Anda di halaman 1dari 13

Cover

TUGAS-TUGAS GURU DIKAITKAN DENGAN POTENSI DIRI DAN


PBM (PROSES BELAJAR MENGAJAR)

Universitas Indraprasta (UNINDRA)

Jl. Raya Tengah No.80, RT.6/RW.1, Gedong, Kec. Ps. Rebo, Kota Jakarta Timur, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 13760

KELOMPOK 5 :

1. Sartika Wulan Dari (202114500163)


2. Andriansyah (202114500283)
3. Ian Wijaya Kusuma (202114500289)
4. Putri Triany Madih (202114500293)
5. Aisyah (202114500349)
6. Galuh Lintang Dewi Saputri (202114500376)
7. Dinda Ayu (202114500370)

1
DAFTAR ISI

Cover ........................................................................................................................................... 1

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... 2

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. 3

BAB I .......................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 5

C. Tujuan ............................................................................................................................. 5

BAB II ........................................................................................................................................ 6

PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 6

A. Pengertian Potensi Diri .................................................................................................... 6

B. Tugas-Tugas Guru Dikaitkan Dengan Potensi Diri .......................................................... 6

C. Pengertian PBM .............................................................................................................. 9

D. Tugas-Tugas Guru Dikaitkan dengan PBM ..................................................................... 9

BAB III ..................................................................................................................................... 12

PENUTUP ................................................................................................................................ 12

A. Kesimpulan.................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 13

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmatnya penyusun
dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan
harapan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Dr. Heru Suparman, Dr sebagai dosen pengampu
mata kuliah Profesi Kependidikan yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam
penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan
kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah
ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Jakarta, Oktober 2023

KELOMPOK 5

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu wadah yang sangat berfungsi untuk mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, schat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri danmenjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Keberhasilan pendidikan dapat dipengaruhi oleh banyak komponen diantaranya komponen


guru, peserta didik, pengelolaan dan pembiayaan. Keempat komponen tersebut saling keterkaitan dan
sangat mempengaruhi dalam keberhasilan penyelenggaraan pendidikan.

Guru adalah salah satu komponen yang dapat menentukan keberhasilan suatu pendidikan, sebab
guru merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengan siswa sebagai subjek dan objek
belajar. Bagaimanapun bagus dan idealnya kurikulum pendidikan, bagaimana lengkapnya sarana dan
prasarana pendidikan dan bagaimana kuatnya antusias peserta didik, tanpa diimbangi dengan
kemampuan guru, maka semuanya akan kurang bermakna. Aspek yang paling dominan dalam
kaitannya dengan kependidikan adalah guru (pendidik), yang memang secara khusus diperuntukkan
untuk mendukung dan bahkan menjadi ujung tombak dalam pencapaian tujuan pendidikan.

Guru memiliki peran yang penting,merupakan posisi strategis, dan bertanggung jawab dalam
pendidikan nasional. Guru memiliki tugas sebagai pendidik, pengajar dan pelatih. Mendidik berarti
meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Sedangkan mengajar berarti meneruskan dan
mengembangkan ilmu, pengetahuan dan teknologi. Melatih berarti meneruskan dan mengembangkan
keterampilan - keterampilan pada siswa.

Tugas guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melalui interaksi komunikasi
dalam proses belajar mengajar yang dilakukannya. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi
sangat tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru dengan siswanya. Ketidaklancaran
komunikasi membawaakibat terhadap pesan yang disampaikan guru.

Guru melaksanakan tugasnya harus mampu memberikan kontribusi yang maksimal terhadap
pencapaian tujuan pendidikan di sekolah sehingga menghasilkan output yang berkualitas. Tujuan
pendidikan yang menghasilkan output yang berkualitas ditentukan berbagai faktor, di antaranya adalah
melalui kompetensi guru. karena kompetensi guru memiliki pengaruh terhadap peningkatan
pembelajaran

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Potensi Diri?
2. Apa yang dimaksud dengan PBM?
3. Bagaimana Tugas guru dalam mengembangkan potensi diri pada peserta didik? 4. Bagaimana
Tugas guru jika dikaitkan dengan PBM?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Potensi Diri.
2. Untuk mengetahui apa itu PBM.
3. Untuk mengetahui Tugas guru dalam mengembangkan potensi diri pada peserta didik. 4. Untuk
mengetahui Tugas guru jika dikaitkan dengan PBM.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Potensi Diri


Potensi adalah kesanggupan, daya, kemampuan untuk lebih berkembang. Potensi peserta didik
adalah kapasitas atau kemampuan dan karakteristik/sifat individu yang berhubungan dengan sumber
daya manusia yang memiliki kemungkinan dikembangkan dan atau menunjang pengembangan potensi
lain yang terdapat dalam diri peserta didik. Berbagai pengertian ini menegaskan bahwa setiap peserta
didik memiliki kesanggupan, daya, dan mampu berkembang Artinya, tidak boleh vonis kepada peserta
didik tertentu bahwa ia tidak sanggup, berdaya, dan tidak mampu berkembang. Pada dasarnya setiap
peserta didik mempunyai potensi, baik fisik, intelektual, kepribadian, minat, moral, mau pun religi.

Guru berperan penting dalam upaya mengembangkan potensi peserta didik. Guru dapat
mengembangkan potensi peserta didik dengan cara menciptakan suasana pembelajaran yang dapat
dinikmati oleh peserta didik. Pembelajaran semacam ini menerapkan pendekatan kompetensi, yaitu
pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bermain dan beraktivitas,
memberisuasana aman dan bebas secara psikologis, penerapan disiplinnya tidak kaku, memberikan
keluasan kepada peserta didik untuk boleh mempunyai gagasan, ide, atau pendapat sendin, mampu
memotivasi peserta didik berpartisipasi secara aktif, memberikebebasan berpikir kreatif.

Setiap peserta didik adalah individu yang unik. Mereka memiliki potensi dan kemampuan yang
berbeda antara satu dengan yang lain. Sudah sepatutnya para pendidik baik guru mau pun orang tua
bisa membantu peserta didik dalam mengembangkan potensinya.

B. Tugas-Tugas Guru Dikaitkan Dengan Potensi Diri


Tidak ada peserta didik yang tidak memiliki potensi. Sebab pada hakekatnya setiap peserta
didik memiliki potensi. Karena peserta didik itu berbeda-beda, maka potensi yang mereka miliki pun
berbeda-beda. Pendidikan yang diadakan sebuah lembaga entah itu informal, non formal dan formal
seperti sekolah idealnya harus mampu mengembangkan potensi diri peserta didik. Hal ini mutlak karena
tuntutan konsep pendidikan yang disampaikan dalam Pasal I UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).

Dalam pasal ini dinyatakan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana helajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

6
Dari definisi tersebut jelas bahwa proses pendidikan yang dijalankan lembaga pendidikan harus
diarahkan untuk mengembangkan potensi diri peserta didik. Pada lembaga formal hal ini menjadi tugas
guru. Pemikiran ini didasari konsep guru yang disampaikan Pasal 1 UU RI Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen.

Pada pasal tersebut dinyatakan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah
(Kurnia, 2016).

Bagi beberapa peserta didik mungkin bisa mengembangkan potensi diri ini mudah tapi bagi
lainnya bisa jadi kesulitan. Bagi mereka yang kesulitan jelas perlu bimbingan dan arahan. Sementara
membimbing dan mengarahkan jika bersandar pada Pasal 1 UU RI Nomor 14 Tahun 2005 merupakan
tugas utama guru. Karenanya logis jika dinyatakan membantu peserta didik dalam mengembangkan
potensi peserta didik memang menjadi tugas guru.

Masalahnya bagaimana guru harus menjalankan tugas utamanya untuk mengembangkan


potensi diri? Untuk menjawab pertanyaan ini perlu pemahaman konseptual tentang rincian tugas
utamanya. Dari pemahaman ini akan ditemukan langkah tepat membantu peserta didik dalam
mengembangkan potensi diri (Hidayat, 2020).

1) Guru itu mendidik. Kata mendidik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan
memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak. Sementara akhlak identik
dengan sikap taat pada ajaran moral dalam agama. Dengan demikian mendidik peserta didik
mengembangkan potensi diri dapat dilakukan dengan mendorong mereka mengaktualisasikan
nilai moral dalam agamanya yang dianutnya.
2) Guru itu mengajar. Mengajar tersebut dapat diartikan memberi pelajaran. Tentu saja juga
pelajaran yang diberikan sesuai kurikulum yang berlaku di sekolah. Sedangkan dalam mengajar
tersebut sudah pasti guru memerlukan bahan ajar.
Kalau dikaitkan dengan tujuan pengembangan potensi diri peserta didik maka bahan ajar yang
disampaikan guru harus mampu membantu peserta didik dalam mengembangkan potensi diri.
Bahan ajar yang seperti itu tentu yang sesuai perkembangan peserta didik. Sekadar contoh,
untuk mengetahui potensi peserta didik dalam membaca teks guru dapat memberi kebebasan
peserta didik memilih teks yang dibacanya. Dengan memilih sendiri teks yang dibaca akan
diketahui minat peserta didik sebenarnya. Dari sinilah potensi diri peserta didik memungkinkan
untuk ditemukan.
3) Guru itu membimbing. Dalam KBBI membimbing artinya menuntun memberi petunjuk,
mengasuh dan memberi penjelasan. Dengan demikian jika guru harus membantu peserta didik
mengembangkan potensi diri hendaknya jangan pernah lelah memberi penjelasan jika mereka

7
bertanya tentang hal-hal yang belum mereka pahami terutama dalam penguasaan materi
pelajaran.
4) Guru itu mengarahkan. Dalam KBBI kata mengarahkan artinya menunjukkan, memberi
petunjuk, menghadapkan dan memaksudkan. Berdasarkan hal ini maka ketika guru telah
mampu melihat potensi tertentu pada peserta didik akan sangat tepat jika itu segera
ditindaklanjuti. Sebagai contoh jika mengetahui peserta didiknya memiliki minat dalam hal
menulis cerita fiksi sebaiknya mereka diarahkan pada kegiatan yang dapat mengembangkan
bakat dan minat ini. Contohnya meminta mereka aktif tersebut untuk mengisi majalah dinding
sekolah dengan karya tulis mereka.
5) Guru itu melatih yang dalam KBBI aninya mengajar seseorang agar terbiasa dan mampu
melakukan sesuatu. Dengan kata lain dalam melatih guru harus mampu membiasakan peserta
didik agar rutin mengasah terus menerus potensi diri yang dimiliki.
6) Guru itu menilai. Dalam KBBI kata menilai diartikan memperkirakan, menghargai, dan
memberi nilai (angka). Dengan demikian jika guru mengetahui peserta didiknya telah mampu
mengembangkan potensi diri akan sangat bijak jika memberikan mereka penghargaan yang
salah satunya berupa nilai. Contohnya jika peserta didik berpotensi dalam tulis menulis maka
akan sangat baik jika mereka diberikan nilai tambahan dalam pelajaran tertentu yang relevan.
Contohnya tambahan nilai dalam pelajaran bahasa Indonesia.
7) Guru itu mengevaluasi yang berarti memberikan penilaian terus-menerus. Berdasarkan hal ini
maka guru harus terus menerus memantau potensi diri peserta didik. Artinya meskipun potensi
tersebut telah ditemukan bukan berarti harus berhenti sampai di situ akan tetapi terus
mendorong mereka mengembangkan potensinya itu.

Mengembangkan potensi diri bukan hal mudah. Terbukti tiada satu manusia yang mampu
menghitung jumlah rambut yang tumbuh di tubuhnya. Begitu pula untuk mencari. menemukan dan
mengembangkan potensi diri peserta didik. Bisa jadi hal tersebut akan sangat mustahil untuk dilakukan.

Harus diingat juga salah satu prinsip penyelenggaraan yang disampaikan dalam Pasal 4 Ayat 3
UU RU Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Dengan demikian
tidak berlebihan jika dinyatakan sepanjang masa manusia memang harus mengembangkan potensi diri.

8
C. Pengertian PBM
Proses Belajar Mengajar (PBM) merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan.
PBM sendiri merupakan proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar
hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.
Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa ini merupakan syarat utama bagi
berlangsungnya PBM (Blogspot, 2016).

PBM mempunyai makna dan pengertian yang lebih luas dari pada pengertian mengajar. Dalam
PBM, tersirat adanya satu kesatuan yang tak terpisahkan antara siswa yang belajar dan guru yang
mengajar. Antara kedua kegiatan ini terjalin interaksi yang saling menunjang. Sebab, apabila kedua
pihak tersebut tidak terjalin keakraban, maka proses pendidikan itu pun tidak akan terwujud dengan
baik.

Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Belajar
menunjuk kepada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai yang menerima pelajaran (peserta didik)
sedangkan menunjuk kegiatan apa yang harus dilakukan oleh seorang guru yang menjadi pengajar.

Sementara itu PBM dapat diartikan hubungan antara pihak pengajar (guru) dan pihak yang di
ajar (siswa), sehingga terjadi suasana di mana pihak siswa aktif belajar dan pihak guru aktif mengajar.
Dengan demikian PBM ini merupakan proses interaksi antara guru dengan murid atau peserta didik
pada saat pengajaran.

Dalam proses interaksi, ada unsur memberi dan menerima baik dari pihak guru/ peserta didik,
agar terjadi interaksi belajar mengajar yang baik, ada beberapa faktor yang harus dipenuhi, sedangkan
hal-hal yang dapat dikemukakan sebagai dasar-dasar terjadinya interaksi belajar mengajar yang baik
ada beberapa faktor yang harus dipenuhi.

D. Tugas-Tugas Guru Dikaitkan dengan PBM


Dalam menjalankan tugasnya, seorang pengawas harus tahu persis tugas dan peran guru dalam
Proses Belajar Mengajar (PBM). Tugas seorang guru meliputi mendidik, membelajarkan siswa, dan
memberikan latihan-latihan. Tugas mendidik berarti mengembangkan nilai-nilai dalam kehidupan,
tugas membelajarkan berarti mendorong dan memberikan peluang, serta menciptakan situasi yang
kondusif agar siswa dapat belajar sebaik-baiknya, sedangkan tugas memberikan latihan berarti
mengembangkan keterampilan- keterampilan siswa.

Ketiga tugas tersebut harus terwujud dalam pelaksanaan PBM agar pelaksanaannya optimal.
meliputi kegiatan (Belajar, 2021): (1) membuat persiapan mengajar; (2) melaksanakan KBM; dan (3)
melakukan evaluasi hasil belajar dan memanfaatkan umpan balik.

9
1) Persiapan Mengajar

Pada tahap im guru harus benar-benar mengkonsentrasikan diri untuk mempersiapkan materi
(bahan ajar), strategi pembelajaran, serta cara dan bentuk evaluasi yang akan dilakukan. Beberapa
langkah yang harus dilaku-kan guru dalam. persiapan, yaitu:

a. Merumuskan tujuan pembelajaran, dalam pelaksanaan KTSP diwujudkan dalam bentuk


indikator. Indikator pencapaian kompetensi dikembangkan oleh sekolah. disesuaikan
dengan lingkungan setempat, dan media serta lingkungan belajar yang ada di sekolah.
Semua ini ditujukan agar guru dapat lebih aktif, kreatif, dan melakukan inovasi dalam
pembelajaran tanpa meninggalkan isi kurikulum.
b. Merumuskan alat evaluasiasesmen, baik bentuk. cara, waktu, dan model evaluasi yang akan
dilakukan. Evaluasi ini bisa berupa formatif (evaluasi untuk memperbaiki pembelajaran)
maupun sumatif (evaluasi untuk melihat keberhasilan belajar siswa).
c. Memilih materi pelajaran yang esensial untuk dikuasai dan dikembang-kan dalam strategi
pembelajaran Materi pelajaran yang dipilih terutama berkaitan dengan prinsip, yang berisi
sejumlah konsep dan konten yang menjadi alat untuk mendidik dan mengembangkan
kemampuan siswa. Di samping itu guru juga harus mampu menentukan karakteristik materi
(bahan ajar) tersebut.
d. Berdasarkan karakterisktik materi (bahan ajar) maka guru memilih strategi pembelajaran
sebagai proses pengalaman belajar siswa. Pada tahap ini guru harus menentukan metoda,
pendekatan, model, dan media pembelajaran, serta teknik pengelolaan kelas (laboratorium).

2) Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Dengan bekal persiapan mengajar yang telah dirancang secara matang dan operasional, guru
melaksanakan KBM. Pada KBM yang terjadi dapat melibatkan beberapa interaksi. Interaksi belajar
mengajar merupakan komunikasi antara guru dan sis-wa dalam proses pembelajaran, dan pada
hakikatnya bertujuan mengantarkan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan pola tertentu.
Pola interaksi belajar mengajar dapat terjadi searah, dua arah ataupun multi arah.

Bila guru menyampaikan materi pelajaran tanpa menggunakan media maka interaksi belajar
mengajar berlangsung searah atau dua arah.

Jika guru menyajikan materi dibantu dengan media dan metode yang digunakan kerja
kelompok, maka interaksi belajar mengajar dapat berlangsung multi arah. Pada kegiatan pembelajaran
model ini guru lebih cenderung berperan sebagai fasilitator. Perhatikan gambar berikut ini!

10
Perlu diperhatikan bahwa pola pembelajaran yang direncanakan guru harus relevan dengan
tujuan, materi dan metode yang dipilih. Masih banyak pola pembelajaran yang dapat diterapkan pada
pembelajaran, untuk itu dapat dicari pada sumber bacaan lain agar dapat lebih memperkaya
pengetahuan tersebut.

3) Melaksanakan Evaluasi Hasil Belajar dan Memanfaatkan Umpan Balik

Alat evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan/indikator telah diran-cang pada saat
persiapan. Alat evaluasi ini sebelum digunakan perlu divalida-si sehingga alat evaluasi tersebut benar-
benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Setelah divalidasi alat evaluasi ini perlu diujicobakan
kepada siswa yang telah mengikuti pembelajaran materi yang bersangkutan.

Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui reliabilitas (kcajcgan atau konsistensi) daya pembeda
(kemampuan membedakan siswa yang memahami dan tidak mema-hami) dan tingkat kesukaran alat
evaluasi tersebut. Pada sebuah perangkat evaluasi (pokok uji) tingkat kesukarannya harus proporsional,
artinya kompo-sisi antara pokok uji yang sukar, sedang, dan mudah tidak menumpuk pada salah satu.
Biasanya komposisi yang baik pada sebuah perangkat pokok uji adalah sukar 25 %, senang 50%, dan
mudah 25%.

Evaluasi yang dilakukan bisa berupa evaluasi proses pembelajaran atau pun hasil belajar.
Evaluasi peoses belajar dapat dilakukan melalui portofolio yang menggambarkan upaya siswa dalam
memahami materi pelajaran atau pun proses latihan menguasai suatu keterampilan. Di samping itu,
evaluasi juga dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan, dapat dilakukan sebelum, pada saat, dan
setelah proses pembelajaran.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu agar siswa melakukan kegiatan belajar.
Dengan perkataan lain bahwa istilah pembelajaran dapat diberiarti sebagai kegiatan sistematik dan
sengaja dilakukan oleh pendidik untukmembantu peserta didik agar tercapai tujuan pembelajaran. di
dalam pembelajaranpendidik berperan penting dalam menfasilitast perkembangan peserta didik,
dikarenakan pendidiklah yang bersinggungan langsung dengan objekpembelajaran (peserta didik).
Dalam hal ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pendidik. Potensi adalah kesanggupan,
daya, kemampuan untuk lebih berkembang. Potensi peserta didik adalah kapasitas atau kemampuan dan
karakteristik/sifat individu yang berhubungan dengan sumber daya manusia yang memiliki
kemungkinan dikembangkan dan atau menunjang pengembangan potensi lain yang terdapat dalam diri
peserta didik.

Proses Belajar Mengajar (PBM) merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan.
PBM sendiri merupakan proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar
hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.
Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa ini merupakan syarat utama bagi
berlangsungnya PBM.

Guru berperan menyampaikan ilmu-ilmu yang dimiliki kepada muridnya Gurumerupakan


sumber belajar muridnya. Dari gurulah, murid diajarkan membaca,menulis dan berhitung. Serta dari
gurulah, murid mendapat pengetahuan baru danpendidikan karakter. Guru sebagai orangtua kedua yang
ada disekolah setelahorangtua kandung dirumah. Peranan guru sebagai komunikator, sahabat yangdapat
memberikan nasihata- nasihat, motivator sebagai pemberi inspirasi dandorongan, pembimbing dalam
pengembangan sikap dan tingkah laku serta nilai-nilai, orang yang menguasai bahan yang diajarkan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2021). 3 Tugas utama guru dalam pembelajaran.

Belajar, A. (2021). 3 Tugas Utama Guru dalam Pembelajaran.

Blogspot, K. P. (2016, november 16). PROSES BELAJAR MENGAJAR (PBM).

Hidayat, I. W. (2020, juli 13). Sepanjang Masa Mengembangkan Potensi Diri.

Kurnia, T. (2016, desember 1). Peran Guru pada Perkembangan Potensi Peserta Didik dalam Proses
Mengajar.

13

Anda mungkin juga menyukai