Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL BOOK REVIEW

MATA KULIAH. HUKUM


LINGKUNGAN

HUKUM TATA NEGARA INDONESIA

SKOR NILAI:

DISUSUN OLEH :

NAMA : MELVA ADELIA


NIM : 3173311030
KELAS : REG B
DOSEN PENGAMPU :DRA. YUSNAH MELIANTI, M.H.
MATA KULIAH : HUKUM LINGKUNGAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2019

1
DAFTAR ISI

Daftar Isi ........................................................................................................................................ 2


Kata Pengantar .......................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 4
A. RASIONALISASI PENTINGNYA CBR .............................................................................. 4
B. TUJUAN PENULISAN CBR .................................................................................................. 4
C.MANFAAT PENULISAN CBR..................................................................................................4
D. IDENTITAS BUKU ................................................................................................................. 5
BAB II RINGKASAN ISI BUKU ............................................................................................. 6
A. RINGKASAN BUKU UTAMA ............................................................................................... 6
B .RINGKASAN BUKU PEMBANDING ................................................................................. 9
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................................... 12
A PEMBAHASAN BUKU UTAMA DAN PEMBANDING ................................................... 12
B KLEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU .......................................................................... 13
a) Kelebihan ................................................................................................................................. 13
b) Kekurangan............................................................................................................................. 13
BAB IV PENUTUP ..................................................................................................................... 14
A. KESIMPULAN.......................................................................................................................... 14
B. SARAN ....................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................15

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa dimana atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Critical Book Report
ini dengan baik, yang dimana topik dari Critical Book Report ini mengenai
tentang “Hukum Lingkungan ”

Penyusun juga berterima kasih kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah


kepada IBU DRA.YUSNAH MELIANTI, M.H. dimana yang telah membantu
penyusun dengan memberikan pengarahan yang tepat untuk bisa
menyelesaikan Critical Book Report ini tepat waktu. Critical Book Report ini
merupakan hasil dari beberapa sumber yang ditemui dari buku dan media
elektronik. Setelah membaca Critical Book Report ini penyusun berharap
agar pembaca dapat menjadikan Critical Book Report ini sebagai referensi
bacaan yang menarik untuk di bahas.

Dalam penulisan Critical Book Report ini, kami selaku penyusun merasa
masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis membutuhkan kritik dan saran dari
semua pihak yang membaca, demi mencapai kesempurnaan pembuatan makalah
berikutnya. Semoga Critical Book Report ini dapat bermanfaat bagi kami dan
pembaca untuk menambah pengetahuan dan wawasan kita. Akhir kata penyusun
ucapkan terima kasih.

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. rasionalisasi pentingnya CBR

sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan kita
pahami. Terkadang kita hanya memilih satu buku untuk di baca namun
terkadang kurang memuaskan karena kurangnya pembahasan yang ada dalam
satu buku itu. Misalnuya dari segi bahasa, dari isinya serta pembahasaan
tentang kepemimpinan itu. Oleh karena itu saya membuat critical book report
ini untuk membantu mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi,
terkhusus pada pokok pembahasan tentang Hukum Tata Negara

B. Tujuan penulisan CBR

agar kita bisa belajar dan memahami serta menganalisis baik dan buruknya
isi buku tersebut dan dan dapat menyelesaikan tugas yang mampu menambah
wawasan setiap orang. Agar kita mampu mengkritisi atau membandingkan
satu topik materi Hukum Tata Negara dalam buku yang berbeda. Serta
meningkatkan dan menguatkan cara berfikir seseorang.

C. Manfaat CBR

untuk menambah wawasan tentang Hukum Tata Negara

untuk mengetahui cara dan bagaimana dan macam macam Hukum Tata
Negara

4
D. Identitas Buku Utama

Judul : Hukum Tata Lingkungan

Penulis : Prof.Dr. Koesnadi Hardjasoemantri, S.H, M.L

ISBN : 979 – 420 – 336– 1

Penerbit : Gadjah Mada University Press

Tahun Terbit : 2007

Kota Terbit : Yogyakarta

Dimensi Buku : 21 cm

Tebal Buku : 575 halaman

E. Buku Pembanding

Judul : Etika Dan Hukum Lingkungan

Penulis : Yusna Mellianti M.H

Penerbit : Laboratorium Pendidikan Pancasila

Tahun Terbit : 2019

Urutan Cetakan : Cetakan Pertama

Tebal Buku : 149 Halaman

5
BAB II
RINGKASAN BUKU

A. RINGKASAN BUKU UTAMA

Berisikan tentang aspek Hukum Lingkungan yang ada di Indonesia dan juga

mengenai perkembangan hukum lingkungan sendiri dengan memperhatikan

peraturan perundang-undangan dibidang lingkungan hidup.

Bab 1 menjelaskan tentang latar belakang pengembangan hukum tata lingkungan

dimana dalam bab ini berisikan mengenai ekologi, ekosistem, konfrensi stokhom

1972 serta hukum lingkungan dengan berbagai aspek. Dijelaskan bahwa ekologi

adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara satu organisme dengan yang lainnya,

dan atanra organisme tersebut dengan lingkungannya artinya memberikan gambaran

menyeluruh kehidupan yang ada pada suatu lingkungan tertentu dan pada saat

tertentu disebut biotic community atau masyarakat organiseme hidup, maka suatu

komposisi organisme hidup yang diantara keduanya terjalin suatu interaksi yang

harmonis dan stabil, terutama dalam jalinan bentuk-bentuk sumber energi

kehidupan, hal ini yang disebut dengan eksoistem. Setelah berlangsungnya Deklarasi

Stockholm 1972, Indonesia mengambil beberapa langkah untuk memperbaiki sistem

pengelolaan lingkungan hidup, termasuk dengan menerbitkan Undang-Undang No.

4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan

Hidup (“UU 4/1982”), yang kemudian digantikan oleh Undang-Undang No. 23

Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (“UU 23/1997”) dan

6
sekarang diganti dengan Undang-undang Nomor Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Bab 2 buku ini menjelaskan tentang masalah-masalah sudut pandang dari

permasalahan dan kebijakan serta langkah-langkah yang diambil dibidang

lingkungan hidup. Sudut pandang masalah dipengaruhi oleh 4 (empat ) faktor yaitu:

Perkembangan penduduk dan masyarakat, Perkembangan sumber alam dan

lingkungan, perkembangan tekhnilogi dan kebudayaan dan Perkembangan ruang

lingkup internasional. Sedangkan kebijakan serta langkah-langkah yaitu dengan

mngambil arah, dan langkah-langkah kebijakan dalam hal pengaturan asas, hak dan

kewajiban, kewenangan, kelembagaan, dan instrumen dalam pengelolaan

lingkungan hidup seperti pengembangan peraturan perundang-undangan lingkungan

dari peraturan perundang-undangan klasik ( dalam hal ini GBHN hingga peraturan

perundang-undangan yang sekarang yaitu undang-undang nomer 32 tahun 2009

beserta konsep dan pengertian konsep dalam undang-undang tersebut).

Pada bab 2 ini juga menjelaskan juga beberapa program sebagai berikut;

Program pengembangan Kapasitas pengelolaan SDA dan lingkungan hidup,

Program peningkatakan kualitas dan akses infomasi SDA dan lingkungan hidup,

dan Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.

Bab 3 dalam buku ini berkenaan dengan pengaturan pengelolaan

lingkungan hidup di Indonesia dari sudut perkembangan peraturan perundang-

undangan sejak zaman Hindia Belanda serta struktur dan fungsi penataan

lingkungan, pada Bab ini meninjau dari berbagai pasal-pasal dalam perauran

7
bidang lingkungan hidup seperti peraturan perundang-undangan di philipina

yang mengatur mengenai bidang sumber daya alam, pengendalian dan

pencegahan pencemaran dan pencegahan bencana alam.

Dalam bab 3 apabila dikorelasikan di Indonesia pada saat sekarang

yaitu dalam undang-undang nomer 32 tahun 2009 yang menjelaskan juga

tentang apa itu baku mutu dan hubungannya dengan instrumen pengendalian

perncemaran terhadap lingkungan hidup, perizinan pengendalian pencemaran

ingkungan sebelum berlakunya UUPPLH seperti izin usaha, izin lokasi serta

izin-izin lainnya berkenaan dengan pengendalian perncemaran terhadap

lingkungan, kemudian juga izin pengendalian pencemaran lingkungan melalui

sangsi-sangsi bagi semua yang melakukan kerusakan lingkungan.

Selain hal tersebut juga diatur mengenai penegakan hukum lingkungan

melalui gugatan perdata serta penyelesaian sengketa lingkungan hidup baik

diluar undang-undang 32 tahun 2009 maupun penyelesaian sengketa lingkungan

hidup berdasarkan undang-undang 32 tahun 2009. Penyelesaian sengketa

berdasarkan unadang-undang 32 tahun 2009 seperti penyelesaian sengketa

melalui pengadilan, gugatan perwakilan, peran saksi ahli dalam pembuktian

perkara lingkungan hidup, dan pilihan penyelesaian sengketa lingkungan hidup.

8
B. RINGKASAN BUKU PEMBANDING

Pada bab 1 pembangunan dan lingkungan hidup , pada awalnya hidup dengan
pasrah bergantung pada lingkungannya , dimulai dengan mengamati dan
memanfaatkan , lingkungannya itu , manusia memperoleh pengalaman yang
membentuk persepsinya bagaimana lingkungannya itu memenuhi kebutuhan
hidupnya , melindungi dirinya atau disebut citra lingkungan , citra lingkungan
yaitu anggapan dan gambaran , positif manusia terhadap lingkungan , yakni
betapa lingkungan dengan strukturnya member dan mendukung sistem
kehidupannya . lingkungan hidup Indonesia pembangunan dengan
pendayagunaan dan memanfaatkan sumber daya alam tidak dapat dipisahkan
dalam setiap pembangunan , untuk itu Undang Undang Dasar 1945 telah
mengamanahkan , bahwa bumi , air dan segala isi yang terkandung di dalamnya
dimanfaatkan untuk yang sebesar besarnya bagi kemakmuran rakyat , akan
tetapi , pemanfaat sumber daya alam sangat terbatas dan tidak merata , baik
dalam kuantitas maupun kualitas telah menyebabkan menurunnya daya dukung
dan daya tamping lingkungan hidup , dalam hukum lingkungan maka
pembangunan dengan pengembangan lingkungan hidup harus ditopang oleh
pengembangan sistem nilai dan norma norma kemasyarakatan yang mampu
menghargai atifitas produktif lebih tinggi dari aktivitas konsumtif , yang mampu
menilai kontruksi lebih penting dari destruksi yang lebih gandrung pada
kemampuan kreatif dari kemampuan memusnahkan
Bab II ekologi dan ekosistem , lingkungan hidup tidak dapat dipisahkan dengan
ekologi , karena inti permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan makhluk
hidup , ekosistem suatu konsep sentral dalam ekologi adalah ekosistem , dalam
UUPL disebutkan , ekosistem adalah tatanan unsure lingkungan hidup yang
merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam
membentuk keseimbangan subilitas dan produktivitas lingkungan hidup ,
ekosistem itu ada dua bentuk , pertama ada ekosistem alamiah dan yang kedua
adalah ekosistem buatan yaitu hasil kerja manusia terhadap ekosistemnya ,

9
ekologi manusia yakni suatu pengkajian autekologi ( ekologi dari satu jenis
makhluk hidup) manusia
BAB III lingkungan hidup adalah segala benda , kondisi , keadaan dan pengaruh
yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati , dan mempengaruhi hal yang
hidup termasuk kehidupan manusia , secara etimologi pengertian lingkungan
hidup adalah kesatuan , ruang , benda , daya , makhluk hidup , manusia dan
tingkah lakunya ,

10
BAB III
PEMBAHASAN

A. PEMBAHASAN ISI BUKU UTAMA

latar belakang pengembangan hukum tata lingkungan dimana dalam bab ini
berisikan mengenai ekologi, ekosistem, konfrensi stokhom 1972 serta hukum
lingkungan dengan berbagai aspek. Dijelaskan bahwa ekologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan antara satu organisme dengan yang lainnya, dan atanra
organisme tersebut dengan lingkungannya artinya memberikan gambaran
menyeluruh kehidupan yang ada pada suatu lingkungan tertentu dan pada saat
tertentu disebut biotic community atau masyarakat organiseme hidup, maka suatu
komposisi organisme hidup yang diantara keduanya terjalin suatu interaksi yang
harmonis dan stabil, terutama dalam jalinan bentuk-bentuk sumber energi
kehidupan, hal ini yang disebut dengan eksoistem

B. PEMBAHASAN BUKU PEMBANDING


Etika Lingkungan disebut juga Etika Ekologi. Etika Ekologi selanjutnya
dibedakan dan menjadi dua yaitu etika ekologi dalam dan etika ekologi dangkal.
Selain itu etika lingkungan juga dibedakan lagi sebagai etika pelestarian dan etika
pemeliharaan. Etika pelestarian adalah etika yang menekankan pada
mengusahakan pelestarian alam untuk kepentingan manusia, sedangkan etika
pemeliharaan dimaksudkan untuk mendukung usaha pemeliharaan lingkungan
untuk kepentingan semua makhluk. Etika Ekologi Dangkal
Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan
bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia, yang bersifat
antroposentris. Etika ekologi dangkal ini biasanya diterapkan pada filsafat
rasionalisme dan humanisme serta ilmu pengetahuan mekanistik yang kemudian
diikuti dan dianut oleh banyak ahli lingkungan. Kebanyakan para ahli lingkungan
ini memiliki pandangan bahwa alam bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia. Perilaku manusia terhadap lingkungan hidup telah dapat dilihat secara
nyata sejak manusia belum berperadaban, awal adanya peradaban,dan sampai
sekarang pada saat peradaban itu menjadi modern dan semakin canggih setelah
didukung oleh ilmu dan teknologi.Ironisnya perilaku manusia terhadap
lingkungan hidup tidak semakin arif tetapi sebaliknya.Kekeringan dan kelaparan
berawal dari pertumbuhan penduduk yang tinggi,penggundulan hutan,erosi tanah

11
yang meluas,dan kurangnya dukungan terhadap bidang pertanian,bencana
longsor,banjir,terjadi berbagai ledakan bom,adalah beberapa contoh kelalaian
manusia terhadap lingkungan. Sebenarnya kemajuan ilmu dan teknologi
diciptakan manusia untuk membantu memecahkan masalah tetapi sebaliknya
malapetaka menjadi semakin banyak dan kompleks, oleh karena itu dianjurkan
untuk dapat berperilaku menjadi ilmuwan dan alamiah melalui amal yang ilmiah.

Kelebihan dan kekurangan Buku


A. BUKU UTAMA

a. Kelebihan

- Bahasanya buku nya mudah di pahami

- Materinya cukup jelas untuk pembaca

- Menarik untuk di baca dan tidak rumit

- Tidak terlalu tebal dan cukup padat isinya

b. Kekurangan

- Bahasan Materi kurang banyak

- Kurang nya kata kata motivasi

2. BUKU PEMBANDING

a. kelebihan

- buku tersebut tersusun dengan rapi dan baik

- buku tersebut langsung ke inti dan meringkas dengan baik , dan


menggunakan poin poin seperti angka jadi dapat dimengerti

- buku ini tidak rumit / tebal dan sangat ringkas

12
b. kekurangan

- buku ini cukup banyak bahasa arabnya , jadi membuat sebagian pembaca
tidak mengeri

- buku ini banyak mengandung syariat islam , jadi bagi sebagian pembaca
juga susah membacanya

- kurangnya terjemahan dari bahasa tersebut karena sebagian memakai bahasa


asing

13
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Manusia adalah bagian dari lingkungan yang tidak bisa dipisahkan, maka
diperlukan menjaga, menyanyangi, dan melestarikan lingkungan.Karena
lingkungan ini diciptakan tidak hanya untuk manusia saja, tetapi seluruh
komponen alam di dunia ini Dasar etika, dalam mewujudkan kesadaran
masyarakat meliputi dasar pendekatan ekologis, dasar pendekatan humanisme,
dan dasar pendekatan teologis.Penerapan etika lingkungan hidup bisa meliputi
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

B. SARAN
Sekecil apapun perilaku manusia terhadap lingkungan hidupnya harus segera
diperbuat untuk bumi yang lebih baik,bumi adalah warisan nenek moyang
yang harus dijaga dan diwariskan terhadap anak cucu kita sebagai generasi
penerus pembangunan yang berwawasan lingkungan
berkelanjutan.Lingkungan hidup terbagi menjadi tiga yaitu lingkungan alam
fisik (tanah,air,udara) dan biologis (tumbuhan - hewan), Lingkungan buatan
(sarana prasarana),dan lingkungan manusia (hubungan sesama manusia).
Perilaku manusia terhadap lingkungan yang tepat antara lain tidak merusak
tanah,tidak menggunakan air secara berlebih,tidak membuang sampah
sembarangan.Dalam rangka usaha manusia untuk menjaga lingkungan
hidup,telah banyak bermunculan perilaku nyata berupa gerakan-gerakan
peduli lingkungan hidup baik bersifat individu,kelompok,swasta,maupun
pemerintah. Tapi yang terpenting dari itu semua adalah bentuk konkrit yang
harus dilakukan oleh semua pihak dalam berinteraksi dengan lingkungan
hidup

14
DAFTAR PUSTAKA
Hardjasoemantri koesnadi. Hukum tata lingkungan. 2007.gadjah mada
university press.yogyakarta
Mellianti Yusna. Etika dan hukum lingkungan.2019 .lab pendidikan
pancasila Fis Unimed .medan

15

Anda mungkin juga menyukai