“PANCASILA”
DOSEN PENGAMPU: Drs. Purbatua Manurung, M.Pd
DISUSUN OLEH:
NAMA: SRI INTAN SIREGAR
NIM: (0303202090)
KELAS: SEM 1/BKPI-3
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Bab II
Pembahasan
2.1 Identitas Buku
2.2 Ringkasan Isi Buku
Bab III
Kesimpulan
3.1Kekurangan dan Kelebihan
1. Kekurangan Buku Utama
2. Kelebihan Buku Utama
3. Kekurangan Buku Pembanding
4. Kelebihan Buku Pembanding
3.2 Kesimpulan
3.3 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Critical Book merupakan salah satu cara ataupun konsep dalam menganalisa buku
sehingga pembaca dapat berpikir kritis, karena pembaca dituntut untuk memahami isi buku.
Dimana pada tugas ini penyusun akan membandingkan dua atau lebih buku yang membahas
topik yang sama dengan melihat kelebihan dan kekurangan buku tersebut. Mengkritik buku
dapat meningkatkan daya pikir pembaca karena dari mengkritik buku pembaca mendapat
informasi-informasi yang bermanfaat bagi kehidupan para pembaca. Oleh karena itu pada
tugas kali ini penyusun ingin mengkritisi dua buah buku dengan materi yang sama guna
untuk menambah pengetahuan dan memenuhi tugas yang diberikan. Maka dari situ penyusun
membuat critical book untuk melihat kekurangan dan kelebihan materi yang ada didalam
buku tersebut.
1.3 Tujuan
1. Membandingkan satu bab materi pada dua buku
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan pada kedua buku yang dibandingkan
3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan pada buku
1.4 Manfaat
1. Mahasiswa semakin berpikir kritis
2. Dapat menyelesaikan tugas CBR mata kuliah pancasila
3. Dapat mengetahui perbedaan pada kedua buku
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Identitas Buku
Buku Utama
Judul : Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila
dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Penulis : - Dr. Misnal Munir, M.Si.
-Dr. Rizal Mustansyir
-Dr. Encep Syarief Nurdin
Tahun terbit :2016
Penerbit : Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Tebal buku :239 Halaman
ISBN : 978-602-6470-01-0
Buku pembanding
Judul : Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik tentang Harmoni Kewajiban
dan Hak Negara dan Warga Negara Indonesia
Penulis : - Dr. Drs. Ismail, M.Si
-Dra. Sri Hartati, M.Si
Tahun terbit : 2019
Penerbit : IKAPI No. 237/JTI/2019
Tebal buku : 365 Halaman
ISBN : 978-623-7365-61-7
2.2 Ringkasan Isi Buku
Buku utama
A. Sumber Historis Pancasila
Nilai-nilai Pancasila sudah ada dalam adat istiadat, kebudayaan, dan agama yang
berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia sejak zaman kerajaan dahulu. Misalnya, sila
Ketuhanan sudah ada pada zaman dahulu, meskipun dalam praktik pemujaan yang beraneka
ragam, tetapi pengakuan tentang adanya Tuhan sudah diakui. Dalam Encyclopedia of
Philosophy disebutkan beberapa unsur yang ada dalam agama, seperti kepercayaan kepada
kekuatan supranatural, perbedaan antara yang sakral dan yang profan, tindakan ritual pada
objek sakral, sembahyang atau doa sebagai bentuk komunikasi kepada Tuhan, takjub sebagai
perasaan khas keagamaan, tuntunan moral diyakini dari Tuhan, konsep hidup didunia
dihubungkan dengan Tuhan, kelompok sosial seagama dan seiman.
Buku Pembanding
a. Sumber historis
Secara historis perjuangan untuk menegakkan hak asasi manusia terjadi di dunia Barat
(Eropa). John Locke, seorang filsuf Inggris di abad ke-17, yang pertama kali merumuskan
keberadaan hak-hak alami yang melekat dalam setiap manusia, yaitu hak untuk hidup, hak
untuk kebebasan dan hak milik. Perkembangan berikutnya ditandai dengan adanya tiga
peristiwa penting di dunia Barat, yaitu Magna Charta, Revolusi Amerika, dan Revolusi
Perancis. Hak asasi manusia kini sudah diakui seluruh dunia dan bersifat universal, meliputi
berbagai bidang kehidupan manusia dan tidak lagi menjadi milik negara Barat. Memahami
hak asasi manusia di Indonesia sebagai seperangkat nilai, norma, sikap yang hidup dalam
masyarakat dan sebagai dasar untuk bertindak pada dasarnya sudah cukup.
b. Sumber sosiologis
Ada beberapa gejala sosiologis mendasar yang menjadi penyebab berbagai guncangan
dalam masyarakat kita. Pertama adalah fakta yang menyedihkan bahwa setelah jatuhnya
struktur kekuasaan “otokrasi” rezim Orde Baru, ternyata bukan demokrasi yang kita peroleh,
tetapi oligarki tempat kekuasaan terkonsentrasi dalam kelompok kecil elit, sedangkan
mayoritas rakyat (demos) tinggal jauh dari sumber kekuasaan (otoritas, uang, hukum,
informasi, pendidikan, dll). Kedua penyebab berbagai guncangan dalam masyarakat saat ini
adalah hasil dari meningkatnya permusuhan sosial-budaya. Gejala-gejala ini muncul dan
meningkat setelah runtuh dibawah rezim Orde Baru. Ciri lain konflik di Indonesia bukan
hanya konflik terbuka (open konflik), tetapi yang lebih berbahaya adalah konflik tersembunyi
(latent konflik) antara berbagai kelompok. Permusuhan sosial-budaya adalah kebencian
sosial-budaya yang dihasilkan dari perbedaan karakteristik budaya dan nasib sejarah,
sehingga ada unsur balas dendam.
c. Sumber politik
Sumber politik yang mendasari dinamika kewajiban dan hak negara dan warga negara
Indonesia adalah proses dan hasil perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang berlangsung selama era reformasi. Beberapa poin yang perlu
reformasi adalah:
1. Mengamandemen UUD NKRI 1945
2. Penghapusan doktrin Dwi Fungsi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI)
3. Penegakan supremasi hukum, penghormatan hak asasi manusia (HAM), serta
pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN)
4. Melakukan desentralisasi dan hubungan yang adil antara pusat dan daerah (otonomi
daerah)
5. Mewujudkan kebebasan pers
6. Mewujudkan kehidupan demokrasi
3.2 Kesimpulan
Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia berasal dari berbagai sumber,
yaitu sumber historis, sosiologis, dan politik yang berkaitan tentang harmoni kewajiban dan
hak negara dan warga Negara Indonesia. Beberapa unsur yang ada dalam agama, seperti
kepercayaan kepada kekuatan supranatural, perbedaan antara yang sakral dan yang profan,
tindakan ritual pada objek sakral, sembahyang atau doa sebagai bentuk komunikasi kepada
Tuhan, takjub sebagai perasaan khas keagamaan, tuntunan moral diyakini dari Tuhan, konsep
hidup didunia dihubungkan dengan Tuhan, kelompok sosial seagama dan seiman. Hak asasi
manusia di Indonesia sebagai seperangkat nilai, norma, sikap yang hidup dalam masyarakat
dan sebagai dasar untuk bertindak pada dasarnya sudah cukup.
3.3 Saran
Adapun saran saya mengenai kedua buku ini ialah:
1. Bagi Mahasiswa/Pelajar, Mahasiswa sebagai insan akademis yang bermoral
Pancasilais juga harus terlibat dan berkontribusi langsung dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara sebagai perwujudan sikap tanggung jawab warga negara.
Tanggung jawab yang penting berupa sikap menjunjung tinggi moralitas dan
menghormati hukum yang berlaku di Indonesia. Untuk itu, diperlukan penguasaan
pengetahuan tentang sumber historis, sosiologis, dan politik
2. Bagi Para Pengajar (Guru, Dosen, Ataupun PPL/PPG), bahwasanya buku ini
sangat cocok digunakan sebagai materi pendukung ketika pembelajaran
berlangsung. Karena buku ini sangat lengkap materinya, dan buku ini juga sangat
cocok digunakan sebagai pendukung pemaparan materi dikelas dalam pelajaran
Pancasila
3. Bagi Pembaca, buku ini sangat cocok dibaca-baca atau untuk sebagai pendukung
referensi tambahan tugas. Karena biasanya pembaca jauh lebih tertarik membaca
buku ketika ada tugas yang disuruh oleh Guru/Dosen untuk mencari pendukung
referensi buku lainnya.
DAFTAR PUSTAKA