Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PROJEK KIMIA LINGKUNGAN

PENCEMARAN AIR SUNGAI DI KOTA MEDAN JL. TUASAN NO.10

Dosen Pengampu : Dr. Ir. Nurfajriani, M.Si

Prof. Eva Marlina Ginting

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Nama : Dinda Natalisa Br. Gurusinga (4211131024)

Geby Sagina Sihombing (4213331011)

Juwita Marine Egya Tarigan (4211131015)

Pasion Tarigan (4213131053)

Kelas : PSPK 21 A

Mata Kuliah : Kimia Lingkuangan

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah berjudul PENCEMARAN AIR SUNGAI DI
KOTA MEDAN JL. TUASAN NO.10 sebagai pemenuhan tugas dalam mengikuti
perkuliahan pada mata kuliah Kimia Lingkungan.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Nurfajriani, M.Si dan
Ibu Prof. Eva Marlina Ginting selaku dosen mata kuliah Kimia Lingkungan yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan tugas projek ini.

Adapun, penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan tugas ini masih jauh
dari kesempurnaan dan tentu terdapat kekurangan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran pembaca dalam tugas ini, agar di lain waktu penulis mampu menyelesaikan
tugas dengan lebih baik lagi. Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.

Medan, 09 Mei 2023

Anggota Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................4
A. Air............................................................................................................................4
B. Sungai......................................................................................................................4
C. Pencemaran Air.......................................................................................................4
D. Definisi Pencemaran Air Sungai.............................................................................5
E. Sumber Pencemar Air Sungai.................................................................................6
BAB III METODE PENELITIAN............................................................................................7
A. Rancangan Penelitian..............................................................................................7
B. Waktu dan Tempat..................................................................................................7
C. Pengumpulan Data..................................................................................................7
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...........................................................9
A. Penyebab Pencemaran Air....................................................................................10
B. Dampak Pencemaran Air di Lingkungan Sekitar..................................................11
C. Penanggulangan Terjadinya Pencemaran Air.......................................................12
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................................15
A. Kesimpulan.........................................................................................................15
B. Saran...................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16
LAMPIRAN.............................................................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat diperlukan dalam
kehidupan ini. Sumber daya air secara garis besar meliputi air permukaan dan air
tanah. Air permukaan akan lebih mudah tercemar dibandingkan dengan air tanah,
karena air permukaan lebih mudah terkontaminasi dengan sumber-sumber
pencemaran. Pada dasarnya fungsi air bagi masyarakat dan makhluk hidup lainnya
sangatlah penting, sehingga keberadaan sumber air harus tetap dijaga baik secara
kuantitas maupun kualitas.
Pencemaran air yang terus meningkat telah menurunkan kualitas air diseluruh
dunia. Pencemaran air disebabkan oleh jumlah manusia dan kegiatan manusia yang
beragam. Pencemaran yang mengakibatkan penurunann kualitas air dapat berasal dari
limbah terpusat, seperti: limbah industry, limbah usaha peternakan, perhotelan, rumah
sakit dan limbah tersebar. Sedangkan non point sources, seperti: limbah pertanian,
perkebunan dan domestik. Dalam perusahaan/industri yang besar masalah
penanggulangan air limbah dapat diatasi karna memiliki modal yang lebih, namun
akan berbeda dengan industri yang skalanya masih kecil atau menengah mereka
belum mampu untuk mengatasi masalah air limbah (Asmadi dan Suharno, 2012).
Masalah limbah menjadi perhatian serius dari masyarakat dan pemerintah
Indonesia, terutama sejak dekade terakhir ini, akibat perkembangan industri yang
merupakan tulang punggung peningkatan perekonomian Indonesia. Penanganan
limbah merupakan suatu keharusan guna terjaganya kesehatan manusia serta
lingkungan pada umumnya. Keanekaragaman jenis limbah akan bergantung pada
aktivitas industri serta penghasil limbah lainnya, mulai dari penggunaan bahan baku,
pemilihan proses produksi termasuk jenis mesin sehingga dapat mencemari air.
Masyarakat di sekitar sungai daerah Jalan Tuasan sebagian besar menggunakan
fasilitas air parit untuk kebutuhan rumah tangga, maupun kegiatan lainnya.
Permasalahannya air parit tersebut sudah tercemar oleh limbah. Sehingga tidak lagi
layak untuk digunakan dalam memenuhi kebutuhan dalam aktivitas kesehariannya.
Masyarakat merasa terganggu akan pencemaran air parit tersebut, dimana air parit
tersebut menimbulkan bau tak sedap yang dapat menggangu aktivitas masyarakat di

1
sekitar parit. Selain itu, dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, seperti DBD
karena air yang kotor dan lain-lain.
Pengaruh penggunaan lahan pada masalah air terlihat pada penggunaan lahan
antara lain permukiman, perdagangan/jasa atau industri di sekitar lokasi sumber air,
sehingga segala aktivitas dan perubahan yang terjadi di kawasan tersebut memberi
dampak pengaruh pada sumber air melalui jaringan aliran drainase baik alam maupun
buatan yang menghubungkan antara kawasan tersebut dengan sumber air baku,
dengan dipengaruhi oleh kondisi alam dan lingkungan antara lain bentuk topografi,
kepadatan bangunan, jumlah penduduknya, kegiatan penduduknya dan jenis tanahnya.
Banyaknya lokasi permukiman yang berada di sekitar parit merupakan suatu
permasalahan yang krusial dan memerlukan upaya tersendiri untuk mengatasinya.
Terlebih lagi terjadinya pencemaran air parit yang ditimbulkan oleh warga, seperti
pembuangan limbah rumah tangga dan membuang sampah yang langsung ke sungai.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil inventarisasi sumber pencemar di Sungai Jalan Tuasan?
2. Apakah dampak dari Pencemaran Air Sungai Jalan Tuasanterhadap
masyarakat sekitar ?
3. Bagaimana upaya pemerintah serta masyarakat dalam mengatasi Pencemaran
Air Sungai Jalan Tuasan?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui hasil inventarisasi yang didapat oleh peneliti mengenai sumber
pencemar di Sungai Jalan Tuasan
2. Mengetahui dampak yang dirasakan oleh masyarakat sekitar akibat
Pencemaran Air Sungai Jalan Tuasan
3. Mengetahui upaya pemerintah serta masyarakat dalam mengatasi Pencemaran
Air Sungai Jalan Tuasan

D. Manfaat Penelitian

2
1. Manfaat bagi ilmu pengetahuan
Penulis berharap penelitian ini dapat menjadi referensi dalam mengkaji atau
melakukan kegiatan penelitian terkait kualitas air khususnya di sekitar Jalan
Tuasan
2. Manfaat bagi pemerintah
Penulis berharap dapat memberikan masukkan kepada Pemerintah Daerah
dalam memperkuat kebijakan di bidang pengendalian pencemaran air sungai
3. Manfaat bagi masyarakat
Memberikan informasi bagi penduduk di sekitar Sungai Jalan Tuasan
mengenai kualitas air di sungai tersebut sehubungan dengan pemerintah dan
kegiatan penduduk disekitar sungai.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Air
Air merupakan komponen lingkunga hidup yang kondisinya mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh komponen lainnya. Penurunan kualitas air akan menurunkan daya
guna, hasil guna, produktivitas, daya dukung dan daya tampung dan sumber daya air
yang pada akhirnya akan menurunkan kekayaan sumber daya alam. Air memiliki
peranan yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, yaitu
digunakan sebgai air minum, mencuci, mandi, membuat bangunan bahkan digunakan
juga sebagai pembangkit listrik yang sangat bermanfaat bagi manusia, air tidak hanya
dibutuhkan manusia, tetapi juga tumbuhan dan hewan bahkan bagi ikan air
merupakan tempat berlangsung hidupnya (Sutrisno, 2002).

B. Sungai
Sungai adalah suatu perairan yang airnya berasal dari mata air, air hujan, air
permukaan dan mengalir Secara terus menerus pada arah tertentu. Aliran air atau
gerakan air secara horizontal secra terus menerus inilah yang disebut arus dan
merupakan ciri khas ekosistem sungai (Odum, 1996).
Sungai juga merupakan suatu habitat bagi berbagai jenis organisme akuatik
yang dapat memberikan gambaran mengenai sungai, seperti kualitas dan kuantitas
dari hubungan ekologis tersebut termasuk terhadap Perubahan-perubahan yang
diakibatkan oleh aktivitas manusia. Ekosistem sungai terdiri dari komponen biotik
dan antibiotic. Kedua komponen tersebut saling melakukan interaksi untuk
membentuk suatu kesatuan, dan tiap aktivitas dari satu komponen akan
mempengaruhi komponen lainnya (Sulistyo, 2014).

C. Pencemaran Air
Pencemaran air didefinisikan dengan indikasi turunnya kualitas air sampai
ketingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat menjalankan fungsi sesuai
dengan peruntukkannya. Maksud dari tingkat tertentu dalam kalimat tersebut adalah,
baku mutu air yang tetapkan dan berfungsi sebagai tolok ukur untuk menentukan telah
terjadinya pencemaran air (Dewantara et al., 2014).

4
Pencemaran air juga didefinisikan sebagai penyimpangan sifat-sifat air dari
keadaan normal, bukan dari kemurniannya. Air yang tidak tercemar tidak selalu
merupakan air murni, tetapi merupakan air yang tidak mengandung bahan -bahan
asing tertentu dalam jumlah ysng melebihi batas yang telah ditetapkan sebagai air
tersebut dapat digunakan secara normal untuk keperluan tertentu (Kristanto, 2002).

D. Definisi Pencemaran Air Sungai


Pencemaran air yaitu masuknya mahluk hidup, zat, energi atau komponen lain
ke dalam air, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Menurut
Kristanto (2002) pencemaran air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan
normal.
Air dapat tercemar oleh komponen-komponen anorganik, diantaranya berbagai
logam berat yang berbahaya. Komponen-komponen logam berat ini berasal dari
kegiatan industri. Kegiatan industri yang melibatkan penggunaan logam berat antara
lain industri tekstil, pelapisaan logam, cat/ tinta warna, percetakan, bahan agrokimia
dll. Beberapa logam berat ternyata telah mencemari air, melebihi batas yang
berbahaya bagi kehidupan ( Wisnu, 1995).
Seiring dengan peningkatan pertumbuhan penduduk, maka semakin meningkat
pula usaha untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang mengikutinya. Sehingga
semakin variatif pula aktivitas manusia. Salah satunya aktivitas industri. Akan tetapi
pertumbuhan industri ini memiliki efek samping yang kurang baik. Sebab industri-
industri kecil tersebut pada umumnya membuang limbahnya langsung ke selokan /
badan air tanpa pengolahan terlebih dahulu. Hal ini dapat menyebabkan pencemaran
air karena dalam limbah tersebut mengandung unsur toksik yang tinggi.
Menurut Josua (2013), ada 3 jenis limbah rumah tangga yaitu limbah pertama
berupa sampah, kemudian limbah kedua berupa air limbah yang dihasilkan dari
kegiatan mandi dan mencuci, kemudian limbah ketiga adalah kotoran yang dihasilkan
manusia. Limbah-limbah ini, jika tak dikelola dengan baik, dapat berpotensi tinggi
mencemari lingkungan sekitar.

E. Sumber Pencemar Air Sungai

5
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di seluruh dunia, lebih dari 14.000 orang
meninggal dunia setiap hari akibat penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran air.
Secara umum, sumber-sumber pencemaran air adalah sebagai berikut:

1. Limbah industri (bahan kimia baik cair ataupun padatan, sisa-sisa bahan bakar,
tumpahan minyak dan oli, kebocoran pipa-pipa minyak tanah yang ditimbun
dalam tanah)
2. Pengungangan lahan hijau/hutan akibat perumahan, bangunan
3. Limbah pertanian (pembakaran lahan, pestisida)
4. Limbah pengolahan kayu
5. Penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di laut
6. Rumah tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan seperti
plastik, gelas, kaleng, batu batere, sampah cair seperti detergen dan sampah
organik, seperti sisa-sisa makanan dan sayuran).

6
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan metode analisis data kualitatif berupa
wawancara, angket, observasi, dokumentasi, dan adanya penyebaran poster.
Menurut Sugiyono Pengertian metode penelitian adalah cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dapat dideskripsikan, dibuktikan, dikembangkan dan
ditemukan pengetahuan, teori, untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi
masalah dalam kehidupan manusia (Sugiyono: 2012).
Metode analisis data kualitatif ini merupakan metode dengan menggunakan
wawancara dan observasi dengan menjawab pertanyaan seperti apa, mengapa atau
bagaimana. Data-data yang dianalisa dengan metode ini berupa teks atau narasi.
Selanjutnya dari keseluruhan data tersebut dilakukan proses pengklasifikasian
berdasarkan kebutuhan. Tahap terakhir pada metode ini adalah interpretasi data,
Langkah interpretasi untuk menganalisa data untuk menghasilkan informasi yang
dibutuhkan.
Metode wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara
dengan responden. Menurut Sugiyono (2017:142) angket merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Metode observasi merupakan
metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengamati dan meninjau secara
cermat dan langsung di lokasi penelitian untuk mengetahui kondisi yang terjadi
kemudian digunakan untuk membuktikan kebenaran dari desain penelitian yang
sedang dilakukan.

B. Waktu dan Tempat


Penelitian ini dilaksanakan di Jl. Tuasan No.10, Sidorejo Hilir, Kec. Medan
Tembung, Kota Medan, Sumatera Utara 20222. Pada tanggal 07 Mei 2023, hari
Minggu Jam 09.00 – 11.30 WIB.

C. Pengumpulan Data

7
Teknik Pengumpulan Data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan
melakukan wawancara dengan responden yang tinggal di depan Aliran Air Jl. Tuasan
No.10. Setelah itu pengumpulan data dapat dilakukan dengan memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab yang sudah
disiapkan sebelumnya. Selanjutnya mengobservasi keadaan perairan untuk mengamati
dan meninjau secara cermat dan langsung di lokasi penelitian untuk mengetahui
kondisi yang terjadi kemudian digunakan untuk membuktikan kebenaran dari desain
penelitian yang sedang dilakukan. Begitu juga dengan dokumentasi dan penyebaran
poster mengenai pencegahan pencemaran air.

8
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada
kehidupan seandainya tidak ada air di bumi. Namun, air dapat menjadi malapetaka jika
tersedia dalam kondisi yang tidak benar, baik kualitas maupun kuantitas airnya. Air yang
bersih sangat dibutuhkan manusia, baik untuk keperluan sehari-hari, untuk keperluan industri,
untuk kebersihan sanitasi kota, dan sebagainya.

Di zaman sekarang, air menjadi masalah yang memerlukan perhatian serius. Untuk
mendapatkan air yang baik sesuai dengan standar terntentu sudah cukup sulit untuk di
dapatkan. Hal ini dikarenakan air sudah banyak tercemar oleh bermacam- macam limbah dari
berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga menyebabkan kualitas air menurun, begitupun
dengan kuantitasnya.

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan
air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu
bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Kemanfaatan terbesar
danau, sungi, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum,
sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai
objek wisata.

Dalam PP No 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air di


definisikan sebagai: “Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup,
zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas dari
air tersebut turun hingga batas tertentu yang menyebabkan air tidak berguna lagi sesuai
dengan peruntukannya. (Pasal 1, angka 2) (Yohannes et al., 2019).

Telah terjadi banyak pencemaran air, misal di Jl. Tuasan No.10, Sidorejo Hilir, Kec.
Medan Tembung, Kota Medan, Sumatera Utara 20222, dimana warga setempat
mengandalkan sungai ini untuk pengairan air sehingga dapat menyalurkan air pembuangan
atau air hujan untuk dibawa kesuatu tempat agar tidak menjadi masalah bagi lingkungan dan
kesehartan. Secara kimiawi, pencemaran telah terjadi di sungai Jl. Tuasan No.10 karena air
sungai sering menjadi hitam dan mengeluarkan bau menyengat.

9
Limbah rumah tangga seperti sampah organik (sisa-sisa makanan), sampah anorganik
(plastik, gelas, kaleng) serta bahan kimia (detergen, batu batere) juga berperan besar dalam
pencemaran air, baik air di permukaan maupun air tanah. Polutan dalam air mencakup unsur-
unsur kimia, pathogen/bakteri dan perubahan sifat Fisika dan kimia dari air. Banyak unsur-
unsur kimia merupakan racun yang mencemari air. Patogen/bakteri mengakibatkan
pencemaran air sehingga menimbulkan penyakit pada manusia dan binatang. Adapuan sifat
fisika dan kimia air meliputi derajat keasaman, konduktivitas listrik, suhu dan pertilisasi
permukaan air. Di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, pencemaran air (air
permukaan dan air tanah) merupakan penyebab utama gangguan kesehatan manusia/penyakit.

A. Penyebab Pencemaran Air

Berdasarkan defisini dari pencemaran air, dapat diketahui bahwa penyebab


pencemaran air dapat berupa masuknya makhluk hidup, zat, energi ataupun komponen
lain sehingga kualias air menurun dan air pun tercemar. Banyak penyebab pencemaran
air, tetapi secara umum dapat dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu sumber kontaminan
langsung dan dan tidak langsung.Sumber langsung meliputi efluen yang keluar industri,
TPA sampah, rumah tangga dan sebagainya. Sumber tak langsung adalah kontaminan
yang memasuki badan air dari tanah, air tanah atau atmosfir berupa hujan. Pada dasarnya
sumber pencemaran air berasal dari industri, rumah tangga (pemukiman) dan pertanian.
Tanah dan air mengandung sisa dari aktifitas pertanian seperti pupuk dan pestisida.
Kontaminan dari atmosfir juga berasal dari aktifitas manusia yaitu pencemaran udara
yang menghasilkan hujan asam.

Dari hasil penelitian yang didapat terhadap sungai di Jl. Tuasan No.10 penyebab
terjadinya pencemaran air yaitu karena banyaknya masyarakat membuang sampah ke
sungai ini. Dimana seharusnya sungai ini digunakan sebagai tempat menyalurkan air
pembuangan atau air hujan untuk dibawa kesuatu tempat agar tidak menjadi masalah
bagi lingkungan dan kesehatan. Tetapi digunakan masyarakat sebagai tempat
pembuangan sampah dengan berbagai jenis mulai dari bahan buang padat, Bahan
buangan organik dan olahan bahan makanan, Bahan buangan zat kimia, plastik, dan lain
– lain.

10
B. Dampak Pencemaran Air di Lingkungan Sekitar

Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum,
meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau,
pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan
danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan
tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini
menyebabkan oksigen, yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh
hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati,
dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan
mati, dan aktivitas bakteri menurun.

Dimana dari hasil wawancara salah satu warga yang rumahnya terletak tepat di
depan sungai mengeluh mengenai aroma bau tak sedap yang dikeluarkan oleh sungai
tersebut. Selain itu karena banyaknya sampah yang tertimbun juga mendatangkan
penyakit bagi warga sekitar begitu juga dengan sarang nyamuk. Dimana narasumber
yang diwawancari mengenai sungai di Jl. Tuasan No.10 ini mengatakn sebenarnya
sudah ada larangan untuk tidak membuang sampah sembarangan lagi ke sungai ini,
namun masih banyak warga sekitar yang sering membuang sampah. Bahkah beberapa
orang membuang sampahnya sembari mengendari kereta di atas jembatan lalu
melemparkan sampah yang dibawanya kedalam sungai tanpa memperdulikan situasi
lingkuangan.

11
Selain itu, disebelah kiri sungai di Jl. Tuasan No.10 ini warung makanan yang
mejual mie goreng dan nasi goreng. Dalam hal ini kami mengobservasi jika seluruh
limbah sampah plastik yang tidak digunakan lagi langsung dibuang kesugai begitu
juga dengan limbah pencucian maupun limbah olahan bahan makanan dari warung
ini. Bahan buangan organik ini umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau
terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga bila dibuang ke perairan akan menaikkan
populasi mikroorganisme.

Disini kami juga menemukan masih banyak lagi masyarakat yang membuang
sampah maupun limbah air perumahan yang mengandung Bahan buangan zat kimia
seperti Sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya), dan Bahan pemberantas
hama (insektisida).

C. Penanggulangan Terjadinya Pencemaran Air

Pengolahan limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan, dialirkan


ke sungai atau selokan hendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang disediakan,
kemudian diolah, agar bila terpaksa harus dibuang ke sungai tidak menyebabkan
terjadinya pencemaran air. Bahkan kalau dapat setelah diolah tidak dibuang ke sungai
melainkan dapat digunakan lagi untuk keperluan industri sendiri. Sampah padat dari
rumah tangga berupa plastik atau serat sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme dipisahkan, kemudian diolah menjadi bahan lain yang berguna,
misalnya dapat diolah menjadi keset. Sampah organik yang dapat diuraikan oleh
mikroorganisme dikubur dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk dapat
digunakan sebagai pupuk (Gufran & Mawardi, 2019).

12
Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita dalam
memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar
antara lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit,
sampah/limbah industri secara sembarangan, tidak membuang ke dalam air sungai,
danau ataupun ke dalam selokan. Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara
berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan mencemari air di lingkungan tanah
pertanian. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan
makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran air.

Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah logam-
logam berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam berat ini dapat
meracuni organ tubuh melalui pencernaan karena tubuh memakan tumbuh-tumbuhan
yang mengandung logam berat meskipun diperlukan dalam jumlah kecil.
Penumpukan
logam-logam berat ini terjadi dalam tumbuh-tumbuhan karena terkontaminasi oleh
limbah industri. Untuk menanggulangi agar tidak terjadi penumpukan logam-logam
berat, maka limbah industri hendaknya dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke
lingkungan (Andika et al., 2020).

Proses pencegahan terjadinya pencemaran lebih baik daripada proses


penanggulangan terhadap pencemaran yang telah terjadi. Usaha-usaha tersebut dapat
dilakukan, diantaranya melalui menjaga air tanah agar tetap bersih misalnya:

1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau
pemukiman
2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan atau
ekosistem
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis–jenis pestisida dan zat–zat kimia lain
yang
dapat menimbulkan pencemaran
4. Memperluas gerakan penghijauan
5. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan

13
6. Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup
sehingga
manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya
7. Melakukan intensifikasi pertanian

Kendala dalam mengatasi pencemaran air:

1. Kurangnya kesadaran diri dari orang – orang untuk membuang sampah pada
tempatnya
2. Kurangnya sistem drainase di jalan – jalan
3. limbah – limbah yang tidak diolah oleh manajemen pabrik dengan baik, sehingga
mencemari lingkungan sekitar
4. Kurangnya perhatian dari pemerintah mengenai pencemaran lingkungan.

14
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

 Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak
ada kehidupan seandainya tidak ada air di bumi. Namun, air dapat menjadi
malapetaka jika tersedia dalam kondisi yang tidak benar, baik kualitas maupun
kuantitas airnya. Air yang bersih sangat dibutuhkan manusia, baik untuk
keperluan sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota,
dan sebagainya.
 Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau,
sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan
manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain
mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam
fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Kemanfaatan terbesar danau,
sungi, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum,
sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya
berpotensi sebagai objek wisata.
 Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah logam-
logam berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam berat ini
dapat meracuni organ tubuh melalui pencernaan karena tubuh memakan tumbuh-
tumbuhan yang mengandung logam berat meskipun diperlukan dalam jumlah
kecil.

B. Saran

Penulis menyadari makalah ini mungkin masih mempunyai bebrapa kekurangan, jika
dalam penyusunan makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata
sempurna. Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan
makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa
membangun dari para pembaca.

15
16
DAFTAR PUSTAKA

Andika, B., Wahyuningsih, P., & Fajri, R. (2020). Penentuan Nilai BOD dan COD Sebagai
Parameter Pencemaran Air dan Baku Mutu Air Limbah Di Pusat Penelitian Kelapa
Sawit (PPKS) Medan. QUIMICA: Jurnal Kimia Sains Dan Terapan, 2(1), 14–22.
https://ejurnalunsam.id/index.php/JQ

Dewantara, S., Studi, P., Lingkungan, T., Tanjungpura, U., Sipil, J. T., & Tanjungpura, U.
(2014). Program Studi Teknik Lingkungan , Universitas Tanjungpura , Pontianak
Jurusan Teknik Sipil , Universitas Tanjungpura , Pontianak Pontianak Barat
merupakan salah satu contoh Kecamatan yang perkembangan penduduknya cukup
pesat dengan berbagai aktivitas pend. 1–11.

Gufran, M., & Mawardi, M. (2019). Dampak Pembuangan Limbah Domestik terhadap
Pencemaran Air Tanah di Kabupaten Pidie Jaya. Jurnal Serambi Engineering, 4(1), 416.
https://doi.org/10.32672/jse.v4i1.852

Yohannes, B. Y., Utomo, S. W., & Agustina, H. (2019). Kajian Kualitas Air Sungai dan
Upaya Pengendalian Pencemaran Air. IJEEM - Indonesian Journal of Environmental
Education and Management, 4(2), 136–155. https://doi.org/10.21009/ijeem.042.05

17
LAMPIRAN

18
POSTER

ANGKET

19

Anda mungkin juga menyukai