Anda di halaman 1dari 16

AIR TAWAR BERSIH MAKIN SUKAR

DIPEROLEH DI PERKOTAAN
Makalah Disusun dalam Rangka Melengkapi Tugas-tugas Mata Kuliah Rekayasa
Lingkungan

Dosen Pengampu :

Dr. Nurhasan Syah, M.Pd

Seksi 202223230076

Disusun Oleh :

Kelompok 7

Ahmad Raihan Al Fadhil (22323036)

Akriza Sahid (22323038)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kami
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya
kepada kita semua sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang “Air Tawar Bersih
Makin Sukar Di peroleh Di Perkotaan”.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak Dr. Nurhasan Syah,
M.Pd. selaku dosen mata kuliah Rekayasa Lingkungan. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini.

Kami tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Kami akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca, maka dariitu saran dan
kritik dari pembaca dapat membantu dalam menyempurnakan makalah ini.

Padang, 14 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2

DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3

BAB I ................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 6

BAB II ................................................................................................................................. 7

PEMBAHASAN ................................................................................................................. 7
A. Pengertian Air Tawar Bersih ....................................................................................

B. Penyebab Berkurangnya Air Tawar Bersih di Perkotaan .........................................

C. Dampak Berkurangnya Air Tawar Bersih ............................................................... 8

D. Upaya Pencegahan Berkurangnya Air Tawar Bersih ............................................... 11

BAB III ................................................................................................................................ 15

PENUTUP ........................................................................................................................... 15

A. KESIMPULAN ......................................................................................................... 15

B. SARAN ..................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 16
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Air merupakan sumber daya alam yang sangat berguna dan paling potensial
dalam kehidupan manusia serta mahluk hidup lainnya sehingga dapat dikatakan bahwa
air merupakan sumber kehidupan di bumi, dimana kebutuhan akan air terus meningkat
dari waktu ke waktu. Hal ini tidak hanya disebabkan oleh faktor pertumbuhan jumlah
penduduk, melainkan air juga digunakan dalam kegiatan industri dan pertanian.

Meningkatnya pendapatan masyarakat dan pembangunan di segala bidang


menuntut terpenuhinya kebutuhan akan air yang terus meningkat. Lama kelamaan
ketersediaan air akan berkurang sehingga menyebabkan terjadinya krisis air bersih.
Krisis air bersih ini dipicu oleh perilaku masyarakat yang cenderung boros dalam
memanfaatkan air. Hal ini disebabkan karena air dianggap milik umum dan tidak
terbatas. Disamping peningkatan pendapatan masyarakat dan pembangunan di segala
bidang, kerusakan lingkungan hidup juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan
terjadinya berkurangnya sumber air bersih.

Air sebagai unsur penting kehidupan menjadi permasalahan dalam


ketersediannya di alam ini. Ketersediaan air yang digunakan yaitu air tawar sangatlah
kecil dibandingkan air laut yang melimpah. Air tawar yang hanya 3% saja dari
keseluruhan air di bumi masih dibagi-bagi lagi menurut letaknya. Air permukaan yaitu
air sungai dan air danau merupakan bagian kecil dari air tawar. Air tanah yang setiap
saat diambil, dieksploitasi manusia, dimanfaatkan secara maksimal ternyata jumlahnya
sangat kecil.

Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko
bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Esherichia coli) atau zat-zat
berbahaya. Bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga suhu 100ºC, namun
banyak zat yang berbahaya terutama logam yang tidak dapat dihilangkan dengan cara
ini. Saat ini terdapat krisis air minum di berbagai negara berkembang didunia akibat
jumlah penduduk yang terlalu banyak dan pencemaran air.

Perkembangan teknologi dan bertambahnya jumlah penduduk serta aktivitas


kehidupan membuat pencemaran lingkungan termasuk air tidak dapat dihindari. Di
Indonesia hampir 70% air tanah sudah tercemar, 75% air sungai juga tercemar. Krisis
air berdampak pada peningkatan biaya produksi air bersih, dan kerugian akibat sanitasi
air yang buruk dapat mencapai trilyunan rupiah pertahun. Masalah utama yang dihadapi
oleh masyarakat karena terbatasnya sumber daya air dan permasalahan kuantitas air
yang terbatas sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus
meningkat. Kualitas air untuk keperluan domestik semakin menurun juga berdampak
kurang menguntungkan. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan maupun kerusakan
yang bahaya bagi mahluk hidup.

Kekurangan air bersih akan berdampak negatif terhadap semua sektor, termasuk
sektor kesehatan. Akibat kekurangan air bersih, manusia juga kehilangan kesempatan
untuk menggunakan air dalam berbagai keperluan seperti mandi, mencuci, memelihara
ikan, menyiram tanaman, dll. Penyediaan air bersih di Indonesia masih menghadapi
berbagai kendala yang kompleks, mulai dari kelembagaan, teknologi, anggaran,
pencemaran maupun sikap dari masyarakat.

Di daerah perkotaan seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, dll, air bersih
makin sulit didapat. Hal ini bisa dilihat dari sungai – sungai maupun got – got yang
mengalir di daerah tersebut sebagian besar berwarna hitam dan berbau menyengat. Di
Jakarta, kebutuhan air warga Jakarta baru terpenuhi 60% padahal terdapat 13 sungai di
Jakarta. Hal tersebut terjadi karena pengolahan serta pemanfaatan air yang belum tepat
dan maksimal (Harumi, 2016). Selain itu, Akses ke air bersih di Jakarta telah mengalami
penurunan dari 63 persen pada 2007 menjadi 28 persen pada tahun 2010, menurut
Riskesdas 2010 (UNICEF INDONESIA, 2012).

Jika hal ini tidak segera diatasi tentunya menyebabkan permasalahan krisis air
yang berkepanjangan yang akan berdampak pada kesehatan lingkungan di Jakarta. Oleh
karena itu, penulis menyusun makalah ini dengan mengangkat topik permasalahan krisis
air di Jakarta untuk tujuan membahas penyebab – penyebab terjadinya krisis air di
Jakarta serta alternatif pemecahan permasalahannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah pada uraian sebelumnya, maka
secara umum permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan dalam pertanyaan-
pertanyaan sebagai berikut:
1. Apa itu air tawar?
2. Apa penyebab berkurangnya air tawar bersih di perkotaan?
3. Bagaimana dampak dari berkurangnya air tawar bersih di perkotaan?
4. Bagaimana cara pencegahan dari berkurangnya air tawar bersih di perkotaan?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan
tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa itu air tawar bersih.
2. Untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab berkurangnya air tawar bersih di
perkotaan
3. Untuk mengetahui apa saja dampak dari berkurangnya air tawar bersih di perkotaan
4. Untuk mengetahui bagaimana cara pencegahan berkurangnya air tawar bersih di
perkotaan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Air Tawar Bersih

Air tawar adalah air dengan kadar garam dibawah 0,5 ppt (Nanawi, 2001).
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang
Pengadilan Kualitas Air dan Pengadilan Kualitas Pencemaran, Bab I Ketentuan Umum
pasal 1, menyatakan bahwa : “Air tawar adalah semua air yang terdapat diatas dan
dibawah permukaan tanah, kecuali air laut dan air fosil”, sedangkan menurut Undang-
Undang RI No.7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Bab I, Pasal I), butir 2 disebutkan
bahwa “Air adalah semua air yang terdapat pada di atas ataupun dibawah permukaan
tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang
berada di darat”. Butir 3 menyebutkan “Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan
atau batua dibawah permukaan tanah”. Karakteristik kandungan sifat fisik dari air tawar
tergantung dari tempat sumber air itu berasal dan teknik pengolahan air tersebut apakah
menghasilkan air yang baik dikonsumsi.

Air yang layak minum Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang Persyratan Kualitas Air Minum, Pasal 1
menyatakan bahwa : “Air minum adalah air yang melalui proses 5 pengolahan atau tanpa
proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum”.
B. Penyebab Berkurangnya Air Tawar Bersih di Perkotaan

Di Negara – Negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia, pencemaran


oleh mikroorganisme (bakteri atau virus) terhadap badan air maupun dalam suplai air
minum merupakan kasus yang sering terjadi, dan saat ini pencemaran oleh factor kimia
dan fisika misalnya pencemaran oleh senyawa polutan mikro yang bersifat mutagenik
dan/atau penyebab kanker (carsinogenic) perlu segera diwaspadai. Hal tersebut sering
muncul akibat cepatnya laju urbanisasi dan industrialisasi, dan juga akibat penggunaan
teknologi produksi yang mana sering tidak atau kurang ramah terhadap lingkungan
ataupun terhadap kesehatan masyarakat (Said, tt). Hal ini sesuai dengan kondisi kota kota
pada saat ini yang padat penduduk karena urbanisasi yang tidak terkontrol, banyaknya
bangunan – bangunan industri dan gedung - gedung pencakar langit.

Jika ditinjau dari peta dunia dan posisi geografisnya, wilayah Indonesia memiliki
6 persen persediaan air dunia, atau sekitar 21 persen persediaan air pasifik. Namun,
kenyataannya Indonesia masih saja terkena dampak krisis air bersih karena beberapa hal,
di antaranya sebagai berikut:

 Polusi Air

Penyebab utama suatu daerah mengalami kekurangan air bersih adalah populasi
air. Salah satu sumber populasi air yang muncul adalah pestisida serta bahan kimia kurang
baik yang hanyut. Itu juga bisa disebabkan oleh limbah industry dan juga sampah yang
langsung dibuang ke sungai tanpa mengalami proses pengolahan sebelumnya.

Selain itu, masih ada factor lainnya yang masih berhubungan dengan polusi air
yaitu minyak yang ada di dalam tanah maupun juga kebocoran limbah yang berpotensi
dapat meresap ke dalam tanah. Jika kondisi ini terus dibiarkan maka bukan tidak mungkin
daerah tersebut akan mulai mengalami polusi air yang parah. Hal inilah yang menjadi
penyabab terbanyak air bersih sukar didapat.
 Sistem pertanian

Faktor pertanian juga bisa mengakibatkan kelangkaan air bersih. Perlu


diketahui bahwa mayoritas air tawar digunakan untuk pertanian. Hal yang
mengejutkan adalah lebih dari 60% air terbuang untuk sektor pertanian yang
kurang efisien dan juga karena sistem irigasi yang bocor, bukan hanya itu saja
limbah pertanian yang terjadi juga bisa berupa pestisida dan juga pupuk. Kedua
limbah tersebut tersapu atau hanyut menuju sungai dan juga danau yang kemudian
menyebabkan terpengaruhnya ekosistem air yang ada di daerah tersebut kondisi
ini. kemudian mengakibatkan terpengaruhnya populasi manusia juga hewan
dimana mereka akan mulai kesulitan di dalam mendapatkan air bersih.

 Over Populasi

Peningkatkan populasi aau yang disebut dengan overpopulasi juga dapat menjadi
penyebab kelangkaan air bersih. Ditambah dengan pertumbuhan industry yang meningkat
akibat banyaknya populasi penduduk menyababkan perubahan pada ekosistem alam. Hal
ini berdampak pada hilangnya keanekaragaman hayati. Pada saat populasi semakin
meningkat otomatis permintaan kepada sumber daya pun semakin meningkat. Hal ini
menjadi tekanan pada ketersediaan sumber daya termasuk juga sumber daya air yag ada
di daerah tersebut.

Ketika populasi meningkat tinggi seiring dengan laju pertumbuhan, tentu


permintaan sumber daya baru akan menghasilkan tekanan tambahan pada sumber-sumber
air bersih. Kemungkinan terburuk lainnya adalah keanekaragaman hayati yang mulai
hilang.

 Kekeringan

Kekeringan disebabkan karena suatu daerah mengalami curah hujan yang jarang.
Kondisi ini menimbulkan daerah tersebut semakin mengalami penipisan jumlah air yang
semakin lama akan menipis untuk kebutuhan manusia. Bahkan ada beberapa daerah yang
mendapatkan label sebagai daerah kering abadi. Sementara daerah lain mengalami
kekeringan hanya di waktu tertentu saja seperti musim kemarau kekeringan seperti ini
bisa terjadi di hampir seluruh dunia.
C. Dampak dari berkurangnya Air Tawar Bersih

Para ahli memprediksi bahwa Indonesia akan mengalami kelangkaan air bersih
pada tahun 2025 yang akan memberikan dampak yang cukup serius bagi kelangsungan
hidup seperti kerusakan keseimbangan ekosistem, hilangnya lahan basah, menurunnya
standar kehidupan untuk memenuhi kebutuhan manufaktur, industri dan ekonomi. Serta
dapat terjadi kelaparan massal karena tidak terpenuhinya air untuk sektor pertanian dan
peternakan bahkan juga dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kekurangan gizi,
kolera, tifus, dan juga penyakit kulit. Sekitar 2 juta orang yang berasal dari beberapa
negara miskin dan negara berkembang meninggal setiap tahunnya karena kelangkaan air
yang menimbulkan penyakit dan kelaparan

Pencemaran air berdampak luas,misalnya dapat meracuni sumber air minum,


meracuni hewan, keseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat
hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat (dari
kegiata pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali
(eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen yang
seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air,menjadi berkurang.
Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen.
Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas bakteri menurun.

Dampak kurangnya air bersih pada umumnya dibagi atas empat kelompok,yaitu :
1. Dampak terhadap kehidupan biota air
2. Dampak terhadap kesehatan
3. Dampak terhadap estetika lingkungan

 Dampak terhadap kehidupan biota air

Banyaknya zat pencemaran pada air limbah akan menyebabkan menurunnya


kadar oksigen terlarut dalam air tersebut, sehingga mengakibatkan kehidupan dalam air
membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya.

Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang
seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah yang sulit terurai.
Panas dari industri juga akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air
limbah tidak didinginkan terlebih dahulu.
 Dampak terhadap kesehatan

Ada banyak penyakit yang disebabkan oleh pencemaran air, dan semua orang bisa
terpengaruh. Namun bayi, anak-anak, lansia, dan wanita hamil, terutama mereka yang memiliki
sistem imun lemah, sangat rentan terhadap penyakit akibat pencemaran air. Penyakit akibat
pencemaran air, termasuk:

a. Kolera
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri vibrio chlorae saat Anda mengonsumsi air atau
makanan yang terkontaminasi oleh feses orang yang mengidap penyakit ini. Anda juga bisa
terjangkit kolera jika Anda mencuci bahan makanan dengan air yang terkontaminasi. Gejala
termasuk: diare, muntah, kram perut, dan sakit kepala.
b. Amebiasis
Penyakit ini disebabkan oleh amoeba yang hidup di air tercemar. Amoeba ini
mengakibatkan infeksi pada usus besar dan hati. Gejala termasuk diare berdarah dan
berlendir, bisa ringan atau sangat parah.
c. Disentri
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang masuk dalam mulut melalui air atau makanan
yang tercemar. Tanda dan gejala disentri termasuk demam, muntah, sakit perut, diare
berdarah dan berlendir parah.
d. Diare
Penyakit ini diare infeksi adalah salah satu penyakit paling umum akibat bakteri dan parasit
yang berdian di air tercemar. Diare mengakibatkan feses encer/cair yang menyebabkan
penderitanya mengalami dehidrasi, bahkan kematian pada anak dan balita.
e. Keracunan timbal
Penyakit ini di sebabkan karena paparan kronis dari keracunan timbal bisa mengakibatkan
kondisi medis serius, termasuk kerusakan organ, gangguan sistem saraf, anemia, dan
penyakit ginjal.
f. Malaria
Malaria adalah virus yang disebarkan oleh parasit dari nyamuk Anopheles betina. Nyamuk
berkembang biak di air. Tanda dan gejala malaria termasuk demam, sakit kepala, dan
kedinginan menggigil. Jika dibiarkan, malaria bisa berujung pada komplikasi seperti
pneumonia, anemia parah, koma, dan kematian.

 Dampak terhadap estetika lingkungan

Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan,


maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang
menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah
limbah lemak juga dapat mengurangi estetika loingkungan.
D. Upaya Pencegahan berkurangnya Air Tawar Bersih
Saat ini pencemaran air sudah menjadi masalah global yang membutuhkan
perhatian khusus. Salah satunya krisis air di Flint, Michigan, Amerika Serikat, yang
dinobatkan sebagai kasus gawat darurat nasional oleh Barack Obama. Kasus pencemaran
air ini terkuak di pertengahan tahun 2015. Masalah dimulai ketika pemerintah kota Flint
beralih pasokan air di tahun 2014 menggunakan sumber dari sungai Flint. Hampir segera,
penduduk kota Flint mulai mengeluh tentang kualitas air. Air terlihat coklat dan tercium
bau menyengat. Kemudian diketahui bahwa sungai Flint bersifat amat korosif. Sungai
Flint didapati melanggar Safe Drinking Water Act akibat tingginya kadar besi, timbal, E.
coli, bakteri Total coliform, dan Total trihalomethanes (TTHM) dalam air di luar batas
normal. TTHM adalah limbah hasil desinfektan yang terjadi saat klorin berinteraksi
dengan biota organik dalam air. Beberapa tipe TTHM dikategorikan sebagai karsinogenik
(penyebab kanker). Konsumsi jangka panjang dari air beracun ini menunjukkan dampak
nyata pada manusia. Anak-anak warga Flint dilaporkan mengalami kerontokan rambut
hebat dan ruam kemerahan di kulit. Keracunan timbal tidak dapat diubah. Kadar timbal
dalam darah di luar ambang batas sangat berbahaya, khususnya bagi anak-anak dan ibu
hamil. Menurut WHO, kadar timbal dalam darah yang sangat tinggi bisa berdampak
ketidakmampuan belajar, masalah perilaku, penurunan IQ, dan keterbelakangan mental.
Maka dari itu diperlukan upaya upaya pencegahan untuk mengatasi kekurangan air
bersih ini, beberapa hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mengatasi
berkurangnya air bersih ini diantaranya :
1. Tidak membuang sampah sembarangan dan selalu membuang sampah pada tempat
yang tepat. Jika tempat sampah tidak ada di sekitarmu, sampah bisa di bawa pulang
dan ditaruh di tempat sampah di rumahmu. Ini termasuk jika kamu sedang berada
ditempat-tempat seperti pantai, sungai, dan tempat-tempat umum.
2. Gunakan air dengan bijak. Jangan membiarkan air keran mengalir saat sedang tidak
digunakan. Selain itu, mengurangi jumlah air yang digunakan saat mencuci dan mandi
juga merupakan salah satu cara mengatasi pencemaran air. Jika kita semua melakukan
hal ini, kita dapat secara signifikan mencegah kekurangan air dan mengurangi jumlah
air kotor di sungai kita.
3. Tidak membuang bahan kimia, minyak, cat dan obat-obatan ke wastafel atau toilet
untuk menghindari dampak pencemaran air.
4. Gunakan plastik yang lebih cepat terdekomposisi untuk membungkus. Plastik
semacam ini lebih ramah lingkungan dan tanah.
5. Tidak terlalu sering menggunakan pupuk dan pestisida untuk kegiatan pertanian dan
peternakan. Karena penggunaan bahan-bahan ini akan meninggalkan residu di tanah
yang kemudian terbawa ke badan air. Penumpukan residu ini selain menyebabkan
kematian biota perairan karena keracunan, juga dapat mengakibatkan eutrofikasi dan
membuat populasi alga dan eceng gondok membeludak di daerah perairan.
6. Jika kamu tinggal dekat dengan badan air, cobalah untuk menanam banyak pohon dan
bunga di sekitar rumah mu, sehingga ketika hujan, bahan kimia dari rumah Anda tidak
mudah mengalir ke dalam air.

Walaupun demikian tidak dipungkiri lagi kalau saat ini air bersih sudah sulit di
didapatkan. Maka diperlukan suatu inovasi untuk memecahkan masalah krisis air ini.
Berikut beberapa paparan alternatif pemecahan masalah krisis air bersih saat ini :

a. Rain Water Filtration System


Konsep RWF System (Rain Water Filtration System) ini adalah menampung air
hujan selama mungkin, dan menyaringnya menjadi air bersih. RWF System (Rain Water
Filtration System) dapat diterapkan di daerah perkotaan sebagai sistem pengolahan air
hujan menjadi air bersih agar dapat digunakan kembali dalam kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya, RWF System (Rain Water Filtration System) ini sangat efektif karena dapat
mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan air diperkotaan. Ada beberapa bahan yang perlu
dipersiapkan untuk melakukan RWF System (Rain Water Filtration System) yaitu bak
penampung air, bak penyaring air dan pompa air. Dalam proses pemfilteran air hujan,
RWF System menggunakan zeolit yakni senyawa zat kimia alumino-silikat berhidrat
dengan kation natrium, kalium dan barium (Supriyati, et al., 2015).

b. Pemanfaatan kanal banjir timur (KBT) dengan menjaga kualitas air di kanal tersebut
agar bebas dari sampah atau limbah yang termasuk diteruskan melalui sungai
(Kusuma, 2012).
c. Konservasi Air Tanah
Konservasi tanah dapat dilakukan dengan membuat sumur resapan. Konstruksi
sumur resapan yang ideal sebaiknya memiliki sistem penyaringan air dan kelebaran
lubang sumur yang standar. Sumur Resapan pada umumnya berfungsi sebagai pengendali
banjir. Penggunaan sumur resapan mampu memperkecil aliran permukaan sehingga
menghindari penggenangan. Selain itu, sumur resapan memberi manfaat untuk
memperbaiki ketersediaan air tanah atau mendangkalkan permukaan air sumur, sehingga
menambah jumlah air dalam tanah (Adlina, Shafira, Afiyatun, Yorianta, Hidayat, et.al.,
2011).
d. Teknologi Pengolahan Air Bersih
Teknologi Pengolahan Air Bersih diklaim dapat memercepat peningkatan akses
sanitasi dan mengatasi kelangkaan air, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di
perkotaan. Teknologi pertama adalah instalasi pengolahan air limbah Grey Water Bio
Rotasi, yang terdiri dari sistem bio filter dan taman sanitasi dengan resirkulasi yang dapat
mengolah air limbah rumah tangga untuk digunakan kembali menjadi air bersih.
Teknologi kedua, mirip dengan yang pertama, mendaur ulang air limbah untuk menjadi
air bersih, yang cocok digunakan di rumah susun, dan juga dapat digunakan untuk
menyaring air limbah sehingga tidak mencemari jika dibuang ke sungai. Namun,
teknologi ini membutuhkan ruang yang besar. Untuk di tempat yang tidak tersedia ruang
besar, dapat digunakan teknologi ketiga, yaitu Merealis (Prima, 2016).
e. Desalinasi Air Laut

Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki sumberdaya air laut


yang besar untuk diolah menjadi air bersih atau air minum. Salah satu teknologi
yang dapat digunakan adalah Desalinasi Air laut dengan tahapan: pengambilan
air laut, pengolahan awal, proses pemisahan garam, dan pengolahan akhir.
Setelah itu, dilakukanlah pengolahan awal untuk membersihkan air laut dari
bahan ‘pengotor’, seperti molekul makro dan mikro. Kemudian dilakukan
proses penyisihan garam, bisa berbasis panas dan berbasis membran.
Penambahan mineral dilakukan pada tahap pengolahan akhir agar dihasilkan
produk air bersih dengan kualitas air minum (Prima, 2016).

Selain dengan melakukan tindakan di atas, di banyak negara rupanya


ada hukum yang sangat ketat terkait dengan pelestarian sumber daya air.
Adanya hukum ini tentu merupakan salah satu cara mengatasi pencemaran air
yang dapat dilakukan melalui regulasi yang berkesinambungan. Hukum-
hukum tersebut biasanya diarahkan pada industri, rumah sakit, sekolah, dan
daerah pasar tentang bagaimana cara membuang, merawat, dan mengelola
limbah yang dihasilkan dari kegiatan yang dilakukannya. Di banyak kota maju,
limbah juga diolah dengan sangat efisien dan dirancang untuk meminimalkan
dampak pencemaran air. Selain itu, ada juga banyak organisasi dan kelompok
yang membantu mendidik masyarakat tentang bahaya pencemaran air sehingga
hal ini mendorong seluruh masyarakat untuk dapat menjaga lingkungan airnya
dengan baik.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN
Saran yang dapat kami berikan adalah untuk pemberian pengetahuan kepada
masyarakat tentang cara cara mengatasi permasalahan air tawar bersih dan alternative
pemecahan masalahnya yang dapat dilakukan oleh masyarakat. Sebagai penutup kami
berharap kritik dan saran yang bertujuan untuk perbaikan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://dlhk.bantenprov.go.id/upload/article-
pdf/PENCEMARAN%20AIR%2C%20PENGERTIAN%2C%20PENYEBAB
%20DAN%20DAMPAKNYA.pdf

https://dlhk.bantenprov.go.id/upload/article/Permasalahan_dan_Cara_
Mengatasi_Pencemaran_Air.pdf

Anda mungkin juga menyukai