Disusun Oleh:
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat d a n
Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Critical Book Review
t u g a s m a t a k u l i a h P e r k e m b a n g a n P es e r t a D i d i k . Penulis berterima kasih kepada
Dosen Pengampu mata kuliah Bapak Drs. Sabdin HS M. Pd yang sudah memberikan
bimbingannya. Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh
karena itu penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam p e n u l i s a n d a n p e n u l i s
j u g a m e n g h a r a p k a n k r i t i k d a n s a r a n y a n g m e m b a n g u n g u n a kes empurnaan
tugas ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakas ih semoga dapat bermanfaat
dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.Nias,11 Desember 2020 Penyusun1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan sosial peserta didik adalah tingkatan jalinan interaksi anak dengan orang lain,
mulai dari orang tua, saudara, teman bermain, hingga masyarakat secara luas.
Dalam dunia pendidikan setiap perubahan-perubahan peserta didik merupakan dari proses
perkembangan. Dalam proses perubahan ini tidak terlepas dari empat aspek perkembangan
peserta didik, yaitu aspek perkembanganfisik, (motorik), emosi, kognitif dan psikososial.
Objek tingkah laku psikologi khusus yaitu tingkah laku yang khusus itu biasanya terjadi pada
orang – orang yang mempunyai kondisi atau berada pada situasi tertentu, dimana tingkah laku
yang dimaksud adalah tingkah laku seseorang dalam situasi belajar/pendidikan. Sedangkan
tingkah laku khusus yang terjadi karena orang tersebut mempunyai kondisi tertentu, dimana
tingkah laku orang yang kondisinya abnormal.
B. Tujuan Critical Book Report "Critical Book Report [CBR] Perkembangan Peserta Didik"
Pembuatan critical book report ini bertujuan untuk :
1. Memenuhi tugas wajib mata kuliah Perkembangan Peserta Didik
2. Membandingkan isi dari dua buku Perkembangan Peserta Didik yang berlainan
D. Identitas Buku
Buku Utama
Judul : Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik)
Penulis : Mohammad Ali dan Mohammad Asrori
ISBN : 979-526-959-3
Penerbit : PT Bumi Aksara
Kota : Jakarta
BAB II
Pandangan bahwa manusia sebagai individu merupakan satu kesatuan dari aspek fisik
atau jasmani dan psikis atau rohani atau jiwa yang tidak dapat dipisahkan, sesungguhnya sudah
berkembang pada pemikiran para filsuf klasik sejak masih zaman yunani kuno.
Para filsuf klasik itu kemudian mengembangkan perenungannya dan sampai pada
kesimpulan bahwa jiwa itu dapat dibagi menjadi beberapa bagian. Plato (427-347 SM) sebagai
filsuf yang amat tersohor membagi jiwa menjadi tiga aspek kekuatan, yaitu:
Menurut aristoteles, gejala jiwa tidak dibagi kedalam tiga aspek melainkan menjadi dua
aspek saja, yaitu:
1. kognisi, disebut juga sebagai gejala mengenal, yang terpusat pada pikir
2. aspek intelek
3. aspek emosi
4. aspek sosial
5. aspek bahasa
Bakat merupakan kemampuan potensial yang dibawa sejak lahir dan apabila
ditunjang dengan fasilitas dan usaha belajar yang maksimal pun dapat mencapai
hasil yang maksimal.
b. berkembangnya pemahaman
1. aspek fisik
c. ada yang tahan lapar, tetapi ada yang tidak tahan lapar
2. aspek intelek
a. ada anak yang cerdas, dan ada juga yang kurang cerdaas
3. aspek emosi
4. aspek sosial
e. ada yang memikirkan orang lain, ada juga yang memikirkan diri sendiri
5. aspek bahasa
b. ada yang dapat berbicara secara ringkas dan jelas, ada juga yang tidak
6. aspek bakat
a. ada yang dari kecil mahir bermain musik, ada yang tidak bisa
a. ada yang bersikap taan pada norma, ada juga yang melanggar
b. ada yang perilakunya bermoral tinggi, ada juga yang tidak bermoral
c. ada yang penuh sopan santun, ada juga yang tutur bahasa seenaknya
A. Pengertian Remaja
Menurut mappiare (1982) masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21
tahun bagi wanita, dan 13 tahun sampai 22 tahun bagi pria.
Remaja yang artinya tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan. Bangsa primitif dan
orang-oramg purbakala memandang masa puber dan masa remaja tidak berbeda dengan periode
lain dalam rentang kehidupan.
Remaja juga sedang mengalami perkembangan pesat dalam aspek intelektual. Transformasi
intelektual dari cara berfikir remaja ini memungkinkan mereka tidak hanya mampu
mengintegrasikan dirinya kedalam masyarakat dewasa, tapi juga merupakan karakteristik yang
paling menonjol dari semua periode perkembangan.
3. mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang lain jenis
8. mengembangkan perilaku
Pertumbuhan yang terjadi sebagai perubahan individu lebih mengacu dan menekankan
pada aspek perubahan fisik kearah lebih maju. Istilah pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai
proses fisiologis yang bersifat progresif dan kontinu serta berlangsung dalam periode tertentu.
Sedangkan perkembangan lebih mengacu kepada perubahan karakteristik yang khas dari
gejala-gejala psikologis kearah yang lebih maju. Para ahli psikologi pada umumnya menunjuk
pada pengertian perkembangan sebagai suatu proses perubahan yang bersifat progresif dan
menyebabkan tercapainya kemampuan dan karakteristik psikis yang baru.
D. Hukum-Hukum Perkembangan
3. hukum rekapitulasi
Dalam perkembangan anak terdapat suatu saat yang sangat tepat bagi suatu fungsi
untuk dapat berkembang dengan baik sekali atau sangat sensitif dan sangat mudah untuk
merespons stimulus yang datang kepada dirinya.
Hukum masa eksploratif yang dipelopori oleh seorang ahli dari belanda yang
bernama langeveld berpandangan bahwa perkembangan individu itu merupakan suatu
Pertahanan diri yang dimaksud disini adalah suatu respons dalam bentuk sikap
atau perilaku individu yang dimunculkan ketika dirinya merasa mendapatkan stimulus
yanga tidak sesuai atau tidak menyenangkan.
Masa remaja seringkali dikenal dengan masa mencari jati diri. Ini terjadi karena masa
remaja merupakan peralihan antara masa kehidupan anak-anak dan masa kehidupan orang
dewasa. Oleh karena itu, ada sejumlah sikap yang sering ditunjukkan oleh remaja, yaitu sebagai
berikut:
1. kegelisahan
2. pertentangan
3. mengkhayal
4. aktivitas berkelompok
Pada umumnya remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi ( high curiosity).
Karena didorong oleh rasa ingin tahu yang tinggi, remaja cenderung ingin bertulang,
menjelajah segala sesuatu, dan mencoba segala sesuatu yang belum pernah dialaminya.
Selain itu, didorong juga oleh keinginan seperti orang dewasa menyebabkan remaja ingin
mencoba melakukan apa yang sering dilakukan oleh orang dewasa.
3. PERTUMBUHAN FISIK
Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan fisiologis yang bersifat progresif dan
kontinu dan berlangsung dalam periode tetentu.perubahan ini bersifat kuantitatif dan berkisar
hanya pada aspek-aspek fisik individu.
Pertumbuhan itu meliputi perubahan progresif yang bersifat internal maupun eksternal.
Konsisten dengan konsep dasar bahwa individu merupakan satu kesatuan psiko-fisik
yang tidak dapat dipisah-pisahkan maka pertumbuhan fisik mempunyai pengaruh terhadap
tingkah laku.
Pertumbuhan fisik pada gilirannya akan membawa sampai pada suatu kondisi jasmaniah
yang siap untuk melaksanakan tugas perkembangan secara lebih memadai, yaitu kesiapak
individu untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan pada periode berikutnya. Pertumbuhan
yang semakin sempurna pada otak menyebabkan susunansyaraf menjadi lebih kompleks dan
sistem syaraf menjadi lebih sempurna sehingga kemampuan berfikir menjadi lebih tinggi.
Pada remaja putri ada perasaan seolah-olah belum dapat menerima kenyataan bahwa
tanpa dibayangkan sebelumnya kini buah dadanya membesar. Pada remaja pria, pertumbuhan
lekum menyebabkan suara remaja itu menjadi parau untuk beberapa waktu dan akhirnya turun
satu oktaf.
1. faktor internal
b. kematangan
2. faktor eksternal
a. kesehatan
b. makanan
c. atimulasi lingkungan
Perbedaan faktor keturunan, kondisi kesehatan, gizi makanan, dan stimulasi lingkungan
menyebabkan perbedaan pertumbuhan fisik individu. Anak yang selalu sehat dengan makanan
yang bcukup mengandung gizi akan menunjukkan pertumbuhan fisik yang lebih cepat dari pada
anak yang sering sakit-sakitan dan kekurangan gizi.pertumbuhan fisik juga menunjukkan
perbedaan yang mencolok antara remaja putri dengan remaja putra.
Kebiasaan hidup sehat, bersih, dan olahraga secara teratur akan dapat membantu
menjaga kesehatan pertumbuhan tubuh. Namun, apabila ternyata masih terkena penyakit,
haruslah segera diupayakan agar lekas sembuh.
\ baik buruknya makanan yang dimakan oleh anak akan menentukan pula
kecepatan pertumbuhan fisik yang cepat. Jika makanan yang dimakan cukup
mengandung gizi, kebutuhan zat pembangun bisa terpenuhi sehingga pertumbuhan
menjadi lancar. Sebaliknya, jika kebutuhan zat pembangun tidak terpenuhi, pertumbuhan
fisik akan menjadi terhambat dan kurang lancar.
b. waktu istirahat
4. PERKEMBANGAN INTELEK
Perkembangan intelek sering juga dikenal didunia psikologi maupun pendidikan dengan
istilah perkembangan kognitif. Berbicara mengenai perkembangan intelek atau kognitif,sering
kali tidak dapat dipisahkan dari seorang pelopor psikologi kognitif yang bernama jean piaget.
A. Pengertian Intelek
Istilah intelek berasal dari bahasa inggris intellect yang menurut Champlin (1981)
diartikan sebagai:
1. tahap sensiri-motoris
Pada tahap ini anak dalam suatu masa pertumbuhan yang ditandai oleh
kecenderungan-kecenderungan sensori-motoris yang sangat jelas. Segala perbuatan
merupakan perwujudan dan proses pematangan aspek sensori-motoris tersebut.
2. tahap praoperasional
Pada tahap ini, anak tidak selalu ditentukan oleh pengamatan indrawi saja, tetapi
juga pada intuisi. Anak mampu menyimpan kata-kata serta menggunakannya terutama
yang berhubungan erat dengan kebutuhan mereka.
Pada tahap ini anak mulai menyesuaikan diri dengan realitas konkret dan sudah
mulai berkembang rasa ingin tahunya. Anak sudah dapat mengamati, menimbang,
mengevaluasi, dan menjelaskan pikiran-pikiran orang lain dalam cara-cara yang kurang
egosentris dan lebih objektif.
Pada tahap ini anak juga sudah mulai memahami hubungan fungsional karena
mereka sudah menguji coba suatu permasalahan.
Intelek menurut piaget merupakan pernyataan dari tingkah laku adaptif yang terarah
kepada kontak dengan lingkungan dan kepada penyusunan pemikiran
c. individu telah mengerti adanya hubungan sebab akibat dalam suatu peristiwa
1. faktor hereditas
2. faktor lingkungan
A. keluarga
B. sekolah
Manusia memiliki perbedaan satu sama lain dalam berbagai aspek, antara lain dalam
bakat, minat, kepribadian, keadaan jasmani, keadaan sosial dan juga inteligensinya. Perbedaan
itu akan tampak jika diamati dalam proses belajar mengajar didalam kelas.
2. pendidik menciptakan suasana diama peerta didik tidak terlalu dinilai orang lain
BAB III
KEUNGGULAN BUKU
Bab 2 Bab 2
Menjelaskan pengertian remaja dan Menjelaskan pengertian remaja dan
faktor perkembangan remaja secara faktor yang mempengaruhi
detail perkembangan remaja
Bab 3 Bab 3
Menjelaskan tentang pertumbuhan fisik Menjelaskan tentang perubahan fisik
secara detail remaja dan karakteristiknya
Dalam buku ini sangat rinci dijelaskan tentang remaja dan pertumbuhannya, dimana pembaca
pun akan mengerti tentang remaja karena sudah diberikan penjelasan. Jadi bagi mahasiswa yang
ingin mengerti tentang perkembangan psikologi remaja buku ini sangat sesuai untuk dibaca.
KELEMAHAN BUKU
Bab 1 Bab 1
Menjelaskan tentang individu sebagai Menjelaskan status kesehatan remaja
kesatuan berbagai karakteristik Bab 4
Bab 4 Menjelaskna tentang penggunaan dan
Menjelaskna tentang perkembangan penyalahgunaan narkoba pada remaja
intelek
Penggunaan bahasa dalam buku ini masih ada beberapa inti yang kurang sesuai dengan tingkat
intelektual peserta didik. Bahasa yang digunakan seharusnya dapat menjelaskan konsep atau
ilustrasi sampai contoh yang abstrak sesuai dengan tingkat intelektual peserta didik (yang secara
imajinatif dapat dibayangkan oleh peserta didik)
IMPLIKASI
A. Teori
Berdasarkan dari hasil critical book report tentang “ Psikologi Remaja” baik dari hasil buku
utama maupun buku pembanding, kita dapat mengerti penjelasan tentang psikologi remaja karen
didampingi oleh buku pendamping tentang psikologi perkembangan remaja.
B. Pemahaman Mahasiswa
Pemahaman saya sebagai mahasiswa dari hasil critical book report tentang “ Psikologi Remaja”
yaitu saya lebih mengerti dan paham tentang psikologi remaja, baik itu pertumbuhan fisik dan
karakteristiknya yang sudah dijelaskan dari bab utama dan bab pembanding.
C. Analisis Mahasiswa
Buku “ Psikologi Remaja” sangat sesuai bagi mahasiswa yang ingin lebih mengerti dalam
psikologi remaja atau perkembangan remaja. Buku “Psikologi Remaja” juga sesuai bagi
mahasiswa yang ingin mengetahui tentang remaja, psikologi remaja dan perkembangan remaja
lebih detai dan jelas.
A. KESIMPULAN
Buku yang dikritik memilki hubungan yang erat dengan buku pembanding namun buku utama
dengan judul psikologi remaja jauh lebih kuat dibandingkan dengan buku yang dikritik. Karena
buku utama lebih detail menjelaskan pengertian remaja dan psikologi remaja, sedangkan buku
pembanding tidak terlalu jelas dalam penjelasan tentang psikologi perkembangan remaja..
B. Saran
Berdasarkan critical book yang saya buat, mungkin ada tambahan-tambahan untuk mengisi
kekurangan-kekurangan dalam critical book ini. Saran dari semuanya akan saya kumpulkan
untuk memberi semangat dan acuan dalam penulisan critical book ini
Daftar Pustaka
Buku Utama
Ali mohammad, mohammad asrori. 2004. Psikologi remaja.Jakarta. PT bumi aksara
Buku Pembanding
Dariyo agoes. 2004. Psikologi perkembangan remaja. Jakarta. Ghalia Indonesia