Anda di halaman 1dari 16

“TUGAS – TUGAS GURU DIKAITKAN DENGAN

POTENSI DIRI DAN DIKAITKAN DENGAN PBM”


Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Profesi Kependidikan.
Dosen Pengampu : Iramdan Spd, M.Pd

Disusun oleh :
Redemptus Eka Saputra (201914501090)
M. Ulul Azmi (201914501137)
Lendy Firmansyah (201914501151)
Muhamad Yusup Ramadhan (201914501145)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam karna berkat izin dan
kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang sederhana ini pada tepat waktu.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah “Profesi
Kependidikan“. Adapun masalah yang di bahas dalam makalah ini yaitu Tugas – Tugas Guru
Dikaitkan Dengan Potensi Diri Dan Dikaitkan Dengan PBM.
Dalam penulisan makalah ini penulis menemui berbagai hambatan dikarenakan
kurangnya ilmu pengetahuan penulisan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan makalah ini.
Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu
penyelesaian makalah sederhana ini.
Penulis sadar akan kemampuan menulis yang masih sederhana. Tapi dalam makalah ini
penulis telah berusaha semaksimal mungkin, tetapi penulis yakin bahwa penulisan makalah ini
masih banyak memiliki kekurangan, Oleh karena itu penulis mengucapkan mohon maaf.
Akhir kata, harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Meskipun makalah ini memiliki kekurangan dan kelebihan, namun penulis mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca. Terima kasih.

Jakarta, 24 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR...................................................................................................................................ii

BAB I..........................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................................................................2

1.3 TUJUAN...........................................................................................................................................2

BAB II.........................................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3

BAB III......................................................................................................................................................12

PENUTUP.................................................................................................................................................12

3.1 KESIMPULAN...............................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pendidikan merupakan suatu wadah yang sangat berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepadaTuhan YME, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri danmenjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Keberhasilan pendidikan dapat dipengaruhi oleh banyak komponen diantaranya
komponen guru, peserta didik, pengelolaan dan pembiayaan. Keempat komponen tersebut
saling keterkaitan dan sangat mempengaruhi dalam keberhasilan penyelenggaraan
pendidikan.
Guru adalah salah satu komponen yang dapat menentukan keberhasilan suatu
pendidikan, sebab guru merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengan siswa
sebagai subjek dan objek belajar. Bagaimanapun bagus dan idealnya kurikulum pendidikan,
bagaimana lengkapnya sarana dan prasarana pendidikan dan bagaimana kuatnya antusias
peserta didik, tanpa diimbangi dengan kemampuan guru, maka semuanya akan kurang
bermakna. Aspek yang paling dominan dalam kaitannya dengan kependidikan adalah guru
(pendidik),yang memang secara khusus diperuntukkan untuk mendukung dan bahkan
menjadi ujung tombak dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Guru memiliki peran yang penting,merupakan posisi strategis, dan bertanggung
jawab dalam pendidikan nasional. Guru memiliki tugas sebagai pendidik, pengajar dan
pelatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai – nilai hidup. Sedangkan
mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu, pengetahuan dan teknologi.
Melatih berarti meneruskan dan mengembangkan keterampilan – keterampilan pada siswa.
Tugas guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melalui interaksi
komunikasi dalam proses belajar mengajar yang dilakukannya. Keberhasilan guru dalam
menyampaikan materi sangat tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru

1
dengan siswanya. Ketidaklancaran komunikasi membawaakibat terhadap pesan yang
disampaikan guru.
Guru melaksanakan tugasnya harus mampu memberikan kontribusi yang maksimal
terhadap pencapaian tujuan pendidikan di sekolah sehingga menghasilkan output yang
berkualitas. Tujuan pendidikan yang menghasilkan output yang berkualitas ditentukan
berbagai faktor, di antaranya adalah melalui kompetensi guru, karena kompetensi guru
memiliki pengaruh terhadap peningkatan pembelajaran

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan Potensi Diri?
2. Apa yang dimaksud dengan PBM?
3. Bagaimana Tugas guru dalam mengembangkan potensi diri pada peserta didik?
4. Bagaimana Tugas guru jika dikaitkan dengan PBM?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu Potensi Diri.
2. Untuk mengetahui apa itu PBM.
3. Untuk mengetahui Tugas guru dalam mengembangkan potensi diri pada peserta didik.
4. Untuk mengetahui Tugas guru jika dikaitkan dengan PBM.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Potensi Diri

Potensi adalah kesanggupan, daya, kemampuan untuk lebih berkembang. Potensi


peserta didik adalah kapasitas atau kemampuan dan karakteristik/sifat individu yang
berhubungan dengan sumber daya manusia yang memiliki kemungkinan dikembangkan dan
atau menunjang pengembangan potensi lain yang terdapat dalam diri peserta didik. Berbagai
pengertian ini menegaskan bahwa setiap peserta didik memiliki kesanggupan, daya, dan
mampu berkembang .Artinya, tidak boleh vonis kepada peserta didik tertentu bahwa ia tidak
sanggup, berdaya, dan tidak mampu berkembang. Pada dasarnya setiap peserta didik
mempunyai potensi, baik fisik, intelektual, kepribadian, minat, moral, mau pun religi.

Guru berperan penting dalam upaya mengembangkan potensi peserta didik. Guru
dapat mengembangkan potensi peserta didik dengan cara menciptakan suasana pembelajaran
yang dapat dinikmati oleh peserta didik. Pembelajaran semacam ini menerapkan pendekatan
kompetensi, yaitu pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
bermain dan beraktivitas, memberisuasana aman dan bebas secara psikologis, penerapan
disiplinnya tidak kaku, memberikan keluasan kepada peserta didik untuk boleh mempunyai
gagasan, ide, atau pendapat sendiri, mampu memotivasi peserta didik berpartisipasi secara
aktif, memberikebebasan berpikir kreatif.

Setiap peserta didik adalah individu yang unik. Mereka memiliki potensi dan
kemampuan yang berbeda antara satu dengan yang lain. Sudah sepatutnya para pendidik
baik guru mau pun orang tua bisa membantu peserta didik dalam mengembangkan
potensinya.

3
2.2 Tugas-Tugas Guru Dikaitkan dengan Potensi Diri

Tidak ada peserta didik yang tidak memiliki potensi. Sebab pada hakekatnya
setiap peserta didik memiliki potensi. Karena peserta didik itu berbeda-beda, maka potensi
yang mereka miliki pun berbeda-beda. Pendidikan yang diadakan sebuah lembaga entah itu
informal, non formal dan formal seperti sekolah idealnya harus mampu mengembangkan
potensi diri peserta didik. Hal ini mutlak karena tuntutan konsep pendidikan yang
disampaikan dalam Pasal 1 UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas).

Dalam pasal ini dinyatakan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Dari definisi tersebut jelas bahwa proses pendidikan yang dijalankan lembaga
pendidikan harus diarahkan untuk mengembangkan potensi diri peserta didik. Pada lembaga
formal hal ini menjadi tugas guru. Pemikiran ini didasari konsep guru yang disampaikan
Pasal 1 UU RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Pada pasal tersebut dinyatakan guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.

Bagi beberapa peserta didik mungkin bisa mengembangkan potensi diri ini mudah
tapi bagi lainnya bisa jadi kesulitan. Bagi mereka yang kesulitan jelas perlu bimbingan dan
arahan. Sementara membimbing dan mengarahkan jika bersandar pada Pasal 1 UU RI
Nomor 14 Tahun 2005 merupakan tugas utama guru. Karenanya logis jika dinyatakan
membantu peserta didik dalam mengembangkan potensi peserta didik memang menjadi
tugas guru.

4
Masalahnya bagaimana guru harus menjalankan tugas utamanya untuk
mengembangkan potensi diri? Untuk menjawab pertanyaan ini perlu pemahaman konseptual
tentang rincian tugas utamanya. Dari pemahaman ini akan ditemukan langkah tepat
membantu peserta didik dalam mengembangkan potensi diri.

1) Guru itu mendidik. Kata mendidik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
diartikan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak. Sementara
akhlak identik dengan sikap taat pada ajaran moral dalam agama. Dengan demikian
mendidik peserta didik mengembangkan potensi diri dapat dilakukan dengan
mendorong mereka mengaktualisasikan nilai moral dalam agamanya yang dianutnya.
2) Guru itu mengajar. Mengajar tersebut dapat diartikan memberi pelajaran. Tentu
saja juga pelajaran yang diberikan sesuai kurikulum yang berlaku di sekolah. Sedangkan
dalam mengajar tersebut sudah pasti guru memerlukan bahan ajar.
Kalau dikaitkan dengan tujuan pengembangan potensi diri peserta didik maka
bahan ajar yang disampaikan guru harus mampu membantu peserta didik dalam
mengembangkan potensi diri. Bahan ajar yang seperti itu tentu yang sesuai
perkembangan peserta didik. Sekadar contoh, untuk mengetahui potensi peserta didik
dalam membaca teks guru dapat memberi kebebasan peserta didik memilih teks yang
dibacanya. Dengan memilih sendiri teks yang dibaca akan diketahui minat peserta didik
sebenarnya. Dari sinilah potensi diri peserta didik memungkinkan untuk ditemukan.
3) Guru itu membimbing. Dalam KBBI membimbing artinya menuntun, memberi
petunjuk, mengasuh dan memberi penjelasan. Dengan demikian jika guru harus
membantu peserta didik mengembangkan potensi diri hendaknya jangan pernah lelah
memberi penjelasan jika mereka bertanya tentang hal-hal yang belum mereka pahami
terutama dalam penguasaan materi pelajaran.
4) Guru itu mengarahkan. Dalam KBBI kata mengarahkan artinya menunjukkan,
memberi petunjuk, menghadapkan dan memaksudkan. Berdasarkan hal ini maka ketika
guru telah mampu melihat potensi tertentu pada peserta didik akan sangat tepat jika itu
segera ditindaklanjuti. Sebagai contoh jika mengetahui peserta didiknya memiliki minat
dalam hal menulis cerita fiksi sebaiknya mereka diarahkan pada kegiatan yang dapat
mengembangkan bakat dan minat ini. Contohnya meminta mereka aktif tersebut untuk
mengisi majalah dinding sekolah dengan karya tulis mereka.

5
5) Guru itu melatih yang dalam KBBI artinya mengajar seseorang agar terbiasa dan
mampu melakukan sesuatu. Dengan kata lain dalam melatih guru harus mampu
membiasakan peserta didik agar rutin mengasah terus menerus potensi diri yang
dimiliki.
6) Guru itu menilai. Dalam KBBI kata menilai diartikan memperkirakan,
menghargai, dan memberi nilai (angka). Dengan demikian jika guru mengetahui peserta
didiknya telah mampu mengembangkan potensi diri akan sangat bijak jika memberikan
mereka penghargaan yang salah satunya berupa nilai. Contohnya jika peserta didik
berpotensi dalam tulis menulis maka akan sangat baik jika mereka diberikan nilai
tambahan dalam pelajaran tertentu yang relevan. Contohnya tambahan nilai dalam
pelajaran bahasa Indonesia.
7) Guru itu mengevaluasi yang berarti memberikan penilaian terus-menerus.
Berdasarkan hal ini maka guru harus terus menerus memantau potensi diri peserta didik.
Artinya meskipun potensi tersebut telah ditemukan bukan berarti harus berhenti sampai
di situ akan tetapi terus mendorong mereka mengembangkan potensinya itu.

Mengembangkan potensi diri bukan hal mudah. Terbukti tiada satu manusia yang
mampu menghitung jumlah rambut yang tumbuh di tubuhnya. Begitu pula untuk mencari,
menemukan dan mengembangkan potensi diri peserta didik. Bisa jadi hal tersebut akan
sangat mustahil untuk dilakukan.
Harus diingat juga salah satu prinsip penyelenggaraan yang disampaikan dalam
Pasal 4 Ayat 3 UU RU Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan pendidikan diselenggarakan
sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung
sepanjang hayat. Dengan demikian tidak berlebihan jika dinyatakan sepanjang masa
manusia memang harus mengembangkan potensi diri.

6
2.3 Pengertian PBM

Proses Belajar Mengajar (PBM) merupakan inti dari proses pendidikan secara
keseluruhan. PBM sendiri merupakan proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru
dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa ini
merupakan syarat utama bagi berlangsungnya PBM.

PBM mempunyai makna dan pengertian yang lebih luas dari pada pengertian
mengajar. Dalam PBM, tersirat adanya satu kesatuan yang tak terpisahkan antara siswa yang
belajar dan guru yang mengajar. Antara kedua kegiatan ini terjalin interaksi yang saling
menunjang. Sebab, apabila kedua pihak tersebut tidak terjalin keakraban, maka proses
pendidikan itu pun tidak akan terwujud dengan baik.

Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu sama
lain. Belajar menunjuk kepada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai yang menerima
pelajaran (peserta didik) sedangkan menunjuk kegiatan apa yang harus dilakukan oleh
seorang guru yang menjadi pengajar.

Sementara itu PBM dapat diartikan hubungan antara pihak pengajar (guru) dan
pihak yang di ajar (siswa), sehingga terjadi suasana di mana pihak siswa aktif belajar dan
pihak guru aktif mengajar. Dengan demikian PBM ini merupakan proses interaksi antara
guru dengan murid atau peserta didik pada saat pengajaran.

Dalam proses interaksi, ada unsur memberi dan menerima baik dari pihak guru/
peserta didik, agar terjadi interaksi belajar mengajar yang baik, ada beberapa faktor yang
harus dipenuhi, sedangkan hal-hal yang dapat dikemukakan sebagai dasar-dasar terjadinya
interaksi belajar mengajar yang baik ada beberapa faktor yang harus dipenuhi.

7
2.4 Tugas-Tugas Guru Dikaitkan dengan PBM

Dalam menjalankan tugasnya, seorang pengawas harus tahu persis tugas dan
peran guru dalam Proses Belajar Mengajar (PBM). Tugas seorang guru meliputi mendidik,
membelajarkan siswa, dan memberikan latihan-latihan. Tugas mendidik berarti
mengembangkan nilai-nilai dalam kehidupan, tugas membelajarkan berarti mendorong dan
memberikan peluang, serta menciptakan situasi yang kondusif agar siswa dapat belajar
sebaik-baiknya, sedangkan tugas memberikan latihan berarti mengembangkan keterampilan-
keterampilan siswa.

Ketiga tugas tersebut harus terwujud dalam pelaksanaan PBM agar


pelaksanaannya optimal, meliputi kegiatan: (1) membuat persiapan mengajar; (2)
melaksanakan KBM; dan (3) melakukan evaluasi hasil belajar dan memanfaatkan umpan
balik.

1) Persiapan Mengajar

Pada tahap ini guru harus benar-benar mengkonsentrasikan diri untuk


mempersiapkan materi (bahan ajar), strategi pembelajaran, serta cara dan bentuk
evaluasi yang akan dilakukan. Beberapa langkah yang harus dilaku-kan guru dalam
persiapan, yaitu:

a. Merumuskan tujuan pembelajaran, dalam pelaksanaan KTSP diwujudkan dalam


bentuk indikator. Indikator pencapaian kompetensi dikembangkan oleh sekolah,
disesuaikan dengan lingkungan setempat, dan media serta lingkungan belajar yang
ada di sekolah. Semua ini ditujukan agar guru dapat lebih aktif, kreatif, dan
melakukan inovasi dalam pembelajaran tanpa meninggalkan isi kurikulum.
b. Merumuskan alat evaluasi/asesmen, baik bentuk, cara, waktu, dan model evaluasi
yang akan dilakukan. Evaluasi ini bisa berupa formatif (evaluasi untuk memperbaiki
pembelajaran) maupun sumatif (evaluasi untuk melihat keberhasilan belajar siswa).
c. Memilih materi pelajaran yang esensial untuk dikuasai dan dikembang-kan dalam
strategi pembelajaran. Materi pelajaran yang dipilih terutama berkaitan dengan
prinsip, yang berisi sejumlah konsep dan konten yang menjadi alat untuk mendidik

8
dan mengembangkan kemampuan siswa. Di samping itu guru juga harus mampu
menentukan karakteristik materi (bahan ajar) tersebut.
d. Berdasarkan karakterisktik materi (bahan ajar) maka guru memilih strategi
pembelajaran sebagai proses pengalaman belajar siswa. Pada tahap ini guru harus
menentukan metoda, pendekatan, model, dan media pembelajaran, serta teknik
pengelolaan kelas (laboratorium).

2) Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Dengan bekal persiapan mengajar yang telah dirancang secara matang dan
operasional, guru melaksanakan KBM. Pada KBM yang terjadi dapat melibatkan
beberapa interaksi.

Interaksi belajar mengajar merupakan komunikasi antara guru dan sis-wa dalam
proses pembelajaran, dan pada hakikatnya bertujuan mengantarkan siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran dengan pola tertentu. Pola interaksi belajar mengajar
dapat terjadi searah, dua arah ataupun multi arah.

Bila guru menyampaikan materi pelajaran tanpa menggunakan media maka


interaksi belajar mengajar berlangsung searah atau dua arah.

9
Jika guru menyajikan materi dibantu dengan media dan metode yang digunakan
kerja kelompok, maka interaksi belajar mengajar dapat berlangsung multi arah. Pada
kegiatan pembelajaran model ini guru lebih cenderung berperan sebagai fasilitator.
Perhatikan gambar berikut ini!

Perlu diperhatikan bahwa pola pembelajaran yang direncanakan guru harus


relevan dengan tujuan, materi dan metode yang dipilih. Masih banyak pola
pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran, untuk itu dapat dicari pada
sumber bacaan lain agar dapat lebih memperkaya pengetahuan tersebut.

3) Melaksanakan Evaluasi Hasil Belajar dan Memanfaatkan Umpan Balik

Alat evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan/indikator telah diran-cang pada


saat persiapan. Alat evaluasi ini sebelum digunakan perlu divalida-si sehingga alat
evaluasi tersebut benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Setelah divalidasi
alat evaluasi ini perlu diujicobakan kepada siswa yang telah mengikuti pembelajaran
materi yang bersangkutan. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui reliabilitas
(keajegan atau konsistensi) daya pembeda (kemampuan membedakan siswa yang
memahami dan tidak mema-hami) dan tingkat kesukaran alat evaluasi tersebut. Pada
sebuah perangkat evaluasi (pokok uji) tingkat kesukarannya harus proporsional, artinya
kompo-sisi antara pokok uji yang sukar, sedang, dan mudah tidak menumpuk pada salah
satu. Biasanya komposisi yang baik pada sebuah perangkat pokok uji adalah sukar 25
%, senang 50 %, dan mudah 25%.

10
Evaluasi yang dilakukan bisa berupa evaluasi proses pembelajaran atau pun hasil
belajar. Evaluasi peoses belajar dapat dilakukan melalui portofolio yang
menggambarkan upaya siswa dalam memahami materi pelajaran atau pun proses latihan
menguasai suatu keterampilan. Di samping itu, evaluasi juga dapat dilakukan secara
lisan maupun tulisan, dapat dilakukan sebelum, pada saat, dan setelah proses
pembelajaran.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu agar siswa melakukankegiatan
belajar. Dengan perkataan lain bahwa istilah pembelajaran dapat diberiarti sebagai kegiatan
sistematik dan sengaja dilakukan oleh pendidik untukmembantu peserta didik agar tercapai
tujuan pembelajaran. di dalam pembelajaranpendidik berperan penting dalam menfasilitasi
perkembangan peserta didik,dikarenakan pendidiklah yang bersinggungan langsung dengan
objekpembelajaran (peserta didik). Dalam hal ini, ada beberapa hal yang harusdiperhatikan
oleh pendidik.
Potensi adalah kesanggupan, daya, kemampuan untuk lebih berkembang. Potensi
peserta didik adalah kapasitas atau kemampuan dan karakteristik/sifat individu yang
berhubungan dengan sumber daya manusia yang memiliki kemungkinan dikembangkan dan
atau menunjang pengembangan potensi lain yang terdapat dalam diri peserta didik.
Proses Belajar Mengajar (PBM) merupakan inti dari proses pendidikan secara
keseluruhan. PBM sendiri merupakan proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru
dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa ini
merupakan syarat utama bagi berlangsungnya PBM.
Guru berperan menyampaikan ilmu-ilmu yang dimiliki kepada muridnya.
Gurumerupakan sumber belajar muridnya. Dari gurulah, murid diajarkan membaca,menulis
dan berhitung. Serta dari gurulah, murid mendapat pengetahuan baru danpendidikan
karakter. Guru sebagai orangtua kedua yang ada disekolah setelahorangtua kandung
dirumah. Peranan guru sebagai komunikator, sahabat yangdapat memberikan nasihata-
nasihat, motivator sebagai pemberi inspirasi dandorongan, pembimbing dalam
pengembangan sikap dan tingkah laku serta nilai-nilai, orang yang menguasai bahan yang
diajarkan

12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.asikbelajar.com/3-tugas-guru-dalam-pembelajaran/

http://triakurniaa.blogspot.com/2016/12/peran-guru-pada-perkembangan-potensi.html?m=1

https://m.kumparan.com/amp/ilham-wahyu-hidayat/sepanjang-masa-mengembangkan-potensi-
diri-1tnHRmRVpmq

https://katapembelajar.blogspot.com/2016/11/proses-belajar-mengajar-pbm.html?m=1

13

Anda mungkin juga menyukai