Anda di halaman 1dari 21

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

TUGAS INDIVIDU
CRITICAL BOOK REVIEW

Dosen Pengampu : Prof.Dr. Abdul Munir.M,pd

DISUSUN OLEH :

WILLY OWEN NICHOLAS SIHOMBING

(6211121001)

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGHANTAR

Puji beserta syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa karna berkat rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report materi ajar “Perkembangan Peserta
Didik” Saya sangat berharap semoga tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai materi Perkembangan Peserta Didik dan kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan yang jauh dari
kata sempurna baik itu dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki tugas
kami ini dan sekaligus kami meminta maaf. Semoga tugas yang sederhana ini dapat di
pahami oleh siapapun yang membacanya dan sekiranya tugas ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun pembacanya.

Medan, 13 oktober 2021

penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR..........................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
BAB 1 : PENDAHULUAN.....................................................................................................
A. MANFAAT..............................................................................................................
B. TUJUAN..................................................................................................................
C. IDENTITAS BUKU....................................................................................................
BAB II : RINGKASAN ISI BUKU............................................................................................
BAB III : PEMBAHASAN......................................................................................................
A. KEUNGGULAN........................................................................................................
B. KELEMAHAN..........................................................................................................
BAB IV : PENUTUP.............................................................................................................
A. KESIMPULAN ………………………………………………………………………………………………....
B. PENUTUP ……………………………………………………………………………………………………....
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………………………………
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Manfaat dari Critical Book Review

Adapun manfaat yang diharapakan tercapai setelah mengkritik buku ini adalah :
1. Memahami dengan jelas materi yang terkandung di dalam buku ini
2. Dapat dijadikan sebagai salah satu bahan rujukan untuk karya serupa yang
lebih baik dan bermutu
3. Menambah ilmu pengetahuan tentang Filsafat Pendidikan

B. Tujuan Critical Book Review


Adapun tujuan dari Critical Book Report ini, yaitu:
1. Mengulas isi buku
2. Mencari dan mengetahui informasi yang terdapat dalam buku
3. Membandingkan isi buku utama,buku pembanding dan buku bahasa inggris.

C. Identitas buku yang direview


A. BUKU UTAMA
 Judul buku : Perkembangan Peserta Didik
 Pengarang : Syamsu Yusuf L.N dan Nani M. Sugandhi
 Penerbit : PT RajaGrafindo Persada
 Tahun terbit : 2018
 Kota terbit : Depok
 Jumlah halaman : 158 halaman
 Cover buku :
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

Perkembangan peserta didik merupakan bagian dari pengkajian dan penerapan


psikologoi perkembangan yang secara khusus mempelajari aspek – aspek perkembangan
yang berada pada usia sekolah dan sekolah menengah. Sebagai individu yang dalam proses
tumbuh dan berkembang maka diperlukan adanya bimbingan dan pengarahan yang
konsisten menuju kearah titik optimal sesuai kemampuan fitrahnya.

Di dunia pendidikan proses sosialisasi terdiri terdiri dari beberapa tahap, salah
satunya adalah tahap tugas perkembangan. Tugas perkembangan merupakan suatu tugas
yang muncul pada periode tertentu dalam suatu rentang kehidupan individu, yang apabila
tugas itu dapat berhasil dituuntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam
menuntaskan tugas berikutnya. Apabila gagal hal tersebut gagal, maka akan menyebabkan
ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan
masyarakat, dan kesulitan – kesulitan dalam menuntaskan tugas – tugas berikutnya. Oleh
karena itu kemampuan untuk menilai dan memahami lebih jauh tentang perkembangan
peserta didik menjadi syarat penting dalam suatu proses pengajaran.

Dengan diterbitkannya buku Perkembangan Peserta Didik ini, penulis berharap


semuga buku ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi pengembangan
wawasan pembaca, khususnya mahasiswa yang akan berjuang dalam bidang
pendidikan. Penulisnya tidak hanya mampu mendeskripsikan secara lugas dan mendalam
seputar karakteristik anak didik, tapi juga mampu menjelaskan secara detil berbagai metode
dan pendekatan pembelajaran yang cocok sesuai tingkat perkembangan psikologis masing-
masing anak didik tersebut.
BAB III

PEMBAHASAN

Hakikat Perkembangan

Perkembangan adalah suatu proses perubahan kuantitatif dan kualitatif individu


dalam rentang hidupnya, mulai dari masa konsepsi sampai  meninggal dunia. Ciri-ciri
perkembangan yaitu terjadi terjadinya perubahan ukuran dan proporsi, hilangnya tanda-
tanda lama, dan  munculnya tanda-tanda baru yang menunjukkan bahwa seseorang individu
telah mencapai usia remaja, prinsip-prinsip perkembangan yaitu perkembangan bersifat
never ending process, semua aspeknya saling mempengaruhi, perkembangan mengikuti
arah tertentu, terjadi  pada tempo belainan, setiap fase perkembangan menpunyia ciri khas
dan setiap individu yang normal akan mengalami tahapan atau fase perkembangan. Setiap
manusia mengalami perkembangan fisik maupun psikis, namun tidak semuanya memiliki
perjalanan hidup yang sesuai dengan rentang tahapan perkembangan.

Perkembangan juga dapat diartikan sebagai “Suatu proses perubahan dalam diri
individu atau organisme, baik fisik (jasmaniah) maupun psikis (jasmaniah) menuju tingkat
kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan
berkesinambungan.”

Yang dimaksud dengan sistematis, progresif, berkesinambungan adalah :

a.       Sistematis, artinya perubahan dalam perkembangan saling ketergantungan dan saling


mempengaruhi,

b.      Progresif, artinya perubahan yang bersifat maju, meluas, mendalam, meningkat baaik
secara kualitatif (fisik) dan kuantitatif (psikis),

c.       Berkesinambungan, artinya perubahan yang terjadi pada setiap individu terjadi secara
berurutan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa Perkembangan merupakan suatu pola perubahan secara
progresif organisme baik dalam struktur maupun fungsi(fisik atapun psikis) yang bersifat
kualitatif dan kuantitatif yang terjadi secara teratur dan berlangsung sejak masa konsepsi
sampai akhir hayat, berdasarkan pertumbuhan, kematangan, pengalaman, dan belajar.

Periode dan Tugas Perkembangan

Perkembangan berlangsung secara berurutan melalui periode atau masa tertentu.


Periode pertama yaitu anak (childhood), remaja (adolescence), dan dewasa (adulthood).

Diklasifikasikan lagi menjadi beberapa periode, yaitu periode sebelum kelahiran,


periode bayi, periode awal anak, periode pertengahan dan akhir anak, periode remaja dan
periode dewasa. Pada setiap individu yang pada setiap periodenya memiliki tingkatan.
Dalam setiap periode perkembangan mempunyai serangkaian tugas perkembangan yang
harus diselesaikan dengan baik oleh setiap individu agar perkembangan pada periode
selanjutnya dapat berjalan lancar. Dari mulai tugas perkembangan masa bayi hingga masa
dewa. Tentunya dengan upaya untuk memfasilitasi tugas-tugas tersebut.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perkembangan

Faktor tersebut dibagi menjadi dua yaitu faktor genetika dan faktor lingkungan.
Faktor genetika yang merupakan totalitas karakteristik yang diwariskan orang tua kepada
anak, atau segala potensi yang dimiliki individu sejak masa konsepsi sebagai pewarisan dari
orang tua melalui gen-gen. Sedangkan faktor lingkungan, lingkungan menjadi keseluruhan
dari fenomena alam/sosial yang memengaruhi atau dipengaruhi perkembangan individu.
Faktor lingkungan meliputi keluarga, sekolah, teman sebaya.

1. Faktor Genetika (HEREDITAS)

Hereditas merupakan “totalitas karakeristik individu yang diwariskan orang tua


kepada anak, atau segala potensi baik fisik maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa
konsepsi sebagai pewarisan dari pihak orang tua melalui gen-gen.

Pada masa konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma), seluruh bawaaan hereditas
individu dibentuk dari 23 kromosom (pasangan xx) dari ibu dan 23 kromosom (pasangan xy)
dari ayah. Dalam 46 kromosom tersebut terdapat beribu-ribu gen yang mengandung sifat-
sifat fisik dan psikis individu atau yang memnentukan potensi-potensi hereditasnya.
Masa dalam kandungan dipandang sebagai periode yang kritis dalam perkembangan
kepribadian individu, sebab tidak hanya sebagai saat pembentukan pola-pola kepribadian,
tetapi juga sebagai masa pembentukan kemampun-kemampuan yang menentukan jenis
penyesuaian individu terhadap kehidupan setelah kelahiran.

Pengaruh gen terhadap kepribadian, sebenarnya tidak secara langsung karena


dipengaruhi gen secara langsung adalah kualitas system syaraf, keseimbangan biokimia
tubuh, dan struktur tubuh.

2. Lingkungan sosial

Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan


memengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran dan anak
telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa kesulitan ketika
memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum
dimilikinya.

Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatan belajar.


Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan
keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa. Hubungan
antara anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau adik yang harmonis akan membantu
siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.

Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat


memengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan yang harmonis antara ketiganya
dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah. maka para pendidik,
orangtua, dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat yang dimiliki oleh anaknya
atau peserta didiknya, antara lain dengan mendukung, ikut mengembangkan, dan tidak
memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak sesuai dengan bakatnya.
Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini

Dengan memberikan karakteristik umum anak usia dini, perkembangan kognitif anak usia
dini, serta upaya untuk memfasilitasi perkembangan tersebut. Usia dini merupakan masa
perkembangan dan pertumbuhan yang sangat menentukan perkembangan pada tahap
selanjutnya. Sehingga diperlukan adanya pendidikan anak sejak usia dini agar kita dapat
memperbaiki prestasi dan meningkatkan produktivitas kerja di masa dewasa. Dengan
demikian sudah  seharusnya guru ataupun pendidik memfasilitasi perkembangan potensi
anak secara optimal.

Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama. Ada yang mengalami pertumbuhan
secara cepat, ada pula yang lambat. Pada masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan
pertambahan berat badan relatif seimbang. Perkembangan motorik anak terdiri dari dua,
ada yang kasar dan ada yang halus (John W. Santrock, Life Span Development.

Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun adalah melakukan gerakan
sederhana seperti berjingkrak, melompat, berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan
kebanggaan dan prestasi. Sedangkan usia 4 tahun, si anak tetap melakukan gerakan yang

sama, tetapi sudah berani mengambil resiko seperti jika si anak dapat naik tangga dengan
satu kaki lalu dapat turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktupada setiap
langkah.

Lalu, pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan mencoba untuk berlomba dengan
teman sebayanya atau orang tuanya.

Karakteristik Perkembangan Anak Usia Sekolah

Aspek perkembangan anak usia sekolah meliputi : perkembangan fisik motorik,


perkembangan intelektual, perkembangan bahasa, perkembangan emosi, perkembangan
sosial, perkembangan kesadaran keagamaan, perkembangan fisik (motorik). Kemudian
mengenai hubungan antara aspek-aspek tersebut dengan proses pembelajaran.

1. Perkembangan fisik-motorik :
a. Fase/usia sekolah dasar (7-12 th) ditandai gerak/aktivitas motorik yg lincah.
b. Usia yg ideal untuk belajar keterampilan.
c. Motorik halus: menulis, menggambar, mengetik, kerajinan, menjahit, origami,
dll.
2. Perkembanagan intelektual/kognitif :
a. Anak SD sudah  mereaksi rangsangan intelektual/ melaksanakan  tugas belajar yg
menuntut kemampuan kognitif (CALISTUNG).
b. Anak SD sudah mulai berpikir konkret dan rasional (AUD: berpikirnya masih
imajinatif/angan-angan saja/khayal)
c. Tanda-tanda anak SD berpikir konkret: mengelompokkan benda berdasar ciri yg
sama, menyusun/mengasosiasikan angka-angka bilangan, dan memecahkan
masalah sederhana.
3. Pengembangan intelektual siswa
a. Mengasah ketajaman pancaindra untuk menerima masukan dari luar
(information gathering).
b. Mengarahkan persepsi dan perhatian untuk menjaring informasi.
c. Mengevaluasi, melakukan penilaian (evaluation).

Karakteristik Perkembangan Remaja


1.  Perkembangan fisik

Masa remaja merupakan salah satu diantara dua masa rentang kehidupan
individu dimana terjadi pertumbuhan fisik yang sangat pesat. Masa pertama terjadi pada
fase prenatal dan bayi. Bagian-bagian tubuh tertentu pada tahun-tahun permulaan
kehidupan secara proporsional terlalu kecil, namun pada masa remaja proporsionalnya
menjadi terlalu besar, karena terlebih dahulu mencapai kematangan dari pada bagian-
bagian yang lain. Hal yang paling jelas terlihat pada hidung, kaki dan tangan. Pada masa
remaja akhir proporsi tubuh individu mencapai proporsi tubuh orang dewasa dalam
semua bagiannya.

Dalam perkembangan seksualitas remaja ,ditandai dengan dua ciri yaitu sebagai berikut:

a) Ciri-ciri seks primer


Pada remaja pria ditandai dengan sangat cepatnya pertumbuhan testis. Setelah
testis mulai tumbuh dan penis menjadi panjang ,pembuluh mani dan kelenjar
prostat semakin membesar. Matangnya organ-organ seks tersebut
,memungkinkan remaja pria (sekitar usia 14-15 tahun ) mengalami “mimpi
basah”. Pada remaja wanita kematangan organ seksualnya ditandai dengan
tumbuhnya rahim, vagina dan ovarium(indung telur). Ovarium menghasilkan
telur dan mengeluarkan hormon-hormon yang dikeluarkan untuk kehamilan
,menstruasi. Pada masa ini sekitar usia 11-15 tahun remaja wanita mengalami
menstruasi pertama.
b)  Ciri-ciri seks sekunder

Wanita     :Tumbuh rambut atau bulu disekitar kemaluan dan ketiak ,


bertambah besar buah dada , bertambah besarnya pinggul.

Pria           :Tumbuh rambut atau bulu disekitar kemaluan dan ketiak, terjadi
perubahan suara, tumbuh kumis , tumbuh jakun.

2. Perkembangan kognitif (intelektual)

Pada usia 12-20 tahun proses pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan. Pada
usia 16 tahun berat otak sudah menyamai orang dewasa. Pada masa remaja terjadi
reorganisasi lingkaran syaraf Lobe frontal yang berfungsi sebagai kegiatan kognitif
tingkat tinggi yaitu kemampuan merumuskan perencanaan strategis atau mengambil
keputusan. Lobe frontal ini berkembang sampai usia 20 tahun lebih dan sangat
berpengaruh pada kemampuan intelektual remaja,seperti halnya anak usia 12 tahun 
walaupun secara intelektual remaja tersebut berbakat namun belum bijaksana.

3. menyangkut interes, sikap, nilai maupun kepribadian. Pada masa ini juga remaja
Perkembangan Sosial

              Pada masa remaja berkembang “social cognition” yaitu kemampuan untuk


memahami orang lain. Remaja memahami orang lain sebagai individu yang unik ,baik
menyangkut sifat-sifat pribadi minat nilai-nilai maupun perasaannya. Pemahamannya ,
mendorong remaja untuk menjalin hubungan sosial yang lebih akrab dengan teman
sebaya, baik melalui persahabatan maupun percintaan. Dalam hubungan persahabatan ,
remaja memilih teman yang memiliki kualitas psikologisnya relative sama dengan
dirinya, baik cenderung mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan, hobby dan juga
keinginan orang lain.

Karakteristik Perkembangan Masa Dewasa

Secara umum, masa dewasa merupakan salah satu fase dalam rentang kehidupan
individu setelah masa remaja. Masa dewasa dibagi kedalam tiga periode yaitu masa dewasa
awal, masa dewasa madya, dan masa dewasa lanjut. Setiap periode perkembangan tersebut
mempunyai tugas-tugas dalam perkembangan yang dipengaruhi oleh banyak aspek seperti
perkembangan fisik, seksualitas, kognitif, karier, dan sosial emosional.

1. Masa Dewasa Awal (Early Adulthood = 18/20 tahun – 40 tahun)

Secara biologis merupakan masa puncak perumbuhan fisik yang prima dan usia
tersehat dari populasi manusia secara keseluruhan (healthiest people in population) karena
didukung oleh kebiasaan-kebiasaan positif (pola hidup sehat).

Secara psikologis, cukup banyak yang kurang mampu mencapai kematangan akibat
banyaknya masalah dihadapi dan tidak mampu diatasi baik sebelum maupun setelah
menikah, misalnya: mencari pekerjaan, jodoh, belum siap menikah, masalah anak,
keharmonisan keluarga, dll.

Tugas-tugas perkembangan (development task) pada usia ini meliputi : pengamalan


ajaran agama, memasuki dunia kerja, memilih pasangan hidup, memasuki pernikahan,
belajar hidup berkeluarga, merawat dan mendidik anak, mengelola rumah tanggga,
memperoleh karier yang baik, berperan dalam masyarakat, mencari kelompok sosial yang
menyenangkan.

2. Masa Dewasa Madya/Setengah Baya (Midle Age = 40 – 60 tahun).

Aspek fisik sudah mulai agak melemah, termasuk fungsi-fungsi alat indra, dan
mengalami sakit dengan penyakit tertentu yang belum pernah dialami (rematik, asam urat,
dll).

Tugas-tugas perkembangan meliputi : memantapkan pengamalan ajaran agama,


mencapai tanggung jawab sosial sebagai warga negara, membantu anak remaja belajar
dewasa, menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan pada aspek fisik, mencapai
dan mempertahankan prestasi karier, memantapkan peran-perannya sebagai orang dewasa.

3. Masa Dewasa Lanjut / Masa Tua (Old Age = 60 –  Mati).

Ditandai dengan semakin melemahnya kemampuan fisik dan psikis (pendengaran,


penglihatan, daya ingat, cara berpikir dan interaksi sosial).

Tugas-tugas perkembangan meliputi : Lebih memantapkan diri dalam pengamalan ajaran-


ajaran agama. Mampu menyesuaikan diri dengan : menurunnya kemampuan fisik dan
kesehatan, masa pensiun, berkurangnya penghasilan dan kematian pasangan hidup.
Membentuk hubungan dengan orang seusia dan memantapkan hubungan dengan anggota
Keluarga.
Peranan Guru dalam Memfasilitasi Perkembangan Peserta Didik
Guru merupakan pelaku utama dalam implementasi program pendidikan di sekolah.
Sehingga guru dituntut untuk memiliki pemahaman dan kemampuan secara komprehensif
tentang kompetensinya sebagai pendidik. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang
guru adalah kinerja, yaitu seperangkat perilaku guru yang terkait dengan gaya mengajar,
kemampuan berinteraksi dengan siswa, dan karakteristik pribadinya yang ditampilkan pada
waktu melaksanakan tugas profesionalnya sebagai pendidik.

Peran utama seorang guru adalah menyampaikan ilmu pengetahuan sebagai warisan
kebudayaan masa lalu yang dianggap berguna sehingga harus dilestarikan. Guru mempunyai
peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran, bagaimana pun hebatnya teknologi,
peran guru akan tetap diperlukan. Teknologi yang konon bisa memudahkan manusia
mencari, mendapatkan informasi, dan pengetahuan, tidak mungkin dapat mengganti peran
seorang guru. Ada beberapa peran guru dalam proses pembelajaran, antara lain :

1. Guru sebagai Demonstrator

Dengan peranannya sebagai demonstrator atau pengajar, guru hendaknya


senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta
senantiasa mengembangkan dan meningkatkan kemampuannya. Dengan terus belajar,
diharapkan akan tercipta siswa yang unggul. Menurut The Liang Gie, yang dikutip oleh
Sunardi Nur dan Sri Wahyuningsih “ karakteristik siswa yang unggul ada tiga, yaitu gairah
belajar yang mantap, semangat maju yang menyala dalam menuntut ilmu dan kerajinan
mengusahakan studi sepanjang waktu”.

            Sedangkan menurut Wina Sanjaya, yang dimaksud dengan peran guru sebagai
demonstrator adalah peran untuk mempertunjukkan kepada siswa segala sesuatu yang
dapat membuat siswa lebih mengerti dan memahami setiap pesan yang disampaikan.
Ada dua konteks guru sebagai demonstrator, yaitu :

- Sebagai demonstrator guru harus menunjukkan sikap-sikap terpuji. Dalam setiap


kehidupan, guru merupakan sosok yang ideal bagi setiap siswa. Biasanya apa yang
dilakukan guru akan menjadi acuan bagi siswa. Dengan demikian, berarti dalam
konteks ini guru berperan sebagai model dan teladan bagi setiap siswa.
- Sebagai demonstrator guru harus dapat menunjukkan bagaimana caranya agar setiap
materi pelajaran bias lebih dipahami dan dihayati oleh setiap siswa. Oleh karena itu,
sebagai demonstrator erat kaitannya dengan perencanaan strategi pembelajaran yang
lebih efektir.
2. Guru sebagai pengelola kelas

Tujuan pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas untuk
bermacam-macam kegiatan belajar dan mengajar agar mencapai hasil belajar yang
baik. Sebagai pengelola, guru berperan dalam menciptakan iklim belajar yang
memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman. Melalui pengelolaan kelas yang baik
guru dapat menjaga kelas agar tetap kondusif untuk terjadinya proses belajar siswa.

3. Guru sebagai Fasilitator

Sebagai fasilitator, guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman


yang cukup tentang media pendidikan, karena media pendidikan merupakan alat
komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. Sebagai mediator,
guru menjadi perantara hubungan antar manusia. Dalam konteks kepentingan ini, guru
harus terampil mempergunakan pengetahuan tentang bagaimana orang berinteraksi
dan berkomunikasi.
4. Guru sebagai Evaluator         

Fungsi ini dimaksudkan agar guru mengetahui apakah tujuan yang telah
dirumuskan telah tercapai atau belum, dan apakah materi yang sudah diajarkan sudah
cukup tepat. Dengan melakukan penilaian guru akan dapat mengetahui keberhasilan
pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran serta keefektifan metode
mengajar. Dalam peran ini, guru menyimpulkan data atau informasi tentang keberhasilan
pembelajaran yang telah dilakukan. Terdapat dua fungsi dalam memerankan perannya
sebagai evaluator, yaitu :

-  Untuk menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah


ditentukan atau menentukan keberhasilan siswa dalam menyerap materi kurikulum.
-  Untuk menentukan keberhasilan guru dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang
telah dirancang dan diprogramkan.

5. Guru sebagai Motivator

Dalam proses pembelajaran. motivasi merupakan salah satu aspek dinamis yang
sangat penting. Sering terjadi siswa yang kurang berprestasi bukan disebabkan
kemampuannya yang kurang, tetapi dikarenakan tidak adanya motivasi untuk belajar.
Dengan demikian, siswa yang berprestasi rendah belum tentu disebabkan oleh
kemampuannya yang rendah pula, tetapi mungkin disebabkan tidak ada dorongan
motivasi dalam dirinya. Oleh sebab itu, guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi
belajar siswa, karena pada hakikatnya aktivitas belajar adalah aktivitas yang berhubungan
dengan keadaan mental seseorang. Dengan demikian apabila peserta didik belum siap
(secara mental) menerima pelajaran yang akan disampaikan, maka dapat dipastikan
bahwa pembelajaran yang dilaksanakan tersebut akan berjalan dengan sia-sia dan tanpa
makna.
A. Keunggulan
1. Kelebihan buku ini terdapat dalam susunan atau skema penulisan yang
teratur dan saling berhubungan, bahasa yang digunakan tidak berbelit-belit.
2. Dengan menggunakan bahasa resmi yang mudah dipahami oleh pembaca.
3. Buku ini cukup lengkap dalam membahas masalah perkembangan peserta
didik.
4. Sampul depan atau cover buku ini juga terlihat menarik dengan gambar
pensil warna yang tertata indah.
5. Cukup memenuhi kebutuhan pembaca untuk mengetahui perihal psikologi
perkembangan peserta didik.
6. Buku ini mengandung sebuah pembelajaran yang berguna bagi para pendidik
(guru), calon guru, mahasiswa, orang tua, atau semua pihak yang terkait
dengan pendidikan dalam memahami peserta didik.

B. Kelemahan
Pada dasarnya, buku ini hampir tidak ada kekurangan. Hal ini disebabkan karena
penulis dengan cerdas dan teliti memaparkan deskripsi mengenai hal-hal yang
berkenaan dengan perkembangan peserta didik. Buku ini dinilai cukup untuk
mengetahui perihal perkembangan peserta didik.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa:

1. Perkembangan adalah proses perubahan individu yang bersifat dinamis kearah


kesempurnaan secara terus – menerus sejak lahir hingga akhir hayat.

2. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku dan pikiran suatu individu yang
disebabkan oleh pengalaman.

3. Peserta didik adalah semua komponen mayarakat yang belajar dan mengembangkan


diri melalui prosedur-prosedur, baik prosedur formal maupun nonformal.

B. Penutup

Terima kasih yang sudah membaca dan memahami CBR ini. Mohon maaf atas segala
kekurangan. Saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun Semoga
bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan.
DAFTAR PUSAKA

Syamsu Yusuf L.N Nani M. Sugandhi. 2018. Perkembangan Peserta Didik. Depok: Raja
Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai