Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MANAJEMEN INFRASTRUKTUR HIJAU


“penerapan green infrastructure dalam stormwater management ”

Disusun oleh : Kelompok 4

Aditya Al-Ghifari : 2212221049 Ivan Ade Sofiyan : 2212221031


Agus Taupik : 2212221041 Markus Egidius N : 2212221048
Cucu Subagja : 2212221028 M Ilham Nurfiqry : 2212221026
Dudi Setianugraha : 2212221027 M Nurfaizal A : 2212221032
Imam Akbar M : 2212221029 Saeful Mukarom : 2212221030
Irvan Herdiansyah : 2212221046 Santika Juniyanti : 2212221033

MAGISTER TEKNIK SIPIL


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SANGGA BUANA YPKP
BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah Manajemen Infrastruktur Hijau yang berjudul
" “-------------”
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Manajemen Infrastruktur Hijau dengan dosen pengampu Ibu A Andini Radisya
Pratiwi, S.Sos., M.Si., Ph.D. Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada
dosen pengampu mata kuliah Manajemen Infrastruktur Hijau yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini dan orang tua
yang selalu mendukung kelancaran tugas kami.
Akhimya, penulis sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap
makalah ini, dan kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kami
khususnya dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang konstruktif sangat
penulis harapkan dari pembaca guna meningkatkan pembuatan makalah pada
tugas yang lain pada waktu mendatang.

Bandung, Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
2.1 ...................................................................................................................3
2.2 ...................................................................................................................4
2.3 ...................................................................................................................6
2.4 ...................................................................................................................9
BAB III PENUTUP................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air adalah kebutuhan vital di banyak negara berkembang seperti Indonesia,
dan penyediaan air bersih adalah masalah penting dan yang paling penting untuk
kesehatan manusia dan kelangsungan kehidupan (Kim et al., 2007). Apalagi,
sejak lama ada dua fenomena yang berulang: kekurangan air pada musim
kemarau dan kebanjiran pada musim penghujan. Di seluruh dunia, kesadaran
untuk memanen air hujan telah meningkat sejak lama. Ini dilakukan untuk
mencegah kekurangan pasokan air bersih, kekeringan, dan ketimpangan air pada
musim penghujan dan musim kering (Song et al., 2009; Harsoyo, 2010).
Nurrohman et al. (2015) melakukan studi dan perencanaan panen hujan di
Universitas Diponegoro Semarang, menunjukkan bahwa pentingnya
merencanakan panen hujan sangat disadari oleh lembaga. Mereka memahami
bahwa pembangunan universitas.
Prinsip pengelolaan sumber daya air seperti penyediaan air kepada manusia
harus dilakukan dengan kuantitas yang tepat adalah salah satu prinsip
penggunaan air secara berkelanjutan yang dikenalkan oleh para ahli.
itu dapat digunakan untuk menemukan sumber air alternatif yang dapat
digunakan untuk kebutuhan manusia tanpa memenuhi standar air minum
(Yulistyorini, 2011). Air hujan adalah sumber air yang tersedia sepanjang tahun.
Air hujan yang melimpah ini terus dibiarkan mengalir ke sungai tanpa
diupayakan untuk meresap kembali ke tanah.
Bencana banjir biasanya disebabkan oleh air hujan (Afriyanto dan
Suskiyatno, 2015).
Banyak peneliti menemukan bahwa kemungkinan penyerapan air ke dalam
tanah atau "pengisian air" tidak sebanding dengan jumlah air hujan yang
dihasilkan selama musim penghujan yang tinggi. Akibatnya, lebih dari 80%
wilayah tersebut tertutup.

3
permukaan tanah yang dilapisi dengan aspal, beton, plesteran, atau paver.
Hampir seluruh air hujan yang jatuh di permukaan bumi yang kedap, selanjutnya
akan mengalir ke got-got, terus ke sungai-sungai dan bermuara dilaut. Air hujan
yang mengalir di permukaan tanah lereng dengan konsekuensi ‘run off’ yang
tinggi dan berpotensi menyebabkan bencana tanah longsor dan terjadinya banjir
di daerah bawah dan daerah cekungan (Afriyanto dan Suskiyatno, 2015).
Solusi terbaik adalah melalui mengingat potensi efek negatif air hujan yang
mengancam kehidupan manusia dan struktur. penelitian yang mendalam tentang
cara menghemat air. Solusi utama adalah mendorong penerapan regulasi
mengenai eksploitasi air tanah dalam dan dangkal untuk keperluan organisasi,
organisasi, dan organisasi pemerintahan dan swasta. Solusi kedua adalah
mendorong penggunaan alternatif air, seperti air hujan sebagai air bersih secara
mandiri dan komunal sekaligus mencegah bencana. Solusi ketiga adalah
mendorong masyarakat untuk meresap air hujan ke dalam tanah sebagai bagian
dari pengembalian siklus air alami, dengan mengisi kembali cadangan air tanah
yang sudah terisi. Diharapkan program konservasi air dapat mencapai setiap
sudut pandang masyarakat, termasuk pembangunan gedung asrama mahasiswa
baru di setiap institusi. universitas, yang mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Penerapan sistem pemanenan air hujan, juga dikenal sebagai "pengumpulan air
hujan", pada fungsi lahan dan bangunan adalah langkah yang tepat sekaligus
tepat untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Upaya ini sebagai langkah
pemenuhan kebutuhan air bersih. Maka air hujan harus melalui tahap pemurnian
beberapa langkah filtrasi. Adapun jenis filtrasi yang diterapkan harus mengacu
pada jenis dan kadar polutan yang terkandung di dalam air hujan setempat .
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih rumah-rumah penduduk di wilayah
perairan kabupaten Banyuasin, air hujan yang jatuh di atap rumah baik di
seluruh lahan atau hanya sebagian dengan mengingat karakteristik jenis dan
jumlah polutan. Kebutuhan utama air bersih untuk bangunan rumah-rumah
penduduk itu, setara dengan fungsi bangunan hunian secara umum. Air hujan
yang tidak dimanfaatkan diresapkan ke dalam tanah dengan upaya antisipasi
sesedikit mungkin dibuang melalui selokan dan drainage lingkungan. Sehingga
benarbenar air hujan dikelola secara internal di dalam lahan sendiri. Kebutuhan
air bersih dormitori dapat dibandingkan dengan kebutuhan air untuk tujuan
4
hunian lainnya, seperti rumah. Jadi, jumlah air bersih yang diperlukan untuk
memasak, mandi, cuci, dan siram adalah sama.
1.2 Rumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang, dapat dibuat rumusan masalah yang menjadi tolak ukur
pembahasan, yaitu :
1.

1.3 Tujuan
Maksud dan tujuan dari makalah ini adalah untuk sebagai berikut :
1. U

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 A

2.2 B

2.3 C

9
10
BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN

3.2 SARAN

11
DAFTAR PUSTAKA

12

Anda mungkin juga menyukai