Anda di halaman 1dari 15

FILSAFAT SEJARAH SPEKULATIF ISLAM

(SYAHRUL NIZAR SARAGIH)

NAMA : OKTAVIANA SIHOMBING


NIM : 3212421010
DOSEN PENGAMPU : SYAHRUL NIZAR SARAGIH, M. A
MATA KULIAH : SEJARAH INTELEKTUAL

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MARET 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book
Review mata kuliah Sejarah Intelektual ini dengan baik. Penulis juga berterimakasih
kepada dosen yang bersangkutan yang sudah membantu penulis dalam mengerjakan
tugas ini dengan arahan yang baik terhadap tugas ini, agar dapat diselesaikan dengan
baik oleh mahasiswa.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca,
agar kiranya kedepan penulis dapat lebi baik lagi dalam menyelesaikan tugas yang akan
diberikan. Dan penulis mengucapkan mohon maaf atas kesalahan-kesalahan yang
terdapat dalam penulisan Critical Book Review ini.
Akhir kata penulis ucapkan terimakasih. Semoga CBR ini dapat bermanfaat dan
bisa menambah pengetahuan bagi siapapun yang membaca nya.

Medan, Maret 2023

Oktaviana Sihombing

2|Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................3
BAB I.....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
A. RASIONALISASI PENTINGNYA CBR........................................................................................4
B. TUJUAN PENULISAN CBR........................................................................................................4
C. MANFAAT PENULISAN CBR....................................................................................................4
D. IDENTITAS BUKU YANG DI RIVIEW.......................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
RINGKASAN ISI BUKU........................................................................................................................6
BAB III................................................................................................................................................12
PEMBAHASAN...................................................................................................................................12
A. PEMBAHASAN ISI BUKU........................................................................................................12
B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU...............................................................................13
BAB IV................................................................................................................................................14
PENUTUP...........................................................................................................................................14
A. KESIMPULAN..........................................................................................................................14
B. REKOMEDASI.........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................14

3|Page
BAB I

PENDAHULUAN

A. RASIONALISASI PENTINGNYA CBR

Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam


meringkas dan menganilisis sebuah buku serta membandingkan buku yang
dianalisis dengan buku yang lain, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik
sebuah karya tulis yang dianalisis

Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami,
terkadang kita hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum
memuaskan misalnya dari segi analisis bahasa dan pembahasan. Oleh karena itu
penulis membuat CBR Sejarah Intelektual ini untuk mempermudah pembaca dalam
memilih buku referensi.

B. TUJUAN PENULISAN CBR


 Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Sejarah Intelektual.
 Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa, dan
membandingkan buku.
 Melatih untuk mengulas isi dari sebuah buku, berfikir kritis, mencari informasi
dan mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam buku.
 Memperkuat pemahaman pembaca mengenai Filsafat Sejarah Spekulatif Isla.

C. MANFAAT PENULISAN CBR


 Agar mahasiswa mengetahui dan memahami isi buku
 Membuat saya sebagai penulis dan mahasiswa lainnya lebih terasah dalam
mengkritisi beberapa buku.

4|Page
D. IDENTITAS BUKU YANG DI RIVIEW
 BUKU UTAMA
1. Judul : Filsafat Sejarah Spekulatif Islam
2. Edisi : November 2019
3. Pengarang : Syahrul Nizar Saragih
4. Penerbit : K-Media
5. Kota terbit : Yogyakarta
6. Tahun terbit : 2019

 BUKU PEMBANDING
1. Judul : Polemik Paham Wujudiyah di Kesultanan Aceh
Darussalam (1636-1644)
2. Edisi : Februari 2018
3. Pengarang : Syahrul Nizar Saragih
4. Penerbit : K-Media
5. Kota terbit : Yogyakarta
6. Tahun terbit : 2018
7. ISBN : 978-602-451-147-0

5|Page
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

BAB I PENDAHULUAN
Sebagian ilmuan mengaitkan hukum-hukum alam semesta sebagai argumentasi
pembuktian adanya Tuhan. Kaum ateis juga menjadikan hukum alam sebagai argu-
menttasi akan tiadanya Tuhan. Perdebatan dua kubu ini melahirkan polemik yang tidak
berkesudahan. Dalam Islam jelas bahwa hukum alam semesta dijadikan oleh Tuhan
untuk memudahkan manusia dalam menjalani ke- hidupan di muka bumi ini. Dengan
adanya hukum-hukum alam manusia dapat menentukan wkatu-waktu, selain juga
waktu itu dapat membuat manusia belajar dari sejarahnya. Manusia dapat belajar dari
hukum tentang mus- nahnya suatu ummat. Dengan mengetahui hukum sejarah,
manusia dapat belajar dari peristiwa masa lalu. Pembahas- an tentang hukum
kemusnahan suatu ummat menjadi bagian dari pembahasan filsafat sejarah spekulatif.
Seti- daknya ada tiga persoalan utama yang menjadi kajian filsafat sejarah spekulatif.
Pertama, bagaimana pola-pola gerak sejarah berjalan. Kedua, apa dan siapa motor peng-
gerak sejarah. Ketiga, apa tujuan akhir sejarah. Ketiga per- soalan inilah yang akan
dibahas dalam buku ini.

BAB II FILSAFAT SEJARAH SPEKULATIF PERSFEKTIF ISLAM


Bila dipelajari secara cermat, maka akan tampak bahwa al-Qur'an selalu
mendorong manusia berbuat baik dari waktu ke waktu. Jika hal ini dipahami secara
benar maka tampak bahwa di antara perspektif al- Qur'an akan pola gerak sejarah ialah
linier. Sejarah da- lam keadaan berjalan terus disertai perkembangan me- nuju ke arah
kesempurnaan. Arti sempurna di sini bahwa sejarah itu terus mengalami perubahan
menuju kesem- purnaan, yang dimaksud perkembangan di sini bukan sekedar
perkembangan material semata melainkan yang lebih utama perkembangan spiritual
atau dalam bahasa Islam perkembangan iman dalam mengabdi kepada Allah. Fibrasi
iman akan mempengaruhi jiwa pibadi maaupun jiwa sosial. Lahirlah kesalehan individu
dan sosial yang akan membawa kebaikan dalam kehidupan sosial dan berdampak
kepada pergaulan sehari-hari dan akhirnya menjadi dasar yang kokoh bagi
pembangunan suatu peradaban. Akan tetapi cita-cita qurani ini tidak mudah terealisasi,
sebab ada banyak hal yang mengarah- kan perjalanan sejarah ke arah yang berlawanan.

6|Page
Sekali- pun demikian idealisme al-Quran itu menjadi salah satu pendorong ummat Islam
mengarahkan sejarah.
Berdasarkan aliran kalam itu, pokok persoalan ini akan dibahas dan dianalisis tentang
siapa motor penggerak sejarah. Mula-mula dibahas pandangan dan pendapat kaum
Khawarij, lalu Murji'ah, Mu'tajilah, dan akhirnya asy-Ariyarah. Berdasarkan kesemua
aliran itu mudah-mudahan tergambar terang bagaimana para pemikir Islam membahas
peran manusia dalam sejarah serta keterlibatan Tuhan dalam semesta ini.
Oleh karena itu, filsafat sejarah Islam bertumpu pada pandangan bahwa
kehidupan manusia di dunia ini bersifat fana, semuanya pasti akan berakhir. Akhirat
menjadi tempat pertanggungjawaban akan perbuatan yang pernah dilakukan di dunia
ini, tempat ditegakkan- nya keadilan. Dunia merupakan ladang yang harus ditanami
kebaikan berlandaskan moral tauhid agar dapat dituai dan dipanen diakhirat.
Sayangnya ada banyak individu dan bangsa melu- pakan akan arus bawah spiritual
sejarah tersebut, sehing- ga mereka kehilangan prinsip moral dan teologis yang
merupakan tonggak dari segala tindakan historis dalam membangun suatu peradaban.
Ketika suatu komunitas alpa dalam mengingat arus bawah spiritual sejarah dan mereka
berbuat kedzaliman maka bersiap-siaplah meng- hadapi bencana kehancuran. Pada saat
kehancuran itu tiba maka Allah pasti menggantikan dengan kaum yang lainnya.
Sebagaimana firman Allah; QS al-Anbiyaa, ayat 11: Dan berapa banyaknya (penduduk)
negeri yang zalim yang telah kami binasakan, dan kami adakan sesudah mereka itu
kaum yang lain (sebagai penggantinya).

BAB IIII IBN KHALDUN: PENGGAGAS FILSAFAT SEJARAH


Abd al-Rahman ibn Khaldun lahir di Tunis pada awal Ramadhan 732 H atau 27
Mei 1332. Sebagai- mana tradisi pada waktu itu, guru pertama ibn Khaldun adalah
ayahnya. Selanjutnya ia belajar bahasa kepada Abu 'Abdillah Muhammad ibn al-'Arabi
al-Hashayiri, Abu al-'Abbas Ahmad ibn al-Qushshar dan Abu Abdillah Muhammad ibn
Bahr. Selanjutnya ia belajar hadits kepada Syamsuddin Abu 'Abdillah al-Wadiyasyi.
Belajar fiqh pada Abu 'Abdillah Muhammad al-Jiyani dan Abu al-Qasim Muhammad al-
Qashir. Belajar ilmu-ilmu rasional - filsafat, teologi, dan ilmu kealaman (seperti
matematika dan astronomi) pada guru yang mumpuni, di antaranya ialah Abu 'Abdillah
Muhammad ibn Ibrahim al-Abili.

7|Page
Bila ditinjau secara historis-geografis, orang Arab dapat dibedakan menjadi Arab
Selatan dan Arab Utara (termasuk orang Arab Tengah). Wilayah Utara gersang
sementara wilayah Selatan subur. Berdasarkan karak- teristik daratannya, penduduk
semenanjung Arab ter- bagi ke dalam 2 kelompok utama yaitu orang desa (badui) yang
kebanyakan berada di Utara dan masyarakat perkotaan kebanyakan di Selatan.
Kehidupan yang monoton dan gurun gersang menye-babkan kehidupan wilayah Utara
tercermin da- lam karakteristik fisik dan mental mereka (orang Badui). Pakaian dan
makanan mereka sederhana, keteguhan pendirian dan kesabaran menjadi nilai luhur
yang mere- ka pegang. Kesadaran bersama untuk saling membantu menghadapi kondisi
alam yang keras menumbuhkan sikap saling membantu dan sikap ramah menyambut
tamu. Tradisi menerima dan menghormati tamu kemu- dian di masa nabi diperkuat
dengan hadits-hasitsnya. Berbeda dari kehidupan kota yang lebih banyak ber-gerak di
bidang perdagangan. Para penggeraknya orang Yaman, Hijaz, selain orang Yahudi
bertani dan praktek riba. Penumpukan harta pada sekelompok orang menjadi corak
yang dominan di kawasan perkotaan, seperti Yaman Selatan, Makkah, dan pusat-pusat
kaum Yahudi.

BAB IV MURTADHA MUTHAHHARI: KESADARAN TAUHID


Murtadha Muthahhari lahir pada 2 Februari 1920 di Fariman, sebuah dusun
letaknya sekitar 60 km dari Masyhad - Iran. Muhammad Husein Muthahhari adalah
ayah sekaligus guru pertama yang telah memberikan dasar-dasar ilmu keislaman
tradisional kepada-nya. Muthahhari dibesarkan dalam lingkungan keluarga ber- paham
syi'ah. Dalam karyanya "tema-tema pokok ajaran Nahjul Balaghah", dengan tegas ia
mengatakan kalau dirinya sejak kecil telah akrab dengan khutbah- khutbah imam Ali
yang ada dalam kitab Nahjul Balaghah Namun ia baru benar-benar memahami dan
menyadari arti penting kitab itu setelah mendapat penjelasan dari Mirza Ali as-Syirazi
al-Isfahani.
Ringkasnya, kesadaran yang hendak ditanamkan Islam adalah pertama, kesadaran
tauhid. Kedua, kesa- daran kemanusiaan. Ketiga, kesadaran akan hak dan
tanggungjawab kemasyarakatan. Berdasarkan inilah menjadi suatu keniscayaan bagi
manusia berjuang di jalan Allah dan menyelamatkan yang tak berdaya dari para
penindas. Ketiga hal ini akan membawa peradab- an manusia melangkah ke arah yang
lebih maju.

8|Page
Bagi Muthahhari sejarah itu seperti air mengalir, dia dapat tercemar oleh
berbagai macam bentuk pemi- kiran yang menyimpang dikarenakan sifat zaman yang
selalu berubah. Misalnya di zaman klasik pernah terja- di penyimpanan aliran seperti
kaum khawarij. Jadi tugas utama ummat Islam ialah menjadikan ajaran Islam yang
bersifat permanen sebagai ukuran kebenaran. Berdasarkan kepada pandangan di atas
itulah kemudian Muthahhari menolak beberapa teori tentang motor penggera sejarah.
Di antara teori yang dikritik oleh Muthahhari adalah teori rasial, teori peranan Jenius
dan Pahlawan, teori geografis, teori ekonomi, teori keagamaan. Adapun tujuan dari
akhir sejarah berdasarkan pemaparan terdahulu menjadi jelas yaitu bahwa tujuan akhir
sejarah ialah mencapai ridha Allah dan akhirat menjadi tempat berlabuh semua
manusia.

BAB V MUHAMMAD BAQIR SHADR: IDEALISME MUTLAK


Muhammad Baqir Ash-Shadr lahir pada 1 maret 1935 di Kazimah- Irak. la
berasal dari keluarga ulama terkemuka di sana. Kakek buyutnya Sadruddin Al-'Amili (w
1847) adalah seorang ulama Syi'ah yang lahir dan berasal dari Lebanon kemudian
hijrah untuk belajar ke Isfahan dan Najaf, lalu wafat serta dimakamkan di Najaf. Adapun
kakek Shadr yang bernama Ismail lahir di Isfahan pada tahun 1842, pindah ke Najaf
kemudian ke Samarra. Di samarra inilah konon kakek Shadr menggantikan Al- Mujaddid
Asy-Syirazi di hauzah lokal. Haidar ayah Shadr lahir di Samarra pada tahun 1891 yang
dasar-dasar ilmu agamanya didapat dari ayahnya dan lalu belajar kepada Ayatullah
Ha'iri al-Yazdi di Karbala. Dia meninggal di Kazimiah pada tahun 1937. Jadi ketika Ash-
Shadr masih berumur dua tahun. Sekalipun Ayah Ash-Shadr seorang Marja' yang
terpandang namun ketika ia wafat kondisi mereka sangat sederhana, bahkan untuk
menyediakan makanan roti sehari-hari pun mereka tidak mampu.
Berdasarkan pandangan Shadr tentang pola ge- rak sejarah dapat diketahui
bahwa tujuan akhir sejarah adalah menapaki jalan menuju Tuhannya. Inilah pada
hakikatnya tujuan akhir sejarah. Shadr menambahkan bahkan mereka yang
berideologikan idealisme palsu atau idealisme semu. Mereka pada dasarnya menuju
Allah, hanya saja jalan mereka keliru. Mereka berjalan mengejar fatamorgana. Karena
ketika mereka sampai pada ujung jalannya, mereka tidak menemukan suatu apapun
tetapi justru akan kembali dihadapkan pada eksistensi Tuhan yang akan membalas
amal perbuatan mereka dengan perhitungan yang cermat. Shadra mempertegas,

9|Page
apapun tujuan yang dirumuskan manusia, Allah tetap menjadi ujung dari perjalanan
mereka.
Demikianlah pandangan Allamah Shadr mengenai tujuan akhir dari sejarah ummat
manusia. Ia memandang bahwa tujuan akhir dari sejarah adalah menuju kepada
keridhaan Allah. Seluruh manusia pada dasarnya baik mereka yang mengingkari akan
adanya Tuhan maupun mereka yang percaya kepada Tuhan, pada hakikatnya bertujuan
satu yaitu menuju kepada Allah.

Inilah beberapa pemikiran penting Allamah Muhammad Baqr Ash-Shadr tentang filsafat
sejarah yang bertumpu pada tema pola-pola gerak sejarah, motor penggerak sejarah
dan tujuan akhir sejarah.

BAB VI MALIK BIN NABI: JATUH BANGUN SUATU PERADABAN


Dia lahir di konstantine, Aljazair tahun 1905 dan wafat tahun 1973.
Kehidupannya penuh dengan liku-liku. Seperti anak pada umumnya yang tinggal dalam
suasana kehidupan kolonial. Malik bin Nabi melihat diskriminasi, ketidakadilan,
kemiskinan, dan problem sosial lain yang merupakan imbas dari pemerintahan kolonial.
Bin Nabi mengalami semua itu secara psikologis, sosial, dan ideologis. Bayang-bayang
kolonial sangat membekas dalam ingatannya, dan menjadi kenangan pahit. Pandangan
Malik bin Nabi tersebut menegaskan kembali bahwa tidak ada peradaban yang
berkembang tanpa adanya dukungan dari agama. Komunisme ber- kembangpun pada
dasarnya karena adanya dukungan dari agama Masehi. Demikianlah pandangan Malik
bin Nabi tentang motor penggerak sejarah. Pada dasarnya penggerak sejarah ialah
Tuhan melalui ajaran agama. Ajran agama in disampaikan oleh para nabi yang menjadi
wakil dari Tuhan di muka bumi ini untuk menyampaikan risalh-Nya. Kemudian manusia
yang menjalankan sejarahnya menjadi tercerahkan.
Bila kita kembalikan kepada uraian terdahulu, jelas bahwa tujuan akhir dari
sejarah menurut Malik bin Nabi adalah memberikan kesempatan kepada manusia untuk
membangun peradabannya sebagai wujud pengabdiannya kepada Tuhannya. Dengan
demikian, manusia sebagai makhluk Allah memainkan perannya di muka bumi ini
sebagai khalifah. Setelah itu, sejarah akan mengantarkan mereka pada pertang-
gungjawaban di akhirat kelak. Jadi pada dasarnya tujuan akhir manusia adalah akhirat

10 | P a g e
dan sejarah bertugas menguji mereka di dunia ini untuk melihat siapa yang terbaik di
antara mereka.

BAB VII ZIANUDDIN SARDAR: PERADABAN MASA DEPAN


Kegagalan itu merupakan akibat dari kegagalan ummat Islam dalam mengubah
bentuk kerangka per- adaban teoritis ke dalam bentuk operasional. Prinsipnya tetap
namun pelaksanaannya harus disesuaikan dengan ruang dan waktu. Sebagaimana yang
telah dipraktekkan Nabi dan khulafa' al-Rasyidun. Masa mereka menjadi parameter
peradaban yang ideal bagi ummat Islam masa kini dan yang akan datang di dalam
membangun peradaban Islam. Masa mereka menjadi prinsip, tapi ummat Islam
sekarang harus dapat menuangkannya dalam latar belakang kehidupan masa kini.
Untuk mencapai peradaban Islam yang ideal tersebut maka Ummat Islam harus
pertama, mengamal- kan nilai-nilai Islam. Kedua, meninggalkan taqlid buta yang selama
ini menjadi paradigma yang dominan. Ketiga, memahami ideologi-ideologi modern yang
telah menjadi tren pemikiran, selanjutnya mengetahui sifat gaya kehidupan masa kini
yang banyak mem- pengaruhi ummat Islam. Mereka tidak hanya ter- gantung secara
ekonomi dengan negara-negara Barat melainkan juga merekea berkebergantungan
secara mental, pendidikan, dan ideologi, dan ini yang paling berbahaya. Bila seseorang
berada di bawah kendali orang lain, maka orang itu akan kehilangan identitas- nya,
jiwanya, esensinya haknya untuk bereksistensi. Inilah yang terjadi pada ummat Islam
sekarang ini.
Oleh karena itu, harus ada pembedaan yang jelas antara sistem Islam dengan
sistem-sistem dunia yang telah dibangun oleh pemikiran-pemikiran Barat. Peradaban
Barat modern telah melahirkan berbagai macam problematika, masalah ekologi, jumlah
penduduk, energi dan sumber daya alam, polusi, dan lain sebagai- nya. Munculnya
persoalan-persoalan itu karena adanya tinjauan dunia (worldview) yang mendominasi
dan di balik itu ada sejarah tentang pemerasan, penguasaan dan penjajahan. 162 Salah
satu cara pandang itu adalah pandangan ilmiah, Islam harus dapat menawarkan cara
pandangnya, terutama terkait sistem kehidupa

11 | P a g e
BAB III

PEMBAHASAN

A. PEMBAHASAN ISI BUKU


1. Dalam Buku utama dengan judul Filsafat Sejarah Spekulatif Islam disusun
menjadi beberapa bab. Bab pertama pendahuluan sebagai pengantar
pembahasan bab-bab berikutnya. Bab kedua membahas tentang filsafat
sejarah spekulatif. Pokok pembahasannya meliputi pertama pola-pola
gerak sejarah dalam perspektif islam, kedua motor penggerak sejarah
meliputi penggerak di luar kekuatan manusia. Bab tiga masih membahas
persoalan yang fokusnya pada pandangan para filosof sejarah islam.
Adapun tokoh yang dibahas adalah Alah Ibn Khaldun, Muthahhari,
Muhammad As Sard, Malik bin Nabi, dan Zianuddin Sardar. Bab keempat
menjadi bab simpul uraian dari semua pembahasan dan harapan lahirnya
pencerahan bagi para pembaca buku.
2. Dalam buku pembanding yang berjudul Polemik Paham Wujudnya di
Kesultanan Aceh Darussalam (1636-1644) dibagi menjadi lima bab yang
dimana bab pertama itu membahas pendahuluan yaitu tentang latar
belakang masalah, indentifikasi, batasan dan rumusan masalah, tinjauan
pustaka, metode penelitian, dan seistemtika uraian. Bab dua membahas
tentang bagaimana kondisi politik Aceh Darussalam masa Iskandar Muda
dan Tsani. Bab tiga membahas tentang ajaran Tasawuf di Aceh

12 | P a g e
Darussalam. Bab keempat buku ini membahas tentang upaya
dekonstruksi ajaran wujudiyyah.

B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU


1. Kelebihan Buku
a. Tampilan depan atau covernya sangat menarik minat pembaca dan warna
cover nya terang yang menambah minat seseorang untuk membacanya
b. Dari tata bahasa, bahasa yang digunakan dalam buku ini menggunakan
bahasa yang ringan dan tidak berbelit-belit sehingga memudahkan
pembaca untuk memahami penyampain-penyamapain materinya
c. Ukuran tulisan yang digunakan sudah tepat dan bisa dibaca dengan jelas
oleh pembaca dan tanda bacanya sudah sesuai dengan yang diharapkan
d. Dari aspek isi buku, buku ini sudah dilengkapi dengan identitas-
identitasnya sehingga tidak menyulitkan pembaca jika ingin meresensi
buku ini, isi dan penyampaian pada materi ini disampaikan dengan jelas
dan rinci.
2. Kekurangan Buku
a. Pada cover atau halaman depan buku pembanding kurang menarik karna
hanya memuat satu gambar dan warna nya juga kirang menarik yang
membuat pembaca kurang menarik untuk membaca buku tersebut.
b. Dari tata bahasa yang digunakan dalam buku pembanding agak berbeli-
belit, pengulangan pembhasan, dan juga pengguanaan tanda baca tidak
sesuai
c. Dari aspek isi buku, tidak ada kesimpulan yang dipaparkan pada setiap
bab.

13 | P a g e
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Filsafat sejarah Islam bertumpu pada pandangan bahwa kehidupan manusia di


dunia ini bersifat fana, semuanya pasti akan berakhir. Akhirat menjadi tempat
pertanggungjawaban akan perbuatan yang pernah dilakukan di dunia ini, tempat
ditegakkan- nya keadilan. Dunia merupakan ladang yang harus ditanami kebaikan
berlandaskan moral tauhid agar dapat dituai dan dipanen diakhirat. Sayangnya ada
banyak individu dan bangsa melu- pakan akan arus bawah spiritual sejarah tersebut,
sehing- ga mereka kehilangan prinsip moral dan teologis yang merupakan tonggak dari
segala tindakan historis dalam membangun suatu peradaban. Ketika suatu komunitas
alpa dalam mengingat arus bawah spiritual sejarah dan mereka berbuat kedzaliman
maka bersiap-siaplah meng- hadapi bencana kehancuran. Pada saat kehancuran itu tiba
maka Allah pasti menggantikan dengan kaum yang lainnya.

B. REKOMEDASI

Berdasrkan hasil pemaparan atau ringkasan isi buku utama dan pembanding
diharapkan para pembaca atau mahasiswa dapat mengetahui atau lebih paham tentang
apa yang dibahas dari kedua buku yang sudah penulis Review.

14 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

15 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai