Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“PENDEKATAN - PENDEKATAN TERHADAP


PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI”

Dosen Pembimbing : DEVI SAPUTRI M.Pd.I

Disusun oleh kelompok 2 :

1. Fajriatul Islamiyah NIM (220.03.007)


2. Lidya Marsela NIM (220.03.025)
3. Tiara Juliani Putri NIM (220.03.018)

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
DARUL ULUM SAROLANGUN
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi penulis kesempatan
serta kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai
dengan waktu yang di tentukan. Tanpa pertolongan-Nya tentunya penulis
tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di dunia dan akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan
nikmat sehat-Nya, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah ini dengan judul “Pendekatan-pendekatan teerhadap
perkembangan anak usia dini”.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada ibuk Devi
Saputri M.Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah Psikologi
perkembangan AUD.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca makalah ini, agar makalah ini nantinya bisa menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Demikian makalah ini dibuat semoga bisa bermanfaat
bagi kita semua pembaca. Apabila ada kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Sarolangun, 11 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................1
C. TUJUAN...............................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN...............................................................................................................2
A. PENDEKATAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI......................2
B. JENIS-JENIS PENDEKATAN...........................................................................5
1. Pembelajaran Bebas.........................................................................................5
2. Pembelajaran Terpimpin.................................................................................6
3. Pembelajaran Kondusif (Supportive climate)................................................7
C. MAKNA PENDEKATAN DAN PERKEMBANGAN ANAK..........................8
BAB III...........................................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................................10
KESIMPULAN...........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bidang Pendidikan mendapatkan perhatian yang cukup besar, baik itu
dari pemerintah Kementrian Pendidikan Republik Indonesia sebagai tingkatan
tertinggi dalam struktur kependidikan di Indonesia maupun kelompok
masyarakat terkecil.
Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah, lembaga-lembaga,
organisasi-organisasi, masyarakat dan berbagai pihak untuk mewujudkan
pendidikan yang sesuai dengan harapan bersama dari Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) hingga Perguruan Tinggi. Dalam Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) bimbingan perkembangan Anak Usia Dini (AUD) sangat diperlukan.
Dalam pelaksanaannya ada pendekatan tertentu yang dapat mendukung
kegiatan bimbingan perkembangan AUD.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari pendekatan dan perkembangan AUD?
2. Apakah jenis pendekatan perkembangan AUD?
3. Apa makna-makna pendekatan dan perkembangan AUD?

C. TUJUAN
1. Menjelaskan pengertian dari pendekatan dan perkembangan AUD
2. Menjelaskan jenis pendekatan perkembangan AUD
3. Menjelaskan makna-makna pendekatan dan perkembangan AUD

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENDEKATAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI


Perlu diketahui bahwa pendekatan dalam bimbingan selain pendekatan
perkembangan terdapat tiga pendekatan lain yang banyak dipergunakan
sebagai berikut :
Pertama pendekatan krisis. Pendekatan ini disebut juga pendekatan
kuratif, yaitu suatu pendekatan bimbingan yang diarahkan kepada individu
yang mengalami krisis atau masalah. Adapun tujuan pendekatan ini adalah
membantu mengatasi krisis atau masalah-masalah yang dialami individu.
Dalam pendekatan ini pembimbing tampak lebih pasif karena menunggu anak
yang datang, selanjutnya pembimbing memberikan bantuan sesuai dengan
masalah yang dihadapi dan dirasakan anak.
Kedua, pendekatan remedial. Pendekatan ini merupakan pendekatan
bimbingan yang diarahkan kepada individu yang mengalami kelemahan atau
kekurangan. Tujuan pendekatan ini adalah membantu memperbaiki
kekurangan atau kelemahan yang dialami individu. Dalam pendekatan ini,
pembimbing memfokuskan tujuannya pada kelemahan-kelemahan individu
dan selanjutnya berupaya memperbaiki.
Pendekatan remedial banyak dipengaruhi oleh aliran psikologi
behavioristik. Aliran ini menekankan perilaku individu saat ini. Perilaku saat
ini di pengaruhi oleh suasana lingkungan pada saat ini pula. Oleh sebab itu
untuk memperbaiki perilaku individu perlu ditata lingkungan yang
mendukung perbaikan perilaku tersebut.1
Ketiga, pendekatan preventif. Pendekatan preventif merupakan pendekatan
yang di arahkan kepada antisipasi masalah-masalah umum individu dan
mencegah jangan sampai masalah tersebut menimpa. Pembimbing
memberikan beberapa upaya berupa informasi dan keterampilan untuk

1
J.L. Johnson,. Pendidikan Anak Usia Dini dalam berbagai pendekatan (V ed.). Jakarta: Kencana,
2011, hlm 17

2
mencegah munculnya masalah. Pendekatan ini ditinjau dari sisi teori tidak
memiliki landasan teori yang khusus, akan tetapi pendekatan ini banyak
memiliki teknik dan sedikit konsep.
Adapun pendekatan perkembangan merupakan pendekatan yang lebih
mutakhir dan lebih proaktif dibandingkan dengan ketiga pendekatan
sebelumnya. Guru atau pendamping yang menggunakan ini beranjak dari
pemahaman tentang ketrampilan dan pengalaman khusus yang dibutuhkan
anak untuk mencapai keberhasilan ditempat belajar dan dalam kehidupan.
Pendekatan perkembangan ini dipandang sebagai pendekatan yang tepat
digunakan dalam tatanan pendidikan formal dan non formal karena
pendekatam ini memberikan perhatian terhadap perkembangan anak,
kebutuhan dan minat serta membantu anak mempelajari ketrampilan hidup
Berbagai teknik dapat digunakan dalam pendekatan ini seperti, mengajar,
tukar informasi, bermain peran, melatih, tutorial, dan konseling. Ditinjau dari
sisi orientasi, pendekatan perkembangan menekankan pada pengembangan
potensi dan kekuatan yang ada pada individu secara optimal. Pendekatan ini
memandang bahwa individu memiliki potensi dan kekuatan-kekuatan
tertentu, melalui penerapan berbagai teknik bimbingan potensi dan kekuatan
tersebut dikembangkan. Dalam pendekatan ini, layanan bimbingan diberikan
kepada semua individu, bukan hanya pada individu yang mengalami masalah.
Bimbingan perkembangan dapat dilaksanakan secara individual, kelompok,
bahkan klasikal melalui pemberian informasi, diskusi, proses kelompok,
penyaluran bakat dan minat.2
Pendekatan perkembangan didasari oleh pemahaman tentang keterampilan
kebutuhan dan pengalaman khusus yang dibutuhkan anak untuk mencapai
keberhasilan dalam kegiatan pendidikan dan dalam kehidupan. Selain itu,
pendekatan perkembangan dipandang sebagai pendekatan yang tepat
digunakan dalam tatanan lembaga pendidikan karena dalam pendekatan ini
diarahkan untuk memberikan perhatian kepada tahap-tahap perkembangan

2
Ibid hlm 18

3
anak, kebutuhan, minat, serta membantu mereka mempelajari ketrampilan
hidup.
Pendekatan perkembangan bertolak dari pemikiran bahwa perkembangan
yang sehat akan berlangsung dalam interaksi yang sehat antara anak dan
lingkungannya. Pemikiran ini membawa dua implikasi pokok dalam
bimbingan disekolah atau lembaga pendidikan, yaitu:
1. perkembangan adalah tujuan bimbingan, ini berarti bahwa guru atau
pendamping perlu memiliki kerangka berfikir dan ketrampilan yang
memadai untuk memahami perkembangan tampak bahwa di dalam
pendekatan perkembangan akan tercakup juga pendekatan-pendekatan
lain.
2. Guru atau pendamping yang melaksanakan pendekatan perkembangan
sangat mungkin juga melakukan intervensi krisis, melaksanakan
remedial, mengembangkan program pencegahan, dan menggunakan
program bimbingan yang komprehensif. 3

Dalam pendekatan perkembangan perolehan perilaku yang diharapkan


terbentuk pada anak didik perlu dirumuskan secara komprehensif dan
rumusan tersebut akan menjadi dasar pengembangan program bimbingan
esensi strategi untuk membantu anak didik mengembangkan dan menguasai
perilaku yang diharapkan tersebut terletak pada pengembangan lingkungan
belajar, yakni lingkungan yang memungkinkan anak didik memperoleh
perilaku baru yang efektif. Didalam lingkungan belajar inilah dikembangkan
peluang, harapan, pemahaman dan persepsi yang memungkinkan anak didik
memperkuat dan memenuhi kebutuhan dan motif dasar mereka atau mungkin
mendorong mereka untuk mengubah atau menyesuaikan kebutuhan dan motif
dasar tersebut kepada perilaku dan nilai-nilai yang berkembang di dalam
lingkungan belajar.4

3
M.Hasan , Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Yogyakarta: Diva Press. 2009 hlm 69
4
Ibid hlm 70

4
B. JENIS-JENIS PENDEKATAN
Pembelajaran anak usia dini dapat dikelompokkan menjadi tiga
pendekatan, yaitu: pembelajaran bebas, pembelajaran terpimpin, dan
pembelajaran kondusif.5
1. Pembelajaran Bebas
Merupakan suatu strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan
yang seluas-luasnya untuk mendapatkan pengalaman belajar yang
bermakna kepada anak. Strategi ini sangat menguntungkan anak yang
memiliki kekuatan untuk mandiri. Anak yang mandiri menunjukkan
kepemimpinannya, tidak terlalu tergantung guru. Bila perlu anak datang
kepada guru. Kreativitasnya dapat berkembang. kebutuhan bermain anak
dicukupi, kegiatan bermain dihargai dan dianggap sebagai cerminan
kehidupan yang sebenarnya. Sebaliknya bagi anak yang kurang mandiri,
model pembelajaran ini dapat menimbulkan frustasi, tidak tahu apa yang
harus dilakukan, putus asa, cemas, bosan, bingung, dan tidak
terkendalikan.
a. Ciri-ciri Pembelajaran Bebas Pembelajaran bebas memiliki ciri-ciri
atau karakteristik sebagai berikut:
- Kegiatan pembelajaran berpusat pada anak
- Memberikan pengalaman langsung pada anak
- Strategi pembelajaran kurang terstruktur, bersifat fleksibel
- Kebebasan bermain tidak dibatasi
- Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan
kebutuhan anak
b. Prosedur Pembelajaran Bebas
- Pelajari kompetensi dasar pada kelompok dan semester yang sama
dari setiap kemampuan yang akan dikembangkan.
- Dalam pelaksanaan pembelajaran bebas perlu mempertimbangkan
antara lain alokasi waktu, memperhitungkan banyak dan sedikitnya
bahan yang ada di lingkungan

5
E.Siregar, Teori Belajar dan Pembelajaran. bogor: Ghalia Indonesia 2010 hllm 123

5
- Persiapkan alat-alat bermain yang bervariasi untuk menunjang
kegiatan yang sesuai dengan kompetensi yang diharapkan

2. Pembelajaran Terpimpin
Pembelajaran Terpimpin Berbeda dengan pembelajaran bebas,
pembelajaran terpimpin merupakan strategi yang sepenuhnya dikendalikan
guru. Guru lebih banyak berbicara dan anak mendengarkan, mengikuti
contoh dan perintah guru, melakukan drill dan latihan sesuai rencana guru.
Anak yang tidak dapat menangkap contoh, dipisahkan dan dibetulkan
guru. Anak merasa berhasil kalau ia dapat menjalankan apa kehendak
guru. Suasana pembelajaran diwarnai oleh banyaknya perilaku yang tidak
dibenarkan guru sehingga banyak anak membutuhkan peringatan guru
terus- menerus untuk menyelesaikan tugasnya.
a. Ciri-ciri Pembelajaran Terpimpin Beberapa karakteristik pembelajaran
terpimpin yaitu:
- Berpusat pada perilaku mengajar guru
- Kreativitas anak kurang berkembang
- Menyajikan konsep dan berbagai materi dalam suatu proses
pembelajaran untuk dikuasai anak
- Menekankan disiplin, keteraturan prosedur, dan menghargai
senioritas
- Hasil belajar ditentukan oleh kegiatan-kegiatan guru dalam
mengajar6
b. Prosedur Pembelajaran Terpimpin
- Guru menyusun silabi berdasarkan kompetensi dasar yang akan
dikembangkan
- Guru menyiapkan alat-alat peraga/bermain sesuai dengan
kompetensi yang telah direncanakan
- Dalam proses pelaksanaannya, anak dikondisikan untuk mentaati
instruksi, perintah, dan larangan dari guru

6
Ibid hlm 124

6
- Penilaian hasil belajar berdasarkan pada penguasaan anak sesuai
dengan apa yang diperintah guru

3. Pembelajaran Kondusif (Supportive climate)


Merupakan kombinasi antara suasana pembelajaran bebas dengan
suasana pembelajaran terpimpin. Guru dan anak berbagi proses
pembelajaran dan pengalaman. Guru berusaha menyeimbangkan secara
efektif antara kebebasan aktif bereksplorasi dan membatasi agar merasa
aman ketika belajar. Guru mencipta lingkungan pembelajaran dengan
penuh pilihan minat. Keteraturan dalam rutinitas. Anak diberi penguatan
untuk mengekspresikan diri dan menjalankan keinginannya. Meskipun
tugas telah direncanakan oleh guru, anak tetap berkesempatan untuk
mengambil keputusan pilihan materi dan bahan. Sepanjang hari guru
bertindak sebagai partner yang menaruh minat pada apa yang dilakukan
anak. Guru mengamati, mendengarkan, berinteraksi, membesarkan hati
anak, membantu memecahkan masalah. Guru memberi model perilaku
yang benar dan mengkaitkannya dengan pengalaman anak. Keterlibatan
anak untuk bertanggung jawab atas solusi atau hasil pemecahan
masalahnya sendiri. Mencipta suasana yang supportive mendukung
kebutuhan anak. Anak belajar aktif, mereka fokus pada minat, dan
inisatifnya, mencoba ide, bicara tentang apa yang dilakukan, memecahkan
masalah sendiri.7
a. Ciri-ciri Pembelajaran Kondusif (Supportive climate) Karakteristik
utama pembelajaran kondusif antara lain:
- Pengalaman dan kegiatan belajar re1evan dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan anak.
- Menyenangkan karena bertolak dan minat dan kebutuhan anak.
- Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan
bermakna.

7
Ibid hlm 125

7
- Mengembangkan keterampilan berpikir anak dengan permasalahan
yang dihadapi.
- Menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerja sama, toleransi,
komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
b. Prosedur Pembelajaran Kondusif (Supportive climate)
- Pembelajaran kondusif dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar menjadi lebih bermakna dan utuh.
- Dalam pelaksanaan pembelajaran kondusif perlu
mempertimbangkan antara lain alokasi waktu, memperhitungkan
banyak dan sedikitnya bahan yang ada di lingkungan.
- Pilihlah tema yang terdekat dengan anak.
- Lebih mengutamakan kompetensi dasar yang akan dicapai dari
pada tema.8

C. MAKNA PENDEKATAN DAN PERKEMBANGAN ANAK


Pendekatan pembelajaran adalah “suatu pandangan dalam mengupayakan
cara siswa berinteraksi dengan lingkungannya”, dan cara umum dalam
memandang 8 permasalahan atau objek kajian, laksana pakai kacamata
merah, semua tampak kemerah-merahan.
Perkembangan (Development) merupakan suatu proses yang pasti di alami
oleh setiap individu, perkembangan ini adalah proses yang bersifat kualitatif
dan berhubungan dengan kematangan seorang individu yang ditinjau dari
perubahan yang bersifat progresif serta sistematis di dalam diri manusia.
Sesorang individu mengalami perkembangan sejak masa konsepsi, serta
akan berlangsung selama hidupnya. “Perkembangan adalah proses yang
berlangsung sejak konsepsi, lahir dan sesudahnya, dimana badan, otak,
kemampuan dan tingkah laku pada masa usia dini, anak-anak, dan dewasa
menjadi lebih kompleks dan berlanjut dengan kematangan sepanjang hidup.
Maka dengan kata lain dapat kita artikan bahwa sepanjang hidup kita
merupakan suatu rangkaian proses yang terus berlanjut, proses tersebut

8
Ibid hlm 127

8
meliputi perkembangan (development), pertumbuhan (growth) serta
kamatangan (maturation) baik fisik maupun psikis. Tidak ada periode usia
yang mendominasi perkembangan hidup.9
Perkembangan meliputi keuntungan dan kerugian, yang berinteraksi dalam
cara yang dinamis sepanjang siklus kehidupan. Sehingga selama proses
bertambahnya usia, maka selama itulah proses perkembangan akan terus
berjalan. Proses ini terjadi dalam diri manusia secara bertahap dan memiliki
fase – fase tertentu yang menjadi acuan proses perkembangan tersebut, seperti
yang dikemukakan oleh Sigmund Freud, fase perkembangan dibagi menjadi 6
fase yaitu ; Fase Oral atau mulut yang merupakan sentral pokok keaktifan
yang dinamis, Fase Anal, Fase Falis atau alat kelamin, Fase Latent, Fase
Pubertas dan Fase Genital atau proses menginjak kedewasaan.10

9
J.W. Santrock , Perkembangan Anak. Boston: Mc. Graw Hill. 2007 hlm 56
10
Ibid hlm 57

9
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam pendekatan perkembangan perolehan perilaku yang diharapkan
terbentuk pada anak didik perlu dirumuskan secara komprehensif dan rumusan
tersebut akan menjadi dasar pengembangan program bimbingan esensi strategi
untuk membantu anak didik mengembangkan dan menguasai perilaku yang
diharapkan tersebut terletak pada pengembangan lingkungan belajar, yakni
lingkungan yang memungkinkan anak didik memperoleh perilaku baru yang
efektif. Didalam lingkungan belajar inilah dikembangkan peluang, harapan,
pemahaman dan persepsi yang memungkinkan anak didik memperkuat dan
memenuhi kebutuhan dan motif dasar mereka atau mungkin mendorong mereka
untuk mengubah atau menyesuaikan kebutuhan dan motif dasar tersebut kepada
perilaku dan nilai-nilai yang berkembang di dalam lingkungan belajar.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hasan, M. (2009). Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Yogyakarta: Diva


Press.

Johnson, J. L. (2011). Pendidikan Anak Usia Dini dalam berbagai pendekatan


(V ed.). Jakarta: Kencana.

Santrock, J. W. (2007). Perkembangan Anak. Boston: Mc. Graw Hill.

Siregar, E. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. bogor: Ghalia Indonesia.

11

Anda mungkin juga menyukai