Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERKEMBANGAN KARAKTER REMAJA

Disusun oleh :
1. Nurul Khoiriyah Panjaitan (1203151014)
2. Sonia Margaretta Silalahi (1203151016)
3. Azzahwa Nauly Putri Siahaan (1203351013)
4. Almirah Namora Nasution (1203351046)

DOSEN PENGAMPU : ASIAH, S.Pd, M.Pd


MATA KULIAH : KONSELING REMAJA

Kelas : BK REGULER B 2020

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia dan rahmatnya
pada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Makalah Perkembangan Karakter Remaja” ini tepat pada waktunya. Berbagai kendala juga
dialami dalam proses perkuliahan ini.

Ucapan terima kasih juga kami ucapkan pada dosen Ibu Asiah Yang telah membimbing kami
dalam mata kuliah Konseling Remaja ini dengan baik.

Penulis sadar bahwa ada banyak kekurangan dalam tugas ini, penulisan kata yang tidak sesuai,
dan banyak kekurangan lainnya. Penulis meminta maaf sebesar-besarnya kepada pembaca dan
semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.

Medan, 12 Maret 2023

( kelompok 5 )
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
BAB II........................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 5
BAB III .................................................................................................................................... 10
PENUTUP................................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Remaja merupakan transisi antara masa kanak-kanak menuju masa dewasa,masa setengah baya
dan masa tua. Remaja juga sedang mengalami perkembangan pesat dalam aspek intelektual.
Transformasi intelektual dari cara berfikir remaja ini memungkinkan mereka tidak hanya
mampu mengintegrasikan dirinya ke dalam masyarakat dewasa, tapi juga merupakan
karakteristik yang paling menonjol dari semua pereode perkembangan.

Tugas-tugas perkembangan fase remaja ini amat berkaitan dengan perkembangan kognitifnya,
yaitu fase operasional formal. Kematangan pencapaian fase kognitif akan sangat membantu
kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangannnya itu dengan baik. Agar dapat
memenuhi dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan, diperlukan kemampuan kreatif
remaja. Kemampuan kreatif ini banyak diwarnai oleh perkembangan kognitifnya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan
pokok masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Apa Bimbingan Pengembangan Karakter (Character)?
1. Bagaimana Karakter yang dikembangkan?
2. Apa Strategi Pengembangan Karakter di Sekolah?

1.3 Tujuan penulisan


- Untuk mengetahui Bimbingan Pengembangan Karakter (Character)
- Untuk mengetahui Karakter yang dikembangkan
- Untuk mengetahui Strategi Pengembangan Karakter di Sekolah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perkembangan
Istilah perkembangan lebih mengacu kepada perubahan karakteristik yang khas dari gejala-
gejala psikologis ke arah yang lebih maju. Para ahli psikologi pada umumnya menunjuk pada
pengertian perkembangan sebagai suatu proses perubahan yang bersifat progresif dan
menyebabkan tercapainya kemampuan dan karakteristik psikhis yang baru. Perubahan seperti
ini juga tidak terlepas dari perubahan yang terjadi pada struktur biologis, meskipun tidak semua
perubahan kemampuan dan sifat psikhis dipengaruhi oleh perubahan struktur biologis.
Perubahan kemampuan dan karakteristik psikhis sebagai hasil dari perubahan dan kesiapan
struktur biologis sering dikenal dengan istilah “kematangan” (Berk, 1989). Perkembangan
(development) adalah proses perubahan ke arah kedewasaan atau pematangan yang bersifat
kualitatif (ditekankan pada segi fungsional).

• Masa remaja

seringkali diistilahkan dengan masa mencari“jati diri” oleh Erikson dalam Muhamad Ali(2014)
disebut dengan identitas ego (ego identity). Hal ini terjadi karena remaja merupakan masa
peralihan antara kehidupan anak-anak dan masa kehidupan orang dewasa. Ditinjau dari segi
fisiknya, mereka sudah bukan anak-anak lagi melainkan sudah seperti orang dewasa, tetapi jika
mereka diperlakukan sebagai orang dewasa, ternyata belum dapat menunjukkan sikap
sebagaimana orang dewasa. Sikap-sikap yang seringakli ditunjukkan oleh remaja antara lain:
(1) kegelisahan; (2) pertentangan; (3) menghayal; (4) aktivitas berkelompok; (5) keinginan
mencoba segala sesuatu.

B. Bimbingan Pengembangan Karakter (Character)


Seiring dengan program pemerintah mengenai pendidikan karakter maka sekolah memiliki
tanggung jawab untuk merealisasikannya melalui pengintegrasian pendidikan karakter tersebut
ke dalam program pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan karakter ini bukan mata
pelajaran tetapi nilai-nilai karakter itu harus ditanamkan kepada para peserta didik melalui
proses pembelajaran di kelas maupun diluar kelas.

1. Pengertian karakter
Karakter menurut Kemendiknas (2010) merupakan watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian
seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan
digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap dan bertindak. Kebajikan
terdiri atas sejumlah nilai, moral, dan norma seperti jujur, berani bertindak, dapat dipercaya,
dan hormat kepada orang lain. Karakter sering juga dikemukakan sebagai watak suatu
kepribadian remaja yang sering ditunjukkan pada prilakunyakeseharian dalam berinteraksi,
berinterelasi, berkoneksi yang bersifat dinamis sebagimanadikemukakan Khan (2010:1)
mendefinisikan karakter adalah sikap pribadi stabil sebagai hasil dariproses konsolidasi
secara progresif dan bersifat dinamis teringrasi dalam pernyaan dan tindakan

Interaksi seseorang dengan orang lain menumbuhkan karakter masyarakat dan karakter bangsa.

2. Karakter yang dikembangkan

Kemendiknas (2010) menyatakan bahwa nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan


budaya dan karakter bangsa diidentifikasi dari sumber-sumber, yaitu (1) agama, (2) pancasila,
(3) budaya, dan (4) tujuan pendidikan nasional.

a. Agama: masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena itu,


kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan
kepercayaannya.

b. Pancasila: Negara Kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip


kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Artinya, nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum,
ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni.

c. Budaya: sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat
yang tidak didasari oleh nilai- nilai budaya yang diakui masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu
dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi
antaranggota masyarakat itu.

d. Tujuan Pendidikan Nasional: sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap
warga negara Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan di berbagai jenjang
dan jalur. Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki
warga negara Indonesia.
Berdasarkan keempat sumber nilai tersebut, teridentifikasi 18 karakter yang akan
dikembangkan, antara lain religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat/ komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan
tanggung jawab.

Keberhasilan masa remaja dengan berkarakter baik dan sopan serta berjiwa toleransi, baik
budipekerti sangatlah diharapkan keluarga, masyarakat, dan bangsa dan suatu keberuntungan
kehidupan bagi remaja tersebut. Thomas Likona dalam karyanya He Return of Character
Education1993 ( Sauri.2016:61-67) meinsapiakan kesaran dunia pendidikan di Amerika
tentang karakter dalam mencapaitujuan pendidikan. Begitu juga studi dilakukan
Larry P Nucci 1997 (Sauri. 2016:61-67) dalam kesimpulan dapat dimaknai bahwa
pendidikan moral dan karakter harus diberikan kesempatan dankontribusi yang luas pada
peserta didik.

Kurikulum 2013 sebagai rujukan proses pembelajaran pada satuan pendidikan perlu
mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Integrasi tersebut bukan sebagai
program tambahan atau sisipan, melainkan sebagai cara mendidik dan belajar bagi seluruh
pelaku pendidikan di satuan pendidikan. Sangat jelas bahwa pengintegrasian PPK dalam
implementasi kurikulum 2013 perlu diletakkan dalam kerangka pembentukan karakter peserta
didik dengan nilai-nilai kebaikan yang merupakan implementasi nilai-nilai Pancasila. fokus
pendekatan PPK dalam implementasi kurikulum 2013 adalah pada pendidikan karakter
berbasis kelas.

Tiga pendekatan dalam PPK secara konseptual bisa dibedakan antara lain:

1) Pendidikan karakter berbasis kelas terbatas pada relasi antara guru dan siswa di dalam
kelas dalam proses pembelajaran.

2) Pendidikan karakter berbasis budaya sekolah merupakan pembentukan karakter yang


dilakukan melalui berbagai macam kegiatan yang melibatkan seluruh anggota komunitas
sekolah, namun masih terbatas sebagai kegiatan sekolah di lingkungan sekolah. PPK berbasis
budaya sekolah. dilaksanakan antara lain melalui hal-hal sebagai berikut.

a. Menekankan pada pembiasaan nilai-nilai karakter dalam keseharian sekolah.

b. Menonjolkan keteladanan orang dewasa di lingkungan sekolah.


c. Melibatkan seluruh ekosistem pendidikan di sekolah.

d. Mengembangkan dan memberi ruang yang luas. pada segenap potensi peserta didik
melalui kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler.

e. Memberdayakan manajemen dan tata kelola sekolah

f. Mempertimbangkan dan mengevaluasi norma, peraturan, dan tradisi sekolah.

3) Pendidikan karakter berbasis masyarakat adalah berbagai macam bentuk kolaborasi


antara sekolah dengan pihak lain di luar lingkungan sekolah, terutama orang tua, dalam bentuk
komite sekolah, atau kerja sama sekolah dengan lembaga-lembaga dan komunitas lain yang
mendukung proses pembentukan karakter peserta didik.

3. Strategi Pengembangan Karakter di Sekolah

Pada dasarnya fungsi sekolah dari awal pendiriannya mempunyai misi untuk membangun
karakter atau akhlak para peserta didik, disamping mengembangkan wawasan dan penguasaan
ilmu dan teknologi. Untuk melaksanakan pendidikan karakter di sekolah ada beberapa strategi
yang ditempuh oleh pihak sekolah, yaitu:

- Menciptakan iklim religius yang kondusif.

- Menata iklim sosio-emosional.

- Membangun budaya akademik.

- Terpadu dengan proses pembelajaran.

- Terpadu dalam program bimbingan dan konseling.

- Terpadu dalam kegiatan ekstrakurikuler.

- Kerjasama dengan pihak lain.

4. Perkembangan Karakter Pada Remaja

Remaja dalam perkembangan karakternya akan dihadapkan pada suatu pilihan menerima atau
menolak untuk melakukan sesuatu dengan dasar pemikiran, persepsi atau suatu landasan nilai
dalamsuatu sistem nilai sebagaimana di kemumakan Sanusi (2015:13) dapat dimaknai bahwa
manusia akandi hadapkan pada pilihan dengan keputusan untuk melakukan atau
tidak melakukan dengan konsekuensi bagi si pengambil keputusan dengan nilai teologis,
etis, estetis, fisiologis, logis danteleologis. yang dipilihnya dan akan tumbuh dan berkembang
dalam suatu rule life sistem (RLS).Karakter remaja merupakan suatu sikap peribadi dinamis
,terwujud dalam perilaku dan tindakan remajasebagai tabiat, sifat ke jiwaan, akhlak atau budi
pekerti yang membedakan antar remaja satu denganremaja yang lain, sebagaimana telah di
kemumakan Khan (2010:1) bahwa karakter dapat di jelaskan bahwa kerakter remaja sebagai
suatu sikap peribadi seorang remaja yang stabil sebagai hasil dari proseskonsolidasi secara
progresif dan dinamis, integrasi pernyataan dan tindakan. Perkembangan karakter remaja yang
optimal akan membentuk karakter bermutu dan kompetitif namun apabila perkembangan
karakter remaja terhambat perkembangannya karena ketidak mampuan dalam suatu
kompleksitaskehidupan tentu akan membentuk karakter yang kurang baik.

Perkembangan remaja yang optimal akan membentuk karakter bermutu dan kompetitif namun
apabila perkembangan remaja terhambat perkembangannya karena ketidak mampuan
dalam suatu kompleksitas kehidupan tentu akan membentuk karakter yang kurang
baik. Remaja dalam perkembangan karakternya akan dihadapkan pada suatu pilihan
menerima atau menolak untuk melakukan sesuatu dengan dasar pemikiran, persepsi atau
suatu landasan nilai dalam suatu sistem nilai,baik itu nilai teologis, etis, estetis, fisiologis, logis
dan teleologis yang dipilihnya ini akan tumbuh dan berkembang dalam suatu rule life sistem
(RLS) remaja seiring dengan gerakan soisial sebagai dampak globaliasi dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi informasi. Untuk perkembangan karakter remaja berumutu dan
kompetitif di era globaliasi perlu suatu strategi intervensi melalui pendidikan nilai agar remaja
dapat memberdayakan potensi dirinya untuk belajar dan berpikir yang bermutu dan kompetitif
melalui langkah-langkah: 1) analisis asal-usul dan pencetus masalah, 2) Melakukan
pendekatan dengan Psiko-edukasi value, 3) merangcang statergi, 4) menetapkan metode dan
teknik yang tepat, 5) implementasi. Target capaian untuk menjadi suatu konsep
pemikiran dalammengembangkan karakter remaja dalam suatu sitem nilai serta dengan target
luarannya sebagai bahankajian kebijakan publik yang strategis dalam mengembangkan
karakter remaja menuju Indonesia emas
BAB III
PENUTUP
1.1 KESIMPULAN

Periode remaja merupakan suatu periode dalam perkembangan yang dijalani seseorang remaja
yang terbentang sejak berakhirnya masa kanak-kanaknya sampai datangnya awal masa dewasa.
Perkembangan remaja yang optimal akan membentuk karakter bermutu dan kompetitif namun
apabila perkembangan remaja terhambat perkembangannya karena ketidak mampuan
dalam suatu kompleksitas kehidupan tentu akan membentuk karakter yang kurang
baik. Remaja dalam perkembangan karakternya akan dihadapkan pada suatu pilihan
menerima atau menolak untuk melakukan sesuatu dengan dasar pemikiran, persepsi atau
suatu landasan nilai dalam suatu sistem nilai,baik itu nilai teologis, etis, estetis, fisiologis, logis
dan teleologis yang dipilihnya ini akan tumbuh dan berkembang

1.2 SARAN

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa apa yang kami tulis masih banyak
terjadi kesalahan-kesalahan, baik dari segi isi (materi) dan sistematika penulisan. Oleh karena
itu, kami meminta sumbang saran dan pemikiran yang sifatnya membangun, demi
kesempurnaan makalah ini, sehingga menjadi suatu bahan bacaan yang dapat bermanfaat untuk
setiap orang yang membacanya
DAFTAR PUSTAKA

Laela,Faizah.2017. Bimbingan Konseling Keluarga Dan Remaja Edisi Revisi. Surabaya :UIN
Sunan Ampel Press

Jarkawi.2016.Startegi Intervensi Pengembangan Karakter Remajadalam Sistem Nilai


Menuju Indonesia Emas. Prodi Bimbingan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al-
Banjari.2(1).hal 1-12. https://dx.doi.org/10.31602/jbkr.v2i1.668

Anda mungkin juga menyukai