tentang
Disusun oleh:
Kelompok 12
Elvina (2214030083)
Dosen Pengampu:
1444 H / 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur Allah SWT. atas rahmat dan hidayah-nya sehingga pemakalah dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Karakteristik Perkembangan Kemandirian
Serta Karir Pada Anak Dan Remaja. Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum Dan Perkembangan . Selain itu juga bertujuan
untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi pemakalah.
Pemakalah mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah,
yang telah mengamanahkan tugas ini sehingga dapat menambahkan wawasan pembaca dalam
mata kuliah ini. Dan pemakalah juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini hingga selesai.
Pemakalah menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Sehingga
apabila terdapat kesalahan dalam penulisan serta kurangnya materi yang pemakalah sajikan,
pemakalah meminta maaf. Untuk ini pemakalah mengharapakan kritik dan saran yang
membangun untuk penyempurnaan makalah di kedepannya.
Kelompok 12
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................3
A. Kemandirian Pada Anak dan Remaja.........................................................................................3
1. Pengertian Kemandirian.........................................................................................................3
2. Tipe-tipe Perkembangan kemandirian Pada Anak dan Remaja...............................................7
3. Factor yang Dapat Mempengaruhi Perkembangan Kemandirian Anak dan Remaja...............9
5. Implikasi Perkembangan Kemandirian Peserta Didik dalam Pendidikan.............................10
B. Karier Pada Anak Dan Remaja.................................................................................................11
1. Pengertian karier...................................................................................................................11
2. Orientasi Karier Pada Anak dan Remaja..............................................................................11
3. Karakteristik Fase Perkembangan Karier Anak Dan Remaja Berdasarkan Usia...................12
4. Factor yang dapat Mempengaruhi Perkembangan Karier Anak dan Remaja........................14
5. Perkembangan Remaja Dalam Berkarir................................................................................14
BAB III PENUTUP............................................................................................................................16
A. Kesimpulan...............................................................................................................................16
B. Saran.........................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis, progresif dan
berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya atau dapat diartikan
pula sebagai perubahan-perubahan yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan atau
kematangannya. Sedangkan menurut Dr. Aminah Soepalarto, SpS Perkembangan adalah
proses yang berlangsung sejak konsepsi, lahir dan sesudahnya, dimana badan, otak,
kemampuan dan tingkah laku pada masa usia dini, anak-anak, dan dewasa menjadi lebih
kompleks dan berlanjut dengan kematangan sepanjang hidup. Dari dua definisi tersebut dapat
ditarik sebuah kesimpulan bahwa perkembangan merupakan sebuah proses progresif
berkesinambungan dalam pase kehidupan individu menuju kematangan hidupnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “kemandirian” berasal dari kata mandiri yang
berarti keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung pada orang lain. Dan karier berarti
keahlian (hobi dan sebagainya) yang diamalkan dalam masyarakat atau dijadikan sumber
kehidupan; atau kemajuan dalam kehidupan; perkembangan dan kemajuan dalam
pekerjaan,atau jabatan. Setelah kita mengetahui definisi dari penggalan kata pertumbuhan,
kemandirian, dan karier, maka mudah bagi kita untuk mengetahui definisi dari “Karakteristik
Perkembangan Kemandirian dan karier Anak dan Remaja” yaitu, proses progresif menuju
kematangan seorang individu dalam menjalani hidup dengan usaha dirinya sendiri dan
kemampuannya dalam mengambil peran dalam kehidupan di masyarakat dalam fase anak dan
remaja dan orientasinya di masa depan.
Dari pengertian kemandirian dan karier maka perkembangan kemandirian karier anak dan
remaja dapat dimaknai sebagai proses progresif menuju kematangan seorang individu dalam
menjalani hidup dengan usaha dirinya sendiri dan kemampuannya dalam mengambil peran
dalam kehidupan di masyarakat dalam fase anak dan remaja dan orientasinya di masa depan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik perkembangan kemandirian masa anak serta
implemenkasinya dalam pendidikan?
2. Bagaimana Karakteristik perkembangan kemandirian dan karier masa remaja serta
implikasinya dalam pendidikan?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui karakteristik perkembangan kemandirian masa anak serta
implemenkasinya dalam pendidikan
2. Untuk mengetahui Karakteristik perkembangan kemandirian dan karier masa
remaja serta implikasinya dalam pendidikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kemandirian Pada Anak dan Remaja
1. Pengertian Kemandirian
Istilah “kemandirian” berasal dari kata dasar “diri” yang mendapat awalan “ke” dan
akhiran “an”, kemudian membentuk satu kata keadaan atau kata benda. Karena kemandirian
berasal dari kata dasar “diri”, maka pembahasan mengenai kemandirian tidak bisa lepas dari
pembahasan tentang perkembangan diri itu sendiri.
1. Suatu kondisi dimana seseorang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi
kebaikan dirinya sendiri
2. Mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang
dihadapi
3. Memiliki kepercayaan diri dan melaksanakan tugas-tugasnya
4. Bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “kemandirian” berasal dari kata mandiri
yang berarti keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung pada orang lain. Dan karier
berarti keahlian (hobi dsb) yang diamalkan dalam masyarakat atau dijadikan sumber
3
kehidupan; atau kemajuan dalam kehidupan; perkembangan dan kemajuan dalam
pekerjaan,atau jabatan.
Kemandirian pada remaja lebih mengarah tindakan yang melibatkan hati dan
pemikirannya (psikis). Hal ini diperkuat pernyataan ahli perkembangan yang menyatakan:
"Berbeda dengan kemandirian pada masa anak-anak yang lebih bersifat motorik, seperti
berusaha makan sendiri, mandi dan berpakaian sendiri, pada masa remaja kemandirian
tersebut lebih bersifat psikologis, seperti membuat keputusan sendiri dan kebebasan
berperilaku sesuai dengan keinginannya".
Kemandirian pada anak di usia-usia tertentu di tandai dengan beberapa perilaku anak, yaitu:
1) Usia 1-2 tahun : anak mampu minum dari gelasnya sendiri tanpa tumpah, mulai
makan sendiri dengan menggunakan sendok.
2) Usia 2-3 tahun : memberitahu orang dewasa kala ingin buang air
3) Usia 3-4 tahun : anak mampu ke kamar mandi sendiri
4) Usia 5-7 tahun : anak mampu berpakaian sendiri, mengikat simpul tali sepatu
5) Usia 8-10 tahun : anak sudah mampu membenahai peralatan pribadinya seperti
menyiapkan buku sesuai jadwal pelajaran, mampu memenuhi kebutuhan
sendiri seperti, memasak mie instan saat orang orang tua tidak di rumah.
4
1. Tingkatan dan Karakteristik Kemandirian Peserta Didik
Tingkat pertama, adalah tingkatan implusif dan melindungi diri. Tingkatan ini mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut :
a. Peduli terhadap control dan keuntungan yang dapat diperoleh dari interaksinya
dengan orang lain.
b. Mengikuti aturan secara spontanistik dan hedonistic.
c. Berfikir tidak logis dan tertegun pada cara berfikir tertentu ( stereotype).
d. Cenderung melihat kehidupan sebagai zero-sum games.
e. Cenderung menyalahkan dan mencela orang lain serta lingkunganya.
6
2. Tipe-tipe Perkembangan kemandirian Pada Anak dan Remaja
Kemandirian dapat dilihat dari beberapa aspek seperti yang dikemukakan oleh
Havighurst (1972), yang menyatakan bahwa kemandirian memiliki beberapa aspek, yaitu:
Steinberg (1995) membagi kemandirian dalam tiga tipe, yaitu kemandirian emosional
(emotional autonomy), kemandirian behavioral (behavioral autonomy), dan kemandirian nilai
(values autonomy).
a. Kemandirian Emosional
b. Kemandirian Behavioral
Kedua, mereka memiliki kekuatan terhadap pengaruh pihak lain yang ditandai oleh :
8
Ketiga, mereka memiliki rasa percaya diri (self reliance) yang ditandai oleh:
c. Kemandirian Nilai
Kemandirian merupakan aspek yang berkembang dalam diri setiap orang, yang
bentuknya sangat beragam, pada tiap orang yang berbeda, tergantung pada proses
perkembangan dan proses belajar yang dialami masing-masing orang. Ada banyak factor-
faktor yang mempengaruhi perkembangan kemandirian anak, namun ada beberapa factor
yang sangat berperan banyak dalam membentuk kemandirian anak.
1. Gen atau keturunan orang tua. Orang tua yang memiliki sifat kemandirian tinggi
seringkali menurunkan anak yang memiliki kemandirian juga. Namun, factor
keturunan ini masih menjadi persebatan karena ada yang berpendapat bahwa
sesunguuhnya bukan sifat kemandirian orang tuanya itu menurun kepada
anaknya, melainkan sifat orang tuanya muncul berdasarkan cara orangtua
mendidik anaknya.
9
2. Pola asuh orang tua. Orang tua yang terlalu banyak melarang atau mengeluarkan
kata jangan kepada anaknya tanpa disertai dengan penjelasan yang rasional akan
menghambat perkembangan kemandirian
3. Sistem pendidikan di sekolah. Proses pendidikan disekolah yang tidak
mengembangkan demokrasi pendidikan dan cenderung menekankan
indoktrinisasi tanpa argumentasi akan menghambat perkembangan
kemandirianremaja.
4. Sistem kehidupan di masyarakat. Sistem kehidupan masyarakat yang terlalu
menekankan pentingnya hierarki struktur social, merasa kurang aman atau
mencekam serta kurang mengahargai manifestasi potensu remaja dalam
kegitanprosuktif dapat menghambat kelancaran perkembangan kemandirian
remaja.
10
c. Memberi kebebasan kepada anak untuk mengeksplorasi lingkungan ,
mendorong rasa ingin tahu mereka.
d. Penerimann positif tanpa syarat kelebihan dan kekurangan anak, tidak
membeda-bedakan anak yang satu dengan yang lain.
e. Menjalin hubungan yang harmonis dan akrab dengan anak
Karier sering diartikan sebagai pekerjaan atau profesi seseorang yang menghasilkan
sesuatu dalam memenuhi kebutuhan hidup. Pekerjaan tidak serta merta merupakan karier.
Kata pekerjaan (work, job, employment) menunjuk pada setiap kegiatan yang menghasilkan
barang atau jasa, sedangkan kata karier (career) lebih menunjuk pada pekerjaan atau jabatan
yang ditekuni dan diyakini sebagai panggilan hidup, yang meresapi seluruh alam pikiran dan
perasaan seseorang, serta mewarnai seluruh gaya hidupnya. Maka dari itu pemilihan karier
lebih memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang dari pada kalau sekedar mendapat
pekerjaan yang sifatnya sementara waktu. Mengingat betapa pentingnya masalah karier dalam
kehidupan manusia, maka sejak dini anak perlu dipersiapkan dan dibantu untuk
merencanakan hari depan yang lebih cerah, dengan cara memberikan pendidikan dan
bimbingan karier yang berkelanjutan.
Pendekatan karier bagi anak dan remaja bukanlah proses dimana anak dibentuk
menjadi seorang yang khusus menggeluti salah satu bidang, seperti bagaimana menjadi
seorang insinyur, dokter ataupun petani. Tapi oreintasi karier pada anak dan remaja
merupakan tahap dimana anak dan remaja dikenalkan dengan dunia yang akan digelutinya
kelak.
Pemahaman anak mengenai cita-cita dan masa depan harus diarahkan sejak dini, sejak
usia sekolah dasar anak harus digiring pada hal-hal yang mereka minati, sehingga tiap
perkembangan usia dan tingkat intelektualnya anak tahu bidang apa yang akan dia tekuni
selanjutnya. Sehingga proses pendidikan di sekolah akan diikuti dengan baik dan antusias,
karena anak tau manfaat dari ilmu yang ia pelajari, dengan demikian sekolah mampu
mencetak generasi berkualitas dan professional di bidangnya.
11
proses pilihan karier itu terjadi sepanjang hidup manusia, artinya bahwa suatu ketika
dimungkinkan orang berubah pikiran. Hal ini berarti bahwa pilihan karier tidaklah terjadi
sekali saja dalam hidup manusia. Di samping itu Ginzberg juga menyadari bahwa faktor
peluang/kesempatan memegang peranan yang amat penting. Meskipun seorang remaja sudah
menentukan pilihan kariernya berdasar minat, bakat, dan nilai yang ia yakini, tetapi kalau
peluang/kesempatan untuk bekerja pada bidang itu tertutup karena "tidak ada lowongan",
maka karier yang dicita-citakan akhirnya tidak bisa terwujud. Dan pada akhirnya Tuhan-lah
yang menentukan segalanya, manusia hanya berkemampuan untuk berusaha semampunya.
Menurut Ginzberg proses pemilihan karier tidak hanya terjadi sekali saja melainkan
mengalami suatu proses perkembangan yang meliputi jangka waktu. Pada umumnya
mencakup kurun waktu selama enam hingga sepuluh tahun, yang dimulai dari sekitar usia 11
tahun dan berakhir sesudah usia 17 tahun atau awal masa dewasa. Terdapat tiga periode atau
tahapan dalam proses pemilihan pekerjaan yaitu periode fantasi, tentatif, dan realistic dengan
karakteristik sebagai berikut:
Fantasi Masa kanak-kanak Pada tahap awal ini orientasi pekerjaan tampak
(sebelum usia 11 dalam permainan yang murni. Menjelang akhir
tahun) tahap ini permainan menjadi orientasi pekerjaan
Tentative Awal masa remaja Proses transisi yang ditandai oleh pengenalan
(usia 11–17 tahun) secara berangsur-angsur persyaratan kerja.
Pengenalan terhadap perspektif bakat, minat,
kemampuan, kecakapan, imbalan kerja, nilai dan
waktu.
12
Menurut Ginzberg perkembangan karier dibagi menjadi 3 (tiga) tahap pokok, yaitu:
13
Sedangkan menurut Donald Super perkembangan karier manusia dapat dibagi menjadi 5
(lima) fase, yaitu:
a. Fase pengembangan (Growth) yang meliputi masa kecil sampai usia 15 tahun.
Dalam fase ini anak mengembangkan bakat-bakat, minat, kebutuhan, dan potensi,
yang akhirnya dipadukan dalam struktur konsep diri (self-conceptstructure);
b. Fase eksplorasi (exploration) antara umur 16-24 tahun, di mana saat ini remaja
mulai memikirkan beberapa alternatif pekerjaan tetapi belum mengambil
keputusan yang mengikat; 3 Fase pemantapan (establishment), antara umur 25 –
44 tahun. Pada fase ini remaja sudah memilih karier tertentu dan mendapatkan
berbagai pengalaman positif maupun negatif dari pekerjaannya. Dengan
pengalaman yang diperoleh ia lalu bisa menentukan apakah ia akan terus dengan
karier yang telah dijalani atau berubah haluan.
c. Fase pembinaan (maintenance) antara umur 44 – 65 tahun, di mana orang sudah
mantab dengan pekerjaannya dan memeliharanya agar dia bertekun sampai akhir;
d. Fase kemunduran (decline), masa sesudah pensiun atau melepaskan jabatan
tertentu. Dalam fase ini orang membebaskan diri dari dunia kerjaformal.
4. Factor yang dapat Mempengaruhi Perkembangan Karier Anak dan Remaja
Faktor yang mempengaruhi perkembangan karier anak dan remaja dibagi menjadi dua bagian:
1. Faktor Internal
2. Faktor Eksternal
a. Keluarga
b. Pendidikan Sekolah.
c. Lingkungan sekitar, baik itu teman sebaya ataupun media informasi.
f) Artistik. Mereka adalah orang yang lebih suka berinteraksi dengan dunia mereka
melalui ekspresi seni, menghindari situasi interpersonal serta konvensional dalam
banyak kasus. Para remaja tipe ini sebaiknya diarahkan ke karir seni atau penulisan.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemandirian adalah usaha untuk melepaskan diri dari orangtua dengan maksud untuk
menemukan dirinya melalui proses mencari identitas ego yaitu merupakan perkembangan
kearah individualitas yang mantap dan berdiri sendiri.
Karier yang merupakan pekerjaan atau profesi seseorang yang menghasilkan sesuatu
dalam memenuhi kebutuhan hidup. Dari pengertian kemandirian dan karier maka
perkembangan kemandirian karier anak dan remaja dapat dimaknai sebagai proses progresif
menuju kematangan seorang individu dalam menjalani hidup dengan usaha dirinya sendiri
dan kemampuannya dalam mengambil peran dalam kehidupan di masyarakat dalam fase anak
dan remaja dan orientasinya di masa depan.
B. Saran
Semoga setelah membaca makalah ini, kepada guru dan orang tua(pendidik)
agar senantiasa memberikan kesempatan kepada anak dan rejama untuk
mengembangkan kemandiriannya, serta membarikan sempatan untuk menambah
wawasan bagi anak dan remaja serta mampu berkarir .
16
DAFTAR PUSTAKA
Batubara, Juliana. 2013. Perkembangan dan Pemilihan Karier Menurut Ginzberg dan
Implikasinya terhadap Bimbingan dan Konseling. (Jurnal).
http://jurnal.konselingindonesia.com Volume 1 Nomor 1, Februari 2013, Hlm 43-47
Chaplin, J.P. 2002. Kamus Lengkap Psikologi. (Diterjemahkan oleh Kartini Kartono). Jakarta:
PT Radja Grafindo Persada
Sunaryo, Kartadinata. 1988. Profil Kemandirian dan Orientasi Timbangan Sosial Mahasiswa
serta Kaitannya dengan PrilakuEmpatik dan Orientasi Nilai Rujukan. Bandung: UPI
17