Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................1
C. TUJUAN...............................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN...............................................................................................................2
A. PENDEKATAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI......................2
B. JENIS-JENIS PENDEKATAN...........................................................................5
1. Pembelajaran Bebas.........................................................................................5
2. Pembelajaran Terpimpin.................................................................................6
3. Pembelajaran Kondusif (Supportive climate)................................................7
C. MAKNA PENDEKATAN DAN PERKEMBANGAN ANAK..........................8
BAB III...........................................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................................10
KESIMPULAN...........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bidang Pendidikan mendapatkan perhatian yang cukup besar, baik itu
dari pemerintah Kementrian Pendidikan Republik Indonesia sebagai tingkatan
tertinggi dalam struktur kependidikan di Indonesia maupun kelompok
masyarakat terkecil.
Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah, lembaga-lembaga,
organisasi-organisasi, masyarakat dan berbagai pihak untuk mewujudkan
pendidikan yang sesuai dengan harapan bersama dari Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) hingga Perguruan Tinggi. Dalam Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) bimbingan perkembangan Anak Usia Dini (AUD) sangat diperlukan.
Dalam pelaksanaannya ada pendekatan tertentu yang dapat mendukung
kegiatan bimbingan perkembangan AUD.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari pendekatan dan perkembangan AUD?
2. Apakah jenis pendekatan perkembangan AUD?
3. Apa makna-makna pendekatan dan perkembangan AUD?
C. TUJUAN
1. Menjelaskan pengertian dari pendekatan dan perkembangan AUD
2. Menjelaskan jenis pendekatan perkembangan AUD
3. Menjelaskan makna-makna pendekatan dan perkembangan AUD
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
J.L. Johnson,. Pendidikan Anak Usia Dini dalam berbagai pendekatan (V ed.). Jakarta: Kencana,
2011, hlm 17
2
mencegah munculnya masalah. Pendekatan ini ditinjau dari sisi teori tidak
memiliki landasan teori yang khusus, akan tetapi pendekatan ini banyak
memiliki teknik dan sedikit konsep.
Adapun pendekatan perkembangan merupakan pendekatan yang lebih
mutakhir dan lebih proaktif dibandingkan dengan ketiga pendekatan
sebelumnya. Guru atau pendamping yang menggunakan ini beranjak dari
pemahaman tentang ketrampilan dan pengalaman khusus yang dibutuhkan
anak untuk mencapai keberhasilan ditempat belajar dan dalam kehidupan.
Pendekatan perkembangan ini dipandang sebagai pendekatan yang tepat
digunakan dalam tatanan pendidikan formal dan non formal karena
pendekatam ini memberikan perhatian terhadap perkembangan anak,
kebutuhan dan minat serta membantu anak mempelajari ketrampilan hidup
Berbagai teknik dapat digunakan dalam pendekatan ini seperti, mengajar,
tukar informasi, bermain peran, melatih, tutorial, dan konseling. Ditinjau dari
sisi orientasi, pendekatan perkembangan menekankan pada pengembangan
potensi dan kekuatan yang ada pada individu secara optimal. Pendekatan ini
memandang bahwa individu memiliki potensi dan kekuatan-kekuatan
tertentu, melalui penerapan berbagai teknik bimbingan potensi dan kekuatan
tersebut dikembangkan. Dalam pendekatan ini, layanan bimbingan diberikan
kepada semua individu, bukan hanya pada individu yang mengalami masalah.
Bimbingan perkembangan dapat dilaksanakan secara individual, kelompok,
bahkan klasikal melalui pemberian informasi, diskusi, proses kelompok,
penyaluran bakat dan minat.2
Pendekatan perkembangan didasari oleh pemahaman tentang keterampilan
kebutuhan dan pengalaman khusus yang dibutuhkan anak untuk mencapai
keberhasilan dalam kegiatan pendidikan dan dalam kehidupan. Selain itu,
pendekatan perkembangan dipandang sebagai pendekatan yang tepat
digunakan dalam tatanan lembaga pendidikan karena dalam pendekatan ini
diarahkan untuk memberikan perhatian kepada tahap-tahap perkembangan
2
Ibid hlm 18
3
anak, kebutuhan, minat, serta membantu mereka mempelajari ketrampilan
hidup.
Pendekatan perkembangan bertolak dari pemikiran bahwa perkembangan
yang sehat akan berlangsung dalam interaksi yang sehat antara anak dan
lingkungannya. Pemikiran ini membawa dua implikasi pokok dalam
bimbingan disekolah atau lembaga pendidikan, yaitu:
1. perkembangan adalah tujuan bimbingan, ini berarti bahwa guru atau
pendamping perlu memiliki kerangka berfikir dan ketrampilan yang
memadai untuk memahami perkembangan tampak bahwa di dalam
pendekatan perkembangan akan tercakup juga pendekatan-pendekatan
lain.
2. Guru atau pendamping yang melaksanakan pendekatan perkembangan
sangat mungkin juga melakukan intervensi krisis, melaksanakan
remedial, mengembangkan program pencegahan, dan menggunakan
program bimbingan yang komprehensif. 3
3
M.Hasan , Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Yogyakarta: Diva Press. 2009 hlm 69
4
Ibid hlm 70
4
B. JENIS-JENIS PENDEKATAN
Pembelajaran anak usia dini dapat dikelompokkan menjadi tiga
pendekatan, yaitu: pembelajaran bebas, pembelajaran terpimpin, dan
pembelajaran kondusif.5
1. Pembelajaran Bebas
Merupakan suatu strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan
yang seluas-luasnya untuk mendapatkan pengalaman belajar yang
bermakna kepada anak. Strategi ini sangat menguntungkan anak yang
memiliki kekuatan untuk mandiri. Anak yang mandiri menunjukkan
kepemimpinannya, tidak terlalu tergantung guru. Bila perlu anak datang
kepada guru. Kreativitasnya dapat berkembang. kebutuhan bermain anak
dicukupi, kegiatan bermain dihargai dan dianggap sebagai cerminan
kehidupan yang sebenarnya. Sebaliknya bagi anak yang kurang mandiri,
model pembelajaran ini dapat menimbulkan frustasi, tidak tahu apa yang
harus dilakukan, putus asa, cemas, bosan, bingung, dan tidak
terkendalikan.
a. Ciri-ciri Pembelajaran Bebas Pembelajaran bebas memiliki ciri-ciri
atau karakteristik sebagai berikut:
- Kegiatan pembelajaran berpusat pada anak
- Memberikan pengalaman langsung pada anak
- Strategi pembelajaran kurang terstruktur, bersifat fleksibel
- Kebebasan bermain tidak dibatasi
- Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan
kebutuhan anak
b. Prosedur Pembelajaran Bebas
- Pelajari kompetensi dasar pada kelompok dan semester yang sama
dari setiap kemampuan yang akan dikembangkan.
- Dalam pelaksanaan pembelajaran bebas perlu mempertimbangkan
antara lain alokasi waktu, memperhitungkan banyak dan sedikitnya
bahan yang ada di lingkungan
5
E.Siregar, Teori Belajar dan Pembelajaran. bogor: Ghalia Indonesia 2010 hllm 123
5
- Persiapkan alat-alat bermain yang bervariasi untuk menunjang
kegiatan yang sesuai dengan kompetensi yang diharapkan
2. Pembelajaran Terpimpin
Pembelajaran Terpimpin Berbeda dengan pembelajaran bebas,
pembelajaran terpimpin merupakan strategi yang sepenuhnya dikendalikan
guru. Guru lebih banyak berbicara dan anak mendengarkan, mengikuti
contoh dan perintah guru, melakukan drill dan latihan sesuai rencana guru.
Anak yang tidak dapat menangkap contoh, dipisahkan dan dibetulkan
guru. Anak merasa berhasil kalau ia dapat menjalankan apa kehendak
guru. Suasana pembelajaran diwarnai oleh banyaknya perilaku yang tidak
dibenarkan guru sehingga banyak anak membutuhkan peringatan guru
terus- menerus untuk menyelesaikan tugasnya.
a. Ciri-ciri Pembelajaran Terpimpin Beberapa karakteristik pembelajaran
terpimpin yaitu:
- Berpusat pada perilaku mengajar guru
- Kreativitas anak kurang berkembang
- Menyajikan konsep dan berbagai materi dalam suatu proses
pembelajaran untuk dikuasai anak
- Menekankan disiplin, keteraturan prosedur, dan menghargai
senioritas
- Hasil belajar ditentukan oleh kegiatan-kegiatan guru dalam
mengajar6
b. Prosedur Pembelajaran Terpimpin
- Guru menyusun silabi berdasarkan kompetensi dasar yang akan
dikembangkan
- Guru menyiapkan alat-alat peraga/bermain sesuai dengan
kompetensi yang telah direncanakan
- Dalam proses pelaksanaannya, anak dikondisikan untuk mentaati
instruksi, perintah, dan larangan dari guru
6
Ibid hlm 124
6
- Penilaian hasil belajar berdasarkan pada penguasaan anak sesuai
dengan apa yang diperintah guru
7
Ibid hlm 125
7
- Mengembangkan keterampilan berpikir anak dengan permasalahan
yang dihadapi.
- Menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerja sama, toleransi,
komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
b. Prosedur Pembelajaran Kondusif (Supportive climate)
- Pembelajaran kondusif dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar menjadi lebih bermakna dan utuh.
- Dalam pelaksanaan pembelajaran kondusif perlu
mempertimbangkan antara lain alokasi waktu, memperhitungkan
banyak dan sedikitnya bahan yang ada di lingkungan.
- Pilihlah tema yang terdekat dengan anak.
- Lebih mengutamakan kompetensi dasar yang akan dicapai dari
pada tema.8
8
Ibid hlm 127
8
meliputi perkembangan (development), pertumbuhan (growth) serta
kamatangan (maturation) baik fisik maupun psikis. Tidak ada periode usia
yang mendominasi perkembangan hidup.9
Perkembangan meliputi keuntungan dan kerugian, yang berinteraksi dalam
cara yang dinamis sepanjang siklus kehidupan. Sehingga selama proses
bertambahnya usia, maka selama itulah proses perkembangan akan terus
berjalan. Proses ini terjadi dalam diri manusia secara bertahap dan memiliki
fase – fase tertentu yang menjadi acuan proses perkembangan tersebut, seperti
yang dikemukakan oleh Sigmund Freud, fase perkembangan dibagi menjadi 6
fase yaitu ; Fase Oral atau mulut yang merupakan sentral pokok keaktifan
yang dinamis, Fase Anal, Fase Falis atau alat kelamin, Fase Latent, Fase
Pubertas dan Fase Genital atau proses menginjak kedewasaan.10
9
J.W. Santrock , Perkembangan Anak. Boston: Mc. Graw Hill. 2007 hlm 56
10
Ibid hlm 57
9
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam pendekatan perkembangan perolehan perilaku yang diharapkan
terbentuk pada anak didik perlu dirumuskan secara komprehensif dan rumusan
tersebut akan menjadi dasar pengembangan program bimbingan esensi strategi
untuk membantu anak didik mengembangkan dan menguasai perilaku yang
diharapkan tersebut terletak pada pengembangan lingkungan belajar, yakni
lingkungan yang memungkinkan anak didik memperoleh perilaku baru yang
efektif. Didalam lingkungan belajar inilah dikembangkan peluang, harapan,
pemahaman dan persepsi yang memungkinkan anak didik memperkuat dan
memenuhi kebutuhan dan motif dasar mereka atau mungkin mendorong mereka
untuk mengubah atau menyesuaikan kebutuhan dan motif dasar tersebut kepada
perilaku dan nilai-nilai yang berkembang di dalam lingkungan belajar.
10
DAFTAR PUSTAKA
11