Anda di halaman 1dari 14

KOMPETENSI GURU

HUBUNGAN KARAKTER DAN KEPRIBADIAN

“Makalah Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Profesi Guru”

OLEH:

Kelompok III :

Dini Murdhiani (2020203886208072)


Lisda Wulandari (2020203886208074)
Nurul Safitri (2020203886208075)
Nur Azisah (2020203886208076)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PARE-PARE

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberi
berkah dan limpahan rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu, untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Etika Profesi
Guru dengan judul “Kompetensi Guru Hubungan Karakter dan Kepribadian”.
Shalawat serta salam tak lupa pula kami kirimkan kepada Nabiullah Muhammad
SAW. ialah nabi yang telah membawa umat manusia dari zaman jahiliyah menuju
zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini.

Kami ucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini. Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan
makalah ini.

Pare-Pare, 21 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................. i

DAFTAR ISI........................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................... 1

A. Latar Belakang........................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................... 1
C. Tujuan........................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................. 3

A. Hakikat Kompetensi Guru......................................... 3


B. Empat Kompetensi yang Harus dimiliki Guru.......... 3
1) Kompetensi Pedagogik...................................... 3
2) Kompetensi Kepribadian................................... 5
3) Kompetensi Sosial............................................. 7
4) Kompetensi Profesional..................................... 8

BAB III PENUTUP....................................................................... 10

A. Kesimpulan................................................................ 10
B. Saran.......................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pendidikan, guru merupakan komponen yang sangat penting
sebagai pengajar dan pendidik bagi anak didiknya. Tetapi dalam proses
tersebut, mendidik dan mengajar bukan hanya semata-mata mentransfer
pengetahuan kepada generasi-generasi penerus bangsa untuk menjadi. Lebih
dari itu, mendidik adalah menanamkan nilai-nilai, sikap dan perilaku agar
sikap generasi penerus bangsa dapat berbudi luhur.1
Terkait pendidikan karakter, sosok guru mengambil peranan yang sangat
penting. Karena guru harus menjadi tauladan bagi anak didiknya. Baik
perilaku, tutur kata, sikap, ataupun tabiat keseharian guru yang menjadi
panutan yang nantinya akan diikuti oleh peserta didiknya. Seperti label yang
diberikan kepada guru, yakni digugu dan ditiru, artinya sosok yang
digambarkan menjadi suri tauladan bagi murid-muridnya.
Ketika seorang guru sudah memancarkan karakter yang baik dalam
dirinya, maka kompenen lain seperti kurikulum, budaya sekolah, dan sarana
prasarana yang disediakan, hanya berperan sebagai peran pendukung saja
dalam keberhasilan pendidikan karakter di sekolah. Dengan kata lain, sosok
guru yang sudah memancarkan karakter yang baik dalam dirinya, internalisasi
pendidikan karakter berpeluang mencapai keberhasilan, sedangkan jika sosok
guru tidak bisa memancarkan karakter yang baik dalam dirinya, internalisasi
pendidikan tidak akan berhasil.2
Untuk mencapai hal tersebut ada beberapa kompetensi yang harus
dimiliki guru, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi profesional dan kompetensi sosial.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hakikat kompetensi guru?

1
Aris Shoimin, Guru Berkarakter untuk Implementasi Pendidikan Karakter, (Yogyakarta: Gava
Media, 2014), hal. ix
2
Agus Wibowo, M. Pd, Drs. Hamrin, M. M.Pd, Menjadi Guru Berkarakter, (Yogyakarta: Pustaka
Belajar, 2017), hal. vi

1
2. Apa saja yang termasuk kompetensi guru?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui maksud dari hakikat kompetensi guru.
2. Untuk mengetahui yang termasuk kompetensi guru.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Kompetensi Guru
Kompetensi dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa
Inggris yaitu competence yang artinya kecakapan dan kemampuan.
Kompetensi dapat diperoleh melalui pendidikan, pelatihan dan belajar secara
mandiri dengan memanfaatkan sumber belajar yang ada. Kompetensi terkait
dengan kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan kerja, agar seseorang
dapat menjalankan tugasnya dengan baik berdasarkan kemampuan yang ia
miliki. Menurut Poerwadarminta (2007) dalam Wijaya (2018) menyatakan
bahwa kompetensi berarti kewenangan untuk kekuasaan dalam menentukan
atau merumuskan suatu hal.3
Dari beberapa pengertian kompetensi diatas dapat disimpulkan bahwa,
kompetensi merupakan kemampuan seseorang yang meliputi pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang dapat diwujudkan dalam hasil kerja nyata yang
bermanfaat bagi diri dan lingkungannya. Sedangkan kompetensi guru
merupakan sekumpulan ilmu pengetahuan, perilaku dan keterampilan yang
harus dimiliki seorang guru, yang tujuannya agar mencapai tujuan
pembelajaran dan pendidikan yang mencakup penguasaan materi,
pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik,
pengembangan pribadi dan profesionalitas.
B. Kompetensi Guru
Dalam perspektif kebijakan nasional, pemerintah telah merumuskan
empat jenis kompetensi guru, sebagaimana tercantum dalam penjelasan
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional.
1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik adalah pemahaman guru terhadap peserta didik,
perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan anak didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
3
Wirdatul Jannah, Menjadi Guru Profesional : Memahami Hakikat dan Kompetensi Guru, OSF
Preprints, 2021

3
dimilikinya. Kompetensi pedagogik ini juga biasa dimaknai dengan
kemampuan mengelola pembelajaran. Ini mencakup konsep bagaimana
seorang guru mempersiapkan dirinya untuk mengajar, baik penguasaan
pengetahuan ataupun memperlihatkan keterampilan mengajarnya.
Guru yang memahami karakteristik anak didik, ditandai dengan:
a. Memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif, seperti
mendeskripsikan dan menerapkan perkembangan kognitif untuk
memahami peserta didik,
b. Memahami prinsip-prinsip kepribadian, seperti mendeskripsikan dan
menerapkan perkembangan kognitif untuk memahami peserta didik,
c. Mengidentifikasi bekal ajar awal anak didik, yang mencakup seperti
mengidentifikasi kesulitan belajar anak didik, mengidentifikasi
tugas-tugas, dan mengidentifikasi gaya belajar untuk memahami
peserta didik,
Guru yang mampu merancang pembelajaran dengan baik, memiliki
karakteristik berupa menerapkan teori belajar dan pembelajaran yang
mencakup:
a. Membedakan teori belajar behavioristik, kognitif, sosial atau yang
lain dan menerapkan teori belajar tersebut dalam pembelajaran fakta,
konsep, prosedur dan prinsip,
b. Menentukan strategi pembelajaran berdasarkan keberadaan peserta
didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar,
c. Menyusun rencangan pembelajaran berdasarkan strategi yang telah
dipilih.

Dalam melaksanakan pembelajaran mencakup beberapa kegiatan,


misalnya:

a. Menata latar (setting). Pelaksanaan pembelajaran ini mencakup


sarana dan prasarana belajar yang akan digunakan dan digunakan
secara tepat,

4
b. Melaksanakan pembelajaran yang kondusif, seperti memberi
motivasi kepada peserta didik, menjelaskan materi bidang studi,
memfasilitasi peserta didik untuk melakukan berbagai kegiatan
belajar, memberi penguatan dalam pembelajaran, dan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk merefleksikan pengalaman
belajar yang dialaminya.
Kemampuan guru dalam mengevaluasi hasil belajar anak didik
memiliki karakteristik; melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar
secara berkesinambungan dengan berbagai metode, seperti:
a. Melaksanakan penilaian dengan tes dan non tes
b. Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil untuk menentukan
tingkat ketuntasan belajar,
c. Menggunakan informasi keputusan belajar ntuk merancang program
remidi atau pengayaan,
d. Memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan
kualitas program pembelajaran secara umum.
Sementara, kemampuan guru dalam mengembangkan kompetensi
peserta didik, memiliki karakteristik sebagai berikut
a. Memfasilitasi peserta didik untuk mengambangkan berbagai potensi
akademik, seperti latihan, mengembangkan bakat dan lain-lain,
b. Memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai privasi
potensi non akademik, seperti membimbing anak dengan iman dan
takwa dan membimbing anak didik mengembangkan keterampilan
sosial.
Secara umum, kompetensi pedagogik guru, meliputi pemahaman
wawasan atau landasan kependidikan, pemahaman tentang peserta didik,
pengembangan kurikulum atau silabus, perancangan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran yang mendidik, evaluasi hasil belajar,
pengembangan peserta didikuntuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya.
2. Kompetensi Kepribadian

5
Kompetensi kepribadian dari seorang guru merupakan modal dasar
bagi orang yang bersangkutan dalam menjalankan tugasnya secara
profesional. Kompetensi kepribadian ini, berupa kepribadian yang
mantap dan stabil, dewasa, arif, berwibawa dan akhlak mulia sehingga
dapat menjadi teladan.
Menurut Ibnu Sahnun kepribadian guru mempunyai pengaruh
langsung terhadap kebiasaan-kebiasaan belajar peserta didik. Secara
ringkas, ia berpandangan bahwa seluruh sikap dan perbuatan seorang
guru merupakan suatu gambaran dari kepribadian guru tersebut, asal
dilakukan secara sadar meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap dan
juga persepsi yang dimilikinya.
Sedangkan Novita Iswayanti berpandangan bahwa banyak sekali
yang dipelajari peserta didik dari gurunya. Peserta didik menyerap sikap-
sikap, merefleksikan perasaan-perasaannnya, menyerap keyakinan-
keyakinannya, meniru tingkah lakunya dan mengutip pernyataan-
pernyataan dari gurunya.
Adapun menurut Buchari Alma, guru yang memiliki kompetensi
kepribadian akan menjadi sosok teladan. Artinya, guru akan mengubah
perilaku peserta didik, disamping ia dihormati dan disegani oleh peserta
didiknya. Guru yang memiliki kompetensi kepribadian juga akan
disenangi oleh peserta didiknya. Sehingga peserta didik akan
berkonrtribusi dengan mata pelajaran yang ia ambil, lebih semangat dan
termotivasi sendiri mendalami pelajaran tersebut.
Adapun indikator seorang guru yang memiliki kepribadian yang
mantap dan stabil, tercermin dari perilakunya yang menunjukkan
beberapa karakteristik, diantaranya:
a. Menaati peraturan perundang-undangan dan norma-norma yang ada,
b. Menunjukkan perilaku disiplin,
c. Bertutur kata, berpenampilan dan berperilaku yang santun,
d. Menjaga kode etik profesi pendidik.

6
Kepribadian guru yang telah dewasa memiliki karakteristik,
diantaranya:
a. Menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik, seperti
melaksanakan tugas secara mandiri, mengambil keputusan sendiri
dan menilai diri sendiri.
b. Memiliki etos kerja sebagai pendidik, seperti kerja keras,
melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab dan
mengembangkan diri secara terus menerus.
Kepribadian guru yang memiliki akhlak mulia dan dapat menjadi
teladan bagi peserta didik memiliki karakteristik sebagai berikut,
a. Bertindak sesuai dengan norma religius, yang ditandai dengan
menghargai ajaran agama yang dianut maupun ajaran agama lain,
menerapkan norma kejujuran dan menunjukkan keikhlasan.
b. Memiliki perilaku yang dapat diteladani peserta didik, seperi bertutur
kata dengan sopan, berprilaku baik didepan peserta didik, agar
peserta didik dapat meneladani sikap yang kita tunjukkan kepada
mereka.
3. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru dalam berkomunikasi,
menjalin kerja sama dan berinteraksi secara efektif dan efisien, baik
dengan peserta didik, wali peserta didik, maupun dengan masyarakat
sekitar. Dengan kompetensi sosial ini, seorang guru diharapkan mampu
bergaul secara santun dengan pihak-pihak lain seperti peserta didik, wali
peserta didik, antar sesama guru maupun masyarakat sekitar. Tujuannya
agar terjalin hubungan yang baik dan erat. Hubungan tersebut pastinya
akan memberikan banyak manfaat dari seluruh pihak.
Ada beberapa ciri yang mencakup dalam mengembangkan hubungan
secara efektif dengan peserta didik, teman sejawat, orang tua atau wali
peserta didik, yaitu:
a. Mengembangkan hubungan atas dasar prinsip saling menghormati,

7
b. Mengembangkan hubungan atas dasar prinsip keterbukaan, dan
mengembangkan hubungan berasaskan asah, asih, asuh,
c. Bekerja sama secara efektif dengan anak didik, sejawat, orang
tua/wali, dan masyarakat.
Kompetensi sosial guru meliputi:
a. Mampu bersikap objektif dan tidak deskriminatif pada siswa, guru,
ataupun orang tua siswa,
b. Mampu berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun baik
kepada sesama guru atau tenaga pendidik dan tenaga kependidikan,
siswa dan juga orang tua siswa,
c. Mampu beradaptasi dimanapun ia ditempatkan,
d. Mampu berkomunikasi dengan baik kepada sesama komunitas satu
profesinya.
4. Kompetensi Profesional
Menurut Muhaimin, sebuah pekerjaan dikatakan profesi jika
dilakukan untuk mencari nafkah, sekaligus dilakukan dengan tingkat
keahlian yang tinggi. Agar sebuah profesi dapat menghasilkan mutu
produk yang baik, maka perlu dibarengi dengan etos kerja yang mantap
pula. Ada tiga ciri dasar yang selalu dapat dilihat pada setiap profesional
yang baik mengenai etos kerjanya, yaitu:
a. Keinginan untuk menjunjung tinggi mutu pekerjaan,
b. Menjaga diri dalam melaksanakan pekerjaan,
c. Keinginan untuk memberikan layanan kepada masyarakat.
Ada beberapa ketentuan yang harus ditaati agar pekerjaan dipandang
sebagai profesi, yaitu:
a. Setiap profesi dikembangkan untuk memberikan layanan tertentu
kepada masyarakat,
b. Profesi bukan sekedar mata pencaharian, tetapi juga mencakup
pengabdian kepada sesuatu,
c. Mempunyai kewajiban untuk menyempurnakan prosedur kerja yang
mendasari pengabdian secara terus menerus dan tidak berhenti.

8
Sementara menurut Suyanto (2001), ciri sebuah pekerjaan yang
profesional, yaitu:
a. Harus memiliki landasan pengetahuan yang kuat,
b. Berdasarkan kompetensi individu, bukan atas dasar kolusi, korupsi
dan nepotisme (KKN),
c. Memiliki sistem seleksi dan sertifikasi,
d. Ada kerjasama dan kompetensi yang sehat antar sejawat,
e. Adanya kesadaran profesional yang tinggi,
f. Memiliki prinsip-prinsip etik,
g. Memiliki sistem sanksi profesi,
h. Adanya militansi individu,
i. Memiliki organisasi profesi.
Adapun kompetensi profesional adalah penguasaan guru atas materi
pembelajaran secara luas dan mendalam. Artinya, guru bukan hanya
sekedar materi ajar yang diajarkan disekolah sesuai dengan kurikulum
melainkan pula materi yang memayunginya.
Kompetensi profesional juga diartikan sebagai kemampuan yang
harus dimiliki seorang guru dalam hal perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan pembelajaran. Kompetensi ini meliputi:
a. Kemampuan dalam menguasai materi, konsep, pola pikir yang dapat
menunjang kegiatan pembelajaran,
b. Menguasai standar kompetensi ataupun kompetensi dasar dalam
mata pelajaran,
c. Mengembangkan materi pelajaran dengan kreatif,
d. Memanfaatkan teknologi yang sesuai dengan perkembangan zaman.4

4
Agus Wibowo, M. Pd, Drs. Hamrin, M. M.Pd, Menjadi Guru Berkarakter, (Yogyakarta: Pustaka
Belajar, 2017), hal. 110-125

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kompetensi merupakan kemampuan seseorang yang meliputi
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dapat diwujudkan dalam hasil
kerja nyata yang bermanfaat bagi diri dan lingkungannya. Sedangkan
kompetensi guru merupakan sekumpulan ilmu pengetahuan, perilaku dan
keterampilan yang harus dimiliki seorang guru, yang tujuannya agar
mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan yang mencakup penguasaan
materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik,
pengembangan pribadi dan profesionalitas.
Ada empat kompetensi yang harus dimiliki seorang guru, yaitu
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan
kompetensi profesional. Kompetensi pedagogik adalah pemahaman guru
terhadap peserta didik, perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil
belajar, dan pengembangan anak didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya. Adapun kompetensi kepribadian adalah kemampuan
kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, berwibawa serta menjadi teladan
bagi peserta didik. Kemudian kompetensi sosial adalah kemampuan guru
dalam berkomunikasi, menjalin kerja sama dan berinteraksi secara efektif dan
efisien, baik dengan peserta didik, wali peserta didik, maupun dengan
masyarakat sekitar. Sedangkan, kompetensi profesional adalah kemampuan
yang harus dimiliki seorang guru dalam hal perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan pembelajaran.
B. Saran
Pemakalah banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan
untuk penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Shoimin, Aris. 2014. Guru Berkarakter untuk Implementasi Pendidikan Karakter.


Yogyakarta. Gava Media

Wibowo, Agus dan Hamrin. 2017. Menjadi Guru Berkarakter. Yogyakarta.


Pustaka Belajar

Jannah, Wirdatul. 2021. Menjadi Guru Profesional : Memahami Hakikat dan


Kompetensi Guru.OSF Preprints

11

Anda mungkin juga menyukai