SKOR NILAI:
DISUSUN OLEH :
1
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa dimana atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Critical Book Report
ini dengan baik, yang dimana topik dari Critical Book Report ini mengenai
tentang “Hukum Lingkungan ”
Dalam penulisan Critical Book Report ini, kami selaku penyusun merasa
masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis membutuhkan kritik dan saran dari
semua pihak yang membaca, demi mencapai kesempurnaan pembuatan makalah
berikutnya. Semoga Critical Book Report ini dapat bermanfaat bagi kami dan
pembaca untuk menambah pengetahuan dan wawasan kita. Akhir kata penyusun
ucapkan terima kasih.
3
BAB I
PENDAHULUAN
sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan kita
pahami. Terkadang kita hanya memilih satu buku untuk di baca namun
terkadang kurang memuaskan karena kurangnya pembahasan yang ada dalam
satu buku itu. Misalnuya dari segi bahasa, dari isinya serta pembahasaan
tentang kepemimpinan itu. Oleh karena itu saya membuat critical book report
ini untuk membantu mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi,
terkhusus pada pokok pembahasan tentang Hukum Tata Negara
agar kita bisa belajar dan memahami serta menganalisis baik dan buruknya
isi buku tersebut dan dan dapat menyelesaikan tugas yang mampu menambah
wawasan setiap orang. Agar kita mampu mengkritisi atau membandingkan
satu topik materi Hukum Tata Negara dalam buku yang berbeda. Serta
meningkatkan dan menguatkan cara berfikir seseorang.
C. Manfaat CBR
untuk mengetahui cara dan bagaimana dan macam macam Hukum Tata
Negara
4
D. Identitas Buku Utama
Dimensi Buku : 21 cm
E. Buku Pembanding
5
BAB II
RINGKASAN BUKU
Berisikan tentang aspek Hukum Lingkungan yang ada di Indonesia dan juga
dimana dalam bab ini berisikan mengenai ekologi, ekosistem, konfrensi stokhom
1972 serta hukum lingkungan dengan berbagai aspek. Dijelaskan bahwa ekologi
adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara satu organisme dengan yang lainnya,
menyeluruh kehidupan yang ada pada suatu lingkungan tertentu dan pada saat
tertentu disebut biotic community atau masyarakat organiseme hidup, maka suatu
komposisi organisme hidup yang diantara keduanya terjalin suatu interaksi yang
kehidupan, hal ini yang disebut dengan eksoistem. Setelah berlangsungnya Deklarasi
6
sekarang diganti dengan Undang-undang Nomor Undang-Undang Nomor 32 Tahun
lingkungan hidup. Sudut pandang masalah dipengaruhi oleh 4 (empat ) faktor yaitu:
mngambil arah, dan langkah-langkah kebijakan dalam hal pengaturan asas, hak dan
dari peraturan perundang-undangan klasik ( dalam hal ini GBHN hingga peraturan
Pada bab 2 ini juga menjelaskan juga beberapa program sebagai berikut;
Program peningkatakan kualitas dan akses infomasi SDA dan lingkungan hidup,
undangan sejak zaman Hindia Belanda serta struktur dan fungsi penataan
lingkungan, pada Bab ini meninjau dari berbagai pasal-pasal dalam perauran
7
bidang lingkungan hidup seperti peraturan perundang-undangan di philipina
tentang apa itu baku mutu dan hubungannya dengan instrumen pengendalian
ingkungan sebelum berlakunya UUPPLH seperti izin usaha, izin lokasi serta
8
B. RINGKASAN BUKU PEMBANDING
Pada bab 1 pembangunan dan lingkungan hidup , pada awalnya hidup dengan
pasrah bergantung pada lingkungannya , dimulai dengan mengamati dan
memanfaatkan , lingkungannya itu , manusia memperoleh pengalaman yang
membentuk persepsinya bagaimana lingkungannya itu memenuhi kebutuhan
hidupnya , melindungi dirinya atau disebut citra lingkungan , citra lingkungan
yaitu anggapan dan gambaran , positif manusia terhadap lingkungan , yakni
betapa lingkungan dengan strukturnya member dan mendukung sistem
kehidupannya . lingkungan hidup Indonesia pembangunan dengan
pendayagunaan dan memanfaatkan sumber daya alam tidak dapat dipisahkan
dalam setiap pembangunan , untuk itu Undang Undang Dasar 1945 telah
mengamanahkan , bahwa bumi , air dan segala isi yang terkandung di dalamnya
dimanfaatkan untuk yang sebesar besarnya bagi kemakmuran rakyat , akan
tetapi , pemanfaat sumber daya alam sangat terbatas dan tidak merata , baik
dalam kuantitas maupun kualitas telah menyebabkan menurunnya daya dukung
dan daya tamping lingkungan hidup , dalam hukum lingkungan maka
pembangunan dengan pengembangan lingkungan hidup harus ditopang oleh
pengembangan sistem nilai dan norma norma kemasyarakatan yang mampu
menghargai atifitas produktif lebih tinggi dari aktivitas konsumtif , yang mampu
menilai kontruksi lebih penting dari destruksi yang lebih gandrung pada
kemampuan kreatif dari kemampuan memusnahkan
Bab II ekologi dan ekosistem , lingkungan hidup tidak dapat dipisahkan dengan
ekologi , karena inti permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan makhluk
hidup , ekosistem suatu konsep sentral dalam ekologi adalah ekosistem , dalam
UUPL disebutkan , ekosistem adalah tatanan unsure lingkungan hidup yang
merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam
membentuk keseimbangan subilitas dan produktivitas lingkungan hidup ,
ekosistem itu ada dua bentuk , pertama ada ekosistem alamiah dan yang kedua
adalah ekosistem buatan yaitu hasil kerja manusia terhadap ekosistemnya ,
9
ekologi manusia yakni suatu pengkajian autekologi ( ekologi dari satu jenis
makhluk hidup) manusia
BAB III lingkungan hidup adalah segala benda , kondisi , keadaan dan pengaruh
yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati , dan mempengaruhi hal yang
hidup termasuk kehidupan manusia , secara etimologi pengertian lingkungan
hidup adalah kesatuan , ruang , benda , daya , makhluk hidup , manusia dan
tingkah lakunya ,
10
BAB III
PEMBAHASAN
latar belakang pengembangan hukum tata lingkungan dimana dalam bab ini
berisikan mengenai ekologi, ekosistem, konfrensi stokhom 1972 serta hukum
lingkungan dengan berbagai aspek. Dijelaskan bahwa ekologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan antara satu organisme dengan yang lainnya, dan atanra
organisme tersebut dengan lingkungannya artinya memberikan gambaran
menyeluruh kehidupan yang ada pada suatu lingkungan tertentu dan pada saat
tertentu disebut biotic community atau masyarakat organiseme hidup, maka suatu
komposisi organisme hidup yang diantara keduanya terjalin suatu interaksi yang
harmonis dan stabil, terutama dalam jalinan bentuk-bentuk sumber energi
kehidupan, hal ini yang disebut dengan eksoistem
11
yang meluas,dan kurangnya dukungan terhadap bidang pertanian,bencana
longsor,banjir,terjadi berbagai ledakan bom,adalah beberapa contoh kelalaian
manusia terhadap lingkungan. Sebenarnya kemajuan ilmu dan teknologi
diciptakan manusia untuk membantu memecahkan masalah tetapi sebaliknya
malapetaka menjadi semakin banyak dan kompleks, oleh karena itu dianjurkan
untuk dapat berperilaku menjadi ilmuwan dan alamiah melalui amal yang ilmiah.
a. Kelebihan
b. Kekurangan
2. BUKU PEMBANDING
a. kelebihan
12
b. kekurangan
- buku ini cukup banyak bahasa arabnya , jadi membuat sebagian pembaca
tidak mengeri
- buku ini banyak mengandung syariat islam , jadi bagi sebagian pembaca
juga susah membacanya
13
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manusia adalah bagian dari lingkungan yang tidak bisa dipisahkan, maka
diperlukan menjaga, menyanyangi, dan melestarikan lingkungan.Karena
lingkungan ini diciptakan tidak hanya untuk manusia saja, tetapi seluruh
komponen alam di dunia ini Dasar etika, dalam mewujudkan kesadaran
masyarakat meliputi dasar pendekatan ekologis, dasar pendekatan humanisme,
dan dasar pendekatan teologis.Penerapan etika lingkungan hidup bisa meliputi
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
B. SARAN
Sekecil apapun perilaku manusia terhadap lingkungan hidupnya harus segera
diperbuat untuk bumi yang lebih baik,bumi adalah warisan nenek moyang
yang harus dijaga dan diwariskan terhadap anak cucu kita sebagai generasi
penerus pembangunan yang berwawasan lingkungan
berkelanjutan.Lingkungan hidup terbagi menjadi tiga yaitu lingkungan alam
fisik (tanah,air,udara) dan biologis (tumbuhan - hewan), Lingkungan buatan
(sarana prasarana),dan lingkungan manusia (hubungan sesama manusia).
Perilaku manusia terhadap lingkungan yang tepat antara lain tidak merusak
tanah,tidak menggunakan air secara berlebih,tidak membuang sampah
sembarangan.Dalam rangka usaha manusia untuk menjaga lingkungan
hidup,telah banyak bermunculan perilaku nyata berupa gerakan-gerakan
peduli lingkungan hidup baik bersifat individu,kelompok,swasta,maupun
pemerintah. Tapi yang terpenting dari itu semua adalah bentuk konkrit yang
harus dilakukan oleh semua pihak dalam berinteraksi dengan lingkungan
hidup
14
DAFTAR PUSTAKA
Hardjasoemantri koesnadi. Hukum tata lingkungan. 2007.gadjah mada
university press.yogyakarta
Mellianti Yusna. Etika dan hukum lingkungan.2019 .lab pendidikan
pancasila Fis Unimed .medan
15