Anda di halaman 1dari 27

CRITICAL JURNAL RIVIEW

Kelompok 4

Disusun oleh

RIZKY TRI WIBOWO

MAHANDIKA LUBIS

EKA AGUNG PRATAMA

TUA WILSON HUTABALIAN

DAVID PERJUANGAN

NURSAIDAH SIREGAR

Matkul : Bahasa Indonesia

Dosen pengampu : Lili Tansliova s.pd.,m.pd

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-NYA penyusun dapat menyelesaikan Critikal Journal Review dengan
tujuan untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia “Review Jurnal “. Review jurnal ini
disusun untuk mengetahui perbedaan antara penulisan dan penyusunan dua jurnal yang
disusun oleh penulis dan judul yang berbeda namun memiliki konsep yang sama yaitu
untuk meningkatkan kemampuan menulis argumentasi.

Penyusun menyadari bahwa Critikal Journal Review ini belum sempuran. Karena
dalam banyak hal masih merupakan himpunan dari sumber buku dan sumber lain yang
dipergunakan. Untuk itu penyusun dengan senang hati menerima kritik dari pembaca demi
perbaikan. Akhirnya penyusun tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyusun Critikal Journal Review ini.

Medan, 4 Oktober 2022

Kelompok 4

DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

1.2. Identitas Masalah .................................................................................................... 2

1.3. Pembatasan Masalah ............................................................................................... 2

1.4. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2

1.5. Tujuan Penulisan .................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 3

2.1. Identitas Jurnal ........................................................................................................... 3

2.2. Ringkasan Jurnal ........................................................................................................ 4

2.3. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal ......................................................................... 19

2.4. Perbedaan Jurnal Utama dan Jurnal Pembanding ................................................... 21

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 22

3.1. Kesimpulan .............................................................................................................. 22

3.2. Saran ........................................................................................................................ 22

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 23

LAMPIRAN ....................................................................................................................... 24

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Dalam pembelajaran bahasa di kenal adanya empat keterampilan berbahasa yang perlu
dicapai siswa, yaitu keterampilan mendengarkan, keterampilan berbicara, keterampilan
membaca, dan keterampilan menulis Tarigan,(1986: 2). Dengan demikian, ternyata untuk
lebih meningkatkan keterampilan menulis, khususnya keterampilan menulis argumentasi,
perlu digunakan metode atau cara yang dapat menarik atau menggugah minat siswa dalam
menulis
Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung dan secara tatap muka dengan orang lain. Menulis
merupakan suatu kegiatan produktif dan ekspresif. Keterampilan menulis ini tidak akan
datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan
teratur. Dalam kegiatan menulis diperlukan pengetahuan yang luas dan pola pikir yang
logis (Tarigan 1986:7).

Dibanding tiga kemampuan berbahasa yang lain, kemampuan menulis lebih sulit
dikuasai bahkan oleh penutur asli yang bersangkutan sekalipun. Hal ini disebabkan
kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di
luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi karangan. Unsur bahasa merupakan unsur
yang berkaitan dengan aspek tata bahasa, seperti ejaan, struktur kalimat, kohesi dan
koherensi, serta unsur kebahasaan yang lain. Sementara itu, unsur nonbahasa yang
dijadikan ide atau gagasan dalam sebuah tulisan meliputi unsur di luar aspek tata bahasa,
seperti pengetahuan dan pengalaman penulis (Burhan Nurgiyantoro, 2009: 296)

Untuk menghasilkan tulisan yang baik, seorang penulis hendaknya memiliki


keterampilan dasar yang meliputi: (1) keterampilan berbahasa, yaitu keteram-pilan
menggunakan ejaan, tanda baca, pembentukan kata, pemilihan kata serta penggunaan
kalimat yang efektif; (2) keterampilan penyajian, yaitu keterampilan pembentukan dan
pengembangan paragraf, keterampilan merinci pokok bahasan menjadi subpokok bahasan
dan subpokok bahasan ke dalam susunan sistematis; dan (3) keterampilan pewajahan, yaitu

1
keterampilan mengatur tipografi dan memanfaatkan sarana tulis secara efektif dan efisien,
tipe huruf, penjilidan, penyusunan tabel dan lain-lain. Ketiga keterampilan tersebut saling
menunjang dalam kegiatan menulis tentunya didukung oleh keterampilan menyimak,
membaca, serta berbicara yang baik (Atar Semi, 1990: 10).

Argumentasi merupakan sebuah tulisan yang berusaha membuktikan suatu kebenaran.


Penulis berusaha meyakinkan pembaca untuk menerima suatu kebenaran dengan
mengajukan bukti-bukti atau faktafakta yang menguatkan argumen penulis dan untuk
memperkuat ide atau pendapatnya, penulis wacana argumentasi harus menyertakan data-
data pendukung. Tujuannya adalah pembaca agar yakin atas kebenaran yang disampaikan
penulis. Dalam karangan argumentasi, biasanya ditemukan beberapa ciri yang mudah
dikenali. Ciri-ciri tersebut, misalnya (1) ada pernyataan, ide, atau pendapat yang
dikemukakan penulisnya; (2) alasan, data, atau fakta yang mendukung; dan (3)
pembenaran berdasarkan data dan fakta yang disam-paikan.

1.2.Identitas Masalah
a. Ketepatan penggunaan judul dalam jurnal
b. Penggunaan metode dalam penelitian
c. Penyajian penulisan jurnal
d. Kelebihan dan kelemahan setiap jurnal
e. Perbedaan dari kedua jurnal

1.3.Pembatasan Masalah
a. Penyajian penulisan jurnal
b. Kelebihan dan kelemahan setiap jurnal
c. Perbedaan dari kedua jurnal

1.4.Rumusan Masalah
a. Bagaimana penyajian penulisan dari masing masing jurnal?
b. Adakah kelebihan dan kelemahan masing- masing jurnal?
c. Adalakah perbedaan dari masing masing jurnal?

1.5.Tujuan Penulisan
a. Mengetahui penyajian penulisan dari masing masing jurnal
b. Mengetahui kelebihan dan kelemahan masing- masing jurnal
c. Mengetahui perbedaan dari masing masing jurnal

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Identitas Jurnal


2.1.1 Jurnal Utama
Judul Penerapan metode Investigasi kelompok untuk meningkatkan
kemampuan menulis Argumentasi
Penulis 1. Yunianto Dwihartanto 3. Andayani
2. Edy Suryanto
Email Antoviper@gmail.com
Penerbit Paedagogia
Volume Vol. 19 No. 2
Tahun terbit 2016
ISSN 0126-4109
Jumlah Halaman 17 Lembar
Reviewer Kelompok 4
Tanggal review 4 Oktober 2022

2.1.2 Jurnal Pembanding

Judul Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Argumentatif Yang


Koheren Padatulisan Mahasiswastiba Saraswati Denpasar
Penulis Santang
Email santangsastra@gmail.com
Penerbit Linguistika
Volume Vol. 24. No. 46
Tahun terbit 2017
ISSN 0854-9613
Jumlah Halaman 10 Lembar
Reviewer Kelompok 4
Tanggal review 4 Oktober 2022

3
2.2. Ringkasan Jurnal
2.2.1 Jurnal Utama
Abstrak Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kualitas proses
dan hasil belajar menulis argumentasi dengan menggunakan
metode investigasi kelompok. Penelitian tindakan kelas ini
menggunakan strategi deskriptif kualitatif. Objek penelitian
kelas X3 SMA Surakarta sebanyak 36 siswa. Sumber data
meliputi tempat dan peristiwa, informan, dan dokumen.
Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, kuesioner,
tes, dan wawancara mendalam. Analisis data menggunakan
teknik analisis kritis. Penelitian ini berlangsung dua siklus dan
setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi dan interpretasi
tindakan. Hasil penelitian dikemukakan bahwa kualitas proses
menulis argumentasi meningkat seiring dengan peningkatan
motivasi dan keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran.
Peningkatan kualitas hasil tampak pada nilai rata-rata menulis
argumentasi pratindakan sebesar 60,66. Pada siklus I, nilai
rata-rata menulis argumentasi meningkat menjadi 63,77 dan
siklus 2 diperoleh nilai rata-rata menulis argumentasi sebesar
72,38.
Kata kunci: menulis argumentasi, metode investigasi
kelompok, keterampilan menulis, belajar bahasa.
Pendahuluan Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus
dipelajari dan diajarkan. Dengan bahasa, kebudayaan suatu
bangsa dapat dibentuk, dibina, dan dikembangkan serta dapat
dituntunkan kepada generasi-generasi mendatang. Pengajaran
bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu sarana
mengupayakan pengembangan dan pembinaan bahasa
Indonesia secara terarah. Atas hal tersebut, melalui proses
pengajaran bahasa diharapkan siswa mempunyai kemampuan
yang memadai untuk dapat menggunakan bahasa Indonesia
secara baik dan benar.

4
Keterampilan berbahasa merupakan keahlian yang harus
dikuasai dan diberikan kepada masyarakat pada umumnya.
Terdapat empat aspek keterampilan berbahasa yang mencakup
dalam pengajaran bahasa, yaitu: (1) keterampilan menyimak;
(2) keterampilan berbicara; (3) keterampilan membaca; dan (4)
keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling
terkait satu dengan yang lain.
Dewasa ini kemampuan menulis siswa, khususnya siswa
SMA, masih menduduki peringkat paling bawah jika
dibandingkan dengan bentuk keterampilan lainnya, yaitu
menyimak, membaca, dan berbicara (Barnas, 2007). Terdapat
banyak kesulitan yang dialami oleh siswa dalam menulis,
mulai dari kesulitan ejaan dan tanda baca, kesulitan pemilihan
kata, kesulitan dalam menyusun kalimat, hingga kesulitan
dalam mengembangkan pokok pikiran.
Fenomena tersebut yang terjadi dalam pembelajaran menulis
argumentasi di sekolah, khususnya di kelas X-3 SMA Negeri 5
Surakarta, dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti
menunjukkan kualitas pembelajaran menulis argumentasi
siswa kelas X-3 tergolong masih rendah. Atas dasar kenyataan
tersebut, perlu dihadirkan sebuah metode yang dapat
membantu meningkatkan kemampuan siswa menulis
argumentasi. Penulisan argumentasi menurut Atar Semi (1990:
48) adalah sebagai berikut: (1) bertujuan untuk meyakinkan
orang lain; (2) berusaha untuk membuktikan kebenaran suatu
pernyataan; mengubah pendapat pembaca; dan (4) fakta yang
ditampilkan merupakan bahan pembuktian.
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu konsep di mana
siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki
tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas
kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan membantu
untuk memahami suatu bahan pembelajaran. Dalam
pembelajaran menggunakan metode investigasi kelompok

5
terdapat beberapa manfaat. Irma (2009) menyatakan bahwa
metode investigasi kelompok mempunyai manfaat dalam
pembelajaran, yaitu: (1) memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menggunakan keterampilan bertanya dan
membahas suatu masalah; (2) memberikan kesempatan kepada
siswa untuk lebih intensif mengadakan penelitian mengenai
suatu masalah; (3) mengembangkan bakat kepemimpinan dan
mengajarkan keterampilan berdiskusi
Pembahasan Deskripsi Pratindakan
Berdasarkan hasil kegiatan survei awal dapat ditunjukkan hasil
sebagai berikut:
1. Siswa terlihat kurang tertarik pada pembelajaran menulis
Hal ini bersumber dari hasil pengamatan peneliti dalam
kelas
2. Guru belum menemukan metode yang sesuai untuk
menjelaskan materi menulis argumentasi Dalam
menyampaikan materi menulis selama ini, guru cenderung
menggunakan metode ceramah.
3. Hasil pembelajaran siswa dalam keterampilan menulis
argumentasi kurang memuaskan Berdasarkan perolehan
nilai dari hasil pekerjaan siswa pada waktu pretes
menunjukkan bahwa terdapat 18 siswa (52 %) belum
mencapai batas ketuntasan minimal sekolah (64) dan hanya
terdapat 17 siswa (48%) yang mencapai batas ketuntasan
minimal sekolah (64) dan rata-rata kelas hanya 60,66.

Deskripsi Hasil Tindakan


Siklus I
a. Perencanaan Tindakan I Pelaksanaan tindakan siklus I
dilaksanakan dalam tiga kali pene-litian (dua pertemuan 1
jam pelajaran dan satu pertemuan 2 jam pelajaran), yaitu
Rabu, 2 Februari 2011, Sabtu, 5 Februari 2011, dan Rabu,
9 Februari 2011. Dalam hal ini Peneliti dan guru

6
menyamakan persepsi tentang penelitian yang dilakukan;
2) Peneliti mengusulkan metode investigasi kelompok
yang akan diterapkan dalam pembelajaran menulis
argumentasi

b. Pelaksanaan Tindakan I
1) Pada pertemuan pertama hanya satu jam pelajaran, guru
menerangkan materi menulis argumentasi dengan
menggunakan metode investigasi kelompok.
2) Pertemuan kedua berlangsung selama dua jam pelajaran.
Pada pertemuan ini guru mengangkat tema yang akan
diangkat sebagai bahan dalam menulis argumentasi
3) Pada pertemuan ketiga hanya satu jam pelajaran. Pada
pertemuan ini guru hanya menyuruh siswa untuk membuat
tulisan argumentasi secara individu

c. observasi
Guru belum maksimal dalam memonitor siswa dalam
diskusi siswa dalam kelompok. Hal ini dibuktikan guru
tidak menghampiri semua kelompok untuk memberi
pengarahan, hanya beberapa saja, sehingga terkesan ada
kesenjangan antara kelompok satu dengan kelompok lain

d. Analisis dan Refleksi I Nilai yang diperoleh siswa belum


mencapai indikator yang diteta-pkan (75%). Dari 34 siswa,
terdapat 25 siswa (69%) yang sudah mencapai ketuntasan
yang ditetapkan oleh sekolah (sebesar ≥64), sedangkan
terdapat 9 siswa (31%) belum mencapai ketuntasan hasil
belajar menulis argumentasi.

2. Siklus 2
a. Perencanaan Tindakan II Pelaksanaan tindakan siklus II
dilaksanakan dalam 3 kali penelitian (dua pertemuan 1 jam

7
pelajaran dan satu pertemuan 2 jam pelajaran), yaitu Rabu, 9
Maret 2011, Kamis, 10 Maret 2011, dan Sabtu, 26 Meret 2011.
Adapun perencanaan sebagai berikut:
1) guru memberikan materi dengan metode investigasi
kelompok yang akan diterapkan dalam pembelajaran menulis
argumentasi

b. Perencanaan Tindakan II
1) Pertemuan Pertama yaitu guru menyampaikan kekurangan
dalam pekerjaan siswa dan memberikan pengarahan dan guru
kembali menerangkan materi menulis argumentasi dengan
menggunakan metode investigasi kelompok
2) Pertemuan kedua Pertemuan kedua hanya satu jam
pelajaran. Pada pertemuan ini guru mengangkat tema yang
akan diangkat sebagai bahan dalam menulis argumentasi
3) Pertemuan ketiga Pada pertemuan ketiga berla-ngsung dua
jam pelajaran. Pada pertemuan ini guru juga menyuruh
perwakilan kelompok untuk menyajikan hasil diskusi masing-
masing kelompok dan siswa lain disuruh menanggapi hasil
diskusi tersebut

c. Observasi Berdasarkan tiga pertemuan yang dilaksanakan,


dapat disampaikan bahwa kualitas proses pembelajaran
menulis argumentasi siswa meningkat. Hal ini ditandai
dengan; Keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis
argumentasi mencapai 30 siswa atau 85%, sedangkan 6 siswa
(15%) lainnya kurang menampakkan keaktifannya. Siswa
yang tidak aktif dalam pembelajaran di siklus II ini
dikarenakan mereka melakukan kegiatan lain yang tidak
berhubungan dengan pembelajaran, seperti berbicara dengan
teman, bermain alat tulis, dan sebagainya.
Metode Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 5
Surakarta tahun pelajaran 2010/2011 yang beralamatkan di

8
Jalan Letjen Sutoyo Nomor 18 Surakarta. Penelitian
berlangsung selama lima bulan, mulai bulan Desember 2010-
April 2011.
Subjek penelitian adalah siswa kelas X-3 SMA Negeri 5
Surakarta tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 36 siswa.
Peneliti menjadikan guru mata pelajaran bahasa dan sastra
Indonesia sebagai kolaborator penelitian. Pemilihan subjek
didasarkan atas siswa yang mengalami kesulitan dalam
pembelajaran menulis argumentasi.
Bentuk penelitian adalah penelitian tindakan kelas
(classroom action research). Sumber data yang digunakan
dalam penelitian ini, yaitu: (1) tempat dan peristiwa; (2)
informan; dan (3) dokumen. Teknik pengumpulan data yang
diterapkan dalam penelitian, yaitu: (1) observasi; (2) teknik
tes/tugas; (3) angket; dan (4) wawancara mendalam. Validitas
data diuji dengan teknik triangulasi metode dan triangulasi
sumber data. Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan ini
meliputi: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan,
(3) pengamatan /observasi, dan (4) refleksi tindakan.
Hasil dan Pembahasan Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan dalam bagian
deskripsi pratindakan serta paparan hasil penelitian, berikut ini
dijabarkan pembahasan hasil penelitian yang meliputi kualitas
proses dan hasil menulis argumentasi siswa kelas X-3 SMA
Negeri 5 Surakarta.
1. Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran Keterampilan
Menulis Argumentasi dengan Menggunakan Metode
Investigasi Kelompok
a.Keaktifan siswa selama menulis argumentasi meningkat
b.Perhatian dan konsentrasi siswa selama pembelajaran.
2. Peningkatan kualitas Hasil Pembelajaran keterampilan
Menulis Argumentasi dengan Menggunakan Metode
Investigasi Kelompok Selain itu peningkatan kualitas proses
pembelajaran, penerapan metode investigasi kelompok juga

9
dapat meningkatkan kualitas hasil pembelajaran menulis
argumentasi.
Pada siklus I terdapat peningkatan nilai argumentasi siswa,
sebanyak 9 siswa belum mencapai batas minimal ketuntasan
belajar sekolah (sebesar 64), tetapi mengalami peningkatan
dengan rata-rata kelas 63,77. Pada siklus II, peningkatan nilai
capaian menulis argumentasi siswa terjadi sangat signifikan.
Seluruh siswa mencapai batas minimal ketuntasan belajar
dengan ratarata kelas 72,38.
Kesimpulan Secara singkat simpulan hasil penelitian ini adalah terdapat
peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis
argumentasi pada siswa kelas X-3 SMA Negeri 5 Surakarta.
Peningkatan kualitas proses pembelajaran tersebut terjadi
setelah guru dan peneliti melakukan beberapa upaya
peningkatan pembelajaran menulis argumentasi menggunakan
metode investigasi kelompok.
Peningkatan kualitas proses pembelajaran tampak dalam
aktivitas siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran
menulis argumentasi dengan metode investigasi kelompok.
Aktivitas siswa yang mengidentifikasikan kualitas proses
antara lain: (1) keaktifan siswa dalam pembelajaran
mengalami peningkatan dari awal siklus hingga siklus II, yakni
12 siswa (32%) pada awal siklus, 19 siswa (54%) pada siklus
I, dan, 31 siswa (85%)
Pada siklus II; (2) perhatian dan konsentrasi siswa dalam
pembelajaran mengalami peningkatan dari awal siklus hingga
siklus II, yakni 22 siswa (60%) pada awal siklus, 27 siswa
(75%) pada siklus I, dan, 32 siswa (90%) pada siklus II; (3)
minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran mengalami
peningkatan dari awal siklus hingga siklus II, yakni 10 siswa
(29%) pada awal siklus, 19 siswa (52%) pada siklus I, dan, 29
siswa (80%) pada siklus II. Selain itu, penerapan metode
investigasi kelompok juga dapat meningkatkan kualitas hasil

10
pembelajaran menulis argumentasi. Hal ini ditandai dengan
nilai rata-rata menulis argumentasi siswa yang mengalami
peningkatan pada tiap siklusnya. Pada siklus I, nilai rata-rata
siswa mencapai 63,77 dan siklus II 72,38
Saran Berdasarkan simpulan penelitian di atas, peneliti
mengajukan saran sebagai berikut.
1. Bagi Siswa
Siswa hendaknya mengikuti pembelajaran secara aktif dengan
menanyakan hal-hal yang kurang jelas dari penyampaian
materi yang dilakukan oleh guru.
2. Bagi guru
Hendaknya guru menerapkan investigasi kelompok dalam
pembelajaran menulis argumentasi.
3. Kepada sekolah
Hendaknya memotivasi guru agar memperluas wawasan
mengenai metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif yang
dapat mendukung proses pembelajaran di kelas
4. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini diharapkan mampu memotivasi berkembangnya
penelitian-penelitian lain yang lebih inovatif, khususnya
terhadap pembelajaran bahasa Indonesia

2.2.2 Jurnal Pembanding

Judul Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Argumentatif Yang


Koheren Pada tulisan Mahasiswas Saraswati Denpasar
Abstrak Kemampuan menulis teks yang koheren merupakan salah satu
materi yang penting dalam pembelajaran menulis pada jenjang
universitas.Pada kenyataannya masih terdapat kekurangan-
kekurangan dalam penulisan teks pada mahasiswa.Untuk itulah
penelitian ini diadakan untuk meningkatkan tulisan argumentatif
yang koheren pada mahasiswa dengan pembelajaran
koherensi.Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan

11
bertujuan untuk menjawab permasalahan yang dirumuskan, yaitu
pertama,bagaimanakah hasil skor yang diperoleh mahasiswa pada
siklus 1?Kedua,bagaimanakah hasil skor yang diperoleh
mahasiswa pada siklus akhir?Ketiga,bagaimanakah
kekoherensian teks argumentatif mahasiswa setelah penerapan
pembelajaran koherensi?Oleh karena itu, tujuan yang ingin
dicapai pada penelitian ini adalah untuk(1) menjelaskan hasil skor
yang diperoleh mahasiswa pada siklus 1; (2) menjelaskan hasil
skor yang diperoleh mahasiswa pada siklus akhir; dan (3)
menjelaskan kekoherensian teks argumentatif mahasiswa setelah
penerapan pembelajaran koherensi.
Pendahuluan Bahasa dipelajari dalam bentuk empat keterampilan dasar,
yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kemampuan
membacadiperlukan khususnya oleh mahasiswa untuk
kepentingan mencari literatur yang terkait dengan penelitian yang
akandilakukan. Begitu pula, kebutuhan akan kemampuan menulis
juga sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan khususnya pada
tingkat universitas. Sesuai dengan kebutuhan mahasiswanya,
pembelajaran bahasa Inggris merupakan mata kuliah wajib pada
mahasiswa STIBA Saraswati Denpasar.Empat keterampilan dasar
yang menjadi patokan kompetensi mahasiswa di STIBA, yaitu
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis
Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
(PTK).Penelitian tindakan kelas dinyatakan oleh Suyatno (1997:
34) sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan
melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki
atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara
profesional. Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa semester
genap Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STIBA) Saraswati
Denpasar.Lokasi STIBA Denpasar adalah di Jalan Kamboja No.
11A, Denpasar.Penelitian kali ini berfokus pada peningkatan
pembelajaran koherensi dalam kemampuan menulis teks
argumentatif pada mahasiswa Program Studi Bahasa Inggris

12
(Strata 1) semester empat
Pembahasan Konsep Argumentatif Dalam menghadapi situasi di
masyarakat untuk memecahkan permasalahan sosial argumen
merupakan hal yang penting. Kata argumen berasal dari kata
“argue” dalam bahasa Inggris yang maknanya sama dengan
menunjukkan sesuatu disertai bukti-bukti untuk memengaruhi
orang lain. Pesan yang ingin disampaikan seseorang disertai bukti
bertujuan mendukung pendapat utama yang diajukan.Dasar
empiris seseorang dalam menghasilkan sebuah karya ilmiah
adalah berupabukti-bukti atau contoh-contoh.
Teori Konstruktivisme Penerapan teori konstruktivisme pada
proses belajar mengajar diharapkan dapat mengarahkan penelitian
ini terutama dalam kegiatan pembelajaran oleh mahasiswa
dengan pembelajaran koherensi.Agar lebih jelas berikut diuraikan
teori konstruktivisme dimulai dengan latar belakangnya secara
umum.Istilah konstruktivisme telah dimulai oleh para filosof
kognitif pada tahun 1710 (Rizana dkk., 2012). Teori ini
berkembang seiring dengan perkembangan yang dilakukan oleh
peneliti lainnya dibidang serupa. Vygotsky pada “Interaction
Between Learning and Development” dalam Mind and Society
(1978), misalnya, salah seorang konstruktivistik yang mengaitkan
adanya hubungan antara interaksi sosial dan pengonstruksian
pengetahuan dalam segi kognitif anak.
Teori Belajar Konstruktivisme Walaupun pada mulanya Piaget
tidak memfokuskan diri pada proses belajar mengajar terkait
dengan teorinya, banyak peneliti yang menemukan bahwa teori
ini dapat berlaku pula pada proses berlajarmengajar (McLeod,
2009).Dalam teori ini terdapat beberapa prinsip pembelajaran
yang berkaitan dengan tahapan-tahapan dalam segi kognitif anak
yang didasarkan atas teori konstruktivisme.Prinsip-prinsip
tersebut adalah sebagai berikut (McLeod, 2009). a. Fokus pada
proses pembelajaran dibandingkan dengan produk akhir (focus on
the process of learning, rather than the end product of it). b.

13
Penggunaan metode aktif yang memerlukan penemuan kembali
atau rekonstruksi ―fakta‖ (using active methods that require
rediscovering or reconstructing "truths"). c. Penggunaan
pembelajaran kolaboratif, seperti halnya aktivitas individual
sehingga anakanak dapat saling belajar satu sama lain (using
collaborative, as well as individual activities, so children can
learn from each other). d. Perencanaan situasi yang
mempresentasikan permasalahan yang bermanfaat dan
menciptakan disekuilibrium untuk anak (devising situations that
present useful problems, and create disequilibrium in the child). e.
Evaluasi tahap perkembangan anak sehingga tugas yang tepat
dapat diberikan (evaluate the level of the child's development, so
suitable tasks can be set).
Dalam menulis teks argumentatif kemampuan mahasiswa
dilihat dalam menunjukkan fakta untuk menyimpulkan kebenaran
yang diungkap yang selama ini belum diketahui pembaca
teks.Pada teks argumentatif karangan mahasiswa nantinya dinilai
kohesi dan koherensi dalam teks.Alwi (2001: 428) berpendapat
kohesi dan koherensi menjadikan tulisan yang dibaca bermakna,
dan untaian kalimat yang tidak kohesif dan koheren tidak akan
membentuk wacana‖.Berdasarkan pendapat Alwi tersebut, dapat
dikatakan bahwa kohesi dan koherensi membuat suatu wacana
menjadi berterima bagi pembaca.Suatu tulisan menjadi bermakna
dan dapat dikatakan sebagai sebuah wacana apabila tulisan
tersebut kohesif dan koheren.Menurut Laelasari dan Nurlaila
(2006: 140), koherensi adalah keselarasan yang mendalam antara
isi dalam wacana.Suatu wacana dikatakan koheren apabila ada
kekompakan antara gagasan yang dikemukakan kalimat yang satu
dan yang lainnya.
Koherensi Dalam menulis sebuah teks seorang penulis
hendaknya mampu memudahkan pembaca untuk memahami teks
yang disajikan dengan penggunaan kalimat-kalimat yang
mengalir dengan baik. Kalimat-kalimat yang terangkai dengan

14
baik satu sama lain menghasilkan sebuah teks yang koheren.
Pengertian koherensi dikutip dari Creswell (2009) sebagai
berikut. Coherence in writing means that the ideas tie together
and logically flow from one sentence to another and from one
paragraph to another. (Creswell, 2009:83). Pernyataan di atas
memperlihatkan bahwa koherensi dalam menulis berarti ide-ide
saling berhubungan dan secara logis mengalir dari satu kalimat ke
kalimat lainnya dan dari satu paragraf ke paragraf lainnya.
Terdapat empat parameter keherensi pada kemampuan
menulis, yaitu penggunaan ekspresi transisi, pengulangan kata-
kata dan frasa kunci, penggunaan referensi kata ganti, dan
penggunaan bentuk paralel (dalam Burchfield, 1996: 1 – 4).
Berikut bagian-bagian dari keempat parameter tersebut.
1. Penggunaan ekspresi transisi.
2. Pengulangan kata-kata dan frasa kunci
3. Penggunaan referensi kata ganti
4. Penggunaan bentuk paralel
Kesimpulan Berikut dipaparkan simpulan yang diperoleh dari hasil
penelitian berdasarkan ketiga masalah yang telah dirumuskan di
atas sebagai berikut. Perolehan skor mahasiswa pada siklus I
ternyata belum dapat dikatakan meningkat secara signifikan
dibandingkan dengan hasil perolehan skor mahasiswa pada tahap
praobservasi.Hasil menunjukkan rata-rata nilai mahasiswa pada
siklus I adalah 63,1 yang tidak berbeda jauh dengan hasil
perolehan skor mahasiswa pada tahap praobservasi, yaitu 60,4.
Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara hasil
skor mahasiswa pada tahap praobservasidan pada skilus I yang
belum menerapkan pembelajaran koherensi.
Penelitian ini dilaksanakan sampai dengan siklus III.Pada
siklus II pembelajaran koherensi teks telah dilaksanakan. Pada
siklus ini skor perolehan mahasiswa telah mengalami
peningkatan, yaitu 77,2. Namun, untuk lebih meyakinkan hasil
yang diperoleh maka penelitian ini berlanjut pada siklus III. Pada

15
siklus III dapat dilihat adanya peningkatan kembali pada skor
perolehan mahasiswa, yaitu 85,7. Berdasarkan perolehan skor
mahasiswa di atas dapat dinyatakan bahwa pembelajaran
koherensi teks telah mampu meningkatkan perolehan skor
mahasiswa dalam kompetensi menulis.

1.2.CRITIKAL JOURNAL REVIEW


2.3.1 Jurnal Utama
Abstrak Abstrak disajikan dengan menggunakan dua bahasa yaitu
bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama yang ditulis dengan
bahasa baku yang mudah dipahami dan bahasa Inggris sebagai
bahasa kedua yang ditulis cetak miring. Abstrak penulis
mengemukakan tujuan penelitian dengan jelas, metode penelitian
yang digunakan, dan Hasil dari penelitian tersebut. Abstrak
disajikan dengan baik sesuai dengan format penyajian Abstrak
yang dilengkapi dengan kata kunci untuk membantu pembaca
memahami gambaran isi jurnal tersebut.
Pendahuluan Penyajian pendahuluan dengan memberikan gambaran latar
belakang alasan penulis melakukan penelitian, rumusan masalah
dari jurnal tersebut namun tidak secara langsung tetapi melalui
gambaran umum yang disajikan penulis. Pendahuluan disajikan
dengan baik. Dalam pendahuluan penulis menerangkan pengertian
dari kata-kata yang berhubungan dengan judul jurnal tersebut
dengan bahasa yang jelas. Misalnya menerangkan pengertian
menulis, metode Investigasi kelompok dan Argumentasi. Penulis
juga mengutip pendapat para ahli kemudian menyimpulkan dengan
bahasanya sendiri.
Kajian pustaka Kajian Pustaka dalam Jurnal ini tidak secara langsung di tulis
dengan nama “kajian Pustaka” namun melalui gambaran umum
yang di sajikan dalam Pendahuluan yaitu penjelasan pengertian
menulis argumentasi, pembelajaran koperatif dan metode
invetigasi.

16
Metode Penelitian Dalam penyajian metode penelitian, penulis mengemukakan
metode yang digunakannya dalam penelitian tersebut dilengkapi
penjelasan objek penelitian, waktu penelitian, subjek penelitian dan
bentuk penelitian serta prosedur yang dilakukan penulis dalam
penelitian tersebut. penyajian metode penelitian sudah baik dan
menggunakan bahasa baku yang mudah dipahami.
Hasil dan Pembahasan Dalam penyajian hasil dan pembahasan, penulis menerangkan
hasil penelitiannya yaitu: Terdapat Kelemahan atau kekurangan
yang ditemukan pada diri siswa seperti pada saat berlangsungnya
pembelajaran menulis argumentasi, siswa terlihat belum
sepenuhnya aktif dalam aktivitas pembelajaran ini. Mereka lebih
banyak bercanda dengan teman sebangkunya atau melakukan
aktivitas lain. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis menemukan
solusi yaitu Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran
Keterampilan Menulis Argumentasi dengan Menggunakan Metode
Investigasi Kelompok. Adapun hasil dari penggunaan metode
Investigasi tersebut yaitu:
a. Keaktifan siswa selama menulis argumentasi meningkat
b. Perhatian dan konsentrasi siswa selama pembelajaran menulis
argumentasi
c. Minat dan motivasi dalam mengikuti pembelajaran menulis
argumentasi meningkat.
Kesimpulan Dalam kesimpulan, penulis menyajikan intisari dari hasil
penelitiannya. Penulisan kesimpulan dengan rapi dan
menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca. Penulis
juga menyertakan saran yang lengkap terkait hasil penelitian
tersebut yaitu saran untuk siswa, guru dan Kepala Sekolah
Daftar Pustaka Penyajian daftar pustaka sudah berurut sesuai abjad dan dikutip
dari berbagai sumber yaitu buku, jurnal dan artikel dari internet
yang disertai dengan keterangan waktu pengunduhannya dan
penulisan formatnya sesuai urutan dalam penulisan daftar pustaka,
namun ada beberapa judul yang tidak ditebalkan atau di cetak
miring dan tidak ada tanda koma dalam penulisan nama pengarang

17
Seperti:
Henry Guntur Tarigan. (2008). Menulis sebagai Suatu
Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa
Seharusnya ditulis: Henry, Guntur Tarigan. (2008). Menulis
sebagai duatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

2.3.2 Jurnal pembanding


Abstrak Penyajian Abstrak dengan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia
sebagai bahasa pertama Abstrak dan bahasa Inggris sebagai bahasa
kedua, namun penulisan bahasa Inggris tersebut tidak ditulis cetak
miring. Penyajian Abstrak kurang rapi dan ada satu paragraf yang
hanya berisi tiga baris. Abstrak yang disajikan memuat alasan
penulis melakukan penelitia, tujuan penelitian dan hasil penelitian
serta metode penelitian yang digunakan oleh penulis.
Pendahuluan Dalam penyajian pendahuluan ini kurang lengkap, penulis
hanya mengemukakan pentingnya menulis, rumusan masalah dari
penelitian tersebur dan menerangkan tujuan penelitian untuk
menjawab permasalahan yang diteliti tersebut dengan singkat.
Kajian pustaka Kajian Pustaka dalam Jurnal ini tidak secara langsung di tulis
dengan nama “Kajian Pustaka” namun melalui gambaran umum di
dalam metode penelitian. Seperti:
Konsep Argumentatif
Dalam menghadapi situasi di masyarakat untuk memecahkan
permasalahan sosial argumen merupakan hal yang penting. Kata
argumen berasal dari kata ―argue‖ dalam bahasa Inggris yang
maknanya sama dengan menunjukkan sesuatu disertai bukti-bukti
untuk memengaruhi orang lain. Pesan yang ingin disampaikan
seseorang disertai bukti bertujuan mendukung pendapat utama
yang diajukan.Dasar empiris seseorang dalam menghasilkan
sebuah karya ilmiah adalah berupa bukti-bukti atau contoh-contoh.
Seharusnya, penulisan kajian pustaka ditulis terpisah dari metode

18
penelitian dan memiliki nama sendiri “Kajian Pustaka” sehingga
pembaca tidak sulit menemukan kajian pustaka dari Jurna ini.
Metode Penelitian Dalam metode penelitian penulis mengemukakan metode yang
digunakan nya dalam penelitian tersebut. penulisan metode
penelitian dilengkapi dengan peta konsep untuk mempermudah
pembaca memahami metode yang digunakan penulis.
Hasil dan Pembahasan Seperti hal nya kajian pustaka, Hasil dan pembahasan jurnal ini
juga tidak disajikan terpisah dengan nama “Hasil dan Pembahsan”
tetapi digabung dengan metode penelitian. Penulis melengkapi
melengkapi hasil dan pembahasan dengan grafik namun sulit
mengetahui hasil dan pembahasan dimulai darimana karena
penggabungan dengan metode penelitian tersebut.
Seharusnya penulisan Hasil dan Pembahasan ditulis terpisah
dengan nama “Hasil dan Pembahasan” tidak digabung dengan yang
lain. untuk mempermudah pembaca memahami maksud yang
disampaikan penulis.
Kesimpulan Penulis menyajikan kesimpulan dari hasil penelitiannya dengan
singkat dan jelas serta menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
Kesimpulan ini menjawab permasalahan dalam penelitian yang
telah disajikan dalam pendahuluan.
Daftar Pustaka Daftar pustaka ditulis dengan rapi sesuai abjad dan mengikuti
format penulisan. Penulis menyajikan daftar pusataka dari berbagai
sumber yaitu buku, jurnal dan artikel dari internet yang disertai
dengan keterangan waktu pengunduhannya.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal


2.3.1 Jurnal Utama
Kelebihan Kekurangan
Penulisan judul mudah dipahami dan Penjelasan pendahuluan terlalu banyak.
dimengerti, tidak berbelit-belit dan Sebaiknya langsung ditulis singkat tetapi
menggunakan makna yang jelas terperinci.
Abstrak disajikan dengan dua bahasa yaitu Kajian Pustaka dalam Jurnal ini tidak

19
bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang secara langsung di tulis dengan nama
dicetak miring. Penulisan Abstrak sudah “Kajian Pustaka”
rapi dan ditulis dengan jelas.
Pendahuluan ditulis dengan jelas Terdapat penulisan kata yang salah, seperti
menerangkan latar belakang penulis pada halaman 8 kata “menge-jakan “
melakukan penelitian, rumusan masalah Seharusnya ditulis langsung yaitu
melalui gambaran umum. mengerjakan.
Disertai dengan saran yang lengkap Ada beberapa judul yang tidak ditebalkan
atau di cetak miring dan tidak ada tanda
koma dalam penulisan nama pengarang

2.3.2 Jurnal Pembanding


Kelebihan Kekurangan
Metode penelitian dilengkapi dengan Kesalahan dalam penulisan Judul jurnal
peta konsep. yaitu tidak adanya spasi dan ada beberapa
kata yang tidak memakai huruf kapital.
Seharusnya:
Peningkatan kemampuan Menulis teks
argumentatif yang poheren pada tulisan
Mahasiswa STIBA Saraswati Denpasar
Penulis menyajikan kesimpulan dari Kajian Pustaka dalam Jurnal ini tidak
hasil penelitiannya dengan singkat dan secara langsung di tulis dengan nama
jelas serta menggunakan bahasa yang “Kajian Pustaka” namun melalui
mudah dipahami gambaran umum di dalam metode
penelitian
Daftar pustaka ditulis dengan rapi sesuai Tidak menyajikan Hasil dan
abjad dan mengikuti format penulisan. Pembahasan secara langsung dengan nama
Penulis menyajikan daftar pusataka dari ”Hasil dan Pembahasan” serta tidak
berbagai sumber yaitu buku, jurnal dan menyajikan saran
artikel dari internet yang disertai dengan
keterangan waktu pengunduhannya

20
2.4 Perbedaan Jurnal Utama dan Jurnal Pembanding
Penerapan metode Investigasi kelompok Peningkatan Kemampuan Menulis Teks
untuk meningkatkan kemampuan menulis Argumentatif Yang Koheren Padatulisan
Argumentasi Mahasiswastiba Saraswati Denpasar
Meningkatkan kemampuan menulis Meningkatkan kemampuan menulis
argumentatif dengan metode Investigasi argumentatif dengan pembelajaran
kelompok koherensi teks
Terdapat Hasil dan Pembahasan yang Tidak terdapat Hasil dan Pembahasan
ditulis secara langsung dengan kata secara langsung
“Pembahasan”
Objek penelitian siswa kelas X-3 SMA Objek penelitian mahasiswa STIBA
Negeri 5 Surakarta Saraswati Denpasar
Adanya penyajian saran dari penulis Tidak dilengkapi dengan saran dari
penulis

21
BAB III

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Setelah melakukan identifikasi dan penilaian kedua jurnal dengan judul Penerapan
metode Investigasi kelompok untuk meningkatkan kemampuan menulis Argumentasi
(Yunianto Dwihartanto, Edy Suryanto dan Andayani) dan jurnal Peningkatan Kemampuan
Menulis Teks Argumentatif Yang Koheren Padatulisan Mahasiswastiba Saraswati
Denpasar (Santang). Berdasarkan penyajian, penyusunan tulisan dan metode yang
digunakan yang digunakan oleh penulis dalam penelitian, Maka penyusun dapat
memberikan kesimpulan bahwa jurnal dengan judul Penerapan metode Investigasi
kelompok untuk meningkatkan kemampuan menulis Argumentasi (Yunianto Dwihartanto,
Edy Suryanto dan Andayani) lebih baik dibandingkan jurnal pembandingnya (Peningkatan
Kemampuan Menulis Teks Argumentatif Yang Koheren Padatulisan Mahasiswastiba
Saraswati Denpasar) yang ditulis oleh santang, karena jurnal dalam jurnal pembanding
masih terdapat kesalahan tata cara penulisan seperti pada judul, Abstrak kurang rapi, tidak
menyajikan hasil dan pembahasan secara langsung dan tidak menyajikan saran.

3.2. Saran
Dalam penyajian, penyusunan tulisan dan metode yang digunakan yang digunakan
oleh penulis dalam jurnal utama dikategorikan baik, namun juga memiliki kekurangan
yang perlu di revisi yaitu penyajian kajian pustaka secara langsung dan penulisan judul
dalam daftar pustaka yang harus ditebalkan atau dicetak miring. Penyusun berharap jika
jurnal pembanding dilakukan revisi ulang yaitu memperhatikan tatacara penulisan seperti
judul yang harus menggunakan spasi dan huruf kapital, Menyajikan kajian pustaka, hasil
dan pembahasan secara terpisah dan langsung dan melengkapi jurnal dengan saran.

22
DAFTAR PUSTAKA

Dwihartanto , Yunianto. Andayani. Edy Suryanto. (2016). Penerapan metode Investigasi


kelompok untuk meningkatkan kemampuan menulis Argumentasi. Jurnal Penelitian
Pendidikan, Vol. 19 No. 2 Dalam jurnal.fkip.uns.ac.id. Diunduh pada 4 Oktober 2017,
pukul 13.57

Santang. (2017). Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Argumentatif Yang Koheren


Padatulisan Mahasiswastiba Saraswati Denpasar. Jurnal Linguistika, Vol. 24. No. 46
Dalam https://ojs.unud.ac.id. Diunduh pada 5 Oktober 2017 pukul 09.50.

23
LAMPIRAN:

1. Jurnal Utama: Penerapan metode Investigasi kelompok untuk meningkatkan


kemampuan menulis Argumentasi
2. Jurnal Pembanding: Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Argumentatif Yang
Koheren Padatulisan Mahasiswastiba Saraswati Denpasar

24

Anda mungkin juga menyukai