Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL BOOK REVIEW

“PANCASILA”
DOSEN PENGAMPU: Drs. Purbatua Manurung, M.Pd

DISUSUN OLEH:
NAMA: SRI INTAN SIREGAR
NIM: (0303202090)
KELAS: SEM 1/BKPI-3

BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN


ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA
UTARA
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada kita semua sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review (CBR) ini
dengan tepat waktu. Tak lupa juga kita hadiahkan sholawat bertangkaikan salam kepada
baginda Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju ke zaman
yang terang benderang seperti sekarang ini.
Adapun tujuan dari penulisan CBR ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak Drs.
Purbatua Manurung, M.Pd selaku dosen mata kuliah Pancasila. Selain itu, CBR ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pancasila bagi pembaca maupun penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Purbatua Manurung, M.Pd
selaku dosen pada mata kuliah Pancasila yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Saya menyadari CBR yang saya tulis masih jauh dari kata sempurna. Dengan
kerendahan hati, saya memohon maaf apabila ada ketidaksesuaian kalimat dan kesalahan.
Meskipun demikian, saya selaku penulis makalah terbuka pada kritik dan saran dari pembaca.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Demikian kata pengantar ini saya sampaikan.
Terima kasih atas semua pihak yang mendukung penyusunan dan membaca CBR ini.

Gunung Tua, Januari 2021

Sri Intan Siregar


0303202090
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Bab II
Pembahasan
2.1 Identitas Buku
2.2 Ringkasan Isi Buku
Bab III
Kesimpulan
3.1Kekurangan dan Kelebihan
1. Kekurangan Buku Utama
2. Kelebihan Buku Utama
3. Kekurangan Buku Pembanding
4. Kelebihan Buku Pembanding
3.2 Kesimpulan
3.3 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Critical Book merupakan salah satu cara ataupun konsep dalam menganalisa buku
sehingga pembaca dapat berpikir kritis, karena pembaca dituntut untuk memahami isi buku.
Dimana pada tugas ini penyusun akan membandingkan dua atau lebih buku yang membahas
topik yang sama dengan melihat kelebihan dan kekurangan buku tersebut. Mengkritik buku
dapat meningkatkan daya pikir pembaca karena dari mengkritik buku pembaca mendapat
informasi-informasi yang bermanfaat bagi kehidupan para pembaca. Oleh karena itu pada
tugas kali ini penyusun ingin mengkritisi dua buah buku dengan materi yang sama guna
untuk menambah pengetahuan dan memenuhi tugas yang diberikan. Maka dari situ penyusun
membuat critical book untuk melihat kekurangan dan kelebihan materi yang ada didalam
buku tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apakah isi buku utama sama dengan buku pembanding?
2) Buku manakah yang mudah dipahami?
3) Apakah kelebihan dan kekurangan pada buku-buku tersebut?

1.3 Tujuan
1. Membandingkan satu bab materi pada dua buku
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan pada kedua buku yang dibandingkan
3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan pada buku

1.4 Manfaat
1. Mahasiswa semakin berpikir kritis
2. Dapat menyelesaikan tugas CBR mata kuliah pancasila
3. Dapat mengetahui perbedaan pada kedua buku
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Identitas Buku

 Buku Utama
Judul : Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila
dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Penulis : - Dr. Misnal Munir, M.Si.
-Dr. Rizal Mustansyir
-Dr. Encep Syarief Nurdin
Tahun terbit :2016
Penerbit : Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Tebal buku :239 Halaman
ISBN : 978-602-6470-01-0

 Buku pembanding
Judul : Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik tentang Harmoni Kewajiban
dan Hak Negara dan Warga Negara Indonesia
Penulis : - Dr. Drs. Ismail, M.Si
-Dra. Sri Hartati, M.Si
Tahun terbit : 2019
Penerbit : IKAPI No. 237/JTI/2019
Tebal buku : 365 Halaman
ISBN : 978-623-7365-61-7
2.2 Ringkasan Isi Buku

 Buku utama
A. Sumber Historis Pancasila
Nilai-nilai Pancasila sudah ada dalam adat istiadat, kebudayaan, dan agama yang
berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia sejak zaman kerajaan dahulu. Misalnya, sila
Ketuhanan sudah ada pada zaman dahulu, meskipun dalam praktik pemujaan yang beraneka
ragam, tetapi pengakuan tentang adanya Tuhan sudah diakui. Dalam Encyclopedia of
Philosophy disebutkan beberapa unsur yang ada dalam agama, seperti kepercayaan kepada
kekuatan supranatural, perbedaan antara yang sakral dan yang profan, tindakan ritual pada
objek sakral, sembahyang atau doa sebagai bentuk komunikasi kepada Tuhan, takjub sebagai
perasaan khas keagamaan, tuntunan moral diyakini dari Tuhan, konsep hidup didunia
dihubungkan dengan Tuhan, kelompok sosial seagama dan seiman.

B. Sumber Sosiologis Pancasila


Nilai-nilai Pancasila (ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan)
secara sosiologis telah ada dalam masyarakat Imdonesia sejak dahulu hingga sekarang. Salah
satu nilai yang dapat ditemukan dalam masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu hingga
sekarang adalah nilai gotong royong. Misalnya dapat dilihat, bahwa kebiasaan bergotong
royong, baik berupa saling membantu antar tetangga maupun bekerja sama untuk keperluan
umum di desa-desa. Kegiatan gotong-royong itu dilakukan dengan semangat kekeluargaan
sebagai cerminan dari sila Keadilan Sosial. Gotong-royong juga tercermin pada sistem
perpajakan di Indonesia. Hal ini disebabkan karena masyarakat secara bersama-sama
mengumpulkan iuran melalui pembayaran pajak yang dimaksudkan untuk pelaksanaan
pembangunan.

C. Sumber Politis Pancasila


Sebagaimana diketahui bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila
bersumber dan digali dari local wisdom, budaya, dan pengalaman bangsa Indonesia, termasuk
pengalaman dalam berhubungan dengan bangsa-bangsa lain. Nilai-nilai Pancasila, misalnya
nilai kerakyatan dapat ditemukan dalam suasana kehidupan pendesaan yang pola kehidupan
bersama yang bersatu dan demokratis yang dijiwai oleh semangat kekeluargaan sebagaimana
tercermin dalam sila keempat kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan. Semangat seperti ini diperlukan dalam pengambilan keputusan
yang mencerminkan musyawarah.

 Buku Pembanding
a. Sumber historis
Secara historis perjuangan untuk menegakkan hak asasi manusia terjadi di dunia Barat
(Eropa). John Locke, seorang filsuf Inggris di abad ke-17, yang pertama kali merumuskan
keberadaan hak-hak alami yang melekat dalam setiap manusia, yaitu hak untuk hidup, hak
untuk kebebasan dan hak milik. Perkembangan berikutnya ditandai dengan adanya tiga
peristiwa penting di dunia Barat, yaitu Magna Charta, Revolusi Amerika, dan Revolusi
Perancis. Hak asasi manusia kini sudah diakui seluruh dunia dan bersifat universal, meliputi
berbagai bidang kehidupan manusia dan tidak lagi menjadi milik negara Barat. Memahami
hak asasi manusia di Indonesia sebagai seperangkat nilai, norma, sikap yang hidup dalam
masyarakat dan sebagai dasar untuk bertindak pada dasarnya sudah cukup.
b. Sumber sosiologis
Ada beberapa gejala sosiologis mendasar yang menjadi penyebab berbagai guncangan
dalam masyarakat kita. Pertama adalah fakta yang menyedihkan bahwa setelah jatuhnya
struktur kekuasaan “otokrasi” rezim Orde Baru, ternyata bukan demokrasi yang kita peroleh,
tetapi oligarki tempat kekuasaan terkonsentrasi dalam kelompok kecil elit, sedangkan
mayoritas rakyat (demos) tinggal jauh dari sumber kekuasaan (otoritas, uang, hukum,
informasi, pendidikan, dll). Kedua penyebab berbagai guncangan dalam masyarakat saat ini
adalah hasil dari meningkatnya permusuhan sosial-budaya. Gejala-gejala ini muncul dan
meningkat setelah runtuh dibawah rezim Orde Baru. Ciri lain konflik di Indonesia bukan
hanya konflik terbuka (open konflik), tetapi yang lebih berbahaya adalah konflik tersembunyi
(latent konflik) antara berbagai kelompok. Permusuhan sosial-budaya adalah kebencian
sosial-budaya yang dihasilkan dari perbedaan karakteristik budaya dan nasib sejarah,
sehingga ada unsur balas dendam.

c. Sumber politik
Sumber politik yang mendasari dinamika kewajiban dan hak negara dan warga negara
Indonesia adalah proses dan hasil perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang berlangsung selama era reformasi. Beberapa poin yang perlu
reformasi adalah:
1. Mengamandemen UUD NKRI 1945
2. Penghapusan doktrin Dwi Fungsi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI)
3. Penegakan supremasi hukum, penghormatan hak asasi manusia (HAM), serta
pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN)
4. Melakukan desentralisasi dan hubungan yang adil antara pusat dan daerah (otonomi
daerah)
5. Mewujudkan kebebasan pers
6. Mewujudkan kehidupan demokrasi

Dalam perkembangannya, persyaratan untuk perubahan UUD NKRI 1945 menjadi


kebutuhan bersama rakyat Indonesia. Atas dasar ini, hasil MPR dari pemilihan umum 1999,
sesuai dengan wewenangnya yang diatur dalam pasal 3 dan 37 UUD NKRI 1945, membuat
perubahan bertahap dan sistematis ke empat amandemen, yaitu (1) Amandemen pertama
selama Sidang Umum MPR 1999, (2) Amandemen kedua, pada sidang tahunan MPR 2000,
(3) Amandemen ketiga selama sidang tahunan MPR 2001, dan (4) Amandemen keempat,
selama sidang MPR tahunan 2002.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kekurangan dan Kelebihan
1. Kekurangan Buku utama
- Cara Penulisan dalam buku utama ini masih kurang rapi karena masih
banyaknya penulisan kata yang salah dan peletakan tanda bacanya yang
kurang tepat
- Di dalam buku utama ini masih bersifat teori atau pengetahuan sehingga
kurang mempermudah pembaca untuk mengerti pemahaman isi buku
- Masih banyak terdapat kesalahan dalam tata letak huruf dan banyaknya tanda
baca yang berlebihan

2. Kelebihan Buku Utama


- Materi yang dibahas pada buku utama menggunakan kata-kata yang
sederhana sehingga mudah untuk dimengerti dikalangan pelajar maupun
dikalangan mahasiswa
- Dalam buku utama tersebut struktur bukunya sudah baik dan tersusun rapi
- Didalam buku utama ini juga diberikan beberapa penjelasan dari berbagai
sumber materi agar lebih jelas atau agar membuat si pembaca cepat menalar
- Secara keseluruhan bab ini sudah dikatakan cukup baik dari segi pemahaman
materi, hanya saja lebih spesifik lagi dalam mendalami isi dari materinya

3.Kekurangan Buku Pembanding


- Penjelasan dalam penyajian materi masih banyak menggunakan kata-kata
sukar yang untuk dimengerti yang membuat pembaca untuk sedikit lambat
dalam memahaminya
- Pada buku pembanding terlalu banyak halaman yang diberikan pada buku
ini, sehingga membuat para pembaca menjadi malas untuk membacanya
- Kurangnya contoh-contoh yang diberikan dalam setiap sumber

4.Kelebihan Buku Pembanding


- Penjelasan pada buku pembanding juga bagus dan mudah dipahami karena
dilengkapi penjelasan dari berbagai sumber juga
- Kelengkapan data buku pembanding ini sudah lengkap sehingga buku ini
layak untuk dibaca
- materi yang disampaikan pada buku pembanding sangat jelas

3.2 Kesimpulan
Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia berasal dari berbagai sumber,
yaitu sumber historis, sosiologis, dan politik yang berkaitan tentang harmoni kewajiban dan
hak negara dan warga Negara Indonesia. Beberapa unsur yang ada dalam agama, seperti
kepercayaan kepada kekuatan supranatural, perbedaan antara yang sakral dan yang profan,
tindakan ritual pada objek sakral, sembahyang atau doa sebagai bentuk komunikasi kepada
Tuhan, takjub sebagai perasaan khas keagamaan, tuntunan moral diyakini dari Tuhan, konsep
hidup didunia dihubungkan dengan Tuhan, kelompok sosial seagama dan seiman. Hak asasi
manusia di Indonesia sebagai seperangkat nilai, norma, sikap yang hidup dalam masyarakat
dan sebagai dasar untuk bertindak pada dasarnya sudah cukup.
3.3 Saran
Adapun saran saya mengenai kedua buku ini ialah:
1. Bagi Mahasiswa/Pelajar, Mahasiswa sebagai insan akademis yang bermoral
Pancasilais juga harus terlibat dan berkontribusi langsung dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara sebagai perwujudan sikap tanggung jawab warga negara.
Tanggung jawab yang penting berupa sikap menjunjung tinggi moralitas dan
menghormati hukum yang berlaku di Indonesia. Untuk itu, diperlukan penguasaan
pengetahuan tentang sumber historis, sosiologis, dan politik
2. Bagi Para Pengajar (Guru, Dosen, Ataupun PPL/PPG), bahwasanya buku ini
sangat cocok digunakan sebagai materi pendukung ketika pembelajaran
berlangsung. Karena buku ini sangat lengkap materinya, dan buku ini juga sangat
cocok digunakan sebagai pendukung pemaparan materi dikelas dalam pelajaran
Pancasila
3. Bagi Pembaca, buku ini sangat cocok dibaca-baca atau untuk sebagai pendukung
referensi tambahan tugas. Karena biasanya pembaca jauh lebih tertarik membaca
buku ketika ada tugas yang disuruh oleh Guru/Dosen untuk mencari pendukung
referensi buku lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2013.


Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Asshiddiqie, J. 2006. Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia. Jakarta: Sekretariat


Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi.

Anda mungkin juga menyukai