DISUSUN OLEH :
2022
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................
KATA PENGANTAR…...…………………………………………...……………
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ......................................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................
C. TUJUAN PENELITIAN ..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KELAS BERKARAKTER .....................................................................
B. UNSUR-UNSUR PENGEMBANG KELAS BERKARAKTER .....................................
C. STRATEGI DAN CARA MENGEMBANGKAN KELAS BERKARAKTER OLEH
PENDIDIK........................................................................................................................
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ..............................................................................................................
B. SARAN ...........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan nafas kehidupan. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang merupakan inspirator terbesar dalam segala keteladanannya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Karakter
mahasiswa program S1 Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Sains Al- Qur’an (UNSIQ) Jawa Tengah Tahun 2022.
Makalah ini dapat terselesaikan berkat dorongan dan perhatian dari berbagai pihak.
Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan rasa
terimakasih yang setulus-tulusnya kepada :
1. Din Rusyda Arini., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan
Karakter
2. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan, motivasi,
semangat, serta doa yang tak terhingga, serta rekan-rekan mahasiswa dan
semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini.
Semoga apa yang telah disampaikan oleh penulis melalui tulisan ini dapat menjadi
amal yang bermanfaat bagi pembaca dan pencari ilmu. Penulis menyadari
sepenuhnya, bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun selalu dinantikan demi peningkatan
kualitas dan mutu pada masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua insan yang memerlukannya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2015/01/17/pengembangan-ruang-kelas-berkarakter/
(Diakses pada 9 November pukul 14.15).
2
Fatkhul Mubin, Menciptakan Sekolah yang Berkarakter, hal.1.
2
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apa itu Kelas Berkarakter?
2. Apa Saja Unsur-Unsur Pengembang Ruang Kelas Berkarakter?
3. Strategi dan Cara Mengembangkan Kelas Berkarakter oleh Pendidik
C. TUJUAN PENELITIAN
1.
3
Wuri Wuryandani, Peran Guru dalam Menciptakan Kelas yang Berkarakter, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta, hal. 3.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
1. Hakikat Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter memiliki makna lebih tinggi dari pendidikan moral,
karena pendidikan karakter tidak hanya berkaitan dengan masalah benar-salah, tetapi
bagaimana menanmkan kebiasaan tentang hal-hal yang baik dalam kehidupan,
sehingga peserta didik memiliki kesadaran, dan pemahaman yang tinggi, serta
kepedulisn dsn komitmen. Untuk menerapkan kebijakan dalam kehidupan sehari-
hari. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa karakter merupakan sifat alami
seseorang dalam merespon situasi secara bermoral, yang diwujudkan dalam tindakan
nyata melalui perilaku baik, jujur, bertanggung jawab, hormat kepada orang lain dan
nilai-nilai karakter mulia lainnya. Dalam konteks pemikiran islam, karakter
berkaitan dengan iman dan ikhsan. Hal ini sejalan dengan ungkapan Aris Toteles,
bahwa karakter erat kaitannya dengan “habit” atau kebiasaan yang terus menerus
diamalkan.4
2. Apa itu Pengembangan Pembelajaran?
Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis,
teoretis, konseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan
latihan. Pengembangan adalah suatu proses mendesain pembelajaran secara logis
dan sistematis dalamrangka untuk menetapkan segala sesuatu yang akan
dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar dengan memperhatikan potensi dan
kompetensi peserta didik.5
Pengembangan pembelajaran diidentifikasikan sebagai suatu proses yang
sistematik meliputi identifikasi masalah, pengembangan strategi dan bahan
instruksional, serta evaluasi terhadap strategi dan bahan instruksional dalam
mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien (Suparman, 1991).6
4
Ayub Rizqi Awan, Makalah Menciptakan Ruang Kelas yang Berkarakter, (STKIP Islam
Bumiayu, 2014), hal 4.
5
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hal. 24.
6
https://www.rijal09.com/2016/04/pengertian-pengembangan-pembelajaran.html (Diakses pada 19
November pukul 08.45).
4
7
Hamdani Hamid, Pengembangan Sistem Pendidikan di Indonesia. (Bandung: Pustaka Setia,
2013), hal. 125.
8
Ahmad Aziz, (Interpretasi Humanistik Kebahasaan: Upaya Kontekstualisasi Kaidah Bahasa
Arab. (Arabiyatuna: Jurnal Bahasa Arab, 3(2), 2019), hal. 299-314
5
6) Memberikan Tantangan
Tantangan diperlukan untuk melatih peserta didik dan untuk mengetahui
seberapa paham peserta didik terhadap materi yang telah disampaikan, misalnya
dengan memberikan tugas serta tanya jawab kepada peserta didik.
7) Membuat Kelompok Diskusi
Guru memberikan pengarahan terhadap peserta didik untuk membuat kelompok
diskusi agar masalah yang diberikan guru bisa dipecahkan secara bersama-sama.
Dalam hal ini pemikiran peserta didik tentunya berbeda-beda satu dengan yang lain,
sehingga peserta didik bisa bekerja sama untuk menentukan hasil diskusi tersebut.
Hal ini juga diperlukan untuk mengetahui karakter masing-masing dari peserta didik.
8) Mengajak Peserta Didik Berinteraksi
Hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara peserta didik untuk
berinteraksi dengan guru ataupun dengan orang yang lebih tua. Ini dapat melatih
bahasa dan juga kesantunan peserta didik untuk membentuk karakternya menjadi
lebih baik.
9) Menggunanakan Sarana dan Prasarana Sekolah yang Modern
Seorang guru harus kreatif dalam menyampaikan materinya. Misalnya dalam
pembelajaran guru menggunakan LCD untuk mengajar agar peserta didik tidak
merasa bosan dan jenuh. Dan juga guru bisa memperlihatkan video yang bisa
memberikan motivasi yang baik ataupun pengaruh yang baik terhadap karakter
peserta didik.
10) Memberikan Penghargaan atau Hadiah
Sesekali seorang guru harus memberikan suatu hadiah untuk memicu semangat
peserta didik agar bisa belajar untuk lebih baik. Misalnya jika peserta didik
mendapat nilai yang bagus atau mendapatkan peringkat yang baik, seorang guru bisa
memberi hadiah agar peserta didik merasa dihargai atas kerja kerasnya.
Jika kegiatan-kegiatan tersebut bisa dilakukan dengan baik maka akan tercipta
suasana ruang kelas yang berkarakter yang bisa menjadikan peserta didiknya juga
mempunyai karakter yang baik. Dan dengan adanya kerjasama yang baik antara guru
dan peserta didik, bisa menciptakan suasana yang harmonis sehingga bisa
menjadikan ruangan kelas yang nyaman. Sehingga masalah yang terjadi dalam ruang
8
kelas bisa teratasi dan cepat terselesaikan guna mengurangi pengaruh dan dampak
yang negatif agar tercipta karakter yang baik.
Bagi para pendidik atau calon pendidik, membuat peserta didiknya nyaman di
ruang kelas adalah hal yang tidak mudah, apalagi menciptakan rung kelas yang
berkarakter. Ini menjadi kesulitan tersendiri yang di hadapi oleh para pendidik.
Butuh strategi-strategi khusus agar dapat mengembangkan ruang kelas yang
berkarakter.9
a) Pengelolaan kelas
Oleh karena itu setiap guru kelas atau wali kelas sebagai pimpinan menengah
(middle manager) atau administrator kelas, menempati posisi dan peran yang
penting, karena memikul tanggung jawab mengembangkan dan memajukan kelas
masing-masing yang berpengaruh pada perkembangan dan kemajuan sekolah
secara keseluruhan, setiap murid dan guru yang menjadi komponen penggerak
aktivitas kelas, harus didayagunakan secara maksimal agar sebagai suatu kesatuan
setiap kelas menjadi bagian yang dinamis di agar sebagai suatu kesatuan setiap
kelas menjadi bagian yang dinamis di dalam organisasi sekolah.
Dari uraian di atas jelas bahwa program kelas akan berkembangan bilamana
guru/wali kelas mendayagunakan secara maksimal potensi kelas yang terdiri dari
tiga unsur yakni: guru, murid dan proses atau dinamika kelas
dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi proses belajar sebaliknya, iklim
belajar yang kurang menyenangkan akan menimbulkan kejenuhan dan rasa bosan.
Lingkungan yang kondusif harus ditunjang oleh berbagai fasilitas belajar yang
menyenangkan seperti sarana, laboratorium, pengaturan lingkungan, penampilan
dan sikap guru, hubungan yang harmonis antara peserta didik dengan guru dan
diantara peserta didik itu sendiri.
1. Memberikan pilihan bagi peserta didik yang lambat maupun yang cepat
dalam tugas pembelajaran
2. Memberikan pembelajaran remedial bagi peserta didik yang kurang
berprestasi
3. Mengembangkan organisasi kelas yang efektif,menarik,nyaman,dan aman
bagi perkembangan potensi seluruh peserta didik secara optimal
4. Menciptakan kerjasama saling menghargai, baikantara peserta didik
maupun antara peserta didik dengan guru
5. Melibatkan peserta didik dalam proses perencanaan belajar dan
pembelajaran
6. Mengembankan proses pembelajaran sebagai tanggung jawab bersama
antara peserta didik dan guru sehingga guru lebih banya bertindak sebagai
fasilitator dan sumber belajar.
Guru adalah sosok yang dapat ditiru karena guru merupakan factor penting
yang besar pengaruhnya bahkan sangat menentukan berhasil tidaknya peserta didik
belajar. Guru sebagai penganti peran orang tua di sekolah perlu memiliki
kesadaran, pemahaman, kepedulian dan komitmen untuk membimbing peserta
didik menjadi manusia soleh dan bertaqwa. Fitrah kecintaan guru kepada peserta
didik telah mendorong berbagai upaya untuk menjadikan peserta didik menjadi
11
makhluk yang lebih baik. Allah swt berfirman “ sesungguhnya hartamu dan anak
anakmu hanyalah ujian ( bagimu) dan disisi allah lah pahala yang besar” ( Q.S
Ath- Taghabun : 14-15)
Hal-hal yang perlu diperhatikan, khususnya guru baru pada pertemuan pertama
dengan peserta didik dikelas sebagai berikut :
Disiplin diri peserta didik bertujuan untuk membantu menemukan diri serta
berusaha menciptakan suasana aman nyamandan menyenangkan bagi kegiatan
pembelajaran, sehingga mereka menaati segala peraturan yang ditetapkan.
1. Konsep diri
2. Ketrampilan berkomunikasi
3. Konsekuensi logis dan alam
4. Klarifikasi nilai
5. Analisis trassaksional
6. Terapi realitas
7. Disiplin yang terintegrasi
8. Modifikasi perilaku
9. Tantangan bagi disiplin
12
1. Kesadaran
2. Kejujuran
3. Keikhlasan
4. Kesederhanaan
5. Kemandirian
6. Kepedulian
7. Kebebasan dalam bertindak
8. Kecermatan atau ketelitian
9. Komitmen
Menurut Horbny and Liccona (2011), ada 5 cara menciptakan kelas berkarakter
yang dapat dilakukan oleh pendidik, yaitu :
Interaksi antara guru dengan peserta didik merupakan yang dominan terjadi di
sekolah. Paling banyak waktu peserta didik di sekolah dasar, di sekolah dihabiskan
bersama guru kelasnya. Guru sekolah dasar adalah guru yang bertemu peserta
10
M. Bambang Purwanto, Peran Pendidik dalam Menciptakan Kelas Berkarakter, (Jurnal PGSD
Musi, 2021), hal. 157.
13
didiknya sepanjang hari, sepanjang semester, bahkan sepanjang tahun. Oleh karena
itu, ikatan hubungan antara guru dengan peserta didik menjadi sesuatu yang
menarik untuk dibangun. Bayangkan saja, jika hubungan antara guru dan peserta
didik tidak baik, maka yang dirasakan adalah kebosanan yang berkepanjangan. Jika
kebosanan sudah menghampiri, maka dampak selanjutnya adalah muncul kurang
bersemangat untuk belajar. Oleh karena itu, interaksi hubungan antara guru dan
peserta didik perlu dibangun secara baik.
Nilai karakter dapat saja menjadi efek positif dari proses pembelajaran yang
dilakukan guru. Entah itu dari sisi metode pembelajarannya, media yang
digunakan, sumber belajar yang digunakan, ataupun bahan ajar yang diberikan,
bahkan aktivitas untuk peserta didik pun dapat memberikan dampak positif
dalam pengembangan karakter peserta didik.
Jika ditinjau dari perspektif filosofis, pendidik moral dan karakter memiliki
peran utama dalam perkembangan moral peserta didik melalui hidden
curriculum yang dimanifestasikan dalam lingkungan interpersonal sekolah dan
ruang kelas. Kurikulum pendidikan karakter tidak harus secara eksplisit
tertulis, tetapi dapat diinternalisasikan melalui kegiatan- kegiatan di kelas.
Peserta didik akan mengembangkan konsepsi mereka tentang perilaku yang
11
Ibid., hal. 159-161.
14
baik dengan mengamati perilaku yang dilakukan guru di dalam kelas, dan
melalui pembiasaan-pembiasaan yang mereka lakukan di kelas.
Salah satu hal penting yang harus diperhatikan guru dalam menciptakan
ruang kelas yang berkarakter untuk menginternalisasikan nilai-nilai karakter
adalah dengan mempraktikan disiplin berbasis karakter, karena kebanyakan
sekolah menganggap bahwa disiplin adalah titik masuk bagi pendidikan
karakter.12
Tata cara yang baik menyangkut bagaimana cara menghormati orang lain dan
memfasilitasi hubungan sosial. Ada banyak hal yang dapat dilakukan guru untuk
mengajarkan tata cara yang baik dalam upaya menciptakan kelas berkarakter di
antaranya: mengucapkan kata tolong ketika meminta bantuan, menahan pintu tetap
terbuka untuk orang yang ada di belakang, mematikaan telepon seluler ketika
berada dalam suatu kelompok, dan masih banyak lagi.
12
M. Bambang Purwanto, Peran Pendidik dalam Menciptakan Kelas Berkarakter, (Jurnal PGSD
Musi, 2021), hal. 162.
15
BAB III
PENUTUP
13
M. Bambang Purwanto, Peran Pendidik dalam Menciptakan Kelas Berkarakter, (Jurnal PGSD
Musi, 2021), hal. 163-164
16
A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa ruang kelas yang
berkarakter mampu tercipta karena adanya peran serta guru dan peserta didik yang
bekerja sama dalam mengembangkan pembentukan karakter untuk sebuah hal yang
baik. Hal tersebut bisa dilihat dari partisipasi dan semangat peserta didik dalam
keikutsertaannya dalam proses belajar mengajar, baik secara individu maupun secara
kelompok. Jadi ruangan kelas yang berkarakter mempunyai peranan penting dalam
proses pembelajaran di sekolah untuk menjadikan peserta didik mendapatkan
karakter yang baik.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Persada
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2015/01/17/pengembangan-ruang-kelas-
berkarakter/ .Diakses pada 9 November pukul 14.15.