Pengujian alat dilakukan di posko unit
323 s.d. 325. Setelah diperoleh hasil analisis dan dapat ditarik sebuah
kesimpulan mengenai efektifitas alat dan hasil uji alat maka dilaksanakan
sosialisasi alat filter dan pelatihan pembuatan filter ke masyarakat desa
Bandungrejo.

2.3. KegiatanHarian

Dalam pelaksanaan seluruh kegiatan KKN dicatat dan arsipkan dalam


buku “Catatan Kegiatan Harian”. Buku catatan harian terdiri dari
martikulasi kegiatan pra pelaksanaan dan pelaksanaan/operasional sebagai
mana berikut:

2.3.1. KegiatanPraPelaksanaan
Uraian kegiatan pada pra pelaksanaan program kegiatan pokok dapat
dilihat pada Tabel 2.2. berikut:

Tabel 2.2. Uraian pra pelaksanaan program kegiatan

Hari/Tanggal
N
Uraian Kegiatan Tempat Jumlah Jam
o
Jam….s/d….

Minggu, 23 Wawancara Rumah pak


Juli 2017 dengan Pak Suranto di
1. 2 jam
11.00 – 13.00 Suranto (Kadus Dusun
WIB Soromayan) Soromayan

Minggu, 23 Wawancara Rumah Ibu


Juli 2017 dengan Ibu Sriatun di
2. 1,5 jam
13.00 – 14.30 Sriatun (Warga Dusun
WIB Soromayan) Soromayan

Wawancara Rumah Ibu


Rabu, 26 Juli
dengan Ibu Tuminah di
3. 2017 13.00 – 3 jam
Tuminah (Warga Dusun
16.00 WIB
Soromayan) Soromayan

Jumat, 28 Juli Penyusunan


Rumah Bapak
4. 2017 13.00 – LHO dan 8 jam
Rois (DPL 2)
21.00 WIB program kerja
Selasa, 1
Agustus 2017 Penyusunan Balai desa
5. 3 jam
10.00 – 13.00 Matriks individu Bandungrejo
WIB
Kamis 3 Penyusunan
Agustus 2017 Matriks unit &
6. Posko 324 4 ½ jam
07.30 – 12.00 program bantu
WIB masyarakat
Selasa, 1
Sosialisasi
Agustus 2017
7 Program Kerja Posko 324 3 ½ jam
20.00 – 23.30
ke warga
WIB
      Total Jam 25 ½ jam

2.3.2. KegiatanHarianIndividu
Uraian kegiatan program kegiatan individu dapat dilihat pada Tabel
2.3. berikut:

Tabel 2.3. Uraian program kegiatan individu


Hari/TanggalJam : Jumlah
No. UraianKegiatan Lokasi
…. s/d …. Jam
Rabu 2 Agustus 2017 Dusun
1 Sampling sumber air 2 jam
10.0 - 12.00 WIB Soromayan
Rabu 9 Agustus 2017
2 Membeli media filter PasarGrabag 3 Jam
14.30 - 17.30 WIB
Kamis 10 Agustus
3 2017 10.30 - 12.30 Membeli media filter PasarGrabag 2 Jam
WIB
Jumat 18 Agustus
4 2017 09.00 - 11.00 Pembuatanalat filter Posko unit 324 2 Jam
WIB
Jumat 18 Agustus
5 2017 13.00 - 15.00 Pembuatanalat filter Posko unit 324 2 Jam
WIB
Minggu 20 Agustus
6 2017 08.00 - 11.30 Pembuatanalat filter Posko unit 323 3,5 Jam
WIB
Minggu 20 Agustus
7 2017 13.00 - 16.30 Pembuatanalat filter Posko unit 323 3.5 Jam
WIB
Senin 21 Agustus
8 2017 13.00 - 16.30 Pengujianalat filter Posko unit 323 3.5 Jam
WIB
Rabu 23 Agustus
9 2017 08.00 - 10.00 Pengujianalat filter Posko unit 323 2 Jam
WIB
Jumat 25 Agustus
10 2017 14.00 - 16.00 Pengujianalat filter Posko unit 323 2 Jam
WIB
Sabtu 26 Agustus
11 Perbaikanalat filter Posko unit 323 2 Jam
2017 13.00 - 15.00
WIB
Minggu 27 Agustus
12 2017 15.00 - 17.30 Perbaikanalat filter Posko unit 323 2.5 Jam
WIB

Senin 28 Agustus
13 Perbaikanalat filter Posko unit 323 3.5 Jam
2017 13.00 - 16.30
Senin 28 Agustus
14 2017 19.30 - 21.00 Perbaikanalat filter Posko unit 324 1,5 Jam
WIB
Selasa 29 Agustus
15 2017 20.00 - 23.00 Sosialisasidanpelatihan Posko unit 324 3 Jam
WIB
Total 38 Jam

BAB III

METODE PELAKSANAAN
Program kegiatan dilakukan dengan menggunakan metode observasi
lapangan dan sosialisasi secara langsung. Metode ini digunakan untuk
mengetahui dan menganalisa sebuah permasalahan yang ada di suatu
wilayah dan mencari solusi yang tepat untuk mengatasi sebuah masalah
yang ada.
Observasi lapangan dilakukan dengan menggunakan pengamatan
langsung terhadap kondisi air tanah yang ada di masyarakat lingkungan desa
Bandungrejo. Observasi ini didukung dengan kegiatan wawancara kepada
beberapa masyarakat desa untuk mengetahui kondisi air tanah pada sumur
warga dan bagaimana penggunaan air tanah dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari masyarakat. Studi litelatur juga diperlukan guna memperdalam
pengolahan data sehingga data menjadi layak didsajikan dalam bentuk
dokumen yang sistematis.
Salah satu metode yang tepat digunakan untuk pengolahan air keruh
dari sumur gali rumah tangga menjadi air bersih pada suatu daerah adalah
dengan menggunakan metode saringan bertingkat. Proses penyaringan
adalah proses untuk menghilangkan zat padat tersuspensi atau proses
pemisahan antara padatan/koloid dengan cairan bahan padatan. Tahapan
yang digunakan meliputi tahapan awal
a. Pemindahan dan penampungan air sumur ke wadah air;
b. Pengendapan air;
c. Pembuangan endapan;
d.Penurunan kadar logam berat dengan aerasi;
d.Filtrasi (penyaringan) (Wahyudi dkk, 2014:35)
Alat yang digunakan dalam pelaksanaan program kegiatan ini adalah
peralatan untuk membuat alat filter, bahan filter, kamera sebagai alat
dokumentasi, Alat tulis, Laptop sebagai alat penyusunan program dan
berkas-berkas KKN sebagai dokumen pelengkap. Pelaksanaan kegiatan
dilaksanakan dengan penyuluhan, sosialisasi dan demonstrasi/pelatihan
masyarakat untuk memperoleh wawasan tentang air bersih dan pembuatan
serta penggunaan alat filter. Target masyarakat untuk penerapan alat filter
secara umum adalah masyarakat desa Wanurojo, dan secara khusus adalah
masyarakat di dusun Soromayan.
Kegiatan yang selanjutnya adalah sosialisasi pembuatan filter, hal ini
ditujukan agar warga dusun Soromayan mampu untuk membuat filter air
sederhana skala rumah tangga.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembuatan filter air sederhana dikerjakan dalam beberapa tahap,


setiap tahapan yang dikerjakan saling mendukung tahapan lainnya, tahapan
yang dikerjakan sebagai berikut :

4.1. TahapPraPelaksanaan
Tahap pra pelaksanaan kegiatan dilakukan untuk memperoleh data
yang dapat diolah untuk mendapatkan solusi penyelesaian masalah yang
tepat, adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

4.1.1. Observasi Wilayah


Observasi wilayaha secara umum dilakukan di tigadusun di
desaBandungrejo. Observasi bertujuan untuk menentukan karakteristik air
yang ada di desa Bandungrejo sehingga dapat diketahui parameter pencemar
dan teknik pengolahan yang sesuai. Kegiatan observasi wilayah
dilaksanakan padatanggal23 dan 25 Juli 2017. Observasi ini dilakukan
untuk memperoleh data awal yang digunakan untuk mengidentifikasi variasi
karakteristik air yang ada di masyarakat.
Dari hasil observasi lapangan diperoleh data mengenai kondisi
kualitas air di lingkungan desa Bandungrejo. Kualitas air yang ada ialah air
dengan kualitas yang cukup baik dengan ciri-ciri parameter fisik tidak
berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Namunpadadasarbakpenampung di
rumah-rumahmasyarakatbanyakterdapatendapanberupapadatan yang
terbawadarisumber.Kondisi air yang baik ini
hanyaterjadisaatmusimkemarau.
Pendataan kualitas air tanah lebih dipertajam di
dusunSoromayandesaBandungrejo. Data pendukung ini diperoleh dari hasil
diskusi dan wawancara kepada masyarakat. Diskusi bersama masyarakat
dilaksanakan di dusunSoromayan. Masyarakat menjelaskan bahwa kualitas
air berubah tiap musim. Kualitas air cenderung baik saat musim kemarau
namun kuantitasnya terkadangterbatas. Sedangkan saat musim penghujan,
kualitas air menurun namun ketersediaan air tanah sangat melimpah.
Pengumpulan data dilanjutkan dengan mewawancarai tokoh masyarakat dan
beberapa perangkat desa diantaranya Bapak
SurantosebagaikepaladusunSoromayandanIbuTuminahsebagaimasyarakatdu
sunSoromayan. Dari hasil wawancara diperoleh data statistik kependudukan
dusunSoromayanhampirseluruhwargadusunSoromayanmenggunakan air
yang berasaldarisumbermati air, air tersebut digunakan untuk kegiatan
sehari-hari mulai dari mencuci, mandi, dan memasak.
Setelah melakukan observasi lapangan dapat tarik kesimpulan
mengenai arah pengolahan air di DesaBandungrejo. Pengolahan air
sederhana yang dipilih adalah filter air. Filter air menggunakan batuan
alamiah sebagai media saring dengan alasan harga yang terjangkau dan
pembuatan serta perawatan alat terbilang mudah. Pemilihan material batuan
alamiah sebagai material saring didasarkan pada penurunan kualitas air yang
ditinjau dari parameter fisik seperti bau, warna dan rasa.
4.1.2. PengadaanBahan Filter
Batuan alamiah yang digunakan sebagai material saring pada alat
filter adalah pasir silika, batu zeolit dan arang aktif. Sedangkan material
saring pelengkap kasa.Bahan filter tersebut kemudia disusun dalam sebuah
wadah. Wadah yang digunakan sebagai prototypeadalah botol plastik
ukuran 1,5 liter atau pipa paralon atau ember. Bahan-bahan filter diperoleh
di toko material, toko aquarium dan sebagian memanfaatkan daur ulang
limbah botol plastik. Material batuan dibeli sebanyak 2 pack per batuan dan
batuan zeolit sebanyak 1 pack. Sedangkan material saringan pelengkap
berupa kasa sebanyak 2 pack dan pipa paralon diameter 0,5 inch sepanjang
1 meter. Rincian pengeluaran untuk pembelian bahan filter dapat dilhat pada
Tabel 4.1. berikut:

Tabel 4.1.Rincian pengeluaran pengadaan bahan filter


Pengeluara
No Nama Bahan Jumlah Harga Satuan
n
1 Kapas Filter 2 Pack RP. 5000 Rp. 10.000
2 Karbon Aktif 2 Pack Rp. 6000 Rp. 12.000
3 Pasir Silika 2 Pack Rp. 10000 Rp. 20.000
4 Pasir Zeolit 1 Pack Rp. 3.000 Rp. 3.000
5 Pipa Paralon 1/2 1 meter Rp. 13.000 Rp. 13.000
Total Pengeluaran Rp. 68.000

4.2. Pelaksanaan/Operasional
Pelaksanaan program kegiatan pembuatan alat filter dibagi kedalam
sub kegiatan yang meliputi:

4.2.1. DesaindanPembuatanAlat Filter


Pembuatan desain dan pemilihan alternatif media filter dilakukan
untuk mengidentifikasi bahan apa saja yang dapat digunakan sebagai media
filter, pemilihan bahan sangat mempengaruhi tingkat efektifitas dari filter
tersebut, bahan yang dipilih adalah batu zeolit, karbon aktif, kerikil/pasir
silika, dan kapas. Selain pemilihan bahan, pemilihan wadah juga penting
dilakukan. Wadah yang digunakan tergantung pada tujuan penggunaan filter
tersebut, wadah botol plastik untuk skala uji coba, ember cat atau pipa
paralon untuk skala rumah, dan tandon untuk skala besar. Setelah desain
selesai dibuat selanjutnya bahan yang sudah didapat disusun menjadi satu ke
dalam wadah yang sudah disiapkan, kali ini wadah yang digunakan adalah
botol plastik ukuran 1,5 L yang dipotong sesuai ukuran media. Dimana
masing-masing bahan memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Pasir Silika : Di dalam system penjernih air sederhana ini, Fungsi


pasir silika adalah untuk menyaring kotoran berukuran kecil yang
terbawa bersama air.

2. Pasir Aktif berfungsi untuk menghilangkan kandungan besi (Fe),


menghilangkan sedikit Mangan (Mn2+) dan warna kuning pada air
tanah atau sumber air lainnya. Fe dan Mn dalam air biasanya
diturunkan dengan cara aerasi air pada pH>7 sehingga kedua logam
ini mengendap sebagai oksidanya.

3. Batu Zeolit : Di dalam system penjernih air sederhana ini, Fungsi


zeolit adalah untuk menghilangkan kandungan Ca2+ dan Mg2+. Air
yang mengandung Ca2+ dan Mg2+ berlebih menyebabkan kualitas
air menurun, atau dengan bahasa sederhana biasa disebut
dengan “Air Sadah”. Air sadah biasanya berbau dan rasanya seperti
kapur.

4. Karbon Aktif : Di dalam system penjernih air sederhana ini, Karbon


aktif berfungsi untuk menghilangkan bau, dan rasa pada air. Selain
itu karbon aktif juga berfungsi untuk menyerap kaporit atau chlorine
pada air ( Setyaningsih, 1995).
Gambar 4.1.Prototype Alat Filter Sederhana

4.2.2. PengujianAlat Filter


Pengujian alat dilakukan dengan satu jenis sampel uji. Sampel uji
yang digunakan ialah air tanah dengan karakteristik kekeruhan sedang
namun tidak berbau (1). Pengujian filter air sederhana pada Gambar 4.2.
dilaksanakan di posko unit 323 pada tanggal 21 s.d. 25 Agustus 2017.

Gambar 4.2. Uji Alat Filter


Proses pengujian dilakukan berkali-kali untuk membersihkan
partikel pengotor yang tersisa pada media filter. Air sampe di recyle
sebanyak 2-3 kali sampai perubahan fisik terlihat. Hasil pengujian sampel
uji (1) dan sampel uji (2) dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3. Hasil Pengujian Alat Filter


Gambar (1) air asli desa Bandungrejo
Gambar (2) air setelah dilakukan penyaringan

Pada gambar (1) dengan karakteristik air tanah sedikit keruh dan
setelah dilakukan filtrasi hanya terjadi sedikit perubahan warna dan
membuat air terlihat semakin jernih pada gambar (2) . Dari hasil uji dapat
diasumsikan bahwa air tanah desa Bandungrejo sebagian tercemar partikulat
tanah yang mengandung batuan sedimen. Efektifitas alat filter mampu
menghilangkan kekeruhan akibat partikulat dan bau dari air tanah tecemar,
namun tidak mampu secara baik menghilangkan warna keputihan.
4.2.3. SosialisasidanPelatihanPembuatan Alat Filter
Pengujian alat filter dilengkapi dengan sosialisasi dan pelatihan
pembuatan alat kepada masyarakat dusun Soromayan. Sosialisasi uji alat
filter dilakukan dengan cara mengundang masyarakat yang kualitas air
tanahnya mewakili sampel uji untuk sosialisasi di rumah Bapak Kepala
Dusun Soromayan pada Selasa, 29 Agustus 2017. Sosialisasi yang dihadiri
lebih dari 20 masyarakat yang tiap masyarakat mewakili 1 KK ini bertujuan
agar masyarakat mendapat wawasan tentang bagaimana cara pembuatan alat
filter serta dimana dapat memperoleh bahan filter. Masyarakat juga
mendapat informasi mengenai hasil uji alat filter dan bagaimana cara
perawatan alat filter. Kegiatan sosialisasi dan pembuatan alat filter dapat
dilihat pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4. Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Alat Filter

Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan alat


filter mahasiswa membawakan materi dengan menggunakan media alat
peraga berupa prototype filter. Di akhir kegiatan diadakan diskusi interaktif
sehingga masyarkat dengan dapat bertukar pikiran dengan mahasiswa
tentang permasalahan air bersih di Dusun Soromayan serta solusi yang
mungkin ditawarkan. Pada sesi ini, masyakarat juga menggali informasi
mengenai desain, teknik pembuatan, bahan yang digunakan serta perkiraan
biaya pembuatan alat filter. Diharapkan dengan kegiatan ini ada upaya dan
kemauan lebih dari masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup sehat
dengan memperhatikan aspek ketersediaan dan penggunaan air bersih.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Salah satu permasalahan sanitasi yang dihadapi masyarakat desa
bandungrejo adalah air bersih yang digunkan sehari-hari masih kurang layak
ditandai dengan sifat air yang keruh. Hal tersebut dapat ditanggulangi
dengan alat filter yang mampu menjadikan air lebih jernih. Filter yang
dibuat adalah filter sederhana sebagai contoh untuk dipublikasikan
kemasyrakat bandungrejodengan tujuan masyrakat bandungrejo mampu
menyelesaikan permasalahan air bersih yang bersifat keruh secara mandiri.

5.2 Saran
Untuk memaksimalkan kinerja alat filter sangat perlu dilakukan uji
labolatorium,karena uji labolatorium sangat membantu dalam memonitoring
bahan-bahan dan kualitas air yang di gunakan. Hal ini sangat membantu
dalam pengambilan keputusan untuk tahap selanjutnya dalam pembuatan
filter sederhana.
DAFTAR PUSTAKA

A.Tresna Sastrawijaya, Pencemaran Lingkungan Hidup, Rineke Cipta,


Jakarta,1991.
Hary. 2006 ; 39. GEOLOGI LINGKUNGAN, Banyumedia Publishing.
Herlambang, Arie, dkk. 1996. Database Air Tanah Jakarta, Studi
Opstimisasi Pengelolaan Air Tanah : Jakarta, Dit P.S., Dep. Analisa
Sistem, BPPT. Jakarta
Munir, M. 1996. Tanah-Tanah Utama Indonesia. Pustaka Jaya. Jakarta.
Setyaningsih, H. 1995. PENGOLAHAN LIMBAH BATIK DALAM
PROSES KIMIA DAN ADSORBSI KARBON AKTIF. Tesis
Program Pascasarjana. Universitas Inonesia, Jakarta.
UNICEF Indonesia. AIR BERSIH, SANITASI DAN KEBERSIHAN.
Ringkasan Kajian. Oktober 2012:1.
Lampiran 1. Lembar Hasil Observasi (LHO)
Lampiran 2. Form Rekapitulasi Program Kegiatan
Lampiran 3. Matriks Program Individu
Lampiran 4. Buku Catatan Kegiatan Harian
Lampiran 5. Surat Keterangan Selesai KKN

Anda mungkin juga menyukai