PENGEMBANGAN KURIKULUM
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat,
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Rekayasa Ide ini. Adapun
tujuan penulisan tugas ini adalah untuk memenuhi syarat dalam mata kuliah Pengembangan
Kurikulum. Begitu banyak kesulitan yang saya hadapi sebagai seorang Mahasiswa
Pascasarjana, Namun melalui orang yang mau berbelas kasih memberikan bantuan saran,
motivasi, dan pengalaman, kesulitan itu dapat diatasi dengan baik. Dalam kesempatan ini juga
dengan segala kerendahan hati, saya mengucapakan banyak terimakasih kepada Ibu Dr.
Nurhayati Simatupang, M.Kes yang telah mengampu dan membimbing saya dalam mata
kuliah ini.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga tugas ini bermanfaat bagi saya agar semakin
memperkaya wawasan ilmu pengetahuan.
Penulis
Brian Devani S
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Kurikulum 2013 (K-13) adalah salah satu kurikulum yang berlaku di Indonesia.
Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan
Kurikulum-2006 (yang sering disebut sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang telah
berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaanya pada
tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah rintisan. Pada tahun
2013/2014, tepatnya sekitar pertengahan tahun 2013, Kurikulum 2013 diimpelementasikan
secara terbatas pada sekolah perintis, yakni pada kelas I dan IV untuk tingkat Sekolah Dasar,
kelas VII untuk SMP, dan kelas X untuk jenjang SMA/SMK, sedangkan pada tahun 2014,
Kurikulum 2013 sudah diterapkan di Kelas I, II, IV, dan V sedangkan untuk SMP Kelas VII dan
VIII dan SMA Kelas X dan XI. Jumlah sekolah yang menjadi sekolah perintis adalah sebanyak
6.326 sekolah tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Kurikulum 2013 memiliki empat aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek
keterampilan, aspek sikap, dan perilaku. Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi
pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan. Materi yang
dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dsb., sedangkan materi yang
ditambahkan adalah materi Matematika. Materi pelajaran tersebut (terutama Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam) disesuaikan dengan materi pembelajaran standar Internasional
(seperti PISA dan TIMSS) sehingga pemerintah berharap dapat menyeimbangkan pendidikan di
dalam negeri dengan pendidikan di luar negeri. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Anies Baswedan, nomor 60 tahun 2014 tanggal 11 Desember 2014, pelaksanaan
Kurikulum 2013 dihentikan dan sekolah-sekolah untuk sementara kembali menggunakan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, kecuali bagi satuan pendidikan dasar dan menengah yang
sudah melaksanakannya selama 3 (tiga) semester, satuan pendidikan usia dini, dan satuan
pendidikan khusus. Penghentian tersebut bersifat sementara, paling lama sampai tahun pelajaran
2019/2020. Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum baru yang
dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan
pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif
dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi. Kurikulum ini
menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diterapkan sejak 2006 lalu. Dalam
Kurikulum 2013 mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan
pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan.Mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh
peserta didik dipilih sesuai dengan pilihan mereka.Kedua kelompok mata pelajaran tersebut
(wajib dan pilihan) terutama dikembangkan dalam struktur kurikulum pendidikan menengah
(SMA dan SMK) sementara itu mengingat usia dan perkembangan psikologis peserta didik usia
7 – 15 tahun maka mata pelajaran pilihan belum diberikan untuk peserta didik SD dan SMP.
BAB II
GAGASAN
Keterampilan
Keterampilan merupakan aspek baru dalam kurikulum di Indonesia. Keterampilan merupakan
penekanan pada skill atau kemampuan. misalnya adalah kemampuan untuk mengemukakan
pendapat, berdiksusi/bermusyawarah, membuat laporan, serta berpresentasi. Aspek Keterampilan
merupakan salah satu aspek penting karena hanya dengan pengetahuan, siswa tidak dapat
menyalurkan pengetahuan tersebut sehingga hanya menjadi teori semata.
Sikap
Aspek sikap merupakan aspek tersulit untuk dinilai. Sikap meliputi sopan santun, adab dalam
belajar, absensi, sosial, dan agama. Kesulitan penilaian dalam aspek ini karena guru tidak setiap
saat mengawasi siswa-siswinya. Sehingga penilaian tidak begitu efektif.
BAB III
KESIMPULAN
Rekayasa Ide tentang pengembangan kurikulum yang tepat dapat meningkatkan dalam
hal positif pada peserta didik.Banyak peneliti telah mengembangkan kurikulum pendidikan
jasmani di dalam teknologi juga mengalami peningkatan aktivitas fisik dari peserta didiknya.
Upaya untuk memajukan pendidikan jasmani harus tetap didorong melalui penciptaan situasi dan
kondisi yang menunjang.Pendidikan jasmani harus ditempatkan secara proporsional dalam
struktur kurikulum, sehingga didapatkan keseimbangan yang tercermin pada alokasi waktu,
peningkatan kualitas guru dan meningkatkan kebugaran peserta didik. Keseimbangan kurikulum
perlu dibarengi dengan keefektifan pelaksanaanya di lapangan melalui model pembelajaran yang
memungkinkan siswa bereksplorasi, mendapatkan pengalaman gerak guna untuk meningkatkan
kebugaran mereka.