Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PROJEK PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JOSUA MAULIDYA
DINDA RIZKA SAVITRI
PARLINDUNGAN KHAIRUNNISA
OCHTRIYANI NASUTION
SIAHAAN

NAMA MAHASISWA
DINDA OCHTRIYANI : 1203351042
RIZKA SAVITRI NASUTION : 1203351030
JOSUA PARLINDUNGAN SIAHAAN : 1203351026
MAULIDYA KHAIRUNNISA : 1203351035

DOSEN PENGAMPU : Dra. Sorta Simanjuntak, M.S, M.Pd.

MATA KULIAH : KONSEP DASAR PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
Desember 2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kita panjatkan kepada hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita rahmat
kesehatan dan kesempatan, sehingga bisa menyusun atau menyelesaikan penyusunan tugas
proposal projek pendidikan guru sekolah dasar.
Pembuatan makalah ini bertujuan sebagai tugas individu mata kuliah Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Makalah ini saya yakini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak
kekurangannya. Atas rendah hati dengan ini saya berharap kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Medan, 17 Desember 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata pengantar…………………………………………….......................................................... i
Daftar isi ...................................................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan...................................................................................................................... 1
Tujuan..............................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................2
Alat dan bahan yang digunakan.......................................................................................................2
Kajian Pustaka, Dukungan Data dan Informasi Awal.....................................................................3
Prosedur/cara kerja (langkah-langkah kegiatan)..............................................................................5
Hasil Kegiatan.................................................................................................................................6
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................7
Kesimpulan......................................................................................................................................7
Saran................................................................................................................................................7
Daftar Pustaka...............................................................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pada era otonomi daerah masyarakat semakin menuntut pendidikan yang berkualitas. Hal ini
sangat memungkinkan untuk dicapai mengingat tingkat pendidikan masyarakat mulai meningkat.
Peningkatan kualitas pendidikan memiliki banyak kendala, diantaranya kesejahteraan guru
belum seimbang dengan tuntutan tugasnya yang berat. Selain itu krisis ekonomi mempengaruhi
keinginan orang tua dan anak-anak untuk melanjutkan pendidikannya, terutama di daerah. Hal
tersebut sangat menurunkan motivasi mengajar guru dan belajar siswa yang pada gilirannya akan
menghasilkan kualitas pendidikan yang rendah. Disamping itu, rendahnya budaya mengajar guru
dan budaya belajar siswa juga menyebabkan kualitas pendidikan rendah.
Terabaikannya kesejahteraan guru menyebabkan guru harus bekerja dengan penghasilan
yang tidak layak sebagai manusia yang menyandang profesi guru, apalagi dituntut sebagai ujung
tombak dalam pembangunan anak bangsa yang bermartabat dan berakhlak. Oleh sebab itu,
hendaknya guru perlu diberi penghasilan yang layak. Ini agar perhatian dan kegiatannya
diarahkan pada peningkatan proses pembelajaran sesuai dengan tuntutan kualitas zaman.

B. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah ;
1.    Mengetahui Pengertian Kreativitas.
2.    Mendeskripsikan Kreatifitas Guru Dalam Pembelajaran.
3.    Menjelaskan Manfaat Kreatifitas Guru Dalam Pendidikan.

C. Manfaat
1. Agar kita dapat mengetahui bagaimana cara mengajar dan kreatifitas guru dari cara
mengajar

ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN


Alat dan bahan yang kami gunakan dalam penelitin ini yaitu berupa angket yang di berikan pada
anak sekolah dasar
BAB III

PEMBAHASAN

KAJIAN PUSTAKA , DUKUNGAN DATA DAN INFORMASI AWAL

A.    Pengertian Kreativitas Guru


Kreativitas adalah sebuah karya yang harmonis dalam pembelajaran yang berdasarkan
tiga aspek cipta, rasa dan karsa yang akan menghasilkan sesuatu yang baru agar dapat
membangkitkan dan menanamkan kepercayaan diri siswa supaya dapat meningkatkan prestasi
belajarnya.
Seorang guru harus kreatif dalam pembelajaran karena isi pendidikan umum
menyumbang terhadap kehidupan yang kreatif. Kreativitas menunjukkan eksplorasi gagasan-
gagasan dan kegiatan baru dan memberikan kepuasan serta dorongan untuk memperluas
eksplorasinya.
Dalam pembelajaran kreativitas seorang guru dapat membantu siswa mengembangkan
kemampuan yang dimiliknya mengembangkan bakat yang yang ada pada diri siswa serta dapat
mempertahankan kompetensi yang ada pada dirinya.
Bentuk kreativitas seorang guru dalam pembelajaran di kelas, akan sangat membantu
dalam menentukan arah dan tujuan pembelajaran. Kreativitas guru akan lebih memudahkan
siswa dalam menerima dan memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru, sehingga
tujuan dari pembelajaran dalam hal ini pembelajaran akidah akhlak akan mampu membentuk
kepribadian dan moral siswa menjadi pribadi yang Islami dan moral yang luhur.
 Membangun kreativitas guru membutuhkan proses, ia tidaklah lahir tiba-tiba, ada proses
yang mengawalinya seperti: pertama, belajar dari pengalaman mengajar, baik diperoleh dari
pengalaman sendiri maupun dari pengalaman guru lain. Guru dapat belajar dan merefleksikan
perjalanan proses belajar mengajarnya ke dalam praktik pembelajaran bersama siswa. Kedua,
rasa cinta dan kasih sayang yang mendalam terhadap murid-muridnya agar mereka menjadi
manusia ideal  di masa yang akan datang. Cinta adalah energi kehidupan. Cinta merupakan
sumber pemicu yang kuat atas lahirnya kreativitas. Jika ada cinta dan kasih sayang, maka rasa
dan jiwa guru terlibat dalam proses pengajaran dan pendidikannya sehingga totalitas kinerja guru
lahir.
Perasaan siswa dapat menangkap cinta kasih gurunya sehingga terjalin hubungan
psikologis antara siswa dan guru. Ketiga, adanya tanggung jawab yang mendalam terhadap
tugasnya. Keempat, guru giat belajar untuk meningkatkan kualitas pengetahuan, kepribadian dan
keterampilannya yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru.
Kreatifitas adalah orisinalitas, artinya bahwa produk, proses, atau orangnya, mampu
menciptakan sesuatu yang belum diciptakan oleh orang lain. Kreativitas juga dapat dispesifikkan
dalam dunia pendidikan, yang dinamakan oleh Torrance dan Goff (1990) sebagai kreativitas
akademik (academic creativity), Kreativitas akademik ini menjelaskan cara berpikir guru atau
siswa dalam belajar dan memproduksi informasi. Berpikir dan belajar kreatif memuat
kemampuan untuk mengevaluasi (kemampuan untuk menangkap akar masalah,
ketidakkonsistenan dan elemen yang hilang), berpikir divergen (fleksibilitas, originalitas dan
elaborasi) dan redefinisi.
Belajar secara kreatif adalah hal yang alami karena berkaitan sifat manusia yang selalu
ingin tahu. Psikologi belajar telah menunjukkan bahwa individu yang menghadapi hal baru akan
mengalami ketidakseimbangan dalam dirinya. Dengan demikian peluang untuk mengatasi
ketidakseimbangan tersebut secara kreatif terbuka bagi semua orang.
Kreatifitas tidak selalu dimiliki oleh guru berkemampuan akademik dan kecerdasan yang
tinggi. Hal ini dikarenakan kreativitas tidak hanya membutuhkan keterampilan dan kemampuan,
kreatifitas juga membutuhkan kemauan atau motivasi. Keterampilan, bakat, dan kemampuan
tidak langsung mengarahkan seseorang guru melakukan proses kreatif tanpa adanya faktor
dorongan atau motivasi. Apakah perbedaan antara kreativitas dan inovasi? Inovasi dapat
diartikan sebagai proses penyempurnaan produk atau proses yang sudah ada. Negara Jepang
adalah negara yang inovatif karena terus menerus menciptakan beragam produk otomotif,
elektronik atau industri yang menguasai pasar dunia. Negara Inggris dan Jerman adalah negara
yang kreatif karena banyak ilmuwan mereka banyak memenangkan hadiah Nobel. Kreatifitas
adalah jantung dari inovasi. Tanpa kreatifitas tidak akan ada inovasi. Semakin tinggi kreatifitas,
jalan ke arah inovasi semakin lebar pula.
B.     Kreatifitas Guru Dalam Pembelajaran
Kreatifitas guru dapat diarahkan pada dua komponen pembelajaran di kelas, yaitu produk
kreatifitas dan hasil inovasi yang mendukung manajemen kelas serta hasil kreatifitas dan hasil
inovasi dalam bentuk media pembelajaran.
1.       Kreatifitas dalam Manajemen Kelas
Manajemen kelas adalah aktifitas guru dalam mengelola dinamika kelas,
mengorganisasikan sumber daya yang ada serta menyusun perencanaan aktifitas yang dilakukan
di kelas untuk diarahkan dalam proses pembelajaran yang baik. Dalam hal manajemen kelas,
kreatifitas guru dalam manajemen kelas diarahkan untuk: 
a.       Membantu siswa di kelas dapat belajar secara kolaboratif dan kooperatif
b.      Menciptakan lingkungan akademik yang kondusif dalam proses belajar
2.       Kreatifitas dalam Pemanfaatan Media Belajar
Media belajar adalah alat atau benda yang dapat mendukung proses pembelajaran di
kelas. Fungsi Media Belajar (1) membantu siswa dalam memahami konsep abstrak yang
diajarkan, (2) meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, (3) Mengurangi terjadinya
misunderstanding, (4) Memotivasi guru untuk mengembangkan pengetahuan. Dalam hal media
belajar, kreatifitas guru dalam media  belajar diarahkan untuk: 
a.       Mereduksi hal-hal yang terlalu abstrak dalam materi belajar
b.      Membantu siswa mengintegrasikan materi belajar ke dalam situasi yang nyata

C.    Manfaat Kreatifitas Guru Dalam Pendidikan


Tugas guru (sebagai pendidik karena jabatan) adalah berat, maka sebagai pendidik harus
pandai menggunakan bahasa yang sopan harus mempunyai kepribadian yang bauk dan kuat dan
harus disenangi dan segani oleh anak didiknya. Jangan sampai anak didik menjadi takut atau
terlalu berani, emosinya harus stabil. Sebab nanti akan menghadapi berbagai macam anak didik.
Seorang pendidik harus dapat menyesuaikan diri, tidak boleh terlalu sensitive/perasa, lekas
marah/penakut.
Pekerjaan dan tanggung jawab guru sebagai pendidik adalah pekerjaan professional,
dalam arti seorang guru harus benar-benar konsekuen, bertanggung jawab penuh terhadap tugas
yang diemban, menguasai bahan yang akan diajarkan, sehingga sebagai guru memiliki wibawa
akademis di depan kelas dengan anak didik dan masyarakat di mana ia berada.
Dalam proses belajar dan mengajar, kreatifitas dalam pembelajaran merupakan bagian
dari suatu sistem yang tak terpisahkan dengan terdidik dan pendidik. Peranan kreatifitas guru
tidak sekedar membantu proses belajar mengajar dengan mencakup satu aspek dalam diri
manusia saja, akan tetapi mencakup apek-aspek lainnya yaitu kognitif, psikomotorik dan afektif.
Secara umum kreatifitas guru memiliki fungsi utama yaitu membantu menyelesaikan
pekerjaannya dengan cepat dan efisien. Namun fungsi tersebut dapat dispesifikkan menjadi
beberapa macam antara lain :
1.       Kreatifitas guru berguna bagi peningkatan minat siswa terhadap mata siswaan
Produk kreatifitas guru diharapkan akan memberikan situasi yang nyata pada proses
pembelajaran. Selama ini siswa dituntut untuk memiliki kemampuan verbalisme yang tinggi
pada hal-hal yang abstrak. Verbalisme adalah hal sangat sulit sekali dan membosankan bagi
siswa jika terus menerus dipacu di sekolah. Penerapan produk kreatifitas guru misalnya berupa
instrumen yang mampu mengajak siswa belajar ke dunia nyata melalui visualisasi akan mampu
menurunkan rasa bosan siswa dan meningkatkan minatnya pada mata siswaan
2.       Kreatifitas guru berguna dalam transfer informasi lebih utuh
Hasil inovasi berupa instrumen bantu pendidikan akan memberikan data atau informasi
yang utuh, hal ini terlihat pada aktifnya indera siswa, baik indera penglihatan, pendengaran dan
penciuman, sehingga siswa seakan-akan menemui situasi yang seperti aslinya. Produk kreatifitas
guru akan melengkapi gambaran abstrak yang sebelumnya dipahami siswa dan membetulkan
pemahaman yang salah mengenai informasi yang didapatkan dari teks. Pada kasus penerapan
produk kreatifitas guru pada laboratorium, dengan memanipulasi objek dan situasi penelitian
sedemikian rupa, maka objek dan situasi tersebut seakan-akan sesuai dengan fenomena-
fenomena yang dipelajari oleh siswa.
3.      Kreatifitas guru berguna dalam merangsang siswa untuk lebih berpikir secara ilmiah dalam
mengamati gejala masyarakat atau gejala alam yang menjadi objek kajian dalam belajar.
Produk kreatifitas guru sangat penting dalam pengembangan kerangka berpikir ilmiah
berupa langkah rasional, sistematik, dan konsisten. Hasil-hasil kreatifitas guru akan merangsang
siswa untuk membantu siswa dalam mengidentifikasi masalah, observasi data, pengolahan data
serta perumusan hipotesis. Kegiatan tersebut tidak hanya hanya memperkuat ingatan terhadap
informasi yang diserap, tetapi juga berfungsi sebagai pembentukan unsur kognitif yang
menyangkut jenjang pemahaman.
4.      Produk kreatifitas guru akan merangsang kreatifitas siswa.
Kreatifitas guru dapat digunakan secara mandiri oleh siswa, dimana siswa dapat
mengembangkan kreatifitasnya serta imajinasi dan daya nalarnya dalam memahami materi yang
diajarkan. Siswa akan memiliki kelancaran, keluwesan, orisinalitas dan keunikan dalam berpikir.
PROSEDUR/CARA KERJA (LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN)

Prosedur atau langkah-langkah kegiatan proyek yang kami lakukan yaitu dengan cara
langsung turun kelapangan dan melakukan kegiatan atau proses belajar mengajar guru sekolah
dasar yang kreatif atau yang cocok dengan kurikulum pendidikan yang sebenarnya.
HASIL KEGIATAN
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Jarolimek , J. 1982. Social studies in elementary education new york; Mcmillan


PublishingCo.,Inc.
Wycoff, J. 2002. Menjadi Super Kreatif Melalui Metode Pemetaan- Pikiran . Bandung: Mizan
Media Utama.
------------.2000. Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta
------------. 2002. Memebenahi Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta.
Munandar, S. C. U. 1999. Pengembangan kreativitas anak berbakat. Jakarta : rineka Cipta

Abdurrahman Mas’ud, (2001), Paradigma Pendidikan Islam,Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Chabib Thaha, (1989), Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Andi Offset

Dakir, (2004), Perencanaan dan Pengembagan Kurikulum, Jakarta: Asdi Mahasatya

M. Arifin, (1997), Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai