Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PENDIDIKAN KARAKTER

PENGEMBANGAN RUANG KELAS YANG BERKARAKTER

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Karakter

Dosen Pengampu Din Rusyda Arini., M.Pd.

DISUSUN OLEH :

1. TRI WALYANI (2020010048)


2. AZIZATUN NAFINGAH (2020010060)
3. ALMAS ADIBAH (2020010040)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS SAINS AL-QURAN

JAWA TENGAH DI WONOSOBO

2022
ii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................
KATA PENGANTAR…...…………………………………………...……………
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ......................................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................
C. TUJUAN PENELITIAN ..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KELAS BERKARAKTER .....................................................................
B. UNSUR-UNSUR PENGEMBANG KELAS BERKARAKTER .....................................
C. STRATEGI DAN CARA MENGEMBANGKAN KELAS BERKARAKTER OLEH
PENDIDIK........................................................................................................................
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ..............................................................................................................
B. SARAN ...........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan nafas kehidupan. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang merupakan inspirator terbesar dalam segala keteladanannya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Karakter
mahasiswa program S1 Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Sains Al- Qur’an (UNSIQ) Jawa Tengah Tahun 2022.

Makalah ini dapat terselesaikan berkat dorongan dan perhatian dari berbagai pihak.
Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan rasa
terimakasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Din Rusyda Arini., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan
Karakter
2. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan, motivasi,
semangat, serta doa yang tak terhingga, serta rekan-rekan mahasiswa dan
semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini.

Semoga apa yang telah disampaikan oleh penulis melalui tulisan ini dapat menjadi
amal yang bermanfaat bagi pembaca dan pencari ilmu. Penulis menyadari
sepenuhnya, bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun selalu dinantikan demi peningkatan
kualitas dan mutu pada masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua insan yang memerlukannya.

Wonosobo, 9 November 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pengembangan ruang kelas berkarakter sangat dibutuhkan guna


menciptakan suatu ruang kelas yang aktif dan kreatif serta berpotensi guna
menjadikan peserta didik agar menjadi orang yang berkarakter yang baik. Dalam
hal ini guru sangat berperan penting dalam pengembangan ruang kelas yang
berkarakter tersebut. Tetapi bukan hanya guru yang berperan dalam ruang kelas,
namun peserta didik pun mempunyai peran serta di dalam pengembangan ruang
kelas berkarakter. Guru dan peserta didik harus memiliki kerjasama yang sangat
baik agar pengembangan ruang kelas berarakter tersebut bisa berjalan dengan
lancar.1

Indonesia belum mempunyai pendidikan karakter yang efektif untuk


menjadikan bangsa Indonesia yang berkarakter (tercermin dari tingkah lakunya).
Padahal ada beberapa mata pelajaran yangberisikan tentang pesan-pesan moral,
misalnya pelajaran agama, kewarganegaraan, dan pancasila. Namun proses
pembelajaran yang dilakukan adalah dengan pendekatan penghafalan (kognitif).
Para siswa diharapkan dapat menguasai materi yang keberhasilannya diukur hanya
dengan kemampuan anak menjawab soal ujian (terutama dengan pilihan berganda).
Karena orientasinya hanyalah semata-mata hanya untuk memperoleh nilai bagus,
maka bagaimana mata pelajaran dapat berdampak kepada perubahan perilaku,
tidak pernah diperhatikan. Sehingga apa yang terjadi adalah kesenjangan antara
pengetahuan moral (cognition) dan perilaku (action). Semua orang pasti
mengetahui bahwa berbohong dan korupsi itu salah dan melanggar ketentuan
agama, tetapi banyak sekali orang yang tetap melakukannya.2

1
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2015/01/17/pengembangan-ruang-kelas-berkarakter/
(Diakses pada 9 November pukul 14.15).
2
Fatkhul Mubin, Menciptakan Sekolah yang Berkarakter, hal.1.
2

Berdasarkan uraian di atas, dalam upaya pelaksanaan pendidikan karakter


disekolah, pendidik diharapkan mampu menciptakan lingkungan kelas/sekolah
yang dapat memberikan stimulus untuk terinternalisasinya nilai-nilai karakter
peserta didik. Oleh karena itu, pendidik harus membentuk lingkungan kelas
berkarakter, yang didalamnya terkandung nilai-nilai karakter, sehingga peserta
didik akan terbiasa untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai karakter yang
dikembangkan dalam suasana kelas oleh pendidik.3

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apa itu Kelas Berkarakter?
2. Apa Saja Unsur-Unsur Pengembang Ruang Kelas Berkarakter?
3. Strategi dan Cara Mengembangkan Kelas Berkarakter oleh Pendidik

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Memahami apa itu Kelas Berkarakter


2. Mengetahui Unsur-Unsur Pengembang Ruang Kelas Berkarakter
3. Mengidentifikasi Strategi dan Cara Mengembangkan Kelas Berkarakter

1.

3
Wuri Wuryandani, Peran Guru dalam Menciptakan Kelas yang Berkarakter, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta, hal. 3.
3

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
1. Hakikat Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter memiliki makna lebih tinggi dari pendidikan moral,
karena pendidikan karakter tidak hanya berkaitan dengan masalah benar-salah, tetapi
bagaimana menanmkan kebiasaan tentang hal-hal yang baik dalam kehidupan,
sehingga peserta didik memiliki kesadaran, dan pemahaman yang tinggi, serta
kepedulisn dsn komitmen. Untuk menerapkan kebijakan dalam kehidupan sehari-
hari. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa karakter merupakan sifat alami
seseorang dalam merespon situasi secara bermoral, yang diwujudkan dalam tindakan
nyata melalui perilaku baik, jujur, bertanggung jawab, hormat kepada orang lain dan
nilai-nilai karakter mulia lainnya. Dalam konteks pemikiran islam, karakter
berkaitan dengan iman dan ikhsan. Hal ini sejalan dengan ungkapan Aris Toteles,
bahwa karakter erat kaitannya dengan “habit” atau kebiasaan yang terus menerus
diamalkan.4
2. Apa itu Pengembangan Pembelajaran?
Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis,
teoretis, konseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan
latihan. Pengembangan adalah suatu proses mendesain pembelajaran secara logis
dan sistematis dalamrangka untuk menetapkan segala sesuatu yang akan
dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar dengan memperhatikan potensi dan
kompetensi peserta didik.5
Pengembangan pembelajaran diidentifikasikan sebagai suatu proses yang
sistematik meliputi identifikasi masalah, pengembangan strategi dan bahan
instruksional, serta evaluasi terhadap strategi dan bahan instruksional dalam
mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien (Suparman, 1991).6

4
Ayub Rizqi Awan, Makalah Menciptakan Ruang Kelas yang Berkarakter, (STKIP Islam
Bumiayu, 2014), hal 4.
5
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hal. 24.
6
https://www.rijal09.com/2016/04/pengertian-pengembangan-pembelajaran.html (Diakses pada 19
November pukul 08.45).
4

Maka pengembangan pembelajaran lebih realistik, bukan sekedar idealisme


pendidikan yang sulit diterapkan dalam kehidupan. Pengembangan pembelajaran
adalah usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran, baik secara materi
maupun metode dan subtitusinya. Secara materi artinya dari aspek bahan ajar yang
disesuaikan dengan perkembangan pengetahuan, sedangkan secara metodologis dan
subtansinya berkaitan dengan pengembangan strategi pembelajaran, baik secara
teoretis maupun praktis. 7
3. Apa itu Kelas Berkarakter?
Kelas berkarakter adalah upaya sekolah untuk menanamkan nilai-nilai
budaya karakter dalam diri setiap warga sekolah melalui berbagai kegiatan dalam
proses pembelajaran dan penciptaan suasana lingkungan sekolah sehingga budaya
karakter menjadi sikap batin (believe system) serta menjadi landasan dalam bersikap
dan bertingkah laku. Oleh karena itu proses pembelajaran menjadi sangat penting di
dalamnya, sebagai sarana menanamkan nilai-nilai karakter yang berbudaya.

B. Unsur-Unsur Pengembang Ruang Kelas Berkarakter


Membentuk karakter siswa memang tidak semata-mata menjadi tugas guru atau
sekolah, melainkan juga keluarga dan masyarakat. Dan guru memiliki peran yang
sangat penting dalam pembentukan karakter anak pada pendidikan formal di
sekolah. Membangun karakter ini tak terjadi dalam sekejap melalui nasihat, perintah,
atau instruksi. Pembentukan karakter memerlukan teladan atau role model,
kesabaran,
kebiasaan serta budaya sekolah yang kondusif.8

7
Hamdani Hamid, Pengembangan Sistem Pendidikan di Indonesia. (Bandung: Pustaka Setia,
2013), hal. 125.
8
Ahmad Aziz, (Interpretasi Humanistik Kebahasaan: Upaya Kontekstualisasi Kaidah Bahasa
Arab. (Arabiyatuna: Jurnal Bahasa Arab, 3(2), 2019), hal. 299-314
5

Dalam pembentukan sebuah ruang kelas yang berkarakter dibutuhkan beberapa


unsur yang mendukung terjadinya hal tersebut. Beberapa unsur yang penting antara
lain:
1) Guru
Guru merupakan hal yang terpenting dalam sebuah pengembangan ruang kelas
yang berkarakter. Karena guru mempunyai banyak peran dalam sebuah proses
pendidikan, bukan hanya sebagai seorang pendidik dan pengajar tetapi guru juga
sebagai pembentuk karakter dan pembangkit dan pembangkit pandangan serta
kreatifitas. Jadi maksudnya disini adalah guru harus bisa memberikan motivasi dan
mampu memberi pandangan yang positif agar terbentuk peserta didik yang
berkarakter. Guru juga harus bisa mengembangkan respon yang efektif untuk
membuat peserta didik lebih akftif dan kreatif di ruang kelas. Jika guru mampu
melakukan hal tersebut maka ruangan kelas pun akan menjadi sebuah ruang kelas
yang berkarakter.
2) Peserta Didik
Bukan hanya guru saja yang harus berperan dalam sebuah pengembangan ruang
kelas yang berkarakter tersebut, tetapi peserta didik pun juga harus ikut serta
membantu guru untuk berperan aktif dalam sebuah pengembangan ruang kelas
berkarakter. Guru tidak akan berhasil membuat ruang kelas menjadi berkarakter jika
peserta didiknya bersikap acuh dan tidak aktif oleh apa yang diberikan seorang guru.
3) Proses di Dalam Kelas
Sebuah ruang kelas yang berkarakter juga akan terbentuk dari suatu proses yang
terjadi di dalam kelas tersebut. Suatu proses yang baik dan menarik akan
berpengaruh terhadap pembentukan karakter dalam sebuah ruangan kelas.
6

 Kegiatan-Kegiatan Pembentuk Ruang Kelas Berkaraker


Dalam sebuah sekolah atau fasilitas pendidikan, perlu adanya ruang kelas
berkarakter yang dikelola dengan baik. Adapun kegiatan-kegiatan yang perlu
dilakukan guna mengembangkan sebuah ruang kelas yang berkarakter adalah
sebagai berikut :
1) Membuat Ruang Kelas Nyaman dan Bersih
Hal ini merupakan hal sederhana tetapi penting dalam sebuah kelas. Jika ruangan
kelas nyaman, maka peserta didik akan lebih mudah untuk menerima hal yang baik
dalam pembentukan karakternya.
2) Mengatur Tata Letak Perabotan Sebaik Mungkin
Tata letak perabotan sebuah ruangan kelas juga merupakan hal yang sederhana
tapi penting bagi kegiatan pendidikan. Karena jika perabotan terlihat rapi maka
pandangan dan pikiran juga akan terasa nyaman sehingga menciptakan suasana yang
menyenangkan.
3) Membuat Situasi Kelas Tenang dan Nyaman
Situasi kelas yang tenang dan nyaman diperlukan guna membantu peserta didik
untuk bisa berpikir lebih baik dalam penerimaan materi. Hal ini diartikan proses
belajar mengajar tetap berlangsung secara aktif, tetapi tidak menimbulkan suatu
kericuhan dalam ruang kelas.
4) Pengecekan Absensi Peserta Didik Secara Berkala
Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui peserta didik yang sering tidak hadir
agar cepat diketahui apa penyebabnya dan solusi untuk menanggapi hal tersebut
5) Menyampaikan Materi dengan Baik
Materi dalam sebuah pembelajaran merupakan hal yang terpenting dalam proses
belajar mengajar guna menambah kompetensi peserta didik. Maka dari itu
menyampaikan materi itu harus dilakukan dengan baik dan semenarik mungkin agar
peserta didik cepat tanggap terhadap materi yang disampaikan.
7

6) Memberikan Tantangan
Tantangan diperlukan untuk melatih peserta didik dan untuk mengetahui
seberapa paham peserta didik terhadap materi yang telah disampaikan, misalnya
dengan memberikan tugas serta tanya jawab kepada peserta didik.
7) Membuat Kelompok Diskusi
Guru memberikan pengarahan terhadap peserta didik untuk membuat kelompok
diskusi agar masalah yang diberikan guru bisa dipecahkan secara bersama-sama.
Dalam hal ini pemikiran peserta didik tentunya berbeda-beda satu dengan yang lain,
sehingga peserta didik bisa bekerja sama untuk menentukan hasil diskusi tersebut.
Hal ini juga diperlukan untuk mengetahui karakter masing-masing dari peserta didik.
8) Mengajak Peserta Didik Berinteraksi
Hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara peserta didik untuk
berinteraksi dengan guru ataupun dengan orang yang lebih tua. Ini dapat melatih
bahasa dan juga kesantunan peserta didik untuk membentuk karakternya menjadi
lebih baik.
9) Menggunanakan Sarana dan Prasarana Sekolah yang Modern
Seorang guru harus kreatif dalam menyampaikan materinya. Misalnya dalam
pembelajaran guru menggunakan LCD untuk mengajar agar peserta didik tidak
merasa bosan dan jenuh. Dan juga guru bisa memperlihatkan video yang bisa
memberikan motivasi yang baik ataupun pengaruh yang baik terhadap karakter
peserta didik.
10) Memberikan Penghargaan atau Hadiah
Sesekali seorang guru harus memberikan suatu hadiah untuk memicu semangat
peserta didik agar bisa belajar untuk lebih baik. Misalnya jika peserta didik
mendapat nilai yang bagus atau mendapatkan peringkat yang baik, seorang guru bisa
memberi hadiah agar peserta didik merasa dihargai atas kerja kerasnya.
Jika kegiatan-kegiatan tersebut bisa dilakukan dengan baik maka akan tercipta
suasana ruang kelas yang berkarakter yang bisa menjadikan peserta didiknya juga
mempunyai karakter yang baik. Dan dengan adanya kerjasama yang baik antara guru
dan peserta didik, bisa menciptakan suasana yang harmonis sehingga bisa
menjadikan ruangan kelas yang nyaman. Sehingga masalah yang terjadi dalam ruang
8

kelas bisa teratasi dan cepat terselesaikan guna mengurangi pengaruh dan dampak
yang negatif agar tercipta karakter yang baik.

C. Strategi dan Cara Mengembangkan Kelas Berkarakter oleh Pendidik


1. Strategi Pengembangan Ruang Kelas Yang Berkarakter

Bagi para pendidik atau calon pendidik, membuat peserta didiknya nyaman di
ruang kelas adalah hal yang tidak mudah, apalagi menciptakan rung kelas yang
berkarakter. Ini menjadi kesulitan tersendiri yang di hadapi oleh para pendidik.
Butuh strategi-strategi khusus agar dapat mengembangkan ruang kelas yang
berkarakter.9

Berikut adalah strategi-strategi yang kurang lebihnya harus dipelajari dan


diterapkan oleh para pendidik atau calon pendidik.

a) Pengelolaan kelas

Pengelolaan kelas dalam bahasa Inggris diistilahkan sebagai Classroom


Management, itu berarti istilah pengelolaan identik dengan manajemen. Pengertian
pengelolaan atau manajemen pada umumnya yaitu kegiatan-kegiatan meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, dan
penilaian. Wilford A. Weber (James M. Cooper, 1995 : 230) mengemukakan
bahwa Classroom management is a complex set of behaviors the teacher uses to
establish and maintain classroom conditions that will enable students to achieve
their instructional objectives efficiently – that will enable them to learn.

Definisi di atas menunjukkan bahwa pengelolaan kelas merupakan seperangkat


perilaku yang kompleks dimana guru menggunakan untuk menata dan memelihara
kondisi kelas yang akan memampukan para siswa mencapai tujuan pembelajaran
secara efisien. Pengelolaan kelas bukanlah masalah yang berdiri sendiri, tetapi
terkait dengan berbagai faktor. Permasalahan anak didik adalah faktor utama yang
dilakukan guru tidak lain adalah untuk meningkatkan kegairahan siswa baik secara
berkelompok maupun secara individual.
9
http://wardconanstory.blogspot.com/2016/12/normal-0-false-false-false-in-x-none-x_24.html
(Diakses pada 19 November 2022, pukul 10.00)
9

Oleh karena itu setiap guru kelas atau wali kelas sebagai pimpinan menengah
(middle manager) atau administrator kelas, menempati posisi dan peran yang
penting, karena memikul tanggung jawab mengembangkan dan memajukan kelas
masing-masing yang berpengaruh pada perkembangan dan kemajuan sekolah
secara keseluruhan, setiap murid dan guru yang menjadi komponen penggerak
aktivitas kelas, harus didayagunakan secara maksimal agar sebagai suatu kesatuan
setiap kelas menjadi bagian yang dinamis di agar sebagai suatu kesatuan setiap
kelas menjadi bagian yang dinamis di dalam organisasi sekolah.

Dari uraian di atas jelas bahwa program kelas akan berkembangan bilamana
guru/wali kelas mendayagunakan secara maksimal potensi kelas yang terdiri dari
tiga unsur yakni: guru, murid dan proses atau dinamika kelas

Kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam pengelolaan kelas antara lain


sebagai berikut :

1. Mengatur tempat duduk peserta didik


2. Menghidupkan kegiatan kelas
3. Mengatur situasi kelas secara teratur dan tertib
4. Mengecek kehadiran peserta didik
5. Mengatur tata cara berbicara dan tanya jawab
6. Memberikan tugas kepada peserta didik dengan tertib dan lancer
7. Mengatur pendistribusian alat dan bahan pembelajaran, dll

b) Ciptakan Lingkungan yang Kondusif

Yang perlu diperhatikan dalam menyukseskan pendidikan yang berkarakter di


kelas adalah lingkungan yang kondusif-akademik, baik secara fisik maupun non
fisik lingkungan yang aman,nyaman dan tertib dipadukan dengan optimism dan
harpan yang tinggi,serta kegiatan kegitan yang terpusat pada peserta didik
merupakan iklim yang membangkitkan nafsu gairah dan semangat belajar. Iklim
yang demikian akan mendorang terciptanya masyarakat belajar disekolah, karena
iklim belajar yang kondusif merupan tulang punggung dan factor pendorang yang
10

dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi proses belajar sebaliknya, iklim
belajar yang kurang menyenangkan akan menimbulkan kejenuhan dan rasa bosan.

Lingkungan yang kondusif harus ditunjang oleh berbagai fasilitas belajar yang
menyenangkan seperti sarana, laboratorium, pengaturan lingkungan, penampilan
dan sikap guru, hubungan yang harmonis antara peserta didik dengan guru dan
diantara peserta didik itu sendiri.

Lingkungan yang kondusif antara lain dapat dikembangkan melalui berbagai


layanan dan kegiatan sebagai berikut:

1. Memberikan pilihan bagi peserta didik yang lambat maupun yang cepat
dalam tugas pembelajaran
2. Memberikan pembelajaran remedial bagi peserta didik yang kurang
berprestasi
3. Mengembangkan organisasi kelas yang efektif,menarik,nyaman,dan aman
bagi perkembangan potensi seluruh peserta didik secara optimal
4. Menciptakan kerjasama saling menghargai, baikantara peserta didik
maupun antara peserta didik dengan guru
5. Melibatkan peserta didik dalam proses perencanaan belajar dan
pembelajaran
6. Mengembankan proses pembelajaran sebagai tanggung jawab bersama
antara peserta didik dan guru sehingga guru lebih banya bertindak sebagai
fasilitator dan sumber belajar.

c) Wujudkan Guru yang Dapat Ditiru

Guru adalah sosok yang dapat ditiru karena guru merupakan factor penting
yang besar pengaruhnya bahkan sangat menentukan berhasil tidaknya peserta didik
belajar. Guru sebagai penganti peran orang tua di sekolah perlu memiliki
kesadaran, pemahaman, kepedulian dan komitmen untuk membimbing peserta
didik menjadi manusia soleh dan bertaqwa. Fitrah kecintaan guru kepada peserta
didik telah mendorong berbagai upaya untuk menjadikan peserta didik menjadi
11

makhluk yang lebih baik. Allah swt berfirman “ sesungguhnya hartamu dan anak
anakmu hanyalah ujian ( bagimu) dan disisi allah lah pahala yang besar” ( Q.S
Ath- Taghabun : 14-15)

Hal-hal yang perlu diperhatikan, khususnya guru baru pada pertemuan pertama
dengan peserta didik dikelas sebagai berikut :

1. Bersikap tenang dan percaya diri sendiri


2. Tidak menunjukkan rasa cemas, muka masam atau sikap yang tidak
simpatik
3. Memperkenalkan diri
4. Melaksanakan pembelajaran dengan lancer dan tertib
5. Bertindak disiplin, baik terhadap siswa maupun terhadap diri sendiri, dan
masih banyak lagi.
d) Tumbuhkan Disiplin Peserta Didik

Disiplin diri peserta didik bertujuan untuk membantu menemukan diri serta
berusaha menciptakan suasana aman nyamandan menyenangkan bagi kegiatan
pembelajaran, sehingga mereka menaati segala peraturan yang ditetapkan.

Soelaeman (1985: 77) mengemukakan bahwa guru berfungsi sebagai


pengemban ketertiban yang patut digugu dan ditiru tetapi tidak diharapkan sikap
yang otoriter. Memerhatikan pendapat reisman dan payne (1987 :239-241) dapat
dikemukaan 9 strategi untuk mendisiplikan pesrta didik sebagai berikut:

1. Konsep diri
2. Ketrampilan berkomunikasi
3. Konsekuensi logis dan alam
4. Klarifikasi nilai
5. Analisis trassaksional
6. Terapi realitas
7. Disiplin yang terintegrasi
8. Modifikasi perilaku
9. Tantangan bagi disiplin
12

Adapun indikator keberhasilan Program pendidikan karakter di kelas dapat


diketahui dari berbagi perilaku sehari-hari yang tampak dalam setiap aktivitas
sebagai berikut:

1. Kesadaran
2. Kejujuran
3. Keikhlasan
4. Kesederhanaan
5. Kemandirian
6. Kepedulian
7. Kebebasan dalam bertindak
8. Kecermatan atau ketelitian
9. Komitmen

2. Cara Mengembangkan Kelas Berkarakter oleh Pendidik

Pendidik merupakan pihak yang memiliki peran paling banyak dalam


melakukan pengelola ruang kelas secara keseluruhan. Berdasarkan hasil observasi
yang dilakukan untuk menciptakan kelas yang berkarakter.10

Menurut Horbny and Liccona (2011), ada 5 cara menciptakan kelas berkarakter
yang dapat dilakukan oleh pendidik, yaitu :

1. Membangun Ikatan dan Model Karakter

Membangun sebuah ikatan yang baik akan menumbuhkan sebuah karakter


yang positif bagi peserta didik dan guru. Peserta didik akan semangat belajar di
kelas apabila guru yang mereka sayangi selalu memberikan sebuah perhatian dan
kasih sayang tulus terhadap mereka.

Interaksi antara guru dengan peserta didik merupakan yang dominan terjadi di
sekolah. Paling banyak waktu peserta didik di sekolah dasar, di sekolah dihabiskan
bersama guru kelasnya. Guru sekolah dasar adalah guru yang bertemu peserta
10
M. Bambang Purwanto, Peran Pendidik dalam Menciptakan Kelas Berkarakter, (Jurnal PGSD
Musi, 2021), hal. 157.
13

didiknya sepanjang hari, sepanjang semester, bahkan sepanjang tahun. Oleh karena
itu, ikatan hubungan antara guru dengan peserta didik menjadi sesuatu yang
menarik untuk dibangun. Bayangkan saja, jika hubungan antara guru dan peserta
didik tidak baik, maka yang dirasakan adalah kebosanan yang berkepanjangan. Jika
kebosanan sudah menghampiri, maka dampak selanjutnya adalah muncul kurang
bersemangat untuk belajar. Oleh karena itu, interaksi hubungan antara guru dan
peserta didik perlu dibangun secara baik.

Menurut Watson (2010) menjelasakan hubungan yang baik antara guru


dengan peserta didik adalah dasar utama yang perlu diperhatikan untuk
terlaksananya proses pembelajaran berikutnya.11

Beberapa hal yang perlu dilakukan guru:

a) Membantu peserta didik untuk merasa dicintai


b) Memotivasi peserta didik untuk melakukan yang terbaik
c) Membuat komunikasi antara guru dan peserta didik menjadi lebih mudah
d) Berikan contoh yang baik untuk peserta didik

2. Mengajarkan Akademik dan Karakter Secara Bersama-Sama

Nilai karakter dapat saja menjadi efek positif dari proses pembelajaran yang
dilakukan guru. Entah itu dari sisi metode pembelajarannya, media yang
digunakan, sumber belajar yang digunakan, ataupun bahan ajar yang diberikan,
bahkan aktivitas untuk peserta didik pun dapat memberikan dampak positif
dalam pengembangan karakter peserta didik.

Jika ditinjau dari perspektif filosofis, pendidik moral dan karakter memiliki
peran utama dalam perkembangan moral peserta didik melalui hidden
curriculum yang dimanifestasikan dalam lingkungan interpersonal sekolah dan
ruang kelas. Kurikulum pendidikan karakter tidak harus secara eksplisit
tertulis, tetapi dapat diinternalisasikan melalui kegiatan- kegiatan di kelas.
Peserta didik akan mengembangkan konsepsi mereka tentang perilaku yang

11
Ibid., hal. 159-161.
14

baik dengan mengamati perilaku yang dilakukan guru di dalam kelas, dan
melalui pembiasaan-pembiasaan yang mereka lakukan di kelas.

3. Mempraktikkan Disiplin Berbasis Karakter

Salah satu hal penting yang harus diperhatikan guru dalam menciptakan
ruang kelas yang berkarakter untuk menginternalisasikan nilai-nilai karakter
adalah dengan mempraktikan disiplin berbasis karakter, karena kebanyakan
sekolah menganggap bahwa disiplin adalah titik masuk bagi pendidikan
karakter.12

Pengelolaan kelas yang dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik


untuk mengembangkan disiplin yang harus mengandung komponen-komponen: 1)
membuat hubungan antara guru dan peserta didik yang lebih hangat, saling percaya
dan mendukung, 2) menjadikan ruang kelas sebagai komunitas yang peduli
terhadap demokrasi, di mana kebutuhan setiap anak akan rasa memiliki, dan
otonomi dapat terpenuhi, 3)memberikan kesempatan kepada anak untuk
mendiskusikan pemahaman mereka tentang nilai dan moral dan bagaimana cara
berperilaku dalam kehidupan sehari- hari di kelas, 4) guru perlu menggunakan
teknik kontrol yang proaktif dan reaktif untuk membantu anak-anak agar bertindak
sesuai dengan nilai-nilai sosial.

4. Mengajarkan Tata Cara yang Baik

Tata cara yang baik menyangkut bagaimana cara menghormati orang lain dan
memfasilitasi hubungan sosial. Ada banyak hal yang dapat dilakukan guru untuk
mengajarkan tata cara yang baik dalam upaya menciptakan kelas berkarakter di
antaranya: mengucapkan kata tolong ketika meminta bantuan, menahan pintu tetap
terbuka untuk orang yang ada di belakang, mematikaan telepon seluler ketika
berada dalam suatu kelompok, dan masih banyak lagi.

5. Mencegah Kenakalan Teman Sebaya dan Mengedepankan Kebaikan

12
M. Bambang Purwanto, Peran Pendidik dalam Menciptakan Kelas Berkarakter, (Jurnal PGSD
Musi, 2021), hal. 162.
15

Hubungan teman sebaya merupakan salah satu factor pendukung keberhasilan


pendidikan karakter. Dalam upaya menciptakan kelas yang berkarakter perlu
kiranya untuk sebisa mungkin menciptakan hubungan teman sebaya yang baik,
saling menghormati, bertanggung jawab, peduli sesama teman, tidak saling
mengintimidasi, mengembangkan empati, saling bekerjasama antar teman, saling
mengenali satu dengan yang lain, dan kembangkan komunitas kelas.

Kepedulian atau empati antarteman di era sekarang ini perlu mendapat


perhatian yang lebih, sehingga tidak memunculkan sikap egois di antara anak-
anak. Penciptaan komunitas kelas yang saling peduli memungkinkan peserta
didiknya memiliki pemahaman terhadap rasa aman dan menjadi bagian dari
komunitas kelas tersebut. Dengan adanya sikap peduli, kerelaan untuk saling
membantu satu sama lain lebih terbuka.

6. Membantu Anak-Anak Bertanggung Jawab untuk Membangun Karakter


Mereka Sendiri

Dalam upaya menciptakan kelas yang berkarakter, guru dapat melakukan


tindakan dengan meminta anak-anak bertanggung jawab untuk membangun
karakternya masing-masing. Masing-masing diupayakan untuk dapat selalu berbuat
untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Nilai-nilai karakter itu tidak akan dapat
terinternalisasi dalam diri masing-masing orang secara tiba-tiba, tetapi
membutuhkan proses yang idealnya dikembangkan dari waktu ke waktu untuk
menjadi lebih baik. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan
refleksi, sejauh mana perilaku baik saya selama ini. Penilaian diri sangat penting
kedudukannya dalam hal ini, sehingga harapannya peserta didik akan dapat
memperbaiki setiap karakter yang dimilikinya dari waktu ke waktu. Kepada peserta
didik perlu ditekankan untuk terus memupuk rasa tanggung jawabnya untuk
berbuat menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.13

BAB III

PENUTUP
13
M. Bambang Purwanto, Peran Pendidik dalam Menciptakan Kelas Berkarakter, (Jurnal PGSD
Musi, 2021), hal. 163-164
16

A. KESIMPULAN

Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa ruang kelas yang
berkarakter mampu tercipta karena adanya peran serta guru dan peserta didik yang
bekerja sama dalam mengembangkan pembentukan karakter untuk sebuah hal yang
baik. Hal tersebut bisa dilihat dari partisipasi dan semangat peserta didik dalam
keikutsertaannya dalam proses belajar mengajar, baik secara individu maupun secara
kelompok. Jadi ruangan kelas yang berkarakter mempunyai peranan penting dalam
proses pembelajaran di sekolah untuk menjadikan peserta didik mendapatkan
karakter yang baik.

Terciptanya ruang kelas yang berkarakter sangat penting untuk mendukung


terinternalisasinya nilai-nilai karakter ke dalam diri siswa. Untuk menciptakan kelas
yang berkarakter memrlukan pperan guru di dalamnya, mengingat guru adalah pihak
yang memiliki otoritas untuk pengelolaan kelas. Beberapa hal yang dapat dilakukan
guru untuk menciptakan kelas berkarakter adalah: 1) mempraktikan disiplin berbasis
karakter, 2) mengajarkan tata cara yang baik, 3) mencegah kenakalan teman sebaya
dan mengedepankan kebaikan, dan 4) membantu anak-anak bertanggng jawab untuk
membangun karakter mereka sendiri.

Untuk menciptakan ruang kelas yang berkarakter memang tidak mudah,


apalagi bagi calon pendidik. Dengan mempelajari dan menerapkan strategi-strategi
khusus, para pendidik maupun calon pendidik dapat menciptakan ruang kelas yang
berkarakter dengan baik. Ada beberapa strategi yang harus dipelajari dan diterapkan
oleh pendidik untuk mengembangkan ruang kelas yang berkarakter dengan cara
bertahap yaitu, pengelolaan kelas, cintakan lingkungan yang kondusif, wujudkan
guru yang dapat ditiru, dan tumbuhkan disiplin bagi peserta didik.
17

B. SARAN

Bagi Peneliti dan Pembaca, Semoga peneliti selanjutnya bisa lebih


mendalami dan mengkritisi perihal Pendidikan karakter bagi anak didik, terutama
perihal pengembangan ruang kelas yang berkarakter di semua jenjang Pendidikan,
baik dari tingkat terendanh hingga perguruan tinggi.

Bagi pihak seluruh pihak Lembaga Pendidikan, disarankan kepada semua


guru dan tenaga kependidikan yang lainnya harus bisa menjadi suritauladan yang
baik bagi siswa, karena siswa tidak hanya diberi materi pelajaran tetapi
membutuhkan teladan dari guru yang telah mengajar dan membimbing mereka.
18

DAFTAR PUSTAKA

Setiawati, Eka,dkk. 2020. Pendidikan Karakter. Cetakan-1. Bandung: Widina Bhakti

Persada

Bambang,M.Purwonto, dkk. 2021. Peran Pendidik dalam Menciptakan Kelas

Berkarakter. Jurnal: PGSD Musi. Politeknik Semarang.

Wuryandari, Wuri. Peran Guru dalam Menciptakan Kelas Berkarakter di Sekolah

Dasar. Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta.

Purnama, Mariati Simanjuntak, dkk. 2020. Pengembangan Program dalam

Pembelajaran, Jakarta Utara: Pustaka Media Guru.

Mubin, Fatkhul. Menciptakan Sekolah Berkarakter. fatkhulmubin90@gmail.com.

Diakses pada 12 November 2022 pukul 19.40.

Burhanuddin, Afid. Pengembangan Kelas Berkarater. www.s.id/afid. Diakses pada

12 November 2022 pukul 19.45.

https://afidburhanuddin.wordpress.com/2015/01/17/pengembangan-ruang-kelas-
berkarakter/ .Diakses pada 9 November pukul 14.15.

Anda mungkin juga menyukai