Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP DASAR PENGELOLAAN KELAS

Dibuat untuk Memenuhi Nilai Mata Kuliah Manajemen Pengelolaan Kelas


Jurusan Tasawuf wa Thoriqothuhu Ma’had Aly Idrisiyyah

Oleh:
Siti Nur Iffah Kamiladewi
18.18.06.1.06.056

Dosen Pengampu:
Ustadz Deden Hidayatulloh, M.Pd

JURUSAN TASAWUF WA THORIQOTHUHU


MA’HAD ALY IDRISIYYAH
TASIKMALAYA
2022
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam saya sampaikan kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, karena berkat rahmat dan karunia-Nya
makalah ini dapat penulis selesaikan sesuai yang diharapkan dan tepat pada waktu
yang telah ditentukan. Dalam makalah ini penulis membahas mengenai “Konsep
Dasar Pengelolaan Kelas”, yang merupakan suatu permasalahan yang sangat
penting dalam pendidikan.
Dalam proses pembuatan makalah ini, tentunya penulis mendapatkan
bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalam-
dalamnya penulis sampaikan kepada Ustadz Deden Hidayatulloh, M.Pd, selaku
Dosen Pengampu mata kuliah Manajemen Pengelolaan Kelas yang telah banyak
memberikan masukan untuk makalah ini.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi mata kuliah terkait sekaligus
memperdalam pemahaman dan wawasan tentang bagaimana Konsep Dasar
Pengelolaan Kelas yang mana hal ini sangat diperlukan dalam berbagai hal dalam
pendidikan. Adapun harapan dari penulis yaitu dapat menambah pemahaman
pembaca tentang topik ini, menumbuhkan rasa nasioanalisme dan
menyosialisasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Demikian makalah ini penulis
buat semoga bermanfaat.

Tasikmalaya, 17 Januari 2022


Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan Makalah................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1. Latar Belakang Pengelolaan Kelas...................................................................3
2.2. Pengertian Pengelolaan Kelas...........................................................................6
2.3. Tujuan Pengelolaan Kelas.................................................................................8
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP..............................................................................................................10
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................10
3.2. Rekomendasi...................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sekolah mempunyai peran sebagai lembaga pendidikan yang
mengembangkan potensi-potensi siswa, agar mampu menjalani tugas-tugas
dalam kehidupan, baik secara individual maupun sosial. Sekolah sebagai
suatu organisasi kerja yang terdiri dari beberapa kelas.
Ruang kelas merupakan salah satu tempat dimana seorang guru
memberikan pelajaran kepada peserta didiknya. Dalam proses pengajaran,
kondisi yang nyaman dan menyenangkan akan sangat membantu
tersampainya materi yang diajarkan guru kepada peserta didik. Kondisi yang
seperti itu harus direncanakan dan diusahakan oleh guru secara sengaja, agar
dapat dihindari dari kondisi yang merugikan atau merusak kenyamanan
belajar.
Di dalam kelas segala aspek pembelajaran bertemu dan berproses,
guru dengan segala kemampuannya, murid dengan segala latar belakang dan
potensinya, kurikulum dengan segala komponennya, metode dengan segala
pendekatannya, media dengan segala perangkatnya, materi serta sumber
pelajaran dengan segala pokok bahasannya bertemu dan berinteraksi di dalam
kelas. Oleh karena itu, selayaknya kelas dikelola secara baik dan profesional.
Dalam rangka mencapai tujuan pengajaran yang efektif dan efisien,
maka kondisi yang menguntungkan di dalam kelas merupakan prasyarat bagi
terjadinya proses belajar mengajar yang efektif. Banyak sekali hal menarik
yang terkandung dalam materi pengelolaan kelas.
Dalam menjalankan peranannya sebagai lembaga pendidikan, sekolah
sangat membutuhkan tenaga ahli dalam bidang mengajar yakni guru. Guru
merupakan faktor yang sangat penting dalam pendidikan formal pada
umumnya karena bagi siswa sering dijadikan tokoh teladan.
Oleh sebab itu, guru sepantasnya memiliki perilaku dan kemampuan
yang memadai untuk mengembangkan siswanya secara utuh. Dengan
melaksanakan tugasnya secara baik sesuai dengan profesi yang dimilikinya,

1
guru perlu menguasai berbagai hal kompetensi yang dimilikinya, termasuk
kemampuan dalam mengelola kelas. Alasan itu pula yang melatar belakangi
penulis menyusun makalah dengan judul “Konsep Dasar Pengelolaan
Kelas” yang akan membahas lebih dalam mengenai tata cara mengelola kelas
dengan sebaik-baiknya.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diurai di atas, maka rumusan
masalah pada makalah ini yaitu “Bagaimana Konsep Dasar Pengelolaan
Kelas?”.

1.3. Tujuan Penulisan Makalah


Adapun tujuan penulisan makalah ini dimaksudkan untuk
mendeskripsikan dan mengetahui lebih dalam mengenai konsep dasar dalam
mengelola kelas.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Latar Belakang Pengelolaan Kelas


Pendidikan merupakan kunci dari masa depan manusia yang dibekali
dengan akal dan pikiran. Oleh sebab itu, manusia dan pendidikan tidak dapat
dipisahkan. Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menjamin
perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa, karena pendidikan
merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas
sumber daya manusia.1 Dalam arti lain pendidikan adalah suatu usaha sadar
dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Sebagai suatu
kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya berada dalam
suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang
pendidikan.
Dalam pendidikan Indonesia yang berasaskan pendidikan seumur
hidup, semua materi pelajaran harus diprogramkan secara sistematis dan
berencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan untuk mengembangkan
kepribadian bangsa, membina kewarganegaraan, serta memelihara dan
mengembangkan budaya bangsa.2 Di dalam kelas yang baik, akan tercipta
suatu lingkungan belajar yang berdasarkan kesadaran kolektif dari suatu
komunitas siswa yang relatif memiliki tujuan yang sama. Kesamaan tujuan
merupakan kekuatan potensial pengelolaan kelas dan aktualitasnya adalah
proses pembelajaran yang humanis.
Di dalam kelas terdapat guru, yang mana merupakan pemegang
peranan utama dalam proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar
merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan
siswa atau dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi

1
Diana Widyarani, Skripsi: Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Pembelajaran Efektif Pada
Mata Pelajaran IPS di SMP Al-Mubarak Pondok Aren Tanggerang Selatan, (Jakarta: Program
Sarjana UIN Syarif Hidayatullah, 2011), 1.
2
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2005), 22.

3
edukatif untuk mencapai tujuan.3 Guru juga berperan sebagai pengelola
proses belajar-mengajar, bertindak selaku fasilitator yang berusaha
menciptakan kondisi belajar-mengajar yang efektif sehingga memungkinkan
proses belajar-mengajar, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik, dan
meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai
tujuan-tujuan pendidikan yang harus mereka capai.
Proses belajar-mengajar dalam kelas hakikatnya akan melibatkan
semua unsur yang ada dalam sekolah yang bersangkutan akan tetapi secara
langsung akan terlibat hal-hal yaitu: 1) Guru sebagai pendidik, dan 2) Murid
sebagai yang dididik. Adapun alat-alat yang dipakai yaitu: 1) Situasi dalam
dan lingkungan kelas, dan 2) Kelas itu sendiri, serta 3) Hal lainnya yang
sewaktu-waktu terjadi. 4 Seorang guru dituntut untuk dapat mengembangkan
program pembelajaran yang optimal, sehingga terwujud proses pembelajaran
yang efektif dan efisien. Belajar merupakan proses yang sangat penting
dilakukan siswa.
Tugas utama guru adalah menciptakan suasana di dalam kelas agar
terjadi interaksi belajar mengajar yang dapat memotivasi siswa untuk belajar
dengan baik dan sungguh-sungguh. Untuk menciptakan suasana yang dapat
menumbuhkan semangat belajar, meningkatkan prestasi belajar siswa, dan
lebih memungkinkan guru memberikan bimbingan dan bantuan terhadap
siswa dalam belajar, diperlukan pengorganisasian kelas yang memadai. 5
Peranan dan kompetensi guru dalam proses belajar-mengajar meliputi
berbagai hal sebagaimana yang dikemukan oleh Adams dan Decey dalam
Basic Principles of Student Teaching, antara lain guru sebagai pengajar,
pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan, partisipan, ekspeditor,
perencana, supervisor, motivator, dan konselor.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 41 Tahun 2007 Tetang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan
3
Ahmad Sabri, Stategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, (Ciputat: PT. Ciputat Press, 2010),
65.
4
Zakiah Daradjat, Metodologi Pengajaran Agama Islam, ( Jakarta: Bumi Aksara, 1999), 63.
5
Conny Semiawan, A.F. Tangyong, dkk, Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta: PT.
Gramedia, 1985), 63.

4
Dasar dan Menengah. Dalam Permendiknas No 41 Tahun 2007 bahwasannya
pengelolaan kelas harus meliputi:
1. Guru mengatur tempat duduk sesuai karakteristik peserta didik dan mata
pelajaran, serta aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan;
2. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat
didengar dengan baik oleh peserta didik;
3. Tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik;
4. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan
belajar peserta didik;
5. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan,
dan keputusan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses
pembelajaran;
6. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil
belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung;
7. Guru menghargai peserta didik tanpa memandang latar belakang agama,
suku, jenis kelamin dan status sosial ekonomi;
8. Guru menghargai pendapat peserta didik;
9. Guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi;
10. Pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran
yang diampunya; dan
11. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu
yang dijadwalkan.
Dalam perannya sebagai pengelola kelas, guru hendaknya mampu
mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan aspek dari
lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi. Lingkungan yang baik ialah
bersifat menantang dan memacu siswa untuk belajar, memberikan rasa ramah
dan kepuasan dalam mencapai tujuan. Dengan mengkaji konsep dasar
pengelolaan kelas, mempelajari berbagai pendekatan pengelolaan kelas dan
mencobanya dalam berbagai situasi kemudian dianalisis, diharapkan agar
guru akan dapat mengelola proses belajar mengajar secara lebih baik.

5
Pengelolaan kelas lebih lanjut, bukan hanya mencangkup kemampuan
guru menciptakan dan mengendalikan keadaan kelas yang tertib, aman dan
tenang, melainkan mencangkup pula kegiatan perencanaan
pengadministrasian, pengaturan, penataan, pelaksanan, dan pengawasan
terhadap seluruh kelas yang terdapat seluruh kelas yang terdapat dalam
lingkungan lembaga pendidikan baik dari segi kualitas maupun kuantitas,
penggunaannya dan lain sebagainya.6 Meskipun pengelolaan kelas
berkedudukan penting seperti dijelaskan di atas, namun banyak aspek
pengelolaan kelas yang diabaikan guru. Sehingga hal itu mempunyai efek
negatif terhadap proses belajar siswa baik dari segi menurutnya motivasi
belajar, menurunnya kedisplinan murid, serta hal-hal yang tidak diharapkan.
Dengan demikian, dalam proses belajar-mengajar, seorang guru tidak
hanya memiliki pengetahuan untuk diberikan kepada murid-muridnya. Tetapi
guru dituntut untuk memiliki kemampuan untuk memanage atau mengelola
kelas baik secara fisik maupun kelas dalam artian siswa di kelas, ketika guru
dapat mengelola kelas, maka akan tercipta suasana kelas yang kondusif
sehingga mendukung kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien.

2.2. Pengertian Pengelolaan Kelas


Pengelolaan merupakan terjemahan dari kata management. Terbawa
oleh dasarnya penambahan kata ke dalam Bahasa Indonesia, istilah Inggris
tersebut lalu di Indonesiakan, istilah Inggris tersebut lalu di-Indonesiakan
menjadi manajemen atau menejemen”. Menurut Winarno Hamiseno, yang
dikutip oleh Suharsimi Arikunto bahwa pengelolaan adalah substantifa dari
mengelola. Sedangkan mengelola berarti suatu tindakan yang dimulai dari
penyusunan data, merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan sampai
dengan pengawasan dan penilaian.7 Sementara itu, Suharsimi menyebutkan
bahwa kelas berarti sekelompok siswa dalam waktu yang sama menerima

6
Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media Group,
2009), 341.
7
Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan Evaluatif, (Jakarta:
Rajawali, 1986), 7.

6
pengajaran dari guru yang sama.8 Jadi dapat disimpulkan bahwa pengelolaan
kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi
belajar yang optimal, dan mengendalikannya bila terjadi gangguan dalam
proses belajar mengajar. Dengan kata lain, ialah kegiatan-kegiatan untuk
menciptakan dan mempertahankan.
Pengelolaan kelas menurut Ahmad Rohani adalah Menujuk kepada
kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang
optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan, penghentian tigkah laku
peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi
ketetapan waktu penyelesaian tugas, dan sebagainya).9 Pengelolaan kelas
adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar
mengajar atau yang membantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimal
sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan.
Pengelolaan kelas merupakan suatu proses seleksi tindakan yang
dilakukan guru dalam fungsinya sebagai penanggung jawab kelas dan seleksi
pengggunaan alat-alat belajar yang tepat sesuai masalah yang ada dan
karakteristik kelas yang dihadapi. Menurut Sri Esti Wuryani Djiwandono,
bahwa pengelolaan kelas adalah suatu rangkaian tingkah laku yang kompleks,
di mana guru dituntut untuk mengembangkan dan mengatur kondisi kelas
yang akan memungkinkan siswa mencapai tujuan belajar yang efisien. 10
Indikator pengelolaan kelas yang baik adalah:
1. Kondisi belajar yang optimal, kondisi belajar yang nyaman, tenang, sejuk
sehingga sangat membantu perhatian siswa pada materi pelajaran.
2. Menunjukkan sikap tanggap, perilaku positif atau negatif yang muncul di
dalam kelas harus dapat disikapi dengan baik sehingga dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.
3. Memusatkan perhatian kelompok, dengan memusatkan perhatian secara
terus menerus terhadap siswa dapat mempertahankan konsentrasi siswa

8
Idem, 18.
9
Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, ( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), 123.
10
Sri Esti Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan,( Jakarta: PT. Gramedia, 2006), 262.

7
disebabkan oleh ketidak pahaman siswa terhadap arah dan sasaran yang
akan dicapai.
4. Memberikan petunjuk dan tujuan yang jelas, sering terjadi kurangnya
konsentrasi siswa disebabkan oleh ketidak pahaman siswa terhadap arah
dan sasaran yang akan dicapai.
5. Memberikan teguran dan penguatan, teguran diberikan untuk
mengarahkan tingkah laku siswa, dan penguat perlu dilakukan untuk
memberikan respon positif dengan cara memberikan pujian dan
penghargaan.
Dengan demikian, pengelolaan kelas adalah merupakan kegiatan yang
berupaya menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi
terjadinya proses belajar mengajar. Kemudian dalam pengelolaan kelas ini
termasuk pula menertibkan peserta didik yang melakukan berbagai kegiatan
yang tidak ada hubungnya dengan kegiatan belajar mengajar, atau suatu
kegiatan yang mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar. Dengan
adanya pengelolaan kelas maka dapat meningkatkan kegiatan pembelajaran,
meningkatkan prestasi siswa dalam belajar, menerapkan pendekatan belajar
yang kreatif, variatif, dan inovatif.

2.3. Tujuan Pengelolaan Kelas


Menurut Usman pengelolaan kelas mempunyai dua tujuan yaitu: 1)
Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan
fasilitas belajar untuk bermacam-macam kegiatan belajar mengajar agar
mencapai hasil yang baik; dan 2) Tujuan khususnya adalah mengembangkan
kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan
kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan belajar, serta
membantu siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan 11. Menurut Ahmad
Sabri, bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah sebagai berikut:

11
Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), 10.

8
1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar
maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan siswa untuk
mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya
interaksi belajar mengajar.
3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang
mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan
sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam kelas.
4. Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi,
budaya serta sifat-sifat individunya.
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa tujuan
pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib
sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.
Menurutnya, sebagai indikator dari sebuah kelas yang tertib adalah apabila:
1. Setiap anak terus bekerja, tidak macet, artinya tidak ada anak yang
terhenti karena tidak tahu akan tugas yang harus dilakukan atau tidak
dapat melakukan tugas yang diberikan kepadanya.
2. Setiap anak terus melakukan pekerjaan tanpa membuang waktu, artinya
setiap anak akan bekerja secepatnya agar lekas menyelesaikan tugas yang
diberikan kepadanya. Apabila ada anak yang walaupun tahu dan dapat
melaksanakan tugasnya, tetapi mengerjakannya kurang semangat dan
mengulur waktu bekerja, maka kelas tersebut dikatakan tidak tertib.12
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan pengelolaan kelas
adalah menyediakan, menciptakan, dan memelihara kondisi yang optimal di
dalam kelas sehingga siswa dapat belajar dan bekerja dengan baik.

BAB III
PENUTUP

Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan Evaluatif, (Jakarta:
12

Rajawali, 1986), 68-69.

9
3.1. Kesimpulan
Dalam proses belajar-mengajar, seorang guru tidak hanya dituntut
memiliki pengetahuan untuk diberikan kepada murid-muridnya. Tetapi guru
dituntut juga untuk memiliki kemampuan untuk memanage atau mengelola
kelas baik secara fisik maupun kelas dalam artian siswa di kelas, ketika guru
dapat mengelola kelas, maka akan tercipta suasana kelas yang kondusif
sehingga mendukung kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien.
Pengelolaan kelas adalah merupakan kegiatan yang berupaya
menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya
proses belajar mengajar. Kemudian dalam pengelolaan kelas ini termasuk
pula menertibkan peserta didik yang melakukan berbagai kegiatan yang tidak
ada hubungnya dengan kegiatan belajar mengajar, atau suatu kegiatan yang
mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar.
Dengan menerapkan pengelolaan kelas diharapkan siswa mampu
untuk menjadi peserta yang aktif dan mandiri dalam proses pembelajaran,
yang bertanggung jawab dan berinisiatif untuk mengenali kebutuhan belajar,
yang menemukan informasi untuk menjawab pertanyaannya, dan yang
membangun serta sumber-sumber yang didapatinya. Dengan demikian
pengelolaan kelas yang berorientasi pada siswa adalah suatu langkah yang
efektif dan efisien yang mengembalikan serta menunjang cara belajar ke
proses yang aktif ke setiap anak.

3.2. Rekomendasi
Guru yang profesional tidak hanya mampu dalam tugas
menyampaikan materi tetapi harus mampu mengelola kelas dengan baik.
Penulis merekomendasikan supaya tidak menggunakan makalah ini sebagai
acuan yang mutlak, karena makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penulis merekomendasikan kepada seluruh pembaca untuk mencari
dan mempelajari lebih dalam lagi dari sumber-sumber lain untuk melengkapi
sumber bahasan mengenai Konsep Dasar Pengelolaan Kelas.

10
DAFTAR PUSTAKA

11
Arikunto, Suharsimi. 1986. Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan
Evaluatif. Jakarta: Rajawali.

Diana Widyarani. 2011. Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Pembelajaran


Efektif Pada Mata Pelajaran IPS di SMP Al-Mubarak Pondok Aren
Tanggerang Selatan. Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta: Program Sarjana
UIN Syarif Hidayatullah.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Djiwandono, Sri Esti Wuryani. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT.


Gramedia.

Fathurohman, Pupuh. 2007. Strategi Belajar Mengajar- Strategi Mewujudkan


Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep
Islami. Badung: PT.Refika Aditama.

Nata, Abuddin. 2009. Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta:


Prenada Media Group.

Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan


Pendidikan Menengah.

Daradjat, Zakiah. 1999. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi


Aksara.

Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sabri, Ahmad. 2010. Stategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. Ciputat: PT.
Ciputat Press.

Semiawan, Conny & Tangyong, A.F dkk. 1985. Pendekatan Keterampilan


Proses. Jakarta: PT. Gramedia.

SM, Ismail. 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM.


Semarang: Rasail Media Group.

Usman, Uzer. 2009. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

12

Anda mungkin juga menyukai