Disusun Oleh :
Nama : PRATIWI
NPM : 1802090058
Kelas : V-B Pagi PGSD
M.Kuliah : Pendidikan Lingkungan Hidup
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan tugas Laporan Mini
Riset ini. Dan juga tidak lupa saya berterima kasih kepada Dosen mata kuliah Pendidikan
Lingkungan Hidup. Penulis sangat berharap tugas laporan mini riset ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-
kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan. Untuk itu, penulis berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun bagi
orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.
PRATIWI
NPM : 1802090058
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................................................3
3.1 Jenis Zat Yang Dapat Menyebabkan Pencemaran Air Tanah Pada Sampah ................9
3.2 Penyebab dan Dampak Dari Pencemaran Air Tanah Terhadap Ekosistem ................11
3.3 Penyebab dan dampak dari pencemaran air tanah pada sampah terhadap kesehatan
masyarakat..................................................................................................................15
3.4 Penyakit yang akan timbul akibat dari tumpukan sampah ..........................................17
3.5 Dampak dari pencemaran air tanah terhadap tumbuhan dan hewan ternak.................19
3.6 Cara menangani daerah yang mengalami pencemaran air tanah pada sampah...........22
BAB IV PENUTUP..........................................................................................................26
4.1 Kesimpulan..................................................................................................................26
4.2 Saran.............................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................30
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Air yang dikonsumsi masyarakat haruslah bersumber dari mata air yang baik dan
bebas dari pencemaran. Faktor yang mempengaruhi pencemaran air diantaranya jarak
sumber pencemar, hal ini dibuktikan dengan banyaknya total bakteri coliform, konstruksi
atau bangunan fisik sumur, dan perilaku pengguna.
Pencemaran pada tanah akan menyebabkan lapisan atas tanah rusak.
Penyebabnya, penggunaan pupuk kimia yang berlebihan, erosi tanah dan tindakan
pengendalian hama. Pencemaran tanah berakibat pada hilangnya lahan subur untuk
pertanian, berkurangnya tutupan hutan, dan berkurangnya makanan ternak yang
digembalakan. Selain rusaknya tanah, polusi tanah juga menyebabkan hilangnya humus,
air tanah menjadi beracun, dan lainnya.
Oleh karena itu dalam pembuangan limbah domestik di daerah permukiman
tersebut sebaiknya dilakukan pembuatan sistem jaringan pembuangan limbah yang dapat
menampung dan mengalirkan limbah tersebut secara baik dan benar, agar dapat
mencegah terjadinya kontak antara kotoran sebagai sumber penyakit dengan air yang
sangat diperlukan untuk keperluan hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kualitas dan
kuantitas air tanah pada daerah permukiman tersebut harus terjamin, agar dapat
digunakan untuk keperluan hidup sehari-hari sesuai dengan standar kesehatan dan baku
mutu kualitas air.
2
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis zat yang dapat menyebabkan pencemaran air tanah pada
sampah di lingkungan rumah.
2. Untuk mengetahui penyebab dan dampak dari pencemaran air tanah terhadap
ekosistem yang disekitar masyarakat.
3. Untuk mengetahui penyebab dan dampak dari pencemaran air tanah pada sampah
terhadap kesehatan masyarakat.
4. Untuk mengetahui penyakit yang akan timbul akibat dari tumpukan sampah atau
limbah domestik yang ada dilingkungan masyarakat.
5. Untuk mengetahui dampak dari pencemaran air tanah terhadap tumbuhan dan hewan
ternak.
6. Untuk mengetahui cara menangani daerah yang mengalami pencemaran air tanah
akibat pembuangan limbah domestik atau sampah di lingkungan masyarakat.
3
BAB II
KAJIAN TEORI
2.2 Limbah
Limbah adalah zat, energi, dan atau komponen lain yang dikeluarkan atau
dibuang akibat sesuatu kegiatan baik industri maupun non-industri.
Buangan industri adalah bahan buangan sebagai hasil sampingan dari proses produksi
industri yang dapat berbentuk benda padat, cair maupun gas yang dapat
menimbulkan pencemaran. ·
Buangan non-industri adalah bahan buangan sebagai hasil sampingan bukan dari
industri, melainkan berasal dari rumah tangga, kantor, restoran, tempat hiburan,
pasar, pertokoan, rumah sakit dan lain-lain yang dapat menimbulkan pencemaran
4
Limbah yang dihasilkan oleh suatu kegiatan baik industri maupun nonindustri
dapat menimbulkan gas yang berbau busuk misalnya H2S dan amonia akibat dari proses
penguraian material-material organik yang terkandung di dalamnya. Selain itu, limbah
dapat juga mengandung organisme patogen yang dapat menyebabkan penyakit dan
nutrien terutama unsur P dan N yang dapat menyebabkan eutrofikasi. Karena itu,
pengolahan limbah sangat dibutuhkan agar tidak mencemari lingkungan.
5
c. Limbah industri, merupakan limbah yang berasaldari kegiatan industri. Limbah ini
sangat beragam tergantung jeis industrinya (Arka et al, 2000).
6
3. Penebangan Hutan dan Pohon
Hutan dan pohon akan berfungsi sebagai penyaring dan penetralisir dari kondisi
tanah yang asam. Apabila penebangan dilakukan secara terus menerus tanpa adanya
penanaman atau pembukaan ruang hijau yang baru maka akan berakibat fatal
terhadap kondisi tanah di lingkungan tersebut. Tanah yang asam akan membunuh
berbagai mikro organisme baik dan membuatnya menjadi tidak layak untuk ditanami
sama sekali.
7
2.9 Pemanfaatan Air Tanah Diutamakan Untuk Memenuhi Kehidupan Pokok Hidup
Guna memberikan perlindungan terhadap masyarakat luas untuk memperoleh ha
katas air, ditetapkanlah bahwa ha katas air tanah adalah hak guna air yang diutamakan
untuk memenuhi kebutuhan pokok hidup sehari-hari.
Pengelolaan air tanah diselenggarakan berlandaskan pada strategi pelaksanaan
pengelolaan air tanah dengan prinsip keseimbangan antara upaya konservasi dan
pendayagunaan air tanah. Strategi pengelolaan tersebut dilaksanakan secara menyeluruh,
seimbang antara upaya konservasi pendayagunaan air tanah, terpadu dalam penggunaan
air yang saling menunjang, serta melibatkan peran masyarakat. Strategi pengelolaan air
tanah berisikan tentang : tujuan jangka panjang, ketentuan umum pengelolaan, kebijakan
umum pengelolaan, dan strategi yang diambil dalam pengelolaan. Strategi pengelolaan air
tanah merupakan kerangka dasar dalam merencanakan, melaksanakan, memantau, dan
mengevaluasi kegiatan konservasi air tanah, pendayagunaan air tanah, dan pengendalian
daya rusak air tanah pada cekungan air tanah.
Strategi pengelolaan air tanah merupakan pemikiran-pemikiran yang bersifat
konseptual tentang skenario dan langkah-langkah untuk mencapai atau mempercepat
pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam pengelolaan air tanah. Strategi
pengelolaan air tanah disusun dan ditetapkan secara terintegrasi dalam pola pengelolaan
sumber daya air, berfungsi sebagai kerangka dasar dalam merencanakan, melaksanakan,
memantau, dan mengevaluasi kegiatan konservasi air tanah, pendayagunaan air tanah,
dan pengendalian daya rusak air tanah pada cekungan air tanah.
8
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Jenis Zat Yang Dapat Menyebabkan Pencemaran Air Tanah Pada Sampah Di
Lingkungan Rumah
Sampah melimpah menjadi musibah. Apabila diolah menjadi berkah. Sampah ada
di mana-mana. Di tempattempat orang melakukan kegiatan, seperti di pasar, di rumah, di
dapur, di halaman, di kebun, di jalan, dan di sekolah pun banyak sampah.
9
Gambar 2 Membuang sampah di sembarang tempat
10
Di tempat penimbunan sampah umumnya cepat penuh. Di tempat penimbunan
yang penuh itu, sampah dapat menimbulkan pencemaran. Seperti pencemaran udara,
tanah, dan air. Tanah akan tercemar oleh sampah yang tidak mudah hancur atau
membusuk.
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia
dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang
masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat
beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan
atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya. Pencemaran tanah bisa disebabkan
limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian.
Adanya reaksi kimia yang menghasilkan gas tertentu menyebabkan penimbunan
limbah padat ini busuk selain itu pencemaran tanah juga menyebabkan timbulnya bau di
sekitarnya. Karena tertimbunnya limbah ini dalam jangka waktu lama menyebabkan
permukaan tanah menjadi rusak dan air yang meresap ke dalam tanah terkontaminasi
bakteri tertentu dan berakibat turunnya kualitas air tanah pada musim kemarau oleh
karena telah terjadinya pencemaran tanah.
Timbunan yang mengering akan dapat mengundang bahaya kebakaran. Sisa hasil
industri pelapisan logam yang mengandung zat-zat seperti tembaga, timbal, perak,khrom,
arsen dan boron adalah limbah cair yang sangat beracun terhadap mikroorganisme.
Peresapannya ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang
memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah dan dalam hal ini pun
menyebabkan pencemaran tanah.
Beberapa contoh polutan antara lain sampah (termasuk botol dan kantong
plastik), debris/puing reruntuhan semen atau batu bata, logam, zat kimia toksik seperti
pestisida, pupuk, Zat padat terlarut Zat padat tersuspensi Nitrogen dan fosfor Minyak,
lemak, dan benda terapung Warna dan kekeruhan Logam berat dan senyawa toksik.
3.2 Penyebab dan Dampak Dari Pencemaran Air Tanah Terhadap Ekosistem Yang
Disekitar Masyarakat
Air kotor disebut juga limbah. Apabila air limbah masuk ke sungai, danau, atau
waduk air yang ada di tempat itu akan tercemar. Air yang tercemar tidak dapat
dimanfaatkan, bahkan dapat membahayakan kehidupan. Pencemaran air akan
menimbulkan kerugian besar.
11
Gambar 3 Pencemaran air pada sampah
12
Permukaan air di bagian yang airnya tercemar akan terpenuhi ganggang.
Tumbuhan ganggang menyerap habis oksigen di air. Oleh karena kekurangan oksigen,
ikan-ikan dan binatang-binatang lain yang hidup di tempat itu tidak dapat bertahan.
Akhirnya, ikan-ikan dan binatang-binatang itu pun mati.
Demikian juga ketika petani-petani menggunakan pestisida atau obat pembasmi
serangga. Sisa-sisa obat kimia itu menjadi limbah berbahaya. Limbah kimia ini lama-
kelamaan akan menumpuk dalam air atau di buah-buahan dan sayuran. Apabila air
diminum, buah-buahan, dan sayuran dimakan tentu membahayakan kesehatan.
Penyebab:
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik
yang berbeda-beda.
Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
Sampah organic seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan
oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang
dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
13
Industri membuang berbagai macam polutan kedalam air limbahnya seperti logam
berat, toksin organik, minyak, nutrient dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek
termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga
mengurangi oksigen dalam air.
Seperti limbah pabrik yang mengalir kesungai seperti di sungai citarum
pencemaran air oleh sampah
Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan
14
Kebiasaan Menimbun Sampah
Bagi yang suka menimbun sampah, agaknya kamu harus menghentikan kebiasaan
buruk tersebut. Selain tidak baik bagi kesehatan lingkungan, menimbun sampah juga
berakibat buruk pada kesuburan tanah. Apalagi jika sampah tersebut sampai
mengeluarkan air limbah. Air ini nantinya akan meresap ke dalam permukaan lahan
sehingga membuat tanah tersebut tercemar dan kehilangan kesuburannya.
Kontaminasi dari Bahan-Bahan Berbahaya
Secara tidak sadar, sebenarnya di sekitar kita banyak sekali bahan-bahan yang
dapat merusak kelestarian tanah, seperti merkuri, seng, nikel, arsenik, tembaga dan lain-
lain. Maka dari itu, berhati-hatilah dalam menggunakannya dan letakan bahan-bahan
tersebut jauh dari permukaan tanah secara langsung.
3.3 Penyebab dan Dampak Dari Pencemaran Air Tanah Pada Sampah Terhadap
Kesehatan Masyarakat
15
Air yang tercemar zat radioaktif sebagai limbah aplikasi teknologi nuklir sangat
berbahaya bagi kesehatan masyarakat (Slamet,2000). Pengaruh zat radioaktif dapat
bersifat akut atau kronis. Pada kadar yang tinggi, pengaruh zat radioaktif terhadap
mahluk hidup bersifat akut karena terjadinya gangguan proses pembelahan sel dan
mengakibatkan rusaknya kromosom. Pengaruh kronis yang muncul dalam jangka waktu
lama dapat terjadi pada genetic (sistem reproduksi) dan somatik (sel tubuh) (Mulia,
2005).
Penyebab pencemaran air sendiri utamanya karena ulah manusia. Beberapa
contohnya seperti sampah yang dibuang sembarangan, limbah pabrik yang dibuang ke
sungai atau laut, deterjen, tumpahnya minyak di laut dan masih banyak lagi.
Kegiatan manusia dalam rangka memenuhi kebutuhannya, secara tidak sengaja
menambah bahan anorganik pada perairan dan mencemari air. Sebagai contoh,
pembuangan detergen ke perairan, penggunaan pestisida dalam pertanian dapat berakibat
buruk terhadap ekosistem perairan dan kesehatan masyarakat (Mahida, 1993; Apriyani,
2014). Menurut Pomalingo dan Ali, 2002), kegiatan manusia yang mempengaruhi
kualitas air adalah pembuangan limbah atau kotoran ke badan air. Beberapa jenis
kegiatan manusia yang dapat menghasilkan limbah adalah dari sektor pemukiman
penduduk, industri pertambangan, perdagangan, pertanian, rekreasi, dan transportasi.
Penyebab pencemaran tanah yang berimbas pada kesehatan masyarakat yaitu
Pembuangan limbah yang semena-mena, pembuangan limbah atau sampah secara tidak
bertanggung jawab mampu menimbulkan pencemaran tanah, terutama limbah dari
pabrik. Senyawa-senyawa kimia dari limbah tersebut dapat mencemari tanah dan air di
sekitarnya.
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan dapat terjadi saat manusia
menghirup debu atau uap senyawa kimia yang menguar dari tanah yang terkontaminasi.
Anda juga bisa secara tidak sengaja menelan tanah yang sudah tercemar.
Tidak hanya itu, dampak pencemaran tanah yang berbahaya bagi kesehatan bisa
dialami ketika Anda mengonsumsi sayuran atau buah yang ditanam di tanah yang sudah
tercemar. Buah dan sayuran tersebut bisa jadi ikut terkontaminasi oleh senyawa kimia
dalam tanah.
Bahkan, beberapa senyawa kimia dalam tanah yang tercemar dapat menyerap ke
dalam kulit ketika Anda menyentuh tanah yang terkontaminasi. Salah satunya adalah
16
senyawa kimia creosote yang digunakan untuk mengawetkan kayu. Saat tersentuh,
senyawa tersebut dapat memicu lepuhan, peradangan, dan pengelupasan pada kulit.
3.4 Penyakit yang Akan Timbul Akibat Dari Tumpukan Sampah Atau Limbah
Domestik yang Ada Dilingkungan Masyarakat
Dalam skala besar, polusi lingkungan dan lautan adalah akibat utama dari
kebiasaan buang sampah sembarangan. Sampah-sampah tersebut bisa menumpuk di
saluran air maupun sungai dan berujung mengotori laut. Jutaan ton sampah yang
mengambang di lautan saat ini telah mengancam keselamatan biota laut, termasuk
berbagai jenis ikan yang menjadi sumber pangan manusia.
Tidak hanya mengotori lingkungan. Kebiasaan membuang sampah sembarangan
juga akan membuat Anda dan keluarga lebih rentan terkena berbagai penyakit. Demam
berdarah, hepatitis A, hingga cacingan hanyalah beberapa contoh penyakit yang bisa
timbul sebagai dampak membuang sampah sembarangan.
Jenis penyakit yang mungkin muncul akibat buang sampah sembarangan
17
Ada banyak penyakit yang bisa timbul akibat kebiasaan banyak orang membuang
sampah sembarangan, di antaranya:
Tetanus
Hepatitis A
Cacingan
Demam berdarah
Keracunan makanan
Infeksi kulit
Diare
Disentri
Penyakit seperti hepatitis A dan demam berdarah adalah penyakit yang mudah
menular. Jika satu orang terkena, risiko orang lain yang tinggal satu lingkungan dengan
penderita tertular akan naik.
18
Gambar 7 Sampah penyebaran wabah penyakit
Penyebaran wabah menjadi dampak lain dari kebiasaan membuang sampah
sembarangan
Sampah yang dihasilkan dari rumah atau individu umumnya bisa dibagi menjadi
sampah organik dan anorganik.Sampah organik adalah sampah yang dapat terurai dan
berasal dari bahan-bahan yang bisa membusuk, seperti sisa makanan, kulit buah, dan
batang sayur-sayuran. Sementara itu, sampah anorganik adalah sampah yang tidak dapat
terurai tetapi umumnya bisa didaur ulang, seperti yang terbuat dari plastik dan
kaleng.Akibat buang sampah organik dan anorganik sembarangan, bakteri dan parasit
bisa tumbuh subur. Sampah-sampah ini juga akan mengundang berbagai binatang yang
bisa menjadi vektor atau pembawa penyakit, seperti tikus, kecoa, dan nyamuk.
Cara mencegah penularan penyakit akibat buang sampah sembarangan
19
Mencegah terjadinya berbagai penyakit yang disebabkan oleh sampah tidaklah
sulit dan bisa dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga. Berikut ini langkah-
langkah yang bisa Anda dan keluarga lakukan.
Membiasakan buang sampah pada tempatnya
Memperbanyak tempat sampah di rumah sehingga Anda tidak lagi malas untuk
mencari atau berjalan ke tempat sampah
Tidak menunda membuang sampah
Rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir
Mencuci bersih makanan sebelum memasaknya
Memasak makanan hingga matang
Menggunakan tempat sampah yang memiliki tutup
Tidak membuang kaleng dalam keadaan terbuka
3.5 Dampak Dari Pencemaran Air Tanah Terhadap Tumbuhan dan Hewan Ternak
Penyebab dan dampak pencemaran air oleh limbah pemukiman sepertinya
menjadi salah satu sumber utama dan penyebab pencemaran air yang memberikan
dampak paling kentara terutama pada masyarakat perkotaan di Indonesia.
Limbah pemukiman (rumah tangga) yang menjadi salah satu penyebab
pencemaran air diakibatkan oleh aktivitas manusia itu sendiri. Dan pada akhirnya
pencemaran air ini juga memberikan dampak dan akibat merugikan bagi manusia itu pula.
Limbah Pemukiman. Salah satu penyebab pencemaran air adalah aktivitas
manusia yang kemudian menciptakan limbah (sampah) pemukiman atau limbah rumah
tangga.
Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan
sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan
atau dibusukkan oleh bakteri seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan.
Sedangkan sampah anorganik seperti kertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan,
logam, karet, dan kulit. Sampah anorganik ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non
biodegrable).
Selain sampah organik dan anorganik, deterjen merupakan limbah pemukiman yang
paling potensial mencemari air tanah. Padahal saat ini hampir setiap rumah tangga
menggunakan deterjen.
20
Gambar 8 Pengaruh sampah pada tumbuhan lain
Pencemaran tanah dan badan air yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas
hasil/produk pertanian, terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusia atau makhluk
hidup lain. Dampak negatif yang menimpa lahan pertanian dan lingkungannya perlu
mendapatkan perhatian yang serius, karena limbah industri yang mencemari lahan
pertanian tersebut mengandung sejumlah unsur-unsur kimia berbahaya yang bisa
mencemari badan air dan merusak tanah dan tanaman serta berakibat lebih jauh terhadap
kesehatan makhluk hidup.
21
Gambar 9 Dampak sampah pada hewan ternak
Para peternak membuang limbah kotoran sapi dengan cara dibuang di belakang
rumah dan pada selokan yang berada didekat pemukiman tanpa melakukan pengolahan
terlebih dahulu. Limbah - limbah yang dibuang secara sembarangan nantinya akan
menjadi sumber polutan bagi air tanah apabila terkena air hujan.
Kebanyakan warga di desa memanfaatkan air tanah tanpa mengetahui tingkat
kelayakan air yang mereka gunakan untuk dikonsumsi maupun untuk memenuhi
kebutuhan rumah tangga. Warga beranggapan bahwa air yang mereka ambil untuk
digunakan sebagai air baku air minum maupun untuk kebutuhan sehari - hari yang
bersumber dari sumur tidak tercemar, sehingga para warga tidak begitu memperdulikan
kualitas air yang mereka gunakan. Namun mereka tidak pernah berfikir dampak yang
akan datang, yang nantinya akan timbul akibat mengkonsumsi air yang dikhawatirkan
telah terkontaminasi oleh limbah yang ada.
3.6 Cara Menangani Daerah yang Mengalami Pencemaran Air Tanah Akibat
Pembuangan Limbah Domestik atau Sampah di Lingkungan Masyarakat
22
Gambar 10 Cara mengani pencemaran air tanah pada sampah
23
Cara menanggulangi pencemaran air
Air adalah salah satu zat yang mudah diikat oleh zat lain sehingga lebih mudah
tercemar. Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah atau menanggulangi pencemaran air
yaitu sebagai berikut :
Tidak mengeksploitasi sumber mata air agar air murni tidak cepat habis.
Air murni yang berasal dari alam ini juga cukup terbatas jumlahnya. Jika terus
menerus di-eksploitasi, maka cadangannya bisa saja habis.
Membuat tempat pembuangan sampah yang memadai.
Di daerah pesisir sungai perlu dibuatkan tempat pembuangan sampah yang
memadai, agar masyarakat lebih tertarik untuk membuang sampah pada tempatnya
daripada menghanyutkannya di sungai.
Mengurangi intensitas buangan limbah rumah tangga.
Maksudnya adalah mengurangi sisa buangan berupa sisa makanan yang telah
basi yang dapat mencemari pakan alami ikan.
Menyaring limbah pabrik agar lebih ramah lingkungan.
Suatu pabrik perlu untuk mengolah limbahnya terlebih dahulu dalam sebuah
wadah yang disebut IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) agar menjadi lebih
ramah lingkungan.
Terkadang air tanah menjadi kotor, berbau dan berwarna kekuningan. Ini
merupakan tanda bahwa air sudah tercemar dan tidak baik untuk digunakan. Oleh sebab
itu, berikut ini ada tips untuk menghindari pencemaran air tanah di rumah Anda!
Buatlah lubang biopori dan sumur resapan di halaman rumah sehingga air hujan bisa
meresap ke dalam tanah dengan lebih lancar.
Kurangi mencuci baju dengan detergen karena bisa limbah detergen yang terserap ke
dalam tanah bisa memperburuk kualitas air tanah.
Jangan menggunakan zat kimia iksektisida di taman atau halaman rumah untuk
membunuh hama serangga karena zatnya akan menempel di tanah kemudian
menyerap ke dalam tanah bersama dengan air hujan.
Jangan buang sampah sembarangan. Sampah yang tidak bisa terurai yang ada di tanah
akan menimbulkan senyawa kimia yang tidak baik dan bercampur dengan air tanah.
Tanam beberapa pohon di halaman rumah agar membantu proses penyerapan air
kembali ke dalam tanah.
24
Periksa sistem pemipaan saluran air, terutama saluran pembuangan kotoran yaitu
septic tank karena septic tank yang tercampur dengan saluran air tanah akan membuat
air tanah menjadi tidak baik untuk digunakan lagi.
Selain itu, gunakan air dengan bijaksana dan berhemat agar kebutuhan air selalu
tercukupi bahkan saat musim kemarau.
Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau
mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun
(karbon dioksida dan air). Menurut Dr. Anton Muhibuddin, salah satu mikroorganisme
yang berfungsi sebagai bioremediasi adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam).
Jamur vam dapat berperan langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah.
Berperan langsung, karena kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah dan
berperan tidak langsung karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi
lain seperti bakteri tertentu, jamur dan sebagainya.
BAB IV
PENUTUP
26
4.1 Kesimpulan
Pencemaran merupakan masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi,
dan komponen lain kedalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan air tersebut tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukannya.
Pencemaran merupakan penyebab utama penurunan kualitas airtanah terutama di
daerah perkotaan. Pencemaran umumnya disebabkan oleh aktifitas manusia diantaranya
penggunaan bahan bakar hidrokarbon. Pencemaran airtanah oleh hidrokarbon dapat
terjadi karena adanya kebocoran pada tangki timbun di Stasiun Pengisian Bahan Bakar.
Kawasan perkotaan yang tingkat kepadatan penduduknya tinggi dan memiliki aktivitas
yang kompleks sangat rentan dengan pencemaran airtanah. Kompleksitas kegiatan
penduduk yang dilakukan tidak lepas dari peningkatan akan kebutuhan bahan bakar
minyak yang menyebabkan peningkatan pembangunan SPBU. Hal tersebut beriringan
dengan adanya peningkatann kebutuhan airtanah sebagai sumber kehidupan. Namun
kondisi tersebut tidak diikuti dengan peningkatan pengelolaan lingkungan yang baik
terutama perbaikan pada tangki timbun di SPBU yang menjadi sumber pencemar
terhadap airtanah. Kondisi ini menyebabkan daerah menjadi rentan terhadap pencemaran,
karena itu monitoring terhadap tingkat potensi pencemaran airtanah sangat penting untuk
dilakukan.
Pencemaran air tanah merupakan sebuah kondisi yang mana tanah sebagai tempat
berkumpulnya air tercemar oleh polutan (zat pencemar) sehingga air yang berada di
dalamnya juga ikut tercemar. Jenis polutan air tanah bermacam- macam wujudnya, ada
yang berwujud padat, cair maupun gas. Polutan- polutan tersebut menyebabkan
perubahan pada air tanah baik perubahan fisis, kimia maupun biologi.
Air tanah merupakan semua air yang terdapat dibawah permukaan tanah pada lajur
atau zona jenuh air (zone of saturation). Airtanah berasal dari air hujan dan air permukaan
yang meresap (infiltrasi) mula-mula ke zona tak jenuh air (zone of aeration) dan
kemudian meresap makin dalam (perkolasi) hingga mencapai zona jenuh air, lalu
terkumpul dalam reservoir alam yaitu akuifer dan kemudian menjadi airtanah.
Sumberdaya air dapat mengalir kembali ke permukaan tanah sebagai mata air dan air
rembesan, atau dapat pula dialirkan ke permukaan melalui sumur gali, sumur bor, dan
sebagainya. Dengan demikian airtanah merupakan bagian dari sistem daur hidrologi.
27
Sumber Pencemaran Air
Sumber pencemaran air dapat dikategorikan menjadi dua jenis yaitu:
Sumber langsung
Sumber langsung adalah sumber pencemaran yang secara langsung melepaskan
limbah dan produk sampingan berbahaya ke sumber air terdekat tanpa pengolahan.
Contoh: limbah pabrik, fasilitas pengelolaan limbah, kilang dan lain-lain.
Sumber tidak langsung
Sumber tidak langsung yaitu polutan atau bahan pencemar yang masuk ke bahan air
melalui air tanah, tanah, atau atmosfer seperti hujan asam.
Faktor Faktor Pencemaran Air
Faktor Faktor Pencemaran Airtanah yaitu :
a. Kondisi sanitasi lingkungan
Air tanah memiliki kualitas yang pada umumnya baik, akan tetapi banyak
tergantung kepada sifat lapisan tanahnya, apabila kondisi sanitasi lingkungan sangat
rendah maka banyak tercemar oleh bakteri. Apabila berdekatan dengan industri
dengan beban pencemaran tinggi dan tidak memiliki sistem pengendalian pencemaran
air maka akan terpengaruh rembesan pencemaran.
b. Tingkat eksploitasi dan degradasi kualitas lingkungan
Tekanan terhadap sumber daya airtanah tidak hanya disebabkan tingkat eksploitasi
yang berlebihan, namun juga karena adanya degradasi kualitas lingkungan.
Pembuangan air limbah secara langsung (tanpa pengolahan), buangan dari industri,
limpasan dari pengairan sawah yang telah memperoleh perlakuan dengan bahan
pestisida dan herbisida merupakan sumber pencemaran secara eskponensial
menimbulkan dampak negatif pada sumber daya air.
Perubahan fisis – Terjadinya perubahan pada air yang bisa kita lihat dan rasakan
langsung menggunakan panca indera, seperti berubahnya tingkat kejernihan air,
berubahnya suhu air tanah, serta berubahnya warna & rasa air tanah.
Perubahan kimia – Berubahnya pH (tingkat keasaman) dan susunan zat kimia yang
terkandung di dalam air tanah.
Perubahan biologi – Munculnya bakteri- bakteri berbahaya di dala air tanah.
28
Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya bahwa pencemaran air tanah disebabkan oleh
adanya polutan. Tapi bagaimana contoh nyata dari polutan- polutan yang mencemari air
tanah? Contoh- contoh polutan penyebab pencemaran air tanah.
1. Sampah anorganik
Penyebab pertama dari percemaran air tanah adalah sampah anorganik. Sampah
anorganik ini bisa berwujud sampah plastik, kaleng dan sterofoam yang menumpuk di
atas tanah atau tertimbun di dalam tanah. Ketika turun hujan, air hujan akan meresap
ke dalam tanah. Resepan air hujan tersebut membawa serta zat- zat pencemar yang
berasal dari sampah organik dan pada akhirnya menyebabkan pencemaran air tanah.
2. Sampah organik
Sampah organik bukannya tidak bisa menjadi penyebab pencemaran air tanah.
Secara logika, sampah organik mudah terurai dan dapat menjadi kompos alami bagi
tanah. Akan tetapi bagaimana jika sampah organik seperti sayuran dan bahan
makanan busuk lainnya tertimbun di dekat sumber air tanah dan butuh waktu lama
untuk terurai karena kondisi tanah lembab diguyur hujan. Sampah- sampah organik
itu akan semakin membusuk, mengeluarkan bau tak sedap dan mengandung banyak
bakteri. Bakteri- bakteri yang ada pada sampah organik itulah yang bisa menyebabkan
terjadinya pencemaran air tanah.
3. Limbah cair
Limbah cair beracun dapat berwujud air bekas mencuci pakaian, air sisa pestisida,
cairan berminyak atau bahkan cairan limbah industri yang mengandung zat kimia
beracun. Limbah industri seharusnya dikelola dengan baik. Jika pihak pengelola lalai,
misalnya tidak melapisi penampungan limbah cair dengan bahan kedap air, maka
limbah cair industri zat mengandung racun bisa merembes ke dalam tanah. Jika
rembesan limbah cair terbawa oleh air hujan kemudian bermuara di sumber air tanah,
maka kandungan beracun dari limbah cair tersebut bisa menjadi penyebab
pencemaran air tanah yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
29
mandi, mencuci dan kakus, maka akan terjadi kelangkaan air bersih yang berdampak
pada berkurangnya produktivitas manusia.
Naiknya populasi bakteri- bakteri berbahaya. Bakteri yang bersifat phatogen akan
berkembangbiak dengan cepat di dalam air yang tercemar. Tingginya populasi bakteri
phatogen juga akan mengurangi tingkat oksigen di dalam air.
Turunnya tingkat kesehatan. Mengkonsumsi dan menggunakan air tanah yang
tercemar dapat menimbulkan berbagai macam penyakit seperti diare, muntaber,
disentri, gatal- gatal dan penyakit- penyakit lainnya. Jika air tanah yang dikonsumsi
ternyata tercemar oleh limbah yang mengandung logam maka berpotensi
menimbulkan kanker dan penyakit yang menyerang darah.
Dampak dari pencemaran air tanah sangatlah mengancam kelangsungan hidup manusia.
Untuk meminimalisir dan menghindari dampak- dampak tersebut, ada beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran air tanah:
Remediasi
Cara pertama untuk menanggulangi pencemaran air tanah adalah remediasi.
Kegiatan yang perlu dilakukan dalam sistem remediasi ini adalah memulihkan
kembali permukaan tanah yang telah mengalami pencemaran. Pemulihan ini
dilakukan dengan cara membersihkan permukaan tanah dari polutan.
Bioremediasi
Pembersihan tanah dengan teknik bioremediasi ini dilakukan dengan cara
menambahkan mikroorganisme pengurai seperti jamur vesikular arbuskular mikoriza
dan bakteri pengurai ke dalam tanah. Mikroorganisme pengurai tersebut akan
memecah polutan menjadi gas korbon dioksida dan air sehingga tidak berbahaya lagi
untuk tanah.
4.2 Saran
Kita sebagai konsumen terbesar dalam penggunaan air dibandingkan dengan
mahluk lain sebaiknya peduli dengan apa yang tengah terjadi sekarang. Kita bisa
melakukan upaya pencegahan seperti membuat biopori, jangan membuang sampah dan
zat buang lain sembarangan, serta kurangi penggunaan air secara berlebihan. Selain itu,
pemerintah pun harus memperluas daerah resapan air yan kini mulai terabaikan.
30
DAFTAR PUSTAKA
Buana, A.S.E., dan Winantris. (2019). “Kualitas Air Tanah Dan Upaya Warga Dalam
Mengatasi Pencemaran Air Di Desa Bojong Salam Kecamatan Rancaekek”. Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, Vol.4 No.3 hal. 59-62. Diakses pada 24 Januari 2021.
Harmayani, K., dan Konsukartha. (2007). “Pencemaran Air Tanah Akibat Pembuangan
Limbah Domestic Di Lingkungan Kumuh”. Jurnal Permukiman Natah, Vol.5 No.2 hal.
62-108. Diakses pada 20 Januari 2021.
Kodoatie, Robert J. (2012). Tata Ruang Air Tanah. Yogyakarta : Andi offset.
Widiyanto, dkk,. (2015). “polusi air tanah akibat limbah industry dan limbah rumah tangga”.
Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol.10 No.2 hal. 246-254. Diakses pada 26 Januaei
2021.
31