Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ETIKA PROFESI KEGURUAN

KOMPETENSI GURU
Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Profesi Keguruan
Dosen Pengampu : Muhafidin M.Pd

Disusun oleh :
1. Feni Nurfitrohatin (201223029)
2. Muhammad Fahri Akbar Husaini (201223045)
3. Siti Juariah (201223061)
4. Tiara Rojatun Zanah (201223077)

PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (PTIK)


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
MUHAMMADIYAH KUNINGAN
2022
Kata Pengantar

Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga
makalah dengan berjudul ‘Kompetensi Gurur’ dapat selesai. Makalah ini dibuat dengan
tujuan memenuhi tugas kelompok Bapak Muhafidin M.Kom pada Mata Kuliah Etika Profesi
Keguruan. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada
pembaca tentang Kompetensi Guru.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Muhafidin M.Kom selaku
dosen pengampu Etika Profesi Keguruan. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah
wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima
kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari
pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Kuningan, 7 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. Pengertian Kompetensi Guru.................................................................................................2
B. Kompetensi yang Harus Dimiliki Seorang Guru..................................................................3
C. Peran Kompetensi Guru dalam proses kegiatan belajar mengajar.....................................6
BAB III.................................................................................................................................................7
PENUTUP............................................................................................................................................7
A. Kesimpulan..............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru dalam proses pembelajaran di kelas dipandang dapat memainkan peran penting
terutama dalam membantu peserta didik untuk membangun sikap positif dalam belajar,
membangkitkan rasa ingin tahu, mendorong kemandirian dan ketepatan logika
intelektual, serta menciptakan kondisi-kondisi untuk sukses dalam belajar. Oleh karena
itu, selain terampil mengajar, seorang guru juga memiliki pengetahuan yang luas, bijak,
dan dapat bersosialisasi dengan baik.
Selain itu seorang guru juga memiliki kompetensi yang akan menunjukan kualitas
profesionalisme seorang guru. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16
tahun 2007 telah ditetapkan standar kompetensi pedagogik guru. Standar kompetensi
pedagogik guru merupakan kemampuan minimal yang harus dimiliki guru dalam
menyelenggarakan pembelajaran. Standar kompetensi guru mencakup kompetensi inti
guru yang dijabarkan ke dalam kompetensi guru. Dengan adanya kualifikasi dan
kompetensi tersebut diharapkan seorang guru menjadi tenaga pendidik dan pengajar yang
professional.
Kinerja dan kompetensi guru memikul tanggung jawab utama dalam transformasi
orientasi peserta didik dari ketidaktahuan menjadi tahu, dari ketergantungan menjadi
mandiri, dari tidak terampil menjadi terampil, dengan metode-metode pembelajaran
bukan lagi mempersiapkan peserta didik yang pasif, melainkan peserta didik
berpengetahuan yang senantiasa mampu menyerap dan menyesuaikan diri dengan
informasi baru dengan berikir, bertanya, menggali, mencipta dan mengembangkan cara-
cara tertentu dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kompetensi guru?
2. Apa saja kompetensi yang harus dimiliki guru?
3. Bagaimana peran Kompetensi Keguruan dalam proses belajar mengajar?
4. Indikasi yang seperti apakah seorang guru bisa dikatakan sebagai guru profesional
dan mempunyai kompetensi dibidangnya

C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu kompetensi guru
2. Mengetahui kompetensi yang harus dimiliki seorang guru
3. memahami peran Kompetensi Keguruan dalam proses belajar mengajar
4. Mengetahui indikasi-indikasi seorang guru bisa dikatakan sebagai guru profesional
dan mempunyai kompetensi dibidangnya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kompetensi Guru


Kompetensi dalam Bahasa Indonesia merupakan serapan dari bahasa Inggris,
competence yang berarti kecakapan dan kemampuan (Musfah, 2015:27). Kompetensi
adalah kumpulan pengetahuan, perilaku, dan keterampilan yang harus dimilki guru untuk
mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan. Kompetensi berarti kemampuan
mewujudkan sesuatu sesuai dengan tugas yang diberikan kepada seseorang. Kompetensi
juga terkait dengan standar dimana seseorang dikatakan kompeten dalam bidangnya jika
pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta hasil kerjanya sesuai standar (ukuran) yang
ditetapkan dan/atau diakui oleh lembaganya/pemerintah. Musfah (2015:27) hakikat
kompetensi adalah kekuatan mental dan fisik untuk melakukan tugas atau keterampilan
yang dipelajari melalui latihan dan praktek. Dari hal ini maka suatu kompetensi dapat
diperoleh melalui pelatihan dan pendidikan.
Dalam buku yang ditulis oleh Mulyasa (2013:38) dari seorang tokoh bernama Gordon
terdapat enam aspek yang terkandung dalam konsep kompetensi yaitu pengetahuan,
pemahaman, kemampuan, nilai, sikap dan minat. Pengetahuan yaitu suatu kemampuan
dalam aspek kognitif, contohnya guru mengetahui kebutuhan belajar dari peserta
didiknya. Pemahaman yaitu kedalaman aspek kognitif dan afektif dimana seorang guru
mengetahui pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Kemampuan
yaitu dapat melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepada guru dengan
disiplin. Nilai yaitu standar perilaku yang diyakini dan tertanam dalam individu setiap
guru. Sikap yaitu refleksi dari adanya rangsangan yang datangnya dari luar. Minat yaitu
kecenderungan untuk melakukan suatu kegiatan. Maka dapat disimpulkan bahwa
kompetensi merupakan kemampuan seseorang yang meliputi pengetahuan, keterampilan,
dan sikap, yang dapat diwujudkan dalam hasil kerja nyata yang dapat bermanfaat bagi diri
sendiri dan lingkungannya.
Pengertian kompetensi guru berdasarkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005
adalah kompetensi guru dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan
tugas sebagai agen pembelajaran. Menurut Mulyasa (2013:27) Kompetensi guru
merupakan perpaduan antara kemampuan personalia, keilmuan, teknologi, sosial, dan
spiritual yang membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan
materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan
pribadi dan profesionalitas. Kompetensi guru lebih merujuk pada kemampuan guru untuk
mengajar dan mendidik sehingga menghasilkan perubahan perilaku belajar dari peserta
didik. Kemampuan guru yang dimaksud adalah tidak hanya dari segi pengetahuan saja
tetapi juga dari segi kepribadian, sosial dan profesional sebagai guru.
Kompetensi guru berdasarkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 yang
selanjutnya diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, guru harus
mempunyai kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Dimana masing-
masing kompetensi sangat penting untuk seorang guru dalam melakukan tugas dan
kewajibannya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan. Guru dituntut
untuk menguasai semua kompetensi guru agar dapat menjadi panutan bagi peserta didik.
Mushaf (2015:29) membagi kompetensi guru dlam tiga bagian yaitu bidang kognitif,
sikap, dan perilaku yang ketiganya ini tidak dapat berdiri sendiri karena saling
berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain. Dari penjelasan tersebut maka dapat
disimpulkan kompetensi guru adalah perpaduan antara pengetahuan, keterampilan, serta
sikap yang harus dimilki oleh guru dalam menjalankan tugas dan kewajibannya secara
profesional.

B. Kompetensi yang Harus Dimiliki Seorang Guru


Menurut UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa
kompetensi yang harus dimiliki oleh guru adalah kompetensi guru sebagai dimaksud
dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Sedangkan
menurut peraturan Pemerintah nomor 74 Tahun 2008 tentang guru pada pasal 2
disebutkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat
pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Sedangkan pengertian kompetensi yang dimaksud adalah
seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati,
dikuasai dan diaktualisasi oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Sesuai dengan Undang-Undang Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2005, pada
pasal 8 mengatakan tentang kompetensi antara lain:
1. Kompetensi pedagogic adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik
yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancanagan dan pelaksanaan
pembelajaran dan pengembangan potensi peserta didik. Berkaitan dengan kegiatan
Penilaian Kinerja Guru terdapat 7 (tujuh) aspek dan 45 (empat puluh lima) indikator
yang berkenaan penguasaan kompetensi pedagogik. Berikut ini disajikan ketujuh
aspek kompetensi pedagogik beserta indikatornya:
 Menguasai karakteristik peserta didik.
Guru mampu mencatat dan menggunakan informasi tentang karakteristik
peserta didik untuk membantu proses pembelajaran. Karakteristik ini terkait
dengan aspek fisik, intelektual, sosial, emosional, moral, dan latar belakang
sosial budaya.
 Menguasasi teori belajar dan prinsip‐prinsip pembelajaran yang mendidik.
Guru mampu menetapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik
pembelajaran yang mendidik secara kreatif sesuai dengan standar kompetensi
guru. Guru mampu menyesuaikan metode pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik dan memotivasi mereka untuk belajar:
 Pengembangan kurikulum
Guru mampu menyusun silabus sesuai dengan tujuan terpenting kurikulum
dan menggunakan RPP sesuai dengan tujuan dan lingkungan pembelajaran.
Guru mampu memilih, menyusun, dan menata materi pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan peserta didik

 Kegiatan pembelajaran yang mendidik


Guru mampu menyusun dan melaksanakan rancangan pembelajaran yang
mendidik secara lengkap. Guru mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Guru mampu menyusun dan
menggunakan berbagai materi pembelajaran dan sumber belajar sesuai dengan
karakteristik peserta didik. Jika relevan, guru memanfaatkan teknologi
informasi komunikasi (TIK) untuk kepentingan pembelajaran
 Pengembangan potensi peserta didik
Guru mampu menganalisis potensi pembelajaran setiap peserta didik dan
mengidentifikasi pengembangan potensi peserta didik melalui program
embelajaran yang mendukung siswa mengaktualisasikan potensi akademik,
kepribadian, dan kreativitasnya sampai ada bukti jelas bahwa peserta didik
mengaktualisasikan potensi mereka
 Komunikasi dengan peserta didik
Guru mampu berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta
didik dan bersikap antusias dan positif. Guru mampu memberikan respon
yang lengkap dan relevan kepada komentar atau pertanyaan peserta didik
 Penilaian dan Evaluasi
Guru mampu menyelenggarakan penilaian proses dan hasil belajar secara
berkesinambungan. Guru melakukan evaluasi atas efektivitas proses dan hasil
belajar dan menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk
merancang program remedial dan pengayaan.
2. Kompetensi kepribadian yaitu kemampuan yang dimiliki seorang guru terkait dengan
karakter pribadinya. Kompetensi kepribadian dari seorang guru merupakan modal
dasar dalam menjalankan tugasnya secara profesional. Kegiatan pendidikan pada
dasarnya merupakan pengkhususan komunikasi personal antara guru dan anak didik.
Kompetensi kepribadian guru dapat berupa aspek sebagai berikut :
 Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan
nasional Indonesia, mencakup :
 menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku,
adat-istiadat, daerah asal, dan gender;
 bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan sosial yang
berlaku dalam masyarakat, dan kebudayaan nasional Indonesia yang
beragam.
 Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan
bagi peserta didik dan masyarakat, mencakup:
 berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi
 berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia;
 berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik dan anggota
masyarakat di sekitarnya.
 Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa, mencakup:
 menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil;
 menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa.
 Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi
guru, dan rasa percaya diri, mencakup:
 menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi;
 bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri;
 bekerja mandiri secara profesional.
 Menjunjung tinggi kode etik profesi guru, mencakup
 memahami kode etik profesi guru
 menerapkan kode etik profesi guru;
 berperilaku sesuai dengan kode etik guru.

3. Kompetensi sosial yaitu suatu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki guru
terkait dengan hubungan atau komunikasi dengan orang lain. Dengan memiliki
kompetensi sosial ini. Seorang guru diharapkan mampu bergaul secara santun dengan
pihak-pihak lain.
Hal-hal yang terkait dengan kompetensi ini adalah :
 Mampu melakukan komunikasi secara lisan dan tulis.
 Mampu menggunakan teknologi, komunikasi dan informasi secara baik.
 Mampu bergaul secara baik dengan sesame sejahwat, pimpinan, peserta didik
dan masyarakat.
 Mampu bergaul secara santun dengan berbagai elemen masyarakat.
 Menerapkan persaudaraan sejati dan memiliki semangat kebersamaan.

4. Kompetensi Profesional yaitu kemampuan menguasai ilmu pengetahuan secara


mendalam untuk bahan melaksanakan proses pembelajaran. Dengan menguasai
materi, maka diharapkan guru akan mampu menjelaskan materi ajar dengan baik,
dengan ilustrasi jelas dan landasan yang mampan, dan dapat memberikan contoh yang
kontekstual.
Hal-hal yang terkait dengan kompetensi ini adalah :
 Menguasai materi secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi
program satuan pendidikan, mata pelajaran dan atau kelompok mata pelajaran
yang akan diampu.
 Menguasai konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi atau seni yang
relevan yang secara konseptual kohern dengan program satuan pendidikan,
mata pelajaran dan atau kelompok pelajaran yang akan diampu.1[5]
 Menguasai iklim belajar di kelas, diantaranya yaitu memiliki keterampilan
interpersonal, khususnya kemampuan untuk menunjukkan empati,
penghargaan kepada anak didik dan ketulusan.

C. Peran Kompetensi Guru dalam proses kegiatan belajar mengajar


Guru sebagai seorang pendidik dapat melaksanakan perannya jika guru tersebut
memenuhi empat syarat kompetensi. Guru akan mampu mendidik dan mengajar apabila
dia mempunyai kompetensi kepribadian, misalnya mempunyai kestabilan emosi,
memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap anak didiknya. serta bersifat terbuka
dan peka terhadap perkembangan teknologi. Pada kompetensi professional seorang guru
harus menguasai ilmu yaitu dengan pengetahuan yang luas, menguasai bahan pengajaran
serta ilmu-ilmu yang berhubungan dengan mata pelajaran yang diajarkan menguasai
teknologi dan kurikulum pendidikan.
Kompetensi sosial misalnya guru memiliki ketrampilan dalam membina hubungan
antara guru dengan murid, guru dengan guru, guru dengan kepala sekolah, guru dengan
komite, serta guru dengan masyarakat atau lingkungan. Dan kompetensi pedagogik
dimana seorang guru harus dapat memahami peserta didiknya, mengembangkan
kurikulum atau silabus, merancang pembelajaran serta mengevaluasi hasil belajar.
Sehingga dengan begitu, seorang guru dapat menjalankan perannya sebagai seorang
pendidik.
Keberhasilan guru melaksanakan perannya dalam bidang pendidikan sebagian besar
terletak pada kemampuannya melaksanakan berbagai peranan yang bersifat khusus dalam
situasi khusus. Karena dengan memiliki guru yang berkompeten, maka akan berpengaruh
juga pada hasul belajar para siswanya. Dengan begitu betapa pentingnya guru yang
berkompeten, artinya guru yang mampu melaksanakan unjuk kerja secara profesional
sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Tugas dan tanggung jawab pokok seorang
guru salah satunya yaitu guru sebagai pengajar, pembimbing dan administrator kelas.

1
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari apa yang telah kami tulis di atas, dapat disimpulkan bahwa profesionalisme
guru adalah suatu pekerjaan yang di dalamnya terdapat tugas- tugas dan syarat-syarat
yang harus dijalankan oleh seorang guru dengan penuh dedikatif, sesuai dengan
bidang keahliannya dan selalu melakukan improvisasi diri.
Dan seorang guru tidak dapat dikatakan sebagai guru yang profesional jika
tidak memenuhi empat kopetensi berikut juga indikasi-indikasinya yang telah
kami cantumkan di atas. Adapun ke empat kompetensi tersenut adalah:
1. Kompetensi kepribadian
2. Kompetensi pedagogis
3. Kompetensi profesional
4. Kompetensi sosial
DAFTAR PUSTAKA
Thalib, Syamsul Bahri. 2013. Menjadi Guru Profesional Jakarta, Kencana.
Ramayulis. 2002. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.
https://www.ilmiahku.com/2019/12/makalah-kompetensi-guru.html
http://fitrianahadi.blogspot.com/2015/12/makalah-kompetensi-guru.html
diakses pada 3 oktober 2022.

Anda mungkin juga menyukai