Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BIMBINGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

Makalah ini diajukan umtuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Bimbingan Konseling

Dosen pengampu : Rian Herdiana, M.Pd.

Disusun oleh kel 4 :

Abdul Nawawi 2202010001

Dasih 2202010002

PRPORAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL – BADAR CIPULUS

PURWAKARTAA

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 2

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 3

BABI PENDAHULUAN ...................................................................................................... 4

A. LATAR BELAKANG................................................................................ 4
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................ 5
C. TUJUAN .................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6

A. DEFINISI BIMBINGAN MENURUT PARA AHLI .............................. 6


B. DEFINISI PERKEMBANGAN ............................................................... 6
C. CIRI CIRI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI .............................. 7
D. 6 ASPEK DALAM PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI ................ 9
E. PERAN PENTING MEMBIMBING PERKEMBANGAN ANAK USIA
DINI .......................................................................................................... 10
BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 11

KESIMPULAN .................................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 12

2
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, shalawat serta salam semoga senantiasa
terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad shalallahu allaihi wasallam. Tak lupa kepada para
keluarganya, para sahabatnya, sampai kepada kita semua selaku ummatnya. Semoga kita semua
mendapatkan syafa’atnya di Hari Kiamat, aamiin.

Alhamdulillah dengan izin Allah subhanahu wa ta’ala kami bisa menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul Bimbinga perkembangan anak usia dini. Tugas ini disusun demikian
memenuhi nilai mata kuliah bimbingan konseling.

Demikian kurang lebihnya yang bisa dipaparkan dalam pembuatan tugas makalah ini, adapun
kekurangannya mohon dimaafkan. Semoga para pembaca bisa memahami apa yang kelompok kami
sajikan dalam hasil makalah ini. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi
kebaikan kita semua kedepannya. sekian dari kami.

pemakalah

Purwakarta, 2 November 2023

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Anak usia dini adalah bayi yang baru lahir sampai berusia kurang lebih enam tahun, dimana
pada masa tersebut anak mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang sangat pesat yang disebut
sebagai masa keemasan. Dadan Suryana mengemukakan bahwa “anak usia dini merupakan suatu
periode yang sangat penting, karena di dalam periode ini potensi anak berkembang sangat cepat dan
tidak bisa diulang lagi pada masa selanjutnya”. 1 Setiap anak memiliki kemampuan dan keunikan yang
berbeda-beda, dan kemampuan tersebut dapat tercapai karena adanya pengaruh dari lingkungan masing-
masing. Pendidikan adalah proses pengalaman dalam meningkatkan potensi dan keilmuan yang dimiliki
oleh setiap individu dengan cara bertahap. Pendidikan menunjukkan suatu proses bimbingan, tuntunan
atau pimpinan yang di dalamnya mengandung unsur-unsur seperti mendidik, peserta didik, tujuan dan
sebagainya. Terdapat dua jenis pendidikan yaitu pendidikan formal dan non formal. Jika di dalam
memfasilitasi perkembangan anak, maka melalui pendidikan formal maupun non formal anak bisa
mandiri dan percaya diri sehingga tidak tergantung kepada orang lain.

Secara bahasa bimbingan diartikan sebagai memberi jalan dan konseling diartikan sebagai
berbicara bersama. Menurut Rogers 3 konseling dikatakan sebagai hubungan yang mendukung, dimana
salah satu pihak bertujuan meningkatkan kemampuan pihak lain untuk dapat menghadapi permasalahan
yang dihadapinya. Menurut Prayitno 4 bimbingan konseling memiliki tujuan untuk membantu individu
menjadi manusia yang mandiri, memiliki kemampuan untuk memahami diri sendiri dan lingkungan
secara positif dan dinamis, mampu mengambil keputusan yang telah diambil, serta menjalankan norma-
norma yang berlaku dan pada akhirnya individu mampu mewujudkan diri sendiri secara optimal.
Rentang usia 4-6 tahun, anak dalam masa penyesuaian dirinya dengan lingkungan sekitar hingga
mereka merasa bahwa dirinya termasuk salah satu bagian di lingkungan tersebut. Pada dasarnya kita
sebagai pendidik haruslah lebih berhati-hati dalam memberikan contoh pada anak, karena disitulah anak
akan melihat serta menirunya. Menurut Hurlock5 faktor lingkungan sangat berpengaruh dalam
pembentukan perilaku anak usia dini. Maka dari itu, masa-masa tersebut dinamakan masa keemas an
atau golden age. Pepatah mengatakan "pendidikan pertama adalah keluarga". Dapat diartikan bahwa
bukan berarti anak langsung diajarkan calistung (membaca, menulis dan berhitung) akan tetapi
penanaman perilaku yangharus diajarkan pertama pada anak di lingkungan keluarga. Anak akan meniru
apa yang diajarkan oleh anggota keluarganya bahkan juga melekat di pikirannya, jadi perilaku anak
merupakan cerminan dari perilaku keluarganya. Dimana anak mudah memahami dan meniru apa yang
selalu dia lihat setiap harinya. Ketika mendapati suatu masalah ada anak yang menyikapinya

dengan marah secara berlebihan yang disebut temper tantrum. Perilaku tersebut sering terjadi
pada usia 4-6 tahun, biasanya saat keinginannyatidak terpenuhi anak akan cenderung marah-marah.

4
Anak yang sering mengalami tantrum maka semakin tinggi kecenderungan anak untuk melakukan
tantrum kembali, ketika anak melampiaskan energi dan emosi yang terpendam. Kadangkala anak
tantrum ketika dibujuk malah ia menjadi-jadi dan terjadi sebaliknya, misal anak lebih menjerit bahkan
membanting-banting dirinya. Melihat anak yang tantrum, orang sekitarnya menjadi ikut bingung dan
memicu emosinya bahkan juga merasa malu, cemas dan merasa bersalah.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja pengertian bimbingan menurut para ahli?
2. Apa yang dimaksud perkembangan?
3. Apa saja aspek aspek dalam perkembangan anak?
4. Bagaimana peran penting bimbingan perkembangan pada anak?
C. TUJUAN
Unutk mengetahui bimbingan perkembangan anak usia dini

5
BAB III

PEMBAHASAN

A. DEFINISI BIMBINGAN MENURUT PARA AHLI

Bimbingan berasal dari kata bimbing yang memiliki arti tuntunan. Maka bimbinga adalah
tuntunan yang diberikan kepada seseorang untuk mengatasi kesusahan yang ada dalam dirinya. Menurut
Tolbert, bimbingan merupakan semua program kegiatan dan layanan di Lembaga pendidikan, yang
difokuskan untuk membantu manusia dalam menyelesaikan suatu persoalan serta menyusun suatu
rencana”. Menurut Prayitno & Erman Amti (1994:99) Bimbingan adalah proses pemberian bantuan
yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak,
remaja, maupun dewasa agar orang-orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya
sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat
dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Menurut Rochman Natawidjaja (1981) Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada
individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya,
sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan
keluarga serta masyarakat. Dengan demikian dia dapat mengecap kebahagiaan hidupnya serta dapat
memberikan sumbangan yang berarti (Winkel & Sri Hastuti 2007:29).

Menurut Bimo Walgito (1982 : 11) bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang di berikan
kepada individu atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan di
dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu-individu itu dapat mencapai
kesejahteraan hidupnya.

Menurut Miller (1961) menyatakan bahwa bimbingan merupakan proses bantuan terhadap
individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan
penyesuaian diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum kepada sekolah
(dalam hal ini termasuk madarasah), keluarga, dan masyarakat.

Menurut Arthur J. Jones (1970) mengartikan bimbingan sebagai “The help given by one person
to another in making choices and adjustment and in solving problems”. Pengertian bimbingan yang
dikemukakan Arthur ini amat sederhana yaitu bahwa dalam proses bimbingan ada dua orang yakni
pembimbing dan yang dibimbing, dimana pembimbing membantu si terbimbing sehingga si terbimbing
mampu membuat pilihan-pilihan, menyesuaikan diri, dan memecahkan masalah-masalah yang
dihadapinya (Sofyan S. Willis 2009:11).

Menurut Moegiadi (1970) bimbingan berarti suatu proses pemberian bantuan atau pertolongan
kepada individu dalam hal: memahami diri sendiri; menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri

6
dengan lingkungan; memilih, menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya sendiri
dan tuntutan dari lingkungan (Winkel & Sri Hastuti 2007:29).

Menurut Andi Mappiare (1984) berpendapat bahwa bimbingan merupakan serangkaian


kegiatan paling pokok bimbingan dalam membantu konseli/klien secara tatap muka, dengan tujuan agar
klien dapat mengambil taanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus
(Winkel & Sri Hastuti 2007:35).

Menurut Surya (1988) mengutip pendapat Crow & Crow (1960) menyatakan bahwa bimbingan
adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang baik laki-laki maupun perempuan yang memiliki pribadi
baik dan pendidikan yang memadai, kepada seseorang (individu) dari setiap usia untuk menolongnya
mengembangkan kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan arah pandangannya sendiri,
membuat pilihan sendiri, dan memikul bebannya sendiri (M. Tohirin 2008:17).

B. DEFINISI PERKEMBANGAN

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dariproses pematangan.
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat mengagumkan. Semua
organ ini terbentuk pada periode pranatal (dalam kandungan). Menurut Hurlock (Istiwidayanti dan
Soedjarwo, 1980) pada dasarnya dua proses perkembangan yaitu pertumbuhan atau evolusi dan
kemunduran atau involusi terjadi secara serentak dalam kehidupan manusia. Pada usia dini
perkembangan anak akan berkembang secara optimal, karena pada masa ini merupakan peletakkan
dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan nilai
agama moral. Usia ini sering disebut sebagai usia emas (The Golden Age), karena masa ini akan terjadi
perkembangan yang pesat terhadap semua aspek perkembangan dan akan terjadi sekali dalam seumur
hidup, dan tidak akan kembali lagi setelah anak-anak dewasa nantinya (Suyanto, 2005). Anak usia dini
adalah anak yang berada pada usia 0-8 tahun. Menurut Beichler dan Snowman (Yulianti, 2010), anak
usia dini adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun. Sedangkan hakikat anak usia dini menurut Augusta
(2012) adalah individu yang unik dimana ia memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan dalam
aspek fisik, kognitif, sosioemosional, kreativitas, bahasa dan komunikasi yang khusus yang sesuai
dengan tahapan yang sedang dilalui oleh anak tersebut. Masa anak usia dini sering disebut dengan istilah
“golden age” atau masa emas. Pada masa ini hampir seluruh potensi anak mengalami masa peka untuk
tumbuh dan berkembang secara cepat dan hebat. Perkembangan setiap anak tidak sama karena setiap
individu memiliki perkembangan yang berbeda. Makanan yang bergizi dan seimbang serta stimulasi
yang intensif sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tersebut. Apabila anak
diberikan stimulasi secara intensif dari lingkungannya, maka anak akan mampu menjalantugas
perkembangannya dengan baik.

7
C. CIRI CIRI PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA DINI

1. Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan berat badan dan organ-organ tubuh) dan
aspek psikis (matangnya kemampuan berpikir, mengingat dan berkreasi).

2. Terjadinya perubahan dalam proporsi; aspek fisik (proporsi tubuh anak berubah sesuai
dengan fase perkembanganya) dan aspek psikis (perubahan imajinasi dari fantasi kerealitas).

3. Lenyapnya tanda-tanda lam; tandatanda fisik ( lenyamnya kelenjar thymus / kelenjar anak-
anak seiring bertambahnya usia ) aspek psikis (lenyapnya gerak-gerik kanak-kanak dan perilaku
impulsif ).

4. Diperoleh tanda-tanda yang baru; tanda-tanda fisik (pergantian gigi dan karakter seks usia
remaja) tanda-tanda psikis (berkembangnya rasa ingin tahu tentang pengetahuan, moral, interaksi
dengan lawan jenis) (Yusuf LN, H. Syamsu, 2006).

Ciri-ciri perkembangan pada usia dini


1. Perkembangan Nilai Agama dan Moral

Aspek perkembangan pertama dan yang paling utama untuk diajarkan kepada Si Kecil adalah
nilai agama dan moral. Hal ini berfokus dalam menanamkan nilai-nilai dasar, norma-norma yang
berlaku hingga kesadaran. Si Kecil perlu mengenal agama dan menjalankan ibadah agar lebih
memahami arah hingga tujuan mereka dengan baik sejak dini.

Tidak hanya itu, belajar agama dan moral banyak manfaat serta menanamkan sikap-sikap baik
pada Si Kecil seperti menolong sesama, bersikap jujur, sopan, menghormati orang yang lebih tua,
hingga toleransi dengan penganut agama yang berbeda. Harapannya, Si Kecil akan tumbuh dengan
persepsi yang tepat dan benar. Oleh karena itulah, orang tua memiliki peran penting dalam memulainya
sedari dini.

2. Perkembangan Fisik-Motori

Sesuai dengan namanya, aspek fisik motorik ini merupakan segala sesuatu yang langsung
berhubungan dengan perkembangan tubuh di kecil. Apa saja?

Perkembangan fisik dan perilaku keselamatan. Hal ini meliputi berat badan, tinggi badan dan
lingkar kepala yang sesuai dengan ukuran anak seumuran. Selain itu, perilaku keselamatan ini meliputi
kemampuan hidup Si Kecil yakni bersih dan juga sehat untuk keselamatan diri sendiri. Si Kecil juga
memiliki motorik halus baik yang meliputi kemampuan mereka dalam menggunakan alat untuk ekspresi
diri dan juga eksplorasi. Contohnya yaitu menggunakan pensil, bermain dengan boneka dan lain
sebagainya. Tidak hanya itu, Si Kecil juga perlu memiliki motorik kasar yang baik. Hal ini meliputi

8
kemampuan tubuh dalam berkoordinasi antar anggota tubuh. Contohnya yaitu menjaga keseimbangan,
lincah, dan juga lentur sesuai peraturan. Bunda dapat melatih motorik kasar Si Kecil dengan mengajak
mereka berolahraga.

3. Perkembangan Kognitif

Aspek perkembangan kognitif berhubungan erat dengan akal dan pikiran sehingga jangan heran
jika pertumbuhan pada area ini memiliki jangkauan yang sangat luas. Banyak pelajaran penting yang
akan didapatkan oleh Si Kecil, beberapa diantaranya: mampu berpikir logis dengan mengenal
perbedaan, klasifikasi, perencanaan, pola, sebab akibat dan inisiatif. Si Kecil dapat menyebutkan,
mengenal, dan juga menggunakan lambang-lambang seperti abjad dan angka. Tidak hanya itu, tahap
ini juga akan membantu Si Kecil untuk menggambarkan ulang banyak hal yang pernah mereka lihat.
Pembelajaran yang paling penting adalah Si Kecil dapat belajar memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari dengan fleksibel, praktis, dan juga diterima secara sosial. Si Kecil juga dapat menerapkan
pengetahuan dan pengalaman baru yang mereka dapatkan baik di sekolah maupun rumah.

4. Perkembangan Bahasa

Bahasa menjadi aspek perkembangan anak yang bisa Bunda amati dan latih sejak dini. Si Kecil
dapat mengerti berbagai hal yang dimaksud oleh orang tua seperti cerita, aturan, perintah dan juga
menghargai bacaan. Tidak sampai di situ, bahasa juga meliputi bagaimana cara Si Kecil berbahasa
dengan baik seperti tanya jawab, memahami bentuk dan juga bunyi dari masing-masing huruf juga
angka.

5. Perkembangan Sosial-Emosional

Perkembangan emosi anak usia pada usia dini menjadi hal yang perlu diperhatikan karena
berperan penting dan terkait erat dengan pengenalan diri Si Kecil juga orang sekitar. Berbagai macam
hal yang masuk dalam aspek ini adalah sebagai berikut: Si Kecil akan lebih senang jika bermain dengan
teman sebayanya, memahami perasaan, merespon pembicaraan, berbagai mainan dengannya,
mendengarkan ucapannya, hingga belajar menghargai hak dan pendapat orang lain sehingga Si Kecil
akan tetap berlaku sopan. Tidak hanya itu, aspek ini juga mengajarkan Si Kecil arti dari tanggung jawab,
hak-hak, hingga aturan bagi mereka dan orang lain. Selain hubungan dengan orang lain maupun teman
sebayanya, hal ini akan membantu Si Kecil untuk memperlihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan
mereka, mengendalikan diri, hingga menyesuaikan diri untuk berinteraksi dengan orang lain.

6. Perkembangan Seni

Aspek terakhir pada perkembangan anak adalah seni. Setiap anak yang terlahir bersifat
imajinatif dan memiliki sisi seni mereka sendiri. Si Kecil akan tertarik untuk mengekspresikan diri dan

9
juga mulai mengeksplorasi diri dalam banyak hal dari sisi kesenian. Contohnya yaitu musik, lukisan,
kerajinan, drama dan masih banyak lagi yang lainnya.

D. Bimbingan perkembangan memperhatikan 3 aspek perkembangan yaitu:

1. Aspek penerimaan diri

Keberhasilan yang dicapai seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain dipengaruhi oleh
cara individu tersebut menerima dirinya sendiri (Heriyadi, 2013). Seseorang yang dapat menyadari dan
mengakui karakteristik pribadi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari merupakan definisi
dari penerimaan diri atau self-acceptance. Sikap penerimaan diri ditunjukkan oleh pengakuan seseorang
terhadap kelebihannya sekaligus menerima kelemahannya tanpa menyalahkan orang lain dan
mempunyai keinginan untuk terus berkembang (Handayani, dkk, 1998). Terdapat beberapa pendapat
tentang self-acceptance yang dikemukakan oleh para ahli yang saling mendukung satu sama lain.
Menurut Ryff (Wibowo, 2009) penerimaan diri atau self-acceptance merupakan keadaan dimana
seorang individu memiliki penilaian positif maupun negatif terhadap diri sendiri, menerima serta
mengakui segala kelebihan maupun segala keterbatasan yang ada dalam diri tanpa merasa

2. Pemahaman Diri

Pemahaman diri (self understanding) adalah keadaan yang mewakili kognitif anak mengenai
diri, dan merupakan pokok dan isi daripengertian atau paham diri anak. Sebagai contoh, anak laki-laki
yang berusia 11 tahun dia paham bahwa dia adalah pemain bola, suka main game, dan suka musik rock.

3. Penganyaan Diri

Pengayaan. Menurut Masbur (2012:356) Pengayaan adalah memperkaya ilmu pengetahuan


atau memperluas ilmu pengetahuan siswa dengan memberi tugas tambahan, baik tugas yang dikerjakan
di rumah maupun tugas yang dikerjakan di kelas. Pelaksanaan program pengayaan dilakukan setelah
mengikuti tes atau ulangan KD tertentu atau pada saat pembelajaran dimana siswa yang lebih cepat
tuntas dibanding dengan teman lainnya maka dilayani dengan program pengayaan. Prestasi adalah hasil
yang dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan.

E. PERAN PENTING MEMBIMBING PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

Menurut Syaodih, Agustin, Nurihsan (2011) menyatakan bahwa “layanan BK pada AUD
sangatlah penting diadakan di lembaga pendidikan seperti PAUD/TK bertujuan agar anak dapat tumbuh
kembang secara baik dan mampu mengatasi masalah yang dihadapinya.

10
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Bimbingan perkembangan apada anak usia dini itu sangat karena penting diadakan di
lembaga pendidikan seperti PAUD/TK bertujuan agar anak dapat tumbuh kembang secara baik dan
mampu mengatasi masalah yang dihadapinya. Dan perkembangan nya pun melalui aspek aspek
tertentu yang penting bagi kita sebagai calon pendidik untuk mengetahuinya.

11
DAFTAR PUSTAKA

oogle.com/search?q=penganyaan+diri+pada+anak+usia+dini&sca_esv=579179295&ei=TCZFZYr4K
YuM4-
EPhL6QmA8&ved=0ahUKEwiKzp6dpqiCAxULxjgGHQQfBPMQ4dUDCBA&uact=5&oq=pengany
aan+diri+pada+anak+usia+dini&gs_lp=Egxnd3Mtd2l6LXNlcnAiI3BlbmdhbnlhYW4gZGlyaSBwY
WRhIGFuYWsgdXNpYSBkaW5pMgUQABiiBDIFEAAYogQyBRAAGKIEMggQABiJBRiiBEiWC
FAAWN8BcAB4AZABAJgBqgGgAcsFqgEDMC41uAEDyAEA-
AEB4gMEGAAgQeIDBRIBMSBAiAYB&sclient=gws-wiz-serp

file:///C:/Users/ddasi/Downloads/ferdiarifin,+Buana+Gender+Vol.5_2_2020_4.pdf

https://cendikia.kemenag.go.id/storage/uploads/file_path/file_09-03-2021_6047934408ef7.pdf
http://news.upmk.ac.id/home/post/6.aspek.perkembangan.anak.usia.dini.html
Indana Khoiroh, “Bimbingan Dan Konseling Islam Dengan Pendekatan Behaviour

Dalam Menangani Tantrum Seorang Anak Di TPQ Al-Istiqomah Wedoro Candi Waru

Sidoarjo” (2014).

12

Anda mungkin juga menyukai