REVIEW
MK.
KEPEMIMPINAN
NILAI
NIM : 1203351030
SEPTEMBER 2020
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
CBR mata kuliah Kepemimpinan dengan tepat waktu .
Adapun tujuan dari makalah ini untuk memenuhi salah satu ketentuan dari 6 tugas
pokok yang wajib pada setiap mata kuliah salah satunya mata kuliah Kepemimpinan
Tugas ini dibuat dengan usaha yang maksimal dari fikiran dan tenaga saya agar
saya mampu menyelesaikannya dengan sebaik mungkin.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dari tugas yang saya buat ini mungkin
dari segi bahasa,cara penulisan dan hal-hal lain yang kurang dari tugas ini
Saya harap bu dosen dapat mengkritik sesuatu yang kurang dari tugas saya sebagai
saran yang baik kedepannya bagi saya dan saya harap sesuai dengan ketentuan
dalam pembuatan tugas ini.
Saya ucapkan TerimaKasih yang sebesar besarnya kepada Bapak Miswanto M.Pd.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………...…………..i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………….…………ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………....................……………1
1.2 Tujuan………………………………………………………………………………………………………1
1.3 Manfaat……………………………………………………………………………………….……………1
1.4 Identitas Buku……………………………………………………………………………..……………2
BAB II ISI BUKU…………………………………………………………………………………...…………..3
2.1 Ringkasan Buku Utama……………………………………………………………….……………...3
BAB III PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………35
3.1 Pembahasan Isi Buku………………………………………………………………………………35
3.2 Kelebihan Buku………………………………………………………………………………………..36
3.3 Kekurangan Buku…………………………………………………………………………………….44
BAB IV PENUTUP………………………………………………………………...................................45
4.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………..45
4.2 Saran………………………………………………………………………………………………………
45
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………..46
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Critical Book Review ini adalah berisi tentang kesimpulan dari perbandingan yang
saya lakukan pada buku Kepemimpinan dan saya mengikut sertakan ringkasan dari
buku tersebut dari bab per bab.
Keterampilan membuat CBR dapat menguji kemampuan saya dalam meringkas
dan menganalisi sebuah buku serta membandingkan buku yang dianalisis dengan
buku yang lain, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang
dianalisis
Seringkali bingung memilih buku referensi untuk baca dan pahami, terkadang
hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum memuaskan
misalnya dari segi analisis bahasa dan pembahasan, oleh karena itu saya membuat
CBR Kepemimpinan ini untuk mempermudah dalam memilih buku referensi
terkhusus pada pokok bahasa tentang kepemimpinan
B. Tujuan
Mengkritisi atau membandingkan sebuah buku tentang kepemimpinan serta
membandingkan dengan dua buku yang berbeda dengan topik yang sama. Yang
dibandingkan dalam buku tersebut yaitu kelengkapan pembahasannya, keterkaitan
antar babnya, dan kelemahan dan kelebihan pada buku-buku yang dianalisis.
C. Manfaat
Menambah wawasan pengetahuan tentang pengertian kepemimpinan, ciri-ciri
kepemimpinan, teori-teori kepemimpinan dan lainnya. Mempermudah pembaca
mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah di lengkapi dengan ringkasan buku ,
pembahasan isi buku, serta kekurangan dan kelebihan buku tersebut..Melatih
merumuskan serta mengambil kesimpulan-kesimpulan atas buku-buku yang
dianalisis tersebut.
D. Identitas Buku
Buku Utama
Buku Pembanding
Bab II
Peran Variasi peran yang dimainkan secara konsisten oleh individu kelompok
dapat memberika hasil yang baik, meskipun terkadang, terdapat pula konlik dan
pengalaman selain perintah dari pemberi peran.4) NormaPerilaku yang diterima
dengan baik semua anggota kelompok tersebut. Setiap kelompok memiliki standar
perilaku yang berbeda-beda.5) StatusKedudukan atau jabatan yang diberikan orang
lain kepada anggota kelompok secara sosial. Status ini berdampak pada kekuatan
perilaku dan tekanan dalam kelompok.6) KomposisiUntuk menyelesaikan suatu
kegiatan, kelompok yang terdiri dari beraneka ragam keterampilan dan pengetahuan
akan lebih efektif dibanding kelompok yang anggotanya homogen.d. Proses
kelompokKontribusi anggota kelompok pada proses pengerjaan tugas kelompok
tidak terlihat jelas yang disebabkan oleh kurangnya usaha beberapa anggota sehingga
hasil pekerjaan tidak maksimal. Namun, ada pula anggota yang memberikan lebih
besar output dibandingkan input.e. Tugas-tugas kelompokTugas-tugas kelompok
yang mempunyai tingkat ketidakjelasan yang besar ingin lebih banyak informasi,
tergantung pada: Syamsu Q.Badu Novianty Djafri& 251) Pengambilan keputusan
kelompokPengambilan keputusan secara kelompok akan lebih baik dibandingkan
keputusan yang diambil oleh satu orang.
Dukungan dan keputusan yang diambil oleh kelompok. Kekurangan:
menghabiskan waktu, tekanan untuk sesuai, dominasi oleh anggota-anggota tertentu,
tanggung jawab yang sama.2) Teknik pengambilan keputusan Teknik pengambilan
keputusan kelompok terdiri atas interaksi, saran, teknik kelompok nominal teknik
delphi, pertemuan elektronik.f. Kinerja dan kepuasanTerdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi kinerja: persepsi peran, norma, status, ukuran kelompok, susunan
demograis, tugas kelompok dan kekohesifan. Keputusan yang diambil oleh individu
kelompok dipengaruhi oleh persepsi, peran kinerja antara pimpinan dan bawahan.g.
Teori psikologiThe Collaborative Classroom. Kerjasama dilaksanakan oleh lebih dari
satu orang dalam mencapai suatu tujuan. Terdapat dua komponen yaitu kerjasama
dan saling ketergantungan yang positif. Semua anggota kelompok harus melihat
dirinya sebagai bagian dari kelompok tersebut yang didasarkan pada kepercayaan,
sehingga akan terciptalah kekompakan dalam kelompok.
Bab III
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
Setiap manusia mempunyai sebuah tujuan, tetapi keterbatasan yang dimiliki menjadi
faktor penyebab terbentuknya suatu organisasi. Organisasi inilah yang
mengumpulkan mereka untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan yang ditetapkan
bersama.Organisasi harus mempunyai seorang pemimpin untuk membantu mereka
menjalankan semua komponen dalam organisasi tersebut. Meskipun demikian,
seorang pimpinan tidak semata-mata dipilih dan ditentukan. Terdapat persyaratan-
persyaratan yang harus dipenuhi, serta kemampuan berpikir dan bertindak yang
tentu harus dipertimbangkan.Setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang
berbeda antara satu dan lainnya.
Cara pandang mengenai isu-isu tertentu menjadi kapasitas kepemimpinan
individu. Tidak bisa dipungkiri bahwa menjadi seorang pemimpin harus bertanggung
jawab dan memiliki peran yang berat dan berpengaruh. Akan tetapi, setiap hal dapat
diatasi jika ia menggunakan taktik dan strategi yang sesuai dengan
keadaannya.Kepemimpinan atau dalam bahasa Inggris disebut dengan leadership
memiliki arti luas meliputi “ilmu tentang kepemimpinan, teknik kepemimpinan, seni
memimpin, ciri kepemimpinan, serta sejarah kepemimpinan” (Tikno Lensuie).
Kepemimpinan mengacu pada seseorang yang memimpin sebuah organisasi atau
lembaga, dan bukan sekedar memimpin upacara bendera, paduan suara dan
sejenisnya (memimpin sesaat).
Pentingnya Kepemimpinan dalam Sebuah OrganisasiManajemen yang baik
oleh manajer yang berpengalaman dapat mensukseskan sebuah bisnis. Namun,
keterampilan manajemen dasar tidak cukup untuk mencapai kesuksesan di dunia
yang penuh dengan persaingan ini. Dibutuhkan keterampilan kepemimpinan
(leadership skill) yang baik dan efektif untuk menciptakan, mendorong dan
mempromosikan budaya yang kuat dalam perusahaan sampai meraih keberhasilan.
Manajer biasanya dipahami sebagai pemimpin yang pada kenyataannya tidak semua
manajer bisa menjadi pemimpin, meskipun seorang pemimpin merupakan manajer.
Oleh karenannya, keterampilan kepemimpinan sangat penting untuk meningkatkan
eisiensi dan mencapai tujuan organisasi.
Pemimpin adalah orang yang mampu menggerakkan pengikutnya yang
mana ia tidak bekerja sendiri, namun membutuhkan komponen-komponen lain
dalam kepemimpinan: Pemimpin, yaitu orang yang mampu menggerakkan pengikut
untuk mencapai tujuan organisasi. Pemimpin harus mempunyai visi, spirit, karakter,
integritas, dan kapabilitas yang tinggi.Kemampuan menggerakkan, yaitu bagaimana
pemimpin menggerakkan pengikutnya untuk mencapai tujuan organisasi Pengikut,
yaitu orang-orang yang berada di bawah otoritas atau jabatan seorang pemimpin.
Tujuan yang baik, yaitu apa yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut. Organisasi,
yaitu wadah atau tempat kepemimpinan berada.
2. Mendorong (memotivasi) bawahan untuk dapat bekerja dengan giat dan teku
Bab IV
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Bab V
BUDAYA ORGANISASI
Nilai-nilai budaya dan budaya nasional (societal values and national culture).
Keyakinan dan nilai-nilai yang dominan dari masyarakat luas (contohnya kebebasan
individu, kolektivisme, kesopansantunan, dan kebersihan). 3. Unsur-unsur tertentu
dari organisasi (organization specifis elements). Organisasi selalu aktif melakukan
interaksi dengan lingkungan sekitar sehingga masalah yang berasal dari dalam
maupun luar organisasi dapat terselesaikan dengan baik. Upaya penyelesaian
tersebut merupakan perwujudan dari berbagai nilai dan keyakinan. Di samping itu,
kesuksesan suatu organisasi dalam mengatasi masalah merupakan dasar
berkembangnya budaya organisasi. Contohnya, saat mengalami masalah terhadap
biaya produksi dan pemasaran yang tinggi, suatu organisasi akan mencari jalan
keluar dengan melakukan penghematan di segala aspek jika memungkinkan. Bila
usaha ini berhasil, kedua anggaran ini dapat ditekan sehingga penghematan menjadi
poin utama dalam perusahaan tersebut.
Bab VI
KEEFEKTIFAN ORGANISASI
Bab VII
BAB II
PENGERTIAN MANAJEMEN
Manajemen dalam bahasa inggris berarti mengelola atau mengatur. Dalam
Fattah (2006: 1), manajemen diartikan sebagai ilmu, kiat, dan profesi. Manajemen
sebagai ilmu merupakan bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha
memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama. Manajemen sebagai kiat
seperti pernyataan Follet merupakan hal yang dapat mencapai sasaran melalui cara-
cara dengan mengatur orang lain dalam menjalankan tugas. Manajemen sebagai
profesi menjelaskan adanya landasan keahlian khusus untuk mencapai suatu prestasi
manajer dan para profesional dengan dituntun oleh sebuah kode etik.
Manajemen merupakan suatu sistem yang setiap komponennya menampilkan
sesuatu untuk memenuhi kebutuhan. Manajemen sebagai sistem memiliki fungsi-
fungsi pokok yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controlling).
Menurut Hikmat (2009: 11) Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif, yang didukung oleh sumber-
sumber lainnya dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan
orang yang memimpin organisasi disebut manager.
Menurut Hasibuan manajmen adalah Ilmu dan seni mengatur pemanfaatan
SDM dan sumber lainya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan
tertentu Manajemen menurut Fayol adalah kegiatan untuk Memprediksi,
merencanakan, mengkordinasikan,dan mengendalikan
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan
bahwakepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan
atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok,
memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh
kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
BAB III
PERBEDAAN ANTARA KEPIMPINANAN DAN MANAJEMEN
Seorang ulama dapat diikuti orang lain dan memiliki pengaruh yang besar
terhadap orang-orang di daerahnya, tidak harus terlebih dahulu diikat oleh aturan-
aturan atau ketentuan-ketentuan organisasi yang sering dinamakan birokrasi.
Konkretnya seorang kiai atau ulama, dengan pengaruhnya yang besar, mampu
mempengaruhi tingkah laku seorang Bupati Daerah, di dalam memimpin daerahnya,
sehingga tidak harus pegawai itu menjadi pegawai di Kabupaten.
Dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan tidak harus
terjadi dalam suatu organisasi tertentu. Apabila kepemimpinan dibatasi oleh tata
krama birokrasi atau dikaitkan dalam suatu organisasi tertentu, maka dinamakan
manajemen.
Dari penjelasan di atas, maka dapat saja terjadi seorang manajer berperilaku
sebagai seorang pemimpin, asalkan dia mampu mempengaruhi perilaku orang-orang
lain untuk mencapai tujuan tertentu. Tetapi seorang pemimpin belum tentu
menyandang manajer untuk mempengaruhi perilaku orang lain. Dengan kata lain,
seorang leader atau pemimpin belum tentu seorang manajer, tetapi seorang manajer
bisa berperilaku sebagai seorang leader atau pemimpin.
BAB IV
4 KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN
Manajemen adalah bagian integral dari kepemimpinan. Sesungguhnya,
dapatlah dikatakan bahwa manajemen tidak bisa dipisahkan dari kepemimpinan, dan
sebaliknya. Dalam kaitan ini, berbicara tentang manajemen berarti berbicara tentang
kepemimpinan, karena pada saat pemimpin melaksanakan upaya memimpin, ia
memanejemeni. Uraian kali ini akan membahas pokok tentang hubungan
kepemimpinan dengan manajemen, sebagai upaya untuk menegaskan mekanisme
integral dari kepemimpinan dan manajemen seperti yang telah tekankan di atas.
Dalam upaya memperjelas mekanisme keterhubungan dimaksud, di sini kami akan
diulas tujuh hal penting seputar hubungan manajemen dan kepemimpinan, yaitu
antara lain: (1) Tempat manajemen dalam kepemimpinan; (2) Pemimpin dan
manajemen; (3) Manajer dan manajemen; (4) Administrator dan manajemen dalam
kepemimpinan; (5) Bawahan dan manajemen; (6) Manajemen dalam organisasi; dan
(7) Manajemen dan upaya memimpin
1. Tempat Manajemen Dalam Kepemimpinan
Manajemen seperti telah disinggung sebelumnya adalah fungsi umum
kepemimpinan. Sebagai fungsi umum, manajemen menjelaskan mengenai aspek
substansial dan praksis kepemimpinan, yang berhubungan dengan pelaksanaan
kepemimpinan secara nyata atau aktual. Dalam kaitan ini, manajemen dapat disebut
sebagai seni kepemimpinan. Sebagai seni kepemimpinan, ada tujuh aspek dalam
manajemen yang berhubungan langsung dengan kepemimpinan secara praksis, yaitu
antara lain:
a) Manajemen adalah seni bekerja sama
b) Manajemen adalah seni pemenuhan kebutuhan
c) Manajemen adalah seni penggalangan
d) Manajemen adalah seni mempengaruhi
e) Manajemen adalah seni menyampaikan perintah atau komunikasi
f) Manajemen adalah seni membuat masa depan organisasi
g) Manajemen adalah seni mendayagunakan sumber-sumber
Menegaskan hubungan kepemimpinan dan manajemen ini, dapatlah dikatakan
bahwa kepemimpinan dalam kaitan ini mewadahkan manajemen, dan manajemen
adalah pembuktian bagi aktualisasi pelaksanaan kepemimpinan, atau praksis
kepemimpinan dari tujuh aspek seperti yang telah disinggung di atas. Dengan ini
dapatlah dikatakan bahwa manajemen membutikan bahwa kepemimpinan sedang
terlaksana, karena kepemimpinan hanya berjalan dengan adanya pelaksanaan
manajemen.
BAB V
Pemimpin Dan Manajemen
Hubungan pemimpin dan manajemen dapat dilihat dari dua sudut pandang. Pertama,
Dari perspektif posisi tugas, seorang pemimpin puncak (top leader) dapat disebut
sebagai manajer puncak, atau manajer eksekutif (executive manager). Penyebutan
seperti ini menjelaskan tentang peran pemimpin sebagai seorang manajer puncak,
yang tidak berarti bahwa pemimpin ada pada posisi manajerial. Kedua, Dari
perspektif hubungan pelaksanaan kepemimpinan, telah dikatakan bahwa pemimpin
tatkala melaksanakan upaya memimpin sesungguhnya ia sedang melaksanakan
tindakan memanejemeni. Dalam perspektif kepemimpinan ini tatkala pemimpin
memanajemeni, ia sedang melaksanakan “seni bekerja sama, seni pemenuhan
kebutuhan, seni merangkum, seni mempengaruhi, seni memerintah, seni membuat
peta keinginan masa depan organisasi, dan seni menggunakan sumber-sumber” yang
dibuktikan dengan melaksanakan upaya memimpin (actuating). Upaya memimpin ini
adalah bukti adanya kepemimpinan yang sedang telaksana.
Manajer Dan Manajemen
Manajer dalam hubungan dengan menajemen menjelaskan tentang substansi
tugas yang ada padanya. Pada satu sisi, manajer ada pada posisi tugas pelaksana
kepemimpinan dengan membantu pemimpin memimpin pekerjaan yang bersifat
departemenal. Di sini manajer adalah kepala atau pemimpin suatu departemen atau
unit kerja dalam suatu organisasi. Pada sisi yang bersifat lebih substansial,
manajemen adalah tugas seorang manajer yang berhubungan dengan pelaksanaan
tugas kepemimpinan pada aras manajerial. Tentu tatkala melaksanakan tugasnya,
manajer memanejemeni, tetapi perbedaannya, ialah bahwa ia memanejemeni
tugasnya atas nama pemimpin yang mendelegasikan tugas manajerial kepadanya.
4. Administrator Dan Manajemen Dalam Kepemimpinan.
Administrator yang telah dijelaskan sebagai pelaksana tugas-tugas khusus
kepemimpinan adalah ujung tombak dari tugas manajemen. Sebagai ujung tombak
kepemimpinan, administrator adalah pelaksana tugas kepemimpinan pada aras
operasional. Dalam hubungan penyebutan posisi tugas dan peran administrator, hal
ini tergantung pada besar kecilnya organisasi dimana kepemimpinan dijalankan.
Apabila organisasinya besar, administrator dapat disebut sebagai manajer lapangan,
dan sebaliknya bila organisasinya kecil, administrator dapat menjadi pelaksana tugas
langsung, baik sebagai sekretaris atau tugas lapangan yang lainnya.
5. Bawahan Dan Manajemen.
Bawahan dan para bawahan adalah pelaksana tugas yang ditempatkan pada unit
kerja yang dipimpin oleh seorang administrator atau manajer tugas yang menyentuh
pekerjaan secara langsung di lapangan. Dalam hubungan dengan manajemen, para
bawahan akan selalu ditempatkan pada suatu unit tugas,yang menyetuh pekerjaan
secara langsung. Sifat pekerjaan langsung ini dapat berupa tugas dasar, tugas utama
mau pun tugas pendukung.
6. Manajemen Dalam Organisasi.
Dalam hubungan dengan organisasi, manajemen adalah istilah yang sering
identik atau idiom dengan kepemimpinan. Misalnya tatkala orang menyebut
manajemen sewaktu menjelaskan kata “manajemen dari organisasi ini atau itu”
sesungguhnya ia menunjuk kepada kepemimpinan dari organisasi atau pun sistem
kepemimpinan dalam suatu organisasi.
7. Manajemen Dalam Upaya Memimpin.
Pemimpin dalam menerapkan manajemen menyentuh upaya memimpin seperti
yang telah disinggung di atas. Dengan demikian, hubungan pemimpin dalam
memanejemeni kepemimpinan akan sangat terlihat dalam upaya memimpin yang
menyentuh bidang berikut:
a) Pemimpin memastikan bahwa ia mengkoordinir kepemimpinan dengan
menggerakkan unsur SDM dan mengelola semua sumber menggerakkan semua
kompenen untuk terlibat dalam kerja secara sinergis dan simultan.
BAB VI
FUNGSI – FUNGSI KEPEMIMPINAN
Fungsi – fungsi kepemimpinan bagi seorang manajer adalah sebagai berikut :
1. Fungsi Perencanaan
Seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi
dan bagi diri sendiri selaku penanggung jawab tercapainya tujuan organisasi. Manfaat
– manfaat tersebut antara lain :
a) Perencanaan merupakan hasil pemikiran dan analisa situasi dalam pekerjaanuntuk
memutuskan apa yang akan dilakukan.
b) Perencanaan berarti pemikiran jauh ke depan disertai keputusan – keputusan yang
berdasarkan atas fakta – fakta yang diketahui
c) Perencanaan berarti proyeksi atau penempatan diri ke situasi pekerjaan yang akan
dilakukan dan tujuan atau target yang akan dicapai.
BAB VII
TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN
Otokratis, pemimpin yang demikian bekerja kerang, sungguh-sungguh, teliti
dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan yang berlaku dengan ketat dan instruksi-
instruksinya harus ditaati.
Demokratis, pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian
dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung
jawab tentang pelaksanaan tujuannya. Agar setiap anggota turut serta dalam setiap
kegiatan-kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan dan penilaian. Setiap
anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usaha pencapaian tujuan
yang diinginkan.
Laissezfaire, pemimpin yang bertipe demikian, segera setelah tujuan
diterangkan pada bawahannya, untuk menyerahkan sepenuhnya pada para
bawahannya untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya. Ia hanya akan menerima laporan-laporan hasilnya dengan tidak terlampau
turut campur tangan atau tidak terlalu mau ambil inisiatif, semua pekerjaan itu
tergantung pada inisiatif dan prakarsa dari para bawahannya, sehingga dengan
demikian dianggap cukup dapat memberikan kesempatan pada para bawahannya
bekerja bebas tanpa kekangan.
Berdasarkan dari pendapat tersebut di atas, bahwa pada kenyataannya tipe
kepemimpinan yang otokratis, demokratis, dan laissezfaire, banyak diterapkan oleh
para pemimpinnya di dalam berbagai macama organisasi, yang salah satunya adalah
dalam bidang pendidikan. Dengan melihat hal tersebut, maka pemimpin di bidang
pendidikan diharapkan memiliki tipe kepemimpinan yang sesuai dengan harapan
atau tujuan, baik itu harapan dari bawahan, atau dari atasan yang lebih tinggi,
posisinya, yang pada akhirnya gaya atau tipe kepemimpinan yang dipakai oleh para
pemimpin, terutama dalam bidang pendidikan benar-benar mencerminkan sebagai
seorang pemimpinan yang profesional.
BAB VIII
SYARAT-SYARAT PEMIMPIN YANG BAIK
PEMBAHASAN
Bab I
Pada Bab I buku utama membahas tentang KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN &
ORGANISASI yang sudah melakukan penelitian, pada bab I juga menjelaskan tentang
Saling percaya, menghargai dan menghormati setiap tindakan yang dilakukan oleh
pimpinan maupun pegawai. Dari paparan criteria diatas penulis ingin coba
membahas, bagaimana bentuk aplikatif yang dilakukan oleh kepala madrasah dalam
upaya menerapkan kepemimpinan demokratis. . Selalu menerima saran dan
tanggapan dari bawahan saat rapat dan formum lainnya.
Sehingga bawahan merasa dihargai dan ditanggapi dalam penyampaian gagasan dan
masukan kepada pemimpin. Dan yang paling besar efek yang dirasakan pada sikap ini
adalah terjalin sifat saling menghargai dari semua komponen.Pada Bab ini juga
menjelaskan bahwa lebih dominan pada gaya kempemimpinan demokratis ini
ditandai dengan adanya kriteria sebagai berikut: 1. Wewenang pemimpin tidak
mutlak2. Pimpinan bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan3.
Keputusan dan kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan4. Interaksi
aktif antara pimpinan dan pegawai serta antar pegawai itu sendiri. 5. Supervisi sikap
dan aktivitas para pegawai dilaksanakan sesuai dengan aturan.6. Prakarsa dapat
datang dari pimpinan maupun bawahan Pada buku pembanding pada Bab I hanya
ada pendahuluan.
Pembahasan Bab II
Pada buku utama membahas PERILAKU INDIVIDU, PERILAKU KELOMPOK DAN
PERILAKU ORGANISASI Perilaku manusia merupakan sebuah fungsi dari hubungan
antara manusia dengan lingkungan sekitarnya. Seseorang membawa rangkaian dalam
organisasi meliputi kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan kebutuhan dan
pengalaman masa lalu. Sementara itu, karakteristik manusia akan masuk ke dalam
lingkungan kerja yang baru yaitu organisasi atau lembaga lainnya. Pada bab ini juga
membahas perilaku individu dalam kesehariannya didalam berorgansasisetiap
manusia memiliki kebutuhan dan tujuan yang berbeda antar satu sama lain. Hal ini
menyebabkan adaya beragam karakteristik yang secara pasti juga akan memiliki
kemampuan yang tinggi jika diwujudkan dalam suatu kebutuhan dan tujuan bersama.
Setelah mereka menjadi bagian dari kepentingan dan tujuan kelompok tersebut, akan
terbentuklah perilaku kelompok untuk kebersamaan.sedangkan pada buku
pembanding mejelaskan apa itu kepemimpinan, kepemimpinan adalah kegiatan
untuk memengaruhi perilaku orang lain atau seni memengaruhi perilaku manusia
baik perorangan maupun kelompok . Menurut Drs. Beni Ahmad Saebani, M.Si. Ii
Sumantri,M.Ag dalam bukunya yang berjudul Kepemimpinan ia mengatakan bahwa
manajemen adalah Sedangkan menurut Dr. Kartino Kartono dalam bukunya yang
berjudul Pemimpin dan Kepemimpinan, ia menyebutan bahwa kepemimpinan adalah
cabang dari kelompom ilmu adminitrasi khususnya adminitrasi negara. Dan menurut
Prof. Dr. Sudarwan Danim dalam bukunya yang berjudul Kepemimpinan Pendidikan,
ia menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah setiap perbuatan yang dilakukan oleh
individu atau kelompok untuk mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu
atau kelompok.
Pembahasan Bab III
Pada bab III membahas KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
paada bab dan buku ini juga menjelaskan bahwa seorang pimpinan tidak semata-
mata dipilih dan ditentukan. Terdapat persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi,
serta kemampuan berpikir dan bertindak yang tentu harus dipertimbangkan.Setiap
pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda antara satu dan lainnya. Cara
pandang mengenai isu-isu tertentu menjadi kapasitas kepemimpinan individu. Buku
ini juga menjelaskan apa itu Pemimpin, Pemimpin menurut buku utama adalah orang
yang mampu menggerakkan pengikutnya yang mana ia tidak bekerja sendiri, namun
membutuhkan komponen-komponen lain dalam kepemimpinan: Pemimpin, yaitu
orang yang mampu menggerakkan pengikut untuk mencapai tujuan organisasi.
Pemimpin harus mempunyai visi, spirit, karakter, integritas, dan kapabilitas yang
tinggi.Kemampuan menggerakkan, yaitu bagaimana pemimpin menggerakkan
pengikutnya untuk mencapai tujuan organisasi Pengikut, yaitu orang-orang yang
berada di bawah otoritas. Sedangkan pada buku pembanding membahas
, Pembentukan Tim dan Kaderisasi adalah suatu kelompok atau kumpulan orang yang
terdiri dari dua atau lebih yang berinteraksi dengan stabil dan diantara mereka
mempunyai tujuan yang sama serta menganggap kelompok itu sebagai kelompoknya
sendiri.
Pembahasan Bab IV
Pada buku utama membahas tentang PENGAMBILAN KEPUTUSAN, Bab ini juga
membahas Pengambilan keputusan adalah proses menyeleksi sejumlah alternatif
pengambilan keputusan penting bagi manajer administrator karena proses ini
berperan aktif dalam memotivasi kepemimpinan, komunikasi, koordinasi, dan
perubahan organisasi. Weyne dan Miskel (2014:490) menjelaskan “pengambilan
keputusan merupakan tanggung jawab semua penyelenggara sekolah, namun
sebelum keputusan diubah menjadi tindakan, maka keputusan tersebut tidak lebih
baik dari iktikad baik”. Selain itu, Usman, (2013:440) berpendapat “pemutusan
merupakan syarat mutlak bagi administrasi pendidikan karena sekolah, seperti
halnya semua organisasi formal, pada dasarnya berupa pengambilan
keputusan”.Sedangkan pada buku pembanding membahas tentang Teori
Kepemimpinan adalah penggeneralisasian satu seri perilaku pemimpin dan konsep-
konsep kepemimpinannya,dengan menonjolkan latar belakang historis, sebab-
penyebab timbulnya kepemimpinan, persyaratan menjadi pemimpin, sifat-sifat
pemimpin, tugas pokok dan fungsinya.
Pembahasan Bab V
Pada buku utama membahas tentang BUDAYA ORGANISASI Buku ini membahas
tentang Deinisi Budaya Organisasi Menurut Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn,
Hunt, Osborn (2001:391), yaitu“budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai dan
nilai yang dikembangkan oleh organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari
anggota organisasi itu sendiri”. Menurut Tosi, Rizzo, Carroll seperti yang dikutip oleh
Munandar (2001:263), “budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan
dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang
ada pada bagian-bagian organisasi”. Menurut Robbins (1996:289), “budaya
organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota
organisasi itu”. Menurut Schein (1992:12), “budaya organisasi adalah pola dasar yang
diterima oleh organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah, membentuk
karyawan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mempersatukan anggota-
anggota organisasi. Sedangkan pada buku pembanding membahas Kepemimpinan
Dalam Manajemen ini menjelaskan perkembangan studi klasik dari kepemimpinan
dibawah pengarahan Kurt Lewin (Studi Iowa) usahanya mempunyai dampak yang
panjang terhadap studi-studi berikutnya. Kepemimpinan seperti ini cenderung
memberikan perhatian individual ketika memberikan pujian dan kritik , tetapi
berusaha untuk lebih bersikap impersonal dan berkawan dibandingkan dengan
bermusuhan secara terbuka. Sedangkan didalam buku prof.Dr.Sudarwan Danim yang
berjudul Kepemimpinan Pendidikan membahas Teori Kurt Lewin. Ia memimpin
sekelompok penelitian ini sesungguhnya merupakan sebuah studi awal, penelitian
lanjutan yang lebih spesifik telah berhasil mengidentifikasi jenis kepemimpinan
utama yang sangat berpengaruh bagi pengembangan teori kepemimpinan era
berikutnya. Pada buku yang saya analisi juga menjelaskan Teori Ohio studi ini
memulai dengan premis bahwa tidak ada kepuasan atas rumusan atau definisi
kepemimpinan yang ada, tim Ohio telah mempelajari kepemimpinan dengan tidak
memperdulikan rumusan-rumusan yang ada atau apakah hal tersebut efektif atau
tidak efektif. Pembahasan yang sama dengan buku Prof. Dr. Sudarwan Danim pada
bukunya yang berjudul Kepemimpinan Pendidikan didalamnya dijelaskan Studi Ohio
dilakukan untuk mengidentifikasi perilaku kepemimpinan yang sukses, penelitian itu
dilakukan pakar Ohio State University dan Michigan University.
b. Kelebihan Buku
Buku Utama
Dari tata bahasa, bahasa yang digunakan dalam buku ini menggunakan bahasa yang
ringan dan tidak berbelit-belit sehingga memudahkan pembaca untuk memahami
penyampaian-penyampaian materinya, ukuran tulisan yang digunakan sudah tepat
dan bisa dibaca jelas oleh pembacanya. Tanda-tanda bacanya sudah dibubuhkan
sesuai dengan yang diharapkan.
Dari aspek isi buku, buku ini sudah dilengkapi dengan identitas-identitasnya sehingga
tidak menyulitkan pembaca jika hendak meresensi buku ini, isi dan penyampaian
pada materi ini disampaikan dengan jelas dan rinci . isi dari buku ini banyak
memaparkan suatu definisi-definisi para ahli sehingga menambah pengetahuan kita
berdasarkan definisi tersebut, penulis juga memaparkan beberapa contoh yang
konkret dan seakan-akan mengajak pembaca untuk ikut dalam keadaan yang
sebenarnya. Kesimpulan dari keseluruhan disampaikan pada Bab terakhir.
Buku pembanding
Satu hal yang menarik dari buku ini ialah tak hanaya memaparkan tentang bagaimana
hakikat kepemimpinan yang akan dipilih dari seorang pemimpin berdasarkan gaya-
gaya kepemimpinan yang tersirat dalam buku ini akan tetapi bicara mengenai
kepemimpinan pasti berbicara mengenai kekuasaan. Buku ini memaparkan secara
gamblang pengaruh kepemimpinan terhadap kekuasaan. Dua hal yang tidak bisa
terpisahkan dan sangat penting bagi kemajuan sebuah negara berkembang ke arah
yang lebih baik. Namun, tak hanya itu buku ini juga memaparkan strategi pemecahan
konflik dalam organisasi. Sangat menarik untuk dibacaagar pengetahuan dapat
bertambah.
c. Kelemahan Buku
Buku Utama
Pada buku ini tidak memiliki kekurangan semua sudah jelas dipaparkan pada
covernya, ada judul, nama pengarang serta penerbitnya sehingga pembaca tidak
perlu membuka halaman lainnya untuk mencari identitas buku tersebut. Dari aspek
isi buku hanya saja kesimpulan tidak dipaparkan pada setiap bab tetapi dibuat pada
keseluruhan kesimpulan dari bab I sampai bab terakhir, dan pengulangan
pembahasan sering kali terjadi pada bab-bab berikutnya.
Buku Pembanding
Di dalam buku ini terkadang kita harus memiliki bekal kosa kata Bahasa Indonesia
Baku yang banyak jika ingin memahami isi buku secara eksplisit sebab, banyak
terdapat kata kata yang menggunakan istilah teknis sehingga sulit dipahami para
pembaca. Itu adalah hal yang wajar ketika kita ingin belajar harus ada tantangan
tersendiri untuk bisa mendapatkan ilmu tersebut. Dalam buku ini juga para pembaca
daiajak untuk ikut dalam keadaan yang sebenarnya, tujuannya tak lain ialah agar para
pembaca lebih faham dan langsung dapat mengaplikasikannya di kehidupan nyata.
BAB IV
PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/Novianty-Djafri-Buku-
Kepemimpinan-dan-Perilaku-Organisasi.pdf
https://books.google.co.id/books/about/Kepemimpinan_dalam_manajemen.h
tml?id=TJGMNwAACAAJ&redir_esc=y