Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN

"Kompetensi Dasar sebagai Guru "


Dosen Pembimbing : Herlawan, S.Pd.,M.Pd

Disusun oleh :

NAMA : CINDY SRIPUJA JAYANTI RIZKY HAKIR

NPM : 20221006

KELAS : A

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAUBAU

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Kompetensi Dasar Sebagai Guru" dengan tepat
waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Profesi Kependidikan. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan mahasiswa untuk mengetahui serta mampu
mendeskripsikan kompetensi dasar yang harus d miliki seorang guru.Penulis mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Herlawan, S.Pd.,M.Pd selaku guru Mata Kuliah Profesi
Kependidikan. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Baubau, 6 Juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3

2.1 Kompetensi Guru..............................................................................................3

2.2 Kompetensi Dasar yang harus dimiliki Guru...................................................3

2.3 Dasar Hukum Kompetensi Guru......................................................................11

BAB III KESIMPULAN......................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan bagian dari kehidupan manusia di mana setiap orang yang telah lahir
akan mendapat pendidikan dari orang tuanya. Mendidik seorang anak sejak kecil adalah bagian
dari pendidikan dini yang diberikan oleh keluarga yang lambat laun akan memperoleh
pendidikan di institusi tertentu dan masyarakat. Pendidikan adalah usaha sadar untuk
memanusiakan manusia, di mana saat ini tugas seorang guru bukan hanya sebagai pengajar
namun juga menjadi seorang pendidik. Seorang pendidik diharapkan mampu melaksanakan
fungsi pendidikan dan dapat mencapai tujuan pendidikan. Pendidik adalah seorang manusia
yang dengan kesadarannya mampu mempengaruhi orang lain dengan tujuan transfer
pengetahuan dan karakter. Pembelajaran dengan memberikan pengetahuan yang tinggi tanpa
dibarengi dengan karakter yang baik, maka akan menjadikan ilmu yang diperoleh kurang
bermanfaat. Begitu juga sebaliknya, orang berkarakter tetapi tidak berilmu, maka sama saja
kebermanfaatanya kurang maksimal. Sehingga perlu adanya keseimbangan antara keduanya.

Peran pendidik dalam menjadikan peserta didik yang berwawasan luas dan berkarakter
sangat penting. Sehingga kualitas pendidik sangat diperhatikan demi terciptanya peserta didik
yang diharapkan. Ada beberapa syarat agar sesorang bisa dikatakan pendidik. Noeng Muhadjir
menyebutkan sebagaimana dikutip oleh Siswoyo (2013: 117), bahwa prasyarat seseorang bisa
sebagai pendidik apabila seseorang tersebut: (1) memiliki pengetahuan lebih, (2)
mengimplisitkan nilai dalam pengetahuan itu dan (3) bersedia menularkan pengetahuan
beserta nilainya kepada orang lain.

Di era yang serba modern di mana belajar itu mudah dilakukan dengan berbagai media yang
ada, membuat guru sebagai pendidik harus bisa memberikan pelayanan pendidikan kepada
peserta didik sesuai kebutuhan dan jamannya. Dengan begitu guru harus memiliki kemampuan
mengelola pembelajaran, kemampuan memberikan teladan yang baik, kemampuan menjadi
guru yang profesioanl, dan kemampuan untuk berkomunikasi dan berinteraksi. Dengan
kemampuan – kemampuan yang telah disebutkan tersebut, termuat dalam empat kompetensi
guru yaitu, pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Setiap kompetensi tersebut akan
dibahas dalam makalah ini dengan terperinci.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kompetensi guru?
2. Apa saja landasan hukum kompetensi guru?
3. Apa saja kompetensi yang harus dimiliki guru?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui apa itu kompetensi guru
2. Mengetahui landasan hukum kompetensi guru
3. Mengetahui kompetensi yang harus dimiliki seorang guru

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kompetensi Guru


KOMPETENSI adalah Seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki
seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-
tugas dibidang pekerjaan tertentu.

Kompetensi guru (teacher’s competency) adalah kemampuan seorang guru dalam


melaksanakan kewajiban kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak. Dengan demikian
Guru professional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang
keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan
maksimal. Pada dasarnya terdapat seperangkat tugas yang harus dilaksanakan oleh guru
berhubungan dengan profesinya sebagai pengajar, tugas guru ini sangat berkaitan dengan
kompetensi profesionalnya. Hakikat profesi guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu
jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang di luar bidang pendidikan. Walaupun pada kenyataannya masih terdapat hal-
hal tersebut di luar bidang kependidikan.

Standar Kompetensi Guru adalah beberapa indikator yang dapat dijadikan ukuran
karakteristik guru yang dinilai kompeten secara profesional dan merupakan perpaduan antara
kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara menyeluruh
membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman
terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi, dan
profesionalisme.

Tuntutan atas berbagai kompetensi ini mendorong guru untuk memperoleh informasi yang
dapat memperkaya kemampuan agar tidak mengalami ketinggalan dalam kompetensi
profesionalnya. Semua hal yang disebutkan diatas merupakan hal yang dapat menunjang
terbentuknya kompetensi guru. Dengan kompetensi profesional tersebut, dapat diduga
berpengaruh pada proses pengelolaan pendidikan sehingga mampu melahirkan keluaran
pendidikan yang bermutu. Keluaran yang bermutu dapat dilihat pada hasil langsung pendidikan
yang berupa nilai yang dicapai siswa dan dapat juga dilihat dari dampak pengiring, yakni
dimasyarakat. Selain itu, salah satu unsur pembentuk kompetensi profesional guru adalah
tingkat komitmennya terhadap profesi guru dan didukung oleh kemampuan menggunakan
nalar.

Berdasarkan standar kompetensi ini, seorang guru harus memiliki empat kompetensi yaitu:
Berdasarkan standar kompetensi ini, seorang guru harus memiliki empat kompetensi yaitu:

1. Kompetensi Pedagogi
"mahasiswa mampu mendeskripsikan Kompetensi Pedagogi sebagi Guru"

Kompetensi Pedagogi, yaitu :“Kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi
pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.”
Kompetensi pedagogi meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran. Evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Kompetensi ini tidak diperoleh secara tiba-tiba tetapi melalui upaya belajar secara terus
menerus dan sistematis, baik pada masa pra jabatan (pendidikan calon guru) maupun selama
dalam jabatan, yang didukung oleh bakat, minat dan potensi keguruan lainnya dari masing-
masing individu yang bersangkutan.

 Aspek Kompetensi Pedagogi beserta Indikatornya

Berkaitan dengan kegiatan Penilaian Kinerja Guru terdapat 7 (tujuh) aspek dan 45 (empat puluh
lima) indikator yang berkenaan penguasaan kompetensi pedagogi. Berikut ini disajikan ketujuh
aspek kompetensi pedagogi tersebut beserta indikatornya:

1. Menguasai karakteristik peserta didik

Guru mampu mencatat dan menggunakan informasi tentang karakteristik peserta didik untuk
membantu proses pembelajaran. Karakteristik ini terkait dengan aspek fisik, intelektual, sosial,
emosional, moral, dan latar belakang sosial budaya:

 Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya,


 Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama
untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran,
 Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada
semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda,
 Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk
mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya,
 Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik,
 Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat
mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak termarjinalkan
(tersisihkan, diolok‐olok, minder, dsb).

2. Menguasasi teori belajar dan prinsip‐prinsip pembelajaran yang mendidik

Guru mampu menetapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran
yang mendidik secara kreatif sesuai dengan standar kompetensi guru dan mampu
menyesuaikan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan
memotivasi mereka untuk belajar:

 Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai materi pembelajaran
sesuai usia dan kemampuan belajarnya melalui pengaturan proses pembelajaran dan
aktivitas yang bervariasi,
 Guru selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi
pembelajaran tertentu dan menyesuaikan aktivitas pembelajaran berikutnya
berdasarkan tingkat pemahaman tersebut,
 Guru dapat menjelaskan alasan pelaksanaan kegiatan/aktivitas yang dilakukannya, baik
yang sesuai maupun yang berbeda dengan rencana, terkait keberhasilan pembelajaran,
 Guru menggunakan berbagai teknik untuk memotiviasi kemauan belajar peserta didik,
 Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satu sama lain, dengan
memperhatikan tujuan pembelajaran maupun proses belajar peserta didik,
 Guru memperhatikan respon peserta didik yang belum/kurang memahami materi
pembelajaran yang diajarkan dan menggunakannya untuk memperbaiki rancangan
pembelajaran berikutnya.
3. Pengembangan kurikulum
Guru mampu menyusun silabus sesuai dengan tujuan terpenting kurikulum dan
menggunakan RPP sesuai dengan tujuan dan lingkungan pembelajaran. Guru
mampu memilih, menyusun, dan menata materi pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik:
 Guru dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum,
 Guru merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk
membahas materi ajar tertentu agar peserta didik dapat mencapai kompetensi
dasar yang ditetapkan,
 Guru mengikuti urutan materi pembelajaran dengan memperhatikan tujuan
pembelajaran,
 Guru memilih materi pembelajaran yang: (1) sesuai dengan tujuan
pembelajaran, (2) tepat dan mutakhir, (3) sesuai dengan usia dan tingkat
kemampuan belajar peserta didik, (4) dapat dilaksanakan di kelas dan (5) sesuai
dengan konteks kehidupan sehari‐hari peserta didik.
4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik
Guru mampu menyusun dan melaksanakan rancangan pembelajaran yang
mendidik secara lengkap. Guru mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Guru mampu menyusun dan
menggunakan berbagai materi pembelajaran dan sumber belajar sesuai
dengan karakteristik peserta didik. Jika relevan, guru memanfaatkan
teknologi informasi komunikasi (TIK) untuk kepentingan pembelajaran:
 Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan
yang telah disusun secara lengkap dan pelaksanaan aktivitas tersebut
mengindikasikan bahwa guru mengerti tentang tujuannya,
 Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk
membantu proses belajar peserta didik, bukan untuk menguji sehingga
membuat peserta didik merasa tertekan,
 Guru mengkomunikasikan informasi baru (misalnya materi tambahan)
sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik,
 Guru menyikapi kesalahan yang dilakukan peserta didik sebagai tahapan
proses pembelajaran, bukan semata‐mata kesalahan yang harus
dikoreksi. Misalnya: dengan mengetahui terlebih dahulu peserta didik
lain yang setuju/tidak setuju dengan jawaban tersebut, sebelum
memberikan penjelasan tentang jawaban yamg benar,
 Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai isi kurikulum dan
mengkaitkannya dengan konteks kehidupan sehari‐hari peserta didik,
 Guru melakukan aktivitas pembelajaran secara bervariasi dengan waktu
yang cukup untuk kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan usia dan
tingkat kemampuan belajar dan mempertahankan perhatian peserta
didik,
 Guru mengelola kelas dengan efektif tanpa mendominasi atau sibuk
dengan kegiatannya sendiri agar semua waktu peserta dapat
termanfaatkan secara produktif,
 Guru mampu memanfaatkan audio‐visual (termasuk TIK) untuk
meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Menyesuaikan aktivitas pembelajaran yang dirancang
dengan kondisi kelas,
 Guru memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya, mempraktekkan dan berinteraksi dengan peserta didik lain,
 Guru mengatur pelaksanaan aktivitas pembelajaran secara sistematis
untuk membantu proses belajar peserta didik. Sebagai contoh: guru
menambah informasi baru setelah mengevaluasi pemahaman peserta
didik terhadap materi sebelumnya, dan
 Guru menggunakan alat bantu mengajar, dan/atau audio‐visual
(termasuk tik) untuk meningkatkan motivasi belajar pesertadidik dalam
mencapai tujuan pembelajaran.

2. Kompetensi Profesionalisme
"mahasiswa mampu mendeskripsikan Kompetensi Profesionalisme"
Kompetensi guru berkaitan dengan profesionalisme, yaitu guru yang profesional
adalah guru yang kompeten (berkemampuan). Karena itu, Kompetensi Profesionalisme
Guru dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan
profesi keguruannya dengan kemampuan tinggi. Profesionalisme seorang guru
merupakan suatu keharusan dalam mewujudkan sekolah berbasis pengetahuan, yaitu
pemahaman tentang pembelajaran, kurikulum, dan perkembangan manusia termasuk
gaya belajar.
Pada umumnya di sekolah-sekolah yang memiliki guru dengan kompetensi profesional
akan menerapkan “pembelajaran dengan melakukan” untuk menggantikan cara
mengajar dimana guru hanya berbicara dan peserta didik hanya mendengarkan apa
yang disampaikan oleh guru tanpa adanya keinginan untuk bertanya. Menurut
Soedijarto, Guru yang memiliki kompetensi profesional perlu menguasai antara lain
adalah sebagai berikut :
 Disiplin ilmu pengetahuan sebagai sumber bahan pelajaran;
 Bahan ajar yang diajarkan;
 Pengetahuan tentang karakteristik siswa;
 Pengetahuan tentang filsafat dan tujuan pendidikan;
 Pengetahuan serta penguasaan metode dan model mengajar;
 Penguasaan terhadap prinsip-prinsip teknologi pembelajaran;
 Pengetahuan terhadap penilaian, dan mampu merencanakan, memimpin, guna
kelancaran proses pendidikan;
 Kemampuan dasar dalam penelitian seperti class action research (SAR atau
penelitian tindakan kelas).
3. Kompetensi Kepribadian
"Mahasiswa mampu mendeskripsikan Kompetensi kepribadian"
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi
peserta didik, dan berakhlak mulia. Sub kompetensi dalam kompetensi kepribadian
adalah:
 Kepribadian yang mantap dan stabil meliputi bertindak sesuai dengan norma sosial,
bangga menjadi guru, dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan
norma.
 Kepribadian yang dewasa yaitu menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai
pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.
 Kepribadian yang arif adalah menampilkan tindakan yang didasarkan pada
kemanfaatan peserta didik, sekolah dan masyarakat dan menunjukkan keterbukaan
dalam berfikir dan bertindak.
 Kepribadian yang berwibawa meliputi memiliki perilaku yang berpengaruh positif
terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disenangi.
 Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan meliputi bertindak sesuai dengan norma
religius (jujur, ikhlas, suka menolong) dan memiliki perilaku yang diteladani peserta
didik.
Istilah kepribadian digunakan dalam disiplin ilmu psikologi yang mempunyai
pengertian sebagai “sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang”. Kata
kepribadian diambil dari terjemahan kata yang berasal dari bahasa Inggris, yaitu kata
personality, yang mempunyai pengertian sebagai sifat dan tingkah laku khas
seseorang yang membedakannya dengan orang lain. Dengan demikian, yang
dimaksud dengan kepribadian adalah suatu totalitas psikofisis yang meliputi sifat-
sifat pribadi yang khas dan unik dariindividu ynag melekat pada diri orang yang
bersangkutan karena berhadapan dengan lingkungan.
Dalam UU guru dan dosen, kompetensi kepribadian sebagaimana yang
dimaksud pada ayat 2 sekurang-kurangnya mencakup kepribadian yang:
 Beriman dan bertaqwa
 Berakhlak mulia
 Arif dan bijaksana
 Demokratis
 Mantap
 Berwibawa
 Stabil
 Dewasa
 Jujur
 Sportif
 Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
 Secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri dan,
 Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.
Jadi, kompetensi kepribadian secara singkat bagi seorang guru ialah sikap dan
tingkah laku yang baik, patut untuk diteladani dan menjadi cerminan untuk
peserta didik, mampu mengembang potensi dalam diri, serta yang paling utama
bagi seorang guru yang berkepribadian yaitu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, mematuhi norma agama, hukum dan sosial yang berlaku.

4. Kompetensi Sosial
"Mahasiswa mampu mendeskripsikan Kompetensi sosial"

Kompetensi Sosial, yaitu :“Kemampuan pendidik berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif
dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan
masyarakat.

Kompetensi sosial yaitu perangkat perilaku tertentu yang merupakan dasar dari pemahaman
diri sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari lingkungan sosial serta tercapainya interaksi
sosial secara efektif.

 Kompetensi ini memiliki subkompetensi dengan indikator esensial sebagai


berikut :Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik.,
subkompetensi ini memiliki indikator esensial: berkomunikasi secara efektif dengan
peserta didik.
 Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga
pendidik.
 Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali peserta didik
dan masyarakat sekitar.
 Kompetensi sosial adalah kemampuan guru didik untuk berkomunikasi dan bergaul
secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/ wali peserta didik,
dan masyarakat sekitar.
 Bersikap inkulif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis
kelamin, agara, raskondisifisik, latar belakang keluarga, dan status sosial keluarga.
 Berkomunikasi secara efektif, empatik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat.
 Beradaptasi ditempat bertugas diseluruh wilayah RI yang memiliki keragaman sosial
budaya.
 Berkomunikasi dengan lisan maupun tulisan.
Sedangkan kompetensi guru yang telah dibakukan oleh Dirjen Dikdasmen Depdiknas
(1999) sebagai berikut:

 Mengembangkan kepribadian
 Meguasai landasan kependidikan
 Menguasai bahan pelajaran
 Menyusun progam pengajaran
 Melaksanakan progam pengajaran
 Menilai hasil dalam PBM yang telah dilaksanakan
 Menyelenggarakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran
 Menyelenggarakan progam bimbingan
 Berinteraksi dengan sejawat dan masyarakat
 Menyelenggarakan administrasi sekolah.

2.3 Dasar Hukum Kompetensi Guru


Dasar hukum penetapan standar kompetensi guru didasarkan pada berbagai peraturan
perundang-undangan sebagai berikut:

 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.


 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional.
 Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);
 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional
(Propenas) Tahun 2000 –2004 (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 206)
 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1992 tentang Tenaga Kependidikan (Lembaran
negara Tahun 1992 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3484)sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2000 (Lembaran negara
Tahun 2000 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3974)
 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor
54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 1992 tentang Tenaga
Kependidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39
Tahun 2000.
 Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 84/1993 tentang
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
 Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan
Administrasi Kepegawaian Nomor : 0433/P/1993, Nomor : 25 Tahun 1993 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
 Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor :
025/O/1995 tentang Petunjuk Teknis Ketentuan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya.
 Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No : 031/O/2002 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
BAB III

KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan
Tentang kompetensi ini ada beberapa rumusan atau pengertian yang perlu dicermati yaitu
kompetensi (competence),yaitu pernyataan yang menggambarkan penampilan suatu
kemampuan tertentu secara bulat yang merupakan perpaduan antara pengetahuan dan
kemampuan yang dapat diamati dan diukur. Selanjutnya bahwa istilah kompetensi mengacu
kepada perilaku yang diamati, yang diperlukan untuk menuntaskan kegiatansehari-hari.

Mulyasa menyatakan bahwa kompetensi sebagai suatu kemampuan mengandung enam aspek
yaitu :

 Pengetahuan (knowledge); yaitu kesadarab dalam bidang kognitif


 Pemahaman (understanding); yaitu kedalaman kognitif dan efektif yang dimiliki oleh
individu.
 Kemampuan (skill); yaitu sesuatu yang dimiliki individu untuk melakukan tugas atau
pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
 Nilai (value); adalah standar perilaku yang telah diyakini dan secara psikologis telah
menyatu dalam diri seseorang.
 Sikap (attitude); yaitu perasaan (senang atau tidak senang, suka atau tidak suka) atau
reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar.
 Minat (interest); adalah kecenderungan seorang untuk melakukan suatu perbuatan.
"Kompetensi tidak langsung dimiliki seseorang secara keseluruhan, tetapi berkembang secara
bertahap berdasar pada pengetahuan, keterampilan, sikap, minat, dan pandangan, dan
pengalaman yang dimilikinya."

Kompetensi dasar yang harus di miliki oleh seorang guru ada 4 macam, yaitu (1). Kompetensi
Pedagogi,(2). Kompetensi Profesionalisme, (3). Kompetensi Kepribadian, dan (4). Kompetensi
Sosial.
DAFTAR PUSTAKA

https://pgsd.binus.ac.id/2017/12/31/kompetensi-pedagogik/#:~:text=Kompetensi
%20Pedagogik%20pada%20dasarnya%20adalah,dan%20hasil%20pembelajaran%20peserta
%20didiknya.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Standar_Kompetensi_Guru#:~:text=Kompetensi%20guru
%20merupakan%20perpaduan%20antara,%2C%20pengembangan%20pribadi%2C%20dan
%20profesionalisme.

https://haloedukasi.com/kompetensi-guru

https://www.academia.edu/20573365/MAKALAH_PERENCANAAN_Pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai