Anda di halaman 1dari 10

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER SEJAK DINI

Disusun Oleh:
Muhammad Tegar Dwi Prasetyo

SMP AL-RAHBINI
TAHUN AJARAN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "PENTINGNYA
PENDIDIKAN KARAKTER SEJAK DINI”. Tidak lupa juga saya mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya
ilmiah ini.
Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, saya
harapkan saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini. Kami
berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.
Malang, 24 Mei 2023
Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman sampul…………………………………………………..………… ………i


Kata Pengantar……………………………………………………..……….………..ii
Daftar Isi………………………………………………………………………….… iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………………....1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………… 2
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………...2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendidikan
Karakter………………………………………………………………………3
2.2 Fungsi Pendidikan
Karakter………………………………………………………………….…..3
2.3 Faktor Penghambat Pendidikan
Karakter……………………………………………………………………..4
2.4 Pentingnya Pendidikan Karakter Sejak
dini…………………………………………………………………………..5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………6
3.2 Saran…………………………………………………………….………..6
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Usia dini merupakan usia yang efektif untuk mengembangkan potensi dan
kepribadian anak. Upaya ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, contohnya melalui
pendidikan karakter. Adanya pendidikan karakter diperlukan untuk memenuhi cita-cita
bangsa, yaitu menghasilkan generasi muda berkarakter, kreatif, inovatif, berwawasan
kebangsaan cerdas, sehat, disiplin, dan bertanggung jawab. Pendidikan karakter bagi anak
pada usia dini sangat penting sebagai pedoman diri. Sebagian besar pendidik seperti dosen,
guru, atau pun orang tua kurang menyadari alasan mendasar dari Pendidikan karakter usia
dini.
Pada zaman sekarang, dapat disadari terjadinya krisis akhlak yang menempa semua
lapisan masyarakat. Anak-anak sekolah pun juga termasuk dari bagian tersebut. untuk
mencegah lebih parahnya krisis akhlak ini, Pendidikan karakter sangatlah penting. Para pakar
berpendapat, Pendidikan karakter dapat diberikan sendiri sebagai suatu mata pelajaran,
pendidikan karakter bangsa diberikan secara terintegrasi melalui mata pelajaran yang relevan,
atau pendidikan karakter terintegrasi ke dalam semua mata pelajaran.
Usia dini utamanya di Taman Kanak-kanak merupakan usia yang efektif untuk
mengembangkan berbagai potensi dan kepribadian yang dimiliki oleh anak. Upaya
pengembangan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara termasuk melalui pendidikan
karakter dalam pembelajaran. Kegiatan ini tidak hanya terkait dengan kemampuan kognitif
saja tetapi juga kesiapan mental, sosial dan emosional. Oleh karena itu dalam pelaksanaanya
harus dilakukan secara menarik, bervariasi dan menyenangkan.
Penerapan pendidikan karakter pada anak usia dini dapat dituangkan dalam program
harian, yaitu tentang kepribadian anak, kemandirian, kedisiplinan, dan tanggung jawab
sehingga anak siap mengikuti pada jenjang pendidikan selanjutnya dan masa dewasanya.
Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan bagi anak usia dini yang berada pada
jalur formal yang tentunya harus mampu mempertahankan citra dan kualitas pembelajaran
sehingga masyarakat tetap mengakui mutu dan proses belajar mengajar yang dilaksanakan.
Salah satunya yaitu menyiapkan anak didik yang berkarakter.
Keluarga adalah tempat pertama kita belajar Pendidikan karakter. Kita diberi tahu
oleh orang tua kita agar menjadi anak yang berkarakter. Setelah dimulai dari keluarga kita
memasuki taman kanak-kanak, yaitu Pendidikan anak usia dini yang berada di jalur formal.

1
Proses dalam Pendidikan karakter harus dilakukan secara menarik, bervariasi dan
menyenangkan.

1.2 Rumusan Masalah:


Adapun rumusan masalah karya ilmiah ini adalah:
1.2.1 Apakah yang dimaksud Pendidikan karakter?
1.2.2 Apakah fungsi dari Pendidikan karakter?
1.2.3 Apakah faktor penghambat Pendidikan karakter?
1.2.4 Pentingnya pendidikan karakter anak sejak usia dini?
1.3 Tujuan Penelitian:
Adapun tujuan karya ilmiah ini adalah:
1.3.1 Untuk menjelaskan tentang pengertian Pendidikan karakter
1.3.2 Untuk menjelaskan tentang fungsi dari Pendidikan karakter
1.3.3 Untuk menjelaskan faktor penghambat Pendidikan karakter
1.3.4 Untuk menjelaskan pentingnya pendidikan karakter anak sejak dini

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan Karakter


Pendidikan karakter berasal dari dua kata, yaitu pendidikan dan karakter. Pada
undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Pasal
Ayat 1 diungkapkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan bagi dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara.
Pendidikan adalah proses internalisasi nilai budaya ke dalam diri seseorang dan
masyarakat sehingga orang dan masyarakat menjadi beradab. Pendidikan bukan hanya
sekedar sarana transfer ilmu pengetahuan saja, tetapi maknanya lebih luas lagi yaitu sebagai
sarana pembudayaan dan penyaluran nilai. Pendidikan karakter adalah suatu sistem
penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan,
kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Pendidikan
karakter ini berkutat pada empat hal yaitu olah hati, olah pikir, olah rasa dan olah raga. Olah
hati yang dimaksud adalah berkata, bersikap, dan berperilaku jujur. Olah pikir artinya cerdas
yang selalu merasa membutuhkan pengetahuan. Olah rasa artinya memiliki cita-cita. Sedang
olah raga artinya menjaga kesehatan di tengah-tengah menggapai cita-cita tersebut.
Pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai- nilai
budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan
karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya,
sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif
(Puskur, 2010). Menurut T. Ramli (2003), pendidikan karakter memiliki esensi dan makna
yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak.. Tujuannya adalah membentuk
pribadi anak supaya menjadi manusia, warga masyarakat dan warga negara yang baik.
2.2 Fungsi Pendidikan Karakter
Pendidikan budi pekerti atau Pendidikan karakter, melibatkan aspek pengetahuan
(kognitif), sikap dan perasaan (afektif), dan tindakan (aksi). Tanpa ketiga aspek ini maka
3
pendidikan karakter tidak akan efektif. Dengan pendidikan karakter yang diterapkan secara
sistematis dan berkelanjutan maka seorang anak akan menjadi cerdas emosinya. Kecerdasan
emosi ini adalah bekal dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan karena
seseorang akan lebih mudah dan berhasil menghadapi segala macam tantangan hidup
termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis.
Fungsi dari pendidikan karakter dan budaya bangsa menurut Puskur (2010)
adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan : pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi pribadi
yang berperilaku baik,
2. Perbaikan : memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung
jawab dalam pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermartabat
3. Penyaring : untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain
yang tidak sesuai dengan nilai budaya dan karakter budaya yang
bermartabat
2.3 Faktor Penghambat Pendidikan Karakter
Dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan karakter tidaklah mudah, pasti banyak
terkait faktor-faktor yang menghambat pembelajaran Pendidikan karakter ini. Menurut Amri
(2013) ada beberapa faktor yang menghambat dalam penanaman pendidikan karakter disiplin
di sekolah meliputi: Anak itu sendiri, Sikap pendidik, Lingkungan.
Faktor anak itu sendiri karena dalam penanaman pendidikan karakter faktor anak
perlu diperhatikan pada setiap anak memiliki kepribadian yang berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya, oleh sebab itu pemahaman anak secara cermat dan tepat akan
mempengaruhi dalam penanaman kedisiplinan. Menurut Bahri (2009) (Rahayu, 2018)
Disiplin dikelompokan menjadi 5 yaitu: Disiplin pribadi, Disiplin sosial, Disiplin nasional,
Disiplin ilmu, Disiplin tugas. Kelima disiplin tersebut sangatlah penting dalam penanaman
disiplin pada siswa terutama pada pendidikan dasar yang dimana pendidikan dasar sangat
berpengaruh dalam berlangsungnya jenjang pendidikan selanjutnya.
Sikap pendidik, Guru merupakan sosok yang menjadi teladan, baik dari segi
pengetahuan maupun kepribadian bagi peserta didiknya. Istilah Jawa memaparkan bahwa
guru merupakan orang yang dapat diteladani dan dapat ditiru. Maka dari itu, guru tidak hanya
dituntut untuk menguasai ilmu yang akan diajarkan, memiliki pengetahuan dan keterampilan
mengajar, tetapi guru juga dituntut untuk memiliki akhlak, karakter dan kepribadian yang
sesuai dalam ajaran islam bagi peserta didik. Penelitian ini dilakukan karena pendidikan
karakter itu benar-benar diperlukan tidak hanya di sekolah tetapi juga di rumah dan di
4
lingkungan sosial. Metode yang digunakan pada penelitian ini deskripsi kualitatif. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa guru memiliki tugas dan tanggung jawab yang kompleks
terhadap pencapaian tujuan pendidikan, karena guru menjadi sumber inspirasi dan motivasi
baik dalam pendidikan maupun karakter bagi peserta didik.
Peranan lingkungan sosial sangat penting dalam pendidikan karakter anak. Adapun
lingkungan sosial yaitu lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya dan masyarakat terhadap
pembentukan karakter anak. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Sampel
penelitian berjumlah Teknis analisis data yang digunakan mengacu pada konsep Miles dan
Huberman (Ghony, 2014) yaitu reduksi data, hasil penelitian menunjukan bahwa lingkungan
keluarga, sekolah, teman sebaya dan masyarakat memberikan peranan yang sangat penting
untuk meningkatkan dan menumbuhkan pendidikan karakter terhadap anak.

2.4 Pentingnya Pendidikan Karakter Sejak Dini


Pendidikan karakter sangat tepat diimplementasikan pada anak usia dini karena pada
usia tersebut anak belum banyak terpengaruh hal-hal negatif dari luar dirinya atau
lingkungannya. Kondisi tersebut akan memudahkan orang tua maupun pendidik dalam
membentuk karakter anak usia dini. Alasan lain mengapa pendidikan karakter sangat
tepat diimplementasikan sejak dini yaitu karena :
Anak usia dini merupakan individu yang belum tahu betul mana yang termasuk
perilaku yang baik serta mana yang termasuk perilaku buruk, anak usia dini belum bisa
membedakan sepenuhnya mana perilaku yang baik serta mana perilaku yang buruk. anak usia
dini belum sadar betul pengaruh maupun dampak yang ditimbulkan dari perilaku baik
maupun perilaku buruk yang dilakukannya.
Ketiga keterbatasan pada anak usia dini tersebut kemudian telah mewajibkan orang
tua dan juga pendidik membentuk karakter anak sejak dini. Pembentukan karakter bagi anak
usia dini dilakukan melalui upaya berikut : Mengenalkan berbagai kebaikan, menanamkan
rasa cinta terhadap kebaikan, Membiasakan anak untuk melakukan hal baik. Sehingga
pendidikan karakter penting untuk diterapkan sejak anak usia dini karena pada usia dini
karena sangat menentukan kemampuan anak dalam mengembangkan potensinya. Pendidikan
karakter pada anak usia dini dapat mengantarkan anak pada matang dalam mengolah emosi.
Kecerdasan emosi adalah bekal penting dalam mempersiapkan anak usia dini dalam
menyongsong masa depan yang penuh dengan tantangan, baik secara akademis maupun
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil uraian diatas dapat ditarik kesimpulan; Pendidikan karakter ini berkutat
pada empat hal yaitu olah hati, olah pikir, olah rasa dan olah raga. Fungsi dari pendidikan
karakter dan budaya bangsa adalah sebagai penyaring, perbaikan, dan pengembangan. Faktor
yang menghambat dalam penanaman pendidikan karakter dikarenakan anak itu sendiri, sikap
pendidik, lingkungan dan tujuan. Lembaga pendidikan ibarat “mesin” untuk mencetak
sumber daya manusia yang mempunyai karakter. Lembaga Pendidikan menjadi “bengkel”
bagi perbaikan moralitas bangsa yang terkikis oleh dampak modernisasi. Pendidikan karakter
sejak dini sangatlah penting, karena jika kita memiliki karakter yang baik sejak dini akan
membawa kita kepada karakter yang baik pada saat kita dewasa.

3.2 Saran
Dari uraian diatas penulis tentunya dapat memberikan saran. Mengingat pada jaman
sekarang sedang krisisnya Pendidikan karakter. Sekolah maupun lembaga Pendidikan
karakter anak sebaiknya sejak dini ditanamkan dengan metode-metode yang menarik yang
harapannya anak-anak dapat lebih tertarik dan dapat mempunyai karakter yang baik sejak
dini. Dan tidak hanya disekolah saja, lingkungan keluarga pun juga harus mendukung
terciptanya lingkungan belajar yang baik.

6
DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013.
Prestasi Pustaka. Jakarta.
Depdiknas .2003. Undang-Undang RI No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional.Jakarta: Depdiknas.
Rahayu, F. (2018). Pengaruh kemandirian belajar, minat belajar, disiplin belajar dan
lingkungan belajar terhadap hasil belajar siswa. Jurnal Pendidikan Ekonomi
Soenarko, bambang. 2010. Konsep pendidikan karakter. Kediri: universitas nusantara.
Konsep Miles dan Huberman Ghony, (2014) Teknis analisis data
http://repository.iainponorogo.ac.id/484/1/METODE%20PENELITIAN%20KUALITATIF%2ODI
%20BIDANG%20PENDIDIKAN.pdf

Anda mungkin juga menyukai