Penulis
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................1
C. TUJUAN................................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN................................................................................................................2
A. PENGERTIAN PENGELOLAAN KELAS...........................................................2
B. MENGELOLA KELAS YANG DINAMIS BAGI ANAK USIA DINI.................3
BAB III............................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................12
KESIMPULAN............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi
gangguan dalam proses belajar mengajar. Suatu kondisi yang optimal
dapattercapai jika guru mampu siswa dan sarana pengajaran serta
mengedalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan
pengajaran.Pengelolaan kelas yang efektif merupakan persyaratan mutlak
bagi terjadinya proses belajar mengajar.Mengajar pada prinsipnya
membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar atau mengandung
pengertian bahwa mengajar merupakan suatu usaha pengorganisasian
lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajar yang
menimbulkan proses belajar.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian pengelolaan kelas?
2. Bagaimana mengelola kelas yang dinamis bagi anak usia dini?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian pengelolaan kelas.
2. Untuk mengetahui bagaimana mengelola kelas yang dinamis bagi anak
usia dini.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Malayu Hasibuan. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta: Bumi Aksara,
2007 hlm 2-3
2
Winataputra Udin S. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka Departemen
Pendidikan Nasional, 2003 hlm 9
2
Pengelolaan kelas merupakan upaya pendidik untuk menciptakan dan
mengendalikan kondisi belajar serta memulihkannya apabila terjadi gangguan
atau penyimpangan, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara
optimal.
Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpuulkan bahwa
pengelolaan kelas adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan yang dilakukan oleh guru baik individu maupun melalui
orang lain untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien,
dengan cara memanfaatkan segala sumber daya yang ada.
3
Rusdinal Dan Elizar. Pengelolaan Kelas Di Taman Kanak-Kanak, Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional,2005 hlm 14-18
3
a. Pengelolaan lingkungan dalam kelas (indoor)
Kelas yang baik merupakan lingkungan belajar yang bersifat
menantang dan merangsang anak untuk belajar, memberikan rasa
aman dan kepuasan kepada anak dalam mencapai tujuan belajarnya.
Ruang kelas anak prasekolah biasanya merupakan kelas yang
diorganisasikan sesuai dengan pusat-pusat kegiatan. Masing-masing
pusat kegiatan memiliki program tertentu. Pusat kegiatan tersebut
selalu berorientasi pada anak sebagai pusat bukan orang dewasa.
Setiap kali diharapkan agar anak selalu aktif dalam mengikuti
kegiatan baik yang bersifat kelompokkelompok besar, kecil
ataupun dalam kegiatan individual. Dalam hal ini umumnya
terdapat bebarapa pusat kegiatan, diantaranya :
1) Pusat kegiatan seni dan pekerjaan tangan
2) Pusat bermain drama
3) Pusat penyusunan balok
4) Pusat memanipulasi materi
5) Pusat musik
6) Pusat pameran
Pusat-pusat tersebut dapat disesuaikan dengan minat anak atau
tema yang ada. Selain pusat kegiatan pengelolaan kelas juga
meliputi penataan ruangan maupun pengorganisasian peserta didik
sesuai dengan kebutuhan dan program yang direncanakan akan
membantu pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar,
serta tujuan pembelajaran secara optimal.
b. Pengelolaan lingkungan di luar kelas (outdoor)
Kegiatan diluar ruangan merupakan suatu bagian yang integral
dari program pendidikan anak usia dini. Lingkungan belajar di luar
kelas seyogianya tidak hanya berperan sebagai tempat bermain
melainkan juga sebagai tempat anak mengekspresikan
lingkungannya. Lingkungan ini merupakan tempat yang sangat
menarik dimana anak-anak dapat tumbuh dan berkembang. Ketika
4
anak-anak bermain di luar, mereka menunjukkan ketertarikan serta
rasa ingin tahu yang tinggi. Oleh karena itu lingkungan di luar
kelas selalu penuh kejutan dan kaya akan perubahan.
Adapun aspek-aspek yang termasuk ruang lingkup pengelolaan
lingkungan belajar outdoor secara umum adalah :
1) Penataan Lokasi kegiatan dengan berbagai sarananya
Tempat aktivitas outdoor diharapkan tidak dirancang
mengelilingi bangunan sekolah. Jika hal ini terjadi, maka
proses pengawasan akan menjadi sulit untuk dilakukan. Area
outdoor sabaiknya ditempatkan di lokasi yang memungkinkan
mendapat sinar matahari sepanjang hari. Outdoor space harus
mudah dimasuki dari dalam ruangan untuk meminimalkan
kemungkinan kecelakaan ketika anak-anak berlalu dari dalam
keluar, atau sebaliknya.
Melalui kegiatan pengelolaan outdoor semua sarana dan
area belajar di luar kelas diharapkan dapat menjadi sarana yang
efektif dalam membantu perkembangan dan belajar anak secara
menyeluruh. Sejumlah sarana yang cocok untuk kegiatan
pengembangan bagi anak TK atau prasekolah, misalnya: (a)
Tangga; (b) Seluncuran; (c) Ayunan; (d) Terowongan mini; (e)
Papan/board dengan pegas atau jembatan gantung yang rendah. (f)
Atap untuk rumah-rumahan; (g) Tempat bagunan balok; (h)
Tempat bermain pasir dan air; (i) Lingkungan alamiah
(pepohonan, semak, bunga).
2) Ukuran
Pada umumnya aturan perizinan masyarakat minimum
2,5 m2 per anak untuk mengadakan tempat aktivitas outdoor.
The Child Welfare league merekomendasikan sekitar 6 m2 per
anak. Untuk tempat naungan atau teras harus ditambahkan
minimal 4,5 m2 per anak.
5
3) Penataan Pagar sekolah secara tepat
Penggunaan pagar di lokasi outdoor dapat mengurangi
beban tanggung jawab yang berat para guru, membebaskan
anak dari rasa khawatir, dan mencegah binatang masuk
kedalam. Pagar yang tidak dapat dipanjat mendekati 120 cm
tingginya cukup sebagai batas-batas dengan daerah barbahaya.
4) Pengelolaan tanah lapang
Tanah lapang yang datar dengan permukaan keras, cukup
berbahaya bagi anak karena membuat anak yang ingin berlari
kencang tanpa hamb atan memiliki resiko jatuh labih tinggi.
Selain itu, tanah datar yang lapang relatif membosankan dan
kurang bervariasi, sedangkantanah yang bergelombang dapat
memiliki beberapa keuntungan.
5) Pengelolaan dan penanganan permukaan tanah
Permukaan tanah untuk anak usia dini pada dasarnya
harus berumput atau menggunakan kayu, pasir atau tanah yang
lembek dan memiliki tempat yang paling cepat kering didekat
bangunan. Keamanan merupakan suatu perhatian utama ketika
mempertimbangkan permukaan. Permukaan khusus senantiasa
diperlukan untuk mencegah kemungkinan anak jatuh. Kalaupun
anak terjatuh ke permukaan tersebut harus mengurangi
pengaruh buruk yang dapat ditimbulkannya.
6) Pembuatan atap atau naungan
Bangunan, pohon dan permukaan yang bergelombang
harus melindungi anak-anak dari sinar matahari dan angin yang
berlebihan. Tujuan pengadaan atap atau naungan adalah untuk
memfasilitasi permainan pasif selama cuaca cerah untuk
permainan aktif selama cuaca buruk. Atap/naungan harus
dirancang agar memungkinkan masuknya udara dan matahari
secara maksimum.
6
2. Mengatur tata letak kelas yang menarik
Anak-anak memerlukan sebuah kelas yang memiliki ragam
aktivitas yang membuat mereka tertarik. Material yang ada sebaiknya
menstimulasi pola pikir mereka, mendorong perilaku sosial yang positif
dan aman untuk dimainkan. Ruang kelas memerlukan beragam material
tanpa membuat anak-anak ketakutan. Tujuannya untuk merancang sebuah
kelas yang menarik dan rapi, yang akan menghasilkan perilaku positif dari
anak-anak. Pengaturan bangku dalam proses pembelajaran adalah hal
yang juga penting. Pengaturan bangku adalah untuk memudahkan
interaksi yang diperlukan.Untuk kerja kelompok bangku diputar saling
berhadapan, untuk bercerita bisa digunakan bentuk setengah lingkaran
dengan pusatnya adalah guru.
Prinsip penataan kelas, Berikut ini empat prinsip dasar yang dapat
dipakai oleh para pendidik untuk menata kelas diantaranya adalah:4
a) Kurangi kepadatan tempat lalu lalang
b) Pastikan bahwa guru dapat dengan mudah melihat semua murid.
Tugas manajemen yang penting adalah memonitor siswanya secara
cermat.
c) Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah di akses. Ini
akan meminimalkan waktu persiapan dan perapian, dan mengurangi
kelambatan dan gangguan aktivitas.
d) Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi
kelompok
Selain penataan bangku, ide yang dapat digunakan untuk membuat
kelas menjadi menarik adalah dengan menempel poster, dengan
menempel poster di kelas dapat membantu siswa mengingat sesuatu dapat
dilakukan dalam menempel poster gunakanlah warna yang menarik. Tema
poster dapat disesuaikan dengan tema kelas.Pasanglah poster di tinggi
mata anak sehingga bisa diakses oleh mata anak.Selain poster sesuai tema
4
Mudasir. Manajemen Kelas. PekanBaru: Zanafa. 2011 hlm 23
7
dapat juga memasang poster afirmasi yang memotivasi anak.Misalnya
poster yang bertuliskan “Aku Bisa”. Guru membimbing anak untuk
membaca atau mengucapkannya sehingga menguatkan keyakinan tentang
belajar dan isi yang diajarkan.
3. Kunci pengelolaan kelas yang efektif
Berikut beberapa catatan mengenai bagaimana agar pengelolaan
kelas bisa efektif:
a) Faktor terpenting dalam mengatur sebuah kelas adalah keamanan. Bila
ada peralatan, material, atau permainan di kelas yang tidak aman,
segera singkirkan.
b) Saat anak-anak terlihat bosan atau gelisah dan berlalu lalang tanpa
tujuan dalam kelas, itulah waktunya untuk menambahkan beberapa
mainan baru, atau memperkenalkan sebuah mainan baru pada anak-
anak, atau mengubah setting kelas.
c) Beberapa anak memberikan respon negatif terhadap warna-warna
cerah, terutama anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus. Apabila
kelas terlalu berwarna dan ramai, perlembutlah skema warna untuk
mencegah anak-anak terganggu karena cerahnya ruangan tersebut.
4. Mengatur area-area bermain
Anak-anak terkadang sangat menikmati untuk bermain di area-area
yang khusus. Namun menempatkan anak dalam area-area khusus
memerlukan perencanaan yang meliputi pilihan dan perubahan. Beberapa
tips untuk membantu pemilihan acara bermain:
a) Batasi jumlah anak yang dapat memilih sebuah area tertentu
(tempelkan angka batas maksimal sehingga anak dapat melihatnya dan
mengerti, atau gunakan sebuah “papan acara bermain” bagi anak-anak
untuk memilih).
b) Beritahu anak-anak bahwa mereka harus tetap berada di area pilihan
mereka sepanjang permainan masih berlangsung.
8
c) Apabila anak-anak berperilaku menyimpang selama acara bermain,
ajak mereka keluar area untuk beberapa saat, dan jelaskan mengapa
mereka dibawa keluar.
d) Beri kesempatan untuk kembali ke permainan mereka. Bila perilaku
mereka tetap berulang, mereka perlu berpindah area. Bila cukup
banayak area yang tersedia, jadwalkan anak-anak untuk meninggalkan
area pilihan mereka, dan berpindah ke area lainnya dengan
menggunakan “Papan Acara Bermain.”
5. Menerapkan peraturan dikelas
Anak-anak perlu mengetahui bahwa ada peraturan dan mengapa
peraturan tersebut sangat penting. Dalam memanajemen kelas PAUD agar
tiap anak dapat berperan serta menjaga kelas, turut merasa memiliki kelas,
dan agar kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan maka membuat peraturan kelas di awal masa
sekolah atau sebelum kegiatan dimulai adalah sebuah prosedur yang lazim
dalam kelas. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan
peraturan kelas pada anak usia dini adalah sebagi berikut:5
a) Pada hari pertama anak masuk ke sekolah pendidik dapat menjelaskan
perilaku apa yang seharusnya diharapkan, dan pendidik perlu
mengomunikasikannya dengan dengan lugas, sederhana, dan
disampaikan secara positif adalah hal yang terbaik
b) Jika memungkinkan, berikan anak kesempatan untuk ikut
berpartisipasi dalam membuat peraturan. Karena dengan melakukan
hal ini anak akan lebih mudah mengingatnya dan anak dapat
mengingatkan teman yang lain ketika membuat kesalahan atau hal-hal
yang negatif
c) Tempelkan atau pajang peraturan kelas di tempat yang mudah dilihat
anak dan guru agar anak selau ingat, peraturan tidak hanya berupa
5
Warner, Laverne dan Lynch, Sharon Anne. Mengelola Kelas Prasekolah (150 teknik yang
sudah diuji oleh para guru). Jakarta: Erlangga, 2016 hlm 27
9
tulisan namun juga dapat divisualisasikan dengan gambar atau simbol
yang memudahkan anak untuk mengingatnya.
d) Peraturan kelas dimungkinkan untuk dibacakan atau dijelaskan secara
berulang-ulang sampai anak-anak menangkap konsepnya
e) Di awal masa sekolah, pujilah membantu mengomunikasikan perilaku
yang diharapkan di dalam kelas. Lama-kelamaan anak-anak dapat
mengatur diri sendiri dan tidak memerlukan banyak pujian untuk
mengatur diri
f) Menjelaskan mengapa peraturan itu penting adalah bagian dari
pengarahan dalam kelas yang membantu anak mulai berpikir seperti
orang dewasa. Menjelaskan tentang peraturan kelas membantu anak-
anak tidak terlalu memikirkan diri sendiri dan seiring waktu,
membantu mereka menyadari bagaimana hukum ditegakkan di kota-
kota dan secara nasional.
g) Terapkan peraturan secara konsisten kepada semua anak
h) Terkadang peraturan dapat dimodifikasi jika terdapat kejadian-
kejadian luar biasa, dan terapkan kembali peraturan apabila anak
diharapkan mematuhi peraturan di dalam kelas.
i) Anak-anak yang tidak mematuhi peraturan perlu mengalami beragam
konsekuensi. Kalau tidak, peraturan tiadak akan memiliki arti bagi
mereka. Anak-anak memerlukan penjelasan mengenai konsekuensi
dari perilaku mereka, karena beberapa anak belum menyadari bahwa
perilaku memiliki konsekuensi. Bahaslah perilaku yang negatif dan
berikan usulan perilaku yang positif dan lebih dapat diterima.
j) Berikut beberapa contoh peraturan kelas:
1) Mendengarkan ketika guru sedang berbicara
2) Mendengarkan pendapat teman
3) Mengikuti arahan atau aturan permainan
4) Menggunakan suara yang lazim digunakan didalam kelas seperti
tidak berteriak terlalu kencang
5) Berjalan di dalam kelas dan tidak berlarian
10
6) Tidak boleh memukul teman.
11
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
Warner, Laverne dan Lynch, Sharon Anne. (2006). Mengelola Kelas Prasekolah
(150 teknik yang sudah diuji oleh para guru). Jakarta: Erlangga.
13