REVIEW
MK. DASAR-DASAR
PENDIDIKAN OLAHRAGA
PRODI S1 PGSD
Skor Nilai:
1
PELAKSANAAN PERMAINAN BOLAKASTI DALAM PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SD/MIN KOTA
BENGKULU
(Tri Sevtia Pertiwi)
2
PENGARUH AKTIVITAS OLAHRAGA TRADISIONAL TERHADAP
KECEPATAN LARI 40 METER PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 029 LOA
JANAN
(Nurjamal)
Oleh:
Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas Critical Journal Review (CJR) mata
kuliah Dasar-Dasar Pendidikan Olahraga. Penulis berharap tugas ini dapat diterima dengan
baik. Penulis berharap tugas ini menjadi salah satu referensi bagi pembaca bila mana hendak
membandingkan dan mengkritisi isi buku.
Penulis menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan dan oleh karena itu
penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan. Kritik dan saran yang membangun
dari pembaca sangat penulis harapkan supaya tugas ini menjadi lebih baik.
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
A. Pendahuluan .................................................................................................................. 3
C. Hasil................................................................................................................................ 5
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 11
B. Rekomendasi ............................................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
C. Manfaat CJR
Adapun manfaat dai penulisan CJR ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Dasar-Dasar Pendidikan Olahraga. Keterampilan meringkas dan berfikir kritis sangat
diperlukan untuk menyelesaikan tugas ini.Tugas ini dibuat agar mahasiswa dapat mengulas
dan membandingkan dua jurnal atau lebih kemudian menemukan dimana letak kelebihan
dan kelemahan masing-masing jurnal.
1
D. Identitas Artikel dan Journal yang direview
NO Identitas artikel Jurnal 1 Jurnal 2
1. Judul Pelaksanaan permainan bola kasti Pengaruh Aktivitas Olahraga
Artikel dalam pembelajaran pendidikan Tradisional Terhadap Kecepatan
Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Lari 40 Meter Pada Siswa Kelas
Di SD/MIN Kota Bengkulu V SD Negeri 029 Loa Janan
2
BAB II
A. Pendahuluan
Jurnal Utama
Pendidikan jasmani adalah suatu proses melalui aktivitas jasmani, yang dirancang dan
disusun secara sistematik, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan
kemampuan dan keterampilan jasmani, kecerdasan dan pembentukan watak, serta nilai dan
sikap yang positif bagi
setiap warga negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan jasmani tidak
hanya bertujuan untuk keterampilan saja tetapi juga melatih siswa untuk berfikir, jujur,
sportif, dan bekerja sama menurut Aip Syarifuddin Muhadi (1992/1993:4).
Perkembangan zaman saat ini begitu pesat. Ilmu pengetahuan dan teknologi sangat
membantu manusia dalam mengerjakan berbagai hal untuk mempermudah segalanya.
Ternyata teknologi juga membuat perubahan dalam bidang pendidikan khususnya permainan.
Permainan-permainan tradisional kini mulai ditinggalkan. Anak-anak sekarang lebih
menggemari permainan yang berkaitan dengan teknologi, seperti game online di internet,
ataupun permainan di pusat-pusat perbelanjaan. Sebelum permainan-permainan modern
berkembang pesat, dahulu permainanpermainan tradisional sangat digemari anak-anak pada
zamannya. Permainan tradisional banyak sekali mengajarkan pentingnya sebuah proses dan
menyisipkan nilai-nilai kebaikan salah satunya adalah permainan bola kasti. Selain
perkembangan teknologi sarana dan prasarana juga menjadi permasalahan yang membuat
anak-anak jarang melakukan permainan bola kasti dikarenakan sarana dan prasarana yang
terbatas, seperti lapangan dan pemukul yang tidak sesuai dengan standar ukuran permainan
bola kasti. Bermain bagi anakanak (termasuk anak SD) merupakan suatu kebutuhan yang
sangat penting dalam kehidupannya, bahkan hampir sebagian waktunya dihabiskan untuk
bermain. Hal ini sangat berarti bagi anakanak untuk melatih dirinya, dan merupakan syarat
mutlak untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak menurut Aip
SyarifudinMuhadi(1992/1993:134).
Jurnal pembanding
Pendidikan jasmani adalah suatu pendidikan yang dilakukan secara sistematis melalui
berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh kemampuan, keterampilan jasmani,
3
pertumbuhan, kecerdasan dan pembentukan karakter. Pada hakekatnya pendidikan jasmani
adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik. Dalam proses pembelajarannya,
pendidikan jasmani ditekankan pada pengembangan individu secara menyeluruh, disamping
itu pendidikan jasmani tidak diarahkan untuk menguasai cabang olahraga, namun lebih
mengutamakan proses perkembangan moral siswa, di sekolah dasar sendiri, materi dalam
pembelajaran penjas cukup beragam ada permainan bola besar, permainan bola kecil dan
atletik serta masih banyak yang lain. Atletik merupakan induk dari seluruh cabang olahraga
karena di dalam cabang olahraga atletik terdapat gerak dasar yang banyak digunakan oleh
cabang olahraga lain seperti lari, lompat, lempar dan jalan. Cabang olahraga atletik memiliki
beberapa nomor yang diperlombakan yaitu lari, lompat, lempar dan jalan. Atletik berasal dari
kata Yunani yaitu Atlon, Atlhun yang berarti pertandingan atau perjuangan. Olahraga atletik
mula-mula dipopulerkan oleh bangsa Yunani kira- kira pada abad ke- 6 SM. Orang yang
berjasa mempopulerkannya adalah Iccus dan Herodicus, walaupun demikian dasarnya tetap
sama yaitu, lari, lompat lempar dan jalan.
Menurut Nur Hasan (2000 : 92) dalam bukunya “Tes Dan Pengukuran Pendidikan
Olahraga” mengatakan bahwa untuk mengukur kecepatan lari cepat di tingkat sekolah dasar
khususnya untuk usia 10 sampai 12 tahun atau di kelas 4, 5 dan 6 yaitu dengan jarak lari 40
meter. Lari 40 meter, yaitu lari dengan sekencangkencangnya menuju garis finish.
Lintasannya berbentuk lurus, rata, serta tidak licin yang berjarak 40 meter dan yang menjadi
tanda awal berlari bisa berupa bendera yang diangkat, pluit atau pistol dan lari 40 meter
biasanya menggunakan start bediri. Sebagai langkah awal dari peneliti, peneliti melakukan
observasi ke SD 029 Loa Janan yang berupa wawancara. Wawancara yang dilakukan oleh
peneliti langsung bersama guru olahraga di SD tersebut, dikatakan bahwa yang menjadi
permasalahannya yaitu kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran, khususnya
pada materi lari
B. Deskripsi Isi
Jurnal Utama
Bermacam - macam kegiatan permainan di Sekolah Dasar sangat berperan terhadap
pengembangan fungsi-fungsi otot, syaraf, organ-organ tubuh kejiwaan dan kepribadian siswa.
Dalam kehidupan masyarakat manusia dituntut untuk berlaku jujur, bekerjasama dengan baik,
sportif, tunduk pada peraturan-peraturan permainan menurut Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan
Dasar (1994/1995:7). Berkenaan uraian yang telah dikemukakan diatas maka peneliti akan
4
melakukan penelitian kualitatif dengan judul “Pelaksanaan Permainan Bola Kasti Dalam
Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di SD/MIN Kota Bengkulu”.
Rumusan masalah yaitu: Bagaimanakah pelaksanaan permainan bola kasti dalam
pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di SD/MIN Kota Bengkulu Tahun
2017 ?. Menurut Departermen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan
Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Dasar (1994/1995: 33) perkataan kasti berasal
dari bahasa Belanda. Kasti artinya suatu permainan dilapangan yang menggunakan bola kecil
dan pemukul yang terbuat dari kayu. Permainan kasti dilakukan secara beregu, yang
dimainkan oleh dua regu, setiap regu terdiri dari 12 pemain. Peralatan dalam permainan kasti
yaitu: kayu pemukul, Bola, Tiang hinggap, dan nomor dada. Teknik dasar dalam permainan
bola kasti yaitu: lari, lempar tangkap dan memukul.
Jurnal Pembanding
Olahraga tradisional sangatlah beragam ada bentengan, polisi vs maling, patok lele, gobak
sodor dan masih banyak lagi dan diantara banyaknya olahraga tradisional, olahraga tradisonal
yang berkaitan erat dengan aktivitas lari yaitu bentengan dan polisi vs maling yang masing-
masing memerlukan kecepatan. Aktivitas berlari dari kedua olahraga tradisional ini bisa
dilihat saat melakukan olahraga bentengan yang dimana aktivitas berlarinya terdapat pada
saat kedua tim mencoba untuk mengambil alih markas lawan serta berlari untuk menghindar
dari lawan. Sedangkan untuk polisi vs maling terdapat pada saat tim polisi mengejar tim
Kinestetik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 4 (1) maling dan tim maling berusaha kabur
dari kejaran tim polisi. Jadi bisa saja kedua olahraga ini mampu meningkatkan kecepatan lari
siswa di sd tersebut. Berdasarkan uraian diatas, untuk meningkatkan kecepatan lari 40 meter
siswa SD Negeri 029 maka peneliti bermaksud melakukan penelitian yang berjudul “
Pengaruh Aktivitas Olahraga Tradisonal Terhadap Kecepatan Lari 40 Meter Pada Siswa
Kelas V SD Negeri 029 Loa Janan Tahun Pembelajaran 2018/2019”
C. Hasil
Jurnal Utama
Hasil penelitian teknik dasar lari, lempar tangkap, dan memukul di sekolah dasar kota
bengkulu dan angket guru dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Teknik dasar lari dalam
permainan bola kasti siswa kelas Va SDN 73 Kota Bengkulu Rata-rata nilai lari yaitu hanya
mencapai1,33. 2. Teknik Lempar Tangkap dalam permainan bola kasti siswa kelasVa SDN
73 Kota Bengkulu Rata-rata nilai lempartangkap hanya mencapai 2,92. 3. Teknik Memukul
5
dalam permainan bola kasti siswa kelas VA SDN 73 Kota Bengkulu Rata-rata nilai memukul
hanya mencapai2,26. 4. Berdasarkan angket di atas bahwa penerapan pelaksanaan permainan
bola kasti damlam pembelajaran PJOK di Kota Bengkulu sudah terlaksanan dengan baik
sesuai dengan kurikulim pembelajaran. Guru-guru PJOK pun sudah memahami materi
tentang permainan bola kasti tersebut. Melalui variasi pembelajaran dan media pembelajaran
yang mendukung pelaksanaan pembelajaran dan sarana prasarana yang lengkap.
Jurnal Pembanding
Berdasarkan analisis data diperoleh hasil : (1) Nilai t-hitung > nilai t-tabel, 9.354 > 1.943
atau ada pengaruh aktivitas olahraga tradisional polisi vs maling terhadap kecepatan lari 40
meter terhadap kecepatan lari 40 meter pada siswa kelas V SD Negeri 029 Loa Janan. (2)
Nilai thitung > nilai t-tabel, 7.348 > 2.015 atau ada pengaruh aktivitas olahraga tradisional
bentengan terhadap kecepatan lari 40 meter pada siswa kelas V SD Negeri 029 Loa Janan. (3)
Nilai t-tabel > nilai t-hitung,1.796 > 0.070 atau tidak ada perbedaan pengaruh antara aktivitas
olahraga tradisional polisi vs maling dan bentengan terhadap kecepatan lari 40 meter pada
siswa kelas V SD Negeri 029 Loa Janan,.Dengan demikian aktivitas olahraga tradisional
polisi vs maling dan aktivitas olahraga tradisional bentengan saling memiliki pengaruh yang
baik terhadap kecepatan lari 40 meter pada siswa kelas V SD negeri 029 Loa Janan.
6
BAB III
PEMBAHASAN/ANALISIS
Jurnal 1 Jurnal 2
7
Keabsahan untuk menvalidasi
angket menggunakan rumus
presentase. Teknik analisis
datanya menganalisis variable
yang terkait dengan penelitian
yaitu bagaimanapelaksanaan
permainan bola kasti dalam
pembelajaran Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan di
Sekolah Dasar/MIN Kota
Bengkulu?
Hasil Hasil penelitian dan pembahasan Berdasarkan analisis data diperoleh hasil
Penelitian menunjukkan bahwa: teknik dasar : (1) Nilai t-hitung > nilai t-tabel, 9.354
lari hanya mencapai 4,8%, teknik > 1.943 atau ada pengaruh aktivitas
dasarlempar tangkap hanya olahraga tradisional polisi vs maling
mencapai 10,5%, dan Teknik terhadap kecepatan lari 40 meter
dasarmemukulhanyamencapai8,1 terhadap kecepatan lari 40 meter pada
%.Hasil angket menjawab Ya siswa kelas V SD Negeri 029 Loa Janan.
mencapai80%, dan menjawab (2) Nilai thitung > nilai t-tabel, 7.348 >
Tidak mencapai 20%. 2.015 atau ada pengaruh aktivitas
olahraga tradisional bentengan terhadap
kecepatan lari 40 meter pada siswa kelas
V SD Negeri 029 Loa Janan. (3) Nilai t-
tabel > nilai t-hitung,1.796 > 0.070 atau
tidak ada perbedaan pengaruh antara
aktivitas olahraga tradisional polisi vs
maling dan bentengan terhadap
kecepatan lari 40 meter pada siswa kelas
V SD Negeri 029 Loa Janan,.Dengan
demikian aktivitas olahraga tradisional
polisi vs maling dan aktivitas olahraga
tradisional bentengan saling memiliki
pengaruh yang baik terhadap kecepatan
8
lari 40 meter pada siswa kelas V SD
negeri 029 Loa Janan.
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data Berdasarkan analisis data dan
penelitian sudah dilaksanakan, pembahasannya, maka hasil penelitian
Pelaksanaan Permainan Bola ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
Kasti sudah dilaksanakan di 1. Ada pengaruh aktivitas olahraga
Sekolah Dasar Negeri Kota tradisional polisi vs maling terhadap
Bengkulu namun pada kecepatan lari 40 meter pada siswa kelas
pelaksanaannya teknik dasar V SD Negeri 029 Loa Janan. 2. Ada
permainan tersebut masih sangat pengaruh aktivitas olahraga tradisional
kurang hal ini berdasarkan bentengan terhadap kecepatan lari 40
kemampuan teknik lari siswa meter pada siswa kelas V SD Negeri 029
hanya 4,8%, teknik lempar Loa Janan. 3. Tidak ada perbedaan
tangkap hanya 10,5%, dan teknik pengaruh antara olahraga tradisional
memukul hanya 8,1%. polisi vs maling dan bentengan terhadap
Berdasarkan angket guru yang kecepatan lari 40 meter pada siswa kelas
menjawabYa hanya 80%danTidak V SD Negeri 029 Loa Janan.
hanya 20%. Jadi Penerapan
pelaksanaan permainan bola kasti
dalam pembelajaran PJOK di SD
Negeri Kota Bengkulu sudah
terlaksana denganbaik
9
Penelitian yang ditulis dalam jurnal juga dilengkapi dengan pendapat para ahli yang
mendukung kegiatan penelitian tersebut.
Kedua jurnal ini menyertakan table table atau diagram sehingga para pembaca lebih
mudah memahami apa yang di bahas
Pada jurnal kedua bagian abstrak, tidak ada dicantumkan assesment data sehingga
para membaca kurang memahami, sehingga pembaca harus mencari sampai ke
ringkasan dari jurnal, apa apa saja assesment dari jurnal tersebut.
Terdapat kesalahan dalam penggunaan EYD dan terdapat pengulangan kata pada
kalimat di dalam jurnal
Pada jurnal kedua tidak disertakan langkah-langkah penelitian sehingga menyulitkan
penulis untuk menreview.
10
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kedua jurnal yang sudah saya bandingkan dapat disimpulkan bahwa journal pertama
yaitu Pelaksanaan permainan bola kasti dalam pembelajaran pendidikan Jasmani Olahraga
Dan Kesehatan Di SD/MIN Kota Bengkulu dan jurnal kedua yang saya pakai Pengaruh
Aktivitas Olahraga Tradisional Terhadap Kecepatan Lari 40 Meter Pada Siswa Kelas V SD
Negeri 029 Loa Janan, kedua jurnal ini sangatlah bermanfaat bagi peseta didik maupun guru
untuk diaplikasikan pada saat pembelajaran olahraga SD.
Meskipun kedua jurnal ini memiliki perbedaan serta kelebihan dan kekurangan yang
terdapat di dalamnya tetapi pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu bagaimana
seorang pembaca dapat dengan mudah mengerti dan memahami serta mengaplikasikan setiap
materi yang sudah dibacanya.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Mohon maaf atas segala
kekurangan. Kritik dan saran yang membangun, sangat diharapkan agar dapat
menyempurnakan makalah CJR ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
12