DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
PENDIDIKAN SEJARAH
2021/2022
Nama :Laura Natashia Br Nainggolan
Nim :3213321032
Kelas :Reguler B
Penulis :Kuntowijoyo
Sejarah itu empiris,sebagai ilmu sejarah termasuk ilmu empiris (dari bahasa
yunani empeiria yang berarti”pengalaman”).sejarah sangat tergantung pada
pengalaman manusia.meskipun ada perrbedaan mendasar dengan ilmu alam
biologi sejarah itu sama dengan ilmu-ilmu alam,sama sama berdasar
pengalaman,pengematan,dan penerapan.akan tetapi ,dalam ilmu-ilmu alam
percobaan itu dapat diulang-ulang .sementara itu sejarah itu tidak bisa
mengulangi percobaan .revolusi indonesia tidak dapat diulang kembali,sekali
terjadi sudah itu lenyap ditelan masa lampau.perbedaan yang lain adalah kalau
fakta sejarah itu adalah fakta manusia,sedangkan dalam ilmu-ilmu alam,yang
disebut fakta adalah fakta alam.
Sejarah itu hanya mempunyai objek,kata “objek”berasal dari bahasa latin
objectus yang berarti “yang dihadapan,sasaran,tujuan”.sejarah sering dituduh
sebagai sesuatu yang tidak jelas.biasanya sejarah dimasukan dalam ilmu
kemanusiaan karena objeknya adalah manusia.objek dari sejarah ialah
waktu.jadi,sejarah mempunyai objek sendiri yang tidak dimiliki ilmu lain
secara khusus,kalau fisika membicarakan waktu manusia.waktu dan
pandangan sejarah tidak pernah lepas dari manusia.
Sejarah itu mempunyai teori,kata “teori”dari bahasa yunani theoria yang
berarti “renungan”sama seperti ilmu lain ,sejarah juga mempunyai teori
pengetahuan (sering disebut filsafat sejarah kritis).teori pada umumnya berisi
satu kumpulan tentang kaidah pokok suatu ilmu.meskipun sama-sama
pengetahu8an tentang waktu,sejarah juga membedakan dirinya dengan
mitos.mitos tidak menjelaskan tentang kapan sesuatu terjadi ,sedangkan bagi
sejarah penjelasan tentang waktu itu penting,pengetahuan itu mutlak atau
relatif,cara-cara mengukur kebenaran pengetahuan itu dan model-model
penjelasan sejarah.
Sejarah itu mempunyai generalisasi,generalisasi dari bahsa latin generilis
yang berarti “umum”sama dengan ilmu lain,sejarah juga menarik kesimpulan-
kesimpulan umum.hanya saja perlu diingat kalau ilmu-ilmu lain bersifat
nomotetis,sejarah itu pada dasarnya bersifat ideografis.
Sejarah itu mempunyai metode,(metode dari bahasa yunani methodos yang
berarti “cara”).untuk penelitian sejarah mempunyai metode tersendiri yang
menggunakan pengamatan.kalau ternyata suatu pernyatan tidak didukung oleh
bukti-bukti sejarah,maka pernyatan akan ditolak.misalnya pernyataan kaum
marxis ortodoks bahwa super structure atau bangunan atas adalah berupa
sistem sosial.pernyataan itu tidak dapat bertahan terhadap metode
sejarah.kesadran keagamaan adalah bentuk kesadaran yang lintas kelas
sebagai,mana ditunjukkan dalam penelitian-penelitian.
Sumbangan ilmu
B. Pertanyaan
* bagaimana seorang sejarahwan dapat menghadirkan suatu objek yang membuat seolah olah
dapat membuat pemabacanya mengalami peristiwa itu.
Tugas Rutin
Nim : 3212421010
Kelas: Reguler B 21
a. Dalam bahasa Yunani empiris itu empeiria yang artinya pengalaman. Sejarah sebagai ilmu
memiliki sifat empiris dikarenakan sejarah melakukan kajian pada peristiwa yang pernah
terjadi di masa lampu atau berdasarkan pengalaman-pengalaman manusia di masa lampau,
yang kemudian direkam dalam dokumendan akan diteliti oleh sejarahwan untuk
menemukan fakta yang dapat diinterprestasikan untuk melahirkan tulisan sejarah.
b. Didalam bahasa Latin objek disebut objektus yang artinya yang dihadapan,sasaran,dan
tujuan. Yang menjadi objek dalam sejarah sebagai ilmu adalah waktu terjadinya peristiwa-
peristiwa masa lampau
c. Teori dalam bahasa Yunani disebut theoria yang artinya renungan. Isi dari teori sejarah
adalah kumpulan tentang kaidah pokok suatu ilmu yang diajarkan berdasarkan keperluan
perdababan atau dalam filsafat disebut epistemologi yang diambil dari bahasa Yunani
episteme artinya pengetahuan dan logos berarti wacana. Seperti di universitas-universitas
Amerika yang berorientasi pragmatis, tidak diajarkan teori sejarah yang bersifat filosofis,
sebaliknya di Belanda diajarkan teori yang bersifat fisolofis.
d. Dari bahasa latin Generalisasi disebut generalis yang artinya umum. Dalam ilmu sejarah
harus menarik kesimpulan-kesimpulan yang dianggap sebagai kebenaran umum dan berlaku
dimana pun. Cotohnya dalam revolusi Indonesia bukan pekerjaan kaum ekstremis seperti
propaganda Belanda tetapi revolusi pemuda.
e. Dalam bahasa Yunani metode disebut methodos yang artinya cara. Dalam sejarah metode
berfungsi untuk mencari kebenaran terkait peristiwa-peristiwa masa lampau,sehingga para
sejarahwan harus benar-benar teliti dalam menyimpulkan suatu peristiwa. Contohnya,
dalam menyimpulkan bahwa Sang Merah Putih telah berkibar di Indonesia 6.000 tahun dan
Belanda telah menjajah Indoesia selama 350 tahun, harus dilakukan penelitian yang sedetail-
detailnya.
Dalam penulisan sejarah itu cukup hanya meggunakan akal sehat atau logika berpikir
seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengamatan panca indera.
Anggapa sejarah itu akan kering karena dalam penulisan sejarah tidak menggunakan bahasa
kiasan melainkan menggunakan bahasa sehari-hari.
Sumbangan Ilmu
Sejarahwan memerlukan intuisi atau ilham yang berbentuk pemahaman langsung dan
memakai insting selama proses penelitian sejarah sejarahwan juga harus mengingat data-
data yang ada.
Dalam proses penelitian sejarah, sejarahwan harus ada gambaran atau bayangan tentang
bagaimana terjadinya peristiwa sejarah itu. Contohnya pada saat menulis priyayi pada awal
abad ke 20, sejarahwan harus punya gambaran, mungkin priyayi anak cucu kaum bangsawan
atau raja yang berdasarkan sebab-sebab alamiah atau politis.
Sejarahwan diharapakan dapat menyatukan perasaan dengan obyeknya sehingga para
pembaca merasa seperti mengalami langsung peristiwa tersebut. Seperti pada penulisan
sejarah penaklukan Meksiko,jatuhnya Romawi, pelayaran orang Inggaris ke Amerika,
sejarahwan harus membuat para pembaca seolah-olah hadir dan menyaksikan langsung
peristiwa tersebut.
Gaya bahasa yang ada didalam sejarah bukan yang berbunga-bunga atau kiasan, melainkan
gaya bahasa yang menuliskan detail didalamnya.
Sejarah akan kehilangan ketepatan dan objektivitas karena sejarah sebagai seni itu hasil dari
imajinasi sedangkan sejarah berdasarkan fakta.
Sejarah akan terbatas karena tulisan sejarah itu akan penuh dengan gambar perang dan
biografi yang penuh dengan pujian.
Sumbangan Seni
Seni dapat menyumbangkan miliknya kepada kita dalam bentuk karakterisasi pada biografi,
sehingga kita dapat mengetahui ataupun membayangkan bagaimaa karakter dari tokoh
tersebut.
Seni memberikan kesadaran kepada sejarahwan agar dalam menulis sejarah
memperhatikan struktur penulisan sejarah yang dimulai dari pendahuluan atau melukiskan
latar belakang peristiwa itu. Seperti dalam penulisan buku Sartono Kartodirdjo, peasant
Revolt of Banten in 1888.
B. PERTANYAAN
Seperti yang kita ketahui atau berdasarkan materi sebelumya dikatakan manusia adalah pelaku
utama sejarah atau bisa disebut sebagai subjek. Jelaskanlah mengapa sejarah itu dikatakan
hanya memiliki objek? Apakah sejarah itu tidak memiliki objek?
Tugas Rutin
Materi Pelajaran: Dasar-Dasar Ilmu Sejarah
Sejarah sebagaiilmu
Sejarah termasukilmuempiris yang berartisejarahsangattergantung pada
pengalamanmanusia. Pengalamantersebutdirekamdalamdokumen. Dokumen-dokumenitulah
yang diteliti oleh sejarawanuntukmenemukanfakta. Faktatersebutdiinterpretasi agar
muncultulisansejarah.
Objekdarisejarahialahwaktu. Sejarah mempunyaiobjek yang tidakdimilikiilmulain.
Sejarah membicarakanwaktumanusia. Waktu
dalampandangansejarahtakpernahlepasdarimanusia.
Teori( renungan) dimanasejarahmempunyaiteoripengetahuan yang
disebutfilsafatsejarahkritis . 2 objeksejarahyaitumanusia dan waktu. Sejarah
mempunyaitradisi yang Panjang. Dalamsetiaptradisitersebutterdapatteorisejarah.
Teorisejarahdiajarkansesuaidengankeperluanperadaban.
Generalisasi (umum) dimanasejarahmenarikkesimpulan-kesimpulanumum. Sejarah
memilikisifatideografis. Generalisasisejarahmerupakankoreksiataskesimpulanilmu-ilmulain.
Untukpenellitiansejarahmenggunakanmetodepengamatan.
Pernyataansejarahharusberdasarkanfakta agar pernyataantersebutdapatditerima.
Dalammetodesejarah, tidakbolehmenarikkesimpulanjikatidaksesuaidengankenyataansejarah.
Kritikterhadapsejarahsebagaiilmu
Menulissejarahcukupdengan common sense, artinya orang
dapatmenulissejarahhanyadenganakalsehat, nalarumum, akalsehari-hari dan
penggunaandokumensecarakritik. Sejarah ituadalahilmu yang perlumelakukanriset.
Sejarahmemerlukanpenulisan yang baikdaripenalaran dan sistematiknya. Kalautulisan
yang baik, penalaran yang teratur, dan sistematis yang runtutitulah yang dimaksudretorika,
pastitidakadasejarah yang kering.
SumbanganIlmu
Ilmumemerlukansumbanganbeberapakonsep. Karena sejarahmengunakan Bahasa
sehari-hari. Dengansumbanganilmu, tema-temabaru yang bersifatsinkronisdapatditulis.
Sejarah adalahilmudiakronis, artinyamemanjangdalamwaktutetapidalamruang yang sempit.
Sejarah dan ilmusosialmenjadiilmusinkronis, artinyasejarahmemanjangdalamwaktu dan
melebardalamruang.
Sejarawantidakbisahanyamengandalkanilmu yang dimiliki, sejarawan juga
harusmemilikiintuisi, artinyapemahamanlangsung dan instingtifselama masa
penelitianberlangsung. Untukmendapatkanintuisi, sejarawanharusbekerjakerasdengan data-
data dan diatidakbolehmelupakan data-datanya.
Sejarah memerlukanimajinasi, artinyaiaharusdapatmembayangkanapa yang
sebenarnyaterjadi, apa yang sedangterjadi, dan apa yang akanterjadisetelahitu.
Sejarah memerlukanemosi, menulissejarahharusdenganketerlibatanemosional. Agar
pembacadapatmerasakanseolah-olahhadir dan menyaksikansendiriperistiwatersebut.
Sejarawanharusmenyatukanperasaandenganobjeknya.
Tetapipenulisansejarahdenganemosiharustetapberdasarkanfakta.
Sejarah memerlukangaya Bahasa, artinyadalamtulisansejarahharusnaturalistis dan
menuliskansecara detail agar terhindardarikesalahan.
Sejarah akankehilanganketepatan dan objektivitasjikaterlaludekatdenganseni. Karena
dianggapmemalsukanfakta. Senimenghasilkanimajinasisedangkansejarahberdasarkanfakta.
Sejarah ituterbatas pada apa yang dapatdideskripsikan.
Tulisansejarahakanpenuhdengangambarantentangperang dan biografi yang penuhsanjungan.
Senimemberikankarakterisasi pada biografi. Sejarah harusmenggambarkanwatak
orang dalamdeskripsi. Denganbiografikolektifmakasejarahkitaakanlengkap.
Selainitusejarawan juga harusmenulissecaraterstruktur.
ISBN : 978-979-1262-56-9
Resensi
Sejarah sebagai ilmu dan seni
Tidak semua peradaban memisahkan ilmu dan seni,keduanya masih menjadi
satu pada karya-karya rangawarsita bukan saja tercantum antara ilmu dan seni
bahkan juga meliputi teologi,filsafat dan ramalan tercampur dengan seni.
1. Sejarah sebagai ilmu
Sejarah itu empiris
Sebagai ilmu sejarah juga termasuk kedalam ilmu empiris yang dalam bahasa
yunani empeiria yang berarti pengalaman.
Sejarah itu hanya mepunyai objek
Objek berasal dari bahasa latin “objectus” yang berarti
dihadapan,sasaran,tujuan.sejarah sering kali dituduh sebagai sesuatu yang tidak
jelas.
Sejarah itu mempunyai teori
Kata “ teori” berasal dari bahasa latin yunani theoria yang berarti
“renungan”.sejarah juga mempunyai teori pengetahuan.teori pada umumnya
berisi
Pada satu kumpulan tentang kaidah pokok suatu ilmu.
Sejarah itu mempunyai generalisasi
Dalam bahasa latin kata generalisasi “generalis”yang berararti umum.
Sejarah itu mempunyai metode
Metode,dari bahaa yunanaai methods yang berarti “cara”.untuk
penelitian,sejarah mempunyai metoe tersendiri yang menggunakan pengamatan.
2. kritik terhadap sejarah sebagai ilmu
PERTANYAAN
Jelaskan mengapa sejarah dapat dikatakan sebagai seni, dimana yang kita tahu seni adalah
hasil imajinasi , sedangkan sejarah berdasrkan fakta.
Nama: Bryan Yudi Aldo Hutauruk
Nim:3212421019
Sejarah sebagai Ilmu juga termasuk di dalam ilmu empiris yang arti dalam bahasa yunani itu
empiria yang berarti pengalaman. Pada pengertian ini, sejarah sebagai ilmu terbentuk dari
fakta berupa pengalaman manusia, artefak, dan dokumen yang ada. Ternyata, data-data
tersebut diteliti oleh para sejarawan untuk menggambarkan sesuatu yang terjadi pada masa
lalu. Mesti adanya perbedaan dalam ilmu alam dan biologi, sejarah juga termasuk dalam
ilmu-ilmu alam, sama-sama dalam pengalaman, pengamatan, dan penyerapan.
Dalam arti ini juga, sejarah punya objek selain manusia, yakni perubahan serta perkembangan
manusianya di masa lalu. Dengan begitu, sejarah punya peran dalam menjelaskan bagaimana
kehidupan manusia di suatu masa tertentu yang pernah terjadi.
Kata “teori” berasal dari bahasa Yunani theoria yaitu “renungan”. Sejarah juga memiliki teori
pengetahuan atau seri g juga di sebut filsafat sejarah kritis.Terlepas dari itu, teori sejarah
biasanya mengidentifikasi sebuah keadaan, kepercayaan, kebenaran, penjelasan, hingga
peristiwa yang pernah terjadi secara kolektif di masa lalu.
Pengertian generalisasi adalah sesuatu yang sifatnya umum. Dengan kata lain, sejarah
memberikan kesimpulan atau pendapat secara umum terhadap suatu peristiwa tertentu.
Misalnya, sejarah revolusi industri, terdapat pendapat yang menyatakan kejadian tersebut
memunculkan kebutuhan sumber bahan mentah, pusat-pusat perdagangan baru, dan lain-lain.
Sejarah itu mempunyai metode
Dalam melakukan seuatu penelitian, sejarah juga mempunyai metode tersendiri yang
menggunakan pengamatan. Dalam hal nya metode sejarah seharusnya orang agar untuk
berhati-hati dan orango-orang tidak boleh menarik kesimpulan terlalu berani.
Dalam halnya sejarah sebagai ilmu terbuka dan menggunakan bahasa sehari-hari. Dan untuk
sejarawan tidak ada ajaran dalam istilah teknis. Selalu ada manfaat bagi sejarawan mengutip
pengetahun dari siapapun itu.
Sejarah itu akan kering, Sejarah akan kering ketika datang dari orang-orang yang tidak
mengerti sastra atau sejarah.
SUMBANGAN ILMU
Di dalam sumbagan ilmu ini sejarah itu di sebut juga sebagai Ilmu memberi konsep dan Ilmu
memberi sifat sinkronis. Yang dimana sejarah memiliki arti dan juga yang memanjang dalam
waktu, tetapi dalam ruang yang sempit.
Diperlukan guna mewariskan nilai-nilai tertentu asalkan penulisan itu tetap setia pada fakta.
denganmelibatkan emosi, mengajak pembaca seakan-akan hadir dan menyaksikan sendiri
peristiwa itu.
Dalam halnya gaya bahasa diperlukan sejarawan guna menuliskan sebuah peristiwa. Gaya
bahasa yang baik yaitu yang dapat menggambarkan detail-detail sejarah secara lugas dan
tidak berbelit-belit.
Sejarah akan terbatas, Sejarah itu akan terbatas pada yang dapat mendeskripsikan. Tulisan
sejarah itu akan penuh dengan adanya gambaran tentang perang dan biografi.
SUMBANGAN SENI
Seni memberi karakterisasi, Seni sastra disni juga dapat memebrikan miliknya dengan
berupa karakterisasi pada biografi.
Seni memberikan struktur, Banyak sekali sejarawan tidak menyadari sangat pentingnya
struktur atau plot aluran dalam tulisannya. Walaupun dalam alur sastra berbeda, tetapi ada
persamaannya juga.
Pertanyaan: Berbeda dengan sejarah sebagai ilmu yang menetap atau kaku dan membosankan, sejarah
sebagai seni lebih menarik dalam penyampaiannya.
BAB VI
SEJARAH SEBAGAI SENI
1. Sejarah Sebagai Ilmu
Sejarah ituempiris
Sebagai ilmu, termasuk ilmu empiris (dari bahasa Yunani empiris yang berarti
“pengalam”). Sejarah sangat tergantung pada pengalaman manusia. Pengalaman itu
direkam dalam dokumen. Dokumen-dokumen itulah yang diinterpretasi. Dari
interpretasi atas fakta, barulah muncul tulisan sejarah. Sejarah itu sama dengan ilmu
ilmu lain sama-sama berdasar pengalam, pengamatan, dan penyerapan. Dalam ilmu
ilmu percobaan itu dapat diulang ulang, Sementara itu, sejarah tidak bisa mengulangi
percobaan. contohnya Revolusi Indonesia tidak dapat diulang kembali, sekali terjadi
sudah itu lenyap ditelan masa lampau. Perbedaan lainnya yaitu kalau fakta sejarah itu
adalah fakta manusia, sedangkan ilmu ilmu alam, yang disebut fakta adalah fakta
alam.
Perbedaan antara ilmu ilmu alam dan sejarah adalah seperti perbedaan antara
benda dan manusia. Benda itu mati tidak berfikir, sedangkan manusia itu itu hidup,
berfikir dan berkesadaran. Dapat di mengerti kalau ilmu ilmu alam menghasilkan
hukum alam yang berlaku umum dan pasti, sedangkan sejarah menghasilkan
generalisasi yang tidak sepasti ilmu ilmu alam.
3. SUMBAGAN ILMU
Ilmu memberi konsep
Karena sejarah pada umumnya memakai bahasa sehari-hari, ia memerlukan
sumbangan berupa konsep. Kalau kita mendengar ungkapan yang berbunyi “petani itu
memberi pisang pasa geriyawan”, kata petani adalah tanda (sign) yang menunjuk pada
petani konkret, yang sehari hari dapat kita lihat sawah dengan baju dan celana hitam,
cangkul, dan topi lancip, yang sedang berkerigat.
Akan tetapi kata, petani pada pemberontakan petani pada abad ke 19 dipimpin oleh
ulama menunjuk pada petani umumya, yakni petani yang abstrak. Dengan kata lain
petani pada ungkapan itu adalah konsep,suatu observational concept. Karena petani
dapat diamati.
PERTANYAAN
Dari penjelasan diatas dikatakan bahwa sejarah memerlukan imajinasi,
Bagaimana jika sejarawan tidak memiliki imajinasi dalam membayangkan peristiwa
masa lalu ?
Tugas Rutin
Materi Pelajaran: Resensi Bab 4
Sumbangan seni
1. Seni memberi karakterisasi
Seni sastra dapat menyumbangkan miliknya yang berupa karakterisasi pada biografi.
Sejarawan mungkin tidak terlalu sadar bahwa ia harus menggambarkan watak orang pada
deskripsi. Sejarah yang berhubungan dengan peristiwa tidak begitu peduli dengan watak
orang.
2. Seni memberi struktur
Kebanyakan sejarawan tidak menyadari pentingnya struktur atau plot atau alur dalam
tulisannya. Sekalipun alur dalam sastra berbeda dengan alur pada sejarah,tetapi ada
persamaannya. Alur dalam novel dapat dibagi dalam tiga tahap : Pengenalan, krisis,
dan solusi. Sejarawan sering tergesa-gesa menulis mengenai krisis dan solusinya
tanpa mengenalkan pendahuluannya.
Sejarawan mengerjakan itu dengan naluriah. Setiap kali ia akan menuliskan sebuah
peristiwa, ia selalu mulai dengan melukiskan latar belakang peristiwa itu. Sedikit saja
sejarawan yang sadar bahwa teknik itu adalah teknik sastra yang disebut
foreshadowingatau pelukisan sebelum sebuah peristiwa.
Pertanyaan : Jelaskan pengertian alur dalam novel yaitu pengenalan, kritis, dan solusi
NAMA : ROSA TITIN THERESIA SIHOTANG
NIM : 3213321015
KELAS : REGULER B
PENULIS : KUNTOWIJOYO
A.Sejarahsebagaiilmujugamerupakansaranabagimasyarakatuntukmenambahpengetah
uanataumempelajariberbagaihal di masalampau.Sejarahsebagaisenidipandangsebagai
proses pembelajarankehidupanmanusia di
masalampau.Ciriutamadarisejarahsebagaiseniialahmemerlukanimajinasisertagayabah
asa yang menarik.
Sejarahsebagaiilmu
B.SejarahMempunyaiTeori
Sejarahmempunyaiteoripengetahuandanpadaumumnyateoriberisisatukumpulantentan
gkaidahpokoksuatuilmu.Dalamfilsafatdisebutepistemology yaitupengetahuan,ilmu-
ilmusosialmenjadikanalamsebagaiobjeknya.
C.sumbanganilmu
Dimanadiantaranyayaitu:
-Ilmumemberikonsep
Karenasejarahpadaumumnyamemakaibahasasehari-
hariiamemerlukansumbanganberupakonsep,salahsatu kata yang di ambilyaitu
“petani”yangmenjadiungkapankonsepdisebutdengan OBSEVATIONAL
sepertiliberalisme.
-Ilmumemberisifatsinkronis
Sejarahitupadadasarnyaialahilmudiakronis,yangmemanjangdalamwaktutetapidalamru
ang yang sempit.Ketikasejarahbersentuhandenganilmusosialsejarahmenjadiilmu yang
jugasinkronis.Artinyaselainmemanjangdalamwaktusejarahjugamelebardalamruang.
B.sumbanganseni
-Senimemberikarakterisasi
Senisastradapatmenyumbangkanmiliknya yang
berupakarakterisasipadabiografi.sejarawanmungkintidakterlalusadarbahwaiaharusme
nggambarkanwatak orang dalamdeskripsi.
-Senimemberistruktur
Kebanyakansejarawantidakmenyadaripentingnyastrukturatau plot
danalurdalamtulisannya,sekalipunalurdalamsastraberbedadenganalurpadasejarah
.Tetapimasihterdapatpersamaan.
PERTANYAAN:
Apahubunganantarasejarahsebagaiilmudengansejarahsebagaisenidanapasajapersamaa
ndanperbedaankeduahal tersebut.
Tugasrutin
Materipembelajaran:Dasar-dasarIlmuSejarah
Nama.:JemimaReginaberuSembiring
NIM.:3213121028
Kelas.:BReguler2021
Sebagai ilmu, sejarah termasuk ilmu empiris. Sejarah sangat tergantung pada pengalaman manusia.
Pengalaman itu di rekam dalam dokumen, dan dokumen itulah yang d teliti oleh sejarawan untuk
menentukan fakta yang diinterpretasi.
Kata objek berasal dari bahasa latin yang berarti "yang di hadapan, sasaran, tujuan". Sejarah di
masukkan dalam ilmu kemanusiaan karena objek nya adalah manusia. Sejarah mempunyai objek
sendiri yang tidak di miliki ilmu lain secara khusus.
Sama seperti ilmu lain, sejarah juga mempunyai teori pengetahuan ( sering di sebut filsafat sejarah
kritis). Sejarah mempunyai objek sendiri, yaitu manusia dan waktu. Teori sejarah diajarkan sesuai
dengan keperluan peradaban.
Generalisasi sejarah seringkali merupakan koreksi atas kesimpulan - kesimpulan ilmu lain.
Metode sejarah mengharuskan orang berhati - hati, orang tidak boleh mengambil kesimpulan yang
terlalu berani. Kalau ternyata suatu pertanyaan tidak di dukung oleh bukti - bukti sejarah, maka
pernyataan itu di tolak.
Kritik Terhadap Sejarah Sebagai Ilmu
Ada bedanya orang yang mengetahui dan tidak mengetahui. Sejarah itu seperti ilmu - ilmu, perlu
riset. Topik riset tidak sekedar yang sudah di alami atau di ketahui, bisa saja penulis belum tau apa -
apq mengenai topik nya. Seorang sejarawan yang terdidik itu ibarat prajurit komanda yang dapat di
terjunkan dimana saja.
Ada masa nya ketika sejarah di pengaruhi oleh sastra, tetapi sekarang sejarah hanya memerlukan
penulisan yang baik dari penalaran dan sistematik nya. Anggapan bahwa sejarah akan kering datang
dari orang yang tidak mengerti sastra atau sejarah, atau dua - duanya.
Sumbangan Ilmu
Karena sejarah pada umum nya memakai bahasa sehari - hari, ia memerlukan sumbangan berupa
konsep.
Sejarah itu pada dasarnya ialah ilmu diakronis, yang memanjang dalam waktu, tetapi dalam ruang
yang sempit. Artinya, selain memanjang dalam waktu, sejarah lalu juga melebar dalam ruang. Jadi
dengan sumbangan ilmu, sejarah ilmu diakronis adalah juga ilmu sinkronis.
Sejarawan memerlukan intuisi, yaitu pemahaman langsung dan instingtif selama masa penelitian.
Sejarawan harus dapat membayangkan apa yang sebenarnya, apa yang sedang terjadi, dan apa yang
terjadi sesuda itu.
Diharapkan sejarawan dapat menghadirkan objeknya seolah - olah pembacanya mengalami sendiri
peristiwa itu.
Ketepatan daru objektivitas sangat perlu dalam penulisan sejarah. Ketepatan yaitu kesesuain antara
fakta dan tulisan sejarah dan objektivitas.
Tugas Rutin
Materi Pelajaran: Pengantar Ilmu Sejarah
BAB 4 : Sejarah Sebagai Ilmu dan Seni
Identitas Buku
Judul: Pengantar Ilmu Sejarah
Penulis: Kuntowijoyo
Penerbit: Tiara Wacana
Tahun Terbit: 2013
Tebal: 190 halaman
Panjang: 12 cm
ISBN: 978-979-1262-56-9
Sinopsis Buku
Tidak semua peradaban mengisahkan tentang ilmu dan seni. Misalnya di Jawa sampai
abad ke 19, keduanya masih menjadi satu. Di Malaysia pada abad ke 19 dengan Abdullah
Munsyi (1796-1854) dan di Riau dengan Raja Ali Haji. Mereka sudah menunjukkan bahwa
mereka sudah mengenal penggunaan angka tahun yang pasti. Sebenarnya di Jawa hanya pada
tradisi keraton terdapat percampuran antara ilmu dan seni. Pada karya-karya Ranggawarsita
(1802-1874), pujangga terakhir, bukan saja tercantum antara ilmu dan seni, bahkan juga
teologi, filsafat dan juga ramalan tercampur dengan seni.
Isi Resensi
Sejarah sebagai ilmu.
Sejarah itu empiris. Sebagai ilmu, sejarah termasuk ilmu empiris (bahasa Yunani
empeiria yang artinya “pengalaman”.Sejarah sangat tergantung pada pengalaman manusia.
Pengalaman itu direkam dalam dokumen. Dokumen-dokumen itulah yang diteliti oleh
sejarawan untuk menentukan fakta. Fakta itulah yang diinterpretasi. Dari interpretasi atas
fakta barulah muncul tulisan sejarah.
Oleh karena itu, meskipun ada perbedaan mendasar dengan ilmu alam dan biologi, sejarah itu
sama dengan ilmu-ilmu alam, di mana sama-sama berdasarkan pengalaman, pengamatan, dan
penyerapan. Akan tetapi dalam ilmu-ilmu alam percobaan itu dapat diulang ulang, sementara
sejarah tidak bisa mengulangi percobaan. Sejarah hanya meninggalkan dokumen. Perbedaan
yang lain ialah kalau fakta sejarah itu adalah fakta manusia, sedangkan dalam ilmu alam,
yang disebut fakta adalah fakta alam.
Sejarah sering disebut tidak ilmiah hanya karena bukankah ilmu-ilmu alam. Ternyata, cara
kerja keduanya sama. Perbedaan antara sejarah dan ilmu-ilmu alam tidak terletak pada cara
kerja, tetapi pada objek.
Maka dapat disimpulkan, kalau ilmu-ilmu alam menghasilkan hukum alam yang berlaku
umum dan kasti sedangkan sejarah menghasilkan generalisasi yang tidak sepasti ilmu-ilmu
alam.
Sejarah itu hanya mempunyai objek, Sejarah sering dituduh sebagai sesuatu yang
tidak jelas, biasanya sejarah dimasukkan dalam ilmu kemanusiaan karena objeknya dalam
manusia. Akan tetapi, sama-sama membicarakan tentang manusia, kajian sejarah berbeda
dengan antropologi. Lebih dari segalanya, objek dari sejarah ialah waktu. Jadi dapat
disimpulkan sejarah mempunyai objek sendiri yang tidak dimiliki ilmu lain secara khusus.
Waktu dalam pandangan sejarah tak pernah lepas dari manusia.
Oleh karena itu, soal asal mula selalu menjadi bahasa utama. Misalnya tentang hari lahir
Pancasila, dijatuhkan pada waktu Soekarno berpidato ataukah diumumkannya UUD 1945,
bukan urusan sejarawan untuk menetapkan. Akan tetapi urusan sejarawan hanyalah
penjelasannya, dan urusan peringatan itu sepenuhnya adalah keputusan politik.
Sejarah itu mempunyai teori, Sama seperti ilmu lain, sejarah juga mempunyai teori
pengetahuan yang disebut filsafat sejarah kritis. Teori pada umumnya berisi suatu kumpulan
tentang kaidah-kaidah pokok suatu ilmu. Dalam filsafat disebut epistemologi. Ilmu-ilmu alam
menjadikan alam sebagai objeknya, sedangkan ilmu-ilmu sosial masyarakat menjadi objek
penelitian, maka sejarah juga mempunyai objek sendiri yaitu manusia dan waktu.
Namun meskipun sama-sama pengetahuan tentang waktu, sejarah juga membedakan dirinya
dengan mitos. Mitos tidak menjelaskan tentang kapan sesuatu terjadi, sedangkan bagi sejarah
penjelasan tentang waktu itu sangat penting. Sejarah bertanya bagaimana mungkin orang
mengetahui waktu, pengetahuan itu mutlak atau relatif, cara-cara mengukur kebenaran
pengetahuan itu, dan model-model penjelasan sejarah.
Sejarah mempunyai tradisi yang panjang jauh lebih panjang daripada ilmu-ilmu sosial. Dalam
setiap tradisi itu terdapat teori sejarah. Di universitas Amerika yang berorientasi pragmatis,
tidak diajarkan teori sejarah yang bersifat filosofis. Sebaliknya, di negeri Belanda yang
mempunyai tradisi kontinental yang lebih kontemplatif, teori sejarah yang bersifat filosofis
diajarkan. Dapat diambil kesimpulan bahwa teori sejarah diajarkan sesuai dengan keperluan
peradaban.
Sejarah itu mempunyai generalisasi, Sama dengan ilmu lain, sejarah juga menarik
kesimpulan-kesimpulan umum. Hanya saja perlu diingat kalau ilmu-ilmu lain bersifat
nomotetis, sejarah itu pada dasarnya bersifat ideografis.
Generalisasi sejarah seringkali merupakan koreksi atas kesimpulan-kesimpulan ilmu lain.
Bahwa revolusi Indonesia bukan pekerjaan kaum ekstrimis, seperti propaganda Belanda,
terjawab dengan menunjukkan bahwa revolusi itu adalah revolusi pemuda. Demikian pula
generalisasi kaum marxis yang melihat semua revolusi sebagai perjuangan kelas tidak
terbukti dalam revolusi Indonesia yang digerakkan oleh ide nasionalisme.
Sejarah itu mempunyai metode, Untuk penelitian, sejarah mempunyai metode
tersendiri yang menggunakan pengamatan. Jika suatu pernyataan tidak didukung oleh bukti-
bukti sejarah, maka pernyataan itu akan ditolak.
Misalnya pernyataan kaum marxis ortodoks bawah superstruktur atau bangunan atas adalah
berupa sistem sosial. Pernyataan itu ternyata tidak dapat bertahan terhadap metode sejarah.
Asumsi bangunan-bawah bangunan-atas itu terlalu banyak pengecualian untuk menjadi
hukum. Hukum-hukum sosial terlalu bersifat mekanis, padahal metode Sejarah itu bersifat
terbuka dan hanya tunduk pada fakta.
Metode sejarah mengharuskan orang untuk berhati-hati. Dengan metode sejarah, orang tidak
boleh menarik kesimpulan yang terlalu berani.
Kritik terhadap sejarah sebagai ilmu.
Menulis sejarah itu cukup dengan common sense, berkaitan mengenaipara pelaku
sejarah dan saksi sejarah perlu diyakinkan bahwa apapun peran mereka, catatan sejarah itu
penting. Ada pelaku sejarah yang merasa mengerjakan sesuatu yang penting untuk diketahui,
ada pula pelaku yang ingin melakukan koreksi.
Sejarah memang ilmu yang terbuka dan menggunakan bahasa sehari-hari. Dalam training
untuk sejarawan tidak diajarkan istilah-istilah teknis. Pentingnya nalar umum untuk penulisan
sejarah tidak berarti menulis sejarah, itu cukup dengan nalar umum.
Profesionalisme tetap sangat dibutuhkan ada bedanya orang yang mengetahui dan yang tidak
mengetahui. Sejarah itu seperti ilmu-ilmu, yang perlu riset. Topik reset tidak sekedar yang
sudah dialami atau diketahui bisa jadi penulis belum tahu apa-apa mengenai topik nya.
Seorang sejarawan yang terdidik itu ibarat prajurit komando, ia dapat dipergunakan dimana
saja.
Sejarah itu akan kering, di jurusan sejarah diajarkan untuk menghormati fakta. Jadi,
bisa dikatakan lebih mengarahkan pada substansi daripada retorika.Diharapkan bahwa
kekayaan substantif jauh lebih menarik daripada keindahan retorika. Keindahan sejarah tidak
terletak pada gaya bahasa tetapi pada presisinya. Pada sejarah Kuantitatif yang banyak
menggunakan statistik, keindahan justru terletak pada angka-angka.
Ada masanya ketika sejarah dipengaruhi oleh sastra, tetapi sekarang sejarah hanya
memerlukan penulisan yang baik dari penalaran dan sistematiknya. Kalau tulisan yang baik
penalaran yang teratur, dan sistematis yang runtut itulah yang dimaksud retorika, pastilah
tidak ada sejarah yang kering. Anggapan bahwa sejarah akan sering datang dari orang yang
tidak mengerti sastra atau sejarah. Memang bahasa dalam sejarah adalah bahasa yang
sederhana dan langsung, persis seperti bahasa dalam sastra modern.
Bahasa sejarah adalah bahasa sehari-hari. Kalau sejarah melukiskan para gerilya want minum
air, dia tidak akan bilang bahwa mereka minum H²O.
Sumbangan Ilmu.
Ilmu memberi konsep, sejarah pada umumnya memakai bahasa sehari-hari, maka ia
memerlukan sumbangan berupa konsep. Jika kita mendengar ungkapan yang berbunyi
"petani itu memberi pisang pada gerilyawan", kata petani adalah tanda yang menunjukkan
ada petani konkret, yang sehari-hari dapat kita lihat di sawah dengan baju dan celana hitam,
cangkul, dan kopi lancip yang sedang berkeringat. Makan tetapi kata petani pada
pemberontakan peta night pada abad ke-19 dipimpin oleh ulama, menunjukkan pada petani
umumnya yakni petani abstrak. Dengan kata lain petani pada ungkapan itu adalah konsep
suatu observational concept. Disebut observational karena petani dapat diamati.
Ilmu memberi sifat sinkronis.Sejarah itu pada dasarnya ialah ilmu diakronis yang
memanjang dalam waktu, tetapi dalam ruang yang sempit. Ketika sejarah bersentuhan dengan
ilmu sosial, sejarah menjadi ilmu yang juga sinkronis. Jadi, dengan sumbangan ilmu sejarah
ilmu diakronis adalah juga ilmu sinkronis.Misalnya sejarah akan merekonstruksikan masa
lampau dengan melihat pada perkembangan partai-partai politik. Akan tetapi, sejarah dapat
juga berbicara tentang hubungan partai dengan sistem status dan kelas yang diambil dari
sosiologi. Serta sejarah politik dapat saja menghubungkan perkembangan partai dengan
masyarakat desa dan masyarakat kota.
Dengan sumbangan ilmu, tema-tema baru yang bersifat sinkronis dapat ditulis. Misalnya
tentang kriminalitas, dan sistem sekolah. Sejarah kota adalah contoh yang jelas ihwal
bagaimana sejarah yang sifatnya diakronis telah diperkaya oleh ilmu yang sinkronis.
Sejarah sebagai seni.
Sejarah memerlukan instuisi, Topik sejarawan sering tidak bisa mengandalkan ilmu
yang dimiliki. Ia akan memerlukan ilmu sosial dalam menentukan sumber apa saja yang
harus dicari, demikian pula dalam interpretasi data. Akan tetapi, sejarawan juga memerlukan
intuisi atau ilham yaitu pemahaman langsung dan instingtif selama masa penelitian
berlangsung. Setiap langkah memerlukan kepandaian sejarawan dalam memutuskan apa yang
harus dikerjakan. Sering terjadi untuk memilih suatu penjelasan, bukan peralatan ilmu yang
berjalan tetapi intuisi. Dalam hal ini, cara kerja sejarawan sama seperti seniman.Untuk
mendapatkan intuisi, sejarawan harus bekerja keras dengan data-data yang ada, apa yang bisa
dikerjakan. Disini lah beda intuisi sejarawan dengan intuisi pengarang. Mungkin pengarang
akan berjalan jalan sambil melamun, tetapi sejarawan harus tetap ingat data-datanya.
Sejarah memerlukan imajinasi, dalam pekerjaannya sejarawan harus mampu
membayangkan apa yang sebenarnya, apa yang sedang terjadi, dan apa yang terjadi sesudah
itu. Misalnya, ia akan menulis priyayi awal abad ke-20. Maka ia harus punya gambaran,
mungkin priyayi itu anak cucu kaum bangsawan atau raja yang turun statusnya karena sebab-
sebab alamiah atau politis. Demikian juga sejarawan harus dapat membayangkan betapa
bangga istrinya bila para priyayi itu dapat menggaet penari tayub. Itu untuk Sejarah Sosial.
Imajinasi sejarawan harus juga jalan kalau ia ingin memahami perlawanan Sultan Palembang
yang berada di luar ibukota pada abad ke-19. Ia dituntut untuk dapat membayangkan sungai
dan hutan yang mungkin jadi tempat yang baik untuk bersembunyi.
Sejarah memerlukan emosi,Pada penulisan sejarah Zaman Romantik, yaitu pada akhir
abad ke-18 dan awal abad ke-19, sejarah dianggap sebagai cabang sastra. Akibatnya menulis
sejarah disamakan dengan menulis sastra, artinya menulis sejarah harus dengan keterlibatan
emosional. Diharapkan sejarawan dapat menghadirkan obyeknya seolah-olah pembaca nya
mengalami sendiri peristiwa itu. Untuk sejarah kebudayaan, menghadirkan itu sangat
penting.Dalam penulisan sejarah Revolusi kita, sejarah perang dan sejarah pemadaman
pemberontakan belum ada sejarah semacam itu. Padahal penulisan sejarah dengan emosi
tetap setia kepada fakta sangat penting untuk pewarisan nilai.
Sejarah memerlukan gaya bahasa,Gaya bahasa yang baik tidak berarti gaya bahasa
yang penuh bunga-bunga. Kadang-kadang bahasa yang luas lebih menarik. Gaya yang
berbelit-belit dan tidak sistematis jelas merupakan bahasa yang jelek. Dalam tulisan sejarah,
deskripsi itu seperti melukis yang naturalistis. Yang diperlukan sekarang ialah kemampuan
untuk menuliskan detail. Untuk sejarah yang masih mungkin menggunakan metode sejarah
lisan, detail itu dapat diciptakan. Melalui pertanyaan, sumber sejarah dapat dipaksa bercerita
menurut keinginan sejarawan. Dengan bertanya kepada sebanyak-banyaknya kesaksian orang
untuk hal-hal yang detail, sejarawan dapat terhindar dari kesalahan.
Kritik terhadap sejarah sebagai seni.
Sejarah akan kehilangan ketepatan dan objektivitas, Ketepatan dari objektivitas sangat
perlu dalam penulisan sejarah. Ketepatan yaitu kesesuaian antara fakta dan tulisan sejarah,
dan objektivitas, yaitu tidak adanya pandangan yang individual, adalah dua hal yang
menimbulkan kepercayaan orang pada sejarawan.Kedua hal itu dapat dikesankan oleh
penguasaan sejarawan atas detail dan tulisan sejarah yang terasa teknis. Akan tetapi, kesan
keberadaan dua hal itu akan hilang jika sejarah menjadi seni. Seni itu hasil imajinasi,
sedangkan sejarah berdasarkan fakta.Sejarawan dianggap hafal fakta-fakta sejarah di luar
kepala, padahal menghafal fakta bukanlah tugas utama sejarawan. Memang, sejarawan harus
tahu fakta-fakta yang relevan dengan penelitiannya, tetapi tugas utama sejarawan dalam
melakukan rekonstruksi.Sejarah yang terlalu dekat dengan seni dapat dianggap telah
memalsukan fakta. Sejarah akan kehilangan ketepatan dan objektivitas.
Sejarah akan terbatas,Hanya sejarah tertentu yang dihasilkan bila sejarah dianggap
hasil seni. Tema-tema sejarah yang penting, seperti sejarah ekonomi dan sejarah kuantitatif
yang menyuguhkan angka-angka dan analisis tidak akan ditulis. Sejarah akan terbatas pada
yang dapat dideskripsikan. Tulisan sejarah akan penuh dengan gambaran tentang perang dan
biografi yang penuh sanjungan.
Sumbangan seni.
Seni memberi karakterisasi, Sejarawan mungkin tidak terlalu sadar bahwa ia harus
menggambarkan watak orang dalam deskripsi. Sejarah yang berhubungan dengan peristiwa
tidak begitu peduli dengan watak orang. Misalnya, kita kebetulan harus melukiskan tentang
yang terlibat dalam sebuah ekspedisi. Naluri kita sebagai sejarawan akan menyuruh
mengungkapkan berbagai peristiwa yang berkaitan dengan pasukan. Dengan melukiskan
tentang watak orang-orang dalam ekspedisi itu, dengan kata lain biografi kolektif akan
lengkap lah sejarah kita.
Seni memberi struktur,Kebanyakan sejarawan tidak menyadari pentingnya struktur
atau plot atau alur dalam sekalipun alur dalam sastra berbeda dengan alur pada sejarah, tetapi
ada persamaannya. Sejarawan sering tergesa-gesa menulis mengenai krisis dan solusinya
tanpa memperkenalkan pendahuluannya.
Contoh yang baik tentang kesadaran itu ialah buku Sartono Kartodirdjo, Peasant Revolt Of
Banten in 1888. Buku itu dimulai dengan lukisan tentang Banten sebelum 1888 dan para
pemimpin, kemudian diterangkan tentang pemberontakan, dan diakhiri dengan penangkapan
penangkapan.
Sejarawan mengerjakan itu dengan cara naluriah. Setiap kali ia akan menuliskan sebuah
peristiwa, ia selalu mulai dengan menuliskan latar belakang peristiwa itu. Sedikit saja
sejarawan yang sadar bahwa teknik itu adalah teknik sastra yang disebut foreshadowing atau
pelukisan sebelum sebuah peristiwa.
Kekurangan
Menurut saya, buku tersebut memiliki beberapa kata yang jarang didengar sehingga sulit
untuk dipahami.
Kelebihan
Menurut saya, buku tersebut memiliki kelengkapan materi dan teori yang cukup sehingga
sangat direkomendasikan untuk para pemula yang ingin mempelajari ilmu sejarah. Penjelasan
yang diberikan juga singkat sehingga mudah dan cepat dimengerti.
B. Pertanyaan
Dewi ingin bertanya pak, dalam materi Sejarah akan kehilangan ketepatan dan objektivitas,
dikatakan bahwa Sejarah yang terlalu dekat dengan seni dapat dianggap telah memalsukan
fakta, sejarah akan kehilangan ketepatan dan objektivitas. Pertanyaannya, apa yang menjadi
alasan bahwa Sejarah yang terlalu dekat dengan seni itu dianggap telah memalsukan datanya?
TUGAS RUTIN
Materi Pelajaran : Sejarah sebagai ilmu dan seni (Bab 4)
Nim : 3213121012
Sejarah memiliki metode karena metode ini sudah termasuk dibagian sejarah kalau
tidak ada metode dalam sejarah maka tidak akan ada pula pengetahuan peninggalan
masa lampau.
SUMBANGAN ILMU
Ilmu memberi konsep
Sejarah pada umumnya memakai bahasa sehari-hari karena sejarah memerlukan
sumbangan berupa konsep. Dengan kata lain objek pada suatu ungkapan sejarah
merupakan sebuah konsep atau bisa disebut observasional concept. Lain halnya dengan
intellectual concept seperti liberalisme, cita-cita kemajuan, nasionalime, romantik, dan
demokrasi.Disebut intellectual karena hanya bisa dimengerti atau dipikirkan.
Ilmu memberi sifat sinkronis
Sejarah sinkronis bertujuan untuk mengungkapkan peristiwa masa lampau secara
menyeluruh dalam dimensi ruang, namun terbatas dalam waktu. Sejarah sinkronik
biasanya menggunakan pendekatan multidimensional untuk menguraikan seluruh
aspek yang terkandung dalam peristiwa sejarah.
Contoh dari sejarah bersifat sinkronik adalah rekonstruksi peristiwa pemberontakan
petani Banten pada tahun 1888 oleh Sartono Kartodirdjo. Dalam penelitiannya, Sartono
Kartodirdjo mengusut berbagai aspek yang berpengaruh terhadap munculnya
pemberontakan petani Banten pada tahun 1888. Satono Kartodirdjo juga
menghubungkan antara aspek sosial, agama, politik dan pemerintahan untuk
menjelaskan bagaimana peristiwa pemberontakan petani Banten berlangsung.
SUMBANGAN SENI
PERTANYAAN
Apa yang dimaksud menulis sejarah dengan common sense
Nim :3213121045
Kelas: B Reguler
Bab 4
Sejarah SebagaiIlmu
Sejarah ituempiris
Sebagaiilmu, sejarahtermasukilmuempiris( dari Bahasa Yunani emperia yang berarti
“pengalaman”) Sejarah
SebagaiIlmumemilikisifatempirisdikarenakansejarahmelakukankajian pada peristiwa
yang pernahterjadi di masa lampau.
Sejarah itumempunyaiobjek
Kata “objek” berasaldaribahasalatinobjectus yang berarti“ yang di hadapan,sasaran
,tujuan” . memilikiobjek yang
berartiadanyaperubahanatauperkembangankegiatanatauaktivitasmanusiadalamdimensi
(masa lampau).Dalamhaliniwaktumerupakan salah satuunsur paling
pentingdalamsejarah.waktu yang dimaksudadalahwaktuterjadinyaperistiwadimasalalu.
Sejarah itumempunyaiteori
Kata “teori” dari Bahasa Yunani theoria yang berarti “renungan”.
Sejarah itumempunyaigeneralisasi
Generaisasi,dari Bahasa latingeneralis yang berarti “umum”.
Generalisasimerupakansebuahkeimpulan yang bersifatumum yang
ditarikdarisuatupengamatan dan pemahamanpenulis.
Sejarah itumempunyaimetode
Metodedari Bahasa Yunani methodos yang berarti “cara”.
Ilmumemberikonsep
Ilmumemberisifatsinkronis
Sejarah SebagaiSeni
Sejarah memerlukanintuisi
Dikatakansejarahdianggapsebagaisenikarenasejarahdianggapmemilikiintuisi di dalamnya.
Artinyasejarawanataupenulismemerlukanintuisi yang berbentukpemahamanlangsung dan
memakaiinstingselama proses pnelitiansejarah.
Untukmendapatkanintuisi,sejarawanharusbekerjakerasdengan data-data
yamgada,yangbisadikerjakan. Disinilahbedaintuisisejarawandenganintuisipengarang
.Mungkinpengarangakanberjalan-jalan sambal
melamun,tetapisejarawanharustetapingatdata-datanya.
Sejarah memerlukanImajinasi
Diartikanbahwadalam proses
penelitiansejarahharusadagambaranataubayangantentangbagaimanaterjadinyasejarahitube
rlangsung.
Sejarah memerlukamemosi
Sejarah sebagaisenidianggapmemilikiemosi di dalamnya, yang
dikarenakanimajinasisajatidakcukupdalammenjelaskanperistiwasejarah.
Emosibertujuanuntukmendekatkandiri pada obyekpenelitiannya.
Tetapitidakbolehberlebihan yang dapatberdampak pada hilangnyaasasakademis.
Senimemberikarakterisasi
SenimemberiStruktur
Tugas Rutin
NIM : 3213321017
Kelas : B
Identitas buku
Isi resensi
Sumbangan ilmu
Ilmu memberi konsep.
Sejarah pada umumnya hanya menggunakan bahasa sehari-hari,ia hanya memerlukan
beberapa konsep baru. Yang seprti contoh dalam fisika seperti “neutron,proton,dan
relativitas”.
Ilmu memberi sifat sinkronis
Sifat sinkronis yaitu segalasesuatu yang bersangkutandenganperistiwa yang
terjadidalamsuatumasajikandalamhaltersebutsudahterdapatilmusinkronis maka
lengkapsejarahtersebut.
Sumbangan seni
Seni memberikan karakteristik.
Sejarawan harus memiliki karakteristik seperti biogrfai tokoh sejarah,sejarawan
mungkin tidak sadar akan menggambarkan watak prang dalam penulisan sejarah.
Seni memiliki struktur.
Sejarawan harus memiliki struktur atau alur yang jelas dan sejarawan harus menulis
dengan cara naluriah atau netral. Karena ia menulis sejarah harus memulai dengan latar
belakang peristiwa.
Kelas:B
Nim:3211121016
BAB 4
SUMBANGAN ILMU
Ilmu Memberi Konsep
Karena sejarah pada umumnya memakai bahasa sehari-hari, ia memerlukan sumbangan
berupa konsep. Dengan kata lain “petani” pada ungkapan itu adalah konsep, suatu
observationalconcept. Disebut “ observational” karena petani dapat di amati. Lain halnya
dengan intelectualconcept seperti liberalisme, cita-cita kemajuan, nasionalisme, romantik,
dan demokrasi. Disebut fisika, konsep-konsep seperti “neutron”, “proton”, dan “relativitas”
termasuk konsep intelektual.
Ilmu Memberi Sifat Sinkronis
Sejarah itu pada dasarnya ialah ilmu diakronis, yang memanjang dalam waktu, tetapi dalam
ruang yang sempit. Ketika ilmu sejarah bersentuhan dengan ilmu sosial, sejarah menjadi
ilmu yang juga sinkronis. Artinya, selain memanjang dalam waktu, sejarah lalu juga melebar
dalam ruang. Jadi, dengan sumbangan ilmu, sejarah ilmu diakronis adalah juga ilmu
sinkronis. Maka, lengkaplah sejarah.
SUMBANGAN SENI
Seni sastra dapat menyumbangkan miliknya yang berupa karaktersasi pada biografi.
Sejarawan mungkin tidak perlu sadar bahwa ia harus menggambarkan watak orang dalam
deskripsi. Sejarah yang berhubungan dengan peristiwa tidak begitu peduli dengan watak
orang.
NIM: 3213121050
Sejarah itu empiris . Empiris berasal dari bahasa Yunani yaitu Empeiria yang artinya
"pengalaman".Sejarah sangat tergantung pada pengalaman manusia, pengalaman itu
direkam dalam dokumen " itulah yang kemudia diteliti oleh sejarawan untuk menentukan
fakta , fakta itulah yang kemudian diinterpretasi ,dari interpretasi atas fakta barulah muncul
tulisan sejarah.
Sejarah itu sama dengan ilmu" alam ,sama " berdasarkan pengalaman, pengamatan,dan
penerapan.Akan tetapi dalam ilmu " alam pencobaan bisa diulang kembali sementara sejarah tidak
dapat mengulang pencobaan .
Revolusi Indonesia tidak dapat diulang ,sekali terjadi setelah itu lenyap ditelan masa lampau,
sejarah hanya meninggalkan dokumen ".
Perbedaan antara sejarah dan ilmu " alam terletak pada objek bukan cara kerja .Ilmu alam yang
mengamati benda " sedangkan sejarah mengamati manusia.
Kata " objek" berasal dari bahasa latin " objectus" yang berarti yang dihadapan ,sasaran ,
tujuan.Biasanya sejarah dimasukkan dalam ilmu kemanusiaan karena objeknya manusia ,sejarah
mempunyai objek sendiri yang tidak dimiliki ilmu lain secara khusus.Waktu dalam sejarah tidak lepas
dari manusia.
*Sejarah mempunyai teori
Kata " Teori " berasal dari bahasa Yunani yaitu" theoria " yang berarti "renungan " .Sama
seperti ilmu lain , sejarah juga mempunyai teori pengetahuan (sering disebut sejarah filsafat kritis).
Meskipun sejarah dan ilmu lain sama " pengetahuan tentang waktu , sejarah juga membedakan
dirinya dengan mitos .Mitos tidak menjelaskan tentang kapan sesuatu terjadi ,sedangkan bagi
sejarah penjelasan waktu itu sangat penting.Sejarah bertanya bagaimana mungkin orang
mengetahui waktu, pengetahuan itu mutlak atau relatif,cara " mengukur kebenaran pengetahuan
itu,dan model" penjelasan sejarah.
Sejarah mempunyai tradisi yang panjang, jauh lebih panjang dari ilmu" sosial .Dalam setiap
tradisi terdapat teori sejarah .
Orang tidak boleh takut menulis sejarah , selalu ada manfaat bagi sejarawan mengutip
pengetahuan dari siapa pun .Para pelaku dan saksi sejarah perlu diyakinkan bahwa apa pun peran
mereka ,catatan sejarah itu penting .
Pertanyaan:
TugasRutin
Nim : 3213121013
Kelas: REGULER-B
C.SUMBANGAN ILMU
=>
Tugas Rutin
Nim : 3213321021
Kelas : B Reguler
Penulis : Kuntowidjoyo
Bab ini menjelaskan tidak semua peradaban memisahkan ilmu dangan seni. Di Jawa, pada
tradisi keraton terdapat percampuran antara ilmu dan seni seperti karya Ranggawarsita (1802-
1874), pujangga terakhir, tidak hanya ilmu dan seni, ada juga teologi, filsafat dan ramalan
yang tercampur dengan seni.
Sejarah termasuk ilmu empiris yang sangat tergantung pada pengalaman manusia,
Perbedaannya ialah fakta sejarah adalah fakta manusia, sedangkan ilmu alam disebut fakta
alam. Dapat dimengerti kalau ilmu alam akan menghasilkan ilmu alam tang berlaku umum
yang pasti, sedangkan sejarah menggeneralisasi fakta yang tidak sepasti ilmu alam. Sejarah
sering dituduh sebagai sesuatu yang tidak jelas dan dimasukkan dalam ilmu kemanusiaan
karena objeknya yaitu manusia dan dia berbeda dengan antropologi.Sejarah mempunyai teori
yang disebut filsafat sejarah kritis yang isinya kumpulan kaidah pokok ilmu yang objeknya
manusia dan waktu. Generalisasi sejarah merupakan koneksi dari kesimpilan umum yang
sama dengan ilmu lain. Metode sejarah mengharuskan orang untuk berhati-hati dengan
metode sejarah. Sejarah memerlukan metode tersendiri jika tidak didukung bukti maka
pernyataan itu akan ditolak. Kritik terhadap sejarah sebagai ilmu diantaranya adalah
anggapan menulis sejarah cukup dengan common sense dan anggapan sejarah akan kering
yang muncul dari orang yang tidak mengerti sejarah/sastra. Sejarah memerlukan sumbangan
berupa konsep dan ilmu diakronis.
Sejarah sebagai seni memerlukan intuisi untuk melanjutkan tulisannya. Disinilah bedanya
intiusi sejarahwan dengan intuisi pengarang. Penulisan sejarah harus bisa melibatkan
emosional untuk menyatukan perasaan dengan objek. Gaya bahasa yang menarik dan tidak
berbelit sangat diperlukan dalam penulisan. Dalam kritik sejarah sebagai seni, sejarah yang
teralu dekat dengan seni dianggap memalsukan fakta dan sejarah menjadi terbatas. Seni sastra
menyumbangkan karakterisasi pada biografi dan penulisan alur/plot untuk menggambarkan
watak dan jalannya penulisan sejarah yang ia buat.
2. Pertanyaan
Seni diperlukan dalam penulisan sejarah, lalu apa yang akan terjadi apabila penulisan
sejarah tidak melibatkan seni didalamnya?
Tugas Rutin
Materi Pelajaran: Sejarah Sebagai Ilmu dan Seni
B. Pertanyaan
Apa saja contoh tulisan sejarah yang menggunakan emosi?
Tugas rutin
NIM : 3213121021
Kelas : B – Reguler
Objek artinya yang ada dihadaan, sasaran, tujuan. Sejarah biasanya dimasukkan kedalam ilmu
kemanusiaan karena objeknya manusia, tapi kajian sejarah berbeda dengan antropologi, kajia
sejarah lebih dari segalanya seperti waktu.
Teori artinya renungan. Sejarah mempunyai teori pengetahuan (filsafat sejarah kritis), sejarah
mempunyai objeksendiri yaitu manusia dan waktu. Sejarah membedakan diri dengan mitos.
Metode artinya cara, untuk penelitian sejarah mempunyai metode tersendiri yag menggunakan
pengamatan. Jika ternyata suatu pernyataan tidak didukung oleh bukti – bukti sejarah maka
pernyataan itu ditolak. Dengan metode sejarah maka orang tidak boleh menarik kesimpulan dengan
berani.
Nim : 3213121039
Kelas : B REGULER
Dalam buku yang berjudul “PENGANTAR ILMU SOSIAL” karangan Kuntowijoyo, saya
akan meresensi buku pada Bab 4 dengan tema Sejarah sebagai seni ilmu seni. Menurut buku
tersebut tidak semua eradaban memisahkan ilmu dan seni. Contoh pada karya-karya
Ranggawarsita (1802-1870), pujangga terakhir, bukan saja tercantum antara seni dan ilmu,
bukan juga teologi, filsafat, dan ramalan tercantum dengan seni.
Tugas Rutin
NIM : 3211121002
(Resensi ditulis secara ringkas dengan kata-kata Anda sendiri. Resensi berisi point-point penting
brdasarkan hasil pembacaan Anda terhadap materi pelajaran. Maksimal 2 halaman)
(Ajukan satu pertanyaan yang muncul dari ketidak pahaman Anda setelah membaca materi buku).
Pertanyaan :
kenapa kebanyakan sejarawan tidak menyadari pentingnya menggunakan struktur dalam penulisan
sejarah?
Tugas Rutin
Materi Pelajaran: Dasar-dasar ilmu sejarah
Nama : Anggiani
Nim : 3211121005
Kelas : B reguler
Pertanyaan:
Mengapa sejarah dikatakan sebagai ilmu yang singkronis?
Tugas Rutin
Nim :2312421015
A. Resensi Materi
BAB 4
SEJARAH SEBAGAI ILMU Dan SENI
Tidak semua peradapan memisahkan ilmu dan seni. Di jawa misalnya,sampai abad ke -19
keduanya menjadi satu .pada karya-karya ranggawarsita (1802-1874),pujangga terakhir
,bukan saja tercantum ilmu dan seni,bahkan juga teologi ,filsafat dan ramalan tercampur
dengan seni, pada waktu yang hampir bersamaan purwa lelana, seorang dari daerah
Gupernemen, dalam kisah perjalanannya sudah menunjukkan selera realisme sosial.
SUMBANGAN ILMU
Ilmu memberi konsep
Umumnya sejarah ditulis dalam bahasa sehari –hari ,ia memerlukan sumbangan
sebuah konsep.misalnya pada saat kita mendengar ungkapan “petani itu memberikan
pisang kepada gerilyawan”, kata petani adalah tanda (sign) yang menunjukkan pada
petani konkret yang sehari-hari dapat kita lihat disawah dengan baju dan celana hitam,
cangkul, dan topi lancip,yang sedang berkeringat. Akan tetapi kata “petani” pada
pemberontakan petani abad ke -19 dipimpin oleh ulama” menunjukkan petani pada
umumnya bersifat abstrak. Dengan kata lain petani pada ungkapan itu adalah
konsep ,suatu observasi concep.
Ilmu memberikan sikap sinkroninis
Sejarah itu dasarnya adalah diakronis, yang memanjang dalam waktu,tetapi dalam
ruang yang sempit.ketika sejarah bersentuhann dengan ilmu sosial, sejarah menjadi
ilmu yang juga sinkronis.artinya selain memanjang dalam waktu ,sejarah juga melebar
dalam ruang. Jadi,dengan sumbangan ilmu, sejarah ilmu diakronis adalah juga
sinkronis. Maka lengkaplah sejarah.sejarah kota adalah contoh yang jelas ihwal
bagaimana sejarah yang sifatnya diakronis telah diperkaya oleh ilmu yang sinkronis.
SUMBANGAN SENI
Seni memberikan karakteristik
Seni sastra menyumbangkan karakterisasi pada biografi.sejarawan mungkin tidak
terlaluu sadar bahwa diharus menggambarkan watak orang dalam
deskripsinya.sejarah yanng berhubungan dengan peristiwa tidak terlalu peduli dengan
watak orang .
Misalnya,kita kebetulan harus menggambarkan keterlibatan dalam sebuah
ekspedisi .naluri kita sebagai sejarawan akan menyuruh kita mengungkapkan berbagai
peristiwayang berkaitan dengan pasukan. Itu benar tanpa ada kesalahan
apapun.Namun perlu kita ingat bahwa pasukan itu terdiri dari orang.dengan
menggambarkan watak orang-orang dalam ekspedisi(biografi kolektif) akan
lengkaplah sejarah itu.
Seni memberi struktur
Banyak sejerawan tidak tau betapa penting struktur dan slot dalam sebuah
tulisan.walaupun alur sastra dan sejarah itu berbeda .alur novel terbagi dalam tiga
tahap yaitu: pengenalan,krisis dan solusi.sejarawan sering tergesa-gesa dalam menulis
kritik dan solusi tanpa memperkenalkan pendahuluan terlebih dahulu.
Sejarawan menulis itu dengan naluri.setiap akan menulis sebuah peristiwa, ia
selalu memulai dengan latar belakang. Sedikit yang sadar bahwa teknik itu adalah
teknik menulis sastra yang sering disebut foreshadowing atau pelukisan/pengambaran
sebelum sebuah peristiwa.
B. Pertanyaan
Apa yang membuat sejarah bisa disebut dengan seni?
TugasRutin
MateriPelajaran:Dasar-DasarIlmuSejarah
Nama:MidukArtaRumahorbo
Nim :3211121020
Kelas:BReguler2021
SEJARAHSEBAGAIILMUDAN SENI
A.SejarahSebagaiIlmu
Sejarahadalahkejadiandanperistiwayangbenar-benarterjadipadamasalampau.
Salahsatusifatdarisejarahadalahbahwasejarahdapatdijadikansebagaiilmu.
KuntowijoyodalamPengantarIlmuSejarah(1995)mengatakanbahwasejarahsebagaiilmuterdiridarilim
ahal,yakni: 1.Empiris
Dalam halempiris,sejarahsebagaiilmuadalahsejarahtergantungpada
pengalamanmanusia.Artinyabahwasejarahsebagaiilmusangattergantungpada
pengalamanmanusiayangdapatdijadikansebagaifakta-faktayangadadidalam tulisansejarah.
2.Memilikiobjek
Sejarahsebagaiilmudikatakanmemilikiobjekkarenaobjeksejarahitusendiri
berupawaktu.Objekwaktudianggappenitngkarenawaktuadalahpandangansejarahyangtidakpernahbis
alepasdarimanusia. 3.Mempunyaiteori
Sejarahsebagaiilmumempunyaiteori,artinyabahwasejarahmemilikiteori
pengetahuanyangdidapatdariobjeksejarahberupamanusiadanwaktu. 4.Mempunyaigeneralisasi
Generalisasiartinyaadalahumum.Artinyabahwasejarahsebagaiilmutidaklepas
darimenarikkesimpulansecaraumumyangsamadenganilmu-ilmulainnya. 5.Memilikimetode
Sejarahsebagaiilmuadalahyangmemilikimetode,artinyasejarahharusmelakukan
pengamatandandidukungdenganbukti-buktisejarahyangterjadidimasalampau.
Bilaadapenelitiansejarahyangmengabaikanbuktidanpengamatan,makapernyataanituditolak.
B.KritikTerhadapSejarahSebagaiIlmu
1.MenulisSejarahituCukupdenganCommonSense
Menulissejarahtidakbolehtakut.Selaluadamanfaatbagisejarawanmengkutip
pengetahuandarisiapapun.Parapelakusejarahdansaksisejarahperludiyakinkan
bahwaapapunperanmerekacatatansejarahitupenting.Adapelakusejarahyang
merasamengerjakansesuatuyangpentinguntukdiketahui,adapelakuyangingin
melakukankoreksi.Sejarahmemangilmuyangterbukadanmenggunakanbahasa sehari-
hari.Sejarahitusepertiilmu-ilmu,perluriset.Topikrisettidaksekedaryang
dialamiataudiketahui,bisajadipenulisbelumtahuapa-apamengenaitopiknya.
2.SejarahItuAkanKering
Bangkusekolahtidakmengajarkanbagaimanaorangmempunyairetorika,tetapi
mengajarkanbagaimanamenulisyangbaik,penuhnalardansistematis.Bakatitu
bawaan.Dijurusansejarahkitadiajarkanuntukmenghormatifakta.Jadilebih
mengarahkanpadasubstansidaripadaretorika.Keindahansejarahtidakterletak
padagayabahasatetapipadapresisinya.Sejarahkuantitatifbanyakmenggunakan
statistik,keindahanjustruterletakpadaangka-angka.Tidakadayanglebihindahdari kebenaran!.
Sejarahdipengaruhiolehsastra,tetapisekarangsejarahhanyamemerlukan
penulisanyangbaikdaripenalarandansistematiknya.Kalautulisanbaik,penalaran
yangteratur,dansistematisyangruntutitulahyangdimaksudretorika.Pastitidak adasejarahyangkering.
C.SumbanganIlmu
1.IlmuMemberikanKonsep
Sejarahpadaumumnyamemakaibahasasehari-hari,iamemerlukan sumbanganberupakonsep-
konsepkalaukitamendengarungkapanyangberbunyi
"petaniitumemberipisangpadagerilyawan".Akantetapi,kata"petani"pada
pemberontakanpetanipadaabadke-19dipimpinolehulamamenunjukpadapetani
padaumumnya,yaknipetaniyangabstrak.Dengankatalain"petani"padaungkapan
ituadalahkonsep,suatuobservationalconcept.
2.IlmuMemberiSifatSinkronis
Sejarahitupadadasarnyaialahilmudiakronis,yangmemanjangdalam
waktu,tetapidalamruangyangsempit.Ketikasejarahbersentuhandenganilmu
sosial,sejarahmenjadiilmuyangsinkronis.Artinya,selainmemanjangdalam
waktu,sejarahjugamelebardalamruang.Dengansumbanganilmu,tema-temabaru
yangbersifatsinkronisdapatditulis.Misalnya,tentangkriminalitas,sistemsekolah danpercukongan.
D.SejarahSebagaiSeni
Selainsejarahsebagaiilmu,sejarahjugadianggapmemilikiunsursenididalamnya.
Sehinggabanyaktokohyangmenganggapsejarahsebagaiseni.
Salahsatualasansejarahsebagaisenikarenasejarahmemilikiprosespengumpulan
datadanpencarianinformasisejarahyangdanggapsebagaiadanyasenidi dalamnya.
Selainituterdapatbeberapafaktorlainyangmemperkuatalasansejarahsebagai seni,yaitu:
1.Sejarahmemerlukanintuisi
DalambukuPengantarIlmuSejarah(1995)karyaKuntowijoyo,dikatakansejarah
dianggapsebagaisenikarenasejarahdianggapmemilikiintuisididalamnya.
Artinyasejarawanataupenulissejarahmemerlukanintuisiyangberbentuk
pemahamanlangsungdanmemakaiinstingselamaprosespenelitiansejarah.
Yangperludicatatbahwabentukdariintuisisejarahberupadata-datayangdiingat
ketikabekerjakerasdengandata-datayangtersedia.
2.Sejarahmemerlukanimajinasi
Sejarahsebagaisenikarenadianggapmemilikiimajinasi.Diartikanbahwadalam
prosespenelitiansejarahharusadagambaranataubayangantentangbagaimana
terjadinyaperistiwasejarahituberlangsung.
3.Sejarahmemerlukanemosi
Sejarahsebagaisenidianggapmemilikiemosididalamnya,yangdikarenakan
imajinasisajatidakcukupdalammenjelaskanperistiwasejarah.
Emosibertujuanuntukmendekatkanperasaannyapadaobyekpenelitiannya.Tetapi
tidakbolehberlebihanyangdapatberdampakpadahilangnyaasasakademis.
4.Sejarahmemerlukangayabahasa
Gayabahasaadalahhalyangdiperlukandalampengertiansejarahsebagaiseni.
Gayabahasayangadadidalamsejarahadalahbukanyangberbunga-bunga,
melainkandengangayabahasayangmenuliskandetaildidalamnya.
E.KritikTerhadapSejarahSebagaiSeni
1.SejarahAkanKehilanganKetepatandanObjektivitas
*ketepatan>yaitukesesuaianantarafaktadantulisansejarah.
*objektivitas>yaitutidakadanyapandanganyangindividual.
Individualadalahduahalyangmenimbulkankepercayaanorangpadasejarawan.
Akantetapi,kesankeberadaanduahaltersebutakanhilangjikasejarahmenjadi
seni.Seniituhasilimajinasi,sedangkansejarahberdasarkanfakta.
Sejarahyangterlaludekatdengansenidapatdianggaptelahmemalsukanfakta.
Sejarahakankehilanganketepatandanobjektivitas.
2.SejarahAkanTerbatas
Sejarahakanterbataspadayangdapatdideskripsikan.Tulisansejarahakan
penuhdengangambarantentangperangdanbiografiyangpenuhsanjungan.
F.SumbanganSeni
1.SeniMemberiKarakterisasi
Senisastradapatmenyumbangkanmiliknyayangberupakarakterisasipada
biografi.Sejarahyangberhubungandenganperistiwatidakbegitupedulidengan watakoranglain.
Nalurikitasebagaisejarawanakanmenyuruhkitauntukmengungkapkanberbagaiperistiwayagberkaitand
enganpasukan.
Denganmelukiskantentangwatak-watakorangdalamekspedisiitu,dengankata
lainbiografikolektif,akanlengkaplahsejarah.
2.SeniMemberiStruktur
Kebanyakansejarawantidakmenyadaripentingnyastrukturatauplotataualur dalam
tulisannya.Sekalipunalurdalamsastraberbedadenganalurpadasejarah,tetapiadapersamaannya.
Sejarawanseringtergesa-gesamenulismengenaikrisisdansolusinyatanpa
memperkenalkanpendahuluannya.
Membacabukuilmiahitusepertimembacasebuahnovel.Sejarawanmengerjakan
itudengancaranaluriah.Setiapkaliiaakanmelukiskansebuahperistiwa,iaselalu
memulaidenganmelukiskanlatarbelakangperistiwaitu.Sedikitsejarawanyang
sadarbahwateknikituadalahtekniksastrayangdisebutforeshadowingatau
pelukisansebelumsebuahperistiwa.
TUGAS RESENSI KEEMPAT
NIM : 3212421001
KELAS : B Reg
PERTANYAAN
B. Pertanyaan
Apakah sejarah itu penting bagi kehidupan
sehari-hari ?