Anda di halaman 1dari 18

Disusun oleh :

NAMA : 1. Febi Febriyanti (4173341023)


2. Nur Astri (4172141013)
3. Putri F. Siregar (4173341056)
4. Suci Hardiyanti (4172141033)
5. Yosi M.Hutagalung (4173341085)

Biologi Dik E 2017


Critical Journal Riview

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Dewasa ini banyak mahasiswa yang kurang memahami pentingnya peranan jurnal sebagai suatu
referensi yang dihasilkan dari suatu penelitian yang baru yang sebenarnya sangat berguna demi kelancaran
proses pembelajaran maupun suatu penelitian. Oleh sebab itu, salah satu fungsi tugas ini adalah agar
mahasiswa mampu memahami, dan menambah pengetahuannya lebih banyak lagi yang bersumber dari
juranal-jurnal penelitian, khususnya di bidang Anatomi Tumbuhan.

Berikut merupakan critical journal review yang telah kami susun sebagai suatu bentuk kesimpulan dari
perbandingan yang akan kami lakukan pada dua jurnal dengan dua judul yang berbeda yang membahas
tentang bunga, buah dan biji.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa fungsi bunga pada tumbuhan?
2. Apa saja bagian–bagian dari buah?
3. Apa fungsi biji pada buah?

1.3. Tujuan
Tujuan dari Critical Journal ini adalah untuk melatih kemampuan mahasiswa agar lebih kritis, serta
memahami isi dari jurnal tersebut, agar mahasiswa lebih paham lagi terhadap materi tersebut, dan
menambah wawasan mahasiswa.
Identitas Jurnal

Identitas jurnal I
Struktur anatomi buah dan biji sirsak (Annona muricata)
Judul
mulwo (Annona reticulata), dan srikaya (Annona squamosa)

Jurnal Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI)

Volume dan Halaman Vol.5 No. 2

Tahun 2012

Penulis Endang Kartini Ariati Murwani

Reviewer KELOMPOK VI

Tanggal 18 MARET 2019


Identitas jurnal II

Pengaruh 6-Benzilaminopurin (Bap) Terhadap Pembentukan


Judul Lapisan Pemisah (Zona Absisi) Pada Tangkai Kuntum Bunga
Kacang Hijau, Vigna Radiata (L.) Wilczek Varitas Walet

Jurnal Jurnal FMIPA UPI

Volume dan
Vol.3 No.1
Halaman

Tahun 2002

Penulis Kusdianti dan Trimurti H. Wardini

Reviewer KELOMPOK VI

Tanggal 18 MARET 2019


ISI RINGKASAN JURNAL I

Pengertian buah:
Buah merupakan makanan
pelengkap yang dapat
dijumpai dengan mudah di Struktur anatomi buah:
pasar maupun di lingkungan Buah sirsak , srikaya , Biji:
sekitar. Kandungan air yang dan mulwo tidak Struktur anatomi biji
banyak memberikan rasa
menunjukkan banyak sirsak, srikaya, dan
segar bagi yang
perbedaan.Susunan buah
mulwo tidak
mengkonsumsi buah menunjukkan
sehingga buah tidak kalah dari arah luar ke dalam perbedaan. Biji
menariknya dibanding terdiri dari jaringan tersusun atas 2
makanan lainnya. epidermis, daerah, yaitu kulit biji
Kandungan penting dari buah klorenkima,sklerenkima dan endosperm .
yang dibutuhkan bagi tubuh
manusia antara lain serat dan
dan parenkima . Selapis jaringan
vitamin.
makrosklereida
menyusun lapisan
paling luar kulit biji.
Daging buah tersusun atas jaringan dengan
sel-sel berdinding tipis mengandung
cadangan makanan berupa butir-butir kecil
yang pada saat direaksikan dengan larutan
IKI berwarna biru sehingga butir-butir
tersebut dinyatakan sebagai amilum. Tetes
minyak juga ditemukan dalam daging buah
Jaringan ini dikenal dengan jaringan
parenkima penimbun .
Epidermis ketiga jenis buah
terdiri atas selapis sel yang
tersusun rapat. Perbedaan
tampak pada sel epidermis
mulwo yang mengandung
zat warna antosianin
berwarna merah, sehingga
buah mulwo berwarna
coklat jika telah masak, Trikoma buah sirsak
sedangkan sirsak dan tersusun atas 2 sel dengan
srikaya tidak mengandung ujung runcing dan
antosianin maka buah sirsak
dan sirkaya berwarna hijau. berlekuk membentuk
kait. Trikoma buah
mulwo tersusun atas 3
sel, berbentuk jarum,
dengan ujung runcing.
Endosperma terdiri atas selapis yang
tersusun rapat seperti epidermis mengelilingi
sel-sel parenkima berbentuk isodiametris dan
berdinding tipis yang di dalamnya
mengandung kelompok-kelompok jaringan
yang berasal dari integumen yang masuk ke
dalam endosperma. Jaringan tersebut
menghasilkan sekret yang berbentuk
globular yang belum terdeteksi. Struktur
endosperm tersebut dikenal dengan ruminate
endosperm.
ISI RINGKASAN JURNAL II
Tanaman kacang hijau, Vigna radiata (L.) Wilczek merupakan komoditi
penting bagi masyarakat di Asia tenggara umumnya dan Indonesia
khususnya. Biji kacang hijau yang banyak mengandung proteinnabati,
mineral, pro vitamin A dan vitamin B kompleks banyak dipakai sebagai
bahan makanan (Ochse dan Backhuizen van den Brink, 1977). Demikian
juga dengan kecambahnya yang kaya akan vitamin C (Simeonsma dan
Lampang, 1992).

Menurut Simeonsma dan Lampang (1992) gugurnya bunga dan polong


muda dapat mencapai 90 %. Penyebab gugurnya bunga dan polong muda
pada kacang hijau khususnya dan pada tumbuhan Leguminosae umumnya
masih belum jelas.

Pada beberapa tumbuhan, absisi didahului oleh pembentukan zona absisi


yang terdapat pada daerah antara tangkai daun (petiolus) atau tangkai
bunga (pediselus) dengan batang atau rakis (Wareing dan Philips, 1981).
Daerah ini secara anatomi dapat dibedakan dengan sel-sel sekitarnya yang
berukuran lebih besar, berdinding tipis, dengan beberapa atau tanpa ruang
antar sel. Kuang, Peterson, dan Dute (1992) menyatakan bahwa sel-sel
pada daerah ini tidak mengandung butir pati yang banyak seperti yang
terdapat pada daerah tangkai kuntum bunga dan rakis, selain itu juga tidak
ditemukan adanya serat.
Pada zona absisi dapat dibedakan dua lapisan atau daerah sel.
Lapisan pertama adalah lapisan absisi yang akan mengalami
perubahan struktural untuk memudahkan pemisahan tangkai organ
dengan batang. Lapisan kedua adalah lapisan pelindung yang
dibentuk dibawah lapisan absisi dan melindungi permukaan yang
terdedah saat organ tersebut gugur sehingga tidak mengalami
kekeringan atau diserang penyakit. Lapisan pelindung ini dibentuk
karena hasil sintesis berbagai senyawa dalam dinding sel maupun
ruang antar sel.

Proses pembentukan lapisan absisi pada tangkai kuntum bunga


kacang hijau, Vigna radiata (L.) Wilczek terjadi dua hari sebelum
bunga mekar dan selesai pada saat bunga mekar atau satu hari
setelah bunga mekar.
Pembentukan lapisan absisi dapat dibagi menjadi beberapa tahap,
yaitu:
1. Pembelahan sel di daerah zona absisi yang diikuti
dengan terakumulasinya sitoplasma sel kearah
tangkai kuntum bunga.
2. Pemisahan sel yang diikuti dengan penbentukan
lapisan absisi dibawahnya. Proses pemisahan
terjadi mulai dari tepi adaksial kemudian
bergerak ke arah jaringan pembuluh melalui
korteks.
3. 6- Benzilaminopurin (BAP) terbukti menghambat
absisi tangkai bunga kacang hijau.
Kelebihan Jurnal
Jurnal I

• Ide yang digunakan dalam penelitian merupakan ide yang yang bagus, karena
ide yang diangkat berkenaan dengan materi struktur anatomi buah dan biji. Jadi
jurnal ini dapat dijadikan untuk referensi dan belajar matakuliah anatomi
tumbuhan.
• Penelitian ini didukung dengan teori yang diungkap kan para ahli. Hal ini dapat
dilihat pada tinjauan pustaka jurnal maupun bagian pembahasan nya.
• Tipe penelitian ini menunjukan pengertian, dan isi materi yang mudah
dipahami
• Jurnal ini memiliki tujuan penelitian yang jelas.
• Jurnal ini memiliki metode penelitian yang jelas.
• Serta membuat hasil peneletian yang jelas
• Terdapat hasil gambar secara anatomi melalui penelitian berdasarkan percobaan
yang telah dibuat
• Terdapat caki dalam pembuatan materi atau pembahasan yang telah dibuat
menjadi pembaca lebih memahami sumber yang telah terpercaya
• Jurnal ini juga membuat keunggulan yang didahului oleh pendahuluan atau pun
inti dari semua isi jurnal (abstrak ) yang jelas sehingga memudahkan pembaca
untuk menjadi acuan referensi
• Dan diakhiri dengan kesimpulan yang berisi sangat menarik karena pada
kesimpulan dibuat dalam bentuk point-point.
Jurnal II

1. Isi jurnal ini sudah sesuai dengan materi anatomi bunga, jadi
dapat dijadikan untuk referensi belajar mata kuliah anatomi
tumbuhan.
2. Penelitian ini didukung dengan teori yang diungkapkan para ahli.
Hal ini dapat dilihat pada tinjauan pustaka jurnal maupun bagian
pembahasan nya.
3. Isi materi mudah dipahami
4. Jurnal ini memiliki tujuan dan metode penelitian yang jelas.
5. Terdapat caki dalam pembuatan materi atau pembahasan yang
telah dibuat, sehingga jurnal tersebut dapat lebih terpercaya
kelayakannya.
6. Terdapat abstrak dan isi dari abstrak tersebut pun jelas.
7. Pada kesimpulan, terdapat point-point, sehingga para pembaca
lebih mudah membaca dan mengingatnya.
Kelemahan Jurnal

Jurnal I Jurnal II
• Hasil dan pembahasan • Hasil dan pembahasan
digabung sehingga pembaca digabung sehingga pembaca
harus lebih teliti dalam harus lebih teliti dalam
membacanya. membacanya.
• Pada penulisan penjelasan • Tidak terdapat gambar dari
gambar dari hasil penelitian hasil penelitian yang telah
sebaik nya dibuat lebih rapi dilakukan.
lagi,agar pembaca mudah • Terdapat beberapa
mengetahui maksud dari bahasa/kalimat yang susah
gambar tersebut. untuk dimengerti oleh
pembaca.
KESIMPULAN

Dari antara kedua jurnal tersebut, jurnal yang lebih


bagus dan lebih tinggi tingkat kelayakannya adalah
jurnal yang pertama, karena metodenya lebih efektif
dan mudah diterapkan bagi siswa dan para pendidik,
dan didukung dengan gambar-gambar dari hasil
penelitian yang sudah dilakukan. Sehingga membuat
pembaca tidak perlu membayangkan lagi bagaimana
bentuk yang dijelaskan dalam tulisan, serta lebih
mengenal bentuk-bentuk dari sel-sel ataupun jaringan
yang ada didalam tumbuhan tersebut.
Saran

Saran dari kelompok kami, sebaiknya pada


jurnal kedua dilampirkan gambar dari
penelitiannya agar mendukung pembaca
lebih mudah memahami dan mengingat serta
bahasa yang digunakan lebih mudah untuk
dipahami lagi, akan tetapi jurnal tersebut
sudah layak untuk dipergunakan sebagai
acuan dalam proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai